Anda di halaman 1dari 8

BAB II

HASIL PEMBAHASAN

A. Definisi kepemimpinan

Kepemimpinan adalah Kemampuan memperoleh konsensus dan keika tanpa dasasaran


bersama, melampaui syarat-syarat organisasi, yang dicapai dengan pengalaman sumbangan dan
kepuasan di pihak kelompok kerja.Dan dapat diterangkan secara lebih rinci seperti
berikut.Kemampuan memperoleh :kepemimpinan merupakan proses pengaruh yang memungkinkan
manajer membuat orang –orangnya bersedia mengerjakan apa yang harus di kerjakan.Kosensus dan
keikatan : Lenin pernah mengatakan bahwa 100 orang terorganisasikan , yang terikat kepada suatu
sasaran, akan menundukan 1000 orang. Jhonhan cock menyatakan bahwa ia lebih senang kepada
keputusan yang 50% benar secara teknis dan kelompok menerimanya 90% antusiasme , daripada
suatu keputusan yang 90% benar secara teknis dan kelompok menerimanya hanya dengan 50 %
antusiasme. Inilah sebabnya mengapa pemimpin jikalau mungkin, berusaha mendapatkan consensus
dan keikatan daripada kesewenang-wenangan keunggulan satu suara.Pada sasaran bersama : ini
membedakan kepemimpinan dari manipulasi. Tujuan pemimpin dan bawah anti dan tidak usah sama,
dan jarang dapat sama. Tetapi harus ada beberapa sasaran bersama, jika hendak berkerja sama.Yang
di capai :kepemimpinanadalah suatu faktor kelipatanyan berurusandengan 35 sampai 40% lebihnya.
Tujuannya adalahuntuk memberikanhasil yang melebihiharapanbiasaorganisasi
.Pengalamansumbangandankepuasan :inimeliputijauhlebihbanyakdari
padasekedarperasaanmenyumbangsuksesdankepuasanbelaka. Sementarabos,
lurahdanbonekamungkinhanyamemperhatikanpemuasankebutuhanmerekasendiri,
pemimpinharusmemungkinkanpasukannyamemenuhibeberapakebutuhanpentingmereka.Jadi,
pemimpinadalah orang yang memungkinkanataumempermudahsesuatu.

B. Definisi Organisasi

Penyusunan dan pengaturan bagian – bagian hingga menjadi suatu kesatuan; sususan dan aturan
dari berbagai bagian sehingga merupakan kesatuan yang teratur; gabungan kerja sama (untuk
mencapai tujuan tertentu).Kamus modern bahasa Indonesia M. dahlan Al Barry Organisasi adalah
susunan dan aturan dari berbagai – bagian bagian (orang dsb) sehingga merupakan kesatuan yang
teratur.W.J.S. Poerwadarminta, KamusUmum Bahasa Indonesia

Menurut Stoner, organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di
bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
MenurutJames D. Mooney Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai
tujuan bersama. Jadi sudah sangat jelas bahwa organisasi itu pasti mengandung unsure individu yang
berkumpul dalam sebuah kelompok yang memiliki tujuan tertentu, memiliki aturan tertentu sesuai
dengan kebutuhan organisasi tersebut, dan di dalamnya terdapat susunan kepemimpinan untuk
mengatur jalannya organisasi tersebut agar berjalan dengan baik.

a. Kepemimpinan dalam organisasi

Kepemimpinan dalam organisasi mencakup segala aspek yang sudah dijelaskan tadi,
didalamnya terdapat peran dari pemimpin dan sikap kepemimpinan yang harus dimiliki untuk
mengatur organisasi tersebut, kepemimpinan tentu saja sangat penting bagi jalannya organisasi karena
jika sebuah organisasi berjalan tanpa adanya unsure kepemimpinan yang baik dari anggotanya juga
dari pemimpin organisasinya, maka setiap masalah yang muncul dalam berjalannya organisasi
tersebut akan sulit untuk diselesaikan secara cepat dan efisien, yang mengakibatkan tujuan adanya
organisasi tersebut terhambat dan kepuasan dari tercapainya tujuan tersebut persentasenya sangatlah
rendah.

