Anda di halaman 1dari 11

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

UPTD RSUD CIKALONGWETAN


DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243

Lampiran : Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Cikalongwetan


Nomor : 441/A.2/RSUD-CW/2684/XII/2017
Tanggal : 27 Desember 2017

KEBIJAKAN PELAYANAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIKALONG WETAN


I. TATA LAKSANA PELAYANAN
A. PELAYANAN INSTALASI :
1. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), Instalasi Farmasi, Instalasi Rawat Inap,
Instalasi Bedah Sentral, Instalasi Perawatan Intensif, Instalasi Pathologi Klinik, Instalasi
Radiologi dan Instalasi Pemulasaraan Jenazah dilaksanakan dalam 24 jam .
2. Pelayanan Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Paraklinik sesuai dengan hari kerja.
3. Pelayanan harus selalu berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien.
4. Seluruh staf rumah sakit harus bekerja sesuai dengan standar profesi, pedoman/panduan
dan standar prosedur operasional yang berlaku, serta sesuai dengan etika profesi, etika
rumah sakit yang berlaku.
5. Seluruh staf rumah sakit dalam melaksanakan pekerjaannya wajib selalu sesuai dengan
ketentuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3RS), termasuk dalam
penggunaan alat pelindung diri (APD).
B. PENYARINGAN DAN PEMILAHAN ( SKRINING DAN TRIAGE) PASIEN :
1. Penyaringan (Skrining) dilakukan pada kontak pertama untuk menetapkan kebutuhan
pasien terhadap pertolongan medis.
2. Penyaringan (Skrining)dilaksanakan melalui kriteria triage, visual atau pengamatan,
pemeriksaan fisik, psikologik, laboratorium klinik atau diagnostik imajing sebelumnya.
3. Kebutuhan darurat, mendesak, atau segera diidentifikasi dengan proses:
a. Untuk pasien Instalasi Gawat Darurat dilakukan triage berbasis bukti untuk
memprioritaskan pasien dengan kebutuhan emergensi;
b. Untuk pasien Instalasi Rawat Jalan dilakukan pemilahan dengan metode cepat
(fast track) disesuaikan dengan indikasi medis dan sosial ;
c. Untuk pasien yang dijemput dengan ambulan, maka skrining dilakukan dirumah/
tempat pasien dijemput (yang harus diper iksa meliputi : keadaan umum, tanda-
tanda vital, GDS (Gula Darah Sewaktu));
d. Petugas medis harus memastikan bahwa Rumah Sakit Umum Daerah
Cikalongwetan mampu melayanii pasien tersebut dan adanya ketersediaan
tempat. Apabila tempat tidak tersedia, maka petugas harus mengirim pasien ke
rumah sakit lain terdekat yang mampu memberikan pelayanan sesuai dengan
kondisi pasien.

C. IDENTIFIKASI :
1. Identifikasi pasien dilakukan dengan meminta pasien untuk menyebutkan minimal 2 (dua)
dari 3 (tiga) identitas yaitu nama dan tanggal lahir.
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243

