Anda di halaman 1dari 50

Berikut ini adalah alat - alat kesehatan yang bisa kita dapatkan di sekitar kita:

# ALAT PENGUKUR TEKANAN DARAH (TENSIMETER)

Tensi Digital

Alat pengukur tekanan darah dipergunakan untuk pemeriksaan


pasien hipertensi, anemia, dan lain sebagainya.atau yang biasa
dikenal dengan tensimeter merupakan alat kesehatan basic
yang harus dimiliki bukan hanya oleh dokter tapi juga
terkadang rumah tangga yang peduli dengan kesehatan pasti
selalu menyediakan alat ini di rumah. Bila dulu untuk
mengukur tekanan darah menggunakan alat manual, maka saat
sekarang sudah terdapat tensimeter berbentuk digital yang
hasilnya lebih akuran dan cara penggunaannya lebih praktis.

Tensi Raksa

Tensimetter dengan akurasi dan ketepatan ukuran tetap


menjadi pilihan baik di klinik,puskesmas dan rumah sakit-
rumah sakit besar pada umumnya , uji kwalitas dg ketahanan
pemakaian relatif lama mebuat riester tetap market leading di
kelasnya, di produksi oleh germany negara yang cukup
terkenal sebagi produsen alat-alat kesehatan dan kedokteran
bermutu :
Generall speck;
Casing terbuat dari bahan alumunium yang ringan.
Sekala pengukuran sampai dengan 300 mmHG.
Awet. Sehingga dapat digunakan bertahun-tahun
Warna putih yang menjadi identitas dari dunia kesehatan

1
Tensi Aneroid

Tensi aneroid membantu kerja anda lebih mobile, biasa di


gunakan untuk visite pasien, baksos, disaster (bencana alam),
Travelling. Ringan dan simple menjadikan tensi aneroid
nyaman untuk di bawa kemana-mana

# STETHOSCOPE

Stetoskop berasal dari kata Yunani stetos yang artinya dada dan skopein yang artinya
memeriksa. Alat kedokteran ini merupakan media untuk menyampaikan suara-suara di dalam
tubuh seorang pasien kepada telinga dokter yang memeriksanya.
Fungsi dari stetoskop ini adalah untuk mendengarkan detak jantung, suara usus, dan lain
sebagainya. Dengan kemampuannya ini, Stetoskop dapat digunakan pula untuk mengetahui kerja
paru-paru dan juga untuk mengukur tekanan darah dengan mendengarkan denyut nadi.

2
# THERMOMETER

Thermometer raksa

Termometer adalah alat kedokteran yang dipergunakan


untuk mengukur suhu tubuh. Ada dua jenis termometer
yaitu termometer raksa dan digital. Perbedaannya terletak
pada alat pengukurnya.
Termometer berasal dari bahasa Yunani yaitu Thermos
yang berarti panas dan meter yang berarti mengukur. Jadi
termometer adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur tinggi rendahnya suhu suatu benda.

Thermometer digital

Untuk termometer digital, jika suhu tubuh sudah di dapat


maka alat tersebut akan mengeluarkan bunyi dengan
sendirinya sedangkan termometer raksa sendiri
deteksinya memakan waktu yang lama, sehingga kurang
efisien untuk dipergunakan. Ini salah satu alat yang
wajib dimiliki.

3
# ALAT CEK DARAH DARAH

Alat cek darah biasanya memiliki tiga fungsi dalam satu alat. Selain untuk mengecek kadar gula
darah, juga dapat digunakan untuk mengecek asam urat dan kolesterol dalam darah.
Dipergunakan pada pemeriksaan penyakit kolesterol, asam urat, diabetes, dan lain sebagainya.

# HB SAHLI

Haemometer ini digunakan untuk menganalisa kadar hb dalam darah

4
# HEAD BAND, HEAD LAMP, HEAD MIRROR

Fungsi dari alat ini adalah untuk memeriksa rongga tenggorokan, rongga telinga, mata,
dan bagian tubuh lain yang sulit terlihat dengan mata telanjang.

# TONGUE SPATEL

Tongue depressor atau penekan lidah digunakan untuk menekan lidah, agar dapat melihat
lebih jelas keadaan di dalam tenggorokan, apakah ada kelainan-kelainan, misalnya ada
peradangan seperti pharyngitis, amandel dan lain-lain

5
# MORTIR

Digunakan untuk
menghaluskan obat agar dapat diminum dengan mudah khususnya untuk anak-anak dalam
bentuk puyer.

# NALD VOODER/NEEDLE HOLDER/NALD HEACTING

Gunanya adalah untuk memegang jarum jahit (nald heacting) dan sebagai penyimpul benang.

