Modul Ekonomi Makro 2010 PDF
Modul Ekonomi Makro 2010 PDF
II. TEORI
A. Pertumbuhan Ekonomi
barang dan jasa sebagai akibat pertambahan faktor-faktor produksi pada umumnya
tidak selalu diikuti oleh pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya.
Pertambahan potensi produksi sering kali lebih besar dari pertambahan produksi yang
sebenarnya. Gambar 1 menunjukkan Kurva Kemungkinan Produksi (KKP), yaitu
kurva yang menggambarkan batas maksimum produksi yang dapat diciptakan suatu
negara. Gambar 2 menunjukkan perbedaan antara pertumbuhan ekonomi potensial
yang dapat dicapai dan pertumbuhan ekonomi sebenarnya.
M
D C
Po B
P1 A
Ketika KKP sama dengan MN, batas produksi maksimum yang memaksimumkan
kemakmuran rakyat adalah Io barang industri dan Po barang pertaniam, yaitu pada titik
B. Pada kenyataan, misalnya, negara tersebut hanya memproduksi pada titik A yaitu I1
barang industri dan P1 barang pertanian. Ini menunjukkan bahwa tingkat kegiatan
ekonomi berada di bawah potensi. Hal ini berarti terdapat sebagian faktor produksi,
termasuk tenaga kerja, yang menganggur. Pertambahan faktor-faktor produksi dan
perkembangan teknologi memungkinkan negara itu mengalami pertumbuhan ekonomi
yang ditunjukkan oleh KKP yang sama dengan RS. Tetapi, sekali lagi, pada tahap
inipun terjadi perbedaan antara potensi produksi, yaitu C dan produksi yang
sebenarnya, yaitu D.
3
Hal lain yang sering menjadi masalah dalam kegiatan ekonomi adalah ketidakstabilan
perkembangan kgiatan ekonomi. Adakalanya kegiatan perekonomian berkembang
sangat pesat (ekspansi) sehingga menimbulkan kenaikkan harga-harga. Pada periode
lain, perekonomian mengalami perlambatan (kontraksi) dalam perkembangannya,
bahkan merosot sampai ke tingkat yang lebih rendah dari sebelumnya (resesi).
Perkembangan naik turunnya kegiatan perusahaan-perusahaan dalam jangka panjang
disebut konjungtur atau siklus kegiatan perusahaan (business cycle). Gambar 3
memperlihatkan pola siklus kegiatan perusahaan.
(a)
(b)
160
140
120
100
80 jurang GNP
60
40
20
jasa yang diproduksi suatu negara dalam satu tahun. Produk atau pendapatan nasional
dibedakan menjadi Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP)
dan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product. Pengukuran
pertumbuhan ekonomi menggunakan data pendapatan nasional riil, yaitu GNP atau
GDP yang dihitung berdasarkan harga yang berlaku pada tahun dasar atau GNP atau
GDP berdasarkan harga tetap. Rumus untuk menghitung pertumbuhan ekonomi atau
economic growth (g) adalah:
Pendapatan nasional i
Tingkat pendapatan per kapita = ---------------------------- .......................................... (3)
Jumlah penduduk i
5
Pendapatan nasional
konjungtur
boom
GNP potensial
A C
kontraksi
ekspansi
B
resesi
Dengan ketentuan:
i = tahun ke i
i-1= tahun i-1
B. Pengangguran
Untuk menghitung jumlah dan tingkat pengangguran di suatu negara harus diketahui
data jumlah penduduk usia kerja, angkatan kerja, bukan angkatan kerja, dan angkatan
kerja yang mendapat pekerjaan. Penduduk usia kerja adalah penduduk yang berusia
lebih dari 10 tahun. Penduduk usia kerja yang tidak ingin bekerja disebut bukan
angkatan kerja. Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja yang ingin bekerja.
Pengangguran adalah angkatan kerja yang tidak mendapatkan pekerjaan, dengan
demikian dapat dirumuskan:
Pengangguran i
Tingkat pengangguran = ---------------------------- x 100% ...................................... (7)
AKi
dimana i adalah tahun i
C. Inflasi
Inflasi adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang terjadi dalam suatu
perekonomian (negara). Tingkat inflasi rendah apabila berada pada kisaran 4--6
persen. Tingkat inflasi 5--10% dikatakan inflasi moderat. Tingkat inflasi yang tinggi
dapat mencapai angka ratusan bahkan ribuan persen dalam setahun.
7
Akibat buruk inflasi yang pertama adalah penurunan daya beli pendapatan masyarakat.
