Anda di halaman 1dari 44

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA TN. K DENGAN


STEMI INFERIOR DEXTRA
ONSET 11 JAM KILLIP I POST
PCI (PERCUTANEOUS CORONARY
INTERVENTION) HARI KE-0

DI RUANG CVCU
RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA
PENGERTIAN
STEMI merupakan bagian dari spektrum sindrom koroner
akut yang memiliki gejala angina tipikal selama lebih dari
20 menit dan disertai gambaran elevasi segmen ST yang
persisten di dua sadapan (lead) yang bersebelahan pada
EKG. Pada umumnya, kondisi ini merupakan refleksi dari
oklusi total pembuluh darah koroner yang terjadi secara
akut. Pada keadaan ini, diperlukan tindakan revaskularisasi
untuk mengembalikan aliran darah yang tersumbat
secepatnya
ETIOLOGI
Faktor-faktor yang terkait dengan prognosis yang buruk adalah :
1. Usia > 70 tahun
2. Jenis Kelamin
3. Merokok
4. Pola hidup
5. Kolesterol tinggi
6. Hipergikemia
7. Tekanan darah tinggi
TANDA DAN GEJALA
 Rasa tertekan atau berat, terbakar, tertindih, ditusuk di daerah dada
atau uluhati yang biasanya menjalar ke lengan kiri, leher, rahang
bawah, bahu atau pun menembus ke belakang
 Keluhan ini dapat berlangsung beberapa menit sampai bisa 20 menit.
 Keluhan khas ini umumnya disertai pula dengan gejala lainnya
berupa mual, muntah, nyeri di bagian perut, sesak nafas, lemas, dan
pingsan.
PENATALAKSANAAN
1. PCI (Percutaneous Coronary Intervention)
2. Terapi fibrinolitik
3. Terapi Antikoagulan
4. Oksigen
5. Statin
PCI (Percutaneous Coronary Intervention)
PCI adalah prosedur intervensi non bedah dengan menggunakan kateter untuk
melebarkan atau membuka pembuluh darah koroner yang menyempit dengan balon
atau stent
Pasien yang akan menjalani PCI sebaiknya mendapatkan terapi antiplatelet ganda
berupa aspirin dan penghambat reseptor ADP sesegera mungkin sebelum angiografi,
disertai dengan antikoagulan intravena. Aspirin dapat dikonsumsi secara oral (160-320
mg). Pilihan penghambat reseptor ADP yang dapt digunakan antara lain ;
• Ticagletor (dosis loading 180 mg, diikuti dosis pemeliharaan 90 mg dua kali
sehari)
• Clopidogrel (disarankan dengan dosis lebih tinggi yaitu dosis loading 600 mg
diikuti 75 mg per hari)
• Antikoagulan intravena harus digunakan pada primary PCI, pilihan antara lain:
Heparin yang tidak terfraksi (UFH), Enoxaparin i.v, Fondaparinux tidak
disarankan untuk primary PCI, tidak disarankan menggunakan fibrinolysis pada
pasien yang direncanakan untuk primary PCI
Persiapan Sebelum Tindakan PTCA atau PCI
1. Melakukan pemeriksaan Laboratorium darah
2. Melakukan pemeriksaan EKG
3. Foto dada (rontgen)
4. Puasa selama 4 - 6 jam sebelum tindakan dilakukan, minum obat seperti
biasa
5. Mendapat penjelasan tentang prosedur tindakan
6. Melakukan persetujuan tindakan (informed consent)
7. Dilakukan pemasangan infus pada bagian lengan tangan kanan/kiri
Perawatan Pasien PTCA dan PCI
1. Pasien diperbolehkan makan/minum seperti biasa
2. Kaki area tindakan tidak boleh ditekuk selama 12 jam
3. Apabila tindakan dari lengan 4 jam setelah tindakan tangan, tidak boleh ditekuk
ataupun menggenggam
4. Bila tidak ada komplikasi atau kelainan lainnya, pada keesokan harinya bisa
diperbolehkan untuk pulang
5. Biasanya tindakan ini hanya diperlukan masa perawatan selama 3 hari. Sehingga
biasanya pasien sudah diperbolehkan pulang pada hari ketiga
Risiko Tindakan PTCA atau PCI
Risiko minor seperti memar pada pergelangan tangan atau pangkal paha akibat
penusukan, reaksi alergi terhadap kontras, dan gangguan fungsi ginjal akibat zat
kontras yang berlebihan. Komplikasi yang lebih serius seperti stroke, gangguan
irama yang fatal seperti VT/VF, Infrak Miokard, Diseksi Aorta, dan kematian pada
tindakan PCI atau PTCA biasanya kecil (< 1%). Biasanya komplikasi lebih sering
terjadi pada pasien dengan kondisi penyakit yang berat, usia tua > 75 tahun, adanya
penyakit penyerta seperti ginjal dan kencing manis, penderita wanita, pompa
jantung yang menurun, serta penyempitan yang banyak dan berat.
PENGKAJIAN
Tanggal : 25 Maret 2019 Jam: 10.20 WIB
Sumber data : Pasien dan rekam medis
Oleh : Kelompok II
Tempat : Ruang CVCU RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
IDENTITAS DIRI PASIEN
Nama : Tn K
Umur / Jenis kelamin : 66 th / Laki-laki
Alamat : Borobudur, Kab. Magelang
Status perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Pedagang
Tanggal masuk RS : 25 Maret 2019
No RM : 01.88.xx.xx
Diagnose medis : - CAD3VD PPCI I DES di RCA,
- STEMI Inferior Dextra onset 11 jam Killip I TR 5/14 GS 131,
- OMI anterior (riw ACS Januari dan Maret 2019) ,
- Hipertensi Stage I
RIWAYAT PENYAKIT
a. Keluhan utama :os mengatakan nyeri dada sudah hilang, nyeri di daerah pergelangan tangan kanan area
bekas tusukan (post PCI) skala nyeri 3 (0-10), tidak sesak nafas, tidak mual.
b. Riwayat penyakit sekarang: 11 jam SMRS os mengeluh nyeri dada seperti tertekan menjalar sampai
punggung, skala nyeri 8, keringat dingin. Sebelumnya os mendapat kabar bahwa keponakan
kesayangannya meninggal. Nyeri muncul saat akan sholat Maghrib. ± Jam 21 dibawa ke RSUD Muntilan
kemudian dirujuk ke RSUP Dr. Sardjito (tiba di IGD ± jam 04.30). pasien langsung dilakukan tindakan
Primary PCI
c. Riwayat penyakit dahulu: Januari 2019 opname di RSUD Muntilan selama 5 hari (2 hari di ICU, 3 hari di
bangsal) dengan sakit jantung . Pulang membaik, dipesan jika serangan terulang kembali disarankan
pasang ring. 20 hari SMRS, terjadi serangan ulang namun lebih ringan,dibawa ke RS tetapi os menolak
rawat inap. Tidak ada riwayat penyakit hipertensi, DM, kolesterol tinggi.
PEMERIKSAAN FISIK
AIRWAY
- Jalan nafas paten, tidak ada batuk, tidak ada produksi sputum.
BREATHING
- Terpasang oksigen dengan kanul binasal 2 lpm , RR 20 x/mnt, SpO2: 98%, pergerakan dada simetris, tidak
ada retraksi dinding dada, suara nafas vesikuler, irama nafas regular.
CIRCULATION
- Nadi: 91x/mnt teraba kuat, regular
- TD: 130/73 mmHg MAP: 92mmHg
- Suhu badan: 36,5
- CRT :<3 detik, uo: belum bisa dinilai karena os memakai condom kateter dan belum bak.