2. Konfirmasi identifikasi dilakukan denganvisual yaitu dengan melihat/ mencocokkan


kembali gelang identitas pasien. Pada pasien rawat jalan yang tidak memakai gelang
identitas maka dicocokkan dengan berkas rekam medis.
3. Setiap pasien yang masuk Instalasi Rawat Inap, Instalasi Gawat Darurat (IGD), One Day
Care (ODC) dan hemodialisis wajib dipasangkan gelang identitas.
4. Gelang identitas mencantumkan nama, tanggal lahir dan nomor rekam medis.
5. Pasien diidentifikasi
a. Sebelum pemberian obat, darahatau produk darah;
b. Sebelum pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan laboratorium
klinis;
c. Saat transfer dan menerima pasien;
d. Sebelum tindakan/ prosedur lain;
e. Saat penyerahan hasil foto dan intepretasi.
D. PERPINDAHAN ( TRANSFER ) ANTAR RUANGAN DI DALAM RUMAH SAKIT :
1. Penerimaan atau perpindahan pasien ke dan dari unit pelayanan intensif atau pelayanan
khusus ditentukan dengan kriteria yang telah ditetapkan.
2. Perpindahan pasien dari ruang perawatan satu ke ruang perawatan lainnya atau unit lain
harus diakhiri dengan penandatanganan berita acara serah terima meliputi.
a. Identitas pasien;
b. Status klinis pasien;
c. Status keperawatan serta rencana asuhan keperawatannya;
d. Obat dan alat kesehatan pasien;
e. Jadwal pemberian obat dan cairan;
3. Pasien harus dilakukan stabilisasi terlebih dahulu sebelum dipindahkan.
E. PERPINDAHAN ( TRANSFER) KELUAR RUMAH SAKIT / RUJUKAN :
1. Stabilisasi terlebih dahulu sebelum dirujuk.
2. Rujukan kerumah sakit ditujukan kepada individu secara spesifik dan badan dari mana
pasien berasal.
3. Merujuk berdasarkan atas kondisi kesehatan dan kebutuhan akan pelayanan
berkelanjutan.
4. Rujukan menunjuk siapa yang bertanggung jawab selama proses rujukan serta
perbekalan dan peralatan apa yang dibutuhkan selama transportasi.
5. Kerjasama yang resmi atau tidak resmi dibuat dengan rumah sakit penerima.
6. Proses rujukan didokumentasikan didalam rekam medis pasien.
F. PENUNDAAN PELAYANAN :
1. Petugas (Dokter/ Perawat) memberikan informasi apabila akan terjadi penundaan
pelayanan atau pengobatan.
2. Petugas memperhatikan kebutuhan klinis pasien pada waktu menunggu atau penundaan
untuk pelayanan diagnostik dan pengobatan.
3. Petugas memberikan informasi tentang alasan penundaan atau menunggu dan
memberikan informasi tentang alternatif yang tersedia sesuai dengan keperluan klinik
pasien.
4. Petugas mendokumentasikan bukti penundaan pelayanan dalam rekam medis pasien (pada
form pengkajian edukasi dan catatan edukasi).
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243

G. PEMULANGAN PASIEN :
1. DPJP yang bertanggung jawab atas pelayanan pasien tersebut, harus menentukan kesiapan
pasien untuk dipulangkan.
2. Keluarga pasien, Profesional Pemberi Asuhan (PPA) terkait/relevan serta difasilitasi oleh
Manajer Pelayanan Pasien (MPP) / Supervisor dillibatkan dalam perencanaan proses
pemulangan yang terbaik atau sesuai kebutuhan pasien.
3. Rencana pemulangan pasien (Discharge Planning) meliputi kebutuhan pelayanan
penunjang dan kelanjutan pelayanan medis.
4. Kriteria pasien yang diperbolehkan pulang
a. Keadaan umum baik dan dinyatakan sembuh atau membaik;
b. Dapat memenuhi kebutuhan nutrisi secara mandiri;
c. Dapat meminum obat yang diberikan secara mandiri;
d. Secara klinik dapat dilakukan perawatan di rumah.
5. Resume keperawatan dibuat oleh perawat/bidan sebelum pasien pulang.
6. Resume medis pasien rawat inap dibuat dan dilengkapi oleh DPJP dalam waktu 1 x 24
jam sebelum pasien pulang,
7. Resume dijelaskan dan ditandatangani oleh pasien/keluarga pasien.
8. Resume medis pasien rawat jalan dibuat dan dilengkapi oleh dokter/ perawat penerima
delegasi setiap kali pasien berkunjung ke poliklinik.
9. Profil Ringkas Medis Rawat Jalan (PRMRJ) untuk pasien dengan kriteria:
a. Penyakit kronis mengacu pada Prolanis yaitu:
1) Diabetes mellitus
2) Hipertensi
3) TB Paru
4) Asma
5) Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
6) ISPA
7) Skizofren
8) Sirosis Hepatis
9) Stroke
b. Diagnosis komplek jika pemeriksaan lebih dari 1 (satu) poliklinik.
10. Resume medis pasien Rawat Inap dan rawat jalan berisi alasan masuk rumah sakit,
penemuan kelainan fisik dan lainnya yang penting, prosedur diagonosis dan pengobatan
yang telah dilakukan, pemberian medika metosa dan obat waktu pulang, status atau
kondisi pasien waktu pulang, instruksi follow up atau tindak lanjut.
11. Profil Ringkas Medis Rawat Jalan (PRMRJ) berisi tanggal berkunjung, nama poliklinik,
diagnosis, penatalaksanaan, riwayat rawat inap/prosedur operasi .
12. Apabila pasien dari Rawat Jalan maupun Rawat Inap memilih pulang karena menolak
nasehat medis, maka pasien atau keluarga harus mengisi dan menandatangani formulir
pernyataan pulang atas permintaan sendiri.
H. TRANSPORTASI :
1. Transportasi milik rumah sakit, harus sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku
berkenaan dengan pengoperasian, kondisi dan pemeliharaan.
2. Transportasi disediakan atau diatur sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien.
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243

