Anda di halaman 1dari 39

PEMERIKSAN

SISTIM SARAP

Dr. H. Sri Rahardjo. SpAn


Anestesi Reanimasi
RS Dr. Sardjito
Yogjakarta
Sistima Sarap
 Pembagian berdasar lokasi :
– SS Pusat &
– SS Perifer
 Pembagian berdasar sistim :
– Voluntary &
– Involuntary
 Pembagian kuno :
– Simpatis / Adrenergik : Fight or Flight,
• Post ganlioner >panjang drpd preganglioner
– Parasimpatis / Kolinergik : Restorasi
• Post Ganglioner < pendek drpd preganglioner
Fungsi :
 Memelihara serta mengoptimalisasi
semua organ tubuh
 Memperbaiki semua sistim tubuh agar
dapat berfungsi optimal
Sistima Sarap :
 SS Perifer :  SS Sentral :
– Nn Spinalis  Medula Spinalis :
– Nn Cranialis  Enchepalon
– Rhombechepalon
• Cerebellum
• Medula Oblongata
– Mesechepalon 
Pons
– Prosenchepalon
• Hipo & thalamus
• Hemispherium
Hipotese Monroe Kelly :
 Isi intrakranial Konstan.
 Apabila salah satu berkurang akan diisi
oleh jaringan lain
• Liquor Cerebro Spinalis
• Massa Jaringan Otak
• Darah
Pembentukan LCS :
 Dibuat :
– Pleksus Choroideus V.1 s/d IV
– Difusi Kapiler Serebral
– Dialisis air metabolik
 Melalui For. Monroe menuju V.III
 Melalui Aquaductus Cerebri Menuju V.IV
 Melalui For. Luscha dan Magendi menuju SA
 Absorbsi o/ Villi Choroideus  Vena Sagitalis
Sup. Sinus Sigmoideus  V Jugularis
Interna  V. Anonima  Vena Cava Superior
ADO( Aliran darah Otak )
CBF ( Cerebral Blood Flow ) :
 ADO konstan pd MAP =50 - 150 mmHg
 Besarnya = 50 ml/100gr Otk
 Substansia Grisea > Alba = 80 ml : 30 ml
 Bila ADO naik CBF naik  TIK akan naik
 Supaya tetap konstan  AUTOREGULASI
 MAP kurang dr 50 mmHg  Iskemik Otak
 MAP lebih dr 150 mmHg  Kerusakan BBB
 Orientasi pd perawatan adalah CPP / TPO
 Cerebral Perfusi Presure / CPP = MAP - ICP
CPP & CMRO2
Normal CPP = 70 – 90 mm Hg, Jika:
CPP 50 mmHg  EEG akan melambat
CPP kurang dr 40 mmHg  EEG datar
( Proses Iskemik Reversibel )
CPP kurang dr 20 mmHg  EEG Flat
( Proses Iskemik Neuron Irreversibel

CMRO2 ( Cerebral Metabolisme Rate O2 )


CMRO2 = 3,5 ml 02 / 100 gr Otak
CMR02 = 50 ml 02/1400 gr Otak
 hampir 20 % VO2
Oxygen requirement of the normal brain (canine)
Autoregulasi :
 PaCO2 :
• 1 mHg PaCO2 ~ 2 ml pd PaC02 25 - 80 mmHg
 02 :
• Bila Pa02 kurang dr 50 mmHg  Vasodilatasi
• Sedang kenaikan Pa02 sedikit pengaruhnya
 Otonom :
• Simpatis akan vasokontriksi dan sebaliknya
 HMT :
 Suhu & Umur :
 Autoregulasi Serebral Sendiri :
Hubungan CO2,O2,CPP dgn ADO
Tekanan Intra Kranial :
 TIK = Normal 5 – 15 mm Hg
 TIK yg tinggi  Spasme a. Serebral
Iskemik serebral  Infarc
 TIK > 60 mmHg  edem Otak irreversibel
 Prediksi TIK Tinggi :
• Papil Edema, Papil AnIsokore,Mual, Muntah, Sakit
kepala, Tinitus, Ggn penglihatan
Sistem monitoring tekanan ventrikel dan tekanan
parenchym
Pemeriksaan Neurologi :
 Tujuan :
– Menentukan Letak proses patologi
– di Haemispherium /Batang Otak ?
 Etiologi : apakah
– Vaskuler,
– Radang,
– Trauma, atau Metabolik
Anamese :
 Penyakit sebelumnya ( DM,HT,Ginjal,Hepar,
Epilepsi, Penyakit darah )
 Keluhan sebelum jatuh koma ( Nyeri kepala,
pusing, kejang )
 Obat yg diminum atau sisa obat
 Terjadinya koma mendadak atau perlahan
lahan

 Status Internus :
Vital Sign, bau nafas, warna, turgor kulit,
retensio uri/alvi, kaku kuduk, # cervical.
Pemeriksaan Neurologi :
 Status Kesadaran  GCS
• Nilai terkecil =3
• Nilai Terbesar = 15
• Cedera Kepala berdasar GCS :
– Ringan 12- 15,
– Sedang 9- 12,
– Berat. <8