- Infuse : NaCl 0,9% 20 tpm, Heparin drip 700 iu/jam
DISABILITY
- Kesadaran composmentis, GCS: E4 M6 V5, ukuran pupil 3/3, respon cahaya +/+
- skala nyeri dada : 0, nyeri pergelangan tangan kanan: 3. Ekspresi wajah tampak menahan nyeri.
EKSPOSURE
- Konjungtiva tak anemis, sclera tak ikterik, mucosa mulut lembab
- Aberhubungan dengan omen supel, bising usus (+), 12 x/mnt
- BB: 60 kg, TB: 160 cm, IMT: 23,44, status nutrisi baik,
- Diit peroral: diit jantung II (bbs), buah dan snack
- Kulit: warna coklat, turgor kulit baik, tidak ada lesi, tidak ada oedem, akral hangat. Terdapat luka bekas
insersi sheat PCI dibalut dengan TR Band, tidak rembes dan tidak ada hematom.
- Alat yang terpasang:
 IV line di tangan kiri, ukuran 22, tgl pasang: 25 Maret 2019, kondisi baik
 TR Band di arteri radialis dextra, tgl pasang : 25 Maret 2019, kondisi baik
 Condom kateter ukuran L, tgl pasang : 25 Maret 2019, kondisi baik
LAIN-LAIN
- Riwayat alergi: tidak ada
- Obat yang dikonsumsi di rumah : aspilet 1x1, CPG 1x1, ISDN 3x1, simvastatin 1x1 malam (kadang-kadang lupa
tidak minum)
- Obat saat di RSUD Muntilan: CPG 300mg, Aspilet 320 mg, ISDN 5mg SL, Dubotamin 5 mcg/kgbb/mnt
- Pengobatan di IGD RSS: O2 3lpm, UFH bolus 4000 iu dilanjut 700 iu/jam, CPG 300mg, Atorvastatin 80 mg.
- Prosedur PCI dilakukan tgl 25-3-2019 jam 08.43 – 09.51 WIB dengan zat kontras Omnipaque total 150 ml,
heparin total 2000 unit, nitro 200 mcg
- Program pengobatan di ICCU: UFH drip 700 iu/jam, aspilet 1x160 mg, CPG 2x75 mg, atorvastatin 1x80 mg,
captopril 3x12,5mg, bisoprolol 1x1,25 mg, laxadin CII/24 jam, alprazolam 1x0,5 mg.
- Penyakit lain yang diderita: tidak ada
- Makan minum terakhir: kemarin sebelum maghrib
- Kebiasaan merokok sejak umur 33 tahun sebanyak minimal 1,5 bks/hari (selama 34 th), berhenti 2 bln terakhir
karena sakit jantung
HASIL PEMERIKSAAN
PENUNJANG

• EKG
• LABORATORIUM
• CORONARY ANGIOGRAFI
• FOTO THORAX
• ECHOCARDIOGRAFI
EKG
- 24/3/2019 jam 24.00 di IGD RS Muntilan:
ST depressed di lead I, AvL (Iskemik high lateral)
ST elevasi di lead II, III, AvF (Infark inferior)
- 25/3/2019 jam 04.30 di IGD RSS
ST depressed di lead I, AVL, v2 – v5 (Iskemik antero ekstensive)
ST elevasi di lead II, III , AvF (Infark inferior)
- 25/3/2019 jam 10.35 di CVCU post PCI :
ST Depressed di lead I AVL, V4-V6 ( Iskemik antero lateral)
ST elevasi di lead II, III, AvF (Infark inferior)
NILAI HASIL
PEMERIKSAAN SATUAN
RUJUKAN Jam 05.25 Jam 07.48
Lekosit 103/µL 4,50 – 11,50 10,65
Eritrosit 106/ µL 4,60 – 6,00 4,51
Hemoglobin g/dL 13,0 – 18,0 11,2
Hematokrit % 40,0 – 54,0 33,1
Trombosit 103/µL 150 – 450 257
PPT detik 12,3 – 15,3 14,9 17,4
INR 0,90 – 1,10 1,09 1,30
Kontrol PPT 13,3 13,3
APTT detik 27,9 – 37,0 36,5 96,5
Kontrol APTT 31,6 29,1
Albumin g/dL 3,40 – 5,00 3,50
SGOT U/L 15 - 37 34
Creatinin mg/dL 0,80 – 1,3 1,16
Asam urat mg/dL 2,6 – 7,2 5,4
Glukosa sewaktu mg/dL 74 - 140 104
HBsAg nonreaktif Nonreaktif
CK/CPK U/L 39 - 308 289
CKMB U/L 7 - 25 146
Natrium mmol/L 136 - 145 135
Kalium mmol/L 3,50 – 5,10 3,75
Klorida mmol/L 98 - 107 96
Hs-Troponin I µg/L 779,30
HbA1c % 4,0 – 6,5
Kolesterol total mg/dL < 200
Kolesterol HDL mg/dL >40
Trigliseride mg/dL <325
CORONARY ANGIOGRAFI
Tanggal 25 Maret 2019, Hasil:
- LM normal
- LAD proksimal chronic total occlusion
- LCx proksimal stenosis 70 %
- RCA proksimal total oklusi dengan thrombus
Sirkulasi dominan kanan, diputuskan dilakukan intervensi di RCA
Kesimpulan : CAD3VD Primary PCI 1 DES di RCA
FOTO THORAX
Tanggal 25 Maret 2019
Proyeksi AP, posisi supine, asimetris, inspirasi dan kondisi
cukup

Kesan:
Pneumonia bilateral
Awal oedem
Cardiomegali
ECHOCARDIOGRAFI
tanggal 25 Maret 2019
- LA, LV, dan RV dilatasi
- Global fungsi sistolik LV turun dengan EF 45 %
- Disfungsi diastolic grade 3
- Gangguan kinetic segmental
- Fungsi sistolik RV menurun
- MR mild
- Hipokinetik basal – mid inferoseptal, Basal inferior
ANALISA DATA
NO Tgl/ jam Data Fokus Etiologi / Masalah
Faktor risiko
1 25/3/2019 Data subyektif: Tindakan Invasif Nyeri akut
11.00 - Pasien mengatakannyeri di daerah pemasangan stent
pergelangan tangan kanan area bekas
tusukan.
- Skala nyeri : 3 (0-10)
Data obyektif :
- Terdapat luka post insersi seath PCI di
area arteri radialis dextra di bebat
dengan TR Band
- Ekspresi wajah tampak menahan nyeri
2 25/3/2019 Data subyektif : - Tindakan invasive Risiko perdarahan
11.00 Data obyektif: (PCI) dan
Os post tindakan PCI 1 jam yang lalu pemberian
Terdapat luka bekas insersi sheat di antikoagulan
arteri radialis dextra dibalut dengan TR
Band, tidak rembes, tidak hematoma
Os mendapat terapi antikoagulan:
heparin total bolus 6000 unit
dilanjutkan 700 unit/jam, CPG total 600
mg, Aspilet total 320 mg
Hasil lab tgl 25/3/2019
jam 05.25 07.48
PPT 14,9 17,4
INR 1,09 1,3
Control PPT 13,3 13,3
APTT 36,5 96,5
Control APTT 31,6 29,1
3 25/3/2019 Data subyektif: Perubahan Risiko
11.00 - Os mengatakan kebiasaan merokok selama kontraktilitas penurunan
34 tahun, minimal 1,5 bungkus/hr jantung curah jantung
Data obyektif :
- TD 130/73 mmHg MAP 92mmHg
- HR 91x/mnt, teraba kuat, regular
- CRT < 3detik
- Uop belum bisa dinilai
- Hasil EKG post PCI: ST elevasi di lead II,
III, AvF ST depressed di lead I, AvL, V4-V6
- Hasil laborat tgl 25/3/2019 jam 05.25:
CKMB 146 ; HS Troponin I 779,3
LANJUTAN - Hasil coronary angiografi tgl 25/3/2019:
………  LM normal
 LAD proksimal chronic total occlusion
 LCx proksimal stenosis 70 %
 RCA proksimal total oklusi dengan thrombus
Sirkulasi dominan kanan, diputuskan dilakukan
intervensi di RCA
Kesimpulan : CAD3VD Primary PCI 1 DES di
RCA
Hasil Echokardiografi tanggal 25 Maret 2019
- LA, LV, dan RV dilatasi
- Global fungsi sistolik LV turun dengan EF 45 %
- Disfungsi diastolic grade 3
- Gangguan kinetic segmental
- Fungsi sistolik RV menurun
- MR mild
- Hipokinetik basal – mid inferoseptal, Basal
inferior
4. 25/3/2019 Data subyektif : - efek samping Risiko penurunan
11.00 Data obyektif : penggunaan perfusi jaringan
- Pasien telah dilakukan prosedur PCI kontras ginjal
dengan kontras Omnipaque 150 mg
- Hasil lab tgl 25/3/2019: BUN: 13 ;
creatinin 1,16
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan tindakan invasive pemasangan stent
2. Risiko perdarahan berhubungan dengan tindakan invasive (PCI) dan
pemberian antikoagulan
3. Risiko penurunan cardiac output berhubungan dengan perubahan
kontraktilitas jantung
4. Risiko penurunan perfusi jaringan ginjal berhubungan dengan efek
samping penggunaan kontras
RENCANA KEPERAWATAN
TGL/JAM DIAGNOSA TUJUAN & KRITERIA INTERVENSI
25/3/2019 Nyeri akut NOC NIC:Manajemen nyeri
Jam 11.00 berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komperehensif termasuk
tindakan invasive keperawatan selama 2.x 24 jam lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
pemasangan stent diharapkan pasien tidak presipitasi
mengalami nyeri dengan 2. Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan
kriteria hasil: 3. Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan
 Kontrol nyeri dukungan
1. Melaporkan perubahan 4. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu
terhadap gejala nyeri ruangan, pencahayaan dan kebisingan
secara konsisten terhadap 5. Kurangi faktor presipitasi nyeri
profesional kesehatan 6. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
2. Melaporkan nyeri yang 7. Ajarkan tentang teknik non farmakologi untuk mengurangi
terkontrol secara konsisten nyeri: nafas dalam, relaksasi, distraksi, kompres hangat/dingin
 Tingkat nyeri 8. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam pemberian obat
1. Melaporkan bahwa nyeri analgetik yang optimal
tidak ada 9. Tingkatkan istirahat
2. Ekspresi nyeri pada wajah 10. Berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri, berapa
tidak ada lama nyeri akan berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan dari
prosedur
11. Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgetik
pertama kali.
25/3/2019 Risiko perdarahan NOC: NIC: Pencegahan Perdarahan
Jam 11.00 berhubungan dengan  Keparahan kehilangan darah 1. Monitor tanda dan gejala perdarahan pada gusi,
tindakan invasive Setelah dilakukan tindakan melena, hematuri
(PCI) dan pemberian keperawatan selama 3x 24 jam 2. Monitor komponen koagulasi darah
antikoagulan diharapkan risiko perdarahan pasien 3. Monitor tanda-tanda vital
dapat teratasi dan terkontrol dengan 4. Monitor dengan ketat risiko terjadinya perdarahan pada
kriteria hasil : pasien
1. Tidak ada kehilangan darah yang 5. Bebat luka setelah aff sheat dengan TR Band selama 4-
terlihat 6 jam
2. Tidak ada hematuria 6. Anjurkan pasien untuk mengistirahatkan bagian yang
3. Tidak ada hematemesis dilakukan penusukan
4. Tidak ada perdarahan pada luka 7. Observasi dan catat adanya perdarahan dan hematoma
insisi pada luka penusukan
5. Tidak ada penurunan tekanan 8. Pertahankan agar pasien tetap tirah baring jika terjadi
darah sistole perdarahan aktif
6. Tidak ada penurunan tekanan 9. Catat banyaknya perdarahan
darah diastole 10. Catat nilai hemoglobin dan hematokrit sebelum dan
7. Kulit dan membran mukosa tidak setelah pasien kehilangan darah sesuai indikasi
pucat 11. Lindungi pasien dari trauma yang dapat menyebabkan
8. Tidak ada penurunan kognisi perdarahan
9. Tidak ada penurunan hemoglobin
10. Tidak ada penurunan hematokrit
25/3/2019 Risiko penurunan NOC: NIC: perawatan jantung
Jam 11.00 cardiac output Setelah dilakukan tindakan 1. Pastikan aktivitas pasien yang tidak membahayakan curah
berhubungan dengan keperawatan selama 5 x 24 jam jantung atau memprovokasi serangan jantung
perubahan diharapkan tidak terjadi 2. Dorong adanya peningkatan aktivitas bertahap ketika kondisi
kontraktilitas penurunan curah jantung pasien sudah distabilkan
dengan kriteria hasil: 3. Instruksikan pasien tentang pentingnya untuk segera
 Keefektifan pompa melaporkan bila merasakan nyeri dada
jantung 4. Evaluasi episode nyeri dada (intensitas, lokasi, radiasi, durasi,
1. Tekanan darah systole dan faktor yang memicu serta meringankan nyeri dada
dalam batas normal 5. Monitor EKG adakah perubahan segmen ST sebagaimana
2. Tekanan darah diastol mestinya
dalam batas normal 6. Lakukan penilaian komprehensif pada sirkulasi perifer
3. Nadi dalam batas normal 7. Monitor tanda-tanda vital
4. Urin output dalam batas 8. Monitor disritmia jantung, termasuk gangguan ritme dan
normal konduksi jantung
5. Keseimbangan cairan 24 9. Dokumentasikan disritmia jantung
jam 10. Catat tanda dan gejala penurunan curah jantung
6. Tidak ada disritmia 11. Monitor status pernafasan terkait dengan adanya gejala gagal
jantung
7. Tidak ada angina 12. Monitor status pernafasan terkait dengan adanya gejala gagal
8. Tidak terdapat sesak saat jantung
istirahat 13. Monitor keseimbangan cairan
9. Dapat mentoleransi 14. Monitor nilai laboratorium yang tepat (enzim jantung dan nilai
aktivitas, tidak ada elektrolit)
kelelahan 15. Evaluasi perubahan tekanan darah
10. Tidak ada edema 16. Sediakan terapi antiaritmia sesuai order
paru,perifer, dan tidak ada 17. Monitor respon pasien terhadap obat antiaritmia
ascites 18. Instruksikan pasien dan keluarga mengenai pembatasan
11. Tidak ada penurunan aktivitas
kesadaran 19. Monitor toleransi aktivitas pasien
20. Monitor sesak nafas, takipnea, dan orthopnea
21. Lindungi pasien dari kecemasan dan depresi, anjurkan
pengobatan dengan antidepresan yang tepat jika diindikasikan
25/3/2019 Risiko penurunan NOC: NIC: manajemen cairan dan elektrolit
Jam 11.00 perfusi jaringan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji keluhan pasien
ginjal berhubungan keperawatan selama 1x24jam 2. Jelaskan tujuan pengukuran urine
dengan efek diharapkan penurunan perfusi 3. Motivasi klien untuk banyak minum (kurang lebih 2 lt/12jam
samping jaringan ginjal tidak terjadi setelah tindakan)
penggunaan kontras dengan criteria:
- keseimbangan cairan dan 1. Berikan rehidrasi sebelum dan sesudah prosedur PCI,
eletrolit: terutama bila terjadi peningkatan nilai ureum dan creatinin
- Urine output 0,5 – 1 (rehidrasi 1cc/kgBB/jam selama 12 jam)
cc/kgBB/jam 2. Monitor dan ukur intake dan output klien
- Fungsi renal baik 3. Monitor dan catat hasil laboratorium fungsi renal (ureum dan
ditandai dengan Na, K, creatinin)
Cl, Ca, Mg, BUN,
creatinin, albumin dan
biknat dalam batas
normal
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Tanggal/Ja IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
m
25/3/2019 Mengukur tanda-tanda vital 25/3/2019 jam 13.00 Atik
11.00 Merekam EKG S : Pasien mengatakan nyeri pada bagian pergelangan Karsi
Menganjurkan pasien untuk tangan tangan kanan area bekas tusukan sudah sedikit Dyan
mengistirahatkan bagian yang berkurang. Skala nyeri : 2 (0-10) Fevi
dilakukan penusukan Rohmad
Mengobservasi tanda perdarahan O: Nareta
11.30 Mengkaji nyeri pasien A: jalan nafas paten, tidak ada batuk
Memonitor tanda-tanda vital, B: terpasang Oksigen dengan kanul binasal 2
tanda perdarahan liter/menit RR: 20 x/menit regular, SpO2 : 98%
Mengobservasi tanda nonverbal C:Nadi: 91x/mnt teraba kuat, regular
adanya ketidaknyamanan TD: 110/70 mmHg MAP: 83mmHg
Suhu badan: 36,3
12.30 Membantu makan dan minum CRT :<3 detik,
pasien Infuse : NaCl 0,9% , 20 tpm, Heparin drip 700 iu/jam
Membantu mengatur posisi yang Tidak ada hematuri, melena, perdarahan gusi, luka
nyaman bekas tusukan sheat rembes <1cc.
Memonitor tanda-tanda vital CM :200 CK : 800 IWL : 75 BC : -675
Mengevaluasi tanda perdarahan D: kesadaran compos mentis
di area insisi yang dibalut TR
Band
Tanggal/Ja IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
m
13.00 Mengajarkan Teknik relaksasi E: Atik
pada pasien (teknik nafas dalam) IV line di tangan kiri lancar tidak plebitis Karsi
Meminimalkan kebisingan yang Condom Catheter kondisi baik . Dyan
mempengaruhi pasien merespon Terdapat luka post insersi seath PCI di area arteri Fevi
nyeri radialis dextra di bebat dengan TR Band, Rohmad
Memonitor tanda-tanda vital dan Ekspresi wajah tenang. Nareta
evaluasi tingkat nyeri pasien
A:
Nyeri akut teratasi sebagian
Resiko perdarahan teratasi sebagian
Resiko penurunan cardiac output teratasi sebagian
Resiko penurunan perfusi jaringan ginjal teratasi
sebagian

P:
Manajemen nyeri
Pencegahan perdarahan
Perawatan jantung
Manajemen cairan dan elektrolit
26/3/2019 26/3/2019 jam 13.30 Dyan
08.00 Memonitor tanda-tanda vital, tanda S : pasien mengatakan nyeri di area pergelangan Rohmad
perdarahan tangan kanan bekas tusukan tinggal sedikit. Semalam Nareta
Mengkaji nyeri dapat tidur dengan nyenyak
Memotivasi pasien untuk melakukan nafas O =
dalam saat nyeri A: Jalan nafas paten, tidak ada batuk
B: Terpasang Oksigen dengan kanul binasal 2
11.30 Mengelola obat Aspilet 160 mg Per Oral liter/menit RR: 21 x/menit SpO2 99%, pergerakan
Merekam EKG dinding dada simetris
Memberikan posisi nyaman C: - TD 125/71 mmHg, HR 90 x/menit, Suhu 36,
Mengukur tanda-tanda vital, tanda - Infus NaCl 0,9% 20 tpm, makan minum per oral
perdarahan adekuat
Membantu makan dan minum pasien - Urin 200 cc/8jam, Urin Output 0.5 cc/kgBB/jam
Mengobservasi pergelangan tangan kanan - Tidak ada hematuri, melena,perdarahan gusi
pasien yang bengkak - Drip Heparin 700 IU/ jam,
13.30 Mengukur tanda-tanda vital , tanda - CM : 495 CK: 200 IWL: 150 BC :+ 145 Dyan
perdarahan - Hasil EKG ST depressed di lead I, AvL, V3-V5; Rohmad
Mengukur balance cairan ST elevasi di lead II, III, AvF Nareta
- Hasil lab tgl 26/3/19 jam 06.24: APTT/K :
76,6/29,8 ; PPT/K : 19,2/13,6; INR : 1,46;
Kolesterol : 170; HDL : 37;Trigliserid : 75; LDL
: 120;GDS : 89
D : Kesadaran: Compos mentis
E: - Terpasang Iv line di tangan kiri lancar tidak
plebitis,
- Condom Catheter posisi baik,
- TR Band sudah dilepas tgl 25/3/19 jam 16.00
karena rembes.
- Terpasang elastis verban, pergelangan tangan
kanan tampak bengkak
A:
A: Dyan
Nyeri akut teratasi sebagian Rohmad
Resiko perdarahan teratasi sebagian Nareta
Resiko penurunan cardiac output teratasi sebagian
Resiko penurunan perfusi jaringan ginjal teratasi
P:
Manajemen nyeri
Pencegahan perdarahan
Perawatan jantung
26/3/2019 memonitor tanda-tanda vital dan 27/3/2019 jam 07.00 Atik
22.00 tanda tanda perdarahan S : pasien mengatakan tangan kanan masih nyeri tapi Karsi
mengelola obat : alprazolam 0,5 sudah banyak berkurang (Skala nyeri 1), bisa tidur Fevi
mg peroral dan captopril 12,5 mg dengan nyenyak
per oral O:
23.00 Membantu BAB A : jalan nafas paten, tidak ada batuk
B : nafas spontan tanpa bantuan oksigen
24.00 Mengukur tanda-tanda vital , dan C : - TD 115/75 mmHg HR : 79 x/menit Suhu : 36,3
tanda perdarahan - Infus NaCl 0,9% 20 tpm, makan minum peroral
adekuat,
Mengobservasi istirahat dan - Drip heparin 700 iu/jam
ekspresi nyeri - Akral hangat, nadi teraba kuat, CRT <3”,
- Tidak ada hematuri, perdarahan gusi, melena.
27/3/2019 Mengukur tanda-tanda vital dan - Balance cairan 24 jam: CM : 1900 CK: 1200 IWL:
05.30 tanda perdarahan 500, BC: +200 . Uop : 0,83 cc/kbBB/jam
Membantu pasien mandi - Hasil Lab tgl 27/3/19 jam 06.24 : Hb : 10,8 / Ht : 32,2
/ AL : 11,38/ AE : 4,36/ AT : 223/ BUN : 14,60/ Creat
: 1,10/ GDS : 85/ Na : 133/ K : 4,32/ Cl : 102/
APTT/K : 52,5/ 29,8/ PPT/K : !7,1 /13,6/ Alb : 3,57/
SGOT/SGPT : 91/34
06.00 Menghitung balance cairan D : Kesadaran : Compos mentis Atik
E : Terpasang IV line di tangan kiri lancar, tidak rembes, Karsi
06.30 Mengelola obat : captopril 12,5 tidak phlebitis Fevi
mg peroral
Membantu pasien makan A:
Nyeri akut teratasi sebagian
Resiko perdarahan teratasi sebagian
Resiko penurunan cardiac output teratasi sebagian

P:
Manajemen nyeri
Monitor perdarahan
Perawatan jantung
TERIMA KARSI

Anda mungkin juga menyukai