3. Semua kendaraan yang dipergunakan untuk transportasi dilengkapi dengan peralatan


yang memadai, perbekalan dan medikamentosa sesuai dengan kebutuhan pasien yang
dibawa.

I. HAK PASIEN DAN KELUARGA :


1. Rumah sakit bertanggungjawab cara pemberian pelayanan kepada pasien sehingga pasien
dan keluarga mengetahui dan mengerti hak dan kewajibanya sesuai dengan undang-
undang dan peraturan yang berlaku.
2. Rumah sakit dalam memberikan pelayanan wajib simpan rahasia pasien dan selalu
menghormati kebutuhan prifasi pasien
3. Rumah sakit melindungi barang milik pasien dari pencurian atau kehilangan sesuai
prosedur yang ada.
4. Rumah sakit mengidentifikasi dan melindungi populasi pasien yang rentan terhadap risiko
kekerasan.
5. Rumah sakit mendorong partisipasi pasien dan keluarga dalam proses asuhan
6. Rumah sakit memberikan informasi semua aspek asuhan dan tindakan medis serta DPJP
dan PPA yang memberi asuhan
7. Rumah sakit mengatur pelaksanaan yang menjawab pertanyaan informasi kompetensi dan
kewenangan dari PPA.
8. Rumah sakit menghormati keinginan dan pilihan pasien untuk menolak pelayanan
resusitasi, menunda atau melepas bantuan hidup dasar ( do not resuscitate / DNR ).
9. Rumah sakit mendukung hak pasien terhadap asesmen dan manajemen nyeri.
10. Rumah sakit mendukung hak pasien untuk mendapatkan pelayanan pada akhir
kehidupan.
11. Rumah sakit mendukung konsistensi pelayanan dalam menghadapi keluhan, konflik atau
beda pendapat serta penyelesaiaanya sesuai prosedur yang ada.
12. Rumah sakit meminta menanda tangani persetujuan umum (general consent)kepada
pasien atau keluarga setelah dijelaskan cakupan dan batasanbatasanya pada saat pasien
pertama kali rawat jalan dan setiap rawat inap.
13. Rumah sakit menetapkan pelaksanaan persetujuan khusus ( informed consent) oleh DPJP
dan dapat dibantu oleh staf yang terlatih dengan bahasa yang dapat dimengerti sesuai
dengan peraturan perundang- undangan.
14. Rumah sakit menetapkan persetujuan khusus ( informed consent) diberikan pada saat
sebelum operasi, anestesi (sedasi), pemakaian darah dan prodak darah, tindakan dan
prosedur serta pengobatan lain dengan risiko tinggi.
15. Rumah sakit menetapkan individu yang tanda tangan pada persetujuan khusus (informed
consent) dan persetujuan umum (general consent) bila pasien tidak kompeten.
16. Rumah sakit bertanggungjawab atas perlindungan terhadap pasien yang digunakan
sebagai subyek penelitian.
17. Rumah sakit mengatur mekanisme penelitian yang memastikan ketaatan terhadap
peraturan perundang-undangan dan syarat profesi dalam penelitian
18. Rumah sakit proses pemberian informasi dan pengambilan keputusan untuk penelitian.
19. Rumah sakit menetapkan persetujuan khusus (informed consent) penelitian diperoleh
sebelum pasien berpartisipasi dalam penelitian.
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243

