Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ASI Ekslusif

Bidang Studi : Ilmu keperawatan

Topik : Keperawatan maternitas

Subtopik : Asi eksklusif

Sasaran : Pasien Post sectio caesarea

Jam : 07:30 – 07:50

Hari/Tangga : Kamis/27 Juli 2023

Waktu : 20 menit

Tempat : Ruang 3 Galilea 2 obsgyn

A. TUJUAN UMUM

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 20 menit, diharapkan pasien dapat mengerti, memahami
tentang arti dari ASI eksklusif itu sendiri, mengapa bayi baru lahir harus ASI eksklusif, kenapa ASI susah
keluar, cara mengatasi ASI susah keluar, Nutrisi yang di konsumsi untuk ibu menyusui, dan management
ASI Perah

B. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 20 menit, diharapkan pasien akan dapat :

1. Mengerti dari ASI eksklusif itu sendiri


2. Mengerti mengapa bayi baru lahir harus ASI eksklusif
3. Mengerti kenapa ASI susah keluar
4. Mengerti cara mengatasi ASI susah keluar
5. Mengerti makanan yang di konsumsi untuk ibu menyusui
6. Mengerti management ASI Perah

C. MATERI

Terlampir

D. MEDIA
1. Materi SAP
2. Leaflet

E. METODE

a) Ceramah
b) Tanya jawab

No Waktu Kegiatan Penyuluhan


1 5 menit Pembukaan:
Memberi salam
Menjelaskan tujuan penyuluhan
Menyebutkan materi/ pokok
bahasan yang akan disampaikan
2 10 menit Pelaksanakan :
Menjelaskan materi penyuluhan
secara berurutan dan teratur.
Materi :
1. ASI eksklusif itu apa
2. mengapa bayi baru lahir
harus ASI eksklusif
3. kenapa ASI susah keluar
4. cara mengatasi ASI susah
keluar
5. makanan yang di konsumsi
untuk ibu menyusui
6. management ASI Perah
3 5 menit Evaluasi
Memberi kesempatan kepada
pasien untuk bertanya
4 2 menit Penutup:
Mengakhiri penyuluhan,
mengucapkan terima kasih dan
salam

F. EVALUASI

Metode Evaluasi : Tanya jawab

Jenis pertanyaan : a. ASI eksklusif itu apa?

b. mengapa bayi harus ASI ekslusif?

c. Sebutkan manfaat ASI ekslusif bagi bayi?

d. mengapa asi susah keluar?


e. cara mengatasi ASI yang susah keluar?

f. makanan yang bagus untuk ibu menyusui apa saja?

g. bagaimana management ASI perah?

