Anda di halaman 1dari 16

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

UPTD RSUD CIKALONGWETAN


DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243

URAIAN TUGAS
PERAWAT INSTALASI GAWAT DARURAT

Nama : Irwan Herdianto Amd,Kep


Unit Kerja : Instalasi Gawat Darurat
Jabatan : Ka.Ru Perawat Ruangan IGD
Bertanggung jawab : Langsung kepada Ka.Ru, Ka.Ins
Tidak langsung kepada Kabid Keperawatan
Hubungan Koordinasi : Dengan semua unit terkait
Wewenang :1. Meminta petunjuk dan informasi kepada atasan
2. Memberi asuhan keperawatan kepada pasien/keluarga pasien sesuai
dengan kemampuan dan batas wewenangnya.
Batasan wewenang : Tidak di izinkan merubah tetap tanpa persetujuan atasan
Persyaratan : 1. Ahli Madya Keperawatan
2. S1 Keperawatan
3. Sertifikat pelatihan : PPGD/BTCLS
4. Pengalaman di IGD minimal 1 s/d 2 tahun
Lingkup tugas : 1. Pelayanan Asuhan Keperawatan di Ruang IGD
2. Etika Profesi keperawatan

Uraian tugas :
1. menyiapkan fasilitas dan lingkungan di IGD untuk kelancaran pelayanan dan memudahkan asien
dalam pelayanan.
2. melayani pasien baru sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.
3. melakukan tindakan medis sesuai dengan instruksi dari dokter.
4. membantu dokter dalam memberikan pelayanan/ prtolongan pertama pada pasien dalam keadaan
gawat darurat.
5. Memelihara pelayanan kesehatan/ medis agar selalu dalam keadaan siap pakai.
6. Menciptakan hubungan kerja yang baik dengan profesi lain, pasien dan keluarganya.
7. Mengkaji kebutuhan dan masalah kesehatan pasien sesuai dengan batas kemampuannya, dengan
cara :
a. Mengamati keadaan pasien, keadaan mental dan keluhan utama
b. Mengukur tanda-tanda vital
c. Menyiapkan formulir untuk administrasi seperti :
 Surat keterangan sehat/ sakit jika diperlukan
 Resep obat untuk dirumah jika diperlukan
 Surat rujukan atau pemeriksaan ulang
 Perincian biaya pengobatan
d. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarga sesuai dengan keadaan pasien
mengenai :
 Diit
 Pengobatan yang perlu dilanjutkan dan penggunaannya
 Pentingan pemeriksaan ulang / kontrol di rumah sakit, puskesmas atau fasilitas kesehatan
laiinya.
 Cara hidup sehat seperti pengaturan istirahat dan makanan yang bergizi.
e. Melatih pasien menggunakan alat bantu yang digunakan
f. Melatih pasien untuk melaksanakan tindakan keperawatan dirumah misalnya
 Merawat luka
 Melatih anggota gerak dan mengatur diit
 Kepatuhan minum obat serta pantangan yang tidak boleh di lakukan
8. Mengatur pasien yang akan dirawat sampai ke ruangan yang di tuju
9. Mengatur pasien yang akan pulang sampai di pintu keluar IGD bila keadaan memungkinkan
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243

10. Melakukan pengecekan alat setiap pergantian shift serta membersihkan, merapikan dan
menyiapkan alat setelah dipakai untuk tindakan berikutnya.
11. Melakukan pengecekan obat serta melengkapi stok obat setelah obat di pakai dengan cara
mengambil pergantian obat dari pasien.
12. Menyiapkan BMHP untuk keprluan IGD
13. Bekerja sama untuk menjaga, memelihara, membersihkan dan merapikan alat-alat yang ada di
ruang IGD
14. Membuat laporan harian pasien
15. Membuat asuhan keperawatan (melengkapi status IGD)
16. Disiplin
 Datang tepat waktu
 Mengisi absensi
 Berpakaian rapih dan bersih
 Ramah,sopan santun dan ber etika
17. Bekerja secara profesional

Demikan surat tugas ini dibuat untuk kepentingan Rumah Sakit.

Ka.Instalasi Kepala Kepegawaian

dr. Agus Prihanto Wijaya Tita Rosita S.Sos, MM


PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243

BAB 1
DEFINISI

1. Pengertian
Pasien adalah semua pengunjung RSUD Cikalong Wetan yang dengan sukarela meminta
pelayanan medis, baik di Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Jalan maupun Rawat Inap
berdasarkan jenis pasien yang dibedakan menjadi 4 (empat) yaitu:
a. Pasien BPJS (JKN)
b. Pasien BPJS (JKN) non Dinas adalah peserta ASKES dan JAMKESMAS yang memenuhi
kriteria sebagaimana diatur oleh Permenkes NO. 903/Menkes/PER/2011 tanggal 03 Mei
2011 tentang Pedoman Pelaksaan Program Jamkesmas.
c. Pasien Jamkesda Kabupaten Bandung Barat
d. Pasien Umum adalah pasien yang tidak termasuk pada kriteria diatas (a,b,c)
Pendaftaran pasien adalah, serangkaian kegiatan yang harus diikuti adalah pengunjung rumah
sakit, yang bisa mendapatkan pelayanan medis sesuai kebutuhan/ keinginannya.
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243

BAB II
RUANG LINGKUP

2. Ruang Lingkup
a. Pendaftaran pasien di IRJ (Instalasi Rawat Jalan)
untuk pasien baru yang belum mempunyai kartu berobat, harus mendaftar diloket
pendaftaran pasien baru dengan menyelesaikan administrasi dan mengisi blanko
pendaftaran pasien. Admintrasi yang dimaksud untuk dibuatkan berkas rekam medis dan
kartu berobat sesuai urutan kedatangan.
1) Membayar uang pedaftaran untuk pembuatan berkas rekam medis dan kartu berobat.
2) Pasien BPJS (JKN) keluarga mambawa kartu BPJS dan rujukan dari masing-masing
satker yang berlaku 1 bulan. Melampirkan surat pernyataan masih sekolah atau kuliah
dari instansi pendidikan bagi yang masih sekolah atau kuliah sampai dengan 25 tahun.
3) Pasien BPJS (JKN) membawa surat rujukan dari kartu BPJS. Untuk pasien BPJS
Jamkesmas membawa persyaratan:
a) Fotokopi Rujukan dari Puskesmas
b) Fotokopi kartu Jamskesmas
c) Fotokopi KK dan KTP
4) Untuk pasien umum (pc kerjasama) menunjukan surat jaminan dari perusahaan.
5) Pasien Jamkesda Kabupaten Bandung Barat membawa persyaratan :
a) Fotokopi rujukan dari puskesmas yang berlaku 1 bulan
b) Fotokopi kartu Jamkesda Bandung Barat
c) Surat Keabsahan Peserta (SKP) dari Jamkesda Kabupaten Bandung Barat
d) Fotokopi KK dan KTP

b. Pendaftaran pasien di registrasi Instalasi Rawat Inap


Pasien/ keluarga/ petugas ruangan mendaftarkan pasien rawat inap dengan membawa
surat opname dari poliklinik spesialis pada saat jam kerja setelah menyelesaikan
administrasi dibagian keuangan untuk pasien umum, Membawa Surat Jaminan Pelayanan
Rawat Inap bagi pasien ASKES, surat rujukan dari puskesmas dan SKTM (surat
keterangan tidak mampu) bagi pasien jamkesmas.

c. Pendaftaran pasien di IGD (Instalasi Gawat Darurat)


1) Pasien dan atau keluarga dapat berobat di IGD 24 jam apbila dalam keadaan
gawat/darurat baik baru/lama dengan mengisi formulir pendaftaran/ menunjukan kartu
berobat. Pasien umum harus menyelesaikan administrasi di keuangan jaga, pasien
askes mengurus SJP ke askes jaga. Untuk pasien askes diberi waktu sampai dengan
2x24 jam untuk menunjukan kartu ASKES. Pasien Jamkesmas menunjukan syarat-
syarat yang telah ditentukan.
2) Petugas file akan membuat / mengambil berkas rekam medis pasien yang
bersangkutan. untuk pasien KRS (Keluar Rumah Sakit), file dikembalikan ke bagian
file 1x24 jam.
3) Untuk pasien MRS (Masuk Rumah Sakit) berkas rekam medis dilengkapi dengan
berkas rekam medis pasien rawat inap.
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243

BAB III
TATA LAKSANA
3. Tata Laksana
a. Pendaftaran pasien di IRJ (Instalasi Rawat Jalan)
1) Pasien melaksanakan pendaftaran diloket pendaftaran atau loket informasi
2) Petugas mengucapkan salam
3) Petugas memberikan informasi dan mencatat data pasien yang akan berobat
4) Pasien mendapat penjelasan proses administrasi rawat jalan dan mengarahkan kebagian
loket pendaftaran sesuai dengan status rawat jalan pasien umum, pasien dinas, ASKES
5) Pasien didata dan diberi informasi oleh bagian pendaftaran tentang poliklinik, dokter
dan fasilitas penunjang, serta informasi biaya rumah sakit.
6) Jika pasien umum petugas memberikan informasi untuk menyelesaikan administrasi
terlebih dahulu sebelum pasien menuju ke poliklinik
7) Setelah pasien didata selanjutnya petugas memberikan informasi kebagian loket
poliklinik yang dituju untuk mendapatkan nomor antrian

b. Pendaftaran pasien di IRI (Instalasi Rawat Inap)


1) Ucapkan salam dan memperkenalkan diri
2) Perawat menanyakan kepada pasien ataupun keluarga/ pengantar tentang pasien
3) Perawat/ dokter menentukan prioritas kegawatdaruratan
4) Perawat memberikn informasi kepada keluarga/ pengantar pasien untuk medaftarkan
kebagia pendaftaran pasien IGD jika pasien umum keluarga diberi informasi biaya
perawatan dan fasilitas, dokter yang tersedia di RSUD Cikalong Wetan
5) Dokter melakukan pemeriksaan fisik pada pasien
6) Dokter/ perawat menanyakan kepada keluarga kronis sebelum masuk rumah sakit serta
terapi ataupun pemeriksaan dari luar rumah sakit (LAB, RONTGEN, dll) kepada
pasien jika sadar serta keluarga
7) Dokter mengisi status rekam medis pasien dengan lengkap dan instruksi yang
dibutuhkan untuk menegakan diagnosis (pemeriksaan LAB, radiologi dan Terapi)
8) Jika pemeriksaan penunjang tidak mendukung, perawat/dokter memberikan alternatif
pemeriksaan keluar rumah sakit kepada keluarga
9) Dokter IGD melakukan konsultasi kepada konsulen yang diperlukan via telepon
10) Dokter ataupun perawat memberikan informasi kepad apasien dan keluarga tentang
hasil pemeriksaan apabila pasien diobservasi selama beberapa jam perawat wajib
memberi tahu kepada keluarga kenapa dilakukan penahanan / observasi diruangan IGD
11) Dokter/ perawat memberikan INFORMED CONCENT dirawat dan ditandatangani
oleh keluarga, dokter, perawat
12) Pemasangan gelang identifikasi sesuai SPO
13) Perawat memberikan informasi kepada ruangan yang dituju
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243

BAB IV
DOKUMENTASI

4. Dokumentasi
Pendaftaran pasien didokumentasikan sebagai berikut:
a. Pasien IRJ yang mendaftar diloket file hanya pasien baru dan tercatat di komputer link
pendaftaran
b. Untuk pasien lama tercatat dikomputer link poli masing-masing
c. Pasien rawat inap pada jam kerja tercatat pada komputer link registrasi rawat inap
komputer link
d. Pasien IGD tercatat pada komputer link pendaftaran IGD

Selain tersebut diatas, pada jam kerja juga tercatat pada buku ekspedisi pengiriman file dan
diluar jam kerja dicatat pada jurnal jaga file.
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243

BAB V
PENUTUP

Demikian Panduan Pendaftaran Pasien Rawat Jalan, Rawat Inap dan IGD dibuat sebagai acuan
dalam pelaksanan asuhan dan pelayanan bagi petugas dan pemberi layanan pada pasien dan
keluarga di lingkungan RSUD Cikalong Wetan.
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243

