Pembimbing :
dr. Abdul Faris, Sp. OG (K)
ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts
BAB I
PENDAHULUAN
Mola hidatidosa
Obesitas
Kehamilan multiple
PATOFISIOLOGI
DIAGNOSIS
Proteinuria >300
TD > 140/90
mg/24 jam atau >
mmHg
+1 dipstik
Edema anasarka
PENATALAKSANAAN PREEKLAMPSIA
2. Tujuan perawatan
• Tirah baring
• Restruksi garam
IDENTITAS
Nama : Ny. A
Umur : 26 tahun
Alamat : Petobo
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Keluhan Utama :
• Nyeri perut bagian bawah tembus kebelakang
4. Riwayat menstruasi
RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Pasien tidak merokok dan minum minuman beralkohol
RIWAYAT PENGOBATAN
Pasien rutin minum 2 jenis obat yang diberikan dari Puskesmas
RIWAYAT MENSTRUASI
Pertama kali haid saat berusia 13 tahun, durasi haid 5 hari, siklus
28 hari. Haid terakhir ?-04-2019. Riwayat ganti pembalut 3kali
dalam sehari
RIWAYAT ALERGI
Tidak memiliki alergi terhadap suhu, makanan, minuman, obat,
dll
RIWAYAT OPERASI
Tidak pernah operasi sebelumnya
RIWAYAT KB
Pasien tidak pernah menggunakan KB
Keadaan umum : sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
BB : 55 kg
TB :160 cm
Vital Sign
TD : 140/90 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 36,7 oC
STATUS GENERALISATA
Kepala Leher
Bentuk: normochepal
PENATALAKSANAAN
• Inj. Dexamethasone 5 mg/12 jam/IM
• Nifedipin 3x10 mg
• Observasi KU,TTV dan BJF
• Rencana SC
FOLLOW UP
Perawatan hari 1, 22/05/2019
• IVFD RL 28 tpm
• Inj. Cefotaxim 1 gram/24 jam/IV
• Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam/IV
• Inj. Ranitidin 50 mg/12 jam/IV
• Inj. Ondansentron 4 mg/24 jam/IV
• Asam tranexamat 500 mg/12 jam/IV
• Drips Metronidazole 500 mg/12 jam/IV
Perawatan hari 5, 26/05/2019
S : : Nyeri luka post operasi (+), perdarahan pervaginam (+), flatus
(+), kembung (-), pusing (-), mual (-), muntah (-). BAB (-) dan BAK (-)
P : IVFD RL 28 tpm
Inj. Cefotaxim 1 gram/24 jam/IV
Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam/IV
Inj. Ranitidin 50 mg/12 jam/IV
Inj. Ondansentron 4 mg/24 jam/IV
Asam tranexamat 500 mg/12 jam/IV
Drips Metronidazole 500 mg/12 jam/IV
Perawatan hari 6, 27/05/2019
S : Nyeri luka post operasi (+) berkurang, perdarahan pervaginam (+)
berkurang, flatus (+), kembung (-), pusing (-), mual (-), muntah (-). BAB (-)
dan BAK (+) lancar
P : Cefixime 3x100 mg
Metronidazole 2x500 mg
Meloxicam 3x7,5 mg
Sangobiod 1x1
Nifedipin 3x10 mg
Pulang
BAB IV
PEMBAHASAN
KASUS
KASUS Teori
Preeklampsia preeklampsia
KASUS Teori
paru karena dilihat dari usia pranatal. Dan tidak diberikan obat-
obat diuretik, antihipertensi dan
kehamilan belum aterm.
sedatif. Menurut teori pemberian
Juga diberikan obat
antihipertensi yaitu bila tekanan
antihipertensi yaitu
sistolik ≥ 180 mmHg dan atau
nifedipine 10 mg 3x1 tablet.
tekanan diastolik ≥110 mmHg.
Pada kasus ini, usia
Kasus
Teori
kehamilan pasien Menurut teori juga,
preterm yang diberikan terdapat beberapa
obat antihipertensi
selama beberapa hari kekhawatiran, termasuk
tetapi tekanan darah serviks yang belum
tidak pernah normal
sehingga disarankan matang, persepsi adanya
untuk dilakukan tindakan kedaruratan karena
operasi SC. Obat
antihipertensi tetap keparahan preeklampsia
diberikan yaitu Nifedipin dan perlunya dilakukan
10 mg 3x1 tabet. Saat
pasien akan koordinasi dengan unit
dipulangkan, pasien intensif neonatus yang
akan diberi edukasi untuk
rutin mengontrol tekanan menyebabkan para ahli
darah di pelayanan menganjurkan pelahiran
kesehatan
secara SC.
Pada pasien ini,
prognosis bonam karena
setelah dilakukan
Prognosis preeklampsia tindakan SC, terlihat
umumnya baik jika deteksi perbaikan pada
dini sehingga pengobatan tekanan darah pasien
dapat dilakukan sedini dari hari ke hari dan
mungkin. Preeklampsia tidak ditemukan adanya
dapat menghilang setelah tanda-tanda bahaya
bayi lahir ataupun dapat berupa kejang ataupun
menetap sampai 20 minggu komplikasi perdarahan
setelah persalinan. akibat tindakan SC.