G. LAMPIRAN MATERI

ASI EKSKLUSIF

1. Pengertian ASI Eksklusif


ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak lahir hingga usianya enam bulan
tanpa ada tambahan atau pengganti berupa makanan atau minuman lain, termasuk air putih.
Karena menjadi satu-satunya sumber asupan, namanya disebut ASI eksklusif (Amelinda, 2023).
2. Mengapa bayi harus ASI eksklusif
Hari pertama lahir bayi memiliki ukuran lambung yang sangat kecil yaitu sebesar kelereng yang
palinng kecil atau dapat menampung ASI sebanyak 5-7 ml, lalu pada hari ke tiga sudahmeningkat
menjadi kelereng yang agak besar atau dapat menampung 22-27 ml ASI, setelah satu minggu
menjadi 45-60 ml atau sebesar bola pingpong dan selanjutnya setelah satu bulan seukuran telur
ayam atau dapat menampung ASI sebanyak 80-150 ml.
Ukuran kecil memerlukan cairan ASI yang kecil pula, maka pada beberapa hari setelah kelahiran
ibu harus tetap memberikan ASI-nya walaupun yang keluar baru sedikit, karena ASI yang keluar
sudah sesuai dengan ukuran lambung bayi. Perlu diingat, bahwa ukuran lambung bayi yang kecil
akan cepat penuh dan cepat pula untuk kosong, maka ibu perlu menyusui sesering mungkin pada
bayi. Semakin sering menyusui maka semakin meningkat produksi ASI (Bergman, 2023)
3. Mengapa ASI susah keluar
a. Stres
Stres karena lelah atau kurang tidur sering kali menjadi penyebab ASI tidak keluar saat bayi baru
lahir. Pasalnya, stres dapat menurunkan hormon oksitosin yang berperan penting dalam produksi
ASI.
b. Kelahiran Prematur
Kelahiran prematur menyebabkan ibu tidak dapat menyusui bayinya dengan segera dikarenakan
produksi ASI yang tertunda di dalam tubuh. Selain itu, kelahiran prematur juga berisiko
menyebabkan ibu mengalami stres dan lelah yang berdampak pada penurunan produksi ASI.
c. Efek Samping Obat-Obatan
Obat-obatan tertentu, seperti kontrasepsi hormonal, diketahui mengandung hormon estrogen yang
dapat menurunkan produksi ASI pada ibu menyusui.
d. Kehilangan Banyak Darah Pasca Melahirkan
Penyebab ASI tidak keluar berikutnya adalah kehilangan banyak darah pasca melahirkan. Kondisi
ini dapat mengganggu kelenjar hipofisis pada otak yang berperan dalam produksi hormon di
dalam tubuh, salah satunya adalah hormon laktasi.
e. Kondisi Medis Tertentu
Ibu menyusui dengan kondisi medis tertentu, seperti penyakit tiroid, diabetes gestasional,
obesitas, PCOS, hingga kanker payudara, berisiko memengaruhi kadar hormon laktasi dalam
tubuh yang berkaitan dengan produksi ASI.
f. Perlekatan yang Kurang Tepat
Perlekatan mulut bayi pada puting yang kurang tepat dapat menurunkan rangsangan pada kelenjar
payudara sehingga turut memengaruhi produksi ASI. Beberapa kondisi yang menyebabkan
kurang tepatnya perlekatan mulut saat menyusui adalah bibir sumbing, tongue tie, hingga
gangguan saraf pada bayi (Siloam, 2023).
4. Cara mengatasi ASI susah keluar
a. Pijat Laktasi

Pijat laktasi merupakan gerakan yang dilakukan untuk merangsang produksi hormon
oksitosin guna mempermudah proses pengeluaran ASI. Gerakan ini dilakukan dengan
memijat bagian payudara, tengkuk, punggung, bahu, dan pinggang untuk memperlancar
sirkulasi darah serta membuat otot lebih rileks.Selain memperbanyak ASI, pijat laktasi juga
bermanfaat untuk mengencangkan payudara serta mengatasi mastitis atau infeksi saluran
payudara pada ibu menyusui.

b. Pompa ASI secara Rutin

Cara mengatasi ASI keluar sedikit berikutnya adalah dengan memompa ASI secara rutin.
Meski ASI keluar dalam jumlah sedikit, ibu menyusui tetap dianjurkan untuk memompa ASI
ataupun menyusui bayi secara rutin guna merangsang kelenjar payudara dalam
mengeluarkan ASI.

c. Buat Tubuh Lebih Rileks

Seperti yang telah diketahui, stres menjadi salah satu faktor penyebab ASI tidak keluar yang
umum terjadi. Karena itu, penting bagi ibu menyusui untuk merilekskan tubuhnya guna
melancarkan pelepasan hormon laktasi yang memengaruhi proses pengeluaran ASI.
Beberapa cara yang bisa dilakukan oleh ibu menyusui untuk merilekskan tubuh di antaranya
mendengarkan lagu yang menenangkan, rutin berolahraga, mengatur napas, serta mencukupi
waktu istirahat.

d. Perbanyak Minum Air Putih dan Konsumsi Makanan Sehat

Karena komponen ASI terbentuk dari cairan, ibu menyusui disarankan untuk rutin minum air
putih kurang lebih dua liter per hari guna mempermudah proses pembentukan ASI pada
kelenjar payudara. selain itu, penting pula bagi ibu menyusui untuk mengonsumsi makanan
sehat dengan gizi seimbang agar menghasilkan ASI yang berkualitas.

5. Makanan untuk ibu menyusui


a. Gandum utuh dan beras merah
Ibu menyusui membutuhkan asupan energi yang cukup dari makanan. Sumber energi ini bisa
diperoleh dari karbohidrat yang terdapat dalam nasi, roti, kentang, ubi, dan gandum utuh dan
beras merah yang kaya akan serat.

Terutama gandum utuh, tak hanya mengandung karbohidrat dan serat, makanan ini juga kaya
akan folat yang sangat baik untuk ibu menyusui dan bayi. Busui bisa mencampur gandum utuh
dengan beras merah guna memproduksi ASI dengan kualitas yang tinggi.
b. Ikan
Tak hanya karbohidrat, ibu menyusui juga membutuhkan asupan protein yang cukup. Asupan gizi
ini penting untuk mendukung produksi ASI dan pemulihan jaringan tubuh setelah melahirkan.
Untuk mencukupi asupan protein, Busui bisa mengonsumsi ikan, setidaknya 2 porsi seminggu.
Pilihlah ikan yang kaya akan DHA dan omega-3, seperti salmon, tongkol, atau sarden. Pasalnya,
kandungan nutrisi tersebut baik untuk perkembangan sistem saraf dan otak bayi serta membantu
mengurangi stres pascamelahirkan pada ibu.
c. Telur
Makanan ibu menyusui yang juga disarankan adalah telur. Hampir sama dengan ikan, telur
merupakan makanan yang kaya akan protein, omega-3, dan vitamin D. Ketiga nutrisi tersebut
bermanfaat untuk mendukung tumbuh kembang bayi, terutama bagi pertumbuhan tulang dan
perkembangan otaknya.
d. Buah dan sayuran
Buah dan sayuran merupakan sumber vitamin dan mineral yang baik bagi tubuh Busui dan Si
Kecil. Tak hanya itu, buah dan sayuran juga mengandung serat yang baik untuk pencernaan,
sehingga Busui bisa terhindar dari sembelit.
Namun, sebelum mengonsumsinya, pastikan buah dan sayuran sudah dicuci bersih dan bebas dari
pestisida, ya.
e. Susu dan produk olahannya
Susu merupakan salah satu sumber nutrisi penting, seperti kalsium, vitamin D, protein, lemak,
dan vitamin B. Tak hanya susu, berbagai produk olahan susu, seperti yoghurt dan keju, juga
mengandung nutrisi penting yang baik untuk mendukung kualitas dan produksi ASI serta tumbuh
kembang bayi.
f. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan dan biji-bijian juga merupakan makanan yang baik untuk dikonsumsi selama
masa menyusui. Pasalnya, makanan ini kaya akan berbagai nutrisi penting yang bermanfaat bagi
kesehatan Busui dan Si Kecil, seperti protein, asam lemak esensial, zat besi, kalsium, zinc, serat,
vitamin B, vitamin E, dan vitamin K.
Selain itu, kacang-kacangan dan biji-bijian juga disebut sebagai makanan yang dapat
meningkatkan produksi ASI (Adrian, 2021).

6. Makanan pantang untuk ibu menyusui


a. Ikan yang mengandung banyak merkuri
Meski kaya akan protein, sebagian jenis ikan juga mengandung banyak merkuri. Jika dikonsumsi
berlebihan, zat yang tergolong logam berat ini bisa membahayakan kesehatan dan merusak saraf
serta organ tubuh Busui dan Si Kecil.
Beberapa jenis ikan yang kandungan merkurinya tergolong tinggi antara lain, ikan hiu, makarel,
tuna, todak, dan kakap. Oleh karena itu, agar lebih aman, Busui dianjurkan untuk mengonsumsi
ikan hingga tidak lebih dari 2 porsi per minggu.
b. Kafein