BAB I
DEFINISI

Case manager adalah profesional dalam rumah sakit yang bekerja secara kolaboratif dengan
para pemberi asuhan pada pasien, memastikan bahwa pasien dirawat serta mendapatkan asuhan yang
tepat, dalam perencanaan asuhan yang efektif dan menerima pengobatan yang ditentukan, serta
didukung pelayanan dan perencanaan yang dibutuhkan selama maupun sesudah perawatan dirumah
sakit.
Menurut American Case Management Association, Case Manager adalah profesional yang
secara kolaboratif melakukan komunikasi dalam proses asesmen, perencanaann fasilitasi, koordinasi
asuhan, evaluasi, dan advokasi untuk jenis pelayanan dalam rangka memenuhi kebutuhan pasien dan
keluarga terhadap pelayanan kesehatan yang menyeluruh (komprehensif) dengan memanfaatkan
sumber daya yang tersedia untuk memperoleh hasil yang bermutu dengan biaya yang efektif.
Ciri-ciri seorang case manager:
 Mampu melaksanakan fungsi manajemen dengan baik
 Mampu melakukan komunokasi yang efektif (komunikator)
 Memiliki wawasan pelayanan klinis yang baik
 Mampu membantu pasien dalam rrangka memenuhi kebutuhan pelayanan
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243

BAB II
RUANG LINGKUP

PELAYANAN FOKUS PADA PASIEN (PATIENT CENTERED CARE)


Manajemen pelayanan pasien bersumber dari konsep pelayanan fokus pada pasien (PFP).
Inti konsep PFP terdiri dari 4 elemen :
1. Martabat dan Respek
 Pemberi pelayanan kesehatan mendengarkan, menghormati dan menghargai pandangan dan
pilihan pasien serta keluarga.
 Pengetahuan, nilai-nilai kepercayaan, latar belakang kultural pasien dan keluarga dimasukan
dalam perencanan pelayanan dan pemberian pelayanan kesehatan
2. Berbagi Informasi
 Pemberi pelayanan kesehatan mengkomunikasikan dan berbagi informasi secara lengkap
dengan pasien dan keluarga
 Pasien dan keluarga menerima informasi tepat informasi tepat waktu, lengkap, dan akurat
3. Partisipasi Pasien dan Keluarga
Pasien dan keluarga didorong dan didorong dan didukung untuk berpartisifasi dan asuhan dan
pengambilan keputusan serta pilihan mereka
4. Kolaborasi / Kerjasama
Pasien dan keluarga adalah mitra pemberi pelayanan kesehatan. Pemberi pelayanan kesehatan
bekerjasama dengan pasien dan keluarga dalam pengembangan, implementasi dan evaluasi
kebijakan dan program.

TUJUAN
Tujuan MPP adalahuntuk melibatkan pasien dalam asuhan yang dialaminya. Bilamana pasien
merasa menjadi bagian dalam keputusan pengobatan dari rencana asuhan, amka mereka akan
memperoleh manfaat. Hal yang sama juga berlaku bagi keluarganya. Bila keluarga yang mempunyai
relasi erat, suatu kemitraan dengan rumah sakit yang melayani orabg yang mereka kasihi, mereka aka
kurang khawatir tentang logistik dan akan lebih banyak fokus terhadap kesehatan pasien.
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243

HUBUNGAN PROFESIONAL
Para MPP harus mempunyai hubungan kerja profesional dengan para dokter dan staf klinis.
Mereka juga harus terbiasa dengan pelayanan penagihan (billing), pelayanan bantuan finansial,
bantuan / dukungan dari komunitas serta pelayanan kerohanian.

HUBUNGAN DENGAN PASIEN


Penting bagi para MPP untuk meiliki relasi dengan pasien dan keluarga. MPP perlu memelihara
rasa saling percaya yang menunjukan kepada pasien bahwa mereka terlibat untuk manfaat dan
kepentingan pasien. Untuk itu MPP perlu memperhatikan secara aktif kebutuhan dan keinginan
pasien.

KELOMPOK PASIEN
MPP sebaiknya memberikan perhatian lebih kepada pasien-pasien dalam kelompok : anak-anak,
usia lanjut, dan yang dengan penyakit kronis.
Dalam pelaksaan manajemen pelayanan pasien, MPP dapat menangani 25-50 pasien, tergantung
kondisi kerumitan, sistem pelayanan klinis, budaya kerja rumah sakit.
Peran seorang Case Manager adalah sebagai berikut :
1. Case manager bekerja sama dengan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan dan para
profesional pemberi asuhan lainya.
2. Case manager bersama-sama merencanakan akses pelayanan, kontuinitas asuhan, pemulangan
dan juga tindak lanjut setelah pasien pulang rawat.
3. Case manager mengidentifikasi kasus-kasus bermasalah dan berkoordinasi dengan tim
pemberi asuhan pasien, manajer pelayanan medis dan komite medik.
4. Case manager berkoordinasi / berkomunikasi dengan pasien dan keluarga, sumber dana
(contoh : asuransi, perusahaan), sarana pemberi pelayanan dimasyarakat yang dapat
memberikan pelayanan yang dibutuhkan pasien, seperti fasilitas rehabilitasi atau penyedia
peralatan medis.
5. Dengan koordinasi ini, tujuan para case manager adalah untuk memastikan hasil yang optimal
baik bagi pasien maupun rumah sait termasuk mutu asuhan, utilisasi sumber daya secara
efisien dan penggantianbiaa (reimbursement) perawatan.
6. Case manager melayani bayi sampai geriatrik, untuk pelayanan yang menyeluruh
(komprehenif) termasuk pelayanan rawat inap, pemeriksaan pra-admisi, day surgery,
kemoterapi rawat jalan, pelayanan gawat darurat, perencanaan pasien dan lain sebagaianya.

TANGGUNG JAWAB
MPP dapat bertanggung jawab ke Direktur Medis

DIAGRAM KOORDINASI – INTEGRASI – KONTINUITAS PELAYANAN


KUALIFIKASI CASE MANAGER
1. Dokter Umum atau Perawat dengan pendidikan S1
2. Pengalamana minimal 3-5 tahun dalam pelayanan klinis
a. Dokter : sebagai dokter ruangan
b. Perawat : sebagai kepala ruangan

Fungsi penting dari seorang case manager adalah :


1. Melaksanakan koordinasi dalam rangka menerapkan Patient Centered Care dan menjaga
kontuinitas pelayanan
2. Melakukan koordinasi untuk melaksanakan perencanaan pemulangan pasien (discharge
planning), rencana tindak lanjut (follow-up), pelayanan pasca rawat dalam bentuk kunjungan
rumah (home care) dengan memanfaatkan sarana yang ada di masyarakat.
3. Mengidentifikasi kasus-kasus bermasalah dan berkoordinasi dengan tim pemberi asuhan
pasien, manajer pelayanan medis dan komite medik.
4. Koordinasi Rujukan dan Transfer pasien
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243

5. Monitoring dan evaluasi utilisai sumber daya (utilization review) : kelayakan/ kepantasan/
prioritas dari pelayanan medis terhadap pasien, termasuk kendali mutu dan biaya.
6. Komunikasi dengan pihak asuransi (verifikasi benefit / manfaat), perusahaan / employer,
rujukan konseling finansial.
7. Edukasi, advokasi, konseling pasien dan keluarga.
8. Asesmen psikososial dan lingkungannya, hambatan pelayanan, kelompok pendukung (support
groups), pendampingan untuk motivasi, spiritual.
9. Intervensi konsultasi krisis dengan tim profesional pemberi asuhan.
10. Masalah-masalah legal dan etik.
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243

