Anda di halaman 1dari 7

6/5/2015 Pondasi Tiang Pancang (Pile Cap Foundation)

5 Lainnya Blog Berikut» Buat Blog Masuk

Home Profil Ebook Struktur Downloads Pengalaman Dokumentasi Jasa Perencanaan Struktur Member Area

KONTAK
Pondasi Tiang Pancang (Pile Cap Foundation) Email : riza.inc@gmail.com

Dalam merencanakan pondasi untuk suatu


konstruksi dapat digunakan beberapa macam tipe EBOOK PERENCANAAN STRUKTUR
pondasi. Pemilihan tipe pondasi ini didasarkan atas : GEDUNG DENGAN ETABS DAN SAP 2000

1. Fungsi bangunan atas (upper structure) yang akan


dipikul oleh pondasi tersebut.
2. Besarnya beban dan berat dari bangunan atas.
3. Kondisi tanah dimana bangunan tersebut akan
didirikan.
4. Biaya pondasi dibandingkan dengan bangunan atas.

Seperti yang kita ketahui bahwa tipe pondasi cukup banyak macamnya, dan tergantung
dari fungsi serta kegunaannya. Nah.. salah satu di antara tipe pondasi yang dapat
digunakan adalah pondasi tiang pancang. Konstruksi pondasi tersebut bisa terbuat dari
kayu, baja, atau beton yang berfungsi untuk meneruskan beban- beban dari struktur
bangunan atas ke lapisan tanah pendukung (bearing layers) dibawahnya pada
kedalaman tertentu

Mengapa harus Pondasi Tiang Pancang ? Ebook tersebut membahas detail


perencanaan struktur Gedung 8 Lantai. Isi
form ini untuk dapatkan Ebook di atas.
Tiang pancang saat ini banyak digunakan di Indonesia sebagai pondasi bangunan,
seperti jembatan, gedung bertingkat, pabrik atau gedung-gedung industri, menara, Alamat Email
dermaga, bangunan mesin-mesin berat, dll. Dimana semuanya merupakan konstruksi-
Nama
konstruksi yang memiliki dan menerima beban yang relatif berat. Penggunaan tiang
Dapatkan Ebook Ini
pancang untuk konstruksi biasanya bertitik tolak pada beberapa hal mendasar seperti
anggapan adanya beban yang besar sehingga pondasi langsung jelas tidak dapat
digunakan, kemudian jenis tanah pada lokasi yang bersangkutan relatif lunak (lembek)
sehingga pondasi langsung tidak ekonomis lagi untuk dipergunakan.

Dikarenakan begitu pentingnya peranan dari pondasi tiang pancang tersebut, maka jika
pembuatannya dibandingkan dengan pembuatan pondasi lain, pondasi tiang pancang ini
mempunyai beberapa keuntungan sebagai berikut :

1. Biaya pembuatannya kemungkinan besar (dengan melihat letak lokasi dan


lainnya), lebih murah bila dikonversikan dengan kekuatan yang dapat dihasilkan.
2. Pelaksanaannya lebih mudah.
3. Di Indonesia, peralatan yang digunakan tidak sulit untuk didapatkan.
4. Para pekerja di Indonesia sudah cukup terampil untuk melaksanakan bangunan
yang mempergunakan pondasi tiang pancang.
5. Waktu pelaksanaannya relatif lebih cepat.

Secara umum pemakaian pondasi tiang pancang dipergunakan apabila tanah dasar
dibawah bangunan tersebut tidak mempunyai daya dukung (bearing capacity) yang
cukup untuk memikul berat bangunan dan beban diatasnya, dan juga bila letak tanah
keras yang memiliki daya dukung yang cukup untuk memikul berat dari beban bangunan
diatasnya terletak pada posisi yang sangat dalam. Dari alasan itulah maka dalam
mendesain Pondasi tiang pancang mutlak diperlukan informasi mengenai :

http://www.perencanaanstruktur.com/2011/05/seluk-beluk-pondasi-tiang-pancang.html 1/7
6/5/2015 Pondasi Tiang Pancang (Pile Cap Foundation)
1. Data tanah dimana bangunan akan didirikan.
2. Daya dukung dari tiang pancang itu sendiri (baik single pile ataupun group pile).
3. Analisa negative skin friction (karena mengakibatkan beban tambahan).

Gaya geser negatif (negative skin friction) adalah


suatu gaya yang bekerja pada sisi tiang pancang
dimana gaya tersebut justru bekerja kearah bawah
sehingga malah memberikan penambahan beban
secara vertikal selain beban luar yang bekerja.
Negative skin friction berbeda dengan Positif skin
friction, karena positif skin friction justru membantu
memberikan gaya dukung pada tiang dalam
melawan beban luar/vertikal yang bekerja dengan
cara memberikan perlawanan geser disisi-sisi tiang,
dengan arah kerja yang berlawanan dari arah gaya
luar yang bekerja ataupun gaya dari negative skin
friction tersebut.

Negatif skin friction terjadi ketika lapisan tanah yang diperkirakan mengalami penurunan
yang cukup besar akibat proses konsolidasi, dimana akibat proses konsolidasi ini, tiang
mengalami gaya geser dorong kearah bawah yang bekerja pada sisi sisi tiang (karena
terbebani). keadaan ini disebut sebagai keadaan dimana tiang mengalami gaya geser
negatif (negative skin friction). Nah....jika jumlah gaya gaya sebagai akibat dari beban
luar dan gaya geser negatif ini melebihi gaya dukung tanah yang diizinkan, maka akan
terjadilah penurunan tiang yang disertai dengan penurunan tanah disekitarnya.

Keadaan ini bisa terjadi karena tanahnya yang lembek, pemancangan pondasi pada
daerah timbunan baru, atau akibat penurunan air tanah pada tanah yang lembek,
dimana kondisi tersebut memungkinkan terjadinya penurunan atau konsolidasi tanah
yang cukup besar. Pondasi tiang pancang hendaknya direncanakan sedemikian rupa
sehingga gaya luar yang bekerja pada kepala tiang tidak melebihi gaya dukung tiang
yang diizinkan. Adapun yang dimaksud dengan gaya dukung tiang yang diizinkan adalah
meliputi aspek gaya dukung tanah yang diizinkan, tegangan pada bahan tiang
perpindahan kepala tiang yang diizinkan, dan gaya- gaya lain (seperti perbedaan
tekanan tanah aktif dan pasif).

Perhitungan serta pengevaluasian tersebut tidak saja dilaksanakan terhadap tiang


secara individu (single pile) tetapi juga harus dilaksanakan terhadap tiang-tiang dalam
kelompok (group pile). Umumnya pondasi tiang pancang dapat ditinjau dari :

1. Jenis / bahan yang digunakan, meliputi : kayu, baja, beton, atau komposit
(perpaduan dari beberapa bahan).
2. Cara Penyaluran Beban.

Berdasarkan cara penyaluran beban dapat dibedakan atas :

a. Tumpuan Ujung (End Bearing Pile) :

Penyaluran beban dimana sebagian besar daya dukungnya


adalah akibat dari perlawanan tanah keras pada ujung tiang. Tiang
yang dimasukan sampai lapisan tanah keras, secara teoritis
dianggap bahwa seluruh beban tiang dipindahkan kelapisan keras
melalui ujung tiang.

Anggapan tanah keras yang dimaksudkan disini sebetulnya relatif


dan tergantung dari beberapa faktor, antara lain seperti besar
beban yang harus dipikul oleh tiang. Sehingga bisa saja ada
anggapan asalkan pada posisi dimana daya dukung tanahnya
sudah mumpuni untuk mengimbangi besarnya beban yang dipikul
tiang, maka disitu diasumsikan letak tanah keras berada.
Anggapan ini tidak salah tapi juga tidak betul, namun supaya tidak
terjadi perbedaan yang tajam dalam perspektif anggapan, maka
untuk dianggap sebagai lapisan tanah pendukung yang baik,
dapat digunakan ketentuan sebagai berikut :

1. Lapisan non kohesif (pasir, kerikil) mempunyai harga standard


penetration test (SPT), N > 35.
2. Lapisan kohesif mempunyai harga kuat tekan bebas (Unconfined compression
strength) qu antara 3 s/d 4 kg/cm2 atau N > 15 s/d 20.

Dari hasil sondir dapat dipakai kira- kira harga perlawanan konis S ≥ 150 kg/cm2 untuk

http://www.perencanaanstruktur.com/2011/05/seluk-beluk-pondasi-tiang-pancang.html 2/7
6/5/2015 Pondasi Tiang Pancang (Pile Cap Foundation)
lapisan non kohesif, dan S ≥ 70 kg/cm2 untuk lapisan kohesif.

b. Tumpuan Geser/Sisi (Friction Pile)

Penyaluran beban dimana sebagian besar daya dukungnya


adalah akibat dari gesekan antara tanah dengan sisi- sisi tiang
pancang, atau dengan kata lain kemampuan tiang pancang dalam
menahan beban hanya mengandalkan gaya geseran antara tiang
dengan tanah disekelilingnya. Hal ini bisa terjadi karena pada
dasarnya kenyataan dilapangan mengenai data kondisi tanah tidak
bisa diprediksi, sehingga sering kita menjumpai suatu keadaan
dimana lapisan yang memenuhi syarat sebagai lapisan pendukung
yang baik ditemui pada kedalaman yang dalam, sehingga untuk
mendapatkan tumpuan ujungnya kita perlu merogoh kocek lebih
dalam dikarenakan biayanya sangat mahal.

Pada kenyataan seperti ini praktis daya dukung yang didapat


adalah dari gesekan antara sisi tiang dengan tanah disekelilingnya
namun bukan berarti perlawanan diujungnya kita anggap
melempem atau tidak ada, tapi pada kenyataannya tumpuan
diujung ini juga memiliki andil dalam memberikan sumbangan daya
dukung walaupun itu kecil.

Perbedaan dari kedua jenis tiang pancang ini, semata-mata hanya dari segi kemudahan,
karena pada umumnya tiang pancang berfungsi sebagai kombinasi antara friction pile
(tumpuan sisi) dan end bearing pile (tumpuan ujung). Kecuali tiang pancang yang
menembus tanah yang sangat lembek sampai lapisan tanah dasar yang padat.

Berikut ini adalah beberapa contoh rangkaian pekerjaan pondasi tiang pancang di
lapangan :

Gambar 1. Tampak Kepala Tiang Pancang Sebelum Dipecah

Gambar 2. Pemecahan Kepala Tiang Pancang

http://www.perencanaanstruktur.com/2011/05/seluk-beluk-pondasi-tiang-pancang.html 3/7
6/5/2015 Pondasi Tiang Pancang (Pile Cap Foundation)

Gambar 3.Penyusunan Bata Hebel (sebagai pengganti bekisting), untuk Poer Pondasi

Gambar 4. Perakitan Tulangan Untuk Poer Pondasi

Gambar 5. Perakitan Tulangan Untuk Sloof ke Poer Pondasi

Gambar 6. Pondasi yang Telah di Cor Beton


http://www.perencanaanstruktur.com/2011/05/seluk-beluk-pondasi-tiang-pancang.html 4/7
6/5/2015 Pondasi Tiang Pancang (Pile Cap Foundation)

Gambar 7. Tulangan Sisa dari Pondasi Untuk Disambung ke Kolom

Untuk mendownload hitungan pondasi tiang pancang dalam bentuk Excel, bisa
klik disini.

Detail perencanaan struktur gedung dengan ETABS mulai dari pemodelan struktur,
pembebanan, analisis gempa, dan perhitungan strukturnya bisa dibaca disini.

----------------
NB :
Jika ingin mencopy Artikel ini, mohon cantumkan juga sumbernya. Kami menghargai
Anda, sebagaimana Anda juga menghargai Kami. Terima kasih
Muhammad Miftakhur Riza

Tweet Suka 23

Posted by Muham m ad Miftakhur Riza

Labels: Download, Jem batan, Pondasi, Struktur


SILAHKAN BACA ARTIKEL TERKAIT

Instant Sosok Download Kumpulan Perencanaa Download


Command Perencana Materi Materi n Struktur Ketentuan
AutoCAD Struktur Seminar Seminar Kuda- kuda Standard
Gedung High Rise HAKI Len... Detail ...
Ter... B... (Himpu...

8 komentar:

tiar unaco 28 Agustus 2013 19.46

Salam...

Sangat berguna untuk bangunan jangka panjang dengan pondasi seperti ini.

Terima kasih
Bachtiar Dwipa
Balas

M.Amirudin 2 Juni 2014 11.42


terima kasih banyak atas sajian artikelnya mas

Balas

Kunz Haji 11 Februari 2015 11.22

http://www.perencanaanstruktur.com/2011/05/seluk-beluk-pondasi-tiang-pancang.html 5/7
6/5/2015 Pondasi Tiang Pancang (Pile Cap Foundation)
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

Balas

supri 19 Februari 2015 20.46

Namun sekarang seringkali dijumpai rencana pekerjaan pondasi tiang pancang / mini
pile tidak bisa dilaksanakan karena faktor keamanan pondasi lingkungan, menurut mas
Rizal bagaimana?
Balas

Balasan

Muhammad Miftakhur Riza 28 Februari 2015 15.29


Solusinya pakai bore pile dan Tiang pancang dengan metode pemancangan
hidrolik (press)

Balas

ahmad hasan afrizal 24 Februari 2015 10.58

bermanfaat sekali..
Balas

Balasan

Muhammad Miftakhur Riza 28 Februari 2015 15.26

Alhamdulillah

Balas

Fredy Pradana 17 April 2015 20.14

izin reshare di blog saya ya mas :)


Balas

Tambahkan komentar

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: Google Account

Publikasikan Pratinjau

Posting Lebih Baru Beranda Posting Lama

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

http://www.perencanaanstruktur.com/2011/05/seluk-beluk-pondasi-tiang-pancang.html 6/7
6/5/2015 Pondasi Tiang Pancang (Pile Cap Foundation)

http://www.perencanaanstruktur.com/2011/05/seluk-beluk-pondasi-tiang-pancang.html 7/7

Anda mungkin juga menyukai