SOETARTO
TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
TAHUN 2019
EVALUASI PROGRAM PENCEGAHAN DAN PEGENDALIAN INFEKSI TRIWULAN 1
YOGYAKARTA
I. PENDAHULUAN
Infeksi nosokomial atau yang sekarang disebut sebagai infeksi berkaitan dengan
pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan atau Healthcare associated infections (Hals)
dan infeksi yang didapat dari pekerjaan merupakan masalah penting di seluruh dunia yang
terus meningkat (Alvarado 2000). Sebagai perbandingan, bahwa tingkat infeksi nosokomial
yang terjadi di beberapa negara Eropa dan Amerika adalah rendah yaitu sekitar 1%
dibandingkan dengan kejadian di Negara-negara Asia, Amerika Latin, dan Sub-Sahara
Afrika yang tinggi hingga mencapai lebih jdari 40% (Lynch dkk 1997). Di Indonesia telah
dikeluarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 382/Menkes/SK/III/2007 tentang
Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit maupun fasilitas
pelayanan kesehatan lain sebagai upaya untuk memutus siklus penularan penyakit dan
melindungi pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan masyarakat yang menerima
pelayanan kesehatan, baik di rumah sakit atau fasilitas pelayan
Sejak tahun 2003, H5N1 menyebar luas di Asia pada populasi unggas dan
bergerak ke Eropa pada tahun 2005. Selain itu terjadi perluasan host (pejamu) dari burung
ke mamalia. Resiko manusia terpajan dan terinfeksi H5N1 tinggi, di pedesaan Asia unggas
diternakkan dekat wilayah pemukiman dan dibiarkan berkeliaran secara bebas. Virus ini
telah menyebabkan penyakit yang parah pada manusia dan angka kematian tinggi
(dilaporkan mencapai sekitar 50%, meskipun data surveilans mungkin tidak lengkap).
Fakta terpenting bahwa H5N1 dapat bermutasi secara cepat dan berkemampuan
memperoleh gen dari virus yang menginfeksi spesies hewan lain.
Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman
bermutu dan terjangkau ( UU RI NO 36 tahunn2009 tentang kesehatan ) , untuk
memperoleh pelayanan kesehatan yang aman , bermutu dan terjangkau , maka Rumah
Sakit dan Fasilitas kesehatan lainnya harus senantiasa berorientasi pada “ Patient Safety”
setiap memberikan pelayanan kesehatan kepada setiap individu dimanapun dan kapan
pun pelayanan kesehatan diberikan.
III. TUJUAN
1.Tujuan Umum
2.Tujuan khusus
a) Sebagai pedoman bagi direktur rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya dalam membentuk organisasi, menyusun serta melaksanakan tugas,
program, wewenang dan tanggung jawab secara jelas.
b) Menggerakkan segala sumber daya yang ada di rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya secara efektif dan efisien dalam pelaksanaan PPI.
c) Menurunkan angka kejadian infeksi di rumah sakit dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya secara bermakna.
d) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program PPI.
IV. Kegiatan
1. Pendidikan dan latihan dalam hal ini melakukan sosialisasi pada karyawan
a. Hand hygiene
b. Etika batuk
c. Pemilahan sampah medis dan non medis
d. Pengelolaan sampah benda tajam
e. Pengelolaan linen
f. Penggunaan APD
g. Pengelolaan lingkungan
2. Surveilans:
a. Infeksi jarum infus (Phlebitis)
No bulan Hasil
1 Januari 0.3‰
2 Februari 0.4‰
3 Maret 0.1‰
Dari data di atas menunjukkan bahwa untuk hasil surveilans phlebitis di RS TK. III
04.06.03 dr. Soetarto untuk phlebitis yang tertinggi di bulan Februari yaitu sebesar 0.4‰.
Jika dibandingakn dengan standar dari Kemenkes tahun 2009 yang menyatakan bahwa nilai
phlebitis harus < 1.5‰ untuk RS TK III 04.06.03 dr. Soetarto mujlai bulan oktober -Desember
2018 dengan rata-rata 1.2‰, hal ini menunjukkan bahwa hasil angka phlebitis masih aada
tetapi mengalami penurunan di lihat dari bulan ke bulan.
b. Infeksi pemasangan kateter
Tidak temukan angka Infeksi Saluran Kencing
Berdasarkan 5 moment
250%
78%
200% 69% 71%
68% 62%
150% Penunjang Medis
88% 84%
78% 71% 79% Perawat
100%
Dokter
50% 74% 75% 81% 78% 74%
0%
MOMENT MOMENT MOMENT MOMENT MOMENT
1 2 3 4 5
Berdasarkan 6 langkah
90%
80%
70%
60%
50%
40% 81% 80% 77% 76% 82% 79%
73% 74% 70% 66% 76%
30% 62% 61%
20%
10%
0%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
januari februari maret
Berdasarkan hasil observasi petugas kesehatan di Rumah Sakit Dr. Soetarto bahwa
hasil dari 6 periode observasi yang di lakukan yaitu dari bulan januari-maret 2019 nilai rata-
rata untuk perawat 80,2% dan untuk dokter 78% penunjang medis 67% dan untuk non medis
62%.
Berdasarkan hasil observasi petugas kesehatan di Rumah Sakit Dr. Soetarto bahwa
hasil dari 3 bulan observasi yang dilakukan yaitu dengan hasil 58,5% hal ini di kategorikan
sebagai tingkat kepatuhan Kurang dalam pembuangan sampah.
Berdasarkan hasil observasi petugas kesehatan di Rumah Sakit Dr. Soetarto bahwa
hasil dari 12 bulan observasi yang dilakukan yaitu dengan hasil 75.1% hal ini di kategorikan
sebagai tingkat kepatuhan cukup.
Berdasarkan hasil observasi petugas kesehatan di Rumah Sakit Dr. Soetarto bahwa
hasil dari 12 bulan observasi yang dilakukan yaitu dengan hasil 75% hal ini di kategorikan
sebagai tingkat kepatuhan pemakaian APD baik
Kejadian Infeksi
1. Keperawatan
UNIT PROGRAM MUTU INDIKATOR KEJADIAN
Ditemukan
Infeksi jarum infus Tidak ada kejadian phlebitis 1,4% dari
perifer/phlebitis phlebitis pemasangan
infuse
Tidak ditemukan
Infeksi kejadian infeksi
Tidak ditemukan
pemasangan pemasangan
Rawat inap dan infeksi
kateter kateter
rawat jalan
2. SPM
NO DATA STANDAR RS DKT
3% terlatih
Pelatihan PPI
Ada anggota Tim PPI yang Eksternal
1 75%
terlatih 97% Pelatihan PPI
Internal
3. Non Keperawatan
UNIT DATA KEJADIAN KETERANGAN
Masih ditemukan
linen tercampur di
ember yang sama
dan belum terpisah
antara linen
infeksius dan non
infeksius
Terdapat adanya
barang-barang
didalam linen kotor
misalnya kassa
Transfer linen masih
memakai alat yang
tidak sesuai standar
Masih ditemukan
linen bersih tidak
dibungkus plastik
Kendala :
Keterbatasan stok
plastik linen
Keterbatasan
tempat transfer linen
Kurang kepatuhan
dalam pengelolaan
linen
Saran : pengadaan stok
plastik untuk bungkus linen
bersih, pengadaan tempat
distribusi linen yang sesuai
standar
Masih ditemukan
lalat dan kucing
Penyimpanan tidak
sesuai standar
Petugas tidak patuh
memakai APD
Kendala : kurang
kepatuhan petugas dalam
pemakaian APD
Saran :
5. EVALUASI :
1. Infeksi jarum infus perifer
a. Masih ditemukan infeksi jarum infus perifer 1.4‰
b. Perawatan infus sudah dilakukan sesuai program yaitu 1x24 jam walaupun
belum maksimal
c. Kepatuhan cuci tangan perawat sebelum kontak dengan pasien belum
maksimal dilakukan
d. Pendokumentasian penggantian infus belum konsisten
2. Infeksi luka operasi
Tidak ditemukan Hais Infeksi Saluran Kencing
3. Infeksi Saluran Kemih
Tidak ditemukan Hais Infeksi Saluran Kencing
4. Dekubitus
Tidak ditemukan Dekubitus
5. Pembuangan sampah benda tajam
a. Masih ditemukan sampah benda tajam dibuang ditempat sampah yang lainnya
b. Masih ditemukan sampah benda tajam terlihat penuh melebihi kapasitas
6. Petugas Kebersihan
a. Masih ditemukan adanya petugas yang salah dalam penempatan kantong
plastik sampah medis dan non medis
b. Masih ditemukan petugas kebersihan belum memakai APD
c. Peralatan kebersihan belum sesuai standar
d. Kepatuhan cuci tangan belum maksimal dilakukan
7. Kejadian terpajan benda tajam
Ditemukan petugas yang terpajan benda tajam yaitu tertusuk jarum ditempat
pembuangan limbah benda tajam oleh petugas sanitasi
8. Edukasi Hand Hygiene untuk Pengunjung
Sudah dilakukan, edukasi cuci tangan untuk pengunjung dan untuk keluarga
pasien rawat inap dan rawat jalan
6. TINDAK LANJUT
1. Keperawatan
Meningkatkan pengawasan dalam tindakan invasif pemasangan infus
Pengawasan dan pembinaan sikan dan perilaku tenaga keperawatan dalam
bekerja sesuai SPO yang berlaku dan berkesinambungan
Menggalakan uji petik/survey tentang cuci tangan sesuai SPO yang berlaku
Penggawasan dalam menjalankan SPO manajemen limbah benda tajam,
medis dan non medis
Pengawasan yang terus menerus dalam hal menjaga kesterilan melakukan
tindakan invasif dengan audit kepatuhan tindakan invasif
Mengadakan pelatihan-pelatihan pencegahan dan pengendalian infeksi
internal RS Dr. Soetarto Yogyakarta
2. Non Keperawatan
Pengawasan dan pembinaan sikap dan perilaku petugas kebersihan dalam
bekerja sesuai SPO yang berlaku
Pengawasan yang terus menerus untuk petugas kebersihan dalam hal
pencegahan infeksi nosokomial dengan melakukan audit kepatuhan
penggunaan APD
Pengawasan terhadap petugas gizi dalam kepatuhan pemakaian APD
Mengadakan pelatihan-pelatihan pencegahan dan pengendalian infeksi
internal RS Dr. Soetarto Yogyakarta
Yogyakarta, Juni 2019
Mengetahui,