C. IDENTIFIKASI :
1. Identifikasi pasien dilakukan dengan meminta pasien untuk menyebutkan minimal 2 (dua)
dari 3 (tiga) identitas yaitu nama dan tanggal lahir.
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243
G. PEMULANGAN PASIEN :
1. DPJP yang bertanggung jawab atas pelayanan pasien tersebut, harus menentukan kesiapan
pasien untuk dipulangkan.
2. Keluarga pasien, Profesional Pemberi Asuhan (PPA) terkait/relevan serta difasilitasi oleh
Manajer Pelayanan Pasien (MPP) / Supervisor dillibatkan dalam perencanaan proses
pemulangan yang terbaik atau sesuai kebutuhan pasien.
3. Rencana pemulangan pasien (Discharge Planning) meliputi kebutuhan pelayanan
penunjang dan kelanjutan pelayanan medis.
4. Kriteria pasien yang diperbolehkan pulang
a. Keadaan umum baik dan dinyatakan sembuh atau membaik;
b. Dapat memenuhi kebutuhan nutrisi secara mandiri;
c. Dapat meminum obat yang diberikan secara mandiri;
d. Secara klinik dapat dilakukan perawatan di rumah.
5. Resume keperawatan dibuat oleh perawat/bidan sebelum pasien pulang.
6. Resume medis pasien rawat inap dibuat dan dilengkapi oleh DPJP dalam waktu 1 x 24
jam sebelum pasien pulang,
7. Resume dijelaskan dan ditandatangani oleh pasien/keluarga pasien.
8. Resume medis pasien rawat jalan dibuat dan dilengkapi oleh dokter/ perawat penerima
delegasi setiap kali pasien berkunjung ke poliklinik.
9. Profil Ringkas Medis Rawat Jalan (PRMRJ) untuk pasien dengan kriteria:
a. Penyakit kronis mengacu pada Prolanis yaitu:
1) Diabetes mellitus
2) Hipertensi
3) TB Paru
4) Asma
5) Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
6) ISPA
7) Skizofren
8) Sirosis Hepatis
9) Stroke
b. Diagnosis komplek jika pemeriksaan lebih dari 1 (satu) poliklinik.
10. Resume medis pasien Rawat Inap dan rawat jalan berisi alasan masuk rumah sakit,
penemuan kelainan fisik dan lainnya yang penting, prosedur diagonosis dan pengobatan
yang telah dilakukan, pemberian medika metosa dan obat waktu pulang, status atau
kondisi pasien waktu pulang, instruksi follow up atau tindak lanjut.
11. Profil Ringkas Medis Rawat Jalan (PRMRJ) berisi tanggal berkunjung, nama poliklinik,
diagnosis, penatalaksanaan, riwayat rawat inap/prosedur operasi .
12. Apabila pasien dari Rawat Jalan maupun Rawat Inap memilih pulang karena menolak
nasehat medis, maka pasien atau keluarga harus mengisi dan menandatangani formulir
pernyataan pulang atas permintaan sendiri.
H. TRANSPORTASI :
1. Transportasi milik rumah sakit, harus sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku
berkenaan dengan pengoperasian, kondisi dan pemeliharaan.
2. Transportasi disediakan atau diatur sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien.
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243
4. Semua pasien dilakukan asesmen ulang secara terus menerus untuk menetapkan respons
terhadap pengobatan dan untuk merencanakan pengobatan atau untuk pemulangan pasien.
1). Pada pasien rawat jalan assesmen ulang baik pada pasien akut maupun
pasien kronis dilaksanakan mulai kunjungan kedua dan seterusnya atau bila
memerlukan pemeriksaan pada poli lain.
2). Pada pasien rawat inap, assesmen ulang dilakukan oleh Profesional Pemberi
Asuhan (PPA) pada Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT)
M. MANAJEMEN OBAT :
1. Tujuan pelayanan farmasi adalah melaksanakan pengelolaan sediaan farmasi, alat
kesehatan, bahan medis habis pakai (BMHP) di rumah sakit untuk memperluas cakupan
pelayanan farmasi; memberikan pelayanan kefarmasian yang dapat menjamin efektifitas,
keamanan dan efisiensi penggunaan obat; meningkatkan kerjasama dengan pasien dan
profesi kesehatan lain yang terkait dengan pelayanan farmasi; melaksanakan kebijakan
obat di rumah sakit dalam rangka meningkatkan penggunaan obat secara rasional.