BAB III
TATALAKSANA

Dahulu pada model tradisioanal pelayanan kesehatan, pelayanan pasien berpusat pada dokter,
sehingga tidak menjamin patient safety.
Oleh karena itu, pelayanan yang berpusat pada pasien (patient centered care) merupakan
pendekatan yang lebih modern dan inovatif dalam pelayanan kesehatan sekarang. Dokter tidak lagi
menjadi pusat, namun menjadi team leader dari sebuah tim interdisiplin, dengan kompetensi yang
memadai, dimana setiap pemberi asuhan pasien sama penting dalam pelayana kesehatan terhadap
pasien. Seorang case manager merupakan personal diluar pemberi asuhan pasien, yang bertugas untuk
mengkoordinasi setiap pemberi asuhan pasien, sehingga pasien mendapatkan pelayanan yang
terintegrasi sesuai dengan kebutuhannya.
Pelaksanaan case manager:
1. Penetapan dan pengangkatan MPP oleh direktur
2. Melakukan skrining pasien yang membutuhkan manajemen pasien, berdasarkan pasien yang
meliputi:
 Resiko tinggi
 Biaya tinggi
 Potensi komplai tinggi
 Kasus dengan penyakit kronis
 Pasien dengan penyakit terminal
 Kasus komplek/ rumit
 Kemungkinan sistem pembiayaan yang komplek
3. Seteh pasien ditentukan sebagai pasien MPP, maka dilakukan asesmen utilitas dengan
mengumpulkan berbagai informasi klinis, psiko-sosial, sosio-ekonomis, maupun sistem
pembayaran yang dimiliki pasien.
4. Menyusun rencana manajemen pelayanan pasien tersebut, berkolaborasi dengan DPJP serta
para anggota tim klinis lainnya, yang mencerminkan kelayakan / kepatutan dan efektivitas-
biaya dari pengobatan medis dan klinis serta kebutuhan pasien untuk mengambil keputusan.
5. Melakukan fasilitasi yang mencakup interaksi antara MPP dan DPJP serta para anggota tim
klinis lainnya, berbagai unit pelayanan, pelayanan administrasi, perwakilan pembayar.
Fasilitasi untuk koordinasi, komunikasi dan kolaborasi antara pasien dan pemangku
kepentingan, serta menjaga kontuinitas pelayanan.
6. Memfasilitasi untuk kemungkinan pembebasan dari hambatan yang tidak mempengaruhi
kinerja / hasil.
7. Memfasilitasi dan memberikan advokasi agar pasien memperoleh pelayanan yang optimal
sesuai dengan sistem pembiayaan dan kemampuan finansial.
8. Ada bukti dokumentasi kegiatan MPP, a.l. termasuk dalam rekam medis seperti pencatatan
dalam formulir edukasi- informasi.
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243

BAB IV
DOKUMENTASI

Seorang case manager mendokumentasikan segala informasi bermakna yang


didapatkan beserta rencana manajemennya dalam formulir asesmen Manajer Pelayanan
Pasien.
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243

Panduan Penetapan
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan
(DPJP)

BAB I
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) adalah seorang dokter yang bertanggung jawab
terhadap pelayanan dan pengelolaan asuhan medis seorang pasien, sesuai dengan Undang-
Undang RI nomor 39 tahun 2009 tentang kesehatan dan Undang –Undang RI no 44 tentang
Rumah Sakit. Pelayana medis merupakan inti kinerja berdasarkan evidence base medicine
(kedokteran berbasis bukti). Dalam proses ini, DPJP melakukan pelayanan sesuai dengan
keahliannya, bila kasus kebidanan maka DPJP yang berkompeten untuk kasus kebidanan adalah
dokter kebidanan begitu juga dengan spesialis lainnya.
Dalam era saat ini, pelayanan medis harus sesuai dengan kompetensinya. Berkaitan dengan
hal tersebut diata, maka masing-masing SMF menetapkan dan mengatur DPJP nya, bila
melakukan rawat bersama maka ditetapkan salah seorang dokter sebagai ketuan tim yang
mengkoodinasikan kegiatan, sekaligus menjamin komunikasi dan kesepakatan antar profesional
yang menjamin keselamatan pasien. Dokter spesialis wajib bertanggungjawab pada pelayanan
dan pengelolaan asuhan medis seorang pasien yang dirawatnya.
2. Tujuan
a. Adanya pedoman bagi seluruh staf Rumah Sakit Umum Daerah Cikalong wetan baik staf
medis, keperawatan, mampu penunjang dalam menerapkan pola operasional Dokter
Pennggung Jawab Pelayanan (DPJP), sehingga terjadi persamaan pengertian, keseragaman
dalam pelaksanaan, pencatatan dan pelaporan.
b. Pengelolaan asuhan medis pasien DPJP terlaksana dengan baik sesuai kebijakan, SPM, SOP
dan standar keselamatan pasien.
3. Definisi
a. Dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) adalah dokter yang bertanggung jawab
sepenuhnya atas pengelolahan asuhan medis seorang pasian RSUD Cikalong Wetan (apabila
pasien hanya perlu asuhan medis dari 1 orang dokter).
b. DPJP utama adalah dokter koordinator yang memimpin proses pengelolaan asuhan medis
bagi pasien yang harus dirawat bersama oleh lebih dari 1 dokter dokter.
c. DPJP tambahan : adalah dokter yang ikut memberikan asuhan medis pada seorang pasien
yang ikut memberikan asuhan medis pada seorang pasien yang oleh karena kompleksitas
penyakitnya memerlukan perawatan bersama oleh lebih dari 1 orang dokter.

BAB II
Ruang Lingkup
Pedoman ini berlaku pada semua lini pelayanan rumah sakit yang meliputi : IGD, Rawat Jalan,
Ruang Perawatan, Ruang Tindakan (OK dan VK) dan sarana Penunjang Medis

BAB III
Tatalaksana
Pola Operasional DPJP
1. Setiap pasien yang berobat di RSUD Cikalong Wetan harus memiliki dokter penanggung jawab
pelayanan
2. Apabila pasien berobat di unit rawat jalan spesialis maka dokter penanggung jawab palayanan
adlah dokter poliklinik terkait.
3. Apabila pasien berobabt di poli umum / IGD dan tidak Rawat Inap, maka dokter penanggung
jawab pelayanannya adalah dokter poli umum/ IGD.
4. Apabila pasien rawat inap maka dokter penanggung jawab pelayanannya adalah dokter spesialis
disiplin yang sesuai.
5. Apabila pasien dirawat bersama oleh lebih dari 1 orang dokter spesialis, maka harus ditunjuk
seorang oleh dokter penanggung jawab pelayanan utama berdasarkan keluhan utama pasien dan
yang lain sebagai dokter penanggung jawab pelayanan tambahan sesuai diagnosis pasien.
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243

Penentuan DPJP :
1. Penentuan DPJP harus dilakukan sejak pertama passien masuk rumah sakit ( baik rawat jalan, IGD
maupun rawat inap) dengan menuliskan nama DPJP pada pengantar rawat inap yang dilampirkan
didalam berkas rekam medis pasien.
2. Cap stempel “DPJP dr...” untuk pasien yang dirawat oleh seorang dokter pada visite pertama
dokter DPJP bersangkutan.
3. Cap stempel “DPJP UTAMA dr...” untuk pasien yang dirawat bersama beberapa dokter pada nama
dokter penanggung jawab pelayanan utama saat visite pertama sebagai DPJP utama.