 Pemeriksaan menentukan Letak Lesi :


Cortek, Subkortek, Batang Otak
 Pemeriksaan Laborat
Menentukan Kesadaran :
Buka mata 4 Motorik 6 Verbal 5
Tidak dapat 1 Tidak ada grk 1 Tidak keluar suara 1

Dirangsang 2 Ekstensi bdn 2 Keluar kata


# dimengerti 2

Diperintah 3 Fleksi Abnormal 3 Kata baik, kalimat tidak


3
Spontan 4 Withdrawl 4 Percakapan
membingungkan 4
Dpt menunjukan Bicara/orientasi baik 5
tempat 5
Mengikuti perintah 6
Menentukan Letak Lesi :
UMUM :
1. Perhatikan Automatisasi : Automatisasi +
 Berarti fungsi BO masih baik  Px baik
( Menelan, membasahi bibir, menguap )
2. Myoclonic Jerk multifocal :
Berulang kali  Gangguan Metabolik
3. Perhatikan Letak Lengan atau Tungkai
1. Bila Fleksi  Kelainan pd HC , berarti BO  Baik
2. Bila Ekstensi  Kelainan pada BO  Decerebret
KUSUS :
A. Pola Nafas :
Dapat menunjukan letak dari Proses.
B. Kelainan Pupil Dan Bola Mata
A. Penampang Pupil
B. Perbandingan Pupil kanan kiri
C. Bentuk
D. Reflek
C. Reflek Chepalic dari batang Otak
A. Pemeriksaan Pola Nafas :
1. Cheyne Stokes :
Cepat dangkal ada periode apnoe, Proses di HC & BO atas ( Mesen)

2. Central Neurogenic Hyperventilasi :


Pernafasan Cepat & dalam ( dulu Kausmoul )
Proses di Tegmentum, terletak dibatas antara Mesenchepalon & Pons
Letak proses lebih rendah dari yang diatas maka prognose lebih jelek

3. Apnetic Breathing :
Inspirasi dalam disertai penghentian ekspirasi yang lama,
Proses di Pons, Letak proses lebih rendah, prognose lebih jelak

4. Ataxic Breathing :
Nafas cepat dangkal tidak teraur / agonal
Proses ini di Formatio Reticulare dorsomedial MO/BO
Ataxic Breathing bukan tanda klinis tetapi tanda kematian.
B. Kelainan Pupil dan Bola mata :
1. Deviasi Conjugate :
• Kedua Bola mata melihat kesamping HC yang terganggu.(
penderita melihat ke fokus penyakitnya )
• Besar, Bentuk, Reflek dan Penampang pupil Normal
• Menujukan gangguan di Puntamen

2. Gangguan di Thalamus
• Kedua Bola mata melihat kehidung (tidak dapat melihat keatas )
• Pupil kecil, Reflek cahaya lambat
• Ada gangguan sensibilitas ( hemianesthesi ) separo muka,
lengan, tungkai penderita
• Sering kedudukan lengan, tungkai aneh “ Dystonic Posture “
3. Gangguan di PONS
• Ke 2 bolamata ditengah, Pupil Pin Point, RC +
• Bila dilakukan pemeriksaan gerakan bolamata, pergerakannya
berlawanan dengan gerak, disebut : “ Doll Eye Movement “
• Pola nafas seperti diatas “ Apneutic Breathing “

4. Gangguan di Cerebellum
• Ke 2 bola mata ditengah
• Pupil besar , bentuk normal, RC +

5. Gangguan di n. Occulo motorius


• Pupil daerah inervasi n. III terganggu, Melebar, RC –
• Pupil pada sisi sehat Normal
• Sering terdapat pada Tentorium Herniasi, karena kenaikan TIK
C. Reflec Chepalic dari Batang Otak :
BO mempunyai banyak nukleus dan tiap sentrum
mempunyai reflek tertentu, melalui reflek tsbt
kita dpt mengetahui bagian mana dari BO yg
terganggu & membantu menyusun prognosa .

1. Reflek Pupil ( Mesenchepalon ) :


• Pada coma hanya reflek cahaya & reflek
consensual yang dapat diperiksa, sdg konvergensi
tidak bisa diperiksa, karena memerlukan kerjasama
• Bila Reflek cahaya terganggu / ( - ) terdapat
gangguan di Mesenchepalon ( bag. Atas BO )
2. Gerakan Mata Boneka ( Occulo Chepalic Reflec ) :
– Bila kepala penderita digerakan maka bola mata penderita
akan bergerak berlawanan dgn gerakan. Gangguan di Pons

3. Occulo Vestibuler Reflec


– Bila meatus acusticus eksternal dirangsang air dingin maka
akan terjadi gerakan mata ( nystagmus ) kearah telinga yang
dirangsang. Juga disebut “ Caloric Test “. Kerusakan di Pons

4. Reflec Cornea :
– Merangsang Cornea dengan kapas halus akan menyebabkan
penutupan kelopak mata ( + ), bila reflek cornea ( - )
Kerusakan di Pons
5. Occulo Auditiva Reflec ( Gangguan di
Pons )
– Bila telinga penderita dirangsang dengan
suara keras, mata penderita akan menutup

6. Gag Reflec ( gangguan di MO )


– Merangsang dinding pharynx dengan spatel,
menyebabkan reflek muntah.
– Reflek menghiilang / ( - ), bila sentrum di MO
terganggu.
7. Reaksi nyeri Supra orbital / Bawah kuku.
– Gerak Abduksi :
• Penderita melokalisir / menghalau rangsangan,
• Berarti masih ada ‘ High Level Function HC “
– Gerak abduksi & Fleksi / ekstensi :
• Penderita menjauhkan diri dari rangsangan ( Withdrawhl ).
• Berarti masih ada “ Low Level Function HC “
– Hanya melakukan Fleksi dari lengan dan tungkai ;
• Berarti ada gangguan di HC
– Ke 2 lengan & tungkai ekstensi (Decerebrate regidity)
• Berarti ada gangguan di Batang Otak.
Pola Nafas :
 Cheyne stokes : Proses di HC & BO atas
 Kausmaul : Proses batas Mesen & Pons.
 Apnoutic B : Proses di Pons
 Ataxic B : Cepat , dangkal,#teratur
proses di Formatio Reticulare
Kelainan Pupil & Bola Mata :
 Kelainan di Puntamen :
• Deviasi Conjugate : ke 2 BM melihat kesamping kearah
HC yang lesi , Besar , penampang, RC pupil  Normal
 Kelainan di Thalamus :
• Ke 2 BM melihat ke hidung , tidak dpt mel;ihat keatas ,
Pupil kecil RC lambat
 Kelaianan Di Pons :
• Ke 2 BM ditengah , bila dilakukan gerakan Doll Eye M,
Pupil sebesar Titik ( Pin Point ), RC +
 Kelainan di Cerebellum
• Ke 2 BM ditengah , Pupil lebar, normal RC +
 Kelainan di n. III :
• Pupil pd daerah terganggu lebar, RC +, Pupil sisi sehat
normal
• Sering terlihat pd herniasi Tentorium  n. III tertekan
Reflek Chepalic Batang Otak :
 BO banyak nukleus & mempunyai reflek ttn , melalui
reflek tsb bagian BO mana yg tgg .
• Reflek Pupil  Mesenchepalon / Bag. Atas BO
• Doll Eye movement ( Occula Chepalic Reflek )  Pons
• Occulo Vestibuler Reflek ( Caloric Test )  Pons
• Reflek kornea  Pons
• Occulo auditoric reflek  Pons
• Gag Reflek  MO
• Reaksi Rangsang Nyeri pd Supra orbita / kuku
– Abduksi : High Level fungsi HC masih baik
– Abdu + Fleksi : Low Level Function HC masih baik
– Fleksi : Ada gangguan di HC
– Ke 2 lengan & tungkai Ekstensi : Decereberet  BO
CEDERA KEPALA :
 Harus tetap dijaga CPP & Oksigenasi
 Kerusakan Jar. Otak ada 3 mekanisme :
• EAAs ( Exitatory Amino Acid )  Kerusakan
lokal jaringan  Ca masuk sel  Ggn
Metabolisme & Edema Serebral
• PAF( Platelet Activating Factor ) 
Sumbatan  Iskemia  Infarc Cerebri
• OFR ( Oxygen Free Radical )  SHI (
Secondary Head Injury )  Permiabelitas &
Edema Vaogenic
Hiperventilasi pada Cedera:
 Peningkatan Katekolamin
 Hipoksik Drive
 Efek sentral Asidosis Intraserebral
Cedera Kepala :
 PHI ( Primary Head  SHI ( Secondary
Injury ) Head Injury )
– Kerusakan isi kranium
– Kerusakan krn bukan akibat langsung
trauma yang trauma
mengenai isi kranium – Bisa dimulai saat PHI
langsung – Faktor yg mempengaruhi
SHI : Hipoksia, Asidosis
Laktat, Hiperkapnia TIK
– Kebanyakan SHI o.k :
Ventilasi, Iskemik,
Hematoma, Hipoksia,
Hipotensi
Pengelolaan :
 PaCO2
 TIK : Sakit,mengejan,batuk,simpatis
posisi kepala,oksigenasi, kejang
 Retriksi Cairan : hindari D5%
 Osmolaritas dipertahankan : 295 – 315
 HMT : > 30 %
Komplikasi :
1. SHA ( Sentral Hiper Adrenergik ) :
TD,CO,VO2, Aritmia  Lido
2. Neurogenik Pulmonary Edema :
Hiperadernergik sentral PAP naik 
Permiabelitas naik  Edema Interstitiel .
TX : Retriksi cairan, Kendali TIK, Adrenergik
Bloking Agent, Fi02 dinaikan ( Pa02 > 100,
PaCO2 28 – 32 mmHg )
3. Emboli lemak emboli udara

Anda mungkin juga menyukai