2. Pengelolaan alat kesehatan, sediaan farmasi, dan bahan medis habis pakai di RSUD
Cikalongwetan harus dilakukan oleh Instalasi Farmasi sistem satu pintu. Sistem satu
pintu adalah satu kebijakan kefarmasian termasuk pembuatan formularium,
penyimpanan dan pendistribusian sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis
habis pakai yang bertujuan untuk mengutamakan kepentingan pasien melalui Instalasi
Farmasi Rumah Sakit. Tidak ada pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan
medis habis pakai di Rumah Sakit yang dilaksanakan selain oleh Instalasi Farmasi
Rumah Sakit.
3. Di setiap unit pelayanan dilakukan pengawasan penggunaan obat secara internal oleh
seluruh petugas farmasi, dari resiko kehilangan atau pencurian dengan cara melihat
kesesuaian stock antara kartu stock dan barang (double check dispensing); setiap
kegiatan stock opname; stock sampling; pembatasan petugas yang diijinkan memasuki
area pelayanan farmasi (pemberlakuan restricted area), dan defecta daily.
4. Panitia Farmasi dan Terapi (PFT) RSUD Cikalongwetan menyusun formularium
(finalisasi) rumah sakit atas usulan seluruh staf medis fungsional (SMF), dengan
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243
mengacu kepada formularium nasional (fornas) dan mengakomodir obat diluar fornas
atas usulan SMF.
5. Obat fast moving adalah obat yang sering digunakan atau mengalami transaksi dibawah
1 bulan. Obat slow m oving adalah obat yang jarang digunakan atau mengalami
transaksi antara 1-3 bulan. Obat death stock adalah obat yang tidak digunakan atau tidak
mengalami transaksi minimal 3 bulan. Jika 3 bulan berikutnya tetap tidak digunakan,
maka obat tersebut diusulkan dikeluarkan dari formularium rumah sakit.
6. Formularium RSUD Cikalongwetan (Panduan Praktek Klinik PPK) merupakan
pedoman bagi para dokter didalam memberikan pelayanan obat kepada pasien dan
sebagai dasar dalam pelaksanaan pengadaan obat-obatan di Rumah Sakit Umum Daerah
Cikalongwetan. Masa berlakunya formularium rumah sakit minimal 1 tahun, sebelum
akan dilakukan evaluasi.
7. Manajemen logistik, mengutamakan pengelolaan, termasuk arus sediaan farmasi, alat
kesehatan dan BMHP dalam rumah sakit. Orientasi manajemen logistik adalah pada
perencanaan dan kerangka kerja yang menghasilkan rencana tunggal arus barang dan
informasi di rumah sakit.
8. Manajemen rantai pengadaan (supply chain management/SCM), mengutamakan arus
barang dan mekanisme informasi berlangsung secara transparan antar
perusahaan/instansi, mulai dari awal kegiatan sampai akhir. Sedangkan orientasinya atas
dasar kerja sama dan mengusahakan hubungan serta koordinasi antar proses dari
perusahaan dan mitra, guna menunjang kegiatan proses awal sampai proses akhir ke
tangan konsumen/pasien.
9. Penerimaan sediaan farmasi, alat kesehatan, bahan medis habis pakai (BMHP)
merupakan kegiatan untuk menjamin kesesuaian jenis, spesifikasi, jumlah, mutu, waktu
penyerahan dan harga yang tertera dalam kontrak atau surat pesanan dengan kondisi
fisik yang diterima. Semua dokumen terkait penerimaan barang harus tersimpan dengan
baik. Penerimaan sediaan farmasi, alat kesehatan, bahan medis habis pakai (BMHP)
dilaksanakan oleh petugas penerima hasil pekerjaan (PPHP)
10. Labelisasi (merah, kuning, hijau) untuk mengetahui batas masa kadaluarsa sediaan
farmasi, alat kesehatan, bahan medis habis pakai (BMHP), dan reagensia. Label m erah
untuk batas kadaluarsa ≤ 3 bulan, label kuning untuk batas kadaluarsa 3 bulan – 1 tahun,
dan label hijau untuk batas kadaluarsa ≥ 1 tahun
12. Persediaan stok terbatas di ruangan (minimal floor stock) terstandar, terdapat di ruang
perawatan yang tidak ada depo farmasinya. Minimal floor stock, berupa obat atau alkes
habis pakai yang harus tersedia di unit pelayanan rawat inap dan obat-obat yang bersifat
emergensi. Persediaan stok terbatas di ruangan (minimal floor stock) tidak boleh terdapat
obat high alert.
