Anda di halaman 1dari 18

Tugas Akuntansi Sektor Publik

( Makalah Pelaporan Keuangan Sektor Publik )

Disusun Oleh :

Laudhita Iftitania (120110170042)


Yolanda Fitrionita (120110170079)
Riva Nur Amalia (120110170126)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PADJADJARAN
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 3

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 3


1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................. 4
1.3 Tujuan.................................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 5

2.1 Laporan Keuangan Sector Publik .......................................................................................... 5


2.2 Tujuan dan Fungsi Laporan Keuangan Sektor publik .......................................................... 6
2.3 Jenis- Jenis Laporan Keuangan Dalam Sector Public ........................................................... 8
2.3.1 Laporan Posisi Keuangan (Neraca)/Balance sheets ....................................................... 8
2.3.2 Laporan Kinerja Keuangan (Laporan Surplus/Devisit)/ performance reports ............... 8
2.3.3 Laporan perubahan aktiva/ekuitas neto .......................................................................... 9
2.3.4 Laporan Arus Kas / cash flow statement ........................................................................ 9
2.3.5 Kebijakan Akuntansi dan Catatan Atas Laporan Keuangan Catatan laporan
keuangan ....................................................................................................................... 10
2.4 Pemakai Laporan Keuangan Sektor public serta Kepentingannya ..................................... 12
2.5 Hak Dan Kebutuhan Pemakai Laporan Keuangan .............................................................. 14
2.6 Disclosure (Pengungkapan)................................................................................................. 16
BAB III PENUTUP ..................................................................................................................... 18

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................... 18

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sektor publik merupakan organisasi yang kompleks dan heterogen. Kompleksitas sektor
publik tersebut menyebabkan kebutuhan informasi untuk perencanaan dan pengendalian
manajemen lebih bervariasi. Demikian juga stakeholder sektor publik,mereka membutuhkan
informasi yang lebih bervariasi, handal, dan relevan untuk pengambilan keputusan. Tugas dan
tanggung jawab akuntan sektor publik adalah menyediakan informasi baik untuk memenuhi
kebutuhan internal organisasi maupun kebutuhan pihak eksternal.
Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan keuangan sebagai
salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik. Akuntansi dan laporan keuangan
mengandung pengertian sebagai suatu proses pengumpulan, pengolahan, dan pengkomunikasian
informasi yang bermanfaat untuk pembuatan keputusan dan untuk menilai kinerja organisasi.
Karena kebutuhan informasi di sektor publik lebih bervariasi, maka informasi tidak terbatas pada
informasi keuangan yang dihsilkan dari sistem akuntansi organisasi. Informasi non-moneter
seperti ukuran output pelayanan harus juga dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan.
Informasi akuntansi merupakan alat untuk melaksanakan akuntabilitas sektor publik secara
efektif, bukan tujuan akhir akuntansi sektor publik itu sendiri, karena kebutuhan informasi sektor
publik lebih bervariasi. Pada bab ini akan berfokus pada teori pelaporan dalam sektor publik,
sistem pelaporan keuangan sektor publik , siklus pelaporan keuangan, teknik laporan keuangan
sektor publik, contoh laporan keuangan sektor publik, dan unsur-unsurnya dalam organisasi
sektor publik (pemerintah pusat,pemerintah daerah,LSM,yayasan, serta partai politik.
Untuk itulah kelompok kami yang mendapatkan kesempatan untuk menyajikan
pembahasan mengenai laporan keuangan sektor publik, berusaha menyajikan pembahasan
mengenai laporan keuangan sektor publik dengan singkat, padat, dan jelas.