Karakteristik pemimpin sukses terdiri dari :

a. Cerdas
b. Terampil secara konseptual
c. Kreatif
d. Diplomatis dan taktis
e. Lancar berbicara
f. Memiliki pengetahuan ttg tugas kelompok
g. Persuasive
h. Memiliki keterampilan sosial

Sedangkan Robins (1996) mengatakan bahwa teori ini adalah teori yang mencari ciri-ciri
kepribadian sosial, fisik atau intelektual yang membedakan pemimpin dan yang bukan pemimpin.

Fungsi – Fungsi Kepemimpinan

1. Menyampaikan Informasi
2. Memberikan Perintah
3. Mendelegasikan wewenang
4. Memberikan motivasi
5. Menerima Umpan balik
6. Mengkoordinasikan manusia dan pekerjaan
7. Melakukan Pengendalian
b. Mitos Mengenai Kepemimpinan Organisasi

Dijaman sekarang ini sudah sedikit sekali sosok – sosok pemimpin yang benar – benar
memiliki jiwa kepemimpinan.Mereka hanya sekedar ingin mendapatkan posisi tersebut namun tidak
dapat bertanggung jawab dengan posisinya, yaitu sebagai pemimpin.Dan ada beberapa omong kosong
yang masih beredar mengenai kepemimpinan. Berikut ada beberapa bentuk omong kosong yang
masih biasa didapati :

1. Seorang pemimpin harus mempunyai kepribadian


2. Seorang pemimpin harus demokratis
3. Seorang pemimpin harus mempunyai garis keturunan kepemimpinan
4. Seorang pemimpin harus manis dan cerdik
5. Seorang Pemimpin harus mempunyai karisma
6. Seorang pemimpin harus menciptakan situasi yang tepat
7. Seorang pemimpin harus agresif.

Padahal seharusnya seorang pemimpin harus memiliki sifat – sifat seperti dibawah ini :

1. Kemampuan mendapatkan kerjasama


2. Kemampuan administrasi
3. Daya Tarik
4. Kemampuan bekerja sama
5. Kemampuan mengasuh
6. Popularitas
7. Kecakapan hubungan antar manusia
8. Partisipasi sosial
9. Cepat tanggap

Dan sifat – sifat yang berhubungan dengan tugas juga penting :

1. Kebutuhan berprestasi
2. Dorongan bertanggung jawab
3. Inisiatif
4. Tanggung jawab dalam mengejar sasaran
5. Orientasi tugas.
c. Memperbaiki Kepemimpinan

Tidak ada rumus gaib bagi kepemimpinan yang efektif, tetapi dapat mengambil beberapa
langkah positif untuk memperbaiki perilaku.Sebaiknya lugas, tetapi jangan condong meremehkan
persoalan. Perilaku kepemimpinan terjadi ditengah – tengah sejumlah besar medan kekuatan, antara
lain :

1. Teknik
Organisasi ini mencakup filsafat perusahaan, tradisi, kebiasaan, Suasana, dan cara
beroperasi. Jenis teknik berbagai tugas dalam perusahaan besar ada banyak, masing-
masing mempunyai tuntunan sendiri dan menentukan disiplin sendiri-sendiri.
2. Unit kerja
Kelompok-kelompok sangat berlainan tingkat identifikasi mereka dengan tujuan
organisasi, sikap mereka terhadap organisasi, tekanan-tekanan yang harus mereka
perhatikan, norma perilaku, sistem ganjaran hukuman, kepaduan, dan homogenitas
mereka.
3. Individu
Masing – masing bawahan mempunyai pola unik mengenai kebutuhannya,
keinginannya, cita-citanya, motivasinya, kekuatannya, kelemahannya, dan tujuannya.
4. Manajerial
Tiap pemimpin mengepalai suatu kelompok, berkaitan dengan rekan, dan melapor
kepada atasan.Masing –masing mempunyai konsep sendiri mengenai efektivitas,
pergaulan yang tepat, dan perilaku yang dapat diterima.Harus menghindari untuk menjadi
pemimpin dengan cepat.