J. PENOLAKAN PELAYANAN DAN PENGOBATAN :


1. Rumah sakit memberitahukan hak pasien dan keluarga untuk menolak atau tidak
melanjutkan pengobatan.
2. Rumah sakit menghormati pasien dan keluarganya tentang keinginan dan pilihan pasien
untuk menolak pelayanan resusitasi atau memberhentikan pengobatan bantuan hidup
dasar (Do Not Resuscitate).
3. Rumah sakit memberitahukan tentang konsekuensi, tanggung jawab berkaitan dengan
keputusan tersebut dan tersedianya alternatif pelayanan dan pengobatan.
4. Pernyataan penolakan tindakan pasien diisi oleh pasien/ keluarga setelah mendapat
penjelasan dan edukasi dari DPJP/ dokter umum.
5. Rumah sakit menetapkan proses untuk mengelola pasien yang meninggalkan rumah sakit
tanpa pemberitahuan (melarikan diri)
K. PELAYANAN PASIEN DI RUMAH SAKIT:
1. Pelayanan terhadap pasien dilakukan secara terintegrasi dan koordinasi pelayanan dan
asuhan kpd setiap pasien serta dijamin kontinuitasnya oleh staf yang ditunjuk Direktur
Rumah Sakit.
2. Pasien mendapat akses untuk asuhan dan pengobatan yang memadai dan diberikan oleh
Profesional Pemberi Asuhan (PPA) yang kompeten tidak bergantung pada hari setiap
minggu atau waktunya setiap hari.
3. Pasien memperoleh asuhan oleh Profesional Pemberi Asuhan (PPA) yang terdiri dari
perawat, ahli gizi, farmasi, fisiotherapis dan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP)
sebagai ketua tim Profesional Pemberi Asuhan (PPA) / Clinical Team Leader
4. Staf Rumah Sakit yang boleh melakukan pelayanan (asuhan pasien) adalah staf yang
mendapat SPK/ RKK setelah melalui proses kredensialing.
5. Kontinuitas pelayanan dari setiap pemberi asuhan diintegrasikan dan dikoordinasikan oleh
Manager Pelayanan Pasien (MPP)/Supervisor
6. Tindakan klinis dan diagnost ik yang dilakukan terhadap pasien terdokumentasi di dalam
rekam medis.
7. Pelayanan risiko tinggi dan pasien risiko tinggi dikelola secara khusus mengikuti panduan
dan SPO yang ditetapkan. Pelayanan risiko tinggi dan pasien risiko tinggi yang dimaksud
meliputi :
a. Pelayanan pasien kasus gawat darurat dan Early Warning System (EWS)
b. Pelayanan pasien dengan resusitasi ; Pelayanan resusitasi tersedia dan diberikan
selama 24 jam setiap hari di seluruh area rumah sakit, serta peralatan medis untuk
resusitasi dan obat untuk bantuan hidup dasar terstandar sesuai dengan kebutuhan
populasi pasien
c. Pelayanan transfusi darah/produk darah; Pelayanan darah dan produk darah
dilaksanakan sesuai peraturan perundangundangan
d. Pelayanan pasien dengan koma/ yang menggunakan peralatan hidup dasar;
e. Pelayanan pasien dengan penyakit menular dan mereka yang daya tahannya
rendah (Immunosupressed).
f. Pelayanan pasien dengan menggunakan restraint
g. Pelayanan pasien usia lanjut, cacat, anak-anak dan populasi yang berisiko disiksa
termasuk pasien dengan risiko bunuh diri. .
8. Pelayanan pasien untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta mendukung
program nasional Pemerintah yang menjadi prioritas yaitu:
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243

a. Program PONEK 24 jam;


