Anda di halaman 1dari 40

CUCI TANGAN DENGAN ANTISEPTIK

DENKESYAH 04.04.04
RUMKIT TK.III 04.06.03
Dr.SOETARTO No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO/04/PPI/XI//2018 1 Dari 2

Ditetapkan
Tanggal Terbit Kepala Rumah Sakit
Standar Prosedur 1 januari 2018
Operasional

dr. Virni Sagita Ismayawati, MARS


Letkol CKM (K)
NRP.11980036321171

Pengertian Cuci Tangan dengan antiseptic adalah : kegiatan


membersihkan tangan untuk menghilangkan kotoran
atau debu serta mengurangi flora transien.

1. Mencegah penularan infeksi kuman penyakit


2. Menghilangkan / membunuh flora sementara atau
Tujuan tetap
3. Cuci tangan lebih praktis setelah bersentuhan
dengan anggota tubuh pada organ yang tidak kotor /
bukan luka terbuka / cairan tubuh ( darah, komponen
darah dan seluruh cairan tubuh serta feses dan
muntahan )

Kebijakan Kebijakan No. Kep / 01 / VI / 2015 tentang pegendalian


infeksi dan Kebijakan No. Kep / 02 / VI / 2015 tentang
Cuci tangan di Rumah Sakit Slamet Riyadi Surakarta

Persiapan Alat : Cairan antiseptic


Pelaksanaan :
Prosedur 1. Tuangkan cairan antiseptic 3-5 cc antiseptik ke
telapak tangan
CUCI TANGAN DENGAN ANTISEPTIK

DENKESYAH 04.04.04
RUMKIT TK.III 04.06.03
Dr.SOETARTO No. Dokumen No.Revisi Halaman
SPO/04/PPI/XI/2018 2 dari 2

Prosedur 2. Gosok kedua telapak tangan hingga merata (Langkah


I)
3. Gosok punggung dan sela sela jari tangan kiri dengan
tangan kanan dan lakukan sebaliknya (langkah II)
4. Gosok kedua telapak tangan dan sela sela jari
(langkah II)
5. Gosok jari sisi dalam dari kedua tangan saling
mengunci (langkah IV)
6. Gosok ibu jari memutar dalam genggaman tangan
kanan dan sebaliknya ( langkah V )
7. Gosok dengan memutar ujung jari jari tangan kanan
ditelapak tangan kiri dan sebaliknya ( langkah VI )
8. Waktu yang diperlukan dari langkah I sampai langkah
VI adalah 20 – 30 detik

Unit terkait Seluruh karyawan dan pengunjung Rumah sakit


CUCI TANGAN DENGAN AIR MENGALIR

DENKESYAH 04.04.04
RUMKIT TK.III 04.06.03
Dr.SOETARTO No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO/03/PPI/XI/2018 1 dari 2

Ditetapkan
Standar Prosedur Tanggal Terbit Kepala Rumah Sakit
Operasional 1 Januari 2018

dr. Virni Sagita Ismayawati, MARS


Letkol CKM (K)
NRP.11980036321171

Cuci tangan dengan air mengalir adalah kegiatan


Pengertian menghilangkan kuman dan kotoran yang menempel pada
tangan dengan cara membersihkan tangan secara enam
langkah dengan air bersih yang mengalir dan sabun cair

Tujuan 1. Mencegah penularan infeksi kuman penyakit


2. Menghilangkan kuman / minyak / kotoran yang
terkontaminasi dengan bahan bahan protein
secara mekanis dari permukaan kulit

Kebijakan Kebijakan No. Kep / 01 / VI / 2015 tentang pegendalian


infeksi dan Kebijakan No. Kep / 02 / VI / 2015 tentang
Cuci tangan di Rumah Sakit Slamet Riyadi Surakarta

Alat dan Bahan :


Prosedur 1. Wastafel dengan air mengalir
2. Sabun cair, lap tangan ( terbuat dari kain handuk /
kain tetra ukuran 20x20 cm ) atau tissue towel
3. Tempat sampah tertutup
CUCI TANGAN DENGAN AIR MENGALIR

DENKESYAH 04.04.04
RUMKIT TK.III 04.06.03
Dr.SOETARTO No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO/03/PPI/XI/2018 2 dari 2

Pelaksanaan :
1. Lepaskan cincin , Jam tangan dan gelang
2. Basahi tangan dengan air bersih yang mengalir
3. Tuangkan 3 – 5 cc sabun cair ke telapak tangan
untuk menyabuni seluruh permukaan tangan
4. Gosok kedua telapak tangan hingga merata
(Langkah I)
5. Gosok punggung dan sela sela jari tangan kiri
Prosedur dengan tangan kanan dan lakukan sebaliknya
(langkah II)
6. Gosok kedua telapak tangan dan sela sela jari
(langkah III)
7. Gosok jari sisi dalam dari kedua tangan saling
mengunci (langkah IV )
8. Gosok ibu jari memutar dalam genggaman tangan
kanan dan sebaliknya ( langkah V )
9. Gosok dengan memutar ujung jari jari tangan
kanan ditelapak tangan kiri dan sebaliknya
(langkah VI )
10. Bilas kedua tangan dengan air bersih yang
mengalir
11. Keringkan tangan dengan tissue atau handuk
sekali pakai
12. Gunakan tissue atau handuk untuk mengeringkan
tangan dan menutup keran air
13. Buang tissue pada tempat sampah
14. Waktu ysng diperlukan dari langkah 1 sampai
langkah VI adalah 40 – 60 detik

Unit Terkait Seluruh karyawan dan pengunjung rumah sakit


PENGISIAN ULANG SABUN CAIR ATAU
ANTISEPTIK

DENKESYAH 04.04.04
RUMKIT TK.III 04.06.03
Dr.SOETARTO No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO/106/PPI/XI/2018 1 dari 2

Ditetapkan
Tanggal Terbit Kepala Rumah Sakit
Standar Prosedur 1 Januari 2018
Operasional

dr. Virni Sagita Ismayawati, MARS


Letkol CKM (K)
NRP.11980036321171

Pengertian Mengisi sabun cair atau antiseptic yang telah habis ke


dalam dispenser dengan cara yang benar

1. Mencegah mikroorganisme tumbuh dan berkembang


Tujuan biak pada keadaan lembab dan air yang tidak mengalir
2. Terpantaunya kebutuhan sabun cair dan antiseptic
secara teratur
3. Menjaga kebersihan alat dan bahan untuk mencuci
tangan

Kebijakan Sesuai Kebijakan Rumah sakit No. Kep / 01 / VI / 2015


tentang Pemeliharaan fisik dan sarana yang melibatkan
PPI

Prosedur 1. Alat dan Bahan :


a. Lap kering dan bersih
b. Air
c. Isi refill sabun cair dan antiseptik
PENGISIAN ULANG SABUN CAIR ATAU
ANTISEPTIK
DENKESYAH 04.04.04
RUMKIT TK.III 04.06.03
Dr.SOETARTO
No Dokumen No. Revisi Halaman
SPO/106/PPI/XII/2018 2 dari 2

Prosedur 2. Pelaksanaan :
a. Dispenser harus sudah dalam keadaanminimal /
habis isinya,dan lengkap alatnya ( Tutup dan klep )
b. Cuci dispenser dan keringkan dengan lap kering
dan bersih
c. Tuangkan isi ulang sabun cair atau antiseptic yang
habis sebelum dispenser dicuci terlebih dahulu
d. Letakkan kembali dispenser pada tempatnya
semula
e. Bersihkan daerah sekitar dispenser dengan air dan
sabun / desinfektan

Unit Terkait Pertugas cleaning service unit atau Ruangan terkait


MENGERINGKAN TANGAN SETELAH CUCI
TANGAN DENGAN AIR MENGALIR
DENKESYAH 04.04.04
RUMKIT TK.III 04.06.03
Dr.SOETARTO No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO/107/PPI/XII/2018 1 dari 2

Ditetapkan
Tanggal Tebit Kepala Rumah Sakit
1 Januari 2018
Standar Prosedur
Operasional

dr. Virni Sagita Ismayawati, MARS


Letkol CKM (K)
NRP.11980036321171

Pengertian Mengeringkan tangan adalah kegiatan membersihkan


tangan dari sisa air bilasan setelah mencuci tangan
dengan sabun dan air

Tujuan Tangan menjadi bersih dan kering setelah mencuci


tangan

Kebijakan Sesuai dengan kebijakan No. Kep / 01 / VI / 2015 tentang


pegendalian infeksi di Rumah Sakit Slamet Riyadi
Surakarta

Alat dan bahan :


1. Tempat Tissue atau handuk sekali pakai
2. Tissue / handuk sekali pakai
Prosedur 3. Tempat sampah tertutup

Pelaksanaan :
1. kotor Setelah selesai membilas tangan
2. Ambil selembar tissue
3. Letakkan atau lembarkan pada telapak tangan kiri
MENGERINGKAN TANGAN SETELAH CUCI
TANGAN DENGAN AIR MENGALIR

DENKESYAH 04.04.04
RUMKIT TK.III 04.06.03
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Dr.SOETARTO
SPO/107/PPI/XII/2018 2 dari 2

Prosedur 4. Keringkan Telapak dan punggung tangan kanan pada


permukaan tissue dengan cara membolak balik tangan
anda
5. Alihkan permukaan tissue ditelapak tangan kiri ke
telapak tangan kanan
6. Keringkan telapak dan punggung tangan kiri pada
permukaan tissue yang satunya dengan gerakan yang
sama
7. Tutup keran air dengan tissue / kain handuk / siku
8. Buang tissue pada tempat sampah/kain handuk pada
tempat handuk kotor

Unit Kerja Seluruh karyawan Rumah sakit


KOORDINASI HASIL SURVEILANS PADA STAF
PERAWATAN

DENKESYAH 04.04.04
RUMKIT TK.III 04.06.03
Dr.SOETARTO No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO/108/PPI/XII/2018 1 dari 2

Ditetapkan
Tanggal Terbit Kepala Rumah Sakit
1 Januari 2018
Standar Prosedur
Operasional

dr. Virni Sagita Ismayawati, MARS


Letkol CKM (K)
NRP.11980036321171

Suatu hasil pelaporan yang dinamis, sistematis, terus


menerus dalm pengumpulan, identifikasi, analisis dan
Pengertian interpretasi data kesehatan yang penting pada suatu
populasi spesifik, didiseminasikan secara berkala dan di
koordinasikan kepada pihak pihak yang memerlukan (
staff Perawatan RS ) untuk digunakan dalam
perencanaan, penerapan,serta evaluasi suatu tindakan
yang berhubungan dengan kesehatan.

1. Agar pihak terkait dapat memanfaatkan informasi


tersebut untuk menetapkan strategi pengendalian
infeksi Rumah Sakit
Tujuan 2. Menurunkan laju IRS
3. Mengidentifikasi kejadian luar biasa
4. Menyakinkan para tenaga kesehatan tentang adanya
infeksi
5. Mengukur dan menilai keberhasilan program PPIRS
6. Memenuhi standar mutu pelayanan medis dan
keperawatan
7. Salah satu unsure pendukung akreditasi
KOORDINASI HASIL SURVEILANS PADA STAF
PERAWATAN

DENKESYAH 04.04.04
RUMKIT TK.IV 04.06.03 No. Dokumen No. Revisi Halaman
Dr.SOETARTO SPO/108/PPI/XII/2018 2 dari 2

No. Kep / 01 / VI / 2018 Pencegahan dan Pengendalian


Kebijakan Infeksi tentang Pelaksanaan Surveilans Infeksi Rumah
Sakit

1. Kaji populasi pasien ( semua pasien, pasien dengan


resiko tinggi )
2. Seleksi hasil / proses surveilans ( Kejadian yang
sering terjadi, dampak biaya, diagnosis yang sering
terjadi )
Posedur 3. Gunakan definisi Infeksi
4. Survailans dilaksanakan setiap hari dan dicatat setiap
hari dan dilakukan pengumpulan data
5. Penghitungan dari hasil audit direkap oleh tim PPi
untuk dianalisa dan ditindak lanjuti dengan cepat dan
tepat untuk mendapatkan informasi apakah ada
masalah infeksi Rumah Sakit
6. Interpretasi hasil yang menunjukkan informasi tentang
penyimpangan ( Kenaikan / penurunan yang cukup
tajam )
7. Hasil laporan dapat berupa Grafik, pie, Tabel dibuat
secara periodic dikirim setiap tanggal 10 ke direksi
tembusan pada komite mutu rumah sakit
8. Hasil survey laporan dikoordinasikan dengan staf
keperawatan
9. Monitor dan evaluasi ( hasil surveilans dapat
digunakan untuk mengevaluasi program PPIRS )

1. Tim PPI
Unit Terkait 2. Direksi / Staf managemen
3. Staf perawatan
4. Ruangan terkait
PELAPORAN SURVEILANS PADA DIREKSI /
STAF MANAGEMEN

DENKESYAH 04.04.04
RUMKIT TK.III 04.06.03 No. Dokumen No. Revisi Halaman
Dr.SOETARTO SPO/109/PPI/XII/2018 1 dari 2

Ditetapkan
Tanggal Terbit Kepala Rumah Sakit
Standar Prosedur 1 Januari 2018
Operasional

dr. Virni Sagita Ismayawati, MARS


Letkol CKM (K)
NRP.11980036321171

Suatu proses pelaporan yang dinamis, sistematis, terus


menerus dalam pengumpulan, identifikasi, analisis dan
Pengertian interpretasi data kesehatan yang penting pada suatu
populasi spesifik dan didiseminasikan secara berkala
kepada pihak pihak yang memerlukan ( Direksi / staf
managemen RS ) untuk digunakan dalam perencanaan,
penerapan, serta evaluasi suatu tindakan yang
berhubungan dengan kesehatan

1. Agar pihak terkait dapat memanfaatkan informasi


tersebut untuk menetapkan strategi pengendalian
Tujuan infeksi Rumah Sakit
2. Menurunkan laju IRS
3. Mengidentifikasi kejadian luar biasa
4. Mengukur dan menilai keberhasilan program PPIRS
5. Memenuhi standar mutu pelayanan medis dan
keperawatan
6. Salah satu unsur pendukung akreditasi
PELAPORAN SURVEILANS PADA DIREKSI /
STAF MANAGEMEN

DENKESYAH 04.04.04
RUMKIT TK.III 04.06.03 No. Dokumen No. Revisi Halaman
Dr.SOETARTO SPO/109/PPI/XII/2018 2 dari 2

No. Kep / 01 / VI / 2018 Pencegahan dan Pengendalian


Kebijakan Infeksi tentang Pelaksanaan Surveilans Infeksi Rumah
Sakit

1. Kaji populasi pasien ( semua pasien, pasien dengan


resiko tinggi )
2. Seleksi hasil / proses surveilans ( Kejadian yang sering
terjadi, dampak biaya, diagnosis yang sering terjadi )
Prosedur 3. Gunakan definisi Infeksi
4. Survailans dilaksanakan setiap hari dan dicatat setiap
hari dan dilakukan pengumpulan data
5. Penghitungan dari hasil audit direkap oleh tim PPi
untuk dianalisa dan ditindak lanjuti dengan cepat dan
tepat untuk mendapatkan informasi apakah ada
masalah infeksi Rumah Sakit
6. Interpretasi hasil yang menunjukkan informasi tentang
penyimpangan ( Kenaikan / penurunan yang cukup
tajam )
7. Hasil laporan dapat berupa Grafik, pie, Tabel dibuat
secara periodic dikirim setiap tanggal 10 ke direksi
tembusan pada komite mutu rumah sakit
8. Hasil survey laporan dikoordinasikan dengan staf
keperawatan
9. Monitor dan evaluasi ( hasil surveilans dapat
digunakan untuk mengevaluasi program PPIRS )

1. Tim PPI
Unit Terkait 2. Direksi / Staf managemen
3. Staf perawatan
4. Ruangan terkait
SURVELANS INFEKSI RUMAH SAKIT

DENKESYAH 04.04.04
RUMKIT TK.III 04.06.03 No. Dokumen No. Revisi Halaman
Dr.SOETARTO SPO/110/PPI/XII/2018 1 dari 3

Ditetapkan
Tanggal Terbit Kepala Rumah Sakit
Standar Prosedur 1 Januari 2018
Operasional

dr. Virni Sagita Ismayawati, MARS


Letkol CKM (K)
NRP.11980036321171

Suatu proses yang dinamis, sistematis, terus menerus


Pengertian dalam pengumpulan data, analisa dan interprestasi data
kesehatan yang penting pada populasi spesifik secara
berkala kepada pihak pihak yang memerlukan untuk
digunakan dalam perencanaan, penerapan serta evaluasi
suatu tindakan yang berhubungan dengan kesehatan.

1. Mendapatkan data dasar infeksi di rumah sakit Slamet


Riyadi
2. Menurunkan laju infeksi di RS
3. Identifikasi dini KLB
Tujuan 4. Meyakinkan para petugas kesehatan tentang adanya
angka infeksi
5. Mengukur dan menilai keberhasilan program KPPI RS
terutama dalam memenuhi standar mutu pelayanan
medis dan keperawatan
6. Salah satu pendukung Akreditasi RS

No. Kep / 01 / VI / 2015 Pencegahan dan Pengendalian


Kebijakan Infeksi tentang Pelaksanaan Surveilans Infeksi Rumah
Sakit
SURVELANS INFEKSI RUMAH SAKIT

DENKESYAH 04.04.04
RUMKIT TK.III 04.06.03 No. Dokumen No. Revisi Halaman
Dr.SOETARTO SPO/110/PPI/XII/2018 2 dari 3

A. Persiapan
• Penyediaan sumber daya
1. Petugas IPCN ( purna waktu / full time ) yang
sudah mengikuti pelatihan PPI dasar dan
survelans
2. IPCLN yang sudah mengikuti pelatihan PPI
Prosedur 3. Petugas pelaksana surveylans
• Dana
Dukungan dana operasional dari pimpinan rumah
sakit Slamet Riyadi Surakarta
• Sarana prasarana dan pendukung
1. Kantor dan ruang rapat komite PPI RS Slamet
Riyadi Surakarta
2. Komputer, fax, telephone, Internet
3. Petugas sekertariat dan tehnologi informasi (TI)