Kembangkan kepekaan seorang pemimpinakan petunjuk. Seorang pemimpin harus bisa


menganalisis suatu permasalahan dengan tenang sehingga seorang pemimpin juga dapat mengerti
kenyataan apa yang sedang dihadapi. Kembangkan kepekaan seorang pemimpin terhadap
isyarat.Kekuasaan dan pengaruh mempunyai berbagai bentuk dan dibagikan secara tidak merata
diseluruh organisasi. Hendaknya seorang pemimpin peka terhadap isyarat-isyarat dari kelompok dan
individu yang mempunyai kekuasaan.

Tipe- Tipe Kepemimpinan

1. Otokratis
Yaitu seorang pemimpin yang menganggap organisasi sebagai milik pribadi, hal ini
menyebabkan tipe pemimpin ini selalu mengidentikan kepentingan pribadi daripada tujuan
organisasi, membuat pemimpin tersebut memiliki pribadi yang selalu menganggap bawahan
sebagai alat semata-mata, tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat, terlalu bergantung
pada kekuasaan formalnya, karena itu dalam tindakan pergerakannya mengandung unsure
paksaan dan punitive atau bersifat menghukum.
2. Tipe Militeristis
Yaitu pemimpin yang menggunakan system perintah dalam menggerakan
bawahannya, senang bergantung pada pangkat dan jabatan dalam menggerakan bawahannya,
senang kepada formalitas yang berlebih-lebihan, menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari
bawahan, dan tidak berbeda jauh dengan Otokratis, pemimpin seperti ini sukar menerima
kritikan dari bawahan dan menggemari upacara-upacara untuk berbagai acara dan keadaan.
3. Tipe Paternalistis
Yaitu pemimpin yang menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa,
biasanya bersikap terlalu melindungi, jarang memberikan kesempatan pada bawahannya
untuk mengambil keputusan dan inisiatif, juga jarang memberikan kesempatan bawahannya
untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya, pemimpin tipe ini sering bersikap maha
tahu.
4. Tipe Kharismatis
Tipe pemimpin ini memang sukar untuk dijelaskan secara teori, dalam kenyataan nya
pemimpin kharismatis ini mempunyai daya tarik yang sangat besar, yang mengakibatkan
timbulnya rasa kagum dari para pengikutnya, menimbulkan rasa hormat yang begitu besar
dari bawahannya dan pemimpin kharismatis ini selalu memiliki pengikut yang sangat banyak.
5. Tipe Laissez Faire
Pemimpin tipe ini dalam memimpin organisasi mempunyai sikap yang permisif,
dalam arti bahwa para anggota organisasi boleh saja bertindak sesuai dengan keyakinan hati
nurani, tapi kepentingan bersama dijaga dengan baik, dalam kenyataan nya organisasi yang
dipimpin oleh pemimpin seperti ini akan berjalan lancer dengan sendirinya karena para
anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang sudah memahami tujuan,
sasaran dan tugasnya dalam organisasi tersebut.
6. Tipe Demokratis
Pemimpin seperti ini akan selalu berusaha mensingkronisasikan kepentingan dan
tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadai dari para bawahannya, senang
menerima saran dari para bawahannya karena memiliki sifat demokratis, dia akan selalu
berusaha menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya, selalu mengutamakan kerjasama
dalam mencapai tujuan, berusaha mengembangkan kapasitas dari pribadinya sebagai
pemimpin, dan suka melibatkan bawahannya secara aktif dalam menentukan nasib sendiri
melalui peran sertanya dalam proses pengambilan keputusan.
Teori – Teori Dalam Studi Kepemimpinan

1. Teori Great Man

Kepemimpinan merupakan bakat atau bawaan sejak seseorang lahir Bennis & Nanus
(1990) menjelaskan bhw teori ini berasumsi pemimpin dilahirkan bukan diciptakan Kekuasaan
berada pd sejumlah org tertentu, yang melalui proses pewarisan memiliki kemampuan memimpin atau
karena keberuntungan memiliki bakat untuk menempati posisi sebagai pemimpin “Asal Raja
Menjadi Raja”2

2. Teori Big Bang

Suatu peristiwa besar menciptakan seseorang menjadi pemimpin

Mengintegrasikan antara situasi dan pengikut

Situasi mrpk peristiwa besar seperti revolusi, kekacauan/kerusuhan, pemberontakan, reformasi dll
Pengikut adalah orang yang menokohkan seseorang dan bersedia patuh dan taat

