Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

THYPUS ABDOMINALIS

Oleh :

Anesthasia Marseyolla Purwandari Saputri

201601066 / IIIB

POLTEKKES KEMENKES MALANG


PRODI DIPLOMA III KEPERAWATAN PONOROGO
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
THYPUS ABDOMINALIS

A. Latar Belakang
Masalah kesehatan merupakan suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling
berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan itu sendiri. Demikian pula
untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat tidak hanya dilihat dari segi
kesehatannya sendiri tapi harus dari seluruh segi yang ada pengaruhnya terhadap
kesehatan tersebut.Salah satu masalah masyarakat yang perlu mendapat perhatian
adalah masalah kejadian Thypoid (Typus) di masyarakat.
Demam typhoid atau typhus abdominalls adalah suatu infeksi akut yang terjadi
pada usus kecil yang disebabkan oleh kuman Salmonella typhi. Penularan dapat terjadi
dimana saja, kapan saja, sejak usia seseorang mulai dapat mengkonsumsi makanan dari
luar, apabila makanan atau minuman yang dikonsumsi kurang bersih.
Angka kejadian demam typhoid (typhoid fever) diketahui lebih tinggi pada negara
yang sedang berkembang di daerah tropis, sehingga tak heran jika demam tifoid atau
tifus abdominalis banyak ditemukan di Indonesia. Di Indonesia, demam tifoid masih
merupakan penyakit endemik dan menjadi masalah kesehatan yang serius. Demam
tifoid erat kaitannya dengan higiene perorangan dan sanitasi lingkungan.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan jumlah kasus demam tifoid di
seluruh dunia mencapai 16-33 juta dengan 500-600 ribu kematian tiap tahunnya.
Demam tifoid merupakan penyakit infeksi menular yang dapat terjadi pada anak
maupun dewasa. Anak merupakan yang paling rentan terkena demam tifoid, walaupun
gejala yang dialami anak lebih ringan dari dewasa. Di hampir semua daerah endemik,
insidensi demam tifoid banyak terjadi pada anak usia 5-19 tahun.
Perbedaan antara demam tifoid pada anak dan dewasa adalah mortalitas
(kematian) demam tifoid pada anak lebih rendah bila dibandingkan dengan dewasa.
Risiko terjadinya komplikasi fatal terutama dijumpai pada anak besar dengan gejala
klinis berat, yang menyerupai kasus dewasa. Demam tifoid pada anak terbanyak terjadi
pada umur 5 tahun atau lebih dan mempunyai gejala klinis ringan.

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit diharapkan para peserta
penyuluhan mengetahui dan memahami tentang penyakit thypoid.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, peserta penyuluhan dapat
menjelaskan kembali tentang :
a. Menyebutkan pengertian Demam Thypoid dengan tepat.
b. Menjelaskan penyebab Demam Thypoid dengan tepat dan benar.
c. Menyebutkan 6 dari 9 tanda atau gejala Demam Thypoid dengan tepat dan
benar.
d. Menyebutkan 4 dari 5 cara pencegahan Demam Thypoid dengan tepat dan
benar.
e. Menjelaskan perawatan dan pengobatan Demam Thypoid
C. Materi
(Terlampir)
D. Strategi Pelaksanaan
Strategi yang digunakan dalam penyampaian penyuluhan ini berupa :
1. Ceramah
2. Demonstrasi
a. Alat
Alat yang digunakan dalam penyuluhan pencegahan demam thypoid ini adalah
sebagai berikut : meja, kursi.
b. Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan demam thypoid ini adalah sebagai
berikut : leaflet.

