Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ASI EKSLUSIF

Disusun Oleh :

Jeika Wansaga
043205-14901-18046

PROGRAM STUDI PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL
BANDUNG
2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Pokok Bahasan : ASI eksklusif


Sub Pokok bahasan : Segala Sesuatu Mengenai ASI eksklusif
Sasaran : Anggota Keluarga Tn.
Hari/tgl Pelaksanaan : Kamis, 18 April 2019
Waktu : 30 menit

1. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberi penyuluhan diharapkan Keluarga mampu memahami
mengenai ASI eksklusif.

2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 1 x 30 menit peserta mampu :
a. Menyebutkan Pengertian/Batasan ASI Eksklusif
b. Menyebutkan Tujuan Pemberian ASI Eksklusif
c. Menyebutkan Manfaat ASI Eksklusif bagi Bayi
d. Menyebutkan Isi ASI Eksklusif - Susu Formula
e. Menyebutkan Menyebutkan Keuntungan ASI Eksklusif dibanding Susu
Formula
f. Menyebutkan Jumlah dan Lama Pemberian ASI Eksklusif
g. Menyebutkan Cara Penyimpanan ASI Eksklusif
h. Menyebutkan Cara Pemberian ASI Eksklusif
i. Menyebutkan Hal-Hal yang Menyebabkan ASI Eksklusif tidak diberikan

3. Sub pokok bahasan


a. Pengertian/Batasan ASI Eksklusif
b. Tujuan Pemberian ASI Eksklusif
c. Manfaat ASI Eksklusif bagi Bayi
d. Isi ASI Eksklusif - Susu Formula
e. Keuntungan ASI Eksklusif dibanding Susu Formula
f. Jumlah dan Lama Pemberian ASI Eksklusif
g. Cara Penyimpanan ASI Eksklusif
h. Cara Pemberian ASI Eksklusif
i. Hal-Hal yang Menyebabkan ASI Eksklusif tidak diberikan

4. Proses Pelaksanaan Penyuluhan


No Tahapan Alokasi Kegiatan Penyuluhan Kegiatan sasaran
Kegiatan Waktu
1 Pembukaan 5 menit  Memberi salam dan  Menjawab
memperkenalkan diri salam
 Menjelaskan tujuan  Mendengarkan
penyuluhan dan tema
penyuluhan
 Apersepsi dengan  Menjawab
menanyakan
mengenai ASI
ekslusif
2 Isi Penyuluhan 10 menit  Menjelaskan materi  Mendengarkan
penyuluhan dan
mengenai memperhatikan
Pengertian/Batasan
ASI Eksklusif,
Tujuan Pemberian
ASI Eksklusif,
Manfaat ASI
Eksklusif bagi Bayi,
Isi ASI Eksklusif -
Susu Formula,
Keuntungan ASI
Eksklusif dibanding
Susu Formula,
Jumlah dan Lama
Pemberian ASI
Eksklusif, Cara
Penyimpanan ASI
Eksklusif, Cara
Pemberian ASI
Eksklusif, Hal-Hal
yang Menyebabkan
ASI Eksklusif tidak
diberikan, Memberi
kesempatan kepada
komunikan untuk
bertanya
 Memberi  Mengajukan
kesempatan kepada pertanyaan
komunikan untuk
bertanya
3 Penutup 15 menit  Memberikan  Mendengarkan
pertanyaan kepada dan
peserta penyuluhan menjawab
sebagai evaluasi pertanyaan

 Menyimpulkan  Mendengarkan
bersama-sama hasil
kegiatan penyuluhan

 Menutup penyuluhan  Menjawab


dan mengucapkan salam
salam.

5. Metode Penyuluhan
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya Jawab
6. Media Penyuluhan
a. Leaflet
b. Poster

7. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Peserta hadir di tempat penyuluhan
2) Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di rumah Keluarga.

b. Evaluasi Proses
1) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
2) Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selsesai
3) Peserta mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan secara
benar
4)
c. Evaluasi Hasil
1) Peserta dapat menyebutkan pengertian ASI Ekslusif secara
sederhana
2) Peserta dapat menyebutkan 1 dari 2 tujuan pemberian ASI
Ekslusif
3) Peserta dapat menyebutkan 6 dari 14 manfaat pemberian ASI
Ekslusif
4) Peserta dapat menyebutkan 4 dari 9 dampak pemberian susu
formula
5) Peserta dapat menyebutkan secara sederhana jumlah dan lama
pemberian ASI Ekslusif

6) Peserta dapat menyebutkan secara sederhana cara penyimpanan


ASI Ekslusif
7) Peserta dapat menyebutkan secara sederhana jumlah dan lama
pemberian ASI Ekslusif
8. Lampiran Materi Penyuluhan
a. Pengertian/ Batasan ASI Eksklusif
1) Menurut Depkes RI (2004) ASI eksklusif adalah pemberian
ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi
berumur nol sampai enam bulan. Bahkan air putih tidak
diberikan dalam tahap ASI eksklusif ini.
2) Menurut Khasanah (2011) ASI eksklusif adalah istilah untuk
menyebutkan bayi yang hanya diberi ASI, tanpa tambahan
cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih,
dan tanpa tambahan makanan padat, misalnya pisang, papaya,
bubur susu, biskuit, bubur nasi, tim, atau makanan lain selain
ASI.

b. Tujuan Pemberian ASI Eksklusif


Menurut Zikra (2010) Adapun tujuan dalam pemberian ASI eksklusi
antara lain adalah :
1) Komposisi ASI pada bulan pertama cukup untuk pertumbuhan
dan perkembangan bayi apabila ASI diberikan secara tepat dan
benar sampai bayi berumur 6 bulan pertama.
2) Pemberian ASI eklsklusif bertujuan untuk menghindari faktor
alergi dalam pemberian makanan selain ASI,karena sebelum
usia anak 6 bulan system pencernaan bayi belum matur.
Jaringan pada usus halus bayi pada umumnya seperti saringan
pasir. Pori-porinya berongga sehingga memungkinkan bentuk
protein akan langsung masuk dalam system peredaran darah
yang dapat menimbulkan alergi.

c. Manfaat ASI
Menurut Khasanah (2011) manfaat ASI bagi bayi, antara lain:
1) ASI adalah sumber nutrisi terbaik bagi bayi
2) ASI meringankan pancernaan bayi
3) ASI meningkatkatkan kekebalan tubuh bayi
Sedangkan manfaat ASI bagi ibu, antara lain:
1) Tidak perlu biaya
2) ASI tidak pernah basi
3) Menimbulkan rasa percaya diri ibu untuk menyusui
4) Praktis dan tidak merepotkan
5) Menyusui dapat menunda kehamilan
6) Mengurangi risiko berat badanb erlebih
7) Mempercepat pengecilan ukuran rahim ibu
8) Mengurangi risiko kanker payudara
9) Mengurangi risiko kanker rahim
10) Mengurangi stress dan kegelisahan
11) Mengurangi risiko osteoporosis

d. Dampak Pemberian Susu Formula


Menurut Alison Stuebe (2009) bayi yang tidak mendapatkan ASI
dapat terjangkiti masalah kesehatan yang cukup fatal, seperti:
1) Meningkatkan resiko infeksi berbahaya seperti infeksi telinga,
infeksi perut, dan pneumonia (infeksi paru-paru),
2) Resiko obesitas, diabetes tipe 1 dan 2, leukemia
3) SIDS (sindrom kematian bayi secara tiba-tiba).
Menurut Roesli (2005) dampak pemberian susu formula bagi bayi
adalah :
1) Tidak seluruh zat gizi yang terkandung di dalam susu formula
dapat diserap oleh tubuh bayi
2) Protein yang dikandung oleh susu formula sangat terbatas
3) Beberapa Susu Formula Tidak mudah dicerna oleh usus Bayi
4) Kekurangan menghisap payudara sehingga mengurangi
keeratan hubungan ibu dan anak
5) Harga Lebih mahal karena harus membeli
6) Dapat tercemar oleh polusi dan infeksi jika diberikan lebih
dari 2-3 jam
7) Susu formula memerlukan cara penyeduhan yang benar baik
takarannya maupun jumlah airnya.
e. Jumlah dan Lama Pemberian ASI
Tidak ada batasan dalam frekuensi (jumlah) menyusui dan hendaknya
disesuaikan dengan kebutuhan bayi. Dalam menyusui, sebaiknya tidak
dijadwal, sehingga tindakan menyusui bisa dilakukan disetiap saat, yaitu
ketika bayi sedang membutuhkan, karena ia akan menentukan sendiri
kebutuhannnya. Ibu juga harus menyusui bayinya jika menangis, bukan
karena sebab lain (seperti kencing, kepanasan/ kedinginan, atau sekadar
ingin didekap), apabila ibu sudah merasa perlu menyusui bayinya.
Setiap bayi baru lahir berhak mendapatkan ASI, karena dengan
pemberian ASI dalam satu jam pertama kehidupannya, maka bayi akan
mendapat sumber gizi terbaik dan dapat menyelamatkan jiwa bayi pada
bula-bulan pertama yang rawan. Selain itu, inisiasi menyusui dini akan
sangat membantu dalam keberlangsungan pemberian ASI eksklusif dan
lama menyusui.
Dalam hari pertama, produksi ASI belum banyak, sehingga ibu tidak
perlu menyusui terlalu lama, tetapi cukup beberapa menit saja untuk
merangsang keluarnya ASI. Pada hari-hari berikutnya, bayi yang sehat
dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam
lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam. Pada awalnya, bayi tidak
memiliki pola yang teratur dalam menyusui dan akan mempunyai pola
tertentu setelah 1-2 minggu kemudian.
Untuk menjaga keseimbangan besarnya kedua payudara, maka
sebaiknya setiap kali menyusui harus dengan kedua payudara secara
bergantian. Usahakan agar ibu menyusui sampai payudara terasa kosong
supaya ASI menjadi lebih baik. Setiap kali menyusui, dimulai dengan
payudara yang terakhir disusukan.

f. Cara Penyimpanan ASI


Menurut Roesli (2005), penyimpanan ASI dapat dilakukan selama:
1) 4-8 jam dalam suhu ruangan (190-250 C), bila kolostrum (ASI yang
keluar pertama kali dan berwarna kekuning-kuningan) masih bertahan
selama 12 jam.
2) 1-8 hari di lemari es (0°-4°C)
3) 2 minggu sampai 4 bulan di freezer lemari es
4) 4 bulan dalam peti freezer
ASI adalah makanan mentah, dan meskipun mengandung banyak
antibodi dan unsur protektif lainnya, kita harus tetap hati-hati dalam
pengumpulan, penanganan, dan penyimpanan. Semua yang
kontak/bersentuhan dengan ASI harus bersih dan kering. Jika bayi
prematur, rentan, sakit, atau dirawat inap mungkin terdapat kewaspadaan
tambahan yang dianjurkan oleh pengasuh atau rumah sakit. Misalnya,
wadah tertentu harus diberi nama dan disterilkan, bukan hanya bersih.
Pada beberapa kasus, susu untuk bayi yang dirawat inap mungkin harus
dibekukan secepatnya atau tidak dibekukan.
Sebelum diletakkan pada lemari es, sebaiknya ASI di tuangkan ke
dalam gelas kaca untuk mengurangi resiko kebocoran pada wadah
penyimpanan ASI (Khasanah, 2011).
Sebelum diberikan kepada bayi ASI yang dingin atau beku perlu
dihangatkan terlebih dahulu agar hangat atau mencair yaitu dengan cara :
1) Pilihlah ASI beku yang disimpan sudah lebih lama
2) ASI beku ini harus ditempatkan di lemari es pendingin supaya
mencair ( harus digunakan dalam 24 jam )
3) Wadah ASI tersebut kemudian dicelupkan ke dalam air hangat,
hingga ke bagian penutupnya. Jangan mencairkan ASI pada suhu
ruang, karena beresiko terkontaminasi bakteri. Apalagi
mencairkannya dengan microwave. ASI yang sudah dihangatkan
tidak boleh dikembalikan ke dalam lemari es.

g. Cara Pemberian ASI


Menurut Khasanah (2011), beberapa pedoman untuk menyusui, antara
lain:
1) Segera setelah bayi lahir.
2) Jangan berikan makanan atau minuman selain ASI kepada bayi
kecuali atas instruksi dari dokter dengan alasan medis.
3) Berikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama dan baru dianjurkan
untuk memulai pemberian makanan pendamping ASI setelah
periode eksklusif tersebut.
4) Berikan ASI pada bayi sesuai dengan dorongan alamiahnya yaitu
semau bayi tanpa dijadwal.
h. Hal – hal yang Menyebabkan ASI Eksklusif Tidak Diberikan
Menurut Khasanah (2011) alasan ASI Eksklusif tidak diberikan, antara
lain:
1) Adanya perubahan struktur masyarakat dan keluarga
2) Kemudahan-kemudahan yang didapat sebagai hasil kemajuan
teknologi
3) Meniru teman, tetangga, atau orang terkemuka yang memberikan
susu botol
4) Meningkatnya promosi susu formula sebagai pengganti ASI
5) Kenaikan tingkat partisipasi wanita dan emansipasi dalam segala
bidang kerja
6) Merasa ketinggalan zaman jika menyusui bayi
7) Takut kehilangan daya tarik sebagai seorang wanita
8) Tekanan batin
9) Faktor fisik ibu
10) Kurangnya petugas kesehatan
11) Pengaruh melahirkan di Rumah Sakit atau Klinik Bersalin

Menurut Roesli (2005), alasan ibu-ibu tidak menyusui secara eksklusif


sangat bervariasi. Namun, yang paling sering dikemukakan sebagai
berikut:
1) ASI tidak cukup
2) Ibu bekerja dengan cuti hamil tiga bulan
3) Takut ditinggal suami
4) Tidak diberi ASI tetap berhasil “jadi orang”
5) Bayi akan tumbuh menjadi anak yang tidak mandiri dan manja
6) Susu formula lebih praktis
7) Takut badan tetap gemuk
DAFTAR PUSTAKA

UtamiRoesli. 2005. Mengenai ASI Eksklusif. Jakarta :TrubsAgriWidya

Karin Cadwelldan Cindy Turner. 2011. BukuSakuManajemenLaktasi. Jakarta : EGC

NurKhasanah. 2011. ASI AtauSusu Formula Ya?.Jogjakarta : Flash Books

NurhetiYuliarti. 2010. Keajaiban ASI. Jogjakarta : ANDI[Lihat Alison Stuebe, The


Risks of Not Breastfeeding for Mothers and Infants, Rev Obstet Gynecol,
2009 Fall; 2(4): 222-231.]

Anda mungkin juga menyukai