b. Penanggulangan HIV/AIDS;
c. Penanggulangan Tuberkulosis dengan strategi DOTS;
d. Pengendalian Resistensi Antimikroba;
e. Pelayanan Geriatri tingkat sederhana
9. Pelayanan anestesi dilaksanakan dibawah pengawasan dan pengendalian dokter spesialis
anestesi.
a. Pasien sebelum dilakukan tindakan anestesi sedasi harus dilakukan previsite
anestesi minimal 6 (enam) jam sebelum tindakan anestesi;
b. Pasien yang akan dilakukan pemberian tindakan anestesi harus dilakukan
assesmen pra anestesi oleh dokters anestesi;
c. Selama proses pembiusan dilakukan monitoring oleh tim anestesi;
d. Pasien pasca anestesi dilakukan monitoring tanda-tanda vital pasien;
e. Pemulangan pasien pasca anestesi sedasi dilakukan pemantauan berdasarkan
kriteria yang telah ditetapkan.
f. Tindakan sedasi di luar IBS dapat dilakukan pada :
1) Anestesi lokal, dapat dilakukan di ruang perawatan, poliklinik, Instalasi
Gawat Darurat yang dilakukan oleh dokter Dokter Penanggungjawab
Pelayanan (DPJP) sesuai dengan kewenangan klinisnya;
2) Sedasi ringan, bisa dilakukan di seluruh ruang perawatan dan Instalasi
Gawat Darurat yang dilakukan oleh dokter Dokter Penanggungjawab
Pelayanan (DPJP);
3) Sedasi sedang, dapat dilakukan di Instalasi Gawat Darurat, Endoscopy,
Kateterisasi Jantung dan Radiologi. Tindakan sedasi tersebut hanya dapat
dilakukan oleh dokter anestesi sesuai dengan kompetensi klinisnya;
4) Sedasi dalam, dapat dilakukan di ICU, Instalasi Bedah Sentral dan harus
dilakukan oleh dokter spesialis anestesi.
10. Rumah sakit mendukung hak pasien untuk mendapatkan pelayanan yang penuh hormat
dan kasih sayang pada akhir kehidupannya.
11. Semua staf rumah sakit menyadari kebutuhan unik pasien pada akhir kehidupannya yaitu
meliputi pengobatan terhadap gejala primer dan sekunder, manajemen nyeri, respon
terhadap aspek psikologis, sosial, emosiomal, agama dan budaya pasien dan keluarganya
serta keterlibatannya dalam keputusan pelayanan.
L. KRITERIA PENILAIAN (ASESMEN ) PASIEN
1. Semua pasien yang dilayani rumah sakit harus diidentifikasi kebutuhan pelayanannya
melalui suatu proses asesmen yang baku dan adanya keterlibatan dan pemberdayaan
pasien dan keluarga
2. Hanya mereka yang kompeten sesuai perizinan, undang-undang dan peraturan yang
berlaku dan sertifikasi dapat melakukan asesmen yang dibuktikan dengan SPK/ RKK.
3. Kriteria Penilaian (Asesmen) awal yaitu:
a. Semua assessment awal dilaksanakan dalam 24 jam pertama atau lebih dini/cepat
sesuai kondisi pasien
1) Pada pasien yang datang di Instalasi Gawat Darurat, assessment awal
dilakukan pada saat pasien datang di IGD;
2) Pada pasien rawat jalan dilaksanakan sebelum melakukan tindakan.
Pasien dengan diagnosa tertentu yaitu:
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243

i. Pasien akut maka assesmen awal diperbaharui jika telah 1 (satu)


bulan berkunjung;
ii. Pasien kronis maka assesmen awal diperbaharui jika telah 3 (tiga)
bulan berkunjung
3) Pada pasien rawat inap asesmen awal dilaksanakan pada saat pasien
masuk rawat inap
b. Asesmen awal meliputi asesmen medis, keperawatan, resiko jatuh dan populasi
khusus sesuai dengan kondisi pasien
c. Asesmen awal dilakukan dengan menggunakan metode IAR (Informasi, Analisis ,
Rencana)
d. Kriteria Penilaian (Asesmen) awal termasuk menentukan kebutuhan rencana
pemulangan pasien (discharge).

