Anda di halaman 1dari 37

PENERAPAN MENYUSUN KARYA KEILMUAN (SKRIPSI)

TUGAS BAHASA INDONESIA

Oleh
KELOMPOK 8

Christian Kurniawan Janto 2012.07.0.0007


Aisyah Faiz Bachmid 2012.07.0.0011
Eugenius Bramianta W 2012.07.0.0026
Ausita Kharismawati 2012.07.0.0051
Reza Nur Alfansya 2012.07.0.0057
Kristin Gaby Rosan 2012.07.0.0058
Ruth Roza Wijayanti 2012.07.0.0063
Gita Windy Oceanie 2012.07.0.0064
Dyah Lestaraining Ratri 2012.07.0.0068
Anyndya Putri Bella 2012.07.0.0070
Patricia B Wijaya 2012.07.0.0078

UNIVERSITAS HANG TUAH


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
SURABAYA
2014
EFEK OBAT KUMUR LIDAH BUAYA (ALOE VERA)
TERHADAP GINGIVITIS
SKRIPSI

Oleh
REZA NUR ALFANSYAH
2012.07.0.0057

UNIVERSITAS HANG TUAH


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
SURABAYA
2014

2
LEMBAR PENGESAHAN

EFEK OBAT KUMUR LIDAH BUAYA (ALOE VERA) TERHADAP


GINGIVITIS

Skripsi

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Pendidikan Dokter Gigi

di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah Surabaya

Oleh :

REZA NUR ALFANSYAH

NIM. 2012.07.0.0057
Mengetahui/Menyetujui:

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Kristanti Parisihni, drg.,MKes. Dr. Dian Mulawarmanti, drg., MS

NIK 01398 NIK 02069

UNIVERSITAS HANG TUAH


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
SURABAYA
2014

i
PENETAPAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI

Skripsi ini telah diuji pada tanggal ...............

PENGUJI SKRIPSI

1. ……………………………. (Ketua Penguji)

2. ……………………………. (Pembimbing Utama)

3. ……………………………. (Pembimbing Serta)

4. ……………………………. (Anggota)

5. ……………………………. (Anggota)

ii
UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat

dan nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan skripsi dengan

judul “Efek Obat Kumur Lidah Buaya (Aloe vera) Terhadap Gingivitis“.

Pembuatan skripsi ini merupakan kewajiban bagi mahasiswa jenjang

Strata 1 Program Studi Pendidikan Dokter Gigi sekaligus sebagai salah satu syarat

untuk melengkapi Gelar Dokter Gigi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas

HANG TUAH.

Pembuatan skripsi ini tidak terlepas dari segenap bantuan, dukungan serta

bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, sudah sepantasnya penulis

menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. …………………………… selaku Dekan Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas HANG TUAH yang telah memberikan kesempatan pembuatan

skripsi ini.

2. …………………………… selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan saran berharga dan selalu meluangkan waktu serta membimbing

dengan penuh kesabaran demi penyempurnaan skripsi ini.

4. …………………………… selaku dosen penguji yang juga telah

memberikan saran berharga dan bimbingan demi penyempurnaan skripsi ini.

iii
5. …………………………… selaku staf di Laboratorium Formulasi Fakultas

Farmasi Universitas Surabaya yang telah membantu proses pengerjaan

ekstrak serta obat kumur lidah buaya.

6. Ibu dan ayah atas dukungan penuh yang kalian berikan buat penulis.

Terimakasih yang sebesar-besarnya atas segala doa dan restu kalian berikan,

penulis yakin tanpa restu dan doa kalian tidak akan bisa menyelesaikan

skripsi ini. Skripsi ini sepenuhnya penulis persembahkan untuk ibu dan

bapak.

iv
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas berkat dan

karunia-Nya laporan penelitian ini dapat terselesaikan. Laporan yang berjudul

“Efek Obat Kumur Lidah Buaya (Aloe vera) Terhadap Gingivitis” ini ditujukan

sebagai laporan dari penelitian yang telah dilaksanakan serta sebagai salah satu

tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.