B. Pelaksanan
1. Plebitis
2. Dekubitus
3. Infeksi Luka operasi ( ILO ) atau infeksi daerah
operasi ( IDO )
4. Mengkaji populasi pasien / pengumpulan data
tiap instalasi oleh IPCLN dilaporkan kepada
IPCN / KPPI RS, diseleksi/proses dan dianalisa,
dibandingkan dengan rumah sakit lain, dengan
angka infeksi tahun sebelumnya,dibandingkan
dengan angka infeksi RS sebelumnya,
dilaporkan untuk dievaluasi dan tindak lanjut.
SURVELANS INFEKSI RUMAH SAKIT

DENKESYAH 04.04.04
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RUMKIT TK.III 04.06.03
SPO/110/PPI/XII/2018 3 dari 3
Dr.SOETARTO

Unit Kerja 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Jalan
KOORDINASI HASIL SURVEILANS PADA
STAFF DIREKSI

DENKESYAH 04.04.04
RUMKIT TK.III 04.06.03 No. Dokumen No. Revisi Halaman
Dr.SOETARTO SPO/111/PPI/XII/2018 1 dari 2

Ditetapkan
Standar prosedur Tanggal Terbit Kepala Rumah Sakit
Operasioanl 1 Januari 2018

dr. Virni Sagita Ismayawati, MARS


Letkol CKM (K)
NRP.11980036321171

Suatu hasil pelaporan yang dinamis, sistematis, terus


menerus dalam pengumpulan, identifikasi, analisis dan
Pengertian interpretasi data kesehatan yang penting pada suatu
populasi spesifik dan didiseminasikan secara berkala dan
dikoordinasikan kepada pihak pihak yang memerlukan (
Staff Direksi ) untuk digunakan dalam perencanaan,
penerapan, serta evaluasi suatu tindakan yang
berhubungan dengan kesehatan.

1. Agar pihak terkait dapat memanfaatkan informasi


tersebut untuk menetapkan strategi pengendalian
Tujuan infeksi Rumah Sakit
2. Menurunkan laju IRS
3. Mengidentifikasi kejadian luar biasa
4. Mengukur dan menilai keberhasilan program PPIRS
5. Memenuhi standar mutu pelayanan medis dan
keperawatan
6. Salah satu unsur pendukung akreditasi
KOORDINASI HASIL SURVEILANS PADA
STAFF DIREKSI

DENKESYAH 04.04.04
RUMKIT TK.III 04.06.03 No. Dokumen No. Revisi Halaman
Dr.SOETARTO SPO/111/PPI/XII/2018 2 dari 2

1. Kaji populasi pasien ( semua pasien, pasien dengan


resiko tinggi )
2. Seleksi hasil / proses surveilans ( Kejadian yang
sering terjadi, dampak biaya, diagnosis yang sering
terjadi )
3. Gunakan definisi Infeksi
Prosedur 4. Survailans dilaksanakan setiap hari dan dicatat setiap
hari dan dilakukan pengumpulan data
5. Penghitungan dari hasil audit direkap oleh tim PPi
untuk dianalisa dan ditindak lanjuti dengan cepat dan
tepat untuk mendapatkan informasi apakah ada
masalah infeksi Rumah Sakit
6. Interpretasi hasil yang menunjukkan informasi tentang
penyimpangan ( Kenaikan / penurunan yang cukup
tajam )
7. Hasil laporan dapat berupa Grafik, pie, Tabel dibuat
secara periodic dikirim setiap tanggal 10 ke direksi
tembusan pada komite mutu rumah sakit
8. Hasil survey laporan dikoordinasikan secara berkala
dengan pimpinan dan staff direksi
9. Monitar dan Evalusi ( hasil surveilans dapat digunakan
untuk mengevaluasi PPI RS )

1. Tim PPI
Unit Terkait 2. Direksi / Staff Managemen
3. Staff Perawatan
4. Ruangan terkait
TINDAK LANJUT PELAPORAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DENKESYAH 04.04.04
RUMKIT TK.III 04.06.03 SPO/112/PPI/XII/2018 1 dari 3
Dr.SOETARTO

Ditetapkan
Tanggal Terkait Kepala Rumah Sakit
Standar Prosedur 1 Januari 2018
Operasional

dr. Virni Sagita Ismayawati, MARS


Letkol CKM (K)
NRP.11980036321171

Proses tindak lanjut hasil pelaporan yang dinamis,


sistematis, terus menerus dalam pengumpulan,
Pengertian identifikasi, analisis dan interpretasi data kesehatan yang
penting pada suatu populasi spesifik, didiseminasikan
secara berkala dan dikoordinasikan kepada pihak pihak
yang memerlukan untuk digunakan dalam perencanaan,
penerapan, serta evaluasi suatu tindakan yang
berhubungan dengan kesehatan

1. Agar pihak terkait dapat memanfaatkan informasi


tersebut untuk menetapkan strategi pengendalian
Tujuan infeksi Rumah sakit
2. Menurunkan laju IRS
3. Mengidentifikasi Kejadian Luar Biasa
4. Mengukur dan menilai keberhasilan program PPIRS
5. Memenuhi standar mutu pelayanan medis dan
keperawatan
6. Salah satu unsure pendukung akreditasi

No. Kep / 01 / VI / 2015 Pencegahan dan Pengendalian


Kebijakan Infeksi tentang Penggunaan system informasi manual
untuk program PPI di Rumah Sakit.
TINDAK LANJUT PELAPORAN

DENKESYAH 04.04.04
RUMKIT TK.III 04.06.03 No. Dokumen No. Revisi Halaman
Dr.SOETARTO SPO/112/PPI/XII/2018 2 dari 3

1. Kaji populasi pasien ( semua pasien, pasien dengan


resiko tinggi )
2. Seleksi hasil / proses surveilans ( Kejadian yang
sering terjadi, dampak biaya, diagnosis yang sering
terjadi )
3. Gunakan definisi Infeksi
4. Survailans dilaksanakan setiap hari dan dicatat setiap
hari dan dilakukan pengumpulan data
Prosedur 5. Penghitungan dari hasil audit direkap oleh tim PPi
untuk dianalisa dan ditindak lanjuti dengan cepat dan
tepat untuk mendapatkan informasi apakah ada
masalah infeksi Rumah Sakit
6. Interpretasi hasil yang menunjukkan informasi tentang
penyimpangan ( Kenaikan / penurunan yang cukup
tajam )
7. Hasil laporan dapat berupa Grafik, pie, Tabel dibuat
secara periodic dikirim setiap tanggal 10 ke direksi
tembusan pada komite mutu rumah sakit
8. Hasil survey pelaporan dikoordinasikan secara berkala
dan disampaikan kepada pimpinan, staf direksi dan
staf unit yang bersangkutan
9. Monitor dan evaluasi ( hasil surveilans dapat
digunakan untuk mengevaluasi program PPIRS,
apakah system surveylans sudah sesuai dengan
tujuan yang sudah di tetapkan )
10. Lakukan pemantauan terus menerus pada kegiatan /
upaya pengendalian ( cara cuci tangan, pemasangan
infuse, pemasangan kateter, kesediaan alat dan dana
dll ) dan pemantauan angka infeksi nosokomial secara
berkesinambungan guna pencapaian pada tujuan
yang telah ditetapkan.
TINDAK LANJUT PELAPORAN

DENKESYAH 04.04.04
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RUMKIT TK.III 04.06.03
SPO/112/PPI/XII/2018 3 dari 3
Dr.SOETARTO

11. Dengan adanya surveilans dan upaya pencegahan /


pengendalian telah dijalankan diharapkan ada
umpan balik mengenai informasi untuk mengiringi
tenaga kesehatan melakukan upaya pencegahan
infeksi nosokomial dengan menerapkan
kewaspadaan dalam pekerjaan sehari hari
12. Proses pengendalian pencegahan infeksi
Prosedur diintegrasikan dengan keseluruhan program RS
dalam peningkatan mutu dan keselamatan pasien
13. Rumah sakit melakukan tindak lanjut yang benar
terhadap laporan dan kegiatan / upaya pencegahan
pengendalian infeksi kepada kemenkes dan dinkes
setempat

Unit Terkait 1. Tim PPI


2. Direksi / staf managemen
3. Unit terkait
4. Staff perawatan
PENGENDALIAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT

DENKESYAH 04.04.04 No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK.III 04.06.03 SPO/113/PPI/XII/2018 1 /2
Dr.SOETARTO
Ditetapkan
Standar Prosedur Tanggal Terbit Kepala Rumah Sakit
Operasional 1 Januari 2018

dr. Virni Sagita Ismayawati, MARS


Letkol CKM (K)
NRP.11980036321171

Penataan faktor faktor lingkungan Rumah sakit untuk


Pengertian menyehatkan dan memelihara kondisi lingkungan rumah
sakit agar pengaruhnya terhadap pasien, pengunjung,
pegawai, pelayanan, dan lingkungan sekitar rumah sakit
dapat terkendali seuai dengan ketentuan yang berlaku.

1. Terpeliharanya lingkungan rumah sakit yang


mencerminkan persyaratan kesehatan
2. Terpeliharanya program pemeliharaan dan
Tujuan pengendalian kesehatan lingkungan secara terpadu
3. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja
4. Meminimalkan atau mencegah terjadinya transmisi
mikroorganisme dari lingkungan ke pasien, petugas,
pengunjung, dan masyarakat

Kebijakan SK / 01 / VI / 2018 Pencegahan dan Pengendalian Infeksi


tentang Sanitasi Rumah Sakit
PENGENDALIAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT

DENKESYAH 04.04.04 No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK.III 04.06.03 SPO/113/PPI/XII/2018 2/2
Dr.SOETARTO

1. Mengontrol secara rutin dan melaporkan segala


sesuatu yang berhubungan dengan penyekatan ruang
bangunan dan halaman rumah sakit
2. Memantau secara rutin dan melaporkan segala
sesuatu dalam upaya memenuhi persyaratan hygiene
Prosedur sanitasi makanan dan minuman
3. Mengontrol secara rutin dan melaporkan segala
sesuatu tentang baku mutu air, baik air untuk
konsumsi maupun air untuk kebutuhan hidup dasar (
mandi, mengepel, dan lain lain )
4. Memantau secara rutin dan melaporkan segala
sesuatu tentang pengelolaan limbah di Rumah sakit
5. Mengontrol dalam rangka pengendalian serangga,
tikus, dsn binatang pengganggu
6. Memantau terpenuhinya persyaratan pengamanan
radiasi
7. Melakukan upaya promosi kesehatan lingkungan

Unit Terkait 1. Kepala Rumah Sakit


2. Seluruh unit di Rumah sakit
3. Pengunjung
KESEHATAN KARYAWAN

DENKESYAH 04.04.04
RUMKIT TK.III 04.06.03 No. Dokumen No. Revisi Halaman
Dr.SOETARTO SPO/114/PPI/XII/2018 1 /2

Ditetapkan
Standar prosedur Tanggal Terbit Kepala Rumah Sakit
operasional 1 Januari 2018

dr. Virni Sagita Ismayawati, MARS


Letkol CKM (K)
NRP.11980036321171

Pengertian Program sebagai strategi preventif terhadap infeksi yang


dapat ditransmisikan dalam kegiatan pelayanan
kesehatan

1. Menjamin kesehatan petugas di lingkungan rumah


Tujuan sakit
2. Memelihara kesehatan petugas

Kebijakan SK / 01 /VI /2015 Pencegahan dan Pengendalian Infeksi


tentang Kewaspadaan Isolasi Rumah Sakit.

1. Monitoring dan support kesehatan petugas


2. Vaksinasi Hepatitis
3. Rikes Berkala per 6 bulan
Prosedur
4. Merujuk ke rumah sakit yang tersedia Anti virus
profilaksis bila diperlukan
5. Upaya support psikososial
6. Pemeriksaan swab dubur bagi karyawan unit gizi

1. Personalia
Unit Terkait 2. Komite PPI
3. Semua Unit terkait
INFECTION CONTROLE RISK ASSESMENT
(ICRA) PEMBANGUNAN DAN RENOVASI
BANGUNAN
DENKESYAH 04.04.04
RUMKIT TK.III 04.06.03 No. Dokumen No. Revisi Halaman
Dr.SOETARTO SPO/115/PPI/XII/2018 1 dari 3

Ditetapkan
Standar Prosedur Tanggal Terbit Kepala Rumah Sakit
Operasional 1 Januari 2018

dr. Virni Sagita Ismayawati, MARS


Letkol CKM (K)
NRP.11980036321171

1. Semua kegiatan dan renovasi bangunan harus diatur


dengan baik sehingga paparan terhadap debu, uap,
Pengertian dan bahaya bahaya yang menyertainya dapat dibatasi
2. Pengendalian debu dan sisa material, sisa konstruksi
bangunan pada akhirnya bertujuan untuk melindungi
pasien, karyawan, dan pengunjung dari kemungkinan
dampak penyakit

1. Untuk mengurangi kejadian infeksi RS pada pasien


yang dapat timbul akibat paparan bakteri yang dapat
Tujuan ditransmisikan melalui debu selama kegiatan
rekonstruksi dan atau renovasi bangunan
2. Pengendalian penyebaran agen agen infeksi air bone
dan atau water bone yang tersembunyi didalam
komponen komponen bangunan pada semua fasilitas
yang ada di semua rumah sakit

Kebijakan No. Kep / 01 /VI / 2018 Pencegahan dan Pengendalian


Infeksi tentang Pemeliharaan fisik dan sarana
INFECTION CONTROLE RISK ASSESMENT
(ICRA) PEMBANGUNAN DAN RENOVASI
BANGUNAN
DENKESYAH 04.04.04
RUMKIT TK.III 04.06.03 No. Dokumen No. Revisi Halaman
Dr.SOETARTO SPO/115/PPI/XII/2018 2 dari 3

1. Direksi merencanakan pembangunan gedung unit


Prosedur atau renovasi bangunan
2. Pembentukan panitia pembangunan yang melibatkan
pihak :
a. Direktur Utama
b. Bagian sarana dan prasarana
c. Komite PPI
d. Komite K3
e. Direktur terkait bangunan
f. Pelaksana Proyek
g. Konsultan pembangun
h. Direktur keuangan
i. Hasil rapat dibawa dalan rapat pleno Komite PPI
rumah sakit
3. Komite PPI mewakili bagian resiko infeksi dan
kewaspadaan atas dampak gangguan udara akibat
konstruksi pembangunan dan renovasi
4. Hasil kajian dan sarana jalan keluar serta rekomendasi
dalam bentuk dokumen ICRA ( Infection Control Risk )
kepada Direktur untuk ditindak lanjuti
5. Dilakukan monitoring dan evaluasi tahap
pembangunan ( Investigasi dan identifikasi )
6. Memberikan masukan kepada direktur apabila didapat
sesuatu yang menyimpang / dampak yang ditimbulkan
selama pembangunan dan renovasi
7. Setelah pembangunan seleai dilakukan swab lantai,
dinding, dan kualitas udara
8. Berdasar hasil swab, komite PPI mengeluarkan
rekomendasi bahwa gedung sudah dapat
dipergunakan / tidak
INFECTION CONTROLE RISK ASSESMENT
(ICRA ) PEMBANGUNAN DAN RENOVASI
BANGUNAN
DENKESYAH 04.04.04
RUMKIT TK.III 04.06.03 No. Dokumen No. Revisi Halaman
Dr.SOETARTO SPO/115/PPI/XII/2018 3 dari 3

Unit Terkait 1. Panitia Pembangunan


2. Pelaksana Proyek
3. Konsultan Proyek
HYGIENE RESPIRASI / ETIKA BATUK DAN
BERSIN

DENKESYAH 04.04.04
RUMKIT TK.III 04.06.03 No. Dokumen No. Revisi Halaman
Dr.SOETARTO SPO/06/PPI/XII/2018 1 dari 2

Ditetapkan
Standar Prosedur Tanggal Terbit Kepala Rumah Sakit
Operasioal 1 Januari 2018

dr. Virni Sagita Ismayawati, MARS


Letkol CKM (K)
NRP.11980036321171

Tindakan menutup mulut dan hidung batuk atau bersin


Pengertian untuk mencegah penularan penyakit terutama yang
ditransmisikan melalui dropet

1. Mencegah transmisi mikroorganisme melalui rute


Tujuan dropet dari pasien ke petugas kesehatan, pasien
yang lain dan pengunjung
2. Mencegah transmisi mikroorganisme dari petugas
kesehatan ke pasien, dan petugas kesehatan yang
lain

Kebijakan No. Kep / 01 / VI / 2015 Pencegahan dan Pengendalian


Infeksi tentang Kewaspadaan Isolasi Rumah Sakit.

Persiapan Alat :
1. Tissue / sapu tangan
Prosedur 2. Masker
3. Tempat sampah medis bebas sentuh ( system injak )
yang dilapisi dengan kantong plastic kuning
4. Handrub / Cairan berbasis Alkohol
HYGIENE RESPIRASI / ETIKA BATUK DAN
BERSIN

DENKESYAH 04.04.04
RUMKIT TK.III 04.06.03 No. Dokumen No. Revisi Halaman
Dr.SOETARTO SPO/06/PPI/XII/2018 2 dari 2

Cara Kerja :
1. Tutup hidung dan mulut dengan menggunakan
Prosedur tissue / sapu tangan atau lengan dalam baju pada
saat batuk atau bersin atau membuang secret
hidung
2. Segera buang tissue yang sudah dipakai ke dalam
tempat sampah medis / kantong plastic kuning
3. Pakai Masker
4. Cuci tangan sesudah melakukan tindakan sesuai
SPO

1. Dokter
Unit Terkait 2. Perawat
3. Petugas Rumah Sakit
4. Pengunjung
PEMAKAIAN APD SEPATU / PELINDUNG KAKI

DENKESYAH 04.04.04 No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK.III 04.06.03 SPO/116/PPI/XII/2018 1 dari 2
Dr.SOETARTO

Ditetapkan
Standar Prosedur Tanggal Terbit Kepala Rumah Sakit
Operasional 1 Januari 2018

dr. Virni Sagita Ismayawati, MARS


Letkol CKM (K)
NRP.11980036321171

Sepatu yaitu suatu bahan karet / kulit yang digunakan


Pengertian sebagai pelindung kaki dari semua jenis materi yang
dapat merusak jaringan kaki

Melindungi petugas dari tumpahan / percikan darah atau


Tujuan cairan tubuh lainnya dan mencegah dari kemungkinan
tusukan benda tajam atau kejatuhan alat kesehatan

Kebijakan No. Kep / 01 / VI /2015 Pencegahan dan Pengendalian


Infeksi tentang Kewaspadaan Isolasi Rumah Sakit.

Alat dan Bahan :


Prosedur 1. Handrub
2. APD sepatu

Prosedur :
1. Cuci tangan dengan baik dan benar sesuai WHO
2. Pilih jenis sepatu yang sesuai dengan jenis
pekerjaannya
3. Pakailah sepatu dengan tepat dan nyaman
4. Pilih sepatu yang sesuai dengan ukuran kaki
PEMAKAIAN APD SEPATU / PELINDUNG KAKI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


DENKESYAH 04.04.04 SPO/116/PPI/XII/2018 2 dari 2
RUMKIT TK.III 04.06.03
Dr.SOETARTO

5. Tali ( jika ada ) harus diikatkan dengan benar


6. Jangan memakai sepatu yang sudah rusak / cacat
Prosedur 7. Lepas pelindung kaki segera setelah selesai
digunakan
8. Cuci tangan dengan baik dan benar sesuai WHO

Unit Kerja Cleaning service,wash, dapur, IPAL.


PENGGUNAAN APD MASKER

DENKESYAH 04.04.04
RUMKIT TK.III 04.06.03 No. Dokumen No. Revisi Halaman
Dr.SOETARTO SPO/117/PPI/XII/2018 1 dari 2
Ditetapkan
Standar Prosedur Tanggal Terbit Kepala Rumah Sakit
Operasional 1 januari 2018

dr. Virni Sagita Ismayawati, MARS


Letkol CKM (K)
NRP.11980036321171

Masker adalah bahan dari katun ringan/ kain kasa / kertas


Pengertian dan bahan sintetik yang beberapa diantaranya tahan
cairan yang digunakan untuk menutup hiding dan mulut
sampai bagian bawah dagu

Untuk menahan cipratan yag keluar sewaktu petugas


kesehatan atau petugas bedah berbicara, batuk atau
Tujuan bersin serta untuk mencegah percikan darah atau cairan
tubuh lainnya memasuki hidung dan mulut petugas
kesehatan

Kebijakan No. Kep / 01 / VI /2015 Pencegahan dan Pengendalian


Infeksi tentang Kewaspadaan Isolasi Rumah Sakit.

Alat dan Bahan :


Prosedur 1. Handrub
2. Masker
3. Tempat sampah medis
PENGGUNAAN APD MASKER

DENKESYAH 04.04.04
RUMKIT TK.III 04.06.03 No. Dokumen No. Revisi Halaman
Dr.SOETARTO SPO/117/PPI/XII/2018 2 dari 2

Prosedur :
1. Cuci tangan dengan baik dan benar
2. Eratkan tali / karet pada bagian tengah kepala dan
Prosedur leher
3. Pakan clip hidung dari logam fleksibel pada batang
hidung
4. Paskan dengan erat pada wajah dan dibawah dagu
sehingga melekat dengan baik
5. Periksa ulang pengepasan masker
6. Lepaskan masker setelah selesai tindakan
7. Buang masker ke tempat sampah medis
8. Cuci tangan dengan baik dan benar sesuai standar
WHO

Staff keperawatan,dokter, petugas rumah sakit lain (


Unit Terkait Laborat, Farmasi, boga, house keeping, cleaning service,
petugas keuangan ) dan pengunjung yang berisiko
PENGUNJUNG PASIEN DI RUANGAN KECUALI
ISOLASI DAN INTENSIVE

DENKESYAH 04.04.04
RUMKIT TK.III 04.06.03 No. Dokumen No. Revisi Halaman
Dr.SOETARTO SPO/118/PPI/XII/2018 1 dari 2

Ditetapkan
Standar Prosedur Tanggal Terbit Kepala Rumah Sakit
Operasional 1 Januari 2018

dr. Virni Sagita Ismayawati, MARS


Letkol CKM (K)
NRP.11980036321171

Pengumjung pasien adalah orang yang dating sendiri atau


Pengertian rombongan untuk mengunjungi orang sakit di rumah sakit

1. Mencegah penularan penyakit yang dibawa oleh


Tujuan pengunjung ke pasien
2. Mencegah penularan penyakit dari pasien
keoengunjung
3. Mencegah orang dengan imunitas rendah / anak anak
dibawah usia 12 tahun mengunjung pasien karena
berpotensi besar tertular penyakit

Kebijakan No. Kep / 01 / VI / 2018 Pencegahan dan Pengendalian


Infeksi tentang Pencegahan Infeksi

Prosedur Pelaksanaan :
1. Pengunjung yang berumur lebih dari 12 tahun diijinkan
masuk pada saat jam kunjung
2. Anak anak dibawah usia 12 tahun dikumpulkan diruang
bermain ( Tidak diijinkan masuk ruang perawatan )
PENGUNJUNG PASIEN DI RUANGAN KECUALI
ISOLASI DAN INTENSIVE

DENKESYAH 04.04.04
RUMKIT TK.III 04.06.03 No. Dokumen No. Revisi Halaman
Dr.SOETARTO SPO/118/PPI/XII/2018 2 dari 2

3. Pengunjung yang berumur lebih dari 12 tahun diijinkan


masuk pada saat jam kunjung
4. Anak anak dibawah usia 12 tahun dikumpulkan
diruang bermain ( Tidak diijinkan masuk ruang
perawatan )
Prosedur 5. Pengunjung diijinkan masuk ruang perawatam bangsal
maksimal 2 orang untuk satu pasien
6. Sebelum masuk kamar pasien wajib cuci tangan
dengan baik dan benar
7. Sebaiknya pengunjung tidak menyentuh pasien
termasuk bersalaman
8. Apabila ada pengunjung yang batuk / influenza
hendaknya tidak mengunjungi pasien kecuali memakai
masker
9. Pengunjung dilarang merokok di area rumah sakit
10. Cuci tangan kembali setelah mengunjungi pasien

Unit Terkait 1. Perawat Ruangan


2. Pengunjung rumah sakit
ALUR TRANSPORTASI PASIEN DARI
POLIKLINIK KE RUANG RAWAT INAP

DENKESYAH 04.04.04
RUMKIT TK.III 04.06.03 No. Dokumen No. Revisi Halaman
Dr.SOETARTO SPO/119/PPI/XII/2018 1 dari 2
Ditetapkan
Standar prosedur Tanggal Terbit Kepala Rumah Sakit
Operasional 1 Januari 2018

dr. Virni Sagita Ismayawati, MARS


Letkol CKM (K)
NRP.11980036321171

Pengertian Proses transportasi pasien rawat inap dan poliklinik


memerlukan jalur tersendiri untuk menuju ke ruang rawat
inap

Tujuan Menghindari Infeksi silang antara pasien dan pengunjung

Kebijakan Sesuai Kebijakan No. Kep / 01 / VI / 2018 tentang


Pengendalian Infeksi dan Kewaspadaan Isolasi

Persiapan Alat :
1. APD
Prosedur 2. Alat transportasi pasien
3. Alat penyerta transportasi pasien

Pelaksanaan :
1. Pasien dan petugas / perawat sudah siap di tempat
2. Alat transportasi / brankar beserta pasien didorong
melewati jalur khusus pasien rawat inap
3. Jalur brankar di jalan laying terpisah dengan jalur
pengunjung
ALUR TRANSPORTASI PASIEN DARI
POLIKLINIK KE RUANG RAWAT INAP

DENKESYAH 04.04.04
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RUMKIT TK.III 04.06.03
SPO/119/PPI/XII/2018 2 dari 2
Dr.SOETARTO

Unit Terkait 1. Perawat poliklinik


2. Petugas pengantar pasien
3. Satuan pengamanan
4. Pengunjung
ALUR TRANSPORTASI PASIEN DARI IGD KE
RUANG RAWAT INAP

DENKESYAH 04.04.04
RUMKIT TK.III 04.06.03 No. Dokumen No. Revisi Halaman
Dr.SOETARTO SPO/120/PPI/XII/2018 1 dari 2

Ditetapkan
Standar Prosedur Tanggal Terbit Kepala Rumah Sakit
Operasional 1 Januari 2018

dr. Virni Sagita Ismayawati, MARS


Letkol CKM (K)
NRP.11980036321171

1. Proses transportasi pasien rawat inap dari IGD


Pengertian memerlukan jalur tersendiri untuk menuju ke ruang
rawat inap
2. Pasien rawat inap tidak diperkenankan melewati pintu
yang sama saat masuk atau melewati pintu keluar
rawat jalan

Tujuan Menghindari infeksi silang antara pasien dan pengunjung

Kebijakan Sesuai Kebijakan No. Kep / 01 / VI / 2018 tentang


Pengendalian Infeksi dan Kewaspadaan Isolasi

Prosedur Persiapan alat :


1. APD
2. Alat transpotasi pasien
3. Alat penyerta saat transportasi pasien
ALUR TRANSPORTASI PASIEN DARI IGD KE
RUANG RAWAT INAP

DENKESYAH 04.04.04
RUMKIT TK.III 04.06.03 No. Dokumen No. Revisi Halaman
Dr.SOETARTO SPO/120/PPI/XII/2018 2 dari 2

Pelaksanaan :
Prosedur 1. Pasien dan petugas / perawat sudah siap di tempat
2. Alat transportasi / brankar beserta pasien didorong
melalui jalur khusus pasien rawat inap

1. Perawat IGD
Unit Terkait 2. Petugas pengantar pasien
3. Satuan Pengaman
4. Pengunjung
PENGUNJUNG RUMAH SAKIT DENGAN
BATUK DAN INFLUENZA

DENKESYAH 04.04.04
RUMKIT TK.III 04.06.03 No. Dokumen No. Revisi Halaman
Dr.SOETARTO SPO/121/PPI/XII/2018 1 dari 2

Ditetapkan
Standar Prosedur Tanggal Terbit Kepala Rumah Sakit
Operasional 1 Januari 2018

dr. Virni Sagita Ismayawati, MARS


Letkol CKM (K)
NRP.11980036321171

Seseorang yang sedang menderita batuk dan atau


Pengertian influenza berpotensial menularkan/ menyebarkan kuman
pada pengunjung lain, pasien dan petugas rumah sakit
sehingga rumah sakit perlu memberikan kesadaran bagi
pengunjung yang sedang menderita batuk untuk memakai
masker

Tujuan Mencegah penularan penyakit melalui udara atau dropet


yang dibawa pengunjung kepada pengunjung lain, pasien,
dan petugas umah sakit

Kebijakan Sesuai Kebijakan No. Kep / 01 / VI / 2018 tentang


Pengendalian Infeksi dan Kewaspadaan Isolasi

Persiapan Alat :
Prosedur 1. Kotak masker pada tempat yang telah ditentukan
2. Masker yang dapat diambil sendiri ( didalam kotak )
3. Kotak koin
PENGUNJUNG RUMAH SAKIT DENGAN
BATUK DAN INFLUENZA

DENKESYAH 04.04.04
RUMKIT TK.III 04.06.03 No. Dokumen No. Revisi Halaman
Dr.SOETARTO SPO/121/PPI/XII/2018 2 dari 2

Penatalaksanaan :
Prosedur 1. Pengunjung yang sedang batuk atau menderita
influenza wajib memakai masker
2. Masker disediakan dikotak masker yang ditempatkan
ditempat strategis
3. Walaupun sudah memakai masker, pengunjung tetap
perlu memperhatikan etika batuk
4. Untuk setiap masker yang diambil disarankan
mengganti dengan uang seribu rupiah

1. Petugas di ruangan
Unit Terkait 2. Petugas rumah sakit
3. Anggota Tim Pencegahan dan pengendalian infeksi

Anda mungkin juga menyukai