12. Obat-obat emergensi pada trolley emergency, tersedia di unit pelayanan yang
ditentukan, untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat emergensi. Pengelolaan obat
emergensi yaitu penyimpanan, dilindungi dari kehilangan atau pencurian, monitoring
dan penggantian secara tepat waktu setelah digunakan oleh petugas ruangan.
Penggantian dalam bentuk resep atau bila kadaluwarsa atau rusak.
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243
N. MANAJEMEN NUTRISI :
1. Pasien di skrining untuk status gizi dan risiko nutrisi
2. .Pasien berisiko nutrisi mendapat terapi nutrisi.
3. Respon pasien terhadap terapi gizi dimonitor dan dicatat dalam rekam medis.
4. Pasien diberikan edukasi nutrisi terkait dietnya.
5. Pilihan berbagai variasi makanan yang disesuaikan dengan status gizi pasien dan
konsistensi asuhan gizinya tersedia secara reguler.
6. Makanan disiapkan dan disimpan dengan cara mengurangi risiko kontaminasi dan
pembusukan.
7. Produk nutrisi enteral disimpan sesuai rekomendasi pabrik.
8. Distribusi makanan secara tepat waktu, dan memenuhipermintaan khusus sesuai
kebutuhan pasien.
O. MANAJEMEN NYERI :
1. Semua pasien rawat inap dan rawat jalan di skrining untuk rasa sakit dan dilakukan
asesmen apabila ada rasa nyerinya.
2. Pasien dibantu dalam pengelolaan rasa nyeri secara efektif .
3. Menyediakan pengelolaan nyeri sesuai pedoman dan protokol.
4. Komunikasi dengan dan mendidik pasien dan keluarga tentang pengelolaan nyeri gejala
dalam kontek pribadi, budaya dan kepercayaan agama masing – masing.
P. DAFTAR TILIK PERTANYAAN UNTUK KEAMANAN TINDAKAN BEDAH
(SURGICAL SAFETY CHECKLIST ):
1. Digunakan suatu tanda yang segera dikenali untuk identifikasi lokasi operasi dan
melibatkan pasien dalam proses penandaan / pemberian tanda.
2. Menggunakan suatu checklist untuk melakukan verifikasi praoperasi tepat-lokasi, tepat-
prosedur, dan tepat-pasien dan semua dokumen serta peralatan yang diperlukan tersedia,
tepat/benar, dan fungsional.
3. Tim operasi yang lengkap menerapkan dan mencatat/mendokumentasikan prosedur
“sebelum insisi / tim e-out” tepat sebelum dimulainya suatu prosedur / tindakan
pembedahan.
Q. MEMBERSIHKAN / CUCI TANGAN (HAND HYGIENE):
1. Semua staf harus mampu melakukan cuci tangan sesuai panduan yang berlaku (Dari
WHO Patient Safety )
2. Menerapkan program hand hygiene yang efektif.
R. RISIKO JATUH :
1. Penerapan asesmen awal risiko pasien jatuh dan melakukanasesmen ulang terhadap
pasien bila diindikasikan terjadi perubahan kondisi atau pengobatan.
2. Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi risiko jatuh bagi mereka yang pada hasil
asesmen dianggap berisiko.
3. Langkah-langkah dimonitor hasilnya, baik tentang keberhasilan pengurangan cidera
akibat jatuh maupun dampak yang berkaitan secara tidak disengaja.
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243
2. PELAYANAN KEPERAWATAN
a. Pelayanan Rawat Inap
B. PELAYANAN PENUNJANG
1. PENUNJANG MEDIS
a. Pelayanan Pathologi Anatomi
b. Pelayanan Pathologi Klinik
c. Pelayanan Radiologi
d. Pelayanan Farmasi