Laporan penelitian ini dapat terselesaikan seperti ini karena bantuan dari

berbagai pihak. Untuk itu, terima kasih diucapkan kepada:

1. Kristanti Parisihni, drg.,MKes. selaku pembimbing dalam pelaksanaan


penelitian ini.

2. Ibu Indayani,S.Pd. selaku pembimbing dalam penyusunan laporan


penelitian ini.

3. Teman-teman yang telah membantu dalam penyelesaian laporan penelitian


ini.

Dan laporan penelitian ini,diharapkan dapat menjadi pedoman bagi para pembaca

agar lebih selektif dalam pemilihan penggunaan produk obat kumur yang banyak

beredar di pasaran.Laporan ini tentunya masih belum sempurna,untuk itu kritik

dan saran dipersilahkian.

Surabaya, 30 Mei 2014

Penulis

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................iii

UCAPAN TERIMAKASIH ................................................................................iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................v

DAFTAR ISI .......................................................................................................vi

DAFTAR TABEL ...............................................................................................vii

DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................viii

ABSTRAK ..........................................................................................................ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................2

1.3 Tujuan Penelitian .........................................................................................2

1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gingivitis......................................................................................................4

2.2 Lidah Buaya .................................................................................................5

2.3 Obat Kumur .................................................................................................10

vi
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual ....................................................................................12

3.2 Hipotesis........................................................................................................12

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Pendekatan Penelitian ..................................................................................13

4.2 Sumber Data dan Data Penelitian ................................................................13

4.3 Tehnik Pengumpulan Data ...........................................................................13

4.4 Tehnik Analisa Data ....................................................................................13

4.5 Waktu dan Tempat Penelitian ......................................................................14

BAB V HASIL

5.1 Hasil ............................................................................................................15

5.2 Analisis Data ................................................................................................15

BAB VI PEMBAHASAN

6.1 Pembahasan ...................................................................................................16

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan .....................................................................................................19

7.2 Saran ...........................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................20

Lampiran .............................................................................................................23

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah Koloni Bakteri ..........................................................................15

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar.1. Kerangka Konseptual ........................................................................12

ix
ABSTRAK

EFEK OBAT KUMUR LIDAH BUAYA (ALOE VERA) TERHADAP


GINGIVITIS

Latar Belakang : Kebersihan dan kesehatan rongga mulut tidak cukup hanya

dengan menyikat gigi saja. Ada beberapa hal yang juga harus dilakukan, yaitu

diantaranya dengan menggunakan benang gigi dan obat kumur. Obat Kumur

sebagai salah satu produk yang berperan dalam menjaga kebersihan dan kesehatan

rongga mulut. Obat kumur yang beredar di pasaran biasanya berbahan kimia yang

mengalami proses pembuatan yang sulit sehingga akan mempengaruhi harga

jualnya yang ralatif tidak murah.

Tujuan : Untuk menguji efektifitas lidah buaya (Aloe vera) sebagai obat kumur.

Metode : Penelitian ini dilakukan dengan mahasiswa coba sebagai objek

penelitian. Dalam penelitian ini, dilakukan pengukuran terhadap jumlah koloni

bakteri, sebelum dan sesudah berkumur dengan obat kumur. Masing-masing

mahasiswa berkumur dengan menggunakan obat kumur ekstrak lidah buaya (Aloe

vera) 12,5%

Hasil :

Kesimpulan :

Kata Kunci : Obat kumur, lidah buaya (Aloe vera) 12,5%, gingivitis.

x
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penggunaan obat tradisional khususnya tanaman berkhasiat obat, tetap

digunakan di zaman modern ini bahkan cenderung meningkat, ini merupakan

bukti bahwa masyarakat masih mengakui dan memanfaatkannya, sehingga

perlu dilestarikan dan dimanfaatkan jenis-jenis tanaman obat untuk

menunjang pelayanan kesehatan (Wijayakusuma, 2008). Salah satu tanaman

yang sudah banyak digunakan adalah Aloe vera atau lebih sering dikenal

dengan sebutan lidah buaya, selain murah, mudah didapat dan tidak toksik

pada dosis yang tinggi sekalipun. Ada bermacam-macam spesies dari lidah

buaya tetapi yang berguna untuk pengobatan adalah Aloe vera Barbadensis,

merupakan anggota dari family Liliaceae dan tumbuh di daerah panas

(Sudworth, 2002). Hasil penelitian Moore (2005), menyatakan bahwa lidah

buaya berpotensi dalam penyembuhan luka dan mengontrol penyakit dalam

rongga mulut. Lidah buaya mampu meningkatkan sistem pertahanan tubuh

dan mengandung komponen-komponen yang membantu

melawan/memberantas penyakit periodontal.

Telah dilakukan penelitian tentang lidah buaya di Fakultas Kedokteran

Gigi Universitas Airlangga, didapatkan bahwa ekstrak daun lidah buaya (Aloe

vera) dapat menghambat pertumbuhan bakteri plak supraginigiva dengan

daya hambat minimum pada konsentrasi 12,5% (Halim, 2011).

1
Gingivitis adalah keradangan gingiva, merupakan penyakit yang paling

sering ditemukan dan menduduki peringkat teratas dari penyakit gigi dan

mulut. Faktor lokal penyebab gingivitis disebabkan oleh adanya akumulasi

plak (Newman et al, 2006).

Usaha untuk mengendalikan pertumbuhan plak antara lain dengan

pemakaian obat kumur karena masyarakat dapat dengan mudah

mendapatkannya. Telah banyak beredar berbagai jenis obat kumur.

Penggunaan obat kumur adalah salah satu cara yang cukup berhasil dalam

menjaga kebersihan rongga mulut (Endarti dkk, 2006).

Oleh karena itu berdasarkan latar belakang diatas peneliti merasa ingin

melakukan penelitian efek obat kumur lidah buaya (Aloe vera) terhadap

keradangan gingivitis

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas yang telah dikemukakan, maka dapat

dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut :

Apakah obat kumur lidah buaya (Aloe vera) dapat mengurangi

keradangan gingiva ?

1.3 Tujuan penelitian

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka didapatkan suatu

tujuan penelitian sebagai berikut ;

2
Mengetahui obat kumur lidah buaya (Aloe vera) dalam mengurangi

keradangan gingiva.

1.4 Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah

wawasan masyarakat dan para klinisi tentang manfaat dari ekstrak lidah

buaya (Aloe vera) sebagai obat kumur untuk mengurangi keradangan pada

penderita gingivitis dan dapat digunakan sebagai pengganti obat kumur kimia

dengan harga murah dan mudah didapat.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gingivitis

2.1.1 Definisi Gingivitis

Gingivitis merupakan proses inflamasi akut atau kronik pada gingiva tanpa

adanya attachment loss maupun bone loss. Gingivitis secara umum

merupakan lesi yang reversible. Penelitian epidemiologi menunjukkan bahwa

terdapat hubungan yang erat antara jumlah plak supragingiva dan gingivitis

kronis, begitu juga pada penelitian klinis membuktikan bahwa plak

supragingiva sebagai etiologi utama inflamasi gingiva (Lindhe, 2003).

2.1.2 Etiologi Gingivitis

Plak gigi supragingiva merupakan faktor penyebab gingivitis.

Mikroorganisme dan produknya merupakan peran penting untuk mengawali

suatu keradangan. Bakteri gram positif adalah bakteri yang dominan terdapat

di dalam plak, oleh karena itu pada umumnya proses gingivitis dimulai dari

daerah supragingiva, dan juga adanya plak disekitar gingiva akan

menyebabkan proses degenerasi, nekrosis dan proliferasi pada jaringan

gingiva sehingga mempercepat terjadinya kelainan gingiva (Lindhe, 2003).

Bakteri yang ditemukan secara alami pada gingivitis kronis terdiri dari

perbandingan yang hampir sama antara gram positif (56%), dan gram negatif

4
(44%), sedangkan fakultatif (59%), anaerob (41%). Spesies gram positif yang

dominan terdiri dari :

a. S. Sanguins

b. S. mitis

c. S. intermedius

d. S. oralis

e. A. viscosus

f. A. naeslundii

g. Peptostreptococcus

Spesies gram negatif yang dominan terdiri dari :

a. F. Nucleatum

b. P. Intermedia

c. V. parvula

d. Hemophilus

e. Captocyphaga

f. Campylobacter spp (Newman et al, 2002)

2.2 Lidah Buaya

Tanaman lidah buaya (Aloe vera) termasuk dalam keluarga Liliceae,

berasal dari kepulauan Canary sebelah barat Afrika dan diperkirakan masuk

Indonesia pada abad ke-17 (Taryono dan Rosman, 2003). Nama Aloe vera

sendiri berasal dari bahasa arab “aloeh” zat pahit yang mengkilap (Kemper

and Chiou, 1999).

5
2.2.1 Klasifikasi Lidah Buaya

Kingdom : Plantae

Divisio : Magnoliophyta

Klas : Liliopsida

Ordo : Asparagales

Famili : Asphodelaceae

Genus : Aloe

Species : Aloe vera

2.2.2 Nama Lidah Buaya

Indonesia : Lidah buaya

Inggris : Crocodiles tongues

Malaysia : Jadam

Spanyol : Salvila

Cina : Li hui

2.2.3 Morfologi Lidah Buaya

6
Lidah buaya termasuk semak rendah, tergolong tanaman yang bersifat

sukulen (mengandung banyak air) dan menyukai hidup di tempat kering.

Batang tanaman pendek, mempunyai daun yang bersap-sap melingkar (roset),

panjang daun 40-90 cm, lebar 6-13 cm, dengan ketebalan lebih kurang 2,5 cm

di pangkal daun, serta bunga berbentuk lonceng (Furnawanhti, 2002)

a. Akar

Akar lidah buaya memiliki sistem perakaran yang pendek dengan akar

serabut yang berada dipermukaan tanah yang panjangnya dapat mencapai 30-

40 cm (Hembing, 1997)

b. Batang

Batang lidah buaya berserat atau berkayu, berbentuk silindris, sangat

pendek, dan hampir tidak terlihat karena tertutup oleh daun yang rapat dan

sebagian terbenam dalam tanah. Melalui batang akan tumbuh tunas yang akan

menjadi anakan/sucker (Furnawanthi, 2002; Sidarto, 1997)

c. Daun

Seperti halnya tanaman yang berkeping satu lainnya daun tanaman lidah

buaya berbentuk pita dengan helaian memanjang. Daunnya berdaging tebal,

tidak bertulang, panjang 15-36 cm, lebar 2-6 cm, berwarna hijau keabu-

abuan, bersifat sukulen (mengandung banyak air), dan banyak mengandung

getah atau lendir (gel) sebagai bahan baku obat (Sidarto, 1997).

d. Bunga

7
Bunga majemuk, berbentuk terompet atau tabung kecil sepanjang 2-3 cm

seperti teratai dari timur, berwarna kuning kemerahan, tersusun sedikit

berjuntai melingkari ujung tangkai yang menjulang keatas sepanjang 50-100

cm (Furnawanthi, 2002)

2.2.4 Kandungan Lidah Buaya

Tanaman lidah buaya terdiri dari dua jenis cairan, yakni cairan bening dan

cairan berwarna kekuningan.

1. Cairan bening seperti jeli

Cairan ini mengandung zat antibakteri dan antijamur yang dapat

menstimulasi fibroblast (Furnawanthi, 2002).

2. Eksudat atau cairan berwarna kekuning-kuningan

Cairan ini mengandung Anthraquinone yang berasal dari lateks dibagian

luar kulit lidah buaya (Santoso, 2000).

Kandungan zat dalam lidah buaya secara lengkap adalah sebagi berikut :

1. Asam salisilat

Mempunyai efek antibakteri dan antiinflamasi dengan menghambat enzim

siklooksigenase dan mengurangi sintesis mediator-mediator kimia dari

sistem kalikrein sehingga dapat menghambat melekatnya granulosit pada

vaskular yang rusak dan menghambat migrasi leukosit kedalam daerah

inflamasi (Ganiswara, dkk, 2001). Asam salisilat mempunyai efek juga

dapat menghilangkan rasa sakit (Purbaya, 2003, Fumawanthi, 2004).

