ASI Ekslusif
Waktu : 20 menit
A. TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 20 menit, diharapkan pasien dapat mengerti, memahami
tentang arti dari ASI eksklusif itu sendiri, mengapa bayi baru lahir harus ASI eksklusif, kenapa ASI susah
keluar, cara mengatasi ASI susah keluar, Nutrisi yang di konsumsi untuk ibu menyusui, dan management
ASI Perah
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 20 menit, diharapkan pasien akan dapat :
C. MATERI
Terlampir
D. MEDIA
1. Materi SAP
2. Leaflet
E. METODE
a) Ceramah
b) Tanya jawab
F. EVALUASI
G. LAMPIRAN MATERI
ASI EKSKLUSIF
Pijat laktasi merupakan gerakan yang dilakukan untuk merangsang produksi hormon
oksitosin guna mempermudah proses pengeluaran ASI. Gerakan ini dilakukan dengan
memijat bagian payudara, tengkuk, punggung, bahu, dan pinggang untuk memperlancar
sirkulasi darah serta membuat otot lebih rileks.Selain memperbanyak ASI, pijat laktasi juga
bermanfaat untuk mengencangkan payudara serta mengatasi mastitis atau infeksi saluran
payudara pada ibu menyusui.
Cara mengatasi ASI keluar sedikit berikutnya adalah dengan memompa ASI secara rutin.
Meski ASI keluar dalam jumlah sedikit, ibu menyusui tetap dianjurkan untuk memompa ASI
ataupun menyusui bayi secara rutin guna merangsang kelenjar payudara dalam
mengeluarkan ASI.
Seperti yang telah diketahui, stres menjadi salah satu faktor penyebab ASI tidak keluar yang
umum terjadi. Karena itu, penting bagi ibu menyusui untuk merilekskan tubuhnya guna
melancarkan pelepasan hormon laktasi yang memengaruhi proses pengeluaran ASI.
Beberapa cara yang bisa dilakukan oleh ibu menyusui untuk merilekskan tubuh di antaranya
mendengarkan lagu yang menenangkan, rutin berolahraga, mengatur napas, serta mencukupi
waktu istirahat.
Karena komponen ASI terbentuk dari cairan, ibu menyusui disarankan untuk rutin minum air
putih kurang lebih dua liter per hari guna mempermudah proses pembentukan ASI pada
kelenjar payudara. selain itu, penting pula bagi ibu menyusui untuk mengonsumsi makanan
sehat dengan gizi seimbang agar menghasilkan ASI yang berkualitas.
Terutama gandum utuh, tak hanya mengandung karbohidrat dan serat, makanan ini juga kaya
akan folat yang sangat baik untuk ibu menyusui dan bayi. Busui bisa mencampur gandum utuh
dengan beras merah guna memproduksi ASI dengan kualitas yang tinggi.
b. Ikan
Tak hanya karbohidrat, ibu menyusui juga membutuhkan asupan protein yang cukup. Asupan gizi
ini penting untuk mendukung produksi ASI dan pemulihan jaringan tubuh setelah melahirkan.
Untuk mencukupi asupan protein, Busui bisa mengonsumsi ikan, setidaknya 2 porsi seminggu.
Pilihlah ikan yang kaya akan DHA dan omega-3, seperti salmon, tongkol, atau sarden. Pasalnya,
kandungan nutrisi tersebut baik untuk perkembangan sistem saraf dan otak bayi serta membantu
mengurangi stres pascamelahirkan pada ibu.
c. Telur
Makanan ibu menyusui yang juga disarankan adalah telur. Hampir sama dengan ikan, telur
merupakan makanan yang kaya akan protein, omega-3, dan vitamin D. Ketiga nutrisi tersebut
bermanfaat untuk mendukung tumbuh kembang bayi, terutama bagi pertumbuhan tulang dan
perkembangan otaknya.
d. Buah dan sayuran
Buah dan sayuran merupakan sumber vitamin dan mineral yang baik bagi tubuh Busui dan Si
Kecil. Tak hanya itu, buah dan sayuran juga mengandung serat yang baik untuk pencernaan,
sehingga Busui bisa terhindar dari sembelit.
Namun, sebelum mengonsumsinya, pastikan buah dan sayuran sudah dicuci bersih dan bebas dari
pestisida, ya.
e. Susu dan produk olahannya
Susu merupakan salah satu sumber nutrisi penting, seperti kalsium, vitamin D, protein, lemak,
dan vitamin B. Tak hanya susu, berbagai produk olahan susu, seperti yoghurt dan keju, juga
mengandung nutrisi penting yang baik untuk mendukung kualitas dan produksi ASI serta tumbuh
kembang bayi.
f. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan dan biji-bijian juga merupakan makanan yang baik untuk dikonsumsi selama
masa menyusui. Pasalnya, makanan ini kaya akan berbagai nutrisi penting yang bermanfaat bagi
kesehatan Busui dan Si Kecil, seperti protein, asam lemak esensial, zat besi, kalsium, zinc, serat,
vitamin B, vitamin E, dan vitamin K.
