PEMBAHASAN
dengan prevalensi cukup tinggi dibandingkan dengan lesi mukosa lainnya dan
sering ditemukan pada mukosa pipi, lidah, bibir, gingiva, dan palatum (Calvacante
et al., 2011). Ulkus Traumatik berupa ulkus tunggal yang menimbulkan rasa nyeri
dengan lesi berwarna putih kekuningan dengan tepi eritema tipis (Regezi et al.,
2008). Pengobatan pada ulkus traumatik pada mukosa mulut bertujuan untuk
fase inflamasi, fase proliferasi dan fase remodeling. Fase proliferasi dimulai hari
ke-3 sampai hari ke-7 ditandai dengan adanya jaringan granulasi yang
dan Luther, 2010; Olazyk et al., 2014). Proses angiogenesis terjadi pada hari ke-3
sampai hari ke-7 setelah luka (Inan dan Saradin, 2013; Babaee, 2012, Sari et al.,
kolagen sehingga terjadi proses remodelling jaringan (Celloti dan Laufer, 2001).
kitosan gel berat molekul tinggi dan rendah dengan ekstrak Aloe vera gel terhadap
labial tikus Rattus Novergicus Strain Wistar. Penggunaan sampel hewan coba
50
51
berupa Rattus Novergicus Strain Wistar jantan dengan dasar pertimbangan sifat
jenis kelamin jantan yang lebih mudah dikontrol dalam penelitian sehingga
3 yang dihasilkan kelompok pemberian gel kombinasi kitosan dan Aloe vera lebih
besar dari kelompok kontrol. Jumlah pembuluh darah pada hari ke 7 yang
dihasilkan kelompok pemberian gel kombinasi kitosan dan Aloe vera lebih besar
dari kelompok kontrol. Peningkatan jumlah pembuluh darah dari hari ke 3 dan
hari ke 7 sesuai dengan pernyataan Sari (2010); Inan dan Saradin (2013), pada
proses penyembuhan luka fase proliferasi, VEGF muncul secara bermakna pada
pembuluh darah, degradasi membran dasar, migrasi sel endotel dan proliferasi sel
endotel (Achmad MH, 2013; Crosh dan Welsh, 2001). VEGF menginduksi
berbagai macam enzim yang penting untuk degradasi membran dasar pembuluh
darah untuk migrasi dan invasi sel dendotel. VEGF juga dapat menghambat
proses apoptosis sel endotel. Sel makrofag berperan pada proses angiogenesis.
mengalami proses degradasi oleh enzim lisosim yang dihasilkan oleh sel
makrofag dan sel PMN menjadi N acetyl D glucosamine dimer aktif. N acetyl D
2015; Muzarelli, 2009; Kung et al., 2011; Delgado et al., 2014). Kitosan
tipe 3 yang berperan pada proses remodelling jaringan (Baxter et al., 2013; Mehta
kelarutan rendah dan mukoadesif yang berkurang pada pH fisiologis rongga mulut
2006; Chen, 2008; Khobragade dan Puranik, 2015, Hartisyah, 2011). Aloe vera
epitel sesuai dengan pernyataan Silva et al., (2013) pada kombinasi kitosan dan
Kandungan lignin pada Aloe vera merubah sementara struktur susunan lipid
bilayer dari epitel sehingga epitel menjadi permeabilitas lebih tinggi dan lebih
53
mudah terjadi penetrasi ke dalam epitel (Karande dan Mitagotri, 2009; Sharma et
al., 2015; Ikasari et al., 2015). Aloe vera dapat meningkatkan mukoadesif karena
terjadi pembentukan gel yang dapat berpenetrasi ke dalam mucin lebih banyak
dan terjadi mukoadesif yang lebih kuat (Ikasari et al., 2015). Mukoadesif pada
peningkatan kontak kitosan dengan mukosa dan meningkatkan efek kitosan lebih
lama di dalam rongga mulut (Hessen, 2009; Thakur dan Manju, 2015).
vera gel dapat meningkatkan jumlah angiogenik VEGF, FGF, TGF-β, dan PDGF
protein esensial yaitu VEGF, VEGF reseptor Flk-1, Faktor Von Willebrand serta
darah baru (Atik dan Januarsih, 2009). Mekanisme pasti Aloe vera meningkatkan
sehingga terjadi penyembuhan ulkus traumatik yang lebih cepat dari pada
kelompok kontrol.