8
2. Aloctin A

Aloctin A merupakan komponen lain yang memilki efek sebagai

antiiflamasi (Purbaya, 2003, Fumawanthi, 2004).

3. Tannin

Tannin merupakan salah satu senyawa yang masuk ke dalam golongan

polifenol. Senyawa tannin banyak dijumpai di jumpai pada tumbuhan.

Sebagai antibakteri, cara kerja antibakteri berhubungan dengan

kemampuan tannin menginaktivasi adhesion mikroba, enzim protein

transport cell envelope. Tannin mampu berperan sebagai bakterisidal

dengan mekanisme merusak dinding sel bakteri dan membran

sitoplasmanya sehingga menyebabkan denaturasi protein. Tannin juga

membentuk kompleks dengan polisakarida. Selain sebagai antibakteri,

tannin juga mempunyai efek sebagai antiinflamasi (Naim, 2004).

4. Fenol

Sebagai antibakteri. Fenol mampu berperan sebagai bakterisidal dengan

mekanisme merusak integritas membran bakteri. Fenol yang merupakan

senyawa toksik mengakibatkan struktur tiga dimensi protein ternganggu

dan terbuka menjadi struktur acak tanpa adanya kerusakan pada struktur

kerangka kovalen. Deret asam amino protein terdenaturasi. Deret asam

amino protein tersebut tetap utuh setelah terdenaturasi, namun aktivitas

biologisnya menjadi rusak sehingga protein tidak dapat melakukan

fungsinya (Dea dan Hasim, 2003).

9
5. Flavonoid

Senyawa fenol memiliki berbagai macam turunan, salah satu diantaranya

flavonoid yang memiliki jumlah terbesar diantara senyawa fenol lainnya.

Flavonoid bersifat bakteriostatik maupun bakteriosid terhadap bakteri

gram positif dan negatif dengan cara bereaksi pada sel protein bakteri

sehingga terjadi denaturasi protein dan terjadi gangguan metabolisme

bakteri atau dengan cara mengganggu sistem enzim sel bakteri sehingga

terjadi gangguan metabolisme, selain itu akan merusak dinding sel bakteri

dengan meracuni protoplasma bakteri (Sari dkk, 2009)

2.3 Obat Kumur

Infeksi yang terletak superficial pada mulut seringkali terbantu dengan

berkumur dengan air hangat yang mengandung efek pembersihan secara

mekanis dan menyebabkan lokal hyperemia. Untuk menjadi efektif obat

kumur harus dikonsumsi secara kontiniu dan teratur. Air garam hangat adalah

obat kumur yang ideal dan dapat dibuat manual dengan cara mencampur

setengah sendok teh garam dengan segelas air hangat yang dapat melarutkan

coumpound sodium chloride mouthwash dengan perbandingan yang sama

pada air hangat. Obat kumur yang berbentuk larutan atau tablet biasanya

digunakan untuk menghilangkan rasa yang tidak sedap (BNF, 2007).

Suatu obat kumur biasanya mengandung suatu oxidizing agent, seperti

hydrogen peroxide, yang dapat digunakan dalam perawatan gingivitis

10
ulseratif akut (Infeksi Vincent) sejak organisme melibatkan bakteri anaerob.

Obat kumur jenis ini juga mempunyai efek pembersihan mekanis yang timbul

dari buih pada mulut ketika kontak dengan oral debris (BNF, 2007).

Bahan dasar yang terdapat di dalam sebuah larutan obat kumur

diantaranya adalah air, alkohol, zat pemberi rasa, dan bahan pewarna.

Kandungan lainnya dapat berupa humektan, astiringen, zat pengemulsi,

bahan-bahan teraupetik, dan bahan-bahan antimikrobial. Bahan aktif dalam

sebuah obat kumur biasanya adalah bahan antimikrobial yang memiliki efek

pegurangan terhadap sejumlah mikroorganisme dalam rongga mulut.

