Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PRAKTIKUM BLOK 2.

IMTKG III

UJI METODE PENYINARAN KOMPOSIT

DISUSUN OLEH:

kelompok 1

Melinda Dwi Astari 2012.07.0.0006


Ardin Christian 2012.07.0.0009
Dita Yuarita 2012.07.0.0014
Tiffany Augusta Posuma 2012.07.0.0015
Cindy Indah Permatasari 2012.07.0.0056
Safina Majdina 2012.07.0.0066
Nevy Triditha Putri 2012.07.0.0069
Diah Intan Apriliani 2012.07.0.0081
Aldo Alveno Dayasoeharso 2012.07.0.0082
Safira Junieta Ananda 2012.07.0.0088
Helmy Yusrizal 2012.07.0.0091
Dinda Davila Kartika 2012.07.0.0093
Samantha Sari Utomo 2012.07.0.0010
Anydya Putri 2012.07.0.0075
Tantri Liswanti 2012.07.0.0076
M . Bagus Fadila 2012.07.0.0061
Listya Godjali 2012.07.0.0005
Kenny Rahma Widya 2012.07.0.0008
Desiayu Indriasari 2012.07.0.0001

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS HANG TUAH

SURABAYA

2014
II. PENDAHULUAN

Resin komposit digunakan untuk material tumpatan gigi . Resin komposit adalah suatu
resin sintetik dengan tambahan bahan pengisi anorganik dan untuk menghasilkan
ikatan yang baik antara bahan pengisi dan matriks digunakan bahan ikat . Resin
komposit terdiri dari matriks dimetakrilat monomer yang disebut BIS-GMA , yang
merupakan reaksi antara glisidil metakrilat dengan bisphenol A . Bahan pengisi adalah
bahan anorganik seperti kuarsa , borosilikat kaca , lithium alumunium silikat , barium
aluminium silikat atau barium fluoride . Keduanya diikat oleh bahan vinil trietoksilan atau
metakrilosipropil secara ikatan silang .

Resin komposit mengeras melalui proses polimerisasi secara adisi , yaitu reaksi antara
dua molekul yang sama besar atau berlainan untuk membentuk molekul yang lebih
besar tanpa menghilangkan molekul yang lebih kecil . Berdasarkan proses
polimerisasinya , resin komposit dibagi menjadi dua macam yaitu resin komposit
kimiawi ( konvensional ) dan resin komposit sinar tampak .

Resin komposit aktivasi sinar tampak digunakan sebagai material restorasi / tumpatan
gigi . Komposisi Resin Komposit ini terdiri atas 3 komponen , yaitu :

a. Resin matrix

b. Bahan pengisi / fillers

c. Coupling Agents

Beberapa factor yang mempengaruhi kedalaman polimerisasi resin komposit dengan


activator sinar tampak antara lain : ketebalan , sifat alamiah bahan , intensitas dan
panjang gelombang , posisi sumber sinar terhadap permukaan bahan , jarak
penyinaran dan lama penyinaran .
III. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Untuk mendapatkan manipulasi material komposit polimerisasi sinar tampak (


light cured ) secara tepat .
2. Dapat menggunakan alat polimerisasi sinar tampak dengan benar .
3. Dapat melakukan uji pengaruh jarak dan lama penyinaran dengan kedalaman
polimerisasi .

IV. BAHAN DAN ALAT

Bahan :

1. Resin Komposit aktivasi sinar tampak ( bentuk sediaan : pasta tunggal )


2. Vaselin

Alat :

1. Cetakan plastic ukuran diameter 4 mm dan tinggi 6 mm .


2. Plat Kaca
3. Pita Seluloid
4. Agate Spatula
5. Sumber Sinar Tampak Litex 660 ( USA )
V . CARA KERJA

A. Manipulasi Resin Komposit sinar tampak

1. Olesi permukaan cetakan dan pita seluloid dengan vaselin , kemudian letakkan
cetakan di atas pita seluloid dan plat kaca ( untuk mempermudah pengeluaran sample ,
tidak digunakan pada aplikasi klinis ) .

2. Keluarkan bahan tumpatan dari tube sesuai besar cetakan , kemudian masukkan ke
dalam cetakan memakai plastic filing instrument . Cetakan harus terisi penuh dengan
bahan tumpatan , tanpa ada rongga .

3. Letakkan selembar pita seluloid di atas bahan tumpatan , kemudian sinari bahan
tumpatan memakai sumber sinar selama 20 detik dengan jarak 1mm dari permukaan
bahan tumpatan .

4.Kemudian cek dengan menggunakan sonde atau jarum Reamer yang ada
penandanya di sisi baliknya .

5. Kemudian ukur jarak antara ujung sonde / jarum reamer ke stopper ( penanda ) dan
dicatat .

B. Uji Lama Penyinaran terhadap kedalaman Polimerisasi

Tahap 1-2 sama dengan tahap manipulasi

3. Lakukan penyinaran 2 kali lama penyinaran pertama . Dengan jarak penyinaran 0


mm ( menempel ) dan arah sinar tegak lurus .

4. Kemudian cek dengan menggunakan sonde atau jarum reamer yang ada
penandanya dari sisi baliknya .

5. Kemudian ukur jarak antara ujung sonde / jarum reamer ke stopper ( penanda ) dan
dicatat .

Ulangi dari tahap 1-2 .

3. Lakukan penyinaran 3 kali lama penyinaran pertama . Dengan jarak penyinaran o


mm ( menempel ) dan arah sinar tegak lurus .

4. Kemudian cek dengan menggunakan sonde atau jarum reamer yang ada
penandanya di sisi baliknya .

5. Kemudian ukur jarak antara ujung sonde / jarum ke stopper ( penanda ) dan dicatat .

C. Uji Jarak Penyinaran terhadap kedalaman Polimerisasi


Ulangi dari tahap 1-2 .