Pendapatan riil masyarakat menurun akibat inflasi. Selanjutnya penurunan daya beli
yang berarti penurunan tingkat kemakmuran masyarakat. Inflasi yang bertambah
serius akan mengurangi investasi dan ekspor serta menaikkan impor. Akhirnya, inflasi
berakibat pada penurunan pertumbuhan ekonomi.
Perhitungan tingkat inflasi membutuhkan data indeks harga atau Indeks Harga
Konsumen (IHK), yaitu indeks harga barang-barang yang digunakan konsumen.
Langkah-langkah dalam membentuk IHK adalah (1) menetapkan tahun dasar
perhitungan IHK, yaitu yang dijadikan titik tolak dalam membandingkan perubahan
harga, (2) menentukkan jenis-jenis barang yang diamati perubahannya serta
menentukkan bobot (weights) tiap barang. Weights suatu jenis barang dapat
ditentukan dengan cara menghitung persentase pendapatan yang dibelanjakan untuk
barang tersebut, dan (3) menghitung indeks harga konsumen. Rumus perhitungan IHK
tahun i adalah:
IHKi - IHKi-1
Pi = -------------------------- x 100% .............................................. (9)
IHKi-1
Dimana:
IHKi = Indeks Harga Konsumen pada tahun i
IHKi-1= Indeks Harga Konsumen pada tahun i-1
Pi = Tingkat inflasi
Dengan diketahuinya IHKi maka data GNP dan GDP menurut harga berlaku atau
GNP dan GDP nominal dapat dikonversi menjadi GNP dan GDP riil, dengan rumus:
Pada saat kegiatan ekonomi melintasi batas negara (ekonomi terbuka) maka akan
timbul masalah neraca perdagangan dan neraca pembayaran. Neraca perdagangan
mencatat transaksi perdagangan, yaitu ekspor dan impor. Selain transaksi ekspor dan
impor, neraca pemabayaran mencatat modal masuk (capital inflow) dan arus modal
keluar (capital outflow). Defisit neraca pembayaran berarti, pembayaran ke luar negeri
melebihi penerimaan dari luar negeri. Hal ini dapat terjadi jika impor melebihi ekspor
atau capital inflow melebihi capital outflow.
Pada saat defisit terjadi karena impor yang berlebihan maka kegiatan ekonomi dalam
negeri akan mengalami penurunan, karena konsumen menggantikan barang dalam
negeri dengan barang impor. Nilai tukar valuta asing akan naik dan menyebabkan
harga barang impor bertambah mahal. Penurunan kegiatan ekonomi dalam negeri
mengurangi kegiatan pengusaha dalam menanam modal dan membangun usaha baru.
Akibatnya, masalahpengangguran bertambah serius. Akibat lebih jauh adalah
kehilangan kepercayaan orang terhadap prospek ekonominegara tersebut dalam jangka
9
panjang. Dengan demikian modal dalam negeri akan mengalir ke luar negeri dan
modal dari luar negeri tidak akan ditanam di dalam negera tersebut. Keadaan ini
selanjutnya dapat memperlampat pertumbuhan ekonomi pada masa depan.
Sama halnya dengan masalah pengangguran dan inflasi, defisit neraca pembayaran
dapat menyebabkan pengaruh buruk terhadap prestasi kegaiatan ekonomi dalam
jangka pendek dan jangka panjang. Oleh karena itu setiap negara berusaha
menghindari masalah-masalah tersebut melalui serangkaian kebijakan makroekonomi.
Secara umum kebijakan makroekonomi dapat dibedakan menjadi empat aspek:
a. Menstabilkan kegiatan ekonomi.
b. Mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh (full employment) tanpa inflasi.
c. Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan mantap.
d. Menghindari masalah inflasi.
Pencapaian tujuan tersebut dilaksanakan melalui tiga bentuk kebijakan: (1) kebijakan
fiskal, (2) kebijakan moneter, dan (3) kebijakan segi penawaran. Kebijakan fiskal
merupakan langkah-langkah pemerintah membuat perubahan dalam bidang
perpajakan dan pengeluaran pemerintah dengan tujuan untuk mempengaruhi
pengeluaran agregat (AE) dalam perekonomian. Menurut Keynes, pada masa terjadi
pengangguran kebijakan fiskal yang penting adalah ekspansi pengeluaran pemerintah
dan pengurangan pajak. Sebaliknya, pada masa inflasi, pengeluaran pemerintah harus
dikurangi dan pajak harus dinaikkan.
bunga. Hal ini diharapkan dapat menurunkan tungkat investasi, sehingga pengeluaran
agregat menurun dan tekanan inflasi berkurang.
c. Frictional unemployment
2. Sebutkan dan jelaskan sebab-sebab terjadinya pengangguran!
3. Sebutkan dan jelaskan akibat-akibat buruk pengangguran!
4. Diketahui data ketenagakerjaan suatu negara tahun 1990-1993
Hitunglah:
a. Jumlah angkatan kerja tahun 1990-1993!
b. Jumlah pengangguran tahun 1990-1993!
c. Tingkat pengangguran tahun 1991-1993!
d. Persentase permbahan angkatan kerja 1991-1993!