Konsumsi kafein berlebihan juga tidak disarankan selama masa menyusui. Agar lebih aman,
Busui dianjurkan untuk membatasi asupan kafein hingga tidak melebihi 300 mg kafein atau setara
2–3 cangkir kopi dalam sehari. Pasalnya, tingginya kandungan kafein di dalam air susu dapat
mengganggu sistem pencernaan bayi dan membuatnya susah tidur. Selain pada kopi, kafein juga
terkandung di dalam teh, minuman berenergi, dan cokelat.
c. Minuman alkohol
Ketika Busui mengonsumsi minuman yang mengandung alkohol, zat tersebut akan terserap ke
dalam ASI dan bisa ikut diminum oleh bayi. Hal ini tentu saja tidak baik bagi kesehatan bayi.
Oleh sebab itu, selama masa menyusui, sebaiknya Busui menghindari konsumsi minuman alkohol
(Adrian, 2021).
7. Manajement ASI Perah
Penting untuk menempatkan ASIP di dalam botol kaca atau plastik yang bebas Bisphenol-A
(BPA)karena zat kimia ini kurang aman untuk kesehatan bayi. Pastikan botol-botol tersebut sudah
disterilkan atau minimal dicuci dengan air hangat hingga bersih. Hindari menyimpan ASIP dalam
botol sekali pakai yang memang tidak bisa digunakan secara berulang.
Daya tahan ASIP bergantung kepada letak ASI perah tersebut disimpan. Ada beberapa pedoman
penyimpanan ASIP yang perlu Bunda ketahui, antara lain:
a. ASI yang baru saja diperah dapat bertahan dalam suhu ruangan hingga 4 jam
b. Jika disimpan dalam wadah tertutup dengan kantong es, ASIP dapat bertahan hingga 24
jam
c. ASIP yang disimpan dalam lemari pendingin dapat bertahan hingga 3–4 hari
d. ASIP yang disimpan di dalam freezer dapat bertahan hingga 6 bulan

Botol ASIP yang disimpan dalam lemari pendingin dapat ditempatkan terlebih dahulu dalam
mangkok berisi air hangat sebelum diberikan pada bayi. Namun, hindari memasukkannya
kembali ke dalam lemari es setelah dihangatkan.Memberikan ASI perah pada bayi dapat
dilakukan dengan botol, sendok, maupun gelas khusus bayi (cup feeder). Namun, jika Bunda
sudah berada bersama bayi, sebaiknya tetap kondisikan bayi untuk menyusu secara langsung dari
payudara guna merangsang kelancaran produksi ASI. Manajemen ASI perah yang dikelola
dengan baik dapat menjadi solusi bagi ibu pekerja yang ingin terus memberikan ASI pada buah
hati. Sama seperti memberikan ASI secara langsung, ibu yang memerah ASI memerlukan asupan
makanan sehat dan istirahat cukup agar bisa mendapatkan ASI dalam jumlah cukup (Adrian,
2021).

DAFTAR PUSTAKA
Adrian, K. (2021, Juli 24). Makanan Ibu Menyusui yang Direkomendasikan. Retrieved from ALODOKTER:
https://www.alodokter.com/makanan-ibu-menyusui-yang-direkomendasikan

Adrian, K. (2021, Juli 12). Manajemen ASI Perah untuk Ibu Pekerja. Retrieved from ALODOKTER:
https://www.alodokter.com/manajemen-asi-perah-untuk-ibu-pekerja

Amelinda, C. (2023, Mei 26). Informasi Seputar ASI Eksklusif Untuk Bayi. Retrieved from Primaya
Hospital: https://primayahospital.com/anak/asi-eksklusif-untuk-bayi/

Bergman, N. J. (2023, juni 3). Neonatal stomach volume and physiology suggest feeding at 1-h intervals .
Retrieved from National Library of Medicine: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/23582739/

Siloam, M. T. (2023, maret 29). Mengenal Penyebab ASI Tidak Keluar dan Cara Mengatasinya. Retrieved
from Siloam Hospital: https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/penyebab-asi-
tidak-keluar-dan-cara-mengatasi

Anda mungkin juga menyukai