Anda di halaman 1dari 72

CURICULUM VITAE

Nama : Mujiatun, S.Kep.Ns.


Tempat, tgl lahir : Magetan, 21 Maret 1969
Alamat Kantor : Instalasi Rawat Jantung
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Pendidikan : Pelatihan :
SPK Magetan : 1988 Pelatihan PPGD
D3 Kep Poltekes Yogyakarta : 2001 Pelatihan Perawatan Jantung Koroner
S1 Keperawatan UGM : 2011 Pelatihan EKG
TOT PPGD/BTCLS
Pelatihan ACLS
Riwayat Pekerjaan : Training “Nursing Management in ACS
Perawat ICU : 1988- 1997 Patient, Central Chest Institute of Thailand
Perawat ICCU : 1997 – Sekarang (CCIT)
Ketua KFK Jantung : 2005-2007
Ka.Ruang ICCU : 2007- 2012
Ka. Pelayanan Jantung : 2012 – Sekarang
Sub Komite Kredensial : 2018 - Sekarang
Fasilitator Pelatihan EKG, Kardiologi Dasar
ASKEP
SINDROMA KORONER AKUT
( SKA )

Mujiatun, S.Kep.Ns
TUJUAN PEMBELAJARAN

TIU : Mampu melakukan Askep pada pasien


SKA

TIK: Mampu menjelaskan :


• Pengertian sindroma koroner akut
• Klasifikasi sindroma koroner akut
• Patofisiologi sindroma koroner akut
• Kriteria penegakan diagnosis sindroma
koroner akut
• Komplikasi sindroma koroner akut
• Penatalaksanaan sindroma koroner akut
• Melakukan asuhan keperawatan pasien
sindroma koroner akut ( STEMI,
NSTEMI, UAP)
Ajie Masaid
Actor dan anggota DPR RI

Suddent Death
Aged: 44

Why ??
Tn, X 45 th. Saat olah raga tiba tiba menghentikan permainan, dan
keluar lapangan sambil memegangi dadanya, tampak pucat, keluar
keringat dingin. duduk di bawah pohon sebentar, kmdn pulang,
keluhan nyeri dada memberat , dibawa ke RS,
sampai di IGD pasien sudah meninggal
. Apa yg terjadi pada Tn X ??
SKA
ANCAMAN SERIUS THD KEHIDUPAN
PREVALENSI MENINGKAT
PENYEBAB UTAMA KEMATIAN
PERLU BIAYA BESAR

PENANGANAN CEPAT,TEPAT

PERAN PERAWAT PENTING

ASUHAN KEPERAWATAN
KOMPREHENSHIP
SINDROMA KORONER AKUT
( SKA )

Sindrom/sekumpulan gejala & tanda klinis iskhemia


miokard akut (nyeri dada /gejala lain ) karena adanya
ketidak seimbangan antara suplai oksigen dan
kebutuhan miokard akibat dari trombosis / sumbatan
sebagian atau seluruh lumen pembuluh koroner

MENCAKUP : UAP, NSTEMI, STEMI


ANATOMI PEMBULUH DARAH KORONER
Arteri koroner :
1. Cabang kanan ( RCA)
2. Cabang kiri ( LCA) :
a. Left Desenden Anterior ( LAD)
b. Sirkumfeks kiri ( LCX)
LAD • 2/3 septum ventrikel
• Ventrikel kiri anterior
• Seluruh apex
• Cabang berkas kanan-kiri
LCX • 40 -55% jantung, Nodus SA
• Atrium kiri
• Seluruh dinding posterio
RCA • Septum vent posterior superior
• atrium kanan
• 55- 60% jantung, nadus SA
•Nadus AV
•Vetrikel kanan
• Ventrikel kiri posterior
•Ventrikel kiri diafrgma
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI SKA SKA

ATEROSKLEROSIS

PLAK ATEROMA TIDAK STABIL

Triger
DISRUPSI PLAK

AKTIVASI KASKADE
PEMBEKUAN, ADESI, PEMBENTUKAN TROMBIN
AGREGASI PLATELET DAN FIBRIN

TROMBOSIS
DISFUNGSI ENDOTEL

OKLUSI KORONER

VASOKONSTRIKSI
SKA
The Healthy Endothelium
The Dysfunctional Endothelium

Endothelial Leukocyte Endothelial Leukocyte


permeability migration adhesion adhesion

Ross R. N Engl J Med. 1999;340:115-126.