3
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian akuntansi sektor public dan akuntansi dan laporan keuangan ?
2. Apa tujuan dan fungsi laporan keuangan sector public ?
3. Apa saja jenis laporan keuangan dalam sector public?
4. Siapa saja pemakai laporan keuangan sector public beserta kepentingannya?
5. Apa hak dan kebutuhan pemakai laporan keuangan?
6. Apa itu disclosure?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian akuntansi sector public dan akuntansi dan laporan keuangan
2. Mengetahui tujuan dan fungsi laporan keuangan sector public
3. Mengetahui jeni-jenis laporan keuangan dalam sector publik
4. Mengetahui pemakai laporan keuangan sector public
5. Mengetahui hak dan kebutuhan pemakai laporan keuangan
6. Mengetahui pengetian disclosure

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Laporan Keuangan Sector Publik

Sektor publik merupakan organisasi yang kompleks dan heterogen. Kompleksitas


sektor publik tersebut menyebabkan kebutuhan informasi untuk perencanaan dan pengendalian
manajemen lebih bervariasi. Demikian juga bagi stekeholder sektor publik, mereka
membutuhkan informasi yang lebih bervariasi, handal, dan relevan untuk pengambilan
keputusan. Tugas dan tanggung jawab akuntan sektor publik adalah menyediakan informasi baik
untuk memenuhi kebutuhan internal organisasi maupun kebutuhan pihak eksternal.

Akuntansi sektor publik memiliki peran penting untuk menyiapkan laporan keuangan
sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik. Akuntansi dan laporan keuangan
mengandung pengertian sebagai suatu proses pengumpulan, pengolahan, dan pengkomunikasian
informasi yang bermanfaat untuk pembuatan keputusan dan untuk menilai kinerja organisasi.
Informasi keuangan bukan merupakan tujuan akhir akuntansi sektor publik. Informasi keuangan
berfungsi memberikan dasar pertimbangan untuk pengambilan keputusan. Informasi akuntansi
merupakan alat untuk melaksanakan akuntabilitas sektor publik secara efektif, bukan tujuan
akhir sektor publik itu sendiri. Karena kebutuhan informasi di sektor publik lebih bervariasi,
maka informasi tidak terbatas pada informasi keuangan yang dihasilkan dari sistem akuntansi
organisasi. Informasi non-moneter seperti ukuran output pelayanan harus juga dipertimbangkan
dalam pembuatan keputusan.

Langenderfer (1973) dalam Glynn, J. J. (1993) menyatakan bahwa akuntansi secara


normatif memiliki tiga aspek, yaitu : (1) sifat informasi yang diberikan ; (2) kepada siapa
informasi tersebut diberikan ; dan (3) tujuan informasi tersebut diberikan. Lebih lanjut
Langenderfer menyataka bahwa :

Akuntansi merupakan suatu sistem pengukuran dan sistem komunikasi untuk memberikan
informasi ekonomi dan sosial atas suatu entitas yang dapat diidentifikasi sehingga

5
memungkinkan pemakai untuk membuat pertimbangan dan keputusan mengenai alokasi sumber
daya yang optimal dan tingkat pencapaian tujuan organisasi (Langenderfer, 1973, p.50).

Organisasi sektor publik dituntut untuk dapat membuat laporan keuangan eksternal yang
meliputi laporan keuangan formal, seperti Laporan Surplus/Defisit, Laporan Realisasi Anggaran,
Laporan Rugi/Laba, Laporan Aliran Kas, Neraca, serta Laporan Kinerja yang dinyatakan dalam
ukuran finansial dan non-finansial. Terdapat beberapa alasan mengapa perlu dibuat laporan
keuangan. Dilihat dari sisi manajemen perusahaan, laporan keuangan merupakan alat
pengendalian dan evaluasi kinerja manajerial dan organisasi. Sedangkan dari sisi pemakai
eksternal, laporan keuangan merupakan salah satu bentuk mekanisme pertanggungjawaban dan
sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Organisasi sektor publik diwajibkan untuk
membuat laporan keuangan dan laporan tersebut perlu diaudit untuk menjamin telah
dilakukannya true and fair presentation.