Berdasarkan cara pemakaianya dikenal dua macam obat kumur yaitu obat

kumur konvensional dan obat kumur sebelum penyikatan, yang

pemakaiannya adalah sesaat sebelum menyikat gigi, dengan tujuan untuk

melonggarkan perlekatan plak ke permukaan gigi sehingga penyikatan gigi

lebih efektif (Yuliharsini, 2005)

11
BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual Penelitian

3.2 Hipotesis

Obat kumur Lidah buaya (Aloe vera) dapat menurunkan keradangan pada

penderita gingivitis.

12
BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Pendekatan Penelitian

Jenis pendekatan penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif,yaitu

dengan cara melakukan penelitian yang dilakukan pada 2 mahasiswa coba

FKG Universitas Hang Tuah.

4.2 Sumber Data dan Data Penelitian

Subjek Penelitian adalah Mahasiswa FKG Universitas Hang Tuah dengan

criteria sebagai berikut: (1)Laki-laki, (2)Usia 19-25 tahun, (3)Terdapat gejala

gingivitis (seperti adanya kalkulus).

Perlakuan pada penelitian ini adalah: (1) kelompok negative yaitu dengan

berkumur air bersih, (2) variable terpengaruh yaitu setelah berkumur dengan

obat kumur ekstrak lidah buaya (Aloe vera) 12,5% .

4.3 Teknik Pengumpulan data

Tehnik pengumpulan data yaitu dengan observasi partisipasi, yaitu penelitian

yang dilakukan pada mahasiswa dengan berkumur air bersih dan mahasiswa

yang berkumur menggunakan obat kumur ekstrak lidah buaya (Aloe vera)

12,5% selama 1,5meit.

4.4 Teknik Analisa data

13
Analisa data dilakukan dengan menampung air liur mahasiswa coba dan

melakukan pembenihan dengan media agar selama ±24jam. Kemudian,

setelah itu dilakukan perhitungan dengan cara membagi luas media

perbenihan.

4.5 Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Bulan Mei 2014.

Tempat

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Universitas Hang

Tuah.

14
BAB V

HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA

5.1 Hasil
Ekstrak Lidah Buaya
Waktu Air Biasa
12,5%
Sebelum
Sesudah

Tabel 1.Jumlah koloni bakteri RM

5.2 Analisis Data

15
BAB VI

PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui obat kumur lidah buaya (Aloe

vera) sebagai alternatif bahan alami yang tepat, aman, dan efektif dalam

mengurangi keradangan gingiva pada penderita gingivitis. Untuk mengetahui

penggunaan obat kumur dari obat kumur lidah buaya ini dilakukan penelitian

eksperimental klinis melalui pengamatan pada penderita gingivitis. Penelitian

mengenai obat kumur lidah buaya (Aloe vera) dalam mengurangi keradangan

pada gingivitis dilihat melalui gingival index

Dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa obat kumur lidah buaya (Aloe

vera) dapat menghambat pertumbuhan bakteri gingivitis, sehingga dapat

mengurangi keradangan pada penderita gingivitis.

Asam salisilat dan aloctin A mempunyai antiinflamasi dengan

menghambat enzim siklooksigenase dan mengurangi sintesis mediator-mediator

kimia dari sistem kalikrein sehingga dapat menghambat melekatnya granulosit

pada vaskular yang rusak dan menghambat migrasi leukosit kedalam daerah

inflamasi (Ganiswara, dkk, 2001). Asam salisilat mempunyai efek juga dapat

menghilangkan rasa sakit dan antibakteri (Purbaya, 2003, Fumawanthi, 2004).

Tannin bersifat sebagai antibakteri dengan cara kerja antibakteri

berhubungan dengan kemampuan tannin menginaktivasi adhesion mikroba, enzim

16
protein transport cell envelope. Tannin mampu berperan sebagai bakterisidal

dengan mekanisme merusak dinding sel bakteri dan membran sitoplasmanya

sehingga menyebabkan denaturasi protein. Tannin juga membentuk kompleks

dengan polisakarida. Selain sebagai antibakteri, tannin juga mempunyai efek

sebagai antiinflamasi (Naim, 2004).