6
# GUNTING

• Gunting
Benang
Ada dua
macam gunting
benang yaitu
bengkok dan
lurus,
kegunaannya
adalah
memotong aabenang operasi dan merapikan luka.
• Gunting Pembalut/Verban
Kegunaannya adalah untuk menggunting plester dan pembalut.

# PISAU BEDAH

Pisau bedah terdiri dari dua bagian


yaitu gagang dan mata pisau
(mess/bistouri/blade).
Kegunaanya adalah untuk
menyayat berbagai organ atau
bagian tubuh manusia. Mata pisau
disesuaikan dengan bagian tubuh
yang akan disayat.

# KLEM (CLAMP)

7
• Klem Arteri Pean
Ada dua jenis yang lurus dan bengkok. Kegunaanya adalah untuk hemostatis untuk jaringan
ntipis dan lunak.
• Klem Kocher
Ada dua jenis bengkok dan lurus. Sifatnya mempunyai gigi pada ujungnya seperti pinset
msirugis. Kegunaannya adalah untuk menjepit jaringan.
• Klem Allis
Penggunaan klem ini adalah untuk menjepit jaringan yang halus dan menjepit tumor.
• Klem Babcock
Penggunaanya adalah menjepit dock atau kain operasi.

# RETRAKTOR (WOUND HOOK)

Retraktor langenbeck, US Army Double Ended Retraktor dan Retraktor Volkman


penggunaannya adalah untuk menguakan luka.

#PINSET

8
• Pinset Sirugis
Penggunaannya adalah untuk menjepit jaringan pada waktu diseksi dan penjahitan luka, memberi
tanda pada kulit sebelum memulai insisi.
• Pinset Anatomis
Penggunaannya adalah untuk menjepit kassa sewaktu menekan luka, menjepit jaringan yang tipis
dan lunak.
• Pinset Splinter
Penggunaannya adalah untuk mengadaptasi tepi-tepi luka ( mencegah overlapping).

# DESCHAMPS ANEURYSM NEEDLE

Penggunaannya adalah untuk mengikat pembuluh darah besar.

# WOUND CURET

9
Penggunaannya dalah untuk mengeruk luka kotor, mengeruk ulkus kronis.

# SONDE (PROBE)

Penggunaannya adalah untuk penuntun pisau saat melakukan eksplorasi, dan mengetahui
kedalam luka.

# KORENTANG

10
Penggunaannya adalah untuk mengambil instrumen steril, mengambil kassa, jas operasi, doek,
dan laken steril.

# BENGKOK/NERBEKEN

Sebagai tempat sampah sementara untuk membuang sampah yang digunakan saat setelah
melakukan tindakan

# REFLEX HAMMER

11
Reflex Hammer / Reflex Patela sejenis hammer yang dilapisi dengan karet yang digunakan untuk
mengetahui respon syaraf dari anggota tubuh biasanya kaki

# CAIRAN INFUS

Cairan infus disebut juga dengan Intravenous Fluid Drops (IVFD), diartikan sebagai jalur
masuk cairan melalui pembuluh vena. Cairan infus ini ada bermacam - macam sesuai fungsinya
Bertujuan untuk menjamin asupan cairan yang cukup untuk tubuh manusia, sebagai
indikator fungsi organ ginjal dimana selain infus juga disertai pemasangan kateter untuk
menghitung berapa cairan yang masuk dan dikeluarkan oleh tubuh melalui organ ginjal, dan
tujuan yang paling umum adalah membuat jalur masuk obat, sehingga pada pasien-pasien
tertentu pemberian obatnya tidak lagi secara oral (mulut) tetapi langsung disuntikkan melalui
selang karet infus.

# ABOCATH (JARUM INFUS)

12
Abocath itu sebenarnya terdiri dari 2 bagian yang pertama bagian dalam yang isinya
adalah jarum. jarum ini lebih panjang dari bagian yang luar, fungsi dari jarum ini adalah untuk
memasukan abocath yang bagian luar yang terbuat dari plastik. setalah semuanya masuk ke
pembuluh darah maka jarum bagian dalam tadi akan dicabut dan tinggal bagian luarnya yang di
dalam pembuluh darah. karena bagian luarlah ini yang nantinya akan berfungsi sebagai jalan
masuknya cairan infus atau yang lain.

# INFUS SET / TRANSET ( SELANG INFUS)

Selang infus ini fungsinya untuk jalan masuk cairan. sesuai namanya infus set digunakan
untuk khusus cairan infus kalau transet gunanya untuk tranfusi. Infus set tidak bisa digunakan
untuk transet dan transet bisa digunakan untuk infus set, perbedaanya di saringnya kalau transet
ada saringanya kalau infus set tidak ada.

# SPUIT (SUNTIKAN)

13
Spuit atau suntikan ini ada berbagai ukuran dari 1 ml - 20 ml pun ada untuk ukuran jarumnya
menyesuaikan dengan ukuran spuit.

