Anda di halaman 1dari 10

PERJANJIAN KERJASAMA PEMASARAN PRODUK

DI SERPONG GREEN PARADISE


NO. 06/PKS-LAR/VI/2017

Pada hari ini Selasa tanggal Dua Puluh bulan Juni tahun Dua ribu tujuh belas (20-06-
2017), telah dibuat Perjanjian Kerjasama Pemasaran Produk (untuk selanjutnya disebut
“Perjanjian”) di Serpong Green Paradise, oleh dan antara :

1. PT. LESTARI AGUNG REALTY, pengembang perumahan berkedudukan di Ruko


BSD Sektor IV blok RF 31, Lengkong Barat,Serpong, Tangerang Selatan, dalam hal
ini diwakili oleh Rubiyanto dalam jabatannya selaku Direktur dari dan oleh
karenanya sah bertindak untuk dan atas nama PT. LESTARI AGUNG REALTY.
(Untuk selanjutnya disebut “Pihak Pertama”.)

2. JENI FATMAWATI adalah “Agen Lepas” yang beralamat di Jalan H. Sa’ba Komplek
Walikota Blok E2 No. 5 RT / RW 003 / 010 Kelurahan Meruya Selatan Kecamatan
Kembangan Jakarta Barat, pemegang Kartu Tanda Penduduk dengan Nomor Induk
Kependudukan 3671067008750006. (Untuk selanjutnya disebut “Pihak Kedua”.)

(Untuk selanjutnya Pihak Pertama dan Pihak Kedua bersama-sama disebut sebagai
“Para Pihak”).

BAHWA

1. Pihak Pertama adalah Perusahaan Pengembang Perumahan yang telah mendapat ijin
dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor untuk mengembangkan wilayah
perumahan yang terletak di desa Cibunar, Parung Panjang Kabupaten Bogor yang
selanjutnya disebut “Serpong Green Paradise”
2. Pihak Kedua sebagai salah satu agen lepas dalam memasarkan tiap-tiap properti
yang berkedudukan di Parung Panjang baik berupa bangunan, tanah yang diperjual
belikan maupun yang disewakan baik yang berasal dari pihak Pertama maupun Pihak
Kedua.
3. Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat mengadakan Perjanjian Kerjasama dalam
rangka pemasaran Produk rumah, ruko, kavling, apartemen dan produk lainnya yang
akan ditentukan kemudian oleh Pihak Pertama yang berlokasi di wilayah Serpong
Green Paradise.
Sehubungan dengan hal-hal tersebut, Para Pihak telah sepakat satu sama lain untuk
membuat Perjanjian ini dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut :

Pasal 1
Definisi-definisi

1.1. Kecuali konteksnya menentukan lain, dalam Perjanjian ini kata-kata yang diawali
dengan huruf besar dan didefinisikan dibawah ini memiliki arti sebagai berikut:

Cash Bertahap adalah : Jenis pembayaran atas Produk milik Pihak


Pertama secara bertahap sesuai dengan

1
jadwal pembayaran yang ditetapkan oleh
Pihak Pertama.

Cash Keras adalah : Jenis pembayaran atas Produk milik Pihak


Pertama secara tunai sesuai dengan total
harga Produk.

Harga Jual adalah : Total harga atas masing-masing atau


setiap satuan Produk termasuk PPN (Pajak
Pertambahan Nilai)

Produk adalah : Produk Propertybaik dalam bentuk tanah


kavling, rumah, ruko, Kavling Komersial,
Apartemen atau produk property lainnya.

Peraturan Estate adalah : Peraturan yang wajib untuk diketahui dan


dipatuhi oleh Konsumen sehubungan
dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku
di perumahan Serpong Green Paradise

KPR/KPA adalah : Kredit Pemilikan Rumah/Kredit Pemilikan


Apartemen baik secara pembiayaan
konvensional maupun secara syariah yang
dibiayai oleh bank rekanan Pihak Pertama.

Komisi Penjualan adalah : Imbalan atau komisi atas penjualan


Produk milik Pihak Pertama yang
dilakukan oleh Pihak Kedua.