Klarifikasi DPJP diruang rawat


Apabila dari IGD maupun rawat jalan poli umum DPJP belum ditentukan, maka dokter poli
umum/ IGD wajib segera melakukan klarifikasi tentang siapa DPJP pasien tersebut. Apabila pasien
dirawat bersama dokter poli umum/ DPJP maupun petugas ruangan juga wajib melakukan klarifikasi
siapa DPJP utama dan siapa DPJP tambahannya.
Penentuan DPJP
Pengaturan penetapan DPJP dapat berdasarkan
1. Jadwal konsulen jaga di IGD atau Ruangan
Konsulen jaga hari itu menjadi DPJP dari semua pasien masuk hari tersebut, kecuali kasus pasien
anak dan obsterti ginekologi di jam kerja (08.00-16.00 WIB) serta kasus rujukan.
2. Surat Rujukan langsung kepada konsulen, amka dokter spesialis yang dituju otomatis menjadi
DPJP pasien tersebut, kecuali kecuali dokter yang dituju berhalangan, maka beralih ke konsulen
jaga hari itu.
3. Atas permintaan keluarga dan pasien berhak meminta salah seorang dokter spesialis untuk menjadi
DPJP nya sepanjang sesuai dengan disiplinnya. Apabola penyakit yang diderita pasien tidak sesuai
dengan disiplin dokter dimaksud, maka diberi penjelasan kepada pasien atau keluarga, dan bila
pasien atau keluarga tetap pada pendirinya maka dokter spesialis yang dituju yang akan
mengkonsulkan kepada disiplin yang sesuai.
4. Hasil rapat komite medis pada kasus tertentu; pada kasus yang sangat kompleks atau sangat
spesifik maka penentuan DPJP berdasarkan rapat komite medis.
Rawat bersama :
1. Seorang DPJP hanya memberikan pelayanan sesuai bidang / disiplin dan kompetensinya saja. Bila
ditemukan penyakit yang memerlukan penanganan multi disiplin, maka perlu dilakukan rawat
bersama
2. DPJP awal akan melakukan konsultasi kepada dokter pada disiplin lain sesuai sesuai kebutuhan.
3. Segera ditentukan siapa yang menjadi DPJP utama dengan beberapa cara antara lain penyakit yang
terberat atau penyakit yang memerlukan tindakan segera atau dokter yang pertama mengelola
pasien.
4. Bila ada pengobatan dan saran dari DPJP tambahan, maka akan dikomunikasikan dan
dikoordinasikan terlebih dahulu kepada DPJP utama.
Perubahan DPJP utama :
1. Untuk emcapai efektifitas dan efisiensi pelayanan, DPJP utama dapat saja beralih dengan
pertimbangan seperti diatas, atau atas keinginan pasien/ keluarga atau keputusan komite medis.
2. Perubahan DPJP utama ini harus dicatat dalam berkas rekam medis dan ditentukan sejak kapan
berlakunya.

DPJP pasien rawat ICU


Apabila psien dirawat di ICU, maka otomatis DPJP ICU yang menjadi DPJP utama yang berwenang
mengendalikan pengelolaan pasien dengan tetap berkoordinasi dengan DPJP awal pasien atauan DPJP
utama (apabila pasien dirawat bersama sebelum masuk ICU).

DPJP Utama di OK
Adalah dokter operator yang melakukan operasi dan bertanggung jawab atas seluruh kegiatan
pembedahan, sedangkan dokter anestesi sebagai DPJP tambahan. Dalam melaksanakan tugas
mengikuti SOP masing-masing, akan tetapi semua harus mengikuti prosedur Save Surgery Checklist
(sign in, time out dan sign out) serta dicatat dalam berkas rekam medis.
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243

Pengalihan DPJP di IGD


Pada pelayanan di IGD, dalam memenuhi respon time yang adekuat dan demi keselamatan pasien,
maka apabila konsulen jaga tidak dapat dihubungi dapat dilakukan pengalihan DPJP kepada konsulen
lain yang dapat segera dihubungi sesuai urutan jaga konsulen.
Koordinasi dan transfer informasi antar DPJP
1. Koordinasi antar DPJP tentang rencana dan pengelolaan pasien harus dilaksanakan secara
komprehensif, terpadu dan efektif serta selalu berpedoman pada SPM dan standar keselamatan
pasien.
2. Koordinasi dan transfer informasi antar DPJP harus dilaksanakan secara tertulis.
3. Apabila secara tertulis dirasa belum optimal maka harus dilakukan koordinasi langsung dengan
komunikasi pribadi atau pertemuan / rafat formal.
4. Koordinasi dan transfer informasi antar DPJP dalam departemen / kelompok SMF yang sama dapat
ditulis dalam berkas rekam medis, tetapi antar departemen / kelompok SMF harus menggunakan
formulir khusus / lembar konsultasi.
5. Konsultasi bisa biasa, atau segera / cito.
6. Dalam keadaan tertentu seperti konsul diatas meja operasi, lembar konsul bisa menyusul,
sebelumnya melalui telepon.
7. Konsultasi dari dokter jaga IGD kepada konsulen jaga bisa lisan perteleponan yang kemudian
ditulis dalam berkas rekam medis oleh dokter jaga.

BAB IV
Dokumentasi
Semua kegiatan penatapan DPJP di dokumentasikan di berkas rekam medis.

Anda mungkin juga menyukai