# CHATETER

Digunakan untuk pasien yang tidak bisa buang air kecil secara langsung dengan cara
dimasukkan ke alat kelamin pasien

# PISPOT

14
Digunakan untuk pasien buang air besar yang tidak bisa ke kamar mandi

# HANDSCHOEN

Digunakan untuk melindungi tangan dari lingkungan sekelilingnya

# COMB/CUCING

Digunakan untuk menampung cairan yang telah atau belum digunakan.

# MASKER

15
Digunakan untuk menutupi hidung dan mulut agar terhindar dari virus/kuman

# GARPU TALA

Garpu tala digunakan untuk mengetahui tingkat sensivitas telinga dapat dilakukan dengan 3
jenis tes garpu tala yang bisa kita lakukan, yaitu : Tes Rinne,Tes Weber, dan Tes Schwabach.

# TIMBANGAN BADAN DAN TINGGI BADAN

16
Digunakan untuk mengetahui berat badan dan tinggi badan pasien.

# SNELLEN CHART

Berfungsi untuk mendeteksi tajam penglihatan seseorang.

#SPEKULUM
Spekulum hidung

Berfungsi untuk mengetahui keadaan dalam


hidung pasien

17
Spekulum vagina

Berfungsi untuk membuka liang vagina

# URINE BAG

Digunakan untuk menampung/membuang cairan urine

# TABUNG OKSIGEN

18
Tabung oksigen bukan berisi oksigen saja berikut komposisi tabung oksigen hidrogen
78% oksigen 20% 1% unsur-unsur lain. Tabung oksigen ini digunakan untuk membentuk
pernapasan pada pasien penderita penyakit pernapasan khususnya asma.

# NEBULIZER

Alat ini digunakan untuk merubah cairan (obat) menjadi uap yang sangat halus agar bisa
dihisap ke dalam saluran pernafasan dan paru-paru.

# TEMPAT TIDUR RANJANG RUMAH SAKIT

19
Tempat tidur pasien di rumah sakit dimana bagian kepala dapat dimiringkan hingga 90
derajat untuk mempermudah pasien dalam membangunkan tubuhnya

# NASAL CANNULA

Nasal cannula (NC) digunakan untuk memberikan oksigen tambahan pada pasien. Perangkat
terdiri dari sebuah tabung plastic yang cocok di belakang telinga dan satu set dua cabang yang
diletakkan pada lubang hidung.

# SURGICAL CAP

Digunakan sebagai penutup kepala agar rambut tidak menghalangi pandangan saat melakukan
tindakan.

20
# MASKER OKSIGEN

Digunakan untuk membantu pernapasan atau transfuse oksigen.

# COLLAR NECK

21
Sebagai penyangga leher pasien pada fraktur agar dapat kembali ke posisi semula

# ARM SLING

Alat penyangga tangan dan bahu yang mengalami patah tulang

# COLOSTOMY BAG

22
Digunakan untuk menampung feces yang keluar dari lubang usus buatan hasil
pembedahan yang keluar dari otot dan kulit perut. Hal ini dilakukan untuk mengganti fungsi
normal rectum.

# PER BAN

Digunakan untuk membalut luka

# WAS K O M

23
Tempat untuk mengisi air dan untuk tempat air pasien saat mandi

#TR O LI

Tempat untuk meletakkan alat-alat kesehatan

# PENLIGHT

24
Alat untuk kebutuhan lampu penerangan pada Rongga dan Bagian tubuh lain

# OFTALMOSKOP

Oftalmoskop adalah suatu alat yang dipakai untuk memeriksa bagian dalam mata.
Oftalmoskop sangat berguna untuk menilai keadaan retina, yaitu lapisan mata bagian dalam yang
mengandung sel-sel penerima rangsang cahaya

# CATGUT CHROMIC

25
Catgut/benang jahit untuk operasi minor dan mayor yang sifatnya mudah diserap menjadi
jaringan jadi tidak harus dibuang apabila luka telah sembuh

# HUMADIFIER

Humidifier merupakan mesin kabut yg mempunyai berbagai fungsi treatment


aromatheraphy,mensterilkan ruangan,melancarkan pernafasan,pilek,asthma, serta iritasi
tenggorokan,mengurangi kulit kering di ruang ber-AC,mengurangi sakit kepala,stress ,mengusir
bau tak sedap/asap rokok serta membuat ruangan menjadi nyaman,bersih,segar dan harum.

# INCUBATOR

26
Berfungsi sebagai penghangat dan melindungi bayi dari bahaya infeksi. Di tempat ini, tersedia
juga alat penyinaran sinar biru bagi bayi prematur yang mengalami peningkatan kadar bilirubin
dalam darahnya (bayi kuning/jaundice) sebagai akibat hati bayi yang belum bekerja sempurna.

# SPALK / BIDAI

Spalk (bahasa Belanda) adalah alat yang digunakan untuk pertolongan pertama pada kecelakaan
patah tulang (lengan / kaki). Ukurannya tergantung panjangnya lengan,/ kaki seseorang
sehingga tersedia dalam berbagai macam ukuran.

# BUKU TES BUTA WARNA

27
Digunakan untuk mengetahui tingkat kebutaan mata pasien terhadap suatu warna tertentu atau
bahkan seluruh warna.

# BREUKBAND

Untuk pria Untuk wanita

Breukband adalah alat yang berupa sabuk (ban pinggang) dan gunanya untuk para penderita
Hernia, agar dapat lebih bebas bergerak tanpa rasa sakit. Alat tersebut terbuat dari kulit sapi, ada
yang berkepala dua dan ada pula yang hanya berkepala satu, sebelah kiri atau sebelah kanan saja.

# KRUK atau CRUTCHES

28
Adalah tongkat penyangga tubuh yang digunakan pada pasien yang mengalami
gangguan/ cedera/ pasca operasi pada kakinya. Terbuat dari bermacam- macam bahan seperti
kayu, aluminium, dan campuran kayu dan logam.

# WINDRING

Windring atau Air Cushion adalah alat yang dibuat dari karet berbentuk lingkaran seperti ban
dalam mobil., berdiameter 40 cm bagian luarnya, sedangkan diameter bagian dalamnya 13,5 cm.
Kegunaannya: sebagai tempat duduk mereka yang menderita penyakit wasir atau ambeien.

# BORST-POMP

29
Dalam bahasa indonesia disebut pompa susu. dalam bahasa inggris disebut: breast pump and
reliever. Kegunaanya: untuk membantu memompa air susu keluar dari buah dada wanita yang
sedang menyusui dikarenakan produksi air susunya terlalu banyak.

# TEPELHOED

Tepelhoed dalam bahasa Indonesia disebutnya: Pelindung Puting susu.


Kegunaannya: apabila puting susu wanita yang sedang menyusui itu luka/terluka, maka untuk
dapat menyusukan bayinya, puting susunya diberi alat tersebut dan si bayi mengisap air susu
ibunya melalui alat tersebut.

# LARYNGOSCOPE

Digunakan untuk penempatan endotrakheal tube


(intubation) dan untuk mengurangi resiko komplikasi selama endotrakheal tube intubasi. Sebuah

30
laryngoscope seharusya digunakan untuk intubasi pada hewan yang memiliki ganguan saluran
pernafasan atas. Laryngoscope terdiri dari baterai dan mata pisau (bagian) yang dapat dilepas.
Bagian yang dapt dilepas tersebut terdiri dari beberapa bentuk dan ukuran.

# BLOOD LANCET

Merupakan jarum bekam atau alat cek darah yang biasa di gunakan sesuai ukuran jarum. Jarum
Bekam fungsinya untuk mengambil darah kotor dari tubuh pasien. Blood lancet biasa digunakan
untuk mengambil darah untuk dicek.

# JARUM JAHIT

Penggunaanya untuk menjahit luka yang dan


menjahit organ yang rusak lainnya. Untuk menjahit kulit digunakan yang berpenampang segitiga

31
agar lebih mudah mengiris kulit (scharpe nald). Sedangkan untuk menjahit otot dipakai yang
berpenampang bulat ( rounde nald ).

# TOURNIQUET

Digunakan untuk membuat pembuluh darah vena


di tangan/ di kaki agar dapat dilaksanakan pemberian infuse atau suntikan i.v. dengan jalan
memakai tourniquet.

#AM PUL

32
Tempat obat suntik dari kaca berbentuk tabung kecil. Ampul adalah wadah takaran
tunggal, oleh karena total jumlah cairannya ditentukan dalam satu kali pemakaiannya untuk satu
kali injeksi.

# WARM WATER ZAK

Kantung berisi air panas, untuk mengkompres

# ADULT WALKER STANDARD 4 KAKI (KOTAK)

33
Alat bantu berjalan dewasa untuk manula maupun pasien yang baru sembuh. Sangat stabil dan
ringan sehingga mudah digunakan oleh pemakainya. Walker dapat dilipat sehingga mudah untuk
dibawa ataupun disimpan.

# MICROSCOPE

Untuk melihat mikroorganisme terkecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang dengan
pembesaran bekali kali lipat di bawah microscope.

# KURSI RODA

34
Berfungsi untuk membantu pasien yang mengalami gangguan dalam mobilisasi jalan (fraktur).
Kursi roda ini dapat diubah ke posisi terlentang/tidur

ALAT-ALAT KESEHATAN YANG BERADA DI RUANG BEDAH

# ALAT FISIOTERAPI

35
Digunakan pada pasien yang mengalami gangguan fungsi normal tubuh

# HEAR AID

Digunakan untuk pasien yang mengalami gangguan pada pendengaran. Alat ini membantu
mempermudah pasien dalam mendengar suara di sekitar.