Hitunglah:
a. Salin dan lengkapi tabel tersebut di atas!
b. Hitunglah IHK 1980 dan 1993!
c. Jelaskan arti kedua IHK pada butir b!
12
6. Salin kembali tabel pertanyaan a nomor 2, kemudian hitung tingkat inflasi tahun
1991- 1994!
1. Jelaskan pengertian-pengertian:
a. Ekspor dan nilai ekspor
b. Impor dan nilai impor
c. Capital inflow
d. Capital outflow
2. Apa yang dimaksud defisit nera perdagangan? Sebutkan dan jelaskan faktor yang
menyebabkannya! Sebutkan dan jelaskan akibat buruknya!
3. Apa yang dimaksud dengan keseimbangan dalam neraca pembayaran? Berikan
penjelasannya!
4. Apa yang dimaksud surplus neraca pembayaran? jelaskan akibat-akibatnya!
1. Jelaskan perbedaan pendapat antara mahzab klasik dan mahzab Keynes tentang
kebijakan pemerintah! Mengapa perbedaan itu terjadi?
2. Apa yang dimaksud kebijakan fiskal? Berikan contoh! Bagaimana penerapan
kebijakan tersebut pada masa (a) pengangguran, (b) inflasi
3. Apa yang dimaksud kebijakan moneter? Berikan contohnya! Bagaimana
penerapannya pada masa (a) pengangguran dan (b) inflasi
4. Apa yang dimaksud kebijakan segi penawaran? Berikan contohnya!
BUKU SUMBER
II. TEORI
dimana PFN dari LN adalah Pendapatan Faktor Netto dari Luar Negeri
Pendapatan nasional atau National Income (NI) adalah nilai barang dan jasa yang
dihasilkan dalam suatu negara. Pendapatan nasional ini mewakili GNP dan GDP.
Penegartian lain pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan faktor-faktor produksi
yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu. Ini
disebut juga pendapatan nasional neto atau Nett National Product (NNP) menurut
harga faktor. Terdapat empat faktor yang digunakan sebagai dasar dalam menghitung
pendapatan nasional:
1. Pendapatan nasional menurut harga berlaku, yaitu nilai barang dan jasa yang
dihasilkan suatu negara dalam satu tahun dinilai menurut harga-harga yang berlaku
pada tahun tersebut. Ini disebut juga pendapatan nasional nominal.
2. Pendapatan nasional menurut harga tetap, yaitu nilai barang dan jasa yang
diproduksi dalam suatu tahun tertentu dihitung berdasarkan harga yang tetap.
Harga yang tetap adalah harga yang berlaku pada tahun tertentu (disebut tahun
dasar). Pendapatan nasional ini disebut pendapatan nasional riil.
3. Pendapatan nasional menurut harga pasar, yaitu nilai barang dan jasa yang
diproduksi dalam satu tahun dihitung berdasarkan harga yang dibayar pembeli
(konsumen).
4. Pendapatan nasional menurut harga faktor, yaitu pendapatan nasional yang dihitung
berdasarkan pendapatan yang diterima faktor-faktor produksi yang digunakan untuk
memproduksi barang dan jasa dalam satu tahun. Hubungan harga faktor dengan
harga pasar adalah:
Harga Pasar = Harga Faktor + Pajak tak langsung - Subsidi ........ (12)
Konsep pendapatan nasional berikutnya adalah Produk Nasional Neto atau Nett
National Product. Untuk pendapatan nasional NNP digunakan rumus:
Selanjutnya terdapat konsep Pendapatan Naional atau National Income (NI). Rumus
untuk mendapatkan NI adalah:
Agregate Expenditure = AE = C + I + G + (X – M)
16
Terdapat empat komponen pengeluaran terhadap barang dan jasa; (a) pengeluaran
konsumsi rumah tangga, (b) pengeluaran pemerintah, (c) Investasi sektor swasta, dan
(d) ekspor neto. Pengeluaran konsumsi rumah tangga adalah nilai belanja rumah
tangga untuk membeli berbagai jenis kebutuhan selama satu tahun. Namun tidak
semua transaksi yang dilakukan rumah tangga termasuk konsumsi. Pengeluaran rumah
tangga untuk membeli dan membangun rumah tinggal digolongkan ke dalam investasi.