Teori Sifat (Karakteristik) Kepribadian

Seseorg dpt menjadi pemimpin apabila memiliki sifat yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin

Titik tolak teori : keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat kepribadian baik secara fisik
maupun psikologis

Keefektifan pemimpin ditentukan oleh sifat, perangai atau ciri kepribadian yang bukan saja
bersumber dari bakat, tapi dari pengalaman dan hasil belajar

3. Teori Perilaku (Behavior Theories)

Keberhasilan seorang pemimpin sangat tergantung pada perilakunya dalam melaksanakan fungsi-
fungsi kepemimpinan Gaya atau perilaku kepemimpinan tampak dari cara melakukan pengambilan
keputusan, cara memerintah (instruksi), cara memberikan tugas, cara berkomunikasi, cara mendorong
semangat bawahan, cara membimbing dan mengarahkan, cara menegakkan disiplin, cara memimpin
rapat, cara menegur dan memberikan sanksi

4. Teori Kontingensi atau Teori Situasional

Resistensi atas teori kepemimpinan sebelumnya yang memberlakukan asas-asas umum untuk
semua situasi Teori ini berpendapat bahwa tidak ada satu jalan (kepemimpinan) terbaik untuk
mengelola dan mengurus satu organisasi
BAB III

KESIMPULAN

Kepemimpinan adalah Kemampuan memperoleh konsensus dan keikatan pada sasaran


bersama, melampaui syarat-syarat organisasi, yang dicapai dengan pengalaman sumbangan dan
kepuasan di pihak kelompok kerja sedangkan organisasi itu pasti mengandung unsur individu yang
berkumpul dalam sebuah kelompok yang memiliki tujuan tertentu, memiliki aturan tertentu sesuai
dengan kebutuhan organisasi tersebut, dan didalamnya terdapat susunan kepemimpinan untuk
mengatur jalannya organisasi tersebut agar berjalan dengan baik.Kepemimpinan tentu saja sangat
penting bagi jalannya organisasi karena jika sebuah organisasi berjalan tanpa adanya unsure
kepemimpinan yang baik dari anggotanya juga dari pemimpin organisasinya, maka setiap masalah
yang muncul dalam berjalannya organisasi tersebut akan sulit untuk diselesaikan secara cepat dan
efisien, yang mengakibatkan tujuan adanya organisasi tersebut terhambat dan kepuasan dari
tercapainya tujuan tersebut persentasenya sangat rendah.Seorang pemimpin harus memiliki keahlian
dan kemampuan sosial agar menjadi seorang pemimpin yang baik dan bertanggung jawab serta
seorang pemimpin harus benar – benar dapat melaksanakan tanggung jawabnya, melakukan kontrol
dan pengendalian agar tujuan didalam organisasi tersebut dapat tercapai. Karakteristik pemimpin
sukses terdiri dari : Cerdas, Terampil secara konseptual, Kreatif, Diplomatis dan taktis, Lancar
berbicara, Memiliki pengetahuan tentang tugas kelompok, Persuasive, dan Memiliki keterampilan
sosial.
Saran

Disaat sekarang ini dalam menentukan seorang pemimpin atau apabila ingin menjadi seorang
pemimpin sebaiknya perhatikan sifat- sifatnya, karakter dari calon pemimpin itu sendiri karena
apabila salah memilih pemimpin organisasi tidak akan dapat mencapai tujuannya dan jalannya suatu
organisasi juga akan berantakan. Dalam memilih seorang pemimpin diharuskan mempunyai keahlian
dan pengetahuan yang sangat luas. Tidak hanya pengetahuan umum tetapi harus memiliki
keterampilan khusus, diantaranya keterampilan dalam mengelola sumber daya manusia, keterampilan
teknis. Seorang pemimpin harus memiliki sikap dan perilaku yang baik, karena seorang pemimpin
menjadi panutan atau contoh untuk bawahannya. Seorang pemimpin harus memiliki jiwa
kepemimpinan, jujur dan rasa tanggung jawab yang besar terhadap tugas yang diamanahkan kepada
dia.

Anda mungkin juga menyukai