# GAMMA CAMERA

36
Digunakan untuk pemeriksaan fungsi organ ginjal, tiroid, infeksi Helicobacter pylori,
otak, kelenjar air mata, kelenjar ludah, tiroid, paru, jantung, kelenjar mamae, lambung, usus,
ginjal, hati, limpa, empedu, tulang (spot atau seluruh tubuh), kelenjar getah bening, infeksi, dll

# INFUSION PUMP

Alat untuk mengatur jumlah cairan / obat yang masukkan kedalam sirkulasi darah pasien secara
langsung melalui vena.

# ENDOSCOPY

37
Endoscopy adalah merupakan alat untuk meneropong organ-organ dalam tubuh manusia tanpa
sayatan atau dengan sayatan kulit minimal. Salah satu fungsinya adalah untuk mengetahui
kelainan yang terjadi pada alat-alat pencernaan bagian atas dan juga tenggorokan.

# COLONOSCOPY

Colonoscopy adalah alat kedokteran yang fungsinya untuk mengetahui kondisi saluran
pencernaan bagian bawah. Bagian tersebut dimulai dari rectum, anus sampai dengan usus pada
bagian bawah.

# CT-SCAN

38
CT- singkatan dari Computed Temography sedangkan Scan adalah foto. Sehingga fungsi dari alat
ini tiada lain adalah untuk menghasilkan foto bagian-bagian dalam dari tubuh dengan lebih
lengkap dan akurat. Hal ini dikarenakan foto yang dihasilkan dari CT-Scan ini merupakan foto
(gambar) bagian dalam tubuh berupa irisan.

# X-RAY

Orang lebih mengenal alat kedokteran ini dengan sebutan Rontgen. Alat ini dipergunakan untuk
mengetahui bagian dalam khususnya paru-paru. X-ray menjalankan fungsi kerjanya dengan
penggunaan sinar radiasi.

# LAPAROSCOPY

39
Alat kedokteran ini adalah alat yang berfungsi untuk pembersihan darah. Selain itu, laparoscopy
juga dipergunakan untuk melakukan inseminasi.

# ULTRASONOGRAPHY (USG)

USG adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu
gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz – 2000 kHz) yang kemudian
hasilnya ditampilkan dalam layar monitor. Pada awalnya penemuan alat USG diawali dengan
penemuan gelombang ultrasonik kemudian bertahun-tahun setelah itu, tepatnya sekira tahun
1920-an, prinsip kerja gelombang ultrasonik mulai diterapkan dalam bidang kedokteran.

# ELEKTROCARDIOGRAFI (ECG)

40
Elektrokardiografi adalah alat kedokteran yang fungsinya untuk merekam aktivitas elektro atau
kelistrikan yang terjadi di dalam jantung. Hasilnya dapat terlihat pada elektrodiagram. Biasanya
dipergunakan pada penyakit-penyakit yang berkaitan dengan fungsi dari jantung.

# PORTABLE SUCTION PUMP UNIT

Alat pompa penghisap cairan tubuh dengan lubrikasi oil free untuk menyerap cairan kental
seperti darah, lendir, dan sebagainya. Sangat cocok digunakan di ruang operasi dan instalansi
gawat darurat (IGD).

# ALAT-ALAT PARTUS

41
Alat-alat Partus dan fungsinya :
- Duk steril 2 buah: Satu untuk persalinan dan satu untuk menjahit
- Gunting 2 buah: Gunting lurus untuk episiotomi dan gunting untuk memotong tali pusat
- Gass steril Secukupnya
- Klemp 2 buah: Untuk menjepit tali pusat di dua tempat dan memotong tali pusat diantara dua
mklemp
- Pinset chirurgis 1 buah: Untuk memegang jaringan saat menjahit luka perineum
- Nald holder 1 buah: untuk menjahit luka perineum
- Jarim jahit 3 buah: satu besar sehingga dapat menjahit seluruh lapisan, dan yang kecil untuk
mdapat menjahit berlapis jaringan
- Catgut plain/chromic: Plain catgut untuk menjahit bagian dalam seperti submukosa rektum,
msedangkan chromic catgut untuk menjahit bagian lainnya sehingga lebih lama diresorpsi
- Hallis 2 buah: Untuk memegang jaringan/mendekatkan jaringan sehingga mudah dijahit dan
mmemegang sfingter ani yang robek, sehingga adaptasinya baik
- Kateter logam: Untuk kateterisasi vesika urinaria yang penuh sehingga tidak mengganggu
mjalannya persalinan
- Pengikat/klem tali pusat: Tali pusat dapat diikat biasa dengan benang yang sedikit besar,
mmenggunakan klem khusus
- Spuit 2-5 cc dan Kapas lidi: Untuk melakukan anestesia lokal saat menjahit episiotomi dan
muntuk desinfektan tali pusat

STERILISASI ALAT SETELAH DIPERGUNAKAN

PENGERTIAN

Sterilisasi adalah suatu tindakan untuk membunuh kuman-


kuman pathogen dan apatogen beserta spora-sporanya.

TUJUAN

- Untuk menghindarkan penularan penyakit

- Supaya alat-alat bebas dari kuman-kuman

42
MACAM-MACAM ALAT YANG DAPAT DISTERILKAN

Yang terbuat dari :

- Logam, misalnya pinset, gunting, speculum, dll

- Kaca, misalnya semprit, tabung kimia, dll

- Karet, misalnya kateter, sarung tangan, pipa lambung, drain, dll

- Ebonite, misalnya kanule rectum, kanule trakea, dll

- Email, misalnya bengkok, sputum, pot, labu kemih, baskom, dll

- Porselen, misalnya mangkok, piring, cangkir, dll

- Plastic,misalnya selang infuse, dll

- Tenunan, misalnya kain kasa, tampon, doek operasi, baju, sprai, sarung bantal, dll

HAL-HAL YANG PENTING DIPERHATIKAN DALAM STERILISASI

1. Alat untuk mensterilkan (sterilisator) harus dalam keadaan baik dan bias dipakai

2. Alat-alat harus dibersihkan terlebih dahulu dan diperiksa apakah masih dapat
dipergunakan atau tidak kemudian keringkan

3. Bila alat tersebut harus dibungkus maka etiketnya harus jelas (nama, jenis alat, tanggal,
dan jam disterilkan) pada setiap bungkusan

4. Menyusun alat-alat di dalam sterilisator harus sedemikian rupa sehingga setiap bagian
dapat disterilkan

5. Perhatikan lamanya waktu yang diperlukan untuk menyeterilkan masing-masing alat dan
harus benar-benar tepat (dihitung pada saat alat mulai disterilkan)

43
6. Jangan masukkan apa-apa lagi ke dalam sterilisator sebelum jarak waktu yang ditentukan
habis

7. Setelah selesai, alat-alat yang sudah steril dipindahkan ke tempatnya dengan korentang
steril. Jangan membuka bungkusan atau tutupnya dengan maksud untuk mendinginkan
alat

8. Bila alat yang baru saja disterilkan terkontaminasi, maka alat tersebut harus disterilkan
kembali karena sudah dianggap tidak steril lagi

METODE STERILISASI

Metode sterilisasi yaitu :

1. Metode Fisika

a. Pemanasan kering

Prinsipnya adalah protein mikroba pertama-tama akan mengalami dehidrasi sampai


kering. Selanjutnya teroksidasi oleh oksigen dari udara sehingga menyebabkan mikrobanya
mati.

- Udara panas oven

Digunakan untuk sterilisasi alat gelas yang tidak berskala, alat bedah, minyak lemak,
parafin, petrolatum, serbuk stabil seperti talk, kaolin, ZnO. Suhu sterilisasi yang digunakan
adalah 170oC selama 1 jam, 160oC selama 2 jam, 150oC selam 3 jam.

- Pemijaran langsung

Digunakan untuk sterilisasi alat logam, bahan yang terbuat dari porselen, tidak cocok
untuk alat yang berlekuk karena pemanasannya tidak rata. Suhu yang digunakan 500-600oC
dalam waktu beberapa detik, untuk alat logam sampai berpijar.

- Minyak dan penangas lain

Digunakan untuk sterilisasi alat bedah seperti gunting bedah sebagai lubrikan menjaga
ketajaman alat, bahan kimia stabil dalam ampul. Bahan atau alat dicelupkan dalam
penangas dicelupkan dalam penangas yang berisi minyak mineral pada suhu 160oC.
Larutan natrium atau amonium klorida jenuh dapat digunakan pula sebagai pengganti
minyak mineral.

44
b. Pemanasan basah

Prinsipnya adalah dengan cara mengkoagulasi atau denaturasi protein penyusun tubuh
mikroba sehingga dapat membunuh mikroba.

- Uap bertekanan (autoklaf)

Digunakan untuk sterilisasi alat gelas, larutan yang dimaksudkan untuk diinjeksikan ke
dalam tubuh, alat berskala, bahan karet. Waktu yang dibutuhkan untuk sterilisasi larutan
suhu 121oC adalah 12 menit. Uap jenuh pada suhu 121oC mampu membunuh secara cepat
semua bentuk vegetatif mikroorganisme dalam 1 atau 2 menit. Uap jenuh ini dapat
menghancurkan spora bakteri yang tahan pemanasan.