4. Semua pasien dilakukan asesmen ulang secara terus menerus untuk menetapkan respons
terhadap pengobatan dan untuk merencanakan pengobatan atau untuk pemulangan pasien.
1). Pada pasien rawat jalan assesmen ulang baik pada pasien akut maupun
pasien kronis dilaksanakan mulai kunjungan kedua dan seterusnya atau bila
memerlukan pemeriksaan pada poli lain.
2). Pada pasien rawat inap, assesmen ulang dilakukan oleh Profesional Pemberi
Asuhan (PPA) pada Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT)

M. MANAJEMEN OBAT :
1. Tujuan pelayanan farmasi adalah melaksanakan pengelolaan sediaan farmasi, alat
kesehatan, bahan medis habis pakai (BMHP) di rumah sakit untuk memperluas cakupan
pelayanan farmasi; memberikan pelayanan kefarmasian yang dapat menjamin efektifitas,
keamanan dan efisiensi penggunaan obat; meningkatkan kerjasama dengan pasien dan
profesi kesehatan lain yang terkait dengan pelayanan farmasi; melaksanakan kebijakan
obat di rumah sakit dalam rangka meningkatkan penggunaan obat secara rasional.
2. Pengelolaan alat kesehatan, sediaan farmasi, dan bahan medis habis pakai di RSUD
Cikalongwetan harus dilakukan oleh Instalasi Farmasi sistem satu pintu. Sistem satu
pintu adalah satu kebijakan kefarmasian termasuk pembuatan formularium,
penyimpanan dan pendistribusian sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis
habis pakai yang bertujuan untuk mengutamakan kepentingan pasien melalui Instalasi
Farmasi Rumah Sakit. Tidak ada pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan
medis habis pakai di Rumah Sakit yang dilaksanakan selain oleh Instalasi Farmasi
Rumah Sakit.
3. Di setiap unit pelayanan dilakukan pengawasan penggunaan obat secara internal oleh
seluruh petugas farmasi, dari resiko kehilangan atau pencurian dengan cara melihat
kesesuaian stock antara kartu stock dan barang (double check dispensing); setiap
kegiatan stock opname; stock sampling; pembatasan petugas yang diijinkan memasuki
area pelayanan farmasi (pemberlakuan restricted area), dan defecta daily.
4. Panitia Farmasi dan Terapi (PFT) RSUD Cikalongwetan menyusun formularium
(finalisasi) rumah sakit atas usulan seluruh staf medis fungsional (SMF), dengan
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243

mengacu kepada formularium nasional (fornas) dan mengakomodir obat diluar fornas
atas usulan SMF.
5. Obat fast moving adalah obat yang sering digunakan atau mengalami transaksi dibawah
1 bulan. Obat slow m oving adalah obat yang jarang digunakan atau mengalami
transaksi antara 1-3 bulan. Obat death stock adalah obat yang tidak digunakan atau tidak
mengalami transaksi minimal 3 bulan. Jika 3 bulan berikutnya tetap tidak digunakan,
maka obat tersebut diusulkan dikeluarkan dari formularium rumah sakit.
6. Formularium RSUD Cikalongwetan (Panduan Praktek Klinik PPK) merupakan
pedoman bagi para dokter didalam memberikan pelayanan obat kepada pasien dan
sebagai dasar dalam pelaksanaan pengadaan obat-obatan di Rumah Sakit Umum Daerah
Cikalongwetan. Masa berlakunya formularium rumah sakit minimal 1 tahun, sebelum
akan dilakukan evaluasi.
7. Manajemen logistik, mengutamakan pengelolaan, termasuk arus sediaan farmasi, alat
kesehatan dan BMHP dalam rumah sakit. Orientasi manajemen logistik adalah pada
perencanaan dan kerangka kerja yang menghasilkan rencana tunggal arus barang dan
informasi di rumah sakit.
8. Manajemen rantai pengadaan (supply chain management/SCM), mengutamakan arus
barang dan mekanisme informasi berlangsung secara transparan antar
perusahaan/instansi, mulai dari awal kegiatan sampai akhir. Sedangkan orientasinya atas
dasar kerja sama dan mengusahakan hubungan serta koordinasi antar proses dari
perusahaan dan mitra, guna menunjang kegiatan proses awal sampai proses akhir ke
tangan konsumen/pasien.
9. Penerimaan sediaan farmasi, alat kesehatan, bahan medis habis pakai (BMHP)
merupakan kegiatan untuk menjamin kesesuaian jenis, spesifikasi, jumlah, mutu, waktu
penyerahan dan harga yang tertera dalam kontrak atau surat pesanan dengan kondisi
fisik yang diterima. Semua dokumen terkait penerimaan barang harus tersimpan dengan
baik. Penerimaan sediaan farmasi, alat kesehatan, bahan medis habis pakai (BMHP)
dilaksanakan oleh petugas penerima hasil pekerjaan (PPHP)
10. Labelisasi (merah, kuning, hijau) untuk mengetahui batas masa kadaluarsa sediaan
farmasi, alat kesehatan, bahan medis habis pakai (BMHP), dan reagensia. Label m erah
untuk batas kadaluarsa ≤ 3 bulan, label kuning untuk batas kadaluarsa 3 bulan – 1 tahun,
dan label hijau untuk batas kadaluarsa ≥ 1 tahun
12. Persediaan stok terbatas di ruangan (minimal floor stock) terstandar, terdapat di ruang
perawatan yang tidak ada depo farmasinya. Minimal floor stock, berupa obat atau alkes
habis pakai yang harus tersedia di unit pelayanan rawat inap dan obat-obat yang bersifat
emergensi. Persediaan stok terbatas di ruangan (minimal floor stock) tidak boleh terdapat
obat high alert.
12. Obat-obat emergensi pada trolley emergency, tersedia di unit pelayanan yang
ditentukan, untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat emergensi. Pengelolaan obat
emergensi yaitu penyimpanan, dilindungi dari kehilangan atau pencurian, monitoring
dan penggantian secara tepat waktu setelah digunakan oleh petugas ruangan.
Penggantian dalam bentuk resep atau bila kadaluwarsa atau rusak.
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243