Pemebentukan modal sektor swasta atau investasi adalah pengeluaran untuk membeli
barang modal yang dapat meningkatkan produksi dan jasa pada masa yang akan
datang. Pengeluaran investasi meliputi: (1) pengeluaran untuk membeli barang
modal dan peralatan produksi, (2) perubahan-perubahan dalam nilai inventori pada
akhir tahun, dan (3) pengeluaran untuk mendirikan rumah tinggal.
Ekspor neto merupakan nilai ekspor suatu negara dalam satu tahun dikurangi nilai
impor pada tahun tersebut. Ekspor suatu negara terdiri atas barang dan jasa yang
17
diproduksi di dalam negeri negara tersebut, oleh karena itu nilainya harus dihitung ke
dalam pendapatan nasional. Barang impor merupakan produksi negara lain; oleh
sebab itu nilainya tidak perlu dihitung dalam pendapatan nasional.
Perhitungan pendapatan nasional dengan cara produksi atau produk neto dilakukan
dengan menjumlahkan nilai produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh setiap
sektor dalam perekonomian. Perhitungan ini dapat juga dilakukan dengan
menjumlahkan nilai taambah barang dan jasa yang diproduksi berbagaisektor dalam
perekonomian. Contoh perhitungan nilai tambah dapat dilihat pada Tabel 1.
Tujuan perhitungan produksi atau produk neto dalam menghitung pendapatan nasional
adalah:
1. Mengetahui besarnya sumbangan berbagai sektor ekonomi dalam mewujudkan
pendapatan nasional, dan
2. Sebagai salah satu cara menghindari perhitungan dua kali.
Hitunglah:
a. GNP!
b. GDP!
c. NNP!
d. NNP menurut harga faktor
e. Jelaskan perbedaan GDP menurut harga pasar dan menurut harga faktor
Hitunglah:
a. PDB Indonesia tahun 1991 menurut harga berlaku!
b. PDB Indonesia tahun 1991 menurut harga tetap 1983
c. Berapa persen kenaikkan harga tahun 1991 dibanding tahun 1983?
d. Hitunglah kontribusi tiap lapangan usaha terhadap PDB!
e. Tuliskan lima sektor/lapangan usaha penyumbang PDB terbesar!
20
3. Tabel berikut menyajikan data pendapatan nasional (dalam Rp triliun) pada tahun
1993
Hitunglah:
a. GNP!
b. GDP!
c. NNP!
d. Pendapatan pribadi!
e. Pendapatan disposibel!
f. Konsumsi rumah tangga!
BUKU SUMBER
II. TEORI
Terdapat dua jenis pajak yang dikenakan pemerintah Indonesia: (a) pajak negara dan
(b) pajak daerah. Pajak negara meliputi: Pph, PPN, Ppn BM, dan Bea materai. Pajak
daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah otonom, baik tingkat I
maupun tingkat II, contoh, pajak kendaraan bermotor, pajak pembangunan I, dan pajak
bangsa asing.
Pajak penghasilan dikenakan terhadap subyek pajak atas penghasilan yang diterima
dalam tahun tahun pajak. Subyek pajak Pph meliputi:
a. Orang pribadi dan warisan yang belum dibagi
b. Badan, yaitu PT, CV, Persereon lain, BUMN, BUMD, persekutuan, perkumpulan,
kongsi, koperasi, yayasan atau organisasi sejenis, lembaga, dana pensiun, dan
bentuk badan usaha lain.
c. Bentuk Usaha Tetap (BUT)
22
Obyek PPh adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis, yang
diterima atau diperoleh selama satu tahun pajak yang dipakai untuk konsumsi dan
untuk menambah kekayaan. Penghasilan ini dapat dikelompokkan menjadi:
a. Penghasilan pekerjaan (hubungan kerja)
b. Penghasilan kegiatan usaha.
c. Penghasilan modal dan penggunaan harta.
d. Penghasilan lain-lain yang meliputi keuntungan karena pembebasan hutang,
keuntungan karena selisih kurs mata uang asing, selisih lebih karena penilaian
kembali aktiva, premi asuransi, dan hadiah undian.
Pengecualian atas obyek pajak Pph meliputi:
a. Bantuan/sumbangan/hibah
b. Warisan
c. Harta termasuk setoran tunai yang diterima badan sebagai pengganti saham atau
penyertaan modal
d. Imbalan dalam bentuk natura atau kenikmatan
e. Pembayaran klaim dari perusahaan asuransi
f. Deviden atau SHU
g. Iuran dana pensiun
23
Tarif pajak Pph teridiri dari tiga macam. Penghasilan sampai dengan Rp 25 juta
dikenakan tarif 10%. Penghasilan diatas Rp 25 juta - Rp 50 juta dikenakan tarif 15%.
Penghasilan di atas Rp 50 juta dikenakan tarif 30%.
1. Tn. Ali berstatus kawin dan mempunyai 2 orang anak kandung dan satu anak
angkat. Hitunglah PTKP Tn. Ali!
2. Budi mempunyai istri yang bekerja dan mempunyai satu anak. Hitung PTKP Budi!
3. Tn. Amin mempunyai penghasilan kena pajak Rp 35 juta/th. Hitunglanh Pph yang
harus dibayar Tn. Amin!
4. Joni mempunyai penghasilan kena pajak Rp 56 juta/th Hitunglah Pph yang harus
dibayar Joni!
24
5. Penghasilan Bruto PT Berdikari Rp 100 juta per tahun. Biaya untuk menghasilkan
pendapatan tersebut Rp 65 juta. Hitunglah (a) penghasilan kena pajak dan (b) besar
PPh yang harus dibayar PT Berdikasi!
BUKU SUMBER
II. TEORI
Dasar hukum penetapan PPN dan Ppn BM adalah UU Nomor 8 tahun 1983 yang telah
diubah menjadi UU Nomor 11 tahun 1994. Beberapa pengertian dasar yang harus
dipahami adalah:
1 Daerah pabean adalah wilayah RI yang di dalamnya berlaku peraturan perundang-
undangan Pabean.
2 Impor adalah setiap kegiatan memasukkan barang dari luar daerah Pabean ke
dalam daerah Pabean.
3 Ekspor adalah setiap kegiatan mengekuarkan barang dari dalam daerah pabean ke
luar daerah Pabean
4 Menghasilkan atau berproduksi adalah Kegiatan mengolah melalui proses
mengubah bentuk aslinya menjadi barang baru atau barang yang mempunyai daya
guna baru, atau kegiatan mengolah sumberdaya alam termasuk menyusurh orang
pribadi atau badan melakukan kegiatan tersebut.
5 Pajak masukan adalah PPN yang dibayar oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) karena
perolehan Barang Kena Pajak (BKP) dan atau Jasa Kena Pajak (JKP) dan atau
pemanfaatan BKP natau JKP dari luar daerah Pabean
26
6 Pajak keluaran adalah PPN yang dipungut oleh PKP karena penyeraahan BKP atau
JKP
7 Masa Pajak adalah jangka waktu yang lamanya sama dengan bulan takwim, kecuali
ditentukan lain oleh Menteri Keuangan.
BKP adalah barang berwujud atau tidak berwujud yang menurut sifat atau hukumnya
dapat berupa barang bergerak atau tidak bergerak yang dikenakan PPN. Terdapat
pengecualian terhadap BKP, yaitu:
1. Barang hasil pertanian, perkebunan, dan kehutanan yang dipetik langsung, diambil
langsung, disadap langsung dari sumbernya.
2. Barang hasil peternakan, perburuan, penangkapan, atau penangkaran yang diambil
langsung dari sumbernya.
3. Barang hasil penangkaran atau budidaya perikanan yang diambil langsung dari
sumbernya.
4. Barang hasil penambangan atau pengeboran yang diambil langsung dari sumbernya.
5. Barang-barang kebutuhan pokok yang dibutuhkan oleh rakyat banyak.
6. Beberapa jenis barang, karena untuk menghindari pajak berganda dengan yang
dipungut oleh Pemda, misalnya Pajak Pembangunan I dan Pajak Tontonan.
JKP adalah setiap pelayananberdasarkan suatu perikatan atau perbuatan hukum yang
menyebabkan suatu barang, fasilitas, kemudahan, atau hak tersedia untuk dipakai,
termasuk jasa untuk menghasilkan barang karena pesanan atau permintaan dengan
bahan dan petunjuk dari pemesan . Pengecualian JKP meliputi di bidang medis,
pelayanan sosial, asuransi, sewa guna usaha, keagamaan, pendidikan, kesenian,
penyiaran, angkutan umum, ketenagakerjaan, perhotelan, serta telepon umum dan
telegram.