3. Atur jarak penyinaran sekitar 5 mm lakukan penyinaran dan arah sinar tegak lurus .

4. Kemudian di cek dengan menggunakan sonde atau jarum reamer yang ada
penandanya di sisi baliknya .

5. Kemudian ukur jarak antara ujung sonde / jarum reamer ke stopper ( penanda ) dan
dicatat .

Ulangi tahap 1-2 .

3. Atur jarak penyinaran 10 mm lakukan penyinaran dan arah sinar tegak lurus .

4. Kemudian di cek dengan menggunakan sonde atau jarum reamer yang ada
penandanya di sisi baliknya .

5. Kemudian ukur jarak antara ujung sonde / jarum reamer ke stopper ( penanda )
dicatat .
VI. HASIL PRAKTIKUM

A. MANIPULASI RESIN KOMPOSIT AKTIVASI SINAR TAMPAK

Lama penyinaran 20 detik

1 mm
Jarak penyinaran 1 mm

B. UJI LAMA PENYINARAN TERHADAP KEDALAMAN POLIMERISASI

Lama penyinaran 40 detik


Jarak penyinaran 0 mm 0,5 mm

Lama penyinaran 60 detik


Jarak penyinaran 0 mm 0 mm

C. UJI JARAK PENYINARAN TERHADAP KEDALAMAN POLIMERISASI

Lama penyinaran 40 detik


Jarak penyinaran 5 mm 0 mm

Lama penyinaran 40 detik


Jarak penyinaran 10 mm 0,1 mm
VII. PEMBAHASAN

Resin komposit aktivasi sinar tampak digunakan sebagai material restorasi / tumpatan
gigi . Komposisi resin komposit ini terdiri atas 3 komponen , yaitu :

a. Matriks Resin

-Merupakan bahan dasar utama komposit. Dimethacrylate (Bis-GMA) atau urethane


dimetacrylate (UDMA) oligomers.

-oligomers Bis-GMA adalah cairan viscous yang ditambahkan low-molecular weight


monomers (dimethacrylate) untuk mengontrol konsistensi pasta komposit. Oligomers ini
dikarakteristik oleh ikatan ganda karbon yang bereaksi untuk mengubah menjadi
polimer. (powers, john; wataha. 2008)

b. Bahan pengisi / fillers

- Fine fillers : Quartz, Lithium aluminium silicate, barium, strontium, zinc, atau ytterbium
glasses.

- Microfine fillers : colloidal silica particles.

- Filter yang mengandung barium, strontium, zinc, atau ytterbium glasses akan
menghasilkan foto radiopaque yang proporsional dengan volume fraction dari filler,
tetapi quartz (crystalline silica) dan lithium alluminium silicate tidak radiopak.

- komposit yang radiopak digunakan untuk restorasi gigi posterior

- komposit berguna untuk:

 mengurangi thermal expansion


 mengurangi polymerization shrinkage
 mengurangi swelling yang disebabkan oleh water sorption
 mengurangi softening dan staining
 meningkatkan sifat mekanis komposit
(powers, john;wataha. 2008)
c. Coupling Agents

-Berfungsi untuk membentuk ikatan yang baik antara resin matriks dengan bahan
pengisi / fillers.

- Bahan yang paling banyak digunakan adalah vinyl silane yang akan bereaksi dengan
inorganic filler dan organic matriks. (powers, john;wataha. 2008)

Reaksi polimerisasi matriks resin komposit ini diinisiasi radikal bebas oleh katalis
diketon golongan polimerisasi adisi . Sinar halogen menyebabkan molekul keton
berubah menjadi keadaan eksitasi .

Selanjutnya keton bereaksi dengan amina dan menyebabkan pelepasan electron dari
amina . Penyerapan radiasi dari sinar tampak oleh inisiator menghasilkan radikal bebas
, yaitu bahan kimia yang sangat reaktif dengan electron tidak berpasangan ( ganjil ) dan
terbentuk karena pecahnya molekul-molekul besar .

Beberapa factor yang mempengaruhi kedalaman polimerisasi resin komposit dengan


activator sinar tampak antara lain : ketebalan , sifat alamiah bahan , intensitas dan
panjang gelombang , posisi sumber sinar terhadap permukaan bahan , jarak
penyinaran dan lama penyinaran .

Pada percobaan di atas polimerisasi terjadi sempurna pada pemaparan sinar selama
60 detik dan dengan jarak penyinaran 0 mm , 40 detik dan dengan jarak penyinaran 5
mm . Pada percobaan dapat dilihat bahwa lama penyinaran dapat dihasilkan bahwa
semakin cepat waktu penyinaran pada saat pengaplikasian maka semakin dalam
komposit yang tidak terpolimerisasi secara sempurna .
VIII. KESIMPULAN

Ada berbagai factor yang mempengaruhi kedalaman polimerisasi resin komposit


dengan activator sinar tampak antara lain : ketebalan , sifat alamiah bahan , intensitas
dan panjang gelombang , posisi sumber sinar terhadap permukaan bahan , jarak
penyinaran dan lama penyinaran . Pada percobaan kali ini didapatkan hasil bahwa
kedalaman polimerisasi terjadi sempurna pada jarak penyinaran 0 mm dan dengan
lama penyinaran selama 20 detik dan jarak penyinaran 5 mm dan dengan lama
penyinaran selama 40 detik .
IX. DAFTAR PUSTAKA

1. Powers IM; Wataha J, 2008. Dental materials properties and manipulation, ninth
edition, Mosby Co.
2. Tim penyusunmodul IMTKG. BukuModulPraktikum IMTKG III. UHT:2014
X. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai