Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

BENCANA ALAM
“ BANJIR ”

Disusun Oleh :
Nama : Bayu Adi Riyantono
Kelas : XI – TITL 2
Absen : 09

SMK TUNAS HARAPAN PATI


TAHUN PELAJARAN
2018/ 2019

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................1
C. Tujuan ....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Bencana Alam ..........................................................................3
B. Bencana Banjir .......................................................................................4
C. Penyebab Terjadinya Banjir ..................................................................6
D. Dampak Bencana Banjir.........................................................................7
E. Cara Menanggulangi Bencana Banjir ....................................................8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................9
B. Saran .......................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah tentang Bencana Alam Banjir. Penulis berterima kasih
kepada guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia yang telah memberikan
tugas ini.
Penulis berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai arti, penyebab, dampak, dan cara
menanggulangi bencana alam banjir. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa
di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya maupun bagi penulis sendiri. Penulis juga mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan memohon kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Tayu, 11 April 2019


Penulis

Bayu Adi Riyantono

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang luas dan memiliki sumber daya alam yang
melimpah. Penduduk Indonesia pun hidup nyaman selama bertahun-tahun.
Hal ini disebabkan iklim di Indonesia sangat bersahabat. Hampir tidak ada
tanah di Indonesia yang tanpa ditumbuhi pepohonan. Indonesia beriklim tropis
dengan curah hujan yang tinggi. Sinar matahari pun sampai ke wilayah
Indonesia sepanjang tahun. Di Indonesia terjadi berbagai peristiwa alam.
Peristiwa-peristiwa alam terjadi akibat pengaruh alam.
Peristiwa alam adalah peristiwa yang terjadi karena pengaruh yang
ditimbulkan oleh alam itu sendiri. Peristiwa alam dapat bersifat merugikan dan
membahayakan. Akan tetapi, dapat pula tidak membahayakan. Contoh
peristiwa alam yang membahayakan adalah banjir, gunung meletus, gempa
bumi, angin topan, dan tanah longsor. Peristiwa alam yang tidak
membahayakan misalnya pergantian musim, terbentuknya embun, dan
pelangi.
Salah satu peristiwa alam yang merugikan manusia dan sering terjadi di
Indonesia adalah banjir. Banjir adalah peristiwa alam yang bisa dikategorikan
sebagai sebuah bencana. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa
yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat
yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun
faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Banjir merupakan bencana yang sudah menjadi ”langganan” bagi beberapa
wilayah di Indonesia. Bahkan, di ibu kota Jakarta setiap tahun terjadi
bencana ini. Selain disebabkan oleh faktor alam, banjir juga disebabkan
ulah manusia. Pembangunan gedung, penebangan pohon, dan penyempitan
sungai merupakan contoh ulah manusia yang menjadi penyebab banjir.

B. Rumusan Masalah
Masalah – masalah dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa definisi bencana alam ?
2. Apa yang dimaksud dengan bencana banjir ?
3. Apa yang menjadi penyebab bencana banjir ?
4. Apa saja dampak bencana banjir ?
5. Bagaimana cara menanggulangi bencana banjir ?

1
C. Tujuan
1. Menjelaskan definisi peristiwa alam.
2. Menjelaskan pengertian bencana alam
3. Menjelaskan pengertian bencana banjir.
4. Menjelaskan penyebab banjir.
5. Menjelaskan dampak bencana banjir.
6. Menjelaskan cara menanggulangi bencana banjir.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Bencana Alam


Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu
peristiwa fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan
aktivitas manusia. Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya
manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang
keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian.
Bencana alam juga dapat diartikan sebagai bencana yang diakibatkan oleh
gejala alam. Sebenarnya gejala alam merupakan gejala yang sangat alamiah
dan biasa terjadi pada bumi. Namun, hanya ketika gejala alam tersebut
melanda manusia (nyawa) dan segala produk budidayanya (kepemilikan, harta
dan benda), kita baru dapat menyebutnya sebagai bencana.
Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah
atau menghindari bencana dan daya tahan mereka. Pemahaman ini
berhubungan dengan pernyataan: "bencana muncul bila ancaman bahaya
bertemu dengan ketidakberdayaan". Dengan demikian, aktivitas alam yang
berbahaya tidak akan menjadi bencana alam di daerah tanpa ketidakberdayaan
manusia, misalnya gempa bumi di wilayah tak berpenghuni. Konsekuensinya,
pemakaian istilah "alam" juga ditentang karena peristiwa tersebut bukan hanya
bahaya atau malapetaka tanpa keterlibatan manusia. Besarnya potensi
kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari
kebakaran, yang mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan
meteor besar yang berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.
Namun demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya
tinggi (hazard) serta memiliki kerentanan/kerawanan(vulnerability) yang juga
tinggi tidak akan memberi dampak yang hebat/luas jika manusia yang berada
disana memiliki ketahanan terhadap bencana (disaster resilience). Konsep
ketahanan bencana merupakan valuasi kemampuan sistem dan infrastruktur-
infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah & menangani tantangan-tantangan
serius yang hadir. Dengan demikian meskipun daerah tersebut rawan bencana
dengan jumlah penduduk yang besar jika diimbangi dengan ketetahanan
terhadap bencana yang cukup.

3
B. Bencana Banjir
Banjir adalah kondisi air yang menenggelamkan atau mengenangi suatu
area atau tempat yang luas. Banjir juga dapat mengacu terendamnya daratan
yang semula tidak terendam air menjadi terendam akibat volume air yang
bertambah seperti sungai atau danau yang meluap, hujan yang terlalu lama,
tidak adanya saluran pembuangan sampah yang membuat air tertahan, tidak
adanya pohon penyerap air dan lain sebagainya.
Banjir adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak
diimbangi dengan saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam
wilayah-wilayah yang tidak dikehendaki oleh orang-orang yang ada di sana.
Banjir bisa juga terjadi karena jebolnya sistem aliran air yang ada sehingga
daerah yang rendah terkena dampak kiriman banjir.
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan
yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
didefinisikan sebagainya hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga
menutupi permukaan bumi kawasan tersebut.
Dalam cakupan pembicaraan yang luas, kita bisa melihat banjir sebagai
suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di
permukaan ×Bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat
melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan
ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Aliran Permukaan = Curah Hujan – (Resapan ke dalam tanah +
Penguapan ke udara)
Air hujan sampai di permukaan ×Bumi dan mengalir di
permukaan ×Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur
sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu
kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di
tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi
daerah hulu, tengah dan hilir.
1. Daerah Hulu: terdapat di daerah pegunungan, gunung atau perbukitan.
Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”.
Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari
runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu
tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi
erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai.

4
2. Daerah Tengah: umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki
gunung atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya
berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah
horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di
dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Bila
debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai
yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan
keluar dari alur sungai.
3. Daerah Hilir: umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan
bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah
dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf
“S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat
dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap,
sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang
menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi
endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.
Dari karakter segmen-segmen aliran sungai itu, maka dapat dikatakan bahwa :
1. Banjir merupakan bagian proses pembentukan daratan oleh aliran sungai.
Dengan banjir, sedimen diendapkan di atas daratan. Bila muatan sedimen
sangat banyak, maka pembentukan daratan juga terjadi di laut di depan
muara sungai yang dikenal sebagai “delta sungai.”
2. Banjir yang meluas hanya terjadi di daerah hilir dari suatu aliran dan
melanda dataran di kiri dan kanan aliran sungai. Di daerah tengah, banjir
hanya terjadi di dalam alur sungai.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa
yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga
dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air,
terutama di selokan sungai.
 Jenis – Jenis Banjir
Banjir merugikan banyak pihak Berdasarkan sumber air yang
menjadi penampung di bumi, jenis banjir dibedakan menjadi tiga,
yaitu banjir sungai, banjir danau, dan banjir laut pasang.
a. Banjir Sungai
Terjadi karena air sungai meluap.