Atherosclerosis Timeline
Foam Fatty Intermediate Fibrous Complicated
Cells Streak Lesion Atheroma Plaque Lesion/Rupture

Endothelial Dysfunction
From first decade From third decade From fourth decade
Smooth muscle Thrombosis,
Growth mainly by lipid accumulation and collagen hematoma

Stary HC, et al. Circulation. 1995;92:1355-74. Artery wall often gets


larger with increasing plaque-Glagov NEJM 1987
Characteristics of the
stable atherosclerotic
plaque
Fibrous cap
(VSMCs and matrix) Intimal VSMCs
Endothelial (repair
cells phenotype)
Lipid core

Adventitia

Medial VSMCs
(contractile
phenotype)
The vulnerable atherosclerotic
plaque

Fibrrous cap tipis Kaya lipit

Lipid core

Adventitia
FAKTOR RESIKO

TIDAK DAPAT DI MODIFIKASI DAPAT DI MODIFIKASI

Riwayat keluarga Dyslipidemia


LDL cholesterol tinggi
Umur HDL cholesterol rendah
Triglycerides tinggi
Hipertensi
Jenis kelamin Merokok
Diabetes mellitus
kegemukan
Kurang olahraga
Alkohol

Pyörälä K et al. Eur Heart J 1994; 15: 1300–1331


FAKTOR PENYEBAB

SUPLAY O2 MIOKARD TURUN


F. Pemb.darah
F. Sirkulasi
F.Darah
O2 Demand meningkat
Aktifitas, demam
S
Tirotoksikosis
Hipertropi miokard D
PENEGAKAN DIAGNOSA

ANAMNESE
10 menit!!!

EKG

ENZYM
JANTUNG
How Emergency Care of ACS
ANAMNESA
??
Riwayat klinis sugestif iskemia :
NYERI DADA

Perawat harus mampu melakukan


pengkajian / assesment nyeri dada dg benar

Membedakan nyeri dada ACS vs nyeri


dada oleh sebab lain ( non cardiac)
• Retrosternal
C
H TYPICAL CS ??
• Rasa tertekan / berat
• Menjalar ke lengan kiri, leher, rahang,
(75- 80 % ) bahu, area interskapuler, epigastrium
E • Intermittent beberapa menit / persistent
S
T • Diaphoresis
• Mual / muntah
ADDITIONAL • Nyeri Abdominal
P • Dyspnea
A • syncope
I
• Nyeri epigastrium
N ATYPICAL • Gangguan pencernaan
( 20-25%) • Sesak napas , rasa lemes yg sulit di
CHARACTERS jelaskan
• >> usia lanjut, wanita , DM , demensia,CKD
Pengkajian Nyeri dada ??
How Emergency Care of ACS
??
O P Q R S T
Provocative Quality & Saverity
Onset & Palliative Quantity
Region &
Tiime
Radiation

Berapa lama
Di bagian nyeri
Apa yg Seperti apa mana nyeri Seberapa
Kapan dirasakan (
memprovokasi/ rasa sakit nya berat nyeri
nyeri dada dirasakan saat pertama
memyebabkan dirasakan
mulai nyeri muncul Apakah rasa timbul & yg
Apakah ( gunakan
dirasakan sakit saat ini terakhir )
Apa yg lebih berat / ada skala 0-10)
membuat nyeri kurang dari penjalaran Berapa sering
memberat/ biasanya kebagian nyeri
mereda tubuh lain dirasakan

Apakah nyeri
hilang timbul /
terus menerus
NYERI DADA NON KARDIAL

• Nyeri dada pleuritik (


berhubungan dg respirasi /
• Pneumonia
P • Pericarditis
batuk
• Nyeri dada yang dapat E • Musculosceletal
ditunjuk dengan jari N disorder
• Nyeri timbul karena gerakan
tubuh atau palpasi
Y • GI disorders ( peptic
• Nyeri abdomen,mual,munah E ulcer, GERD )
• Nyeri yang sangat, tajam, B • Aortic dissection
menjalar ke belakang • Neuropsychiatric
• Nyeri durasi yg singkat A
causes ( eg. Panic
beberapa detik B disorder )
PENILAIAN HowSebaiknya
Emergency
sampai
di perekaman EKG di buat lengkap
CareaVL,aVF,
17 lead : ( I,II,III,aVR, of ACS
EKG V1,V2,V3,V4,V5,V6,V7,V8,V9, V3R,V4R )
??
EKG PADA ACS ??
How Emergency Care of ACS
STEMI ?? / UAP
NSTEMI

ST Elevasi : ST depresi : Inversi gel T


≥ 1 mm ( sebagian besar lead ) ≥ 1 mm (sebagian besar yang simetris ≥ 2 mm
Lead V1-V3 : ≥ 2 mm (pria) , lead )
≥ 1,5 mm lead V1-V3 : ≥ 0,5 mm
(wanita )
Lead V3R-V4R, V7-V9 : 0,5
mm
LBBB baru Minimal di 2 lead yang berdampingan
How Emergency Care of ACS
??
E
C
G
STEMI

Infark Miokard Akut (Acute MCI)


Troponin T
CKMB Memerlukan terapi trombolitik (strepto
Kinase) atau Percutaneous Coronary Intervention
NON STEMI & APTS

Trop T + NSTEMI (Infark Trop T negatif


non-Q) APTS
CKMB naik
ECG demonstrates
large anterior
infarction
EVOLUSI INFARK
Normal Hyperacute Acute Recent Old
Sebelum infark Menit – jam 24 jam - 7 hari 1 mg – 2 bln 2 – 3 bln
HUBUNGAN ANTARA LOKASI INFARK,
LEAD EKG & ARTERI YG TERKENA
Lokasi Infark Lead Arteri koroner yg terkena

Anterior V3, V4 LAD

Septal V1, V2 LAD

Antero Septal V1, V2,V3, V4 LAD

Lateral I, aVL ( high lateral) LCX


V5, V6 ( low lateral)

Antero Lateral V3, V4, V5, V6, ( I, aVL) LCX

Anterior Extensive I,aVL. V1 – V6 LAD

Inferior II, III, aVF RCA

Posterior V7, V8, V9 atau RCA dan / LCX


Resiprokal di V1, V2, V3

Ventrikel Kanan V3R, V4R RCA


AREA AMI & PERUBAHAN EKG

SEPTAL ANTERIOR LATERAL INFERIOR


V3,V4 I,aVL, V5, V6 II,III,aVF
V1, V2
I a V R V 1 V 4

I I a V L V 2 V 5

I I I a V F V 3 V 6
ENZYM JANTUNG

ENZYM MENINGKAT PUNCAK KEMBALI


NORMAL
CKMB 3 – 6 jam 12- 24 jam 2 – 3 hari
Masih terdeteksi
( tinggi )
TROPONIN I 3 - 12 jam 12 – 24 jam 8-21 hari
TROPONIN T = = 7 -14 hari
PERUBAHAN BIOMARKER JANTUNG
Bagaimana Perbedaanya ??
How Emergency Care of ACS
??
UAP NSTEMI STEMI

Penyebab Penyebab Penyebab


Trombus partial / intermiten Trombus partial / intermiten Thrombus / Oklusi total arteri
oklusi arteri koorner oklusi arteri koorner koroner
Tanda gejala Tanda gejala : Tanda gejala :
· Nyeri dada typikal Nyeri typical = sama dg UAP Nyeri typical = Sama dg UAP
New Onset , progresif Durasi lebih lama : > 20 menit Durasi lebih lama : > 20 menit
Durasi < 20 menit dan nyeri lebih berat dan nyeri lebih berat / parah
Terjadi saat istirahat/ aktifitas Terjadi saat istirahat/ aktifitas ( kerusakan otot jantung
ringan ringan ireversible bila tidak ada
reperfusi
Diagnostik : Diagnostik : Terjadi saat istirahat/ aktifitas
EKG : ST depresi , T inversi EKG : ST depresi , T inversi ringan
Non diagnostik Diagnostik :
Cardiac Enzym : EKG : ST Elevasi , LBBB baru
Cardiac Enzym : meningkat Cardiac Enzym : meningkat
Tidak meningkat
Penatalaksanaan SKA

Secara Komprehensif

Promotif, preventif, kuratif , rehabilitatif


mulai dari tatanan pelayanan
Pre Hospital  Puskesmas
Hospital  IGD / poliklinik , ICCU
Post Hospital
PENATALAKSANAAN SKA
Tujuan :
Menghilangkan gejala
Mencegah
encegah// membatasi lua
uas
s infark
Kematian mendadak
PRINSIP :
Reperfusi segera ( suplay O2)
Menurunkan oksigen demand
PRE
HOSPITAL

Peran penting perawat :


Mengenali / deteksi dini tanda dan gejala SKA
Pemeriksaan EKG
Mengamankan ABC  BHD – BHL
Emergency Medical System (EMS)  RS terdekat yg
ada pelayanan jantung
TUJUAN:
Meminimalkan keterlambatan waktu onset
symptome – inisiasi strategi reperfusi
HOSPITAL
Perawat IGD harus segera melakukan :

PENILAIAN AWAL 10 menit!!!


Anamnesis (fokus dan terarah )
Pemeriksaan fisik (vital sign, Spo2)
Elektrokardiogram
Pemeriksaan Lab: enzym jantung
Elektrolit, pembekuan darah
Pasang akses IV
PENEGAKAN
DIAGNOSA SKA
&
TERAPI REPERFUSI
PENATALAKSANAAN SKA .........
TERAPI AWAL TERAPI KHUSUS TERAPI
TAMBAHAN
M orphin FIBRINOLISIS Beta bloker
O ksigen Ca antagonis
N itrat PTCA Ace inhibitor
A spirin Sedative
C lopidogrel Laxantia

PERAWATAN
REVASKULARISASI

FARMAKOLOGI INVASIF

PTCA ( Non Bedah)


FIBRINOLISIS
CABG
Mengurangi nekrosis miokard
Mengurangi luasnya infark
Memperbaiki fungsi ventrikrl kiri
Tujuan Menurunkan mortalitas.

DOOR-TO-NEEDLE TIME 30 menit 


reperfusi segera < 2 jam sejak onset iskemia dapat
menyelamatkan 50% kerusakan otot miokard
INGAT !! TIME IS MUSCLE
ANGIOGRAFI
KORONER
PERAWATAN DI ICCU

TUJUAN : MEMONITORING & MENCEGAH


KOMPLIKASI SKA
Aritmia
Syok kardiogenik
Gagal jantung Akut
Aneurisma
Ruptur Septum Ventrikel
Kematian mendadak
Pendekatan
Asuhan Keperawatan

1. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Anamnesis riwayat kesehatan
Keluhan : NYERI DADA typical SKA
gunakan format OPQRST
O nset , awitan gejala
P rovokasi, Placement ?
Q uality ?
R egion , Radiation ?
S everity , pain scale ?
T ime,durasi, frekuensi ?
Anamnesis
RPD : Riwayat peny jantung, peny, vaskuler,
ggn pembekuan darah, HT, Stroke,
riwayat perdarahan
tindakan Op, tindk invasif
(penting utk penentuan strategi reperfusi )

RPK : PJK, HT, stroke, DM


F.Resiko : Perokok, dislipidemi, DM, obesitas, dll
St. Psikososial : anxietas, emosi, pekerjan
Riwayat medikasi : Allergi obat, penggunaan obat
Pengetahuan : Pemahaman ttg peny
Pemeriksaan fisik

Tanda Vital : TD, N, RR, Suhu , Saturasi


pola napas , pulsasi nadi perifer,
akral kulit, urine output , pucat,
sianosis, JVP
Status mental : Kesadaran, respon motorik,
kelemahan anggota gerak
Bunyi jantung paru: ronchi, Edema ?
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EKG
Cardiac enzym
LAB darah.
RO” thorax
Coronografi
Echokardiografi
2 Diagnosa Kep ( Nanda 2015 -2017 )

Nyeri akut (00132)


Penurunan curah jantung (00029)
Ansietas (00146)
Intoleransi aktifitas (00092)
Resiko perdarahan ( 00206)
Resiko penurunan perfusi jaringan miokard (00200)
Ketidakefektifan menegemen kesehatan ( 00078)

Masalah kolaboratif :
PK Disritmia
PK Edema paru akut
PK Gagal jantung kongestif
PK Tromboembolisme
Perencanaan Kep
3

Nyeri terkontrol
Curah jantung adekuat
Penurunan ansietas
Toleransi aktifitas
Peningkatan pengetahuan
Pencegahan komplikasi
4 INTERVENSI KEPERAWATAN
Prioritas : Pain Management

PRINSIP

Suplai O2
Kebutuhan
O2
6Aspek INTERVENSI KEPERAWATAN
1.AKTIFITAS

Istirahat fisik & emosi


Pembatasan aktifitas,bantuan ADL
Hindari valsava maneuver, pencegahan
konstipasi, pembatasan pengunjung
Rehabilitasi jantung secara dini & bertahap
6Aspek INTERVENSI KEPERAWATAN

2. Pengelolaan farmasi

Pengelolaan obat ( MONAC),


fibrinolitik , antikoagulan, betabloker

Monitoring efek samping obat

Terapi oksigen sesuai indikasi


6Aspek INTERVENSI KEPERAWATAN
3. Pemantauan Hemodinamik

Cardiac monitoring
EKG 12 lead
Evaluasi nyeri dada
Tanda perdarahan, nilai aPTT
Balan cairan
Monitor tanda tanda komplikasi :
gagal jantung, EPA, Syok kardiogenik, Aritmia
6Aspek INTERVENSI KEPERAWATAN
4. Support Psikologis
Managemen ansietas
Berikan rasa aman
Tunjukan sikap empati
Ajarkan teknik relaksasi, distraksi

Dukungan pada keluarga 


Libatkan kelg dlm pencapaian tujuan
perawatan
6Aspek INTERVENSI KEPERAWATAN

5. Pengelolaan Diet

Puasakan pasien / makanan berat


6 jam pertama

Dilanjutkan diet jantung bertahap


( DJ 1- 4 )
6Aspek INTERVENSI KEPERAWATAN

6. Edukasi / Penyuluhan
Tujuan :
Mendukung pasien mencapai
kehidupan yang optimal paska SKA
Mengurangi angka kekambuhan
Discharge planning
PREVENSI SEKUNDER
PERUBAHAN GAYA HIDUP

Tujuan :
Meningkatkan pengetahuan tentang penyakitnya
Mendukung pasien mencapai kehidupan yang optimal
setelah serangan SKA
Mengurangi angka kekambuhan
Discharge planning : ( diberikan sejak ps masuk)
Pengenalan gejala-gejala sakit jantung
Tindakan yang tepat untuk mengatasinya nyeri dada
Aktifitas dan latihan dirumah, penggunaan obat
jantung
Rehabilitasi paska AMI
Tujuan
Mencapai kembali keadaan fisik, mental dan sosial
secara optimal

Manfaat :
1. < resiko reinfark komplikasi IMA & komplikasi
2. < beban ekonomi pada pasien dan keluarganya
3. Memberikan faedah kejiwaan
4. Meningkatkan toleransi aktifitas
5. Mengembalikan keyakinan / percaya diri pasien di
dalam ke dalam kehidupan normal
6. Memperbaiki gaya hidup (quality of life)
Tahapan Rehabilitasi Fase I Pasien Paska AMI
(Resiko ringan – sedang)
Tahap Latihan Aktifitas di ruangan Pendidikan
kesehatan
1 Gerakan pasif Merawat diri dg bantuan : Pengenalan :
anggota badan di  Makan ruang ICCU dan
tempat tidur 3x sehari  Mandi, gosok gigi alat alat yg
Duduk bersandar di pasang
2 Gerakan aktif seluruh Merawat diri tanpa Pengenalan :
anggota gerak badan bantuan di TT: makan, Program rehab
3x sehari gosok gigi Penilaian
Duduk tanpa mandi sendiri bagian psikologi
bersandar di TT belakang dibantu
Duduk dikursi 15 mt
3 Gerakan aktif seluruh Merawat diri tanpa Pengendalian
ektremitas 3 x sehari bantuan di TT, mandi Faktor resiko
Duduk di tepi tempat sendiri peny. jantung
tidur kaki berjuntai / Duduk dikursi 30 mt Rencana pindah
ongkang2 BAB ke WC diantar dg ruang
kursi roda
4 Latihan pemanasan Merawat diri tanpa Diet Jantung
Senam peregangan otot bantuan di TT, mandi
Jalan sekitar TT sendiri
( 25 meter ) Duduk dikursi 30 mt
2 x sehari BAB ke WC diantar dg
kursi roda / sendiri jika
mampu
5 Senam peregangan Merawat diri Pencegahan
Jalan dalam ruangan Duduk di kursi dg penyakit jantung
( 50 meter ) waktu tak terbatas
2 x sehari Ke kamar mandi / wc Perencanaan
sendiri pulang
Senam peregangan
6 Jalan keluar ruangan Melanjutkan aktifitas Rencana pulang
perawatan 100 meter sebelumnya Pengobatan &
2 x sehari Aktifitas dirumah
Evaluasi Six minute
walk test (sebelum di
pulangkan )
Peran perawat dalam program
rehabilitasi sangat penting!!!

Sebelum
Perawat melakukan pengkajian komprehensif
 Kaji indikasi, kontraindikasi, kondisi fisik dan
psikologis
 Monitoring status hemodinamik, ECG
 Persiapkan alat emergency
 Hal yang perlu perhatikan :
* Latihan dilakukan minimal 2 jam setelah makan
* Tidak berada dalam suhu ekstrim ( dingin/panas > )
* Latihan dilakukan perlahan dan bertahap
* Bila ada keluhan segera konsultasikan dg medis
Kapan latihan harus dihentikan bila :

Timbul nyeri dada


Sesak nafas, lelah, pusing
Timbul aritmia (dari monitoring EKG)
Kram otot
Target HR tercapai
Penurunan TD sistolik >10 – 20 mHg.
Evaluasi

Bandingkan dg
tujuan & kriteria
hasil

REVISI
RENCANA ASUHAN
POST
HOSPITAL

PREVENSI SEKUNDER
Tata laksana faktor resiko
Program Rehabilitasi jantung
Keteraturan pengobatan
Contoh NCP
DX NOC NIC
Nyeri akut Setelah dilakukan perawatan selama 1. Pain management (menejemen nyeri)
berhubungan …..jam klien menunjukkan : a. Kontrol lingkungan yang mempengaruhi nyeri ( beri suasana
iskemia Pain level (tingkat nyeri) tenang, batasi pengunjung)
miokard Kriteria: b. Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi( relaksasi
 Melaporkan nyeri distraksi,terapi musik,guide imagenasi)
 Ekspresi wajah tegang menahan c. Kelola obat analgetik/ opium yang di programkam medis
sakit d. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
 Peningkatan vital sign e. Tingkatkan istirahat pasien
 Gangguan tidur
Skala : 2. Cardiac Care : acute ( perawatan jantung akut )
1. Sangat Berat a. Oksigenasi
2. Berat b. Evaluasi karakteristik nyeri dada
3. Sedang Ringan (intensitas, lokasi, radiasi, durasi, faktor
4. Tidak ada pencetus/penghilang)
c. Anjurkan pasien untuk bedrust total dan menghindari
aktifitas yang menimbulkan valsava maneuver ( mengejan
saat BAB )
d. Kelola obat / tindakan untuk meningkatkan aliran korone(
nitrat, anti platelet, trombolisis , antikoagulan , Persiapan
PTCA )) sesuai yang diprogramkan medis
e. Monitor respon dan efek samping pengobatan
f. Buat EKG 12 lead selama episode nyeri
g. Monitor frekuensi dan irama jantung, vitas sign
• Tn. X 45 Th pasien baru di IGD dengan keluhan sejak 2 jam yll saat
bermain tenis tiba tiba merasakan nyeri dada seperti tertekan benda
berat VAS 8 ,menjalar ke bahu kiri, disertai keringat dingin dan mual,
muntah. Pada pemeriksaan fisik : TD 90 /50 mmHg, Nadi 75 x/mt
Resp 20 x/mt. suhu badan 36 ⁰C.Riwayat penyakit Hipertensi (-),
stroke (-) DM (- ), perokok (+), EKG :
Pada kasus tersebut :
Diagnosa yg bisa ditegakkan Tn.X ?
Penyebab utama pada Tn X ?
Problem pasien ?
Apa yg harus di lakukan perawat ?
Bila dilakukan Coronografi, Arteri
koroner yg stenosis ?
LOVE YOUR HEART

TERIMAKASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai