Anda di halaman 1dari 2

TEOREMA SUPERPOSISI

Dapat digunakan untuk memperoleh penyelesaian jaringan yang memiliki dua buah
sumber atau lebih. Masing-masing sumber akan diperlakukan sendiri-sendiri dan
jumlah aljabarnya diperoleh untuk menentukan besaran tertentu pada jaringan yang
tidak diketahui.

Teorema Superposisi :
Arus yang melalui, atau tegangan yang melintas sebuah elemen dalam sebuah
jaringan linear dua arah sama dengan jumlah aljabar arus atau tegangan yang
dihasilkan secara terpisah oleh masing-masing sumber.

Arus total yang melalui sembarang bagian jaringan sama dengan jumlah aljabar arus
yang dihasilkan secara terpisah yang tidak saling tergantung oleh masing-masing
sumber.
(Sebuah jaringan dengan dua sumber : jika arus yang dihasilkan oleh salah satu
sumber memiliki arah tertentu, sedangkan yang dihasilkan oleh sumber yang lain
berlawanan arah yang melalui tahanan yang sama, maka arus yang dihasilkan
adalah perbedaan arus di antara keduanya dan memiliki arah mengikuti yang lebih
besar. Jika arus yang dihasilkan memiliki arah yang sama, maka arus yang
dihasilkan adalah jumlah keduanya.)

Prinsip Superposisi tidak dapat digunakan untuk perhitungan daya karena daya yang
hilang dalam sebuah sumber tahanan berubah-ubah sebanding dengan kuadrat arus
atau tegangan (tidak linear).

Untuk memperhatikan pengaruh masing-masing sumber secara terpisah yang tidak


bergantung sama lain, maka sumber tersebut perlu diambil dan ditempatkan kembali
tanpa mempengaruhi hasil akhir.
Untuk mengambil sumber tegangan, maka perbedaan potensial antara terminal
sumber tegangan harus ditetapkan berharga nol (dihubung singkat).
Untuk mengambil sumber arus, maka diperlukan bahwa terminalnya terbuka (untai
terbuka).
Sembarang hambatan dalam yang berhubungan dengan sumber yang dicabut, tidak
dihilangkan tetapi masih harus diperhatikan.

Pengaruh pengambilan sumber praktis : Pengaruh pengambilan sumber ideal :

Contoh 1 :

Tentukan I1 untuk jaringan :


Penggantian Sumber Tegangan, menghitung I’ 1 dengan Aturan Pembagi Arus.
I’1 = Rs I = (0 ) I = 0A
Rs + R1 0+6

Penggantian Sumber Arus, menghitung I’’ 1 dengan Hukum Ohm.

I’’1 = E = 30 V = 5A
R1 6

Karena I’1 dan I’’1 memiliki arah yang sama, maka arus I1 sama dengan jumlah arus
keduanya.
I1 = I’1 + I’’1 = 0 A + 5 A = 5 A

Contoh 2 :

Anda mungkin juga menyukai