N. MANAJEMEN NUTRISI :
1. Pasien di skrining untuk status gizi dan risiko nutrisi
2. .Pasien berisiko nutrisi mendapat terapi nutrisi.
3. Respon pasien terhadap terapi gizi dimonitor dan dicatat dalam rekam medis.
4. Pasien diberikan edukasi nutrisi terkait dietnya.
5. Pilihan berbagai variasi makanan yang disesuaikan dengan status gizi pasien dan
konsistensi asuhan gizinya tersedia secara reguler.
6. Makanan disiapkan dan disimpan dengan cara mengurangi risiko kontaminasi dan
pembusukan.
7. Produk nutrisi enteral disimpan sesuai rekomendasi pabrik.
8. Distribusi makanan secara tepat waktu, dan memenuhipermintaan khusus sesuai
kebutuhan pasien.
O. MANAJEMEN NYERI :
1. Semua pasien rawat inap dan rawat jalan di skrining untuk rasa sakit dan dilakukan
asesmen apabila ada rasa nyerinya.
2. Pasien dibantu dalam pengelolaan rasa nyeri secara efektif .
3. Menyediakan pengelolaan nyeri sesuai pedoman dan protokol.
4. Komunikasi dengan dan mendidik pasien dan keluarga tentang pengelolaan nyeri gejala
dalam kontek pribadi, budaya dan kepercayaan agama masing – masing.
P. DAFTAR TILIK PERTANYAAN UNTUK KEAMANAN TINDAKAN BEDAH
(SURGICAL SAFETY CHECKLIST ):
1. Digunakan suatu tanda yang segera dikenali untuk identifikasi lokasi operasi dan
melibatkan pasien dalam proses penandaan / pemberian tanda.
2. Menggunakan suatu checklist untuk melakukan verifikasi praoperasi tepat-lokasi, tepat-
prosedur, dan tepat-pasien dan semua dokumen serta peralatan yang diperlukan tersedia,
tepat/benar, dan fungsional.
3. Tim operasi yang lengkap menerapkan dan mencatat/mendokumentasikan prosedur
“sebelum insisi / tim e-out” tepat sebelum dimulainya suatu prosedur / tindakan
pembedahan.
Q. MEMBERSIHKAN / CUCI TANGAN (HAND HYGIENE):
1. Semua staf harus mampu melakukan cuci tangan sesuai panduan yang berlaku (Dari
WHO Patient Safety )
2. Menerapkan program hand hygiene yang efektif.
R. RISIKO JATUH :
1. Penerapan asesmen awal risiko pasien jatuh dan melakukanasesmen ulang terhadap
pasien bila diindikasikan terjadi perubahan kondisi atau pengobatan.
2. Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi risiko jatuh bagi mereka yang pada hasil
asesmen dianggap berisiko.
3. Langkah-langkah dimonitor hasilnya, baik tentang keberhasilan pengurangan cidera
akibat jatuh maupun dampak yang berkaitan secara tidak disengaja.
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243

S. DOKTER PENANGGUNGJAWAB PELAYANAN ( DPJP ) :


1. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) adalah
a. Dokter umum atau dokter gigi dan mulut yang bertanggungjawab atas pengelolaan
asuhan medis pasien sesuai dengan kompetensinya dan tergabung dalam
kolompok staf medis;
b. Dokter spesialis yang bertanggungjawab atas pengelolaanasuhan medispasien
sesuai dengan keahlian dan tergabung dalam kelompok staf medis;
c. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) adalah dokter utama dalam rawat
bersama dan dokter koordinator rawat bersama.
2. Keputusan pasien untuk dilakukan rawat inap, pulang atau dirujuk ditentukan oleh DPJP
dan didokumentasikan di rekam medik.
3. Penetapan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) sepenuhnya hak pasien.
4. DPJP di HCU adalah dokter spesialis anestesi, kecuali permintaan pasien.
5. DPJP bertanggungjawab terhadap semua pelayanan kepada pasien.
6. DPJP sebagai ketua tim Profesional Pemberi Asuhan (PPA) / Clinical Team Leader
7. DPJP bertanggungjawab dalam proses perencanaan pulang (discharge summary) dan
follow up pasien yang meliputi sarana penunjang dan fasilitas kesehatan lainnya untuk
menunjang perbaikan kesehatan pasien.
8. DPJP wajib melengkapi berkas rekam medis pasien.
9. DPJP wajib memenuhi hak pasien.
T. KOMUNIKASI EFEKTIF :
1. Perintah lisan dan yang melalui telepon ataupun hasil pemeriksaan kritis dituliskan secara
lengkap oleh penerima perintah.
2. Perintah lisan dan melalui telpon atau hasil pemeriksaan secara lengkap dibacakan
kembali oleh penerima perintah (Read Back).
3. Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh individu yang memberi perintah.
U. MANAJEMEN OPERASIONAL INSTALASI :
1. Semua instalasi dilengkapi dengan 2 (dua) dokumen manajerial yaitu pedoman
Pengorganisasian dan Pedoman Tatalaksana.
2. Semua petugas instalasi wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan.
4. Melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutinbulanan minimal
satu bulan sekali.
5. Setiap bulan instalasi wajib membuat laporan.
6. Peralatan di instalasi harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kaliberasi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, untuk menjamin semua sediaan farmasi tetap dalam kondisi
yang baik.
7. Perbaikan peralatan dilaksanakan dengan memperhatikan kontinuitas pelayanan terutama
pada pelayanan yang menyangkut emergency dan bantuan hidup dasar.
8. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan dalam K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243

II. JENIS PELAYANAN YANG DILAKSANAKAN


A. PELAYANAN MEDIS DAN KEPERAWATAN
1. PELAYANAN MEDIS
a. Pelayanan Rawat Jalan (PoliKlinik):
b. Pelayanan Gawat Darurat Terpadu
c. Pelayanan Bedah Sentral
d. Pelayanan Rehabilitasi Medis
e. Pelayanan Para Klinik
f. Pelayanan Intensive
g. Pelayanan Anastesi

2. PELAYANAN KEPERAWATAN
a. Pelayanan Rawat Inap

B. PELAYANAN PENUNJANG
1. PENUNJANG MEDIS
a. Pelayanan Pathologi Anatomi
b. Pelayanan Pathologi Klinik
c. Pelayanan Radiologi
d. Pelayanan Farmasi

Anda mungkin juga menyukai