- Pemanasan dengan bakterisida

Digunakan untuk sterilisasi larutan berair atau suspensi obat yang tidak stabil dalam
autoklaf. Tidak digunakan untuk larutan obat injeksi intravena dosis tunggal lebih dari 15
ml, injeksi intratekal, atau intrasisternal. Larutan yang ditambahkan bakterisida dipanaskan
dalam wadah bersegel pada suhu 100 oC selama 10 menit di dalam pensteril uap atau
penangas air. Bakterisida yang digunakan 0,5% fenol; 0,5% klorobutanol; 0,002 % fenil
merkuri nitrat; 0,2% klorokresol.

- Air mendidih

Digunakan untuk sterilisasi alat bedah seperti jarum spoit. Hanya dilakukan dalam
keadaan darurat. Dapat membunuh bentuk vegetatif mikroorganisme tetapi tidak sporanya.

c. Cara bukan panas

Sterilisasi dengan radiasi

Prinsipnya adalah radiasi menembus dinding sel dengan langsung mengenai DNA dari
inti sel sehingga mikroba mengalami mutasi. Digunakan untuk sterilisasi bahan atau
produk yang peka terhadap panas (termolabil). Ada dua macam radiasi yang digunakan
yakni gelombang elektromagnetik (sinar x, sinar γ) dan arus partikel kecil (sinar α dan β).

2. Metode Kimia

45
a. Menggunakan bahan kimia

Dalam pensterilan digunakan bahan kimia seperti alkohol 70%, fenol 5%.

b. Sterilisasi gas

Dalam pensterilan digunakan bahan kimia dalam bentuk gas atau uap, seperti etilen
oksida, formaldehid, propilen oksida, klorin oksida, beta propiolakton, metilbromida,
kloropikrin. Digunakan untuk sterilisasi bahan yang termolabil seperti bahan biologi,
makanan, plastik, antibiotik. Aksi antimikrobialnya adalah gas etilen oksida mengadisi
gugus –SH, -OH, -COOH,-NH2 dari protein dan membentuk ikatan alkilasi sehingga
protein mengalami kerusakan dan mikroba mati.

3. Metode mekanik

Filtrasi

Digunakan untuk sterilisasi larutan yang termolabil. Penyaringan ini menggunakan filter
bakteri. Metode ini tidak dapat membunuh mikroba, mikroba hanya akan tertahan oleh
pori-pori filter dan terpisah dari filtratnya. Dibutuhkan penguasaan teknik aseptik yang
baik dalam melakukan metode ini. Filter biasanya terbuat dari asbes, porselen. Filtrat
bebas dari bakteri tetapi tidak bebas dari virus

CARA-CARA STERILISASI

 Sterilisasi dengan cara rebus : yaitu mensterilkan alat dalam air yang mendidih (100
derajat celsius) selama lebih kurang 15-20 menit misalnya alat-alat dari logam, kaca, dan
karet

 Sterilisasi dengan cara stoom : yaitu mensterilkan dengan uap panas di dalam autoclave
dengan waktu, suhu, dan tekanan tertentu. Alat-alat yang dapat disterilkan dengan
autoclave antara lain alat-alat tenun, logam, alat- alat karet, dan berupa cairan/obat-
obatan

 Sterilisasi dengan cara panas kering : menggunakan oven dengan panas tinggi. Alat-alat
yang dapat disterilkan dengan cara ini adalah alat-alat logam yang tajam, alat-alat dari
kaca, dan obat-obat tertentu

46
 Sterilisasi dengan cara menggunakan bahan kimia
Mensterikan peralatan dengan menggunakan bahan kimia seperti alkohol, sublimat, uap
formalin, khususnya untuk peralatan yang cepat rusak bila kene panas. Misalnya sarung
tangan, kateter, dan lain-lain.

a. Pemeliharaan Peralatan Dari Logam.


Jenis peralatan :
Misalnya :
(1) pisau operasi.
(2) Gunting.
(3) Pinset.
(4) Kocher.
(5) Korentang.

Persiapan :
(1) Peralatan yang akan dibersihkan.
(2) Tempat pencucuian dengan air yang mengilir atau baskom berisi air bersih.
(3) Sabun cuci.
(4) Sikat halus.
(5) Bengkok (nierbekken).
(6) Lap kering.
(7) Larutan desinfektan.
(8) Kain kasa.
(9) Stalisator dalam keadaan siap pakai.

Pelaksanaan :
(1)Peralatan yang sudah dipergunakan, dibilas air (sebaiknya dibawah air
mengalir) untuk menghilangkan kotoran yang melekat, kemudian direndam
didalam larutan desinfektan sekurang-kurangnya dua jam. Khusus peralatan yang
telah dipergunakan pada pasien berpenyakit menular, harus direndam sekurang-
kurangnya 24 jam.
(2)Peralatan disabuni satuper satu, kemudian dibilas. Selanjutnya disterilkan
dengan cara merebus didalam sterilisator yang telah diisi air secukupnya, dimasak
sampai mendidih. Setelah air mendidih sekurang=-kurangnya 15 menit baru
diangkat.
(3)Peralatan yang telah disterilkan, diangkat atau dipindahkan dengan korentang
steril ketempat penyiumpanan yang steril.
(4)Setelah selesai, peralatan dibersihkan, di\bereskan dan dikembalikan ketempat
semula.

