Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN KUNJUNGN INDUSTRI PENGOLAHAN LIMBAH

TEMPE DI DESA CILIWUNG, JEMBER

Disusun oleh:
THP-B Kelompok 2
Alifia Rachmawati 161710101005
Yoaga Lintang Permana 161710101011
Adinda Dwi Lestari 161710101029
Nindy Rahayuningtyas 161710101082
Dian Pelita Damayanti 161710101125

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
BAB I

1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Limbah adalah sampah cair dari suatu lingkungan masyarakat dan
biasanya terdiri dari air yang telah digunakan. Sebanyak 0,1% limbah dapat
pula berupa benda-benda padat yang terdiri dari zat organik dan anorganik.
Limbah yang dihasilkan suatu usaha dapat digolongkan menurut sifatnya
fisiknya yang meliputi: limbah cair, limbah padat dan limbah gas (Otto, 1986).
Zat organik dalam sampah terdiri dari bahan-bahan nitrogen, karbohidrat,
lemak, dan sabun. Mereka bersifat tidak tetap dan menjadi busuk,
mengeluarkan bau-bauan yang tidak sedap. Benda-benda anorganik pada
umumnya tidak merugikan (Mahida, 1992).
Limbah industri pangan umumnya tidak membahayakan kesehatan
masyarakat karena tidak terlibat langsung dalam perpindahan penyakit, tetapi
kandungan bahan organiknya yang tinggi dapat bertindak sebagai sumber
makanan bagi pertumbuhan mikroba. Pasokan makanan yang berlimpah akan
menyebabkan mikroorganisme berkembang biak dengan cepat dan mereduksi
oksigen terlarut yang ada di dalam air (Jenie & Rahayu, 1993). Menurut
artikel Guideline for Agricultural Waste Management, penanganan limbah
sebelum dilepaskan ke alam harus diperhatikan sebab dalam limbah
dimungkinkan masih banyak senyawa–senyawa racun, selain itu mengandung
pula zat–zat hidup khususnya bakteri, virus dan protozoa dan dengan
demikian merupakan wadah yang baik untuk pembiakan jasad-jasad renik.
Setiap industri juga harus bertanggungjawab untuk mengembangkan program
yang dapat mengolah limbah dari industri tersebut agar tidak menimbulkan
bahaya untuk lingkungan sekitarnya.
Limbah pengolahan pangan yang berada di industri pengolahan tempe
Desa Ciliwung Kabupaten Jember terdapat beberapa jenis limbah diantaranya
limbah padat berupa kulit ari kedelai dan kecambah kedelai, sedangkan limbah
cair berupa air rebusan kedelai dan air rendaman kedelai. Beberapa limbah ada
yang dibuang dan ada yang digunakan sebagai bahan pakan hewan ternak
sapi, namun tidak diolah lebih lanjut. Limbah kulit ari langsung dicampurkan
pada rumput sebagai bahan pakan sapi, sedangkan limbah air rebusan
digunakan sebagai air minum ternak sapi. Pengolahan limbah industri tempe

2
di Desa Ciliwung, Jember masih tergolong sederhana dan tidak adanya
pengolahan lebih lanjut. Oleh karena itu perlu adanya pengkajian dan
alternatif solusi dalam pengolahan limbah tempe di Desa ini, sehingga
menghasilkan pengelolaan limbah yang baik serta mengatasi pencemaran
lingkungan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana defenisi tempe dan diagram alir proses pembuatan tempe?
2. Bagaimana karakteristik limbah yang dihasilkan dari proses pembuatan
tempe?
3. Bagaimana penanganan limbah industri tempe di Desa Ciliwung, Jember?

C. Tujuan
1. Mengetahui defenisi tempe dan diagram alir proses pembuatan tempe?
2. Mengetahui karakteristik limbah yang dihasilkan dari proses pembuatan
tempe?
3. Mengetahui penanganan limbah industri tempe di Desa Ciliwung, Jember?

DAFTAR PUSTAKA

Jenie, B. S. L. & W. P. Rahayu. (1993). Penanganan Limbah Industri Pangan.


Kanisius. Yogyakarta
Mahida , U N. 1992. Pencemaran Air dan Pemanfaatan Limbah Industri. CV
Rajawali. Jakarta.

Otto. (1986). Pencemaran Air dan Pemanfaatan Limbah Industri. CV.Rajawali.


Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai