Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH CERUCUK KAYU

DONY HERWANDI

1620828310013
CERUCUK KAYU

Daerah rawa-rawa mendominasi kawasan garis pantai di Indonesia, termasuk


di dalamnya kawasan kalimantan selatan. Tanah rawa memiliki sifat yang sangat
lunak sehingga diperlukan teknologi yang cocok dan handal jika ingin membuat
konstruksi di atasnya. Umumnya permasalahan yang timbul pada konstruksi di
atas tanah lunak adalah geseran. Mekanisme hilangnya keseimbangan dapat
terjadi pada tanah dengan daya dukung rendah, diakibatkan dari beban berat tanah
itu sendiri. Permasalahan lain biasanya berupa gaya ke atas (uplift)yang banyak
terjadi pada lapisan lempung dan lanau akibat perbedaan tekanan air. Sering
terjadinya penurunan (settlement). Hal ini pada umumnya disebabkan oleh
beratnya beban yang harus dipikul oleh tanah lunak.

Umumnya, permasalahan yang timbul pada konstruksi di atas tanah lunak


adalah geseran (shearing). Mekanisme hilangnya keseimbangan dapat terjadi pada
tanah dengan daya dukung rendah, diakibatkan dari beban berat tanah itu sendiri.
Permasalahan lain biasanya berupa tolakan ke atas (uplift) yang banyak terjadi
pada lapisan lempung (clay) dan lanau (silt) akibat perbedaan tekanan air dan juga
sering terjadinya penurunan permukaan (settlement) juga permasalahan yang
sering terjadi. Hal ini pada umumnya disebabkan oleh beratnya beban yang harus
ditanggung oleh tanah lunak. Seiring dengan perkembangan teknologi di bidang
konstruksi, pemakaian cerucuk pun disesuaikan dengan kebutuhan aktualnya.
Berbagai inovasi berdasarkan sistem ini banyak bermunculan, dari
memadukannya dengan bambu, kayu maupun matras beton.
Dalam kaitannya perkuatan tanah dengan pemakaian tiang untuk mendistribusikan
beban secara vertikal (lewat tahanan lekat) di dalam lapisan atau dengan
mentransfer beban menjadi material yang buruk sampai didukung oleh tanah yang
cukup kuat (tahanan ujung).
Dalam hal ini mungkin dapat dipergunakan Friction Pile yaitu tiang yang tertahan
oleh pelekatan antara tiang dengan tanah. Tiang semacam ini disebut juga tiang
terapung (Floating Piles).Istilah floating pile dipakai untuk pondasi di atas tanah
yang lembek dimana berat bangunan diatur supaya kurang lebih sama dengan
berat tanah yang digali.
pekerjaan cerucuk kayu untuk pondasi di bawah plat pondasi

cerucuk adalah susunan tiang kayu dengan diameter atau ukuran sisi antara
8 dan 15 cm yang dimasukkan ke dalam tanah sehingga berfungsi sebagai pondasi

Diameter cerucuk kayu galam


cerucuk kayu galam group / kelompok
proses pemancangan cerucuk kayu galam
Metode perencanaan cerucuk

Menyadur dari suntingan pidato Prof. DR. Ir. R. Roeseno pada Asian
Regional Conferention On Tall Building and Urban Habitat di Kuala Lumpur,
1998, bercerita pengalamnya pada saat bangun gedung Laboratorium Unair
Surabaya tingkat 4 (empat) dengan cerucuk bambu berdiameter 12 cm serta
panjang 4-5 mtr.. System pemasangan cerucuk bambu betul- benar lepas dari
susunan pondasi, mengenai yang diinginkan yaitu peningktan daya dukung tanah
lunak yang begitu kecil jadi semakin besar, yakni : dari (q all. ) = 0, 25 kg/cm2
jadi dua kalinya. Dari hasil pengalaman ayah Prof. Roeseno itu ada 3 (tiga) hal
utama yang butuh dicatat yakni :

 Dengan pemasangan cerucuk bambu dalam tanah lunak jadi cerucuk


bambu itu bakal memotong bagian longsor (sliding plane) hingga kuat
geser tanah keseluruhannya bakal bertambah.

 Dalam pemasangan cerucuk bambu berdiamter 12 cm, jarak antar cerucuk


bambu 40 cm serta panjang 4-5 m, daya dukung tanah yang awal mulanya
0, 25 kg/cm² bisa bertambah hingga 0,50kg/cm².

Dari penulis itu memberi info kalau penjelasan dengan cara ilmiah
bagaimana system cerucuk bisa tingkatkan kemampuan daya dukung tanah
lunak butuh dikaji selanjutnya, walau demikian dalam praktik

 dengan jarak cerucuk spesifik bisa tingkatkan daya dukung 2 (dua) kali
lipat dari aslinya.

Studi daya dukung tiang cerucuk pada jenis taraf kecil yang sudah dikerjakan oleh
Abdul Hadi, Tesis S2, 1990 ITB Bandung difokuskan pada daya dukung pondasi
telapak bercerucuk dengan ukuran 20 x 20 cm². Dengan konfigurasi jarak cerucuk
bisa diambil kesimpulan kalau jarak tiang cerucuk yang lebih dekat/pendek serta
jumlah cerucuk makin banyak jadi bakal berlangsung penambahan daya dukung
pondasi telapak yang cukup besar.
Pelajari hasil percobaan daya dukung pondasi cerucuk ukuran 20×20 cm2,
tunjukkan kalau jenis cerucuk 2 x 2 jarak 9 d (diameter), jenis 3 x 3 jarak 4, 5d,
jenis 4 x 4 jarak 3 d, jenis 5 x 5 jarak 2, 25 d, jenis 6 x 6 jarak 1, 8 d, tak
menyebabkan keruntuhan blok pondasi, jadi daya dukung cerucuk bisa dihitung
dengan memakai factor effisiensi. Untuk jenis 7 x 7 jarak 1, 5 d, serta jenis 8×8
jarak 1, 25 d, memberi keruntuhan blok, jadi daya dukung cerucuk bisa dihitung
sebagai blok tiang.

Yang cukup menarik dalam penelitian tersebut adalah adanya perubahan


peningkatan cohesi undrained (CU) pada pengukuran vane shear test yang
dilakukan pada tanah dalam box, dengan jarak 7,5 cm dari sisi model pondasi
cerucuk dan kedalaman 30 cm dari permukaan tanah. Melihat kondisi ini berarti
terdapat pemadatan tanah disekeliling kelompok tiang meskipun peningkatan nilai
kohesi undrained (Cu) relative kecil, akan tetapi pengaruh daya dukung tanah
pondasi akan besar.

Adapun tahap perhitungannya adalah sebagai berikut:


 Denah bangunan dibagi-bagi di antara kolom-kolom untuk mengetahui berat
yang harus dipikul setiap pondasi. Dapat juga semua luas denah bangunan
dijumlahkan kemudian dibagi ke dalam beberapa titik pondasi dalam setiap
kolomnya. Cara kedua ini memiliki kelemahan karena beban di pinggir kolom
tentu saja berbeda dengan beban di tengah.

 Selanjutnya total volume beton dikalikan dengan berat jenis beton, volume
lantai dikalikan berat jenis lantai, demikian seterusnya untuk tembok, kayu,
genteng, dan sebagainya. Hasilnya dijumlahkan sehingga diperoleh berat = X
ton.

 Selain itu juga dihitung jumlah beban hidup untuk jenis bangunan tersebut.
Misalnya beban rumah tinggal 200 Kg/m2. Sehingga diperoleh 200 kg
dikalikan dengan seluruh luas lantai, misalnya Y ton.
 Jumlah semua beban tersebut yaitu : X ton + Y ton. Misalnya, hasil
penjumlahannya 48 ton. Dengan demikian kebutuhan tiang pancang adalah 48
ton : 25 ton atau sekitar dua buah tiang pancang pada satu titik kolom. Jadi
jumlah tiang pancang untuk bangunan tersebut adalah hasil perkalian antara
jumlah kolom dengan dua titik pancang.

 Hasil tersebut hanya untuk sebuah tiang pancang yang ukurannya 6 meter
setiap batangnya. Bila kedalaman tanah keras adalah 9 meter, maka diperlukan
dua buah tiang pancang per titiknya.

 Hitungan sederhana tersebut mengabaikan daya dukung tanah hasil


laboratorium dan daya lekat tanah si sepanjang tiang pancang. Bila hal
tersebut dihitung, jumlah tiang pancang tentu akan berkurang. Bahkan cara
perhitungannya tidak sesederhana hitungan di atas
Secara sederhana langkah – langkah dalam perencaan pondasi cerucuk adalah :

1.investigasi tanah untuk mengetahui kedalaman daya dukung tanah yang


diperlukan

2.memperhitungkan kuat daya dukung pondasi cerucuk dengan rumus tertentu


Pelaksanaan

1. Persiapan
2. Penentuan Lokasi
 Pasang patok-patok ukur untuk menentukan lebar dan panjang pondasi.
 Tentukan tempat kedudukan tiang-tiang cerucuk yang akan dipancang dan
diberi tanda denganmenggunakan patok-patok.
3. Penyiapan Tanah Dasar
Lakukan penyiapan tanah dasar sesuai dengan gambar rencana dan
lakukan hal-hal sebagai berikut:
 Bersihkan tanah dasar yang dapat mengganggu pelaksanaan.
 Ratakan lahan dengan cara Penyiapan lahan Tanpa Bakar (PLTB).
 Bila rnuka air mencapai pcrmukaan tanah, maka timbun tanah dasar
sehingga muka tanah timbunan di atas muka air.
Persiapan lokasi
4. Pelaksanaan pemancangan
 Pemancangan Cerucuk Kayu dengan Tenaga Manusia
1) Runcingkan bagian ujung bawah cenrcuk kayu agar mudah rnenembus ke
dalam tanah.
2) Pasang perancah atau platform sedemikian rupa sehingga orang dapat dengan
mudah memukul kepala tiang pada ketinggian tertentu.
3) Ratakan bagian ujung tiang yang akan dipukul dan beri topi tiang.
4) Tegakkan tiang cerurcuk dan masukkan sedikit ke dalarn tanah agar dapat
dipukul dcngan stabil dan tetap tegak lurus.
5) Pukul tiang dengan palu pcmukul pada ujung atas cenrcuk yang sudah diberi
topi sampai kedalaman rencana.

 Pemancangan Cerucuk dengan Alat Pancang


1) Siapkan alat pancang tiang cerucuk dengan kedudukan yang dapat menjangkau
pekerjaan pemancangan seefektip mungkin.
2) Siapkan tiang cerucuk pada kedudukan rencana.
4) Pasang tiang cerucuk berikut topi pemukulnya pada alat pancang, dan pastikan
tiang berdiri tegak lurus.
5) Catat penurunan pemancangan sampai kedalaman rencana minimum 1 tiang
untuk setiap 5 m kearah memanjang jalan.
Pemancangan Cerucuk dengan Back Hoe
1) Sipkan lantai kerja yang tcrdiri atas baok-balok kayu atau papan untuk
operasional Back Hoe.
3) Siapkan sejunllah tiang yang akan dipancang pada tempat kedudukannya.
4) Tegakkan tiang pada posisi kedudukan rencana dengan bantuan tenaga manusia
5) Operasikan Bac khoe, dan pastikan bagian mangkok (Bucket) akan menekan
tiang secara tegak lurus.
6) Tekan tiang dengan Bucket sampai masuk tanah sesuai dengan kedalaman
rencana.
Pemasangan Kepala Tiang Cerucuk
1) Kepala Tiang dari Balok Kayu atau Papan
a. Sistem Paku
 Hubungkan kepala tiang dengan cerucuk menggunakan paku, yang
dipakukan dari atas kepala tiang sampai masuk ke dalam tiang cerucuk
pada barisan arah melintang jalan. Agar tiang cenicuk menjadi satu
kesatuan maka pada arah memanjang jalan dapat dipasang balok kayu atau
papan dengan jarak dari sumbu ke sumbu 1,00 meter yang menumpu pada
kepala tiang agar mchntang jalan dan diperkuat dengan paku.

b. Sistem jepit
 Hubungan kepala tiang dengan cerucuk dibuat Sistim gapit.Diperlukan 2
(dua) balok kayu arah melintang jalan untuk menggapit 1 (satu baris)
cerucuk arah melintang jalan dengan cara dipaku. Arah sejajar memanjang
jalan juga diberi kepala tiang dengan jarak sumbu ke sumbu 1,00 meter.

2. Kepala Tiang dari Matras

a. Buat lantai kerja untuk hamparan matras, dari bahan timbunan lokal
yang berfungsi untuk meratakan tempat dudukan matras.

b. Hampar matras, yang dapat. terdiri atas stabilisasi tanah dengan semen
atau beton kurus. Usahakan agar bagian ujung atas cerucuk menyatu
dengan matras pada ketebalan rencana.
3. Kepala Tiang dari Ikatan Kawat
Keunggulan dan kerugian pondasi cerucuk kayu
Ada beberapa keunggulan dan juga kerugian pemanfaatnan pondasi cerucok ini.
 keunggulan
Untuk keunggulannya serperti Ringan, Harga murah Cocok untuk beban yang
ringan .
 Kerugian
Sedangkan erugiannya yaitu Ukuran terbatas, (Panjang dan luas penampang),
Mudah lapuk kalau tidak terendam air, Kekuatan lemah, dan sulit didapat.
Hasil Penanganan
Lampiran

Pengukuran jarak antar cerucuk


Persiapan material kayu galam

Persiapan alat pemancang


Cerucuk galam yang sudah tertancap untuk pondasi

Anda mungkin juga menyukai