5
b. Banjir Danau
Terjadi karena air danau meluap atau bendungannya jebol.
c. Banjir Laut pasang
Terjadi antara lain akibat adanya badai dan gempa bumi.

C. Penyebab Terjadinya Banjir


Penyebab banjir, terlihat dari definisi banjir secara sederhana yaitu
hadirnya air pada kawasan luas sehingga menutupi permukaan daratan pada
kawasan tersebut. Contohnya ketika terjadi peningkatan curah hujan pada
suatu wilayah, akan membuat air di tempat tersebut meningkat. Jika pada
kawasan tidak memiliki sistem perairan yang baik, genangan akan terus
meningkat seiring dengan proses terjadinya hujan yang terus terjadi.
Secara umum, penyebab terjadinya banjir di Indonesia adalah sebagai berikut:
a) Penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi,
b) Pendangkalan sungai,
c) Pembuangan sampah yang sembarangan, baik ke aliran sungai maupun
gotong royong,
d) Pembuatan saluran air yang tidak memenuhi syarat,
e) Pembuatan tanggul yang kurang baik,
f) Air laut, sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan.
Banjir hanyalah salah satu dari sekian banyak bencana alam yang sering
terjadi. Banjir sering terjadi terutama pada musim hujan dengan
intensitas yang sering dan lebat. Daerah yang menjadi langganan banjir
terutama pada daerah sekitar arus sungai. Namun daerah yang jauh dari sungai
pun kadang terkena musibah banjir juga jika curah banjir terjadi hujan yang
datang terus menerus dan sungai tidak lagi sanggup menampung banyaknya
air hujan.
Bencana banjir yang datang tentu tidak kita harapkan, namun saat musibah
banjir menimpa kita, tentu kita tidak bisa hanya berdiam diri saja dan pasrah
menghadapinya. Ada banyak cara untuk menghadapi banjir tersebut, Di
antaranya yaitu :
 Selamatkan barang-barang berharga
 Selamatkan orang-orang yang kita sayangi setelah itu jika memungkinkan
tolong juga orang-orang di sekitar tempat tinggal kita
 Pindahkan barang-barang penting seperti barang elektronik, tempat tidur,
dan alat rumah tangga ke tempat yang lebih tinggi, misalnya lantai dua
rumah atau loteng.

6
 Jika kita tidak memiliki loteng maka bawalah pergi barang-barang penting
seperti selimut, uang, perhiasan, dan bahan makanan sebisanya.

D. Dampak Bencana Banjir


Bencana banjir yang terjadi menimbulkan dampak yang sangat merugikan,
baik kerugian yang bersifat materi maupun kerugian yang bersifat psikologis.
Adapun efek atau akibat dari banjir yang terjadi di Indonesia adalah :
1. Merusak struktur bangunan beserta isinya
2. Menyebabkan tanah longsor.
3. Air bersih sulit dicari,
4. Berkurangnya pasokan makanan bagi tumbuhan, hewan dan manusia
karena terisolasi oleh banjir dan
5. Tanaman hancur akibat terendam banjir.
6. Hilangnya nyawa,
7. Kerusakan bangunan termasuk jembatan, sistem pembuangan limbah,
jalan raya, dan kanal.
8. Kerusakan infrastruktur juga sering kerusakan transmisi listrik dan
kadang-kadang pembangkit listrik, yang dapat mematikan daya.
9. Kurangnya air bersih dikombinasikan dengan kotoran manusia di perairan
banjir meningkatkan risiko penyakit ditularkan melalui air, yang dapat
mencakup penyakit tifus, giardia, cryptosporidium, kolera dan penyakit
lainnya tergantung pada lokasi banjir.
10. Kerusakan jalan dan infrastruktur transportasi dapat membuat sulit untuk
memobilisasi bantuan kepada mereka yang terkena dampak atau untuk
memberikan pengobatan darurat kesehatan.
11. Banjir biasanya menggenangi lahan pertanian, sehingga tanah tidak bisa
dijalankan dan mencegah tanaman dari yang ditanam atau dipanen, yang
dapat menyebabkan kekurangan makanan baik untuk manusia dan hewan
ternak.
12. Kesulitan ekonomi akibat penurunan sementara di bidang pariwisata,
membangun kembali biaya, atau kekurangan makanan menyebabkan
kenaikan harga setelah efek banjir yang parah. Dampak pada mereka yang
terkena dampak dapat menyebabkan kerusakan psikologis kepada para
korban, khususnya kematian, luka-luka serius dan kehilangan harta.

7
E. Cara Menanggulangi Bencana Banjir
Ada ungkapan lebih baik mencegah daripada mengobati. Itu
merupakan ungkapan yang bijaksana mengingat upaya pencegahan lebih
mudah dilakukan daripada mengobati itu sendiri. Hal ini pun bisa kita
terapkan dalam hal pencegahan banjir. Ada beberapa upaya untuk mencegah
terjadinya banjir, yaitu :
1. Membuang sampah pada tempatnya
2. Membersihkan saluran air di sekitar rumah kita
3. Mengadakan kerja bakti untuk membersihkan seluruh saluran air di desa
kita
4. Mengadakan bakti sosial untuk membersihkan sungai-sungai
5. Menanam pohon-pohon untuk membantu menyerap air hujan
6. Menyediakan lahan berupa tanah untuk penyerapan air di kala hujan,
dengan kata lain tidak menembok seluruh lahan di sekitar rumah, sebagian
lagi dibiarkan berupa tanah.
7. Membuat sumur-sumur resapan untuk menampung air hujan.
Namun, ketika terjadi hujan dan air di sekitar kita semakin tinggi,
lakukan hal-hal berikut ini :
1. Bawalah dokumen berharga dan perlengkapan pengungsian yang penting.
2. Matikan listrik, kompor, dan pastikan rumah dalam kondisi terkunci.
3. Segera mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
4. Hati-hatilah saat melewati kabel-kabel atau benda-benda yang
mengandung listrik. Untuk sementara waktu mungkin akan kesulitan air
bersih. Namun, jangan coba minum atau mandi dengan air banjir. Kamu
bisa sakit gatal dan terkena radang.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Banjir hanyalah salah satu dari sekian banyak bencana alam yang sering
terjadi. Banjir sering terjadi terutama pada musim hujan dengan intensitas
yang sering dan lebat. Daerah yang menjadi langganan banjir terutama pada
daerah sekitar arus sungai. Namun daerah yang jauh dari sungai pun kadang
terkena musibah banjir juga jika curah banjir terjadi hujan yang datang terus
menerus dan sungai tidak lagi sanggup menampung banyaknya air hujan.
Bencana banjir yang terjadi di Indonesia selama ini tidak semata-mata
disebabkan oleh alam, namun juga disebabkan oleh perilaku manusia itu
sendiri. Dengan demikian, maka seluruh lapisan masyarakat yang ada di
Indonesia serta pemerintah harus bersama-sama mencegah agar bencana banjir
tidak semakin parah, dan pada akhirnya Indonesia bebas dari banjir.

B. Saran
Bencana banjir yang selama ini terjadi di Indonesia telah membawa
kerugian yang sangat besar. Melihat kondisi ini, maka pencegahan banjir
adalah hala yang mutlak yang harus dilakukan oleh seluruh warga negara
Indonesia guna mencegah dan meminimalkan dampak yang akan terjadi akibat
bencana banjir.
Adapun hal-hal yang harus kita lakukan untuk mencegah bencana banjir
adalah sebagai berikut:
1. Menghentikan penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi,
2. Mencegah terjadinya pendangkalan sungai,
3. Tidak membuang sampah sembarangan termasuk di aliran sungai
4. Membuat saluran air yang memadai
5. Membuat tanggul yang baik

9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/8410359/MAKALAH_GEOGRAFI_BANJIR

http://pastime-net.blogspot.com/2014/01/makalah-tentang-bencana-banjir.html

10

Anda mungkin juga menyukai