Konsumen atau Pembeli : Pihak ketiga yang membeli Produk milik


adalah Pihak Pertama berdasarkan jasa
pemasaran yang dilakukan oleh Pihak
Kedua.

Kode Etik Agen adalah : Kode etik yang berlaku dalam industri atau
jasa agen pemasaran

Sales Force atau Tenaga : Karyawan dari Pihak Pertama atau Pihak
Pemasaran adalah Kedua yang bertugas untuk sales atau
penjualan atau yang menawarkan Produk
kepada Pembeli.

Surat Pemesanan adalah : Dokumentasi atau bukti pemesanan atas


Produk yang ditandatangani oleh Pihak
Pertama dan Pembeli

2
Pasal 2
Ruang Lingkup dan Tugas

1. Pihak Pertama bermaksud mengadakan kerjasama dengan Pihak Kedua sehubungan


dengan pemasaran Produk milik Pihak Pertama.

2. Pihak Pertama dengan ini menunjuk Pihak Kedua sebagai Agen Lepas atas Produk milik
Pihak Pertama, dan Pihak Kedua setuju dengan penunjukan Pihak Pertama untuk
memasarkan Produk tersebut.

3. Pihak Kedua bukan satu-satunya Agen yang ditunjuk Pihak Pertama.

4. Pihak Pertama berhak dan dapat menunjuk pihak ketiga lainnya sebagai agen dalam
memasarkan Produk milik Pihak Pertama.

Pasal 3
Ketentuan Pemasaran

1. Pihak Kedua dalam memasarkan Produk milik Pihak Pertama dapat memberitahukan
kepada Konsumen bahwa cara pembayaran dapat dilakukan dengan sebagai berikut :

a. Pembayaran dengan Kredit Pemilikan Rumah/KPR/KPA/Kredit lainnya


b. Pembayaran dengan Cash Bertahap
c. Pembayaran dengan Cash Keras

2. Pihak Kedua dengan ini menyatakan telah mengetahui syarat-syarat dan ketentuan cara
pembayaran yang ditetapkan oleh Pihak Pertama sebagaimana dimaksud di ayat 1 Pasal
ini.

3. Pihak Kedua wajib selalu mengkonfirmasikan harga dan cara pembayaran kepada Pihak
Pertama. Apabila terdapat perubahan harga maupun cara pembayaran,maka Pihak
Pertama akan memberitahukan perubahan ini kepada Pihak Kedua atau sebaliknya.

4. Pihak Kedua tidak diperbolehkan baik sengaja maupun tidak sengaja menerima
pengalihan penjualan dari Sales Force Pihak Pertama maupun Sales Force dari Agen-
agen lainnya baik yang bekerjasama maupun yang tidak bekerjasama dengan Pihak
Pertama.

Pasal 4
Komisi Penjualan

1. Pihak Pertama akan memberikan Komisi atas Penjualan yang besarnya 2,5% (dua
koma lima persen) dari Harga Jual (setelah dikurangi PPN) per unit yang berhasil
dijual oleh Pihak Kedua, terkecuali penjualan Kavling Komersial yang besarnya komisi
ditentukan secara khusus oleh Pihak Pertama.

2. Pihak Kedua tidak diperbolehkan memberikan discount dari komisi yang diterima dari
Pihak Pertama kepada Pembeli.

3
3. Jika terjadi pembatalan sebelum tercapai pelunasan down payment (DP) dan
penandatanganan akad kredit dengan pihak bank atau terjadinya pelanggaran
sebagaimana disebut dalam Pasal 3 ayat 4 dan Pasal 4 ayat 2, maka Komisi Penjualan
tidak dibayarkan.

4. Pihak Pertama sewaktu-waktu berdasarkan kebijakannya sendiri dapat merubah Komisi


Penjualan atas Produk Serpong Green Paradise selama jangka waktu Perjanjian ini.

Pasal 5
Cara Pembayaran Imbalan Jasa

1. Pihak Pertama akan membayar Komisi Penjualan kepada Pihak Kedua untuk setiap
Produk yang terjual setelah Pembeli membayar Booking fee dan setelah pihak pembeli
melakukan akad kredit bank.
2. Pihak Pertama akan membayar Komisi Penjualan sesuai Pasal 4 Perjanjian ini yang telah
memenuhi ketentuan dalam ayat 1 Pasal ini, selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari
kerja, dengan catatan Pihak Kedua telah mengirimkan tagihan Komisi Penjualan
selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja setelah memenuhi sesuai yang tercantum dalam
ayat 1.

Pasal 6
Kewajiban Pihak Pertama

Untuk kelancaran tugas-tugas Pihak Kedua selaku Agen Pemasaran maka Pihak Pertama
berkewajiban :

1. Menyediakan brosur, pricelist, dan materi-materi pendukung penjualan.

2. Memberikan Product Knowledges mengenai produk-produk Serpong Green Paradise


seperti :

a. Informasi-informasi mengenai ayat 1 Pasal ini.

b. Informasi mengenai pembayaran, kelengkapan administrasi yang harus dipenuhi


untuk pembuatan SPR, memberitahukan kepada Pihak Kedua mengenai Konsumen
yang membeli melalui Pihak Kedua lalai melakukan pembayaran yang ditentukan
sesuai dengan jadwal pembayaran

3. Membantu segala urusan yang berkaitan antara Pihak Pertama dengan konsumen dari
Pihak Kedua

Pasal 7
Kewajiban Pihak Kedua

Pihak Kedua selaku Agen Lepas berkewajiban melakukan hal-hal sebagai berikut :

1. Mengurus/menyelesaikan administrasi penjualan termasuk namun tidak terbatas pada


KPR, Cash Bertahap dan Cash Keras serta melengkapi persyaratan yang diperlukan
untuk pembayaran sesuai dengan jenis pembayarannya.

4
2. Wajib mengawasi Tenaga Pemasaran Pihak Kedua untuk bekerja secara professional
dalam memasarkan Produk milik Pihak Pertama serta dalam menjalankan tugasnya
tetap berpegang pada Kode Etik Agen.

3. Memberitahu kepada konsumen segala ketentuan yang diberlakukan Pihak Pertama


tentang persyaratan-persyaratan jual-beli dan ketentuan lain sebagainya.

4. Dalam masa kerjasama ini Pihak Kedua diwajibkan untuk mengikuti pertemuan secara
berkala untuk melaporkan perkembangan kinerja, program promosi, serta hal-hal lain
untuk meningkatkan pemasaran Produk milik Pihak Pertama.

Pasal 8
Pelaksanaan Transaksi Penjualan

Transaksi penjualan dilakukan secara langsung oleh Pihak Pertama dengan pihak Pembeli,
dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Pihak Pertama membuat Surat Pemesanan yang ditandatangani oleh Pembeli dan Pihak
Pertama.

2. Pembeli membayar uang pemesanan sebagaimana tercantum dalam Surat Pemesanan


yang disiapkan oleh Pihak Pertama untuk kemudian disetorkan ke kasir Pihak Pertama
dan Pembeli akan menerima kwitansi resmi atau dapat dilakukan dengan cara transfer
ke rekening Pihak Pertama dengan memberikan bukti transfer untuk dapat ditukarkan
dengan kwitansi resmi.

3. Pihak Kedua tidak dibenarkan menerima uang dari calon Pembeli dengan alasan apapun
juga.

4. Bilamana dalam pelaksanaan terjadi pelanggaran dalam penerimaan uang pembelian


Produk milik Pihak Pertama atau uang titipan lainnya maka akibat yang timbul menjadi
tanggung jawab sepenuhnya Pihak Kedua dan Pihak Pertama tidak terikat untuk
memenuhi segala sesuatu yang dijanjikan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pembeli
sehingga segala akibat yang timbul menjadi tanggung jawab Pihak Kedua dan untuk itu
Pihak Pertama dibebaskan dari segala tuntutan dalam bentuk apapun dari Pihak
Pembeli.

Pasal 9
Pernyataan Dan Jaminan

1. Para Pihak dengan ini menyatakan dan menjamin pihak lainnya dalam Perjanjian ini
sebagai berikut :

a. Masing-masing Pihak adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum


negara Republik Indonesia dan mempunyai hak penuh untuk menandatangani
dan melaksanakan Perjanjian ini.

b. Perjanjian ini tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar masing-masing Pihak


serta tidak melanggar peraturan pemerintah yang wajib ditaati oleh masing-
masing Pihak didalam menjalankan perusahaan.

5
c. Masing-masing pihak telah mengambil semua tindakan yang diperlukan sesuai
dengan ketentuan Anggaran Dasar masing-masing Pihak, diantaranya mengenai
kewenangan untuk melaksanakan Perjanjian ini dan subyek hukum yang
menandatangani Perjanjian ini telah diberi wewenang untuk berbuat demikian
untuk dan atas nama masing-masing Pihak.

d. Dengan tidak mengurangi maksud dalam ketentuan-ketentuan dalam ayat-ayat


tersebut diatas ini, maka dalam hal Pihak Kedua bukan merupakan badan hukum
namun merupakan perorangan yang melakukan atau memberikan jasa sebagai
agen pemasaran, maka pihak atau perorangan yang menandatangani Perjanjian
ini dengan ini menyatakan dan menjamin bahwa dalam melakukan tindakan
hukum sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini adalah pihak atau
perorangan yang cakap dalam melakukan tindakan hukum sebagaimana
dimaksud dalam Perjanjian ini.

2. Pihak Kedua dengan ini menjamin Pihak Pertama bahwa Pihak Kedua akan
melaksanakan setiap pasal Perjanjian ini beserta konsekuensinya secara konsisten.

Pasal 10
Jangka Waktu Perjanjian

1. Masa berlaku perjanjian 3 (tiga) bulan dari ditandatanganinya perjanjian ini.


Perjanjian ini dengan sendirinya berakhir bila telah lewatnya jangka waktu dalam
perjanjian ini
2. Pihak Kedua dapat mengajukan permohonan perpanjangan kerjasama dalam jangka
waktu 14 (empat belas) hari kerja kepada Pihak Pertama sebelum masa perjanjian
ini berakhir.

Pasal 11
Pelanggaran dan Pemutusan Perjanjian

1. Tiap-tiap kejadian berikut ini merupakan pelanggaran jika Pihak Kedua:

a) Melanggar suatu ketentuan material dari Perjanjian ini yang tidak dapat
diperbaiki;

b) Tidak lagi menjalankan usahanya;atau

c) Tidak memiliki sebagian maupun seluruh izin-izin dan persetujuan yang


diperlukan sebagaimana telah ditentukan oleh peraturan yang berlaku untuk
melaksanakan kegiatan usahanya dan/atau Perjanjian ini.

2. Dalam hal Pihak Kedua melakukan kelalaian/pelanggaran sebagaimana tersebut di


ayat 1 Pasal ini, Pihak Pertama dapat menghentikan sementara Perjanjian ini,
dengan memberikan pemberitahuan secara tertulis kepada Pihak Kedua, dan dengan
demikian Pihak Pertama dibebaskan untuk melakukan kewajiban-kewajibannya
berdasarkanPerjanjian, dan tanpa mengurangi hak Pihak Pertama atas tugas-tugas
atau kewajiban-kewajiban dari Pihak Kedua berdasarkan Perjanjian;

6
3. Tanpa mengabaikan ketentuan-ketentuan dari Perjanjian ini yang mengatur tentang
pengakhiran, Para Pihak setuju bahwa Perjanjian ini akan berakhir karena terjadinya
peristiwa-peristiwa berikut ini:

a. Pemutusan atau pengakhiran oleh salah satu Pihak sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 4 ayat 1.

b. kejadian force majeure yang terjadi secara terus menerus selama 90 (sembilan
puluh) hari;

c. Jangka waktu Perjanjian berakhir.

Pasal 12
Force Majeure atau Keadaan Kahar

1. Yang dimaksud dengan Force Majeure dalam Perjanjian ini adalah kejadian-kejadian
yang terjadi diluar kemampuan dan kekuasaan Para Pihak sehingga mempengaruhi
pelaksanaan Perjanjian ini antara lain :

a. Gempa bumi, Banjir, tanah longsor, Kebakaran, dan bencana alam lainnya;
b.Perang, huru-hara, sabotase, embargo, terorisme dan pemogokan masal.

2. Dalam hal terjadi kejadian Force Majeure sebagaimana dimaksud di atas sehingga
mempengaruhi pelaksanaan kewajiban salah satu pihak, maka pihak yang
mengalami keadaan Force Majeure berkewajiban untuk memberitahukan secara
tertulis kepada pihak lainnya selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja terhitung
sejak terjadinya keadaan Force Majeure tersebut untuk diselesaikan secara
musyawarah.

3. Apabila keadaan sudah kembali normal, maka pihak yang mengalami Force Majeur
wajib untuk memberitahukan pihak lainnya mengenai keadaan yang sudah kembali
normal, dalam hal Force Majeure tersebut mengakibatkan atau berakibat perlunya
Jangka Waktu untuk diperpanjang maka jangka waktu yang diperpanjang tersebut
tidak boleh melebihi jangka waktu terjadinya Force Majeure tersebut.

Pasal 13
Pemberitahuan

Semua korespondensi (untuk selanjutnya disebut sebagai “Pemberitahuan”) yang


dikirimkan oleh satu Pihak kepada Pihak lainnya berdasarkan Perjanjian ini harus dilakukan
secara tertulis dalam Bahasa Indonesia. Pemberitahuan dianggap telah diterima :

1. pada saat diterima, jika dikirim melalui kurir;

2. jika dikirim dengan jasa pos tercatat, 7 (tujuh) Hari Kerja setelah tangggal
pengiriman;

3. jika dikirim melalui faksimili, setelah diterima oleh penerima sebagaimana dibuktikan
dengan bukti pengiriman faksimili yang dicetak oleh mesin faksimili, yang

7
menunjukkan bahwa Pemberitahuan telah terkirimkan ke nomor yang dituju secara
keseluruhan.

Pemberitahuan yang dikirimkan melalui faksimili pada hari selain Hari Kerja, atau setelah
jam 17.00 WIB pada Hari Kerja dianggap diterima oleh penerima pada jam 09.00 WIB pada
Hari Kerja pertama setelah hari dimana surat pemberitahuan tersebut dikirimkan.

Semua korespondensi dikirim ditujukan :

a) jika untuk Pihak Pertama:

PT. LESTARI AGUNG REALTY


Ruko BSD Sektor IV, Lengkong Barat
Serpong, Tangerang Selatan
Up. Divisi Marketing
No. Tel.021 - 5371019

b) jika untuk Pihak Kedua:

Jalan H. Sa’ba Komplek Walikota Blok E2 No. 5


RT 003 RW 010 Kelurahan Meruya Selatan
Kecamatan Kembangan Jakarta Barat
No. Handphone . 081284604064

Pasal 13
Hukum Yang Berlaku dan Penyelesaian Perselisihan

1. Perjanjian ini dibuat dan ditafsirkan berdasarkan hukum negara Republik Indonesia.

2. Para Pihak sepakat untuk menyelesaikan setiap perselisihan yang timbul diantara
Para Pihak sehubungan dengan Pelaksanaan Perjanjian secara musyawarah untuk
mencapai mufakat.

3. Apabila dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal timbulnya
perselisihan sebagaimana terbukti dalam surat teguran atau surat apapun yang
menyebutkan telah terjadinya perselisihan maka apabila penyelesaian secara
musyawarah tersebut tidak mencapai mufakat, maka perselisihan tersebut akan
diajukan ke pengadilan.

4. Sehubungan dengan pengakhiran Perjanjian, Para Pihak dengan ini melepaskan


ketentuan Pasal 1266 dari Kitab Undang-undang Hukum Perdata sepanjang
ketentuan diperlukannya putusan Pengadilan untuk mengakhiri Perjanjian.

5. Untuk segala urusan mengenai Perjanjian ini dengan segala akibatnya, para Pihak
telah sepakat untuk memilih tempat kediaman hukum yang umum dan tidak
berubah pada Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri di Tangerang.

8
Pasal 14
Lain-Lain

1. Segala perubahan dan hal-hal lain yang belum atau tidak cukup diatur dalam
Perjanjian ini, akan dibicarakan secara musyawarah oleh Para Pihak dan akan
dituangkan dalam suatu Addendum yang menjadi satu kesatuan dan bagian yang tak
terpisahkan dari Perjanjian ini.

2. Kelalaian salah satu Pihak dalam melaksanakan dan keterlambatan dalam


melaksanakan hak, kekuasaan atau hak-hak istimewa dalam Perjanjian ini, tidak
akan ditafsirkan sebagai suatu pelepasan ketentuan atau hak-hak lain, demikian pula
terhadap pelaksanaan suatu atau sebagian hak, kekuasaan atau hak-hak istimewa
berdasarkan Perjanjian ini tidak akan mengecualikan pelaksanaan yang lain atau
selanjutnya atau pelaksanaan setiap hak, kekuasaan atau hak-hak istimewa. Hak-
hak dan upaya-upaya hukum disini adalah kumulatif dan tidak terbatas kepada hak-
hak dan upaya-upaya hukum yang akan diperoleh oleh setiap Pihak atau yang ada
menurut hukum.

3. Perjanjian ini beserta dokumen-dokumen yang terdapat dalam Perjanjian ini atau
yang turut ditandatangani terkait dengan Perjanjian ini merupakan keseluruhan
perjanjian antara Para Pihak berkenaan dengan pokok bahasan Perjanjian ini dan
menggantikan seluruh kesepahaman, perjanjian, pernyataan dan surat-menyurat
sebelumnya. Seluruh dokumen, penugasan dan kesepakatan sebelumnya, jika
kesepakatan, apakah verbal, tertulis atau yang lain antara Para Pihak mengenai
pokok bahasan Perjanjian ini dibatalkan dan tidak dapat mempengaruhi atau
mengubah salah satu ketentuan atau kewajiban yang terdapat dalam Perjanjian ini
kecuali ketentuan atau kewajiban tersebut dapat dijadikan bagian dari Perjanjian
sesuai ketentuan Perjanjian ini.

4. Penamaan dan pemberian judul yang dipergunakan di dalam Perjanjian ini hanyalah
semata untuk kemudahan saja, tetapi bukan merupakan bagian yang menunjukan
inti atau maksud dari Perjanjian, sehingga tidak memiliki pengaruh apapun dalam
menafsirkan ataupun menerjemahkan kesepakatan Para Pihak dalam Perjanjian ini.

5. Dalam hal salah satu ketentuan, persyaratan, pasal atau ayat dalam Perjanjian ini
menjadi cacat, gugur, batal demi hukum atau akibat hukum lainnya baik disebabkan
oleh ketentuan hukum yang berlaku, ketetapan hakim atau badan
peradilan/perwasitan atau pihak yang berwenang, atau oleh sebab-sebab hukum
lainnya, maka hal tersebut tidak akan mengakibatkan pasal, ayat atau ketentuan
lainnya yang tercantum dalam Perjanjian ini menjadi atau mendapatkan akibat yang
sama. Pasal, ayat atau ketentuan lainnya yang tidak terkena akibat tersebut tetap
berlaku dan mengikat, serta wajib untuk dilaksanakan, kepada atau oleh Para Pihak.
Bilamana karena suatu hal seperti tersebut diatas, maka pasal, ayat atau ketentuan
yang menjadi cacat, gugur, batal demi hukum atau akibat lainnya maka Para Pihak
sepakat untuk mengganti ketentuan tersebut dengan ketentuan yang sah dan
mengikat.

9
6. Perjanjian ini dibuat oleh Para Pihak dengan berdasarkan itikad baik dan asas saling
percaya yang disesuaikan dengan hak dan kewajiban yang terdapat pada Perjanjian.

Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh Para Pihak dalam rangkap 2 (dua)
asli, masing-masing bermeterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK PERTAMA : PIHAK KEDUA :

(RUBIYANTO) (JENI FATMAWATI

10

Anda mungkin juga menyukai