PKP adalah orang pribadi atau badan yang dalam lingkungan perusahaan atau
pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor barang, mengekspor barang,
perdagangan, memanfaatankan barang tak berwujud dari luar daerah Pabean,
melakukan usaha jasa, atau memanfaatkan jasa dari luar daerah Pabean. Pengusaha
Kena Pajak meliputi: (a) pabrikan atau produsen, (b) Importir), (c) pengusaha yang
27
mempunyai hubungan istimewa dengan pabrikan atau importir, (d) agen atau penyalur
utama pabrikan dan importir, (e) pemegang hak paten atau merek dagang BKP, (f)
pedagang besar, (g) pengusaha jasa yang melakukan penyerahan JKP, dan (h)
pedagang eceran. Pengecualian PKP adalah:pengusaha yang dikukuhkan sebagai
Pengusaha Kecil. Pengusaha kecil adalah pengusaha yang selama satu tahun buku
menyerahkan (a) BKP BKP yang jumlah peredaran brutonya tidak lebih dari Rp 240
juta dan (b) BKP dengan jumlah peredaran bruto tidak lebih dari Rp 120 juta.
Pajak penjualan atas barang mewah (Ppn BM) dikenakan terhadap: (a) penyerahan
BKP yang tergolong mewah (BKPTM) yang dilakukan pengusaha yang menghasilkan
BKPTM di dalam Daerah Pabean dan (b) impor BKPTM. Tarif PPN sekarang
adalah: 10% dan tarif PPnBM yang berlaku sekarang adalah 10%, 20%, dan 35%.
Perhitungan PPN menggunakan dua metode, yaitu:
a. Metode langsung (direct substruction method) = Tarif x Pertambahan nilai
b. Metode tak langsung (Indirect substruction method) = Pajak keluaran - Pajak
masukan
1. Selama satu bulan takwim, sebuah perusahaan mencatat pembelian bahan baku dan
lain-lain per unit output sebagai berikut
a. Pembelian :
- bahan baku Rp 2.000,-
- bahan pembantu 1.000,-
- spare parts dll 1.000,-
b. Pengeluaran biaya:
- penyusutan 250,-
- bunga modal 750,-
- gaji/upah 1.000,-
- manajemen 750,-
c. keuntungan usaha 750,-
28
Tentukanlah:
a. Harga jual output per satuan !
b. Nilai output per satuan !
c. Nilai input untuk menghasilkan satu satuan output!
d. Pertambahan nilai per satuan poutput!
e. PPN per satuan output!
f. Jika jumlah output yang dihasilkan 100 ribu unit, besarnya PPN yang harus dibayar?
2. Sebuah pabrikan tekstiul melakukan pencatatan tiap unit tekstil yang dihasilkan
sebagai berikut:
Pertanyaan:
a. Lengkapi tabel dan tulis cara perhitungannya!
b. Hitung PPN per unit output yang harus dibayar!
c. Jika jumlah tekstil yang harus dihasilkan 150 ribu unit, hitung total PPN yang
dibayar?
BUKU SUMBER
II. TEORI
Dasar hukum penetapan Pajak Bumi dan Bangunan adalah UU Nomor 12 tahun 1985
yang telah diubah menjadi UU Nomor 12 tahun 1994. Bumi dalam PBB adalah
permukaan dan tubuh bumi yang ada di dalamnya. Bangunan adalah konstruksi teknik
yang ditanam atau diletakkan secara tetap pada tanah atau perairan untuk tempat
tinggal, tempat usaha, dan tempat yang diusahakan. Termasuk ke dalam pengertian
bangunan adalah (a) jalan lingkungan dalam satu kesatuan komplek bangunan, (b)
jalan tol, (c) kolam renang, (d) pagar mewah, (e) tempat olah raga, (f) galangan kapal,
dermaga, (g) taman mewah, (h) tempat penampungan/kilang minyak, air, dan gas, serta
pipa minyak, dan (I) fasilitas lain yang memberikan manfaat.
Baik bumi maupun bangunan mempunyai nilai jual yang disebut Nilai Jual Objek
Pajak (NJOP). NJOP adalah harga rata-rata yang diperoelh dari transaksi jual beli
objek paja. NJOP ditentukan melalui perbandingan harga dengan objek lain yang
sejenis atau nilai perolehan baru, atau NJOP pengganti.
Objek pajak PBB adalah bumi dan bangunan. Bumi dan bangunan diklasifikasikan
menurut nilai jualnya. Objek pajak yang dikecualikan dari pengenaan PBB adalah:
30
1. Objek pajak yang digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan umum dan
tidak untuk mencari keuntungan, contoh: masjid, gereja, wihara, rumah sakit,
pesantren, madrasah, panti asuhan, museum dan candi.
2. Objek pajak yang digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala, atau yang
sejenis.
3. Objek pajak yang merupakan hutan lindungm hutan suaka alam, hutan wisata,
taman nasional, tanah pengembalaan yang dikuasai desa, dan tanah negara yang
belum dibebani suatu hak.
4. Objek pajak yang digunakan oleh perwakilan diplomatik dan konsulat berdasarkan
asas perlakuan timbal balik.
5. Objek pajak yang digunakan oleh badan atau perwakilan organisasi internasional.
Subjek pajak PBB adalah orang atau badan yang secara nyata mempunyai suatu hak
atas bumi dan/atau memperoleh manfaat atas bangunan. Subyek pajak yang
dikenakan kewajiban membayar pajak tersebut dinamakan wajib pajak PBB. Wajib
pajak PBB harus melaporkan data objek pajak ke dalam Surat Pemberitahuan Objek
Pajak (SPOP). Berdasarkan SPOP, Direktorat Jenderal Pajak menyampaikan Surat
Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT). Besarnya tarif penggunaan PBB adalah 0,5%
dari NJOP. Berdasarkan NJOP ditetapkan Nilai Jual Kena Pajak (NJKP) yang
besarnya 20 % - 100% dari NJOP. NJOP tidak kena pajak adalah Rp 8 juta untuk
setiap wajib pajak. Besarnya pajak terutang dapat ditentukan dengan rumus:
dimana:
NJKP = Nilai Jual Kena Pajak
AV = Assessment Value, yaitu 20%-100%
NJOP = Nilai Jual Obbjek Pajak
NJOPTKP= Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak yaitu Rp 8 juta
1. Seorang wajib pajak mempunyai dua objek pajak berupa bumi dan bangunan pada
satu desa. Nilai bumi dan bangunan masing-masing objek adalah:
31
a. Objek I
- NJOP bumi Rp 4.000.000,-
- NJOP bangunan 5.000.000,-
b. Objek II
- NJOP bumi 4.000.000,-
- NJOP bangunan 7.000.000,-
Tentukanlah:
a. Apakah objek pajak I dan II dikenakan PBB? mengapa?
b. Tentukan besarnya NJKP jika AV = 60%
2. Seorang wajib pajak mempunyai dua objek pajak berupa bumi dan bangunan yang
terletak di desa A dan B. Nilai masing-masing objek pajak adalah:
a. Desa A
- NJOP bumi Rp 8.000.000,-
- NJOP bangunan 5.000.000,-
b. Desa B
- NJOP bumi 5.000.000,-
- NJOP bangunan 3.000.000,-
Pertanyaan:
a. Tentukan NJKP di kedua desa tersebut!
b. Hitung besarnya PBB jika AV = 25%!
c. Hitung besarnya PBB jika AV = 35%!
d. Hitung besarnya PBB jika AV = 45%!
e. Hitung besarnya PBB jika AV = 100%!
BUKU SUMBER
Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1985 tentang Persentase Nilai Jual Kena Pajak
Pada Pajak Bumi dan Bangunan.
II. TEORI
Pengeluaran konsumsi rumah tangga adalah pengeluaran atau belanja rumah tangga
terhadap barang-barang dan jasa-jasa. Faktor yang paling menentukan besarnya
pengeluaran konsumsi ini adalah pendapatan disposibel yang dalam perekonomian dua
sektor sama besarnya dengan pendapatan faktor produksi. Selain untuk konsumsi,
pendapatan ini juga digunakan rumah tangga untuk menabung (saving = S). Faktor-
faktor lain yang berpengaruh terhadap konsumsi dan tabungan adalah (1) kekayaan
33
yang terkumpul, (2) tingkat bunga, (3) sikap berhemat, (4) keadaan perekonomian, (5)
distribusi pendapatan, dan (60 tersedia tidaknya dana pensiun yang mencukupi. Tabel
1 menjelaskan hubungan antara konsumsi dan pendapatan serta tabungan dan
pendapatan.
Pengeluaran Konsumsi
(C)
(Bank)
Berdasarkan Tabel 1 dapat diamati bahwa konsumsi dan tabungan berhubungan positif
dengan pendapatan. Hal ini berarti jika pendapatan naik, maka baik konsumsi maupun
tabungan akan baik, demikian pula sebaliknya. Berkaitan dengan hubungan ini
terdapat beberapa konsep kecenderungan konsumsi dan menabung:
Konsumsi (Rp)
C = Yd
C = 125 + 0,75 Yd
500
125
450
0 500 Yd (Rp)
35
Tabungan
S = -125 + 0,25 Yd
0 500 Yd
-125
Tentukanlah
a. Salin dan lengkapi tabel !
b. MPC dan APC !
c. MPS dan APS !
d. Persamaan fungsi konsumsi !
e. Grafik fungsi konsumsi !
f Persamaan fungsi tabungan !
g. Grafik fungsi tabungan !
36
BUKU SUMBER
II. TEORI
Hal-hal yang termasuk investasi adalah (a) pembelian berbagai jenis barang modal:
mesin dan peralatan produksi, (b) pembelanjaan untuk membangun rumah tinggal,
bangunan kantor, bangunan pabrik, dan bangunan-bangunan lain, dan (c) pertambahan
nilai stok barang yang belum terjadi, barang mentah dan barang yang masih dalam
proses produksi pada akhir tahun perhitungan pendapatan nasional. Ketiga hal
tersebut dinamakan investasi bruto; setelah dikurangi depresiasi disebut investasi
neto.
Fungsi investasi adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara tingkat investasi
dan tingkat pendapatan nasional. Investasi otonomous adalah investasi yang tidak
38
dipengaruhi oleh pendapatan nasional, seperti tampak pada Gambar 3.1. Sedangkan
Investasi terpengaruh adalah investasi yang dipengaruhi oleh pendapatan nasional,
seperti dapat dilihat pada Gambar 3.2.
I
I2
r
Io
r
I1
0 Y
0 Y
Investasi untung jika NPV pendapatan (NS) masa depan lebih besar dari NS produk
yang diinvestasikan
Y1 Y2 Y3 Yn
NS = ----- + ------ + ----- ........ + -----
39
NS - M
Tingkat pengembalian modal = --------- x 100%
M
dimana:
Yi = pendapatan investasi pada tahun ke-i (keuntungan)
r = tingkat bunga
NS > M = go !
Tingkat pengembalian modal, tingkat keuntungan per tahun dari modal (R)
Y1 Y2 Y3 Yn
M = ----- + ------ + ----- ........ + -----
(1+R)1 (1+R)2 (1+R)3 (1+R)n
R > r = go!
Efisiensi modal marginal (marginal effeciency of capital = MEC) adalah kurva yang
menunjukkan hubungan antara tingkat pengembalian modal dengan jumlah modal
yang diinvestasikan.
Ro *
R1 *
R2 *
MEC
0 I
Hubungan tingkat bunga dan tingkat investasi dapat dilihat pada Gambar . Investasi
akan berlangsung jika marginal efficiency of capital Rlebih besar dari tingkat bunga r.
40
ro *
r1 *
r2 *
0 I
A. Investasi
Terdapat dua macam investasi A 5 tahun dan investasi B 10 tahun dengan nilai
masing-masing $5000,- Tiap tahun A menghasilkan pendapatan sebesar $3500,0 dan
B $2000. Kedua investasi tersebut tidak terdapat nilai sisa. Hitunglah:
a. NPV pendapatan investasi A dan B!
b. Tingkat pengembalian modal A dan B!
c. Investasi mana yang lebih baik?
BUKU SUMBER
II. TEORI
AE Y = AE
C + I1
AE1 E1
AE2 ΔE1 C+I
AE3
Eo
ΔI
0 45o
Yo Y1 Y2 Y3 Y ( pendapatan nasional)
Y = a+Ix( 1 )
1-b
( 1 ) atau ( 1 ) atau ( 1 ) adalah besarnya multiplier dalam perekonomian
1-b 1-MPC MPS dua sektor
Y2 = Y1 + ΔY
1
Y2 = Y1 + ------ x ΔI
1 -b
Dimana:
Y1 adalah pendapatan nasional sebelum terjadi perubahan investasi
Y2 adalah pendapatan nasional setelah terjadi perubahan investasi
Tahap Proses ∆Y ∆C ∆S
Multiplier
1 ΔI = ΔY1 = 20 15 5
2 15 11,25 3,75
3 11,25 8,4375 2.8125
4 8,4375 6,3281 2.1094
.
.
.
.
dst
Jumlah ................... .................... .....................
e) Besarnya perubahan pendapatan nasional jika investasi naik sebesar 15% dari
investasi semula
f) Besarnya pendapatan nasional setelah terjadi kenaikkan investasi
g) Grafik keseimbangan pendapatan nasional dengan pendekatan Y = AE
h) Grafik keseimbangan pendapatan nasional dengan pendekatan suntikan = bocoran
BUKU SUMBER
JURUSAN MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI FAJAR
KOTA DEPOK
2015
47
NIP : 132085059
Jurusan : Manajemen
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman