Anda di halaman 1dari 9

Soal 1

Algoritma
 Untuk soal a, c, dan d
 Masukkan syms t w
 Masukkan sinyal input yang diwakili variabel n
 Memasukkan sinyal input kedalam fungsi fourier terhadap w (dimasukkan kedalam
variabel x)
 Membuat w1 sebagai batas sumbu x
 Subs untuk x dan w1, dimasukkan ke dalam variabel X
 Untuk i dari 1 hingga sepanjang X, X(i) == inf, X(i) = 1
 Plot w1,X
 Untuk soal b
 Masukkan syms t w
 Masukkan sinyal input yang diwakili variabel n
 Memasukkan sinyal input kedalam fungsi fourier terhadap w (dimasukkan kedalam
variabel x)
 Mengelompokkan hasil x berdasarkan jenis bilangan yakni real atau imajiner. xreal
untuk real bilangan, xi untuk imajiner.
 Plot menggunakan perintah ezplot untuk real dan imajiner

SS dan Hasil
1a.
1b.
1c.

1d.

Pembahasan
Pada soal nomor 1, kita ditugaskan untuk mengubah suatu persamaan atau sinyal
kedalam fourier dan kemudian diplot. Pada awal script kita memperkenalkan variabel masukkan
dengan “syms t w”. Kemudian mendefinisikan input sinyal. Tugas selanjutnya adalah melakukan
transformasi fourier dengan perintah “fourier(n,w)” yang artinya variabel n atau input sinyal
ditransformasikan ke bentuk fourier (X) yang dimana pada variabel n memiliki variabel
pengubahnya adalah variabel t diganti menjadi w. Kemudian membuat plotingan menggunakan
X sebagai sumbu y dan w1 sebagai sumbu x. Pada proses ploting, kita membuat asumsi untuk
nilai inf, pada plot membuatnya menjadi 1. Hal ini dilakukan agar plot inf (space kosong yang
bisa saja tidak terlihat) dapat dilihat pada hasil plot.
Terkhusus untuk soal b, perintah plot yang biasa digunakan tidak dapat membaca hasil
fourier karena sumbu x dan y yang tidak sinkron diakibatkan adanya penggunaan bilangan
kompleks, maka dari itu kita menggunakan 2 figure, dimana figure pertama untuk plot hasil
fourier bilangan real dan yang satunya untuk bilangan imajiner.
Soal 2

Algoritma
 Masukkan syms t w
 Masukkan sinyal input yang diwakili variabel n
 Memasukkan sinyal input kedalam fungsi invers fourier terhadap w (dimasukkan
kedalam variabel x)
 Membuat w1 sebagai batas sumbu x
 Subs untuk x dan w1, dimasukkan ke dalam variabel X
 Untuk i dari 1 hingga sepanjang X, X(i) == inf, X(i) = 1
 Plot w1,X

SS dan Hasil
2a.
2b.

2c.

2d.
Pembahasan
Pada soal No. 2 ini sama halnya dengan soal nomor 1, hanya saja perintahnya adalah
untuk melakukan invers fourier dimana kita menggunakan perintah Matlab dengan “ifourier
(n,w)” yang artinya variabel n atau input sinyal ditransformasikan ke bentuk fourier (X) yang
dimana pada variabel n memiliki variabel pengubahnya adalah variabel t diganti menjadi w.
Kemudian membuat plotingan menggunakan X sebagai sumbu y dan w1 sebagai sumbu x. Pada
proses ploting, kita membuat asumsi untuk nilai inf, pada plot membuatnya menjadi 1. Hal ini
dilakukan agar plot inf (space kosong yang bisa saja tidak terlihat) dapat dilihat pada hasil plot.
Soal 3

Algoritma
 Masukkan syms t w
 Masukkan sinyal input yang diwakili variabel n
 Memasukkan sinyal input kedalam fungsi fourier terhadap w (dimasukkan kedalam
variabel x)
 Mengelompokkan hasil x berdasarkan jenis bilangan yakni real atau imajiner. xreal
untuk real bilangan, xi untuk imajiner.
 Buat variabel baru z merupakan akar dari penjumlahan xreal kuadrat dan ximajiner
kuadrat.
 Definisikan theta sebagai variabel besar sudur “angle X”
 a.) plot magnitude (z)
 b.) plot sudut (theta)
 c.) plot xreal
 d.) plot xima

SS dan Hasil
Pembahasan
Pada soal nomor 3, kita diberikan suatu sinyal perkalian t dengan exponent yang
kemudian diperintahkan untuk di transformasi fourierkan dengan rentang -25 hingga 25 rad/s.
Kemudian kita juga diperintahakn untuk plot hasil magnitude, sudut, xreal serta ximajiner. Untuk
mecari magnitude, kita membutuhkan xreal dan ximajiner dari hasil fourier sinyal yang
diberikan. Kemudian z didapatkan dengan akar dari penjumlahan xreal dikuadratkan dan
ximajiner juga dikuadratkan. Kemudian sudut dari fourier tersebut didapatkan dengan perintah
“angle(X)”. Setelah perhitungan diatas, kemudian dilakukan plot. Untuk plot pada nomor 3 kita
menggunakan ezplot dengan batas sumbu x nya adalah -25 dan 25 sesuai perintah. Namun pada
figure c, kita membatasi sumbu y agar hasilnya tampak jelas dengan batasan -0.1 dan 1.

Anda mungkin juga menyukai