2.2 Tujuan dan Fungsi Laporan Keuangan Sektor publik


Mardiasmo (2002) menyebutkan tujuan dan fungsi laporan keuangan sektor publik
sebagai berikut:

A. Kepatuhan dan Pengelolaan – Compliance and Stewardship


Laporan keuangan digunakan untuk memberikan jaminan kepada pengguna
laporan keuangan dan pihak otoritas penguasa bahwa pengelolaan sumber daya telah
dilakukan sesuai dengan ketentutan hukum dan peraturan lain yang telah ditetapkan.
B. Akuntabilitas dan Pelaporan Retrospektif – Accountability and Retrospective Reporting
Laporan keuangan digunakan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada
publik. Laporan keuangan digunakan untuk memonitor kerja dan mengevaluasi
manajemen, memberikan dasar untuk mengamati tren antarkurun waktu, pencapaian
atas tujuan yang telah ditetapkan, dan membandingkannya dengan kinerja organisasi
lain yang sejenis jika ada.
C. Perencanaan dan Informasi Otorisasi – Planning and Authorization Information
Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan dasar perencanaan kebijakan
dan aktivitas di masa yang akan datang dan memberikan informasi pendukung
mengenai otorisasi penggunaan dana.

6
D. Kelangsungan Organisasi – Viability2
Laporan keuangan berfungsi untuk membantu pengguna dalam menentukan
apakah suatu organisasi atau unit kerja dapat meneruskan menyediakan barang dan jasa
(pelayanan) di masa yang akan datang.
E. Hubungan Masyarakat – Public Relation
Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan kesempatan kepada organisasi
untuk mengemukakan pernyataan atas pretasi yang telah dicapai kepada pengguna yang
dipengaruhi karyawan dan masyarakat, serta sebagai alat komunikasi dengan publik dan
pihak-pihak lain yang berkepentingan.
F. Sumber Fakta dan Gambaran – Source of Facts and Figures
Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi kepada berbagai
kelompok kepentingan yang ingin mengetahui organisasi secara lebih dalam.

Secara rinci tujuan akuntansi dan laporan keuangan organisasi pemerintah adalah :

1. Memberikan informasi keuangan untuk menemukan dan memprediksi aliran kas, saldo
neraca, dan kebutuhan sumber daya financial jangka pendek unit pemerintah.
2. Memberikan informasi keuangan untuk menentukan dan memprediksi kondisi ekonomi
suatu unit pemerintahan dan perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya.
3. Memberikan informasi keuangan untuk memonitor kinerja, kesesuiannya dengan
peraturan perundang-undangan, kontrak yang telah di sepakati, dan ketentuan lain yang
di syaratkan.
4. Memberikan informasi untuk perencanaan dan penganggaran, serta untuk memprediksi
pengaruh akuisisi dan alokasi sumber daya terhadap pencapaian tujuan operasional.
5. Memberikan informasi untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan operasional.

7
2.3 Jenis- Jenis Laporan Keuangan Dalam Sector Public
2.3.1 Laporan Posisi Keuangan (Neraca)/Balance sheets

Laporan posisi keuangan, atau disebut juga dengan neraca ataupun laporan aktiva dan
kewajiban adalah laporan keuangan yang menyajikan posisi aktiva, hutang dan modal pemilik
pada satu saat tertentu. Secara minimum, laporan posisi keuangan harus memasukkan pos-pos
yang menyajikan jumlah berikut :
1. Properti, pabrik dan peralatan
2. Aktiva-aktiva tak berwujud
3. Aktiva-aktiva financial
4. Investasi yang diperlukan dengan metode ekuitas
5. Persediaan
6. Pemulihan transaksi non pertukaran, termasuk pajak dan transfer
7. Piutang dari transaksi pertukaran
8. Kas dan setara kas
9. Hutrang pajak dan transfer
10. Hutang karana transaksi pertukaran
11. Cadangan (provision)
12. Kewajiban tidak lancer
13. Pertisipasi minoritas, dan
14. Aktiva/ekuitas neto

2.3.2 Laporan Kinerja Keuangan (Laporan Surplus/Devisit)/ performance reports

Laporan kinerja keuangan atau disebut dengan laporan pendapatan dan biaya, laporan
rugi laba, laporan operasi, adalah laporan keuangan yang menyajikan pendapatan dan biaya
selama satu periode tertentu. Laporan kinerja keuangan minimal harus mencakup pos-pos lini
berikut :