Fenol mampu berperan sebagai bakterisidal dengan mekanisme merusak

integritas membran bakteri, merupakan senyawa toksik mengakibatkan struktur

tiga dimensi protein terganggu dan terbuka menjadi struktur acak tanpa adanya

kerusakan pada struktur kerangka kovalen. Deret asam amino protein

terdenaturasi, akan tetapi deret asam amino protein tersebut akan tetap utuh,

namun aktivitas biologisnya menjadi rusak sehingga protein tidak dapat

melakukan fungsinya (Dea, Hasim, 2003).

Flavonoid bersifat bakteriostatik maupun bakteriosid terhadap bakteri

gram positif dan negatif dengan cara bereaksi pada sel protein bakteri sehingga

terjadi denaturasi protein dan terjadi gangguan metabolisme bakteri atau dengan

cara mengganggu sistem enzim sel bakteri sehingga terjadi gangguan

metabolisme, selain itu akan merusak dinding sel bakteri dengan meracuni

protoplasma bakteri (Sari dkk, 2009).

Sehingga sesuai dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan bahwa

ekstrak lidah buaya (Aloe vera) dapat menghambat pertumbuhan bakteri gingivitis

sehingga dapat mengurangi keradangan pada penderita gingivitis. Hal ini

disebabkan oleh karena kandungan antibakteri dan antiinflamasi yang dimiliki

17
ekstrak lidah buaya (Aloe vera). Kandungan tersebut diantaranya adalah asam

salisilat, aloctin A , tannin, fenol, dan flavonoid.

18
BAB VII

SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan

Berdasarkan penelitian tentang efek obat kumur lidah buaya (Aloe vera)

dalam menurunkan indeks gingivitis dapat disimpulkan bahwa obat kumur

lidah buaya (Aloe vera) 12,5 % dapat mengurangi keradangan pada penderita

gingivitis.

7.2 Saran

Sebagai saran dalam penelitian ini, maka perlu dilakukan penelitian lebih

mendalam tentang proses pembuatan obat kumur lidah buaya (Aloe vera) agar

dapat dikonsumsi oleh masyarakat khususnya penderita gingivitis sebagai

pengganti obat kumur non-tradisional.

19
DAFTAR PUSTAKA

British National Formulary. 2007. BNF 24 September 2007. London: RPS

Publishing Group Ltd.

Dea, Hasim, 2003. Daun Sirih sebagai Antibakteri Pasta Gigi, Kompas

Cybermedia 24 September, Jakarta

Endarti, Fauzia, Erly Zuliana. 2006. Manfaat Berkumur dengan Larutan Ekstrak

Siwak ( Salvadore Persica ). Majalah Kedokteran Nusantara 40(1):p 29

Furnawanthi I, 2002 Khasiat dan Manfaat Lidah Buaya. Jakarta: Agro Media

Pustaka. hal : 29

Furnawanthi, I. 2004. Khasiat &Manfaat Lidah Buaya Si Tanaman Ajaib. Agro

Media Pustaka . Jakarta. Hal 1-21

Hembing H.M, 1997. Hidup Sehat Cara Hembing: Lidah Buaya. Jakarta: Elea

Media Computindo, hal:4-21

Hembing H.M, 2005. Cantik dan Sehat dengan Lidah Buaya. Jakarta: Pondok

Renungan. hal: 4

Halim L. 2011. Daya Hambat Minimum Ekstrak Daun Lidah Buaya (Aloe vera)

