Anda di halaman 1dari 6

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Jerawat adalah reaksi dari penyumbatan pori-pori kulit disertai

peradangan yang bermuara pada saluran kelenjar minyak kulit. Sekresi

minyak kulit menjadi tersumbat, membesar dan akhirnya mengering

menjadi jerawat (Muliyawan dan Suriana, 2013). Di Amerika, acne

diderita oleh 40-50 juta orang dengan 85% usia tersering 12-24 tahun

(Burch dan Aeling, 2011). Hampir semua remaja di Indonesia pernah

mengalami masalah akne vulgaris. Penderita jerawat di Indonesia terus

meningkat, tahun 2006 sebanyak 60%, tahun 2007 sebanyak 80%, dan

tahun 2009 sebanyak 90% dan sekitar 79% sampai 95% terjadi pada

remaja.

Menurut Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK

Universitas Indonesia/RSUPN dr. Cipto Mangun Kusumo-Jakarta pada

waktu remaja jerawat adalah salah satu problem. Di Indonesia sekitar 95-

100% laki-laki maupun 83-85% perempuan usia 16-17 tahun menderita

jerawat. Prevalensi jerawat pada perempuan dewasa sekitar 12% dan pada

laki-laki dewasa 3%. Dalam suatu penelitian lain didapatkan bahwa

jerawat merupakan masalah kulit sampai melewati masa remaja dengan

prevalensi perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki pada rentang

usia 20 tahun atau lebih (Sudharmono, 2009).


Sedangkan penelitian di Padang pada tahun 2009, melaporkan insiden

akne 1,19% di Poliklinik Kulit dan Kelamin RS Dr. M. Djamil Padang

(2004 – 2008) dengan rasio perempuan : 2 Fakultas Kedokteran

Universitas Andalas laki – laki adalah 2,1:1. Gambaran klinis yang

ditemukan adalah akne tipe komedonal 41,7%, tipe papulopustular 54,15%

dan tipe nodulokistik 4,06% (Asri, 2013).

Masa remaja merupakan masa transisi dalam rentang kehidupan

manusia yang menghubungkan masa kanak-kanak dan masa dewasa

(Kaplan & Sadock, 2010). Menurut World Health Organization (WHO)

Batasan usia remaja menurut adalah 12 sampai 24 tahun (Soetjiningsih,

2009). Masa remaja merupakan salah satu tahapan yang paling stres dalam

kehidupan seseorang (Kuru & Yilmaz, 2012). Dalam periode ini terjadi

perubahan pesat dalam fisik, psikologis, dan hubungan interpersonal

(WHO, 2009). Jerawat atau acne vulgaris, biasa disebut acne, adalah

penyakit kulit obstruktif dan inflamatif kronik pada pilosebasea yang

sering terjadi pada masa remaja (Movita, 2013).

Pengertian jerawat itu sendiri adalah kondisi abnormal kulit akibat

gangguan produksi kelenjar minyak (sebaceous gland) sehingga

menyebabkan produksi minyak berlebihan. (Mumpuni, 2010). Jerawat

merupakan penyakit kulit yang sering terjadi pada masa remaja bahkan

hingga dewasa yang ditandai dengan adanya komedo, papul, pustul,

nodus, dan kista pada daerah wajah, leher, lengan atas, dada, dan

punggung. Meskipun tidak mengancam jiwa, jerawat dapat mempengaruhi

2
kualitas hidup seseorang dengan memberikan efek psikologis yang buruk

berupa cara seseorang menilai, memandang dan menanggapi kondisi dan

situasi dirinya (Wahdaningsih dkk., 2014).

Menurut Yekti Mumpuni dalam buku Cara Jitu Mengatasi Jerawat

(2010) jenis pengobatan terhadap jerawat ada tiga macam, yaitu:

Pengobatan dari dalam yang dilakukan tidak pada jerawat itu sendiri,

tetapi dari dalam tubuh penderita, yaitu dengan obat-obatan sehingga

mempengaruhi kerja hormonal yang menyebabkan terjadinya jerawat.

Pengobatan dari luar yang diberikan diluar, baik dioleskan, ditempelkan,

dibalurkan, atau digunakan sebagai pencuci wajah, dan. Pengobatan

khusus (pengobatan terhadap jerawat yang merupakan kasus-kasus khusus

atau jerawat yang tidak biasanya).

Manfaat penggunaan perawatan alami atau herbal yang dapat diambil

antara lain sebaga berikut : Pertama, fakta menunjukkan bahwa 87% bahan

kimia yang digunakan di kulit akan terserap sampai kealiran darah tubuh.

Kedua herbal cukup mudah didapat dan murah. Ketiga, bahannya berasal

langsung dari alam maka cenderung tidak memiliki efek samping layaknya

obat – obatan kimia. Kalau pun ada efek sampingnya, hal itu tidak terlalu

berbahaya (Aniatul Hidayah, 2011). Salah satu bahan alami yang dapat

dimanfaatkan sebagai bahan baku kosmetika adalah daun binahong

(Anredera cordifolia) yang termasuk keluarga Basellacea. Binahong

(Anredera cordifolia) merupakan salah satu tanaman yang mempunyai

aktivitas biologis karna adanya senyawa bioaktif berupa asam fenolat yaitu

3
terdapat pada bagian daun yang mengandung antioksidan (Ekaviantiwi

dkk, 2013).

Bagian daun dari tanaman ini bisa dijadikan sebagai obat alami seperti

radang ginjal, gatal-gatal, jerawat, bisul, luka bakar, gusi berdarah, dan

luka setelah operasi. Teori ini menjelaskan bahwa daun binahong telah

lama dikonsumsi dan berkhasiat sebagai tanaman obat alami. Adapun zat

atau kandungan dari tanaman binahong yaitu, binahong diduga memiliki

kandungan antioksidan dan antivirus yang cukup tinggi. Tanaman ini

mempunyai banyak khasiat dalam menyembuhkan berbagai macam

penyakit ringan maupun berat. Hampir semua bagian tanaman binahong

seperti umbi, batang, bunga, dan daun dapat digunakan dalam terapi herbal

( Shabella R, 2012).

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik menyusun Karya Tulis

Ilmiah tentang “Efektivitas Penggunaan Masker Daun Binahong

(Anredera cordifolia (TEN) steenis) Terhadap Pengurangan Jerawat Pada

Usia Remaja”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut, maka penulis

merumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah Penggunaan Masker Daun

Binahong (Anredera cordifolia (TEN) steenis) Efektif Terhadap

Pengurangan Jerawat Pada Remaja” ?

4
C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Penulisan karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui

“Efektivitas Penggunaan Masker Daun Binahong (Anredera cordifolia

(TEN) steenis) Terhadap Pengurangan Jerawat Pada Remaja”.

2. Tujuan Khusus

a. Memahami tentang konsep “Efektivitas Penggunaan Masker Daun

Binahong (Anredera cordifolia) Terhadap Pengurangan Jerawat

Pada Remaja”

b. Mampu memahami konsep dasar Asuhan Keperawatan pada remaja

yang memiliki Acne Vulgaris

c. Mampu melaksanakan intervensi dan evaluasi hasil pemberian

Efektivitas Penggunaan Masker Daun Binahong (Anredera

cordifolia) Terhadap Pengurangan Jerawat Pada Remaja

d. Mengindentifikasi pelaksanaan tindakan penggunaan masker daun

binahong terhadap pengurangan jerawat pada remaja dengan cara

menggunakan masker daun binahong keseluruh wajah dalam

rentang waktu 15 menit sebanyak 8 kali penggunaan

D. Manfaat Penulisan

1. Bagi Profesi Keperawatan

Karya Tulis Ilmiah ini dapat dijadikan rujukan sekaligus masukan

terhadap pengembangan ilmu keperawatan khususnya dalam

mengetahui “Efektivitas Penggunaan Masker Daun Binahong

5
(Anredera cordifolia (TEN) steenis) Terhadap Pengurangan Jerawat

Remaja” yang komprehensif mencakup biopsikososial dan spiritual.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Karya Tulis Ilmiah ini dapat dijadikan salah satu bahan bacaan

pada masyarakat khususnya pada remaja sebagai tambahan sumber

referensi terhadap penggunaan masker daun binahong untuk

mengurangi jerawat pada remaja sehingga dapat meningkatkan mutu

asuhan keperawatan dan masalah kesehatan dapat teratasi.

3. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan

Karya Tulis Ilmiah ini dapat dijadikan dasar pertimbangan dalam

mengidentifikasi peran keperawatan untuk menetapkan intervensi-

intervensi keperawatan terkait makser daun binahong pada remaja

untuk mengurangi acne vulgaris pada remaja.

4. Bagi Keluarga dan Masyarakat

Karya Tulis Ilmiah ini dapat menjadi masukan untuk memperluas

wawasan dan menambah pengetahuan klien dan keluarga tentang

penanganan acne vulgaris dengan menggunakan masker daun binahong

untuk mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan pada remaja yang

sedang mengalami acne vulgaris terutama tentang cara pencegahan dan

penanganannya.

Anda mungkin juga menyukai