Anda di halaman 1dari 2

Penjelasan dan Fungsi Komponen pada Power

OCL 150 Watt


2 Agustus 2014 pukul 12.54

R1 (100K), berfungsi meredam hum / sinyal liar yang mungkin timbul terutama pada saat
amplifier dihidupkan tanpa rangkaian input.

C1 (100nF), sebagai kopling, menyalurkan sinyal ac (lebih dari 20Hz) dan menahan sinyal dc.

R2 (33)K, memberi bias ke basis TR1 sekaligus membuat kapasitor resonansi C2 lebih aktif. Gain
bas bisa 2 hingga 4 kali lipat (sekitar 6dB) lebih kuat dari amplifier lain.

R6 (33K), resistor gain. Semakin besar nilainya semakin besar pula penguatannya. Penguatan
dan kejernihan suara berbanding terbalik. Jika rangkaian amplifier ini harus disupply dengan
tegangan rendah, misal 12V ct 12V, maka sebaiknya R6 ini diganti dengan yang lebih kecil,
misalnya dari 33K menjadi 10-12K.

R3 (560), kebalikan dari R6

C2 (47uF), kapasitor resonansi/ kapasitor gain/kapasitor feed back, hanya bekerja pada arus ac.
Menjamin R3 supaya hanya meneruskan sinyal audio (di atas 20Hz) & menahan arus dc.

TR1, TR2 (A564), Stage input yang bekerja kebalikan. TR1 penguat non-inverting, sedangkan TR2
penguat inverting. TR3, sebagai bias forward Untungnya stage ini menggunakan transistor PNP.
Transistor PNP biasanya jauh lebih linier, pemilihan komponen yang cerdas.

D1, D2, R4, R7, TR4, membentuk rangkaian regulator arus untuk mensupply stage input. Dioda
ini tidak harus high speed, yang penting kuat membentuk tegangan sekitar 1.3V, amplifier lain
malah mengganti dua dioda ini dengan satu biji led.

R4 (10K), Bias D1 & D2, Semakin kecil semakin panas, semakin panas semakin jernih. Menjamin
TR1 & TR2 tidak kekurangan arus. Kejernihan suara salah satunya ditentukan dari sini. Berfungsi
juga untuk membuang muatan kapasitor power supply, penting pada saat rangkaian dimatikan
dipegang untuk diperbaiki.

R10-R11 (100), C5-C6 (47uF), membentuk rangkaian filter dengung & osilasi yang mungkin
terjadi dari kaki-kaki TR3 & TR4. Osilasi biasanya berupa sinyal ultra treble halus yang bisa
membuat heatsink/ transistor power lebih panas.

D3 D4, D5, membentuk regulator tegangan bias untuk TR5 & TR6 (pengganti baterai 1,8-2,1v)
yang nilainya 3 x dioda = 1,8V - 2,1V. Pada rangkaian amplifier yang lain biasanya V bias ini di
paralel dengan kapasitor 100nF-2u2 agar lebih stabil saat terkena guncangan sinyal yang
berlebihan.

R12 (100), menjaga supaya nilai tegangan bias tidak lebih dari 2V. Tegangan bias ini bernilai
tetap, berada di titik CT (kira kira -1V hingga +1V). Tegangan tetap ini terombang-ambin g ke
atas dan ke bawah seperti getaran daun speaker. Sebenarnya R ini bisa dihilangkan. Amplifier
model ini bisa bekerja pada rating tegangan naik atau pun turun, tidak seperti amplifier yang
menggunakan dioda zener, rewel.

TR3 (D438), sebagai penguat sinyal tegangan (unbalanced). Menarik sinyal bias ke rel negatif
supply. Sedangkan yang menjaga/ menarik sinyal bias ke rel positif supply secara otomatis
adalah R8 (2K2) & R9 (4K7). Output antara rel positif dan rel negatif tegangannya mendekati
simetris tetapi tidak sama kekuatan arusnya, oleh sebab itu perlu rangkaian penguat arus
pertama (D313) sebelum diumpan ke transistor final. Untuk amplifier mosfet biasanya tidak perlu
sepasang transistor ini (D313/B507) karena transistor final mosfet sudah cukup aktif diberi arus
gate kecil, 0.1mA.

C3, mengatasi noise & osilasi pada TR3

C4 (47u), Bootstrap, menyesuaikan getaran tegangan bias tadi, biasanya kapasitor ini bernilai
22uF atau lebih. Jalur referensi yang dipakai bukan ground tetapi jalur speaker untuk
mengimbangi getaran tegangan bias. Menyesuaikan kekuatan getaran bass pada saat konus
speaker bergerak ke depan. Membantu kerja transistor final supaya tidak panas sebelah. Dan
memompa/ menampung tenaga untuk Volt-Amp-Stage pada saat sinyal full berada dipuncak.
Saya belum mengetahui nilai yang cocok untuk ini.

TR5 (B507) & TR6 (D313), sebagai penguat arus pertama. Seringnya transistor ini diganti dengan
TIP41C/tip42C.

R13 & R14 (330), memberi supply arus ke TR5 & TR6 lewat emitornya masing- masing. Seringnya
dua resistor ini hitam terbakar karena ketidaksesuaian antara getaran yang dikeluarkan kit
amplifier dengan respon loudspeaker. Transistor final tidak mampu mempertahankan tegangan
yang diberikan transistor driver, beban/speaker dianggap terlalu berat buat transistor power.
Sebaiknya selain ganti transistor power dengan kualitas yang lebih baik, resistor 330 juga diganti
dengan daya minimal 2 Watt karena terhubung seri terhadap beban/ speaker.

R15 & R16 (0,5/5W), memberi supply ke TR7 & Tr8 lewat kaki emitor. Resitor ini bernilai kecil
karena kita menginginkan arus besar, biasanya bernilai tidak lebih dari 0.5 Ohm.

TR7 (MJ2955) & TR8 (2N3055), transitor daya sebagai penguat arus terakhir. Sebenarnya
transistor buatan ST ini sudah lebih dari cukup bagus, tetapi karena alasan model jadul, tegangan
rating maksimum rendah (maksimal 32v ct), susah memasangnya & murah harganya banyak di
antara kita memilih tranistor lain yang lebih mahal. Ada banyak keuntungan menggunakan
transistor logam dari pada transistor plastik terutama untuk peralatan outdoor.

Anda mungkin juga menyukai