terhadap Pertumbuhan Bakteri Plak Supragingiva. Skripsi. Universitas

Airlangga : Fakultas Kedokteran Gigi. Hal : 29

Kemper KJ, Chiou V. Aloe Vera. Longwood Herbal Task Force. 29 Juli 1999

20
Lindhe J. 2003. Dental Plaque and Calculus in Clinical Periodontology and

Implant Dentistry 4th ed. Blackwell Munksgaard Company. P 198-207

Moore ET. 2005. Aloe Vera: Its Potensial Use in Wound Healing and Disease

Control in Oral Conditions. www.aloe-vera-living.com/why-aloe-vera.html-

47k

Newman MG, Carranza FA, & Takei, HH. 2002. Clinical Periodontology 9th

Edition W.B. Saunders. Philadelphia. p 345-346, 503-504

Newman MG, Takei HH, Klokkevoid PR. 2006. Carranza’s Clinical

Periodontology, 10th Edition, Saunders Elsevier, St Louis, Missouri. p 786

Santoso H.B, 2000. Lidah Buaya juga untuk Kanker. Rubrik Media Medis Senior,

hal: 28

Sari P.D, Herawati D, Hendrawati. 2009. Irigasi Larutan Ekstrak Lidah Buaya

(Aloe vera) 5% terhadap Akumulasi Plak Penderita Gingivitis. Majalah

Kedokteran Gigi 16 (2): p 99-101

Sidarto Y, 1997. Lidah Buaya. Yogyakarta: Kanisius, hal.11-16

Sudworth. R, 2002. The Use of Aloe Vera in Destistry.

http://www.dessertharvest.com/physicians/documents/HB-40.pdf

Taryono, Rosman R. 2003. Teknologi Budidaya dan Diversifikasi Produk Lidah

Buaya. Perkembangan Teknologi TRO, Vol.XV, No.I

21
Wijayakusuma, Hembing. 2008. Ramuan Lengkap Herbal Taklukkan Penyakit.

Depok: Pustaka Bunda. P.274

22
KOMISI ETIK PENELITIAN
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA

SURAT KETERANGAN KELAYAKAN ETIKA PENELITIAN

Assalamu’alaikum wr.wb.

Komisi Etika Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah telah


mengkaji
permohonan kelayakan etika penelitian yang diajukan oleh :
Nama peneliti : REZA NUR ALFANSYAH
Judul penelitian : EFEK OBAT KUMUR LIDAH BUAYA (ALOE VERA)
TERHADAP GINGIVITIS
Pada tanggal : …………………………………………………………………….
Dengan hasil :
□ Layak etik
□ Layak etik dengan usul perbaikan
□ Tidak layak etik
Demikian surta keterangan ini diberikan untuk dapat digunakan sebagamana
mestinya.
Wassalamu’alaikum wr.wb.

Surabaya, .....................................
Komisi Etika Penelitian
Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Hang Tuah Surabaya

(.................................................................)

23
Lampiran

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Setelah mendengar penjelasan dari peneliti serta mengetahui :
1. Tujuan dan manfaat penelitian.
2. Prosedur yang akan dilakukan pada subyek peneliti.
Dengan ini saya menyatakan secara sukarela untuk ikut serta sebagai subyek
dalam penelitian yang berjudul “EFEK OBAT KUMUR LIDAH BUAYA (ALOE
VERA) TERHADAP GINGIVITIS”. Dan saya tahu bahwa saya berhak
mengundurkan diri dari penelitian setiap waktu tanpa mempengaruhi perawatan
medik saya selanjutnya.
Surabaya, Mei 2014

Yang memberi pernyataan

( )

Saksi Peneliti

( ) (Reza nur alfansyah)

24
LEMBAR PENJELASAN

Tujuan Penelitian :

Mengetahui obat kumur lidah buaya ( Aloe vera ) untuk mengurangi

radang gusi.

Manfaat Penelitian :

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah

wawasan masyarakat dan para klinisi tentang manfaat dari ekstrak lidah

buaya ( Aloe vera ) sebagai obat kumur untuk mengurangi keradangan

pada penderita radang gusi dan dapat digunakan sebagai pengganti obat

kumur kimia dengan harga murah dan mudah didapat.

Prosedur yang akan dilakukan pada subyek penelitian :

Penelitian ini dilakukan selama …… hari dan berlokasi di RSGM FKG

HANG TUAH. Pengukuran menggunakan ……….. .

25

Anda mungkin juga menyukai