54
berat molekul tinggi dengan Aloe vera pada hari ke 3 menghasilkan jumlah
pembuluh darah lebih banyak dari kelompok pemberian gel kombinasi kitosan
berat molekul rendah dengan Aloe vera pada hari ke 3. Kelompok pemberian gel
kombinasi kitosan berat molekul tinggi dengan Aloe vera pada hari ke 7
menghasilkan jumlah pembuluh darah lebih banyak dari kelompok pemberian gel
kombinasi kitosan berat molekul rendah dengan Aloe vera pada hari ke 7.
lebih panjang dari kitosan berat molekul rendah (Sonia dan Chandara, 2011;
Alsarra, 2009; Kim, 2012). Kelarutan dan penetrasi dari kitosan ke epitel
dipengaruhi oleh ukuran partikel dan panjang rantai kitosan, kitosan berat molekul
tinggi memiliki rantai lebih panjang dan ukuran partikel lebih besar dari kitosan
berat molekul rendah sehingga lebih sulit untuk penetrasi ke dalam epitel
(Kumbar et al., 2014). Kitosan berat molekul rendah lebih mudah penetrasi ke
dalam mucus untuk membentuk ikatan ionik antara Gugus NH2 dari D
glucosamine kitosan dengan permukaan negative dari unit asam sialat dari mucin
glikoprotein mucus rongga mulut (Hartisyah, 2011; Croisier dan Jerome, 2013).
semakin panjang rantai polimer kitosan akan meningkatkan ikatan ionik dengan
mucus rongga mulut sehingga terjadi penetrasi rantai polimer kitosan ke lapisan
mucus rongga mulut semakin besar dan menghasilkan mukoadesif yang tinggi
maksimum dengan mucus rongga mulut lebih cepat dari kitosan berat molekul
rendah, jumlah ikatan ionik maksimum kitosan berat molekul tinggi dengan
mucus rongga mulut terjadi pada 4 jam (Honary et al., 2009). Jumlah ikatan ionik
maksimum kitosan berat molekul rendah dengan mucus rongga mulut terjadi 24
jam (Senygit et al., 2013). Berdasarkan hal tersebut, Kitosan berat molekul tinggi
dapat melekat lebih lama dalam rongga mulut dari pada kitosan berat molekul
rendah, sehingga efek kitosan berat molekul tinggi tidak mudah hilang oleh
karena terlarut aliran saliva dan gerakan mastikasi rongga mulut ( Delgado et al.,
2014). Kitosan berat molekul tinggi memberikan efek penyembuhan luka lebih
lama di dalam rongga mulut dari pada kitosan berat molekul rendah.
dalam epitel dan mengalami proses degradasi oleh enzim lisosim yang dihasilkan
dalam epitel dan mengalami proses degradasi oleh enzim lisosim yang dihasilkan
glucosamine dimer aktif dari Kitosan berat molekul tinggi tidak mengaktivasi sel
Kilic et al., 2013). Penyembuhan luka yang lebih cepat pada kitosan berat molekul
tinggi sesuai dengan pernyataan Alsarra (2009) pada penyembuhan luka bakar
pada kulit dorsal tikus. Mekansime yang terjadi antara kitosan berat molekul
tinggi dan rendah dalam menghasilkan faktor inflamasi nitric oxide masih belum
Kombinasi Kitosan gel berat molekul tinggi dengan ekstrak Aloe vera gel
pembuluh darah dan penyembuhan luka ulkus traumatik lebih cepat dari pada
kombinasi kitosan gel berat molekul rendah dengan ekstrak Aloe vera gel.