47
Perhatian !!!

Khusus peralatan logam yang tajam (pisau, gunting, jarum, dll) harus
dibungkus terlebih dahulu dengan kain kasa kemudian baru dimasukkan ke
dalam sterilisator setelah air mendidih dan tunggu antara tiga sampai lima
menit baru diangkat.

b. Pemeliharaan Peralatan dari Gelas.


Jenis peralatan :
Misalnya :
(1) Kateter.
(2) Pengisap lendir bayi
(3) Spuit.

Persiapan :
(1) Peralatan yang akan dibersihkan.
(2) Tempat pencucian dengan air yang mengalir ataubaskom berisi air bersih.
(3) Sabun cuci
(4) Sikat halus.
(5) Bengkok (nierbekken).
(6) Lap kering.
(7) Larutan desinfektan.
(8) Kain kasa.
(9) Sterilisator dalam keadaan siap pakai.
(10) Lidi kapas

Pelaksanaan :
Sama dengan pelaksanaan pemeliharaan peralatan dari logam. Tapi khusus spuit,
pengisapnya dikeluarkan dan jarumnya dilepas, kemudian masing-masing alat
dibungkus dengan kain kasa, dan setelah itu baru dimasukkan kedalam sterilisator
yang sudah berisi air dan diltakkan berdampingan.

c. Pemeliharaan Peralatan Dari Karet.


Jenis peralatan :
Misalnya :
(1) kateter.

48
(2) Pipa penduga lambung atau maagslang.
(3) Drain.

Persiapan :
(1) Peralatan yang akan dibersihkan.
(2) Tempat pencucian dengan air yang mengalir atau baskom.
(3) Sabun cuci.
(4) Bengkok (nierbekken).
(5) Spuit.
(6) Kapas bersih dan tempatnya.
(7) Larutan desinfektan.
(8) Sterilisator dalam keadaan siap pakai.

Pelaksanaan :
(1) peralatan dibersihkan dan jika ada bekas-bekas plastic dihilangkan dengan
kapas bersih.
(2) Bagian didalamnya dibersihkan dengan menyemprotkan air dari spuit atau air
mengalir sambil dipijit-pijit sampai bersih.
(3)Setelah bersih, peralatan kemudian direndam didalam larutan desinfektan
sekurang-kurangnya dua jam, selanjutnya disabuni dan dibilas.
(4) Setelah air didalam sterilisator mendidih, peralatan dimasukkan dan dibiarkan
antara lima samapai sepuluh menit, baru diangkat dengan korentang steril. Setelah
itu peralatan disimpan ditempat yang steril.
(5) Setelah selesai, peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke tempat
semula.

d. Pemeliharaan sarung Tangan.


Persiapan :
(1) Sarung tangan kotor (bekas dipergunakan).
(2) Tempat pencucian dengan air mengalir atau baskom berisi air bersih.
(3) Sabun cuci.
(4) Lap kering atau handuk.
(5) Bedak biasa.
(6) Tablet formalin secukupnya.
(7) Tromol atau stoples yang tertutup rapat.

49
Pelaksanaan :
(1) Sarung tangan dibersihkan dan disabuni bagian luar dan dalamnya, lalu
dibilas.
(2) Sarung tangan diperiksa apakah bocor atau tidak, dengan cara memasukkan
udara kedalamnya, lalu dicelupkan ke dalam air. Bila bocor dipisahkan.
(3) Setelah bersih, sarung tangan dikeringkan dengan cara menggantungkannya
terbalik atau langsungdikeringkan luar dan dalamnya dengan handuk atau lap
kering.
(4) Beri bedak tipis secara merata bagian luar dan dalamnya.
(5) Sarung tangan diatur atau digulung sepasang-sepasang atau dipisahkan
misalnya satu kelompok bagian kiri atau kanan saja. Bila dipisahkan kiri atau
kanan saja, harus diberi label pengenal yang jelas pada tromol atau stoples
masing-masing yang menunjukkan sebelah kanan atau kiri, serta tanggal dan jam
dimulainya sterilisasi.
(6) Sarung tangan kemudian dimasukkan kedalam tromol atau stoples yang telah
berisi tablet formalin untuk disterilkan selama 24 jam sejak saat dimasukkan.
Untuk tromol atau stoples ukuran satu liter digunakan empat tablet formalin 50
gram.
(7) Setelah selesai, peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ketempat
semula.

50

Anda mungkin juga menyukai