1. Pendapatan dari aktivitas operasi


2. Surplus atau devisit dari aktivitas operasi
3. Biaya keuangan (biaya pinjaman)

8
4. Surplus atau devisit neto saham asosiasi dan joint venture yang menggunakan metode
ekuitas
5. Surplus atau devisit dari aktivitas biasa
6. Pos-pos luar biasa
7. Saham partisipasi minoritas dari surplus atau devisit neto, dan
8. Surplus atau devisit neto untuk suatu periode.

2.3.3 Laporan perubahan aktiva/ekuitas neto

Dari suatu entitas diantara dua tanggal pelaporan menggambarakan peningkatan atau
penurunan kekayaan, bedasarkan prinsip pengukuran tertentu yang diadopsi dan harus
diungkapkan dalam laporan keuangan. Perubahan keseluruhan dalam aktiva atau ekuitas neto
menyajikan total surplus/devisit neto untuk suatu periode, pendapatan dan biaya lainnya yang
diakui secara langsung sebagai perubahan dalam aktiva/ekuitas neto dan setiap kontribusi oleh,
dan kontribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik. Laporan perubahan dalam
aktiva/ekuitas neto ini paling tidak meliputi :

1. Kontribusi oleh pemilik dan distribusi kepada pemili dalam kapasitanya sebagai pemilik.
2. Saldo untuk surplus dan devisit akumulasian pada awal periode dan pada tanggal
pelaporan dan pergerakan selama periode.
3. Pengungkapan komponen aktiva/ekuitas neto secara terpisah, dan rekonsiliasi antara
nilai tercatat dari setiap komponen aktova atau ekuitas neto pada awal dan akhir periode
yang mengungkapkan setiap perubahan.

2.3.4 Laporan Arus Kas / cash flow statement

Menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran dari kas selama satu periode
tertentu. Penerimaan dan pengeluaran kas diklasifikasikan menurut kegiatan operasi, kegiatan
pendanaan, dan kegiatan investasi.Informasi arus kas bermanfaat bagi pemakai laporan keuangan
karena menyediakan dasar taksiran kemampuan entitas untuk menghasilkan kas dan setara kas,
dan kebutuhan entitas.

9
2.3.5 Kebijakan Akuntansi dan Catatan Atas Laporan Keuangan Catatan laporan
keuangan

Kebijakan Akuntansi dan Catatan Atas Laporan Keuangan Catatan laporan keuangan dari
entitas harus:

1. Menyediakan informasi mengenai dasar penyusunan laporan keuangan, dan kebijakan


akuntansi spesifik yang dipilih serta menetapkan terhadap transaksi-transaksi dan
peristiwa-peristiwa penting lainnya
2. Mengungkapkan informasi yang diwajibkan oleh standar akuntansi keuangan sector
public, yang tidak disajikan dalam laporan posisi keuangan, laporan kinerja keuangan,
laporan arus kas, dan laporan perubahan aktiva/ekuitas neto, dan:
3. Menyediakan informasi yang tidak disajikan pada laporan keuangan, namun persyaratan
penyajian wajar tetap ditetapkan.

Kebijakan akuntansi yang dapat dipertimbangkan oleh suatu entitas untuk disajikan meliputi,
namun tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut:

1. Pengakuan pendapatan
2. Prinsip-prinsip konsolidasi, termasuk entitas pengendalian
3. Investasi-investasi
4. Pengakuan depresiasi/amortisasi aktiva berwujud dan tak berwujud
5. Kapitalisasi biaya dan pengeluaran lain
6. Persediaan yang dimiliki untuk dijual
7. Aktiva bersyarat lain
8. Kontrak-kontrak kontruksi
9. Investasi property
10. Instrument financial dan investasi
11. Sewa guna usaha/lease
12. Biaya penelitian dan pengembangan
13. Persediaan untuk dikonsumsi
14. Penyisihan
15. Biaya manfaat pensun

10
16. Penjabaran mata uang asing dan lindung nilai (hedging)
17. Devinisi segmen-segmen dan dasar alokasi biaya antar segmen
18. Akuntansi inflasi
19. Hibah pemerintah.

Analisis laporan keuangan dapat ditinjau dari ragam pelaporan yang ada, yaitu:

 Laporan kinerja keuangan (Neraca)


 Likuiditas pemerintah
 Komposisi investasi
 Kekayaan pemerintah
 Komposisi kewajiban
 Ravaluasi cadangan
 Komposisi hutang pension
 Laporan kinerja keuangan (surplus/devisit)
 Efektifitas penarikan pajak
 Tingkat pelanggaran peraturan keuangan
 Komposisi pendapatan
 Komposisi pengeluaran
 Beban bunga pinjaman
 Rugi surplus translasi keuangan
 Laporan arus kas
 Komposisi arus kas
 Tingkat panarikan pajak baik indivisual, organisasi maupun produk
 Komposisi pajak tidak langsung
 Komposisi likuiditas pendapatan lain-lain
 Komposisi pengeluaran kas
 Komposisi pengeluaran investasi
 Komposisi pencairan investasi
 Komposisi likuiditas pertukaran mata uang

11
2.4 Pemakai Laporan Keuangan Sektor public serta Kepentingannya

Pemakai laporan keuangan sektor publik dapat diidentifikasikan dengan menelusuri


siapa yang menjadi stakeholder organisasi. Drebin et al. (1981) mengidentifikasikan terdapat
sepuluh kelompok pemakai laporan keuangan. Lebih lanjut Drebin menjelaskan keterkaitan antar
kelompok pemakai laporan keuangan tersebut dan menjelaskan kebutuhannya. Kelompok
pemakai laporan keuangan tersebut adalah :
a. Pembayar pajak (taxpayers)
b. Pemberi dana bantuan (granlurx).
c. Investor.
d. Pengguna jasa (fee-paying service recipients)
e. Karyawan/ pegawai
f. Pemasok (vendor)
g. Dewan legislatif
h. Manajemen
i. Pemilih (voters)
j. Badan pengawas (oversight bodies)

Pengklasifikasian tersebut didasarkan atas pertimbangan bahwa pembayar pajak,


pemberi dana bantuan, investor, dan pembayar jasa pelayanan merupakan sumber penyedia
keuangan organisasi, karyawan dan pemasok merupakan penyedia tenaga kerja dan sumber daya
material, dewan legislative, dan manajemen membuat keputusan alokasi sumber daya, dan
aktivitas mereka semua diawasi oleh pemilih dan badan pengawas, termasuk level pemerintahan
yang lebih tinggi.
Anthony mengklasifikasikan pemakai laporan keuangan sektor publik menjadi lima
kelompok, yaitu:
a. Lembaga pemerintah (governing bodies)
b. Investor dan kreditor
c. Pemberi sumber daya (resourceproviders)
d. Badan pengawas (oversight bodies)
e. Konstituen

12
Pengklasfikasian pemakai laporan keuangan yang dilakukan Anthony adalah
dengan mempertimbangkan semut organisasi nonbisnis, bukan untuk organisasi pemerintahan
saja, sedangkan Drebin et al mengklasifikasikan pemakai laporan keuangan untuk sektor
pemerintahan saja.
Jika dibandingkan dengan analisis Drebin et al., Anthony memasukkan pembayar
pajak, pemilih, dan karyawan dalam satu kelompok yang ia sebut konstituen. Ia
mengelompokkan pemberi dana bantuan dan pembayar jasa sebagai pemberi sumber daya,
investor dan kreditor dikelompokkan menjadi satu.
Sementara itu, Hanley el d. (1992) mengklasifikasikan pengguna laporan
keuangan sektor publik menjadi dua belas kelompok, yaitu:
a. Anggota terpilih (electedmembers)
b. Masyarakat sebagai pemilih dan/atau pembayar pajak
c. Pelanggan atau klien
d. Karyawan/pegawai
e. Pelanggan dan pemasok
f. Pemerintah
g. Pesaing (competitors)
h. Regulator
i. Pemberi pinjaman (leaders)
j. Donor dan sponsor
k. Investor atau patner bisnis
l. Kelompok penekan lainnya
Pengklasifikasian pemakai laporan keuangan sektor publik menurut Borgonovi dan Anessi-
Pessina(l997) :
a. Masyarakat pengguna jasa publik
b. Masyarakat pembayar pajak
c. Perusahaan dan organisasi sosial ekonomi yang menggunakan pelayanan public
sebagai input atas aktivitas organisasi
d. Bank dan masyarakat sebagai kreditor pemerintah
e. Badan-badan internasional, seperti Bank Dunia, IMF, ADB, PBB, dsb.
f. Investor using dan Country Analyst

13
g. Generasi yang akan datang
h. Lembaga Negara
i. Kelompok Politik (Partai Politik)
j. Manajer publik (Gubernur, Bupati, Direktur BUMN/BUMD)
k. Pegawai pemerintah

Serikat dagang sektor publik Governmental Accounting Standars Board (GASB)


(1999, B184) mengidentifikasikan pemakai laporan keuangan pemerintah menjadi tiga kelompok
besar, yaitu:
a. Masyarakat yang kepadanya pemerintah bertanggungjawab,
b. Legislatif dan Badan Pengawasan yang secara langsung mewakili rakyat,
c. Investor dan kreditor yang memberi pinjaman dan/ atau berpartisipasi dalam
proses pemberian pinjaman

2.5 Hak Dan Kebutuhan Pemakai Laporan Keuangan

Pada dasarnya masyarakat (publik) memiliki hak dasar terhadap pemerintah, yaitu :

a. Hak untuk mengetahui (right to know), yaitu :

 Mengetahui kebijakan pemerintah


 Mengetahui keputusan yang diambil pemerintah
 Mengetahui alasan dilakukannya suatu kebijakan dan keputusan tertentu

b. Hak untuk diberi informasi (right to be informed )yang meliputi hak untuk diberi penjelasan
secara terbuka atas permasalahan – permasalahan tertentu yang menjadi perdebatan publik.

c. Hak untuk didengar aspirasinya ( right to be heard and to be listen to ).

Laporan keuangan pemerintah merupakan hak publik yangbharus diberikan oleh


pemerintah, baik pusat maupun daerah. Hak publik atas informasi keuangan muncul sebagai
konsekuensi konsep pertanggungjawaban publik. Pertanggungjawaban publik mensyaratkan

14
organisasi publik untuk memberikan laporan keuangan sebagai bukti pertanggungjawaban dan
pengelolaan (accountability & stewardship).

Setiap pemakai laporan memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda – beda
terhadap informasi keuangan yang diberikan oleh pemerintah. Bahkan di antara kelompok
pemakai laporan keuangan tersebut dapat timbul konflik kepentingan. Laporan keuangan
pemerintah disediakan untuk memberi informasi kepada berbagai kelompok pemakai, meskipun
setiap kelompok pemakai memiliki kebutuhan informasi yang berbeda – beda.

Kebutuhan informasi pemakai laporan keuangan pemerintah tersebut dapat diringkas


sebagai berikut :

1. Masyarakat pengguna pelayanan publik membutuhkan informasi atas biaya, harga, dan
kualitas pelayanan yang diberikan.

2. Masyarakat pembayar pajak dan pemberi bantuan ingin mengetahui keberadaan dan
penggunaan dana yang telah diberikan. Publik ingin mengetahui apakah pemerintah
melakukan etaatan fiskal dan ketaatan pada peraturan perundangan atas pengeluaran –
pengeluaran yang dilakukan.

3. Kreditor dan investor membutuhkan informasi untuk menghiitung tingkat risiko, likuiditas,
dan solvabilitas.

4. Parlemen dan kelompok politik memerlukan informasi keuangan untuk melakukan fungsi
pengawasan, encegah terjadinya laporan yang bias atas kondisi keuangan pemerintah, dan
penyelewengan keuangan negara.

5. Manajer publik membutuhkan informasi akuntansi sebagai komponen sistem informasi


manajemen untuk membantu perencanaan dan pengendalian organisasi, pengukuran kinerja,
dan membandingkan kinerja organisasi antar kurun waktu dan dengan organisasi lain yang
sejenis.

6. Pegawai membutuhkan informasi atas gaji dan manajemen kompensasi.

15
2.6 Disclosure (Pengungkapan)

Pemerintah harus menentukan kebijakan yang menjelaskan komponen apa saja yang
dapat dikategorikan sebagai pendapatan atau biaya operasi yang tepat untuk suatu unit kerja yang
dilaporkan, luas pengungkapan (disclosure) dan kebijakan – kebijakan akuntansi yang
dipraktikkan secara konsisten. Pemerintah dapat diharapkan dapat memberikan atmbahan
informasi untuk hal – hal sebagai berikut :

1. Fokus pengukuran dan dasar akuntansi yang digunakan untuk pembuatan laporan.

2. Kebijakan menghapuskan / menghentikan aktivitas internal unit kerja pada Laporan Aktivitas.

3. Kebijakan kapitalisasi aktiva dan menaksir umur ekonomi aktiva – aktiva tersebut untuk
menentukan biaya depresiasinya.

4. deskripsi mengenai jenis – jenis transaksi yang masuk dalam penerimaan program dan
kebijakan untuk mengalokasikan biaya – biaya tidak langsung kepada suatu fungsi atau unit
kerja dalam Laporan Aktivitas.

5. Kebijakan pemerintah dalam menentukan pendapatan operasi dan non – operasi.

6. Pemerintah harus mengungkapkan secara detail/lengkap dalam catatan (notes) laporan


keuangan mengenai aset moodal dan utang jangka panjang. Aset modal yang tidak
didepresiasi harus diungkapkan secara terpisah dari aset modal yang didepresiasi. Informasi
mengenai kewajiban jangka panjang, meliputi obligasi, utang wesel, pinjaman, utang leasing,
tuntutan, dan sebagainya.

Akuntansi Sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan keuangan
sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik. Dilihat dari sisi internal organisasi
laporan keuangan sektor publik merupakan alat pengendalian dan evaluasi kinerja manajerial dan
organisasi. Sedangkan dari sisi eksternal, laporan keuangan merupakan alat pertanggungjawaban
terhadap publik dan sebagai dasar untuk mengambil keputusan. Akuntansi sektor publik
bertujuan untuk memberi informasi yang bertujuan untuk pengambilan keputusan ekonomi,
sosial, politik, dan sebagai bukti pertanggungjawaban dan pengelolaan, serta untuk memberi

16
informasi yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasional. Laporan
keuangan pemerintahan dan laporan keuangan komersial memiliki perbedaan. Pernedaan
tersebut meliputi jenis laporan yang dihasilkan, elemen laporan keuangan, tujuan laporan
keuangan, dan teknik akuntansi yang digunakan.

17
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Akuntansi Sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan keuangan
sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik. Dilihat dari sisi internal organisasi
laporan keuangan sektor publik merupakan alat pengendalian dan evaluasi kinerja manajerial dan
organisasi. Sedangkan dari sisi eksternal, laporan keuangan merupakan alat pertanggungjawaban
terhadap publik dan sebagai dasar untuk mengambil keputusan. Akuntansi sektor publik
bertujuan untuk memberi informasi yang bertujuan untuk pengambilan keputusan ekonomi,
sosial, politik, dan sebagai bukti pertanggungjawaban dan pengelolaan, serta untuk memberi
informasi yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasional. Laporan
keuangan pemerintahan dan laporan keuangan komersial memiliki perbedaan. Pernedaan
tersebut meliputi jenis laporan yang dihasilkan, elemen laporan keuangan, tujuan laporan
keuangan, dan teknik akuntansi yang digunakan.

18

Anda mungkin juga menyukai