F. Sasaran
Sasaran dari penyuluhan ini adalah orang tua dan balita di Desa Bareng, Ponorogo.

G. Waktu Penyuluhan
Hari / Tanggal : Kamis / 11 April 2019
Pukul : 09:00 WIB s/d selesai.
H. Tempat
Penyuluhan dilaksanakan di Posyandu Balita Desa Bareng, Ponorogo.
I. Kegiatan Penyuluhan
Waktu
No. Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta
(menit)
1. Pembukaan:
- Memberi salam - Menjawab salam
- Memperkenalkan diri - Mendengarkan 5
- Menyebutkan tujuan - Mendengarkan dan
penyuluhan memperhatikan
2. Kegiatan inti:
- Menjelaskan - Memperhatikan dan
pengertian demam mendengarkan
thypoid
- Menjelaskan - Menyimak dan
penyebab demam mendengarkan
thypoid
- Menjelaskan tanda - Memperhatikan dan
15
demam thypoid mendengarkan
- Menjelaskan cara - Menyimak dan
pencegahan demam mendengarkan
thypoid
- Menjelaskan - Memperhatikan dan
perawatan dan mendengarkan
pengobatan demam
thypoid
3. Penutup:
- Memberikan - Mengajukan
kesempatan kepada pertanyaan
peserta untuk
bertanya 10
- Menyimpulkan materi - Menyimpulkan
materi
- Melaksanakan - Menjawab
evaluasi pertanyaan
- Mengucapkan salam - Menjawab salam

J. Rencana Evaluasi
1 Struktur
a. Persiapan media dan alat

Media dan alat yang digunakan dalam penyuluhan kesehatan disiapkan satu
minggu sebalumnya, serta semua lengkap dan bisa digunakan saat ceramah dan
Tanya jawab.

Media yang diperlukan anatara lain :

1) Leaflet
2) Kursi
3) Meja
4) Print out
b. Persiapan materi

Materi yang disampaikan disiapkan 2 hari sebelumnya, serta dalam bentuk


makalah, dan dapat ditulis dalam bentuk SAP dan leaflet untuk mempermudah
penyampaian materi.

2 Proses
a. Kegiatan penyuluhan yang diberikan diharapkan berlangsung lancar dan
peserta / sasaran memahami 80% tentang penyuluhan yang diberikan.
b. Selama penyuluhan dilaksanakan diharapkan terjadi interaksi yang positif
antara penyuluh dengan masyarakat, ditandai dengan keaktifan masyarakat
dalam bertanya dan adanya kemauan untuk mendengarkan dengan baik.
c. Peserta diharapkan memperhatikan materi yang diberikan
d. Kehadiran undangan diharapkan 80% dan tidak ada yang meninggalkan tempat
saat penyuluhan berlangsung.
3 Hasil
a. Jangka Pendek
Peserta penyuluhan mengerti setidaknya 80% dari semua materi yang telah
disampaikan dengan kriteria mampu menjawab pertanyaan – pertanyaan yang
diberikan penyuluh pada akhir acara
b. Jangka Panjang
Meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran, masyarakat akan
bahaya Demam Thypoid serta cara pengendaliannya yang nantinya akan
mengarah pada perubahan gaya hidup ke arah yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Alan R. Tumbelaka. 2003. Diagnosis dan Tata laksana Demam Tifoid. Jakarta:
Cetakan pertama ; Ikatan Dokter Anak Indonesia.

Hidayat, Aziz Alimul A. 2008. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Edisi 2. Jakarta:
Salemba Medika.

Hidayat, Aziz Alimul A. 2007. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Edisi 1. Jakarta:
Salemba Medika.

Rampengan. T H. 2007. Penyakit infeksi Tropis pada Anak ; edisi 2. Jakarta : EGC.
LAMPIRAN :
THYPUS ABDOMINALIS

1. Pengertian Demam Thypoid


Demam thypoid adalah suatu penyakit infeksi sistemik bersifat akut yang disebabkan oleh
Salmonella typhi. Penyakit ini ditandai oleh panas berkepanjangan. Terjadinya penularan
salmonella typhi sebagian besar melalui makanan / minuman yang tercemar oleh kuman
yang berasal dari penderita atau pembawa kuman, biasanya keluar bersama-sama dengan
tinja.

2. Penyebab
Penyebab dari demam thypoid adalah bakteri salmonella Typhi. Bakteri Salmonella
Typhi ditemukan didalam tinja dan air kemih penderita. Bakteri ini ditularkan oleh lalat
pada makanan dan minuman, tertelan lalu berkembang biak di dalam usus sehingga
menjadi radang usus.

3. Tanda dan Gejala


Biasanya secara timbul secara bertahap dalam waktu 8-14 hari setelah terinfeksi.
Gejala bisa berupa :
a. Demam
Pada awal penyakit, suhu tubuh (panas badan) meningkat perlahan, kemudian suhu
tinggi terus menerus atau rendah pada pagi hari dan naik pada siang hari lebih dari 5
hari.
b. Nyeri kepala
c. Pusing
d. Tidak nafsu makan
e. Mual muntah
f. Diare
Pada penderita Thypoid sering terjadi diare, namun juga bisa konstipasi (susah
buang air besar) atau normal seperti biasa.
g. Lidah typoid
Lidah tertutup selaput putih kotor, ujung dan tepinya kemerahan, jarang disertai
tremor.
h. Gangguan kesadaran
Umumnya kesadaran pasien menurun walaupun tidak dalam yaitu gelisah, kurang
bisa diajak komunikasi dengan baik, hingga koma (kecuali penyakitnya berat dan
terlambat mendapatkan pengobatan).
i. Jika pengobatan tidak dimulai, maka suhu tubuh secara perlahan akan meningkat
dalam waktu 2-3 hari,yaitu mencapai 39-40 C selama 10-14 hari.

4. Pencegahan
Pencegahan yang dapat dilakukan demi terhindar dari demam thypoid adalah :
a. Food / makanan
Biasakan mengkonsumsi makanan yang terjamin bersihnya.
b. Fluid / cairan
Sediakan air minum yang memenuhi syarat, yaitu memasak air hingga mendidih ( 100
C)
c. Finger / kebersihan tangan dan kuku
Biasakan selalu mencuci tangan mencuci tangan setelah buang air besar mau pun
sebelum dan sesudah makan.
d. Feses / tinja
Tidak boleh buang air besar di sembarang tempat,harus di toilet.
e. Fly / lalat
Bila di rumah banyak lalat, basmi hingga tuntas ( lalat bisa menjadi perantara
perpindahan kuman ke makanan

5. Perawatan Thypus
Perawatan pasien yang menderita demam thypoid adalah :
a. Istirahat selama demam sampai dengan suhu normal kembali (istirahat total),
kemudian boleh duduk, jika tidak panas lagi boleh berdiri kemudian berjalan di
ruangan.
b. Diet makanan harus mengandung cukup cairan, kalori, dan tinggi protein. Bahan
makanan tidak boleh mengandung banyak serat, tidak merangsang dan tidak
menimbulkan gas. Susu 2 gelas sehari. Bila kesadaran pasien menurun diberikan
makanan cairan. Jika kesadaran dan nafsu makan anak baik dapat diberikan makanan
lunak.
c. Minum obat secara teratur
d. Biasanya dokter memberikan obat sudah diperhitungkan sampai suhu turun. Jika obat
hampir habis, suhu masih tetap tinggi orang tua diminta kembali ke dokter.
e. Periksa ke tenaga kesehatan
f. Penting untuk orang tua memeriksakan keadaan anaknya bila seorang anak menderita
thypus. Kontrol dapat dilakukan ke dokter, puskesmas, maupun rumah sakit.

6. Pengobatan
Pengobatan untuk demam thypus diantaranya :

a. Pemberian antibiotik yang tepat.


b. Istirahat yang cukup bahkan bila perlu tirah baring ( tidur terlentang ) selama
beberapa hari sampai demam mereda.
c. Intake/pemasukan cairan untuk mencegah dehidrasi ( kekurangan cairan ) akibat
demam tinggi.
d. Pengaturan makan tinggi kalori berupa nasi sedikit lembek. Daging, telur, ikan, ayam,
tahu, tempe, sedikit sayur dan buah boleh dikonsumsi hindari makanan yang pedas,
asam, dan keras.

Anda mungkin juga menyukai