PENDAHULUAN
selama proses tidur pada anak usia lima tahun ke atas. Mengompol dapat menjadi
masalah baik bagi anak karena dapat menjadi sumber malu, dan merepotkan bagi
voiding), tetapi pada tempat dan waktu yang tidak tepat, yaitu berkemih di tempat
perkembangan anak lebih lima tahun, anak akan miksi sebanyak 5-8 kali/hari dan
prasekolah yaitu 15-20%, anak usia 6 sampai 7 tahun 5-10%. Enuresis lebih. 1
beberapa kemungkinan terdapat beberapa faktor yakni faktor genetik, faktor tidu
dimana anak tertidur lelap dan enggan bangun untuk miksi, kapasitas kandung
kemih yang lebih kecil dari anak lainnya, defisiensi antidiuretik hormon (ADH)
berkemih yang rinci anak dan perihal mengompol anak. Selain itu riwayat
saluran kencing, adanya konstipasi, dan keadaan psikologis anak juga penting
1
untuk diketahui untuk membuktikan enuresis nokturnal pada anak bukan oleh
anak (mengompol) adalah perubahan perilaku, latihan dan orang tua diharapkan
Enuresis nokturnal dapat sembuh spontan tanpa diobati pada 10-20% kasus
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
1. Enuresis nokturnal yaitu enuresis yang terjadi hanya pada saat anak
2. Enuresis diurnal yaitu enuresis yang terjadi pada saat anak dalam
3
Enuresis nokturnal (ngompol) adalah pengeluaran air kemih yang tidak
disadari (involunter) saat malam hari yang terjadi pada anak-anak yang
voiding), tetapi pada tempat dan waktu yang tidak tepat, yaitu berkemih di
4
c. Submukosa, berupa jaringan ikat dibawah mukosa dan berhubungan
dengan muskularis.
kemih. Sudut-sudutnya terbentuk dari tiga lubang yaitu dua disudut atas
berupa muara ureter dan satu pada apex berupa uretra. 5,6
dari :
5
2. Serabut sensoris yang bersifat simpatis melalui nervus hypogastricus
rasa penuh, terbakar dan sesak kencing. Inervasi simpatis pada kandung
pada rhapdospinkter uretra dan beberapa otot perineal yang diatur oleh
kemih karena peregangan dinding dan terjadi melalui serabut aferen dan
1. Medula Spinalis
sakral 2-4, yang keluar dari plexus pelvikus dan sakralis, menuju kandung
6
hypogastricus. Reseptor simpatis terdiri dari reseptor α dan β. Reseptor α
terletak di bagian leher kandung kemih dan otot polos sekitar pangkal uretra
2. Otak
perangsang miksi berupa pons anterior dan hipotalamus posterior, dan pusat
inhibisi pada otak tengah. Pada saat miksi, pusat-pusat ini akan
kemih. Aliran ini dipengaruhi oleh gaya tarik bumi, selain itu juga kontraksi
peristaltik otot polos dalam dinding ureter. Karena urin secara terus menerus
7
dibentuk oleh ginjal, kandung kemih harus memiliki kapasitas penyimpanan
yang cukup. 7
juga impuls saraf volunter. Pada pengeluaran urin dibutuhkan kontraksi aktif
- Sfingter uretra eksternal terbentuk dari serabut otot rangka dari otot
sfingter.
Rata-rata pengeluaran urin adalah ± 1,5 liter per hari, walaupun bisa
berkurang hingga kurang dari 1 liter per harinya dan meningkat hingga
kandung kemih.
8
Pada anak-anak, miksi merupakan sebuah refleks lokal spinal dimana
pada dewasa, refleks ini dibawah kontrol volunter sehingga dapat diinhibisi
uretra melebar.
- Pada akhir proses miksi, kontraksi kuat dari otot sfingter uretra eksterna
dan dasar panggul akan mengeluarkan sisa urin dalam uretra, setelah itu
retensi urin atau tidak dapat menahan miksi, atau gejala-gejala kompleks
9
Berkemih dapat dicegah dengan kontraksi sfingter uretra eksterna
yang disadari. Namun, jika kandung kemih terus menerus diisi dan teregang,
belum tergang oleh relaksasi volunter sfingter uretra eksterna dan diafragma
kemih secara volunter dapat dibantu oleh kontruksi dinding abdomen dan
tergantung dari :
10
Adapun usia perkembangan kandung kemih, yaitu:
lobus frontalis dan parietalis otak. Sehingga anak sudah menyadari bila
- Usia 2,5 tahun, anak sudah tahu cara dan guna miksi sehingga anak
miksi.
- Usia 3 tahun, anak akan pergi ke kamar mandi bila ingin miksi dan
sudah dapat menahan miksi dalam waktu yang cukup lama, terutama
saat bermain dan biasanya akan miksi sekitar 8-14 kali/hari. Pada usia
ini usia ini anak sudah dapat mengendalikan miksi pada siang hari, pada
malam hari 75% anak usia 3,5 tahun sudah tidak mengalami nocturnal
enuresis (mengompol).
- Usia 4,5 tahun, anak sudah dapat mengendalikan kandung kemih secara
lengkap.
- Usia 5 tahun, anak akan miksi sebanyak 5-8 kali/hari dan akan menolak
11
Pengisian kandung kemih, selain memicu refleks kandung kemih juga
kontrol volunter terhadap miksi yang dipelajari selama toilet training pada
bersangkutan dan bukan pada saat pengisian kandung kemih pertama kali
2.3 Epidemiologi
prasekolah yaitu 15-20%, anak usia 6 sampai 7 tahun 5-10%. Enuresis lebih
sering terjadi pada anak laki-laki dengan prevalensi yakni 60%, jika
12
2.4 Etiopatogenesis
nokturnal.
77% anak mengalami enuresis bila kedua orang tuanya enuresis, 43-
enuresis, dan 15% anak enuresis bila kedua orang tua sama sekali tidak
enuresis. 1,8
Tidur yang sangat dalam (deep sleep) akan menyebabkan anak tidak
sedikit urin pada malam hari. Pada anak yang mengalami enuresis,
13
2.4.5 Toilet training yang kurang
Latihan pola buang air kemih yang baik (toilet training) yang kurang
tahun. 1,8
2.5.1 Anamnesis
berikut :
1) Pola berkemih yang rinci : sejak kapan anak dapat berkemih sendiri,
urin dimalam hari, tanpa adanya rasa panas atau terbakar, dan warna
14
2.5.2 Pemeriksaan fisik
1. Suatu gangguan yang ditandai oleh buang air kecil tanpa kehendak pada
siang dan/atau malam hari, yang tidak sesuai dengan usia mental anak, dan
2. Tidak terdapat garis pemisah yang tegas antara gangguan enuresis dan
15
didiagnosis terhadap anak dibawah usia 5 tahun atau dengan usia mental
4. Enuresis ada kalanya timbul bersamaan dengan enkopresis, dalam hal ini
1) Enuresis diurnal.
urin, nyeri saat miksi, dan anak sering miksi pada siang ataupun malam
frekuensi miksi pada siang dan malam hari, nyeri saat miksi, demam, dan
16
2.7 Penatalaksanaan
merupakan terapi lini kedua dan hanya diperuntukan bagi anak yang gagal
2.7.1 Non-Farmakologi
2) Perubahan kebiasaan
miksi.
- Miksi sebelum tidur, dimana anak harus pergi ke toilet untuk buang
17
3) Psikoterapi. Psikoterapi berupa konseling pada orang tua bahwa hal ini
2.7.2 Farmakologi
lebih singkat serta lebih kuat dari vasopresin (hormon antidiuretik). Obat
kandung kemih selama tidur tidak penuh dan anak tidak mengompol.
mg/ml dalam botol 2,5 ml. Desmopresin tidak memiliki efek samping,
18
2.8 Komplikasi dan prognosis
BAB III
PENUTUP
maturasi berupa pengeluaran air kemih yang tidak disadari (involunter) saat tidur
malam yang umum terjadi pada anak-anak usia prasekolah serta dapat sembuh
19
20
DAFTAR PUSTAKA
1. Suarta Ketut, and Suari Made Rini. Enuresis pada Anak, PPDS IKA FK
2009.
5. Guyton, Arthur C and Hall, John E. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi
6. Buku ajar Anatomi Biomedik II, edisi 1. Bagian Anatomi FK UNHAS. 2011.
Jakarta. 2012.
21