Selain itu, kacang-kacangan dan biji-bijian juga disebut sebagai makanan yang dapat
meningkatkan produksi ASI (Adrian, 2021).
Konsumsi kafein berlebihan juga tidak disarankan selama masa menyusui. Agar lebih aman,
Busui dianjurkan untuk membatasi asupan kafein hingga tidak melebihi 300 mg kafein atau setara
2–3 cangkir kopi dalam sehari. Pasalnya, tingginya kandungan kafein di dalam air susu dapat
mengganggu sistem pencernaan bayi dan membuatnya susah tidur. Selain pada kopi, kafein juga
terkandung di dalam teh, minuman berenergi, dan cokelat.
c. Minuman alkohol
Ketika Busui mengonsumsi minuman yang mengandung alkohol, zat tersebut akan terserap ke
dalam ASI dan bisa ikut diminum oleh bayi. Hal ini tentu saja tidak baik bagi kesehatan bayi.
Oleh sebab itu, selama masa menyusui, sebaiknya Busui menghindari konsumsi minuman alkohol
(Adrian, 2021).
7. Manajement ASI Perah
Penting untuk menempatkan ASIP di dalam botol kaca atau plastik yang bebas Bisphenol-A
(BPA)karena zat kimia ini kurang aman untuk kesehatan bayi. Pastikan botol-botol tersebut sudah
disterilkan atau minimal dicuci dengan air hangat hingga bersih. Hindari menyimpan ASIP dalam
botol sekali pakai yang memang tidak bisa digunakan secara berulang.
Daya tahan ASIP bergantung kepada letak ASI perah tersebut disimpan. Ada beberapa pedoman
penyimpanan ASIP yang perlu Bunda ketahui, antara lain:
a. ASI yang baru saja diperah dapat bertahan dalam suhu ruangan hingga 4 jam
b. Jika disimpan dalam wadah tertutup dengan kantong es, ASIP dapat bertahan hingga 24
jam
c. ASIP yang disimpan dalam lemari pendingin dapat bertahan hingga 3–4 hari
d. ASIP yang disimpan di dalam freezer dapat bertahan hingga 6 bulan
Botol ASIP yang disimpan dalam lemari pendingin dapat ditempatkan terlebih dahulu dalam
mangkok berisi air hangat sebelum diberikan pada bayi. Namun, hindari memasukkannya
kembali ke dalam lemari es setelah dihangatkan.Memberikan ASI perah pada bayi dapat
dilakukan dengan botol, sendok, maupun gelas khusus bayi (cup feeder). Namun, jika Bunda
sudah berada bersama bayi, sebaiknya tetap kondisikan bayi untuk menyusu secara langsung dari
payudara guna merangsang kelancaran produksi ASI. Manajemen ASI perah yang dikelola
dengan baik dapat menjadi solusi bagi ibu pekerja yang ingin terus memberikan ASI pada buah
hati. Sama seperti memberikan ASI secara langsung, ibu yang memerah ASI memerlukan asupan
makanan sehat dan istirahat cukup agar bisa mendapatkan ASI dalam jumlah cukup (Adrian,
2021).
DAFTAR PUSTAKA
Adrian, K. (2021, Juli 24). Makanan Ibu Menyusui yang Direkomendasikan. Retrieved from ALODOKTER:
https://www.alodokter.com/makanan-ibu-menyusui-yang-direkomendasikan
Adrian, K. (2021, Juli 12). Manajemen ASI Perah untuk Ibu Pekerja. Retrieved from ALODOKTER:
https://www.alodokter.com/manajemen-asi-perah-untuk-ibu-pekerja
Amelinda, C. (2023, Mei 26). Informasi Seputar ASI Eksklusif Untuk Bayi. Retrieved from Primaya
Hospital: https://primayahospital.com/anak/asi-eksklusif-untuk-bayi/
Bergman, N. J. (2023, juni 3). Neonatal stomach volume and physiology suggest feeding at 1-h intervals .
Retrieved from National Library of Medicine: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/23582739/
Siloam, M. T. (2023, maret 29). Mengenal Penyebab ASI Tidak Keluar dan Cara Mengatasinya. Retrieved
from Siloam Hospital: https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/penyebab-asi-
tidak-keluar-dan-cara-mengatasi