Anda di halaman 1dari 73

KATA PENGANTAR

Manggis merupakan salah satu produk buah-buahan yang


mempunyai nilai ekonomis tinggi dan potensi pasar yang
baik. Produksi dan mutu buah manggis yang dihasilkan di
sentra produksi utama sebagian besar masih rendah. Hal ini
disebabkan karena kurangnya pengetahuan, ketrampilan dan
informasi yang diperoleh oleh petugas lapang dan
pelaku/produsen agribisnis manggis tentang teknologi
budidaya manggis yang baik dan benar.

Dalam rangka pengembangan agribisnis manggis serta


untuk menghadapi tantangan dalam era perdagangan bebas,
maka perlu diterapkan teknologi budidaya maju yang
didukung oleh sistem pemasaran yang efisien serta
kelembagaan tani yang tanguh. Hal ini berkaitan dengan
tuntutan peningkatan mutu agar buah manggis Indonesia
dapat bersaing, baik di pasar internasional maupun pasar
domestik yang kini menuntut standar mutu yang lebih
baik.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, diperlukan Standard


Operating Procedure (SOP) sebagai acuan dalam
pelaksanaan kegiatan proses produksi manggis di lapangan.
Standard Operating Procedure (SOP memuat instruksi
kerja cara berbudidaya dan penanganan pasca panen
manggis dalam bentuk buah segar (fresh).

Penyusunan buku Standard Operating Procedure (SOP) ini


dilaksanakan berdasarkan kondisi riil dilapangan dengan
melibatkan instansi terkait, khususnya instansi yang
kompeten di bidang agribisnis manggis.

i
Buku SOP ini dapat berubah sesuai dengan perkembangan
teknologi dan perkembangan pasar. Standard Operating
Procedure (SOP) Manggis Kabupaten Bogor ini dapat
digunakan sebagai acuan dan diadopsi untuk daerah-daerah
sentra manggis lainnya dengan penyesuaian-penyesuaian
yang mengacu rekomendasi setempat.

Jakarta, Juni 2009


Direktur Budidaya Tanaman Buah

Ir. W.D. Wibawa, M.Sc

ii
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar .................................................. i
Daftar Isi ........................................................... iii
Daftar Tabel ...................................................... iv
Daftar Gambar ................................................... v

PENDAHULUAN ............................................ 1-2


TARGET ........................................................... 3
STANDART OPERATING PROCEDURE.....
I Persiapan Lahan .............................. I-1
II Penanaman Benih Pisang sebagai II-1
Tanaman Naungan
III Persiapan Benih .............................. III-1
IV Penanaman ...................................... IV-1
V Pemangkasan .................................. V-1
VI Pemupukan ...................................... VI-1
VII Penyiangan ...................................... VII-1
VIII Pengairan ........................................ VIII-1
IX Pengendalian OPT .......................... IX-1
X Panen ............................................... X-1
XI Pasca Panen ..................................... XI-1
XI.1. Pengumpulan di Gudang....... XI-2
XI.2. Sortasi.................................... XI-3
XI.3. Grading................................... XI-4
XI.4. Pencucian................................ XI-5
XI.5. Pelabelan................................. XI-6
XI.6. Pengemasan............................ XI-6
XI.7. Penyimpanan.......................... XI-7
Lampiran Contoh Form Catatan Kegiatan

iii
Daftar Tabel :
Halaman

Tabel 1 Target Produksi Manggis di Kabupaten 3


Bogor
Tabel 2 Pedoman Pemupukan Tanaman Manggis VI-3

iv
1-5
Daftar Gambar :
Halaman

Gambar. 1 Pembuatan lubang tanam I-3


Gambar. 2 Tumpangsari manggis dengan II – 3
tanaman
pisang sebagai tanaman penaung
Gambar. 3 Tanaman pisang sebagai naungan pada II - 4
tanaman manggis muda.
Gambar. 4 Cara penanaman benih/bibit manggis IV - 4
Gambar. 5 Pengorok Daun (Phyllocnistis citrella) IX - 6
Gambar. 6 Hama ulat daun (Hyposidra talaca) IX - 8
Gambar. 7 Kutu Putih IX - 10
Gambar. 8 Hama Uret/Uuk IX - 12
Gambar.9 Bercak daun yang disebabkan oleh IX - 16
Helminthosporium sp.
Gambar. 10 Kanker batang/cabang (Botryosphaeria ribis) IX - 19
Gambar. 11 Buah manggis yang kena getah kuning IX - 20
Gambar. 12 Tingkat kematangan buah manggis X–4
berdasarkan indek/tahapan
Gambar. 13
P Penyimpanan buah dalam gudang sebelum XI - 8
diddidistribusikan

v
1-5
PENDAHULUAN

Kabupaten Bogor merupakan salah satu dari 6 (enam) sentra


produksi manggis di Propinsi Jawa Barat disamping
Purwakarta, Tasikmalaya, Subang, Sukabumi dan Ciamis.
Disamping itu, ke 6 (enam) sentra tersebut merupakan
pemasok utama bagi pasar modren (Jakarta dan Bandung)
dan pasar ekspor (China, Taiwan, Hongkong, Singapore dan
Timur Tengah). Selain itu, Kabupaten Bogor masuk dalam
kawasan pengembangan manggis pendampingan intensif
berbarengan dengan Purwakarta, Subang dan Tasikmalaya.
Sentra produksi utama manggis di Kabupaten Bogor
tersebar di 7 (tujuh) Kecamatan, yakni Kecamatan
Leuwiliang, Leuwisadeng, Cigudeg, Jasinga, Sukajaya,
Nanggung dan Kecamatan Sukamakmur.

Pola pengembangan manggis di Kabupaten Bogor masih


dalam skala pekarangan/tegalan dalam bentuk kebun
campuran (tumpang sari) dan terpencar. Manggis yang
dikembangkan di dominasi varietas lokal, dan sebagian
kecil varietas unggul (Kaligesing dan Wanayasa).

Berdasarkan angka statistik pertanian, perkembangan


produksi manggis Kabupaten Bogor tahun 2004-2006
tampak berfluktuasi. Pada tahun 2004 produksi manggis
tercatat sebesar 2.112,6 ton, namun pada tahun 2005
mengalami penurunan menjadi 1.189,5 ton dan pada tahun
2006 meningkat kembali menjadi 3.298,4 ton. Demikian
pula mutu produksi manggis yang dihasilkan di Kabupaten
Bogor masih rendah (ukuran buah, rasa buah dan tingkat
kematangan buah belum seragam serta).

1
1-5
Hal ini disebabkan terbatasnya pengetahuan/informasi yang
diperoleh petugas/petani dan pelaku agribisnis manggis
tentang teknologi budidaya manggis yang baik dan benar.

Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, perlu ditempuh


upaya peningkatan produksi dan mutu produk melalui
penerapan Standard Operating Procedure (SOP) manggis
spesifik lokasi yang mengacu pada Good Agricultural
Practices (GAP).

2
1-5
TARGET

Target yang akan dicapai dari penerapan SOP pada kebun


manggis di Kabupaten Bogor adalah tercapainya produksi
secara optimal dan mutu produksi yang sesuai dengan
standar yang diinginkan oleh pasar (domestik maupun pasar
internasional). Beberapa target yang ingin dicapai adalah :
a. Target produksi
Tabel 1. Target Produksi Manggis di Kabupaten Bogor
Umur Tanaman Produksi Saat Ini Target
No
(Tahun) (Kg/pohon) (Kg/pohon)
1 8 1–5 8 - 12
2 15 10 - 15 20 - 25
3 25 25 - 50 50 - 100
4 35 50 - 100 100 - 150
5 > 45 150 200

b. Target mutu, buah manggis yang akan dicapai antara


lain :
 Utuh, tidak pecah, terbelah atau terkupas
 Bercak, memar atau noda hitam pada permukaan
kulit buah berkurang
 Aroma buah sedang dengan rasa buah manis asem
segar
 Persentase buah layak ekspor meningkat dari 30 %
menjadi 45 %
 Menurunnya tingkat serangan getah kuning dan
burik buah.
 Warna daging buah putih bersih
 Buah aman konsumsi

3
1-5
Nomor Tanggal
Standard Operating MB I 2 -4 April 2009
Procedure
Halaman Revisi ……….
Persiapan Lahan
1/ 3

I. Penyiapan Lahan
A. Definisi :
Kegiatan penyiapan lahan untuk digunakan sebagai
media pertumbuhan optimal bagi tanaman.

B. Tujuan :
Mempersiapkan lahan yang baik agar tanaman
mendapatkan zone/ruang perakaran yang baik dan bebas
dari endemis OPT.

C. Validasi :
a. Djaebudin, D. Marwan, H dan Subagyo, H. 2000.
Kriteria Kesesuaian Lahan untuk Komoditas
Pertanian. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat
Departemen Pertanian. Bogor, halaman 156.
b.Pengalaman Gapoktan Al-Ikhsan Desa Karacak,
Kecamatan Leuwiliang

D. Bahan dan Alat :


a. Pupuk kandang (pupuk organik)
b. Kapur Pertanian
c. Herbisida
d. Kertas/alat tulis/penggaris
e. Bambu/kayu
f. Golok/parang
g. Cangkul/garpu
h. Meteran
i. Tali

I-1
1-5
Nomor Tanggal
Standard Operating MB I 2 – 4 April 2009
Procedure
Halaman Revisi ……….
Persiapan Lahan
2/ 3

E. Fungsi Bahan dan Alat :


a. Pupuk kandang (organik) digunakan sebagai pupuk
dasar yang dicampurkan pada tanah lapisan atas.
b. Kapur Pertanian digunakan untuk menetralisir tingkat
keasaman tanah.
c. Herbisida digunakan sebagai bahan untuk
mengendalikan gulma
d. Kertas/alat tulis/penggaris, digunakan sebagai alat tulis
dalam rangka pembuatan desain kebun
e. Bambu/kayu digunakan sebagai bahan ajir
f. Golok/parang digunakan sebagai alat membelah
bambu
g. Cangkul/garpu digunakan sebagai alat dalam
pengolahan tanah

F. Prosedur Pelaksanaan :
a. Buat sketsa lahan dan lakukan pengukuran luas lahan
b. Lakukan pengkaplingan sesuai dengan kontur dan arah
sinar matahari
c. Lakukan perencanaan denah kebun, yakni
menentukan lokasi pengairan/irigasi, bak penampung
air, jalan masuk dan keluar kebun serta tempat
pengumpulan buah.
d. Lakukan penebangan tanaman yang tidak diiginkan
e. Lakukan pembersihan gulma
f. Lakukan pemotongan tanaman yang tidak diiginkan
menjadi bagian–bagian kecil untuk memudahkan
pengangkutan.

I-2
1-5
Nomor Tanggal
Standard Operating MB I 2 – 4 April 2009
Procedure
Halaman Revisi ……….
Persiapan Lahan
3/ 3

g. Lakukan pembabatan dan pendongkelan akar pada lahan


bersemak belukar
h. Buat teras apabila kemiringan lahan > 40º
i. Tetapkan titik-titik calon lubang tanam dengan jarak
antar lubang 8 x 8 meter (lahan miring) dan 10 x 10
meter (lahan datar) dan buat lubang tanam 80 cm x 80
cm x 80 cm.
k. Letakkan lapisan atas tanah secara terpisah dengan
lapisan tanah yang berada di bagian bawahnya.
l. Biarkan lubang tanam terbuka selama ± 2 minggu
sebelum penanaman dilaksanakan.
m. Campur pupuk kandang 20-40 kg, kapur 1 kg/lubang
tanam sebelum tanah dikembalikan pada lubang tanam.
n. Catat setiap kegiatan yang telah dilaksanakan pada
form/kartu kegiatan

Pupuk kandang 20-40 kg Kapur 1 kg/lubang tanam

Gambar 1. Pembuatan lubang tanam,

I-3
Standard Operating Nomor Tanggal
Procedure MB II 2 – 4 April 2009

Penanaman Benih Halaman Revisi ……….


Pisang sebagai 1/ 4
Tanaman Naungan

II. Penanaman Benih Pisang Sebagai


Tanaman Penaung.

A. Definisi :
Rangkaian kegiatan penanaman benih pisang sebagai
tanaman pelindung/penaung.

B. Tujuan :
Memberikan media tumbuh benih/bibit tanaman pisang
agar dapat tumbuh optimal dan memberikan fungsinya
sebagai tanaman pelindung manggis

C. Validasi :
a. Poerwanto, R. 2003. Manajemen Kebun Manggis.
Pusat Kajian Buah-buahan Tropika Institut Pertanian
Bogor, halaman 17-18.
b. Pengalaman Gapoktan Al-Ikhsan Desa Karacak,
Kecamatan Leuwiliang

D. Bahan dan Alat:


a. Benih/bibit pisang
b. Pupuk kandang
c. Cangkul;
d. Garpu

II-1
1-5
Standard Operating Nomor Tanggal
Procedure MB II 2 – 4 April 2009

Penanaman Benih Halaman Revisi ……….


Pisang sebagai 2/ 4
Tanaman Naungan

E. Fungsi Bahan dan Alat :


a. Benih/bibit pisang digunakan sebagai bahan
tanaman
b. Pupuk kandang sebagai unsur tambahan hara/nutrisi
yang dibutuhkan tanaman.
c. Cangkul digunakan untuk menggali tanah dan
membuat lubang tanam
d. Garu digunakan untuk memisahkan akar-akar
tanaman pada tanah.
F. Prosedur Pelaksanaan :
a. Tetapkan titik-titik calon lubang tanam dengan
jarak antar lubang 2,5 m x 2,5 m
b. Buat lubang tanam dengan ukuran sesuai kebiasaan,
dan campurkan pupuk kandang 5 kg/lubang tanam
dengan tanah dikembalikan pada lubang tanam.
c. Siapkan anakan pisang yang sudah berumur 2 bulan
untuk ditanam.
d. Lakukan penanaman anakan pisang minimal 3 bulan
sebelum penanaman benih manggis.
e. Lakukan penanaman pada awal musim hujan pada
sore hari agar benih/bibit mempunyai kesempatan
memperoleh udara sejuk pada malam hari dan tidak
langsung mendapat cahaya matahari.
f. Catat setiap kegiatan yang telah dilaksanakan pada
form/kartu kegiatan

II-2
1-5
Standard Operating Nomor Tanggal
Procedure MB II 2 – 4 April 2009
Penanaman Benih Pisang Halaman Revisi ……….
sebagai Tanaman 3/ 4
Naungan

T B Keterangan : ☻ = Manggis
☼ = Pisang
S
5m
10 m 40 m

☻ ☼ ☻ ☼ ☻ ☼ ☻ ☼ ☻
☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼ 10 m
☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼
☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼
☻ ☼ ☻ ☼ ☻ ☼ ☻ ☼ ☻
☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼
☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼
☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼
☻ ☼ ☻ ☼ ☻ ☼ ☻ ☼ ☻
☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼
☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼
☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼
☻ ☼ ☻ ☼ ☻ ☼ ☻ ☼ ☻
☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼
2,5 m
☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼
☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼ ☼
☻ ☼ ☻ ☼ ☻ ☼ ☻ ☼ ☻
Sumber : Pengalaman Gapoktan Al-Ikhsan Desa Karacak, Kecamatan
Leuwiliang
Gambar 2.Tumpangsari manggis dengan tanaman pisang sebagai
tanaman penaung

II-3
1-5
Standard Operating Nomor Tanggal
Procedure MB II 2 – 4 April 2009
Penanaman Benih Pisang Halaman Revisi ……….
sebagai Tanaman 4/ 4
Naungan

Gambar 3. Tanaman pisang sebagai naungan


pada tanaman manggis muda.

II-4
1-5
Standard Operating Nomor Tanggal
Procedure MB III 2 – 4 April 2009
Halaman Revisi ……….
Persiapan Benih
1/ 4

III. Persiapan Benih (bibit)

A. Definisi :
Persiapan benih merupakan rangkaian kegiatan
menyediakan benih/bibit manggis bermutu/
bersertifikat.

B. Tujuan :
a. Menyediakan benih/bibit manggis bermutu sesuai
dengan kebutuhan
b. Menjamin benih/bibit bebas dari hama dan penyakit
agar dapat tumbuh baik dan berproduksi optimal

C. Validasi
a. Rukmana, R. 1997. Bibit manggis. Penerbit
Kanisius, halaman 32.
b. Anwarudin, J. 2003. Pembibitan Manggis yang
Efektif dan Efisien, halaman 5.
c. Pengalaman Gapoktan Al-Ikhsan Desa Karacak,
Kecamatan Leuwiliang

D. Bahan dan Alat


a. Benih/bibit manggis
b. Golok/Pisau/Gunting
c. Pikulan
d. Cangkul/Garpu

III-1
Nomor Tanggal
Standard Operating MB III 2 – 4 April 2009
Procedure
Halaman Revisi ……….
Persiapan Benih
2/ 4

E. Fungsi Bahan dan Alat :


a. Benih/bibit manggis digunakan sebagai bahan
tanaman
b. Golok/Pisau/gunting untuk memotong polybag
c. Pikulan digunakan untuk mengangkut benih/bibit ke
lokasi lahan.
d. Cangkul/garpu digunakan sebagai alat bantu dalam
penanaman

F. Prosedur Pelaksanaan :
a. Pilih benih/bibit manggis yang bermutu dan sudah
bersertifikat dengan spesifikasi sebagai berikut :
- Tinggi benih/bibit minimal 60 cm,
- Batang lurus, daun berwarna hijau mengkilap.
- Benih/bibit manggis sehat secara visual dan
bebas dari serangan hama dan penyakit
- Benih/bibit manggis berasal dari perbanyakan
generatif (biji) dan telah berumur 2 tahun.
b. Sediakan benih/bibit manggis sebanyak 100 - 120
pohon/ha, ditambah 10 % sebagai cadangan untuk
penyulaman benih/bibit yang mati
c. Simpan label/sertifikat benih/bibit manggis yang
telah ditanam.
e. Catat setiap kegiatan yang telah dilaksanakan pada
form/kartu kegiatan

III-2
Nomor Tanggal
Standard Operating MB IV 2 – 4 April 2009
Procedure
Halaman Revisi ……….
Penanaman
1/ 4

IV. Penanaman

A. Definisi :
Merupakan rangkaian kegiatan menanam hingga
tanaman berdiri tegak dan siap tumbuh di lapangan.

B. Tujuan :
Menjamin benih/bibit yang ditanam tumbuh optimal

C. Validasi
a. Poerwanto, R. 2003. Manajemen Kebun Manggis.
Pusat Kajian Buah-buahan Tropika. Institut
Pertanian Bogor, halaman 17-18.
b. Pengalaman Gapoktan Al-Ikhsan Desa Karacak,
Kecamatan Leuwiliang.

D. Bahan dan Alat :


a. Benih/bibit manggis bersertifikat
b. Pupuk kandang (organik) dan pupuk pabrik
(anorganik)
c. Alang-alang/daun kelapa/jerami, daun pisang kering
d. Cangkul
e. Pikulan
f. Pisau/gunting
g. Ajir
h. Tali rafia

IV-1
Nomor Tanggal
Standard Operating MB IV 2 – 4 April 2009
Procedure
Halaman Revisi ……….
Penanaman
2/ 4

E. Fungsi Bahan dan Alat


a. Benih/bibit manggis bersertifikat, digunakan sebagai
bahan yang akan ditanam pada lubang tanam yang
telah disiapkan
b. Pupuk kandang/pupuk anorganik digunakan sebagai
nutrisi yang diperlukan bagi pertumbuhan awal
tanaman manggis
c. Alang-alang/daun kelapa/jerami/daun pisang kering
digunakan sebagai bahan untuk naungan tanaman
manggis
d. Cangkul digunakan pada saat pengolahan lahan
e. Pikulan digunakan untuk mengangkut benih/bibit
dan sisa-sisa kotoran pada saat penanaman
f. Pisau/gunting digunakan untuk memotong kantong
plastik/polybag.
g. Ajir digunakan sebagai bahan untuk menopang
tanaman manggis
h. Tali rafia digunakan untuk mengikat tanaman
manggis dengan pancang/ajir

F. Prosedur Pelaksanaan :
a. Lakukan penanaman pada awal musim hujan pada
pagi hari.
b. Periksa lubang tanam
c. Buka polybag dengan cara menggunting terlebih
dahulu bagian samping setelah itu bagian bawah
secara hati-hati.

IV-2
Nomor Tanggal
Standard Operating MB IV 2 – 4 April 2009
Procedure
Halaman Revisi ……….
Penanaman
3/ 4

d. Pilih dan periksa benih/bibit yang tumbuh lurus dan


perakarannya banyak.
e. Letakkan benih/bibit tegak lurus.
f. Tanam benih/bibit dan timbun dengan tanah hingga
+ 5 cm di atas pangkal batang.
g. Tutup lubang tanam dengan tanah galian bagian atas
terlebih dahulu dan kemudian tekan sedikit
disamping tanah bekas polybag
h. Tancapkan ajir disisi tanaman sebagai pancang, agar
tanaman dapat tumbuh tegak lurus ke atas.
i. Ikat batang tanaman dan ajir/pancang dengan tali
dan usahakan ikatan tidak terlalu kencang.
j. Buat naungan dari Alang-alang/daun kelapa/jerami/
daun pisang kering sebagai pelindung tanaman
k. Lakukan penyiraman setelah penanaman
l. Catat setiap kegiatan penanaman yang telah
dilaksanakan pada form/kartu kegiatan

IV-3
Nomor Tanggal
Standard Operating MB IV 2 – 4 April 2009
Procedure
Halaman Revisi ……….
Penanaman
4/ 4

Gambar 4. Cara penanaman benih/bibit manggis

IV-4
Nomor Tanggal
Standard Operating MB V 2 – 4 April 2009
Procedure
Halaman Revisi ……….
Pemangkasan
1/ 2

V. Pemangkasan
A. Definisi
Kegiatan memotong bagian tanaman yang tidak
diinginkan.

B. Tujuan :
Untuk membentuk percabangan tanaman yang ideal,
mengoptimalkan pertumbuhan serta memudahkan untuk
pemeliharaan.

C. Validasi
a. Pedoman Pengelolaan Kebun Buah Percontohan.
Direktorat Tanaman Buah, halaman 44.
b. Pengalaman Gapoktan Al-Ikhsan Desa Karacak,
Kecamatan Leuwiliang

D. Bahan dan Alat


a. Lilin
b. Gunting pangkas/Gergaji pangkas/Golok
c. Kuas halus
d. Tangga

E. Fungsi Bahan dan Alat :


a. Lilin digunakan sebagai pelapis/penutup luka bekas
pangkasan.
b. Gunting pangkas /gergaji pangkas/golok digunakan
untuk memotong tunas, ranting dan cabang kecil.

V-1
Nomor Tanggal
Standard Operating MB V 2 – 4 April 2009
Procedure
Halaman Revisi ……….
Pemangkasan
2/ 2

c. Kuas halus digunakan untuk mengoleskan lilin pada


bekas bagian tanaman yang dipangkas
d. Tangga digunakan untuk mencapai bagian tanaman
yang tidak bisa dijangkau oleh tangan.

F. Prosedur Pelaksanaan:
a. Lakukan pemangkasan pada tanaman manggis yang
sudah berumur 7 tahun atau tanaman sudah
menghasilkan.
b. Lakukan pemangkasan tanaman manggis dengan
sistem panutan tengah agar sinar matahari dapat
masuk dalam tajuk
c. Pangkas cabang-cabang primer yang muncul dari
batang, agar cabang/ranting tidak saling bersingungan
sehingga sinar matahari dapat menembus sampai
kedalam tajuk.
d. Pangkas ranting yang terlalu rimbun agar nantinya
dapat meningkatkan ukuran dan kemanisan buah.
e. Pangkas cabang dan ranting yang tidak produktif,
kering dan ranting yang mengarah ke dalam
f. Catat semua kegiatan yang telah dilaksanakan pada
pada form/daftar kegiatan

V-1
Nomor Tanggal
Standard Operating MB VI 2 – 4 April 2009
Procedure
Halaman Revisi ……….
Pemupukan
1/ 3

VI. Pemupukan

A. Definisi
Proses kegiatan pemberian unsur hara pada tanaman
untuk memenuhi unsur hara dalam tanah yang
dibutuhkan tanaman manggis sesuai dengan fase
pertumbuhan.

B. Tujuan
Untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman manggis,
produksi dan mutu yang optimal serta memper-
tahankan status hara tanah.

C. Validasi
1. Pedoman Pengelolaan Kebun Buah Percontohan.
Direktorat Tanaman Buah, halaman 42 - 43.
2. Pengalaman Gapoktan Al-Ikhsan Desa Karacak,
Kecamatan Leuwiliang

D. Bahan dan Alat


a. Pupuk kandang (organik) dan pupuk anorganik
b. Cangkul/garpu
c. Ember/gayung
d. Pikulan
e. Timbangan

VI-1
Nomor Tanggal
Standard Operating MB VI 2 – 4 April 2009
Procedure
Halaman Revisi ……….
Pemupukan
2/ 3

E. Fungsi Bahan dan Alat :


a. Pupuk kandang (organik) dan pupuk anorganik
digunakan sebagai unsur tambahan nutrisi yang
dibutuhkan tanaman.
b. Cangkul berfungsi untuk menggali tanah
c. Ember/gayung sebagai tempat/wadah air
d. Gerobak dorong/pikulan digunakan untuk
mengangkut bahan dan alat ke lokasi pemupukan.
e. Timbangan digunakan untuk mengukur atau
menakar/ dosis pupuk yang diberikan

F. Prosedur Pelaksanaan:
a. Hitung jumlah pupuk berdasarkan dosis pupuk dan
jumlah tanaman manggis
b. Sediakan bahan/pupuk yang akan digunakan, sesuai
kebutuhan
c. Lakukan pemupukan 2 (dua) kali setahun, yakni
awal musim hujan dan akhir musim hujan (setelah
panen)
(1) Pemupukan setelah panen sebagai berikut :
 Nitrogen (Urea) sebanyak 2/3 bagian
 Kalium (KCl) sebanyak 1/3 bagian
 Pupuk Kandang sebanyak 1 bagian
(2) Pemupukan awal musim hujan sebagai berikut :
 Nitrogen (Urea) sebanyak 1/3 bagian
 Kalium (KCl) sebanyak 2/3 bagian
 Fosfor (SP-36) sebanyak 1 bagian

VI-2
Nomor Tanggal
Standard Operating MB VI 2 – 4 April 2009
Procedure
Halaman Revisi ……….
Pemupukan
3/ 3

d. Lakukan pemupukan sesuai dosis yang tertera pada


Tabel 2.
e. Lakukan pemupukan secara melingkar sesuai tajuk
tanaman dengan cara ditugal/dialur kemudian
ditutup dengan tanah
f. Lakukan penyiraman setelah pemupukan selesai
g. Catat setiap kegiatan yang telah dilaksanakan pada
form/kartu kegiatan.

Tabel 2. Pedoman Pemupukan Tanaman Manggis


Umur Urea Superphos NPK Pupuk
Tanaman (grm/phn) (grm/phn) Ponska kandang
(Tahun) (grm/phn) (karung/phn
)
Masa Juvenil
1-2 tahun 50 - 100 1
2-4 tahun 100 - 100 1
4-6 tahun 200 - 100 2
Masa
Produktif
6-10 tahun 200 800 1.000 2
10-15 tahun 400 1.500 1.500 4
15-20 tahun 500 2.500 1.500 4
> 20 tahun 500 3.000 2.000 4
Sumber : Pengalaman Gapoktan Al-Ikhsan Desa Karacak,
Kecamatan Leuwiliang
Catatan : 1 karung = 20 - 30 kg

VI-3
Nomor Tanggal
Standard Operating MB VII 2 – 4 April 2009
Procedure
Halaman Revisi ……….
Penyiangan
1/ 2

VII. Penyiangan
A. Definisi :
Rangkaian kegiatan memberantas gulma yang tumbuh di
sekitar batang tanaman manggis dengan mengkored,
mencangkul dan atau penyemprotkan herbisida.

B. Tujuan
Meningkatkan daya saing tanaman manggis dalam
memperoleh unsur hara dan air agar diperoleh
pertumbuhan tanaman yang optimal.

C. Validasi
Pengalaman Pengalaman Gapoktan Al-Ikhsan Desa
Karacak, Kecamatan Leuwiliang

D. Bahan dan Alat


a. Kored/cangkul
b. Parang/golok
c. Garpu
d. Mesin rumput
e. Sarung tangan/sepatu bot

E. Fungsi Bahan dan Alat


a. Kored, dan cangkul digunakan untuk menyiangi
gulma yang tumbuh di bawah tajuk.
b. Parang digunakan untuk membabad/ngepris rumput
c. Garpu digunakan untuk menggemburkan tanah
d. Mesin rumput digunakan untuk membabad rumput

VII-1
1-5
Nomor Tanggal
Standard Operating MB VII 2 – 4 April 2009
Procedure
Halaman Revisi ……….
Penyiangan
2/ 2

e. Sarung tangan/sepatu bot digunakan untuk


melindungi tangan dan kaki

F. Prosedur Pelaksanaan :
a. Lakukan pengamatan keberadaan besarnya populasi
rumput/gulma di sekitar tanaman manggis.
b. Cabut atau potong rumput/gulma serta cangkul dan
balik tanah dimana gulma tumbuh.
c. Lakukan pencabutan/pembersihan pada rumput/
gulma yang tumbuh di bawah tajuk pohon
d. Kendalikan gulma/rumput diluar tajuk dengan
parang/golok.
e. Catat setiap kegiatan yang telah dilaksanakan pada
form/kartu kegiatan

VII-2
1-5
Nomor Tanggal
Standard Operating MB VIII 2 – 4 April 2009
Procedure
Halaman Revisi ……….
Pengairan
1/ 2

VIII. Pengairan

A. Definisi
Kegiatan yang dilakukan untuk memberikan air sesuai
dengan kebutuhan tanaman manggis atau sesuai dengan
fase pertumbuhan.

B. Tujuan
Untuk menyediakan air yang cukup dalam rangka
memenuhi kebutuhan bagi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman manggis.

C. Validasi
a. Pedoman Pengelolaan Kebun Buah Percontohan.
Direktorat Tanaman Buah, halaman 43.
b. Pengalaman di Kebun Manggis Buah Asih, Jonggol,
Bogor

D. Bahan dan Alat :


a. Power sprayer
b. Selang air/keran air
c. Bak penampungan/embung
d. Ember ukuran 5 ltr air
e. Gayung

VIII-1
Nomor Tanggal
Standard Operating MB VIII 2 – 4 April 2009
Procedure
Halaman Revisi ……….
Pengairan
2/ 2

E. Fungsi Bahan dan Alat :

a. Power sprayer, berfungsi sebagai alat pemompa air


dari sumber air.
b. Selang air berfungsi untuk menyalurkan air dari
sumber air ke bak penampung
c. Bak penampungan/embung berfungsi sebagai alat
menampung/wadah air sebelum didistribusikan.
d. Ember ukuran 5 ltr digunakan sebagai wadah air
e. Gayung digunakan sebagai alat aplikasi pemberian air

F. Prosedur Pelaksanaan :
a. Lakukan penyiraman tanaman dengan sistem manual
dan mekanisasi (pompanisasi)
b. Berikan pengairan pada tanaman manggis secara
teratur atau sesuai kebutuhan dan pemberian tidak
berlebihan/terjadi pengenangan air disekitar tanaman.
c. Lakukan pengairan pada tanaman yang berumur 1-4
tahun cukup 5-10 ltr/hari/phn.
d. Lakukan penyiraman 1-2 kali seminggu, atau sesuai
kebutuhan
e. Berikan pengairan dengan volume lebih dari biasanya,
khusus pada tanaman baru panen.
f. Lakukan pemberian air pada pagi antara pukul 06.00-
09.00 pagi dan pukul 16.00-17.00 sore hari.
g. Catat setiap kegiatan yang telah dilaksanakan pada
form/kartu kegiatan..

VIII-2
Nomor Tanggal
Standard Operating MB IX 2 – 4 April 2009
Procedure
Pengendalian Hama Halaman Revisi ……….
dan Penyakit 1/ 21

IX. Pengendalian Hama dan Penyakit

A. Definisi :
Kegiatan untuk mengendalikan hama dan penyakit agar
tanaman manggis tumbuh optimal, produksi tinggi dan
mutu buah baik.

B. Tujuan :
a. Untuk menghindari kerugian ekonomi berupa
kehilangan hasil (kuantitas) dan penurunan mutu
(kualitas) produk.
b. Menjaga kesehatan tanaman manggis dan kelestarian
lingkungan hidup.

C. Validasi
a. Metode Pengamatan Organisme Penggganggu
Tanaman Buah. 2007. Direktorat Perlindungan
Tanaman Hortikultura
b. Pedoman Penerapan Teknologi Pengendalian OPT
Terpadu Pada Tanaman Hortikultura Jawa Barat.
2005. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Pemerintah
Provinsi Jawa Barat.
c. Rosmahani dan Budiono. 2001. Pengendalian Hama
dan Penyakit didasarkan pada konsep dan strategi
PHT.

IX-1
Nomor Tanggal
Standard Operating MB IX 2 – 4 April 2009
Procedure
Pengendalian Hama Halaman Revisi ……….
dan Penyakit 2/ 21

d. Pedoman Pengelolaan Kebun Buah Percontohan.


Direktorat Tanaman Buah, halaman 44 - 47.
e. Pengalaman Pengalaman Gapoktan Al-Ikhsan Desa
Karacak, Kecamatan Leuwiliang

D. Bahan dan Alat :


a. Pestisida ( Nabati dan sintetis)
b. Air
c. Deterjen
d. Hand Sprayer/Power Sprayer
e. Ember
e. Pengaduk
f. Takaran
g. Kuas
h. Pisau/ gunting pangkas/gergaji
i. Alat pelindung

IX-2
Nomor Tanggal
Standard Operating MB IX 2 – 4 April 2009
Procedure
Pengendalian Hama Halaman Revisi ……….
dan Penyakit 3/ 21

E Fungsi Bahan dan Alat


a. Pestisida (Nabati/sintetis) untuk mengendalikan OPT
(menurunkan populasi dan intensitas serangan);
b. Air sebagai bahan pencampur pestisida dan bahan
pembersih;
c. Deterjen untuk mencuci power sprayer dan
mengendalikan hama dan penyakit tertentu;
d. Hand sprayer/Power sprayer digunakan untuk
mengaplikasikan pestisida pada tanaman;
e. Ember untuk tempat mencampur pestisida dan air;
f. Pengaduk untuk mengaduk pestisida dan air;
g. Takaran (gelas ukur) untuk menakar pestisida dan air
(skala cc/ml, dan liter);
h. Kuas untuk mengoleskan bahan pengendalian
(pestisida, kapur tohor, bubur kalifornia, bubur bordo)
pada bagian tanaman yang terserang/ terinfeksi;
i. Pisau, gunting pangkas, gergaji : untuk memotong
bagian tanaman yang terserang OPT;
j. Alat pelindung untuk melindungi bagian tubuh dari
cemaran bahan kimiawi (pestisida nabati/sintetis).

IX-3
Nomor Tanggal
Standard Operating MB IX 2 – 4 April 2009
Procedure
Pengendalian Hama Halaman Revisi ……….
dan Penyakit 4/ 21

F. Prosedur Pelaksanaan
a. Lakukan pengamatan terhadap OPT secara berkala
(seminggu sekali).
b. Lakukan identifikasi gejala serangan, jenis OPT dan
musuh alaminya.
c. Perkirakan OPT yang perlu diwaspadai dan
dikendalikan (trips, babi dan busuk akar)
d. Tentukan tingkat serangan maksimum yang masih
ditolerir (trips 20 % dan busuk akar 5 %)
e. Tetapkan alternatif pengendalian untuk OPT :
- Perbaikan teknik budidaya (mengatur jarak tanam
ideal yaitu 10 x 10 m, memperbaiki sistem
pengairan dan sanitasi kebun)
- Mekanis (memotong/membuang bagian tanamam
yang terserang kemudian memusnahkannya).
- Penggunaan pestisida nabati didahulukan. Bila
melewati ambang batas ekonomi, maka pestisida
sintetis dapat digunakan sesuai anjuran.
f. Catat setiap kegiatan pengendendalian OPT yang
telah dilaksanakan pada form/kartu kegiatan

IX-4
Nomor Tanggal
Standard Operating MB IX 2 – 4 April 2009
Procedure
Pengendalian Hama Halaman Revisi ……….
dan Penyakit 5/ 21

 Beberapa hama yang menyerang manggis diantaranya adalah :

1. Pengorok Daun (Phyllocnistis citrella)


Hama ini menyerang daun muda yang helaiannya baru
membuka, helaian daun muda yang terserang terdapat
korokan kecil sebesar jarum dengan arah korokan berliku-
liku. Bekas korokan berwarna putih kekuningan. Serangan
berat menyebabkan daun-daun muda yang baru tidak
berkembang, sehingga tanaman tumbuh merana, karena daun
tidak bisa menjalankan proses fotosintesis dengan sempurna.

Pengendalian Secara Kultur Teknis :


Sanitasi/menjaga kebersihan tanaman terutama bagian daun,
tunas baru dan lingkungan sekitar dari gulma.

Pengendalian Secara Fisik dan Mekanis :


Lakukan pemangkasan pada daun yang terserang, kemudian
daun di kumpulkan untuk dimusnahkan.

Pengendalian Secara Kimia :


Penyemprotan insektisida dengan bahan aktif betasilfurin,
imidakkloprid, diazinon, metidation, seperti Curacron
dengan konsentrasi 2 cc /liter dan volume semprot 7-10 liter
per tanaman (disesuaikan dengan keadaan tajuk tanaman)
biasa dilakukan oleh petani manggis di Kabupaten Bogor.

IX-5
Nomor Tanggal
Standard Operating MB IX 2 – 4 April 2009
Procedure
Pengendalian Hama Halaman Revisi ……….
dan Penyakit 6/ 21

Sumber : Balitbu
Gambar 5 .Pengorok Daun (Phyllocnistis citrella)

2. Penghisap daun dan buah muda (Helopeltis antonii)

Hama ini menghisap cairan daun, tunas muda, bunga


dan pentil buah dengan cara memasukkan alat
penghisap/stiletnya ke dalam jaringan tanaman.
Akibatnya pertumbuhan daun, tunas muda, bunga dan
pentil buah terhambat, sehingga dapat menurunkan
produksi buah. Pada bagian tanaman yang terserang
tampak adanya bekas tusukan berupa noda kering
berwarna coklat kemerahan hingga hitam dan bagian
tersebut sangat rapuh. Bekas tusukan pada pentil buah

IX-6
Nomor Tanggal
Standard Operating MB IX 2 – 4 April 2009
Procedure
Pengendalian Hama Halaman Revisi ……….
dan Penyakit 7/ 21

yang terserang akan mengeluarkan gumpalan getah


berwarna kuning.

Pada tunas-tunas muda kerusakan berupa luka yang


panjang berwarna hitam. Pada bunga gejala serangan
berupa warna hitam pada bunga tersebut

Pengendalian Secara Mekanis :


 Lakukan pemangkasan pada daun dan tunas muda
yang terserang, kemudian dikumpulkan untuk
dimusnahkan atau dibakar.
 Mengurangi tanaman naungan atau tanaman lain
yang digunakan sebagai naungan.
 Lakukan pemangkasan agar lingkungan tajuk tidak
terlalu rimbun.

Pengendalian Secara Biologi :


 Gunakan agen hayati Beauveria bassiana.
 Gunakan musuh alami seperti belalang sembah
(Mantis sp), laba-laba dan kepik dari famili
Reduviidae.
 Gunakan semut hitam (Dolicchoderus thoracicus).
Semut hitam aktif bergerak sehingga mengganggu
proses peletakan telur oleh Helopeltis dan tidak
sempat hinggap untuk menusuk buah manggis.

IX-7
Nomor Tanggal
Standard Operating MB IX 2 – 4 April 2009
Procedure
Pengendalian Hama Halaman Revisi ……….
dan Penyakit 8/ 21

3. Ulat Pemakan Daun (Hyposidra talaca)


Hama ini memakan daun, terutama daun-daun muda dan
meninggalkan tulang-tulang daunnya saja.

Pengendalian Secara Mekanis :


 Lakukan sanitasi kebun
 Memungut/mengambil hama secara manual,
kemudian dimusnahkan/dibakar.

Pengendalian Secara Kimiawi :


Apabila cara pengendalian lainnya tidak mampu
menekan populasi serangan ulat pemakan daun, aplikasi
insektisida selektif dan efektif sesuai dosis/ konsentrasi
yang direkomendasi. Petani menggunakan insektisida
berbahan aktif Sipermetrin dengan dosis 2 cc/ liter

Gambar 6. Hama ulat daun (Hyposidra talaca)

IX-8
Nomor Tanggal
Standard Operating MB IX 2 – 4 April 2009
Procedure
Pengendalian Hama Halaman Revisi ……….
dan Penyakit 9/ 21

4. Kutu Putih (Pseudococcus spp.)


Hama ini merusak penampilan buah manggis. Kutu
muda hidup dan menghisap cairan kelopak bunga, tunas
atau buah muda. Kutu dewasa mengeluarkan semacam
tepung putih yang menyelimuti seluruh tubuhnya. Pada
fase dewasa, kutu putih mengeluarkan sejenis cairan
gula dan akan didatangi oleh semut hitam. Rasa buah
tidak terlalu terpengaruh oleh serangan kutu putih ini,
tetapi adanya kutu putih , jelaga hitam dan semut hitam
ini menyebabkan penampilan buah jelek.
Pengendalian Secara Fisik/Mekanis :
Lakukan pemangkasan pada tajuk tanaman agar tidak
terlalu rapat dengan tanaman disekitarnya dan
pembungkusan buah manggis.
Pengendalian Secara Mekanis :
Apabila cara pengendalian lainnya tidak mampu
menekan populasi serangan kutu putih, aplikasi
insektisida selektif dan efektif sesuai dosis/ konsentrasi
yang direkomendasikan. Petani banyak menggunakan
insektisida Dursban dengan dosis sesuai anjuran

IX-9
Nomor Tanggal
Standard Operating MB IX 2 – 4 April 2009
Procedure
Pengendalian Hama Halaman Revisi ……….
dan Penyakit 10/ 21

Gambar 7. Hama Pseudococcus spp

5. Tungau (Tetranychus spp)

Hama ini menyerang tangkai daun, bunga dan buah


ditandai perubahan warna pada bagian yang terserang
(warna perunggu) serta permukaan atas daun terdapat
bercak berwarna kekuningan. Serangan pada permukaan
bawah daun akan menyebabkan kerusakan jaringan
mesofil daun, pada buah sehingga transpirasi tanaman
meningkat. Serangan pada buah mengakibatkan
timbulnya bercak-bercak kecil pada permukaan, buah
menjadi kurang segar sehingga mengurangi kualitas
buah. Tungau merusak kulit buah dengan cara
menghisap cairan sel kulit buah sampai kering dan
rusak. Pada serangan berat kulit buah menjadi kusam.
Terdapat gejala burik relatif halus pd kulit buah.

IX-10
Nomor Tanggal
Standard Operating MB IX 2 – 4 April 2009
Procedure
Pengendalian Hama Halaman Revisi ……….
dan Penyakit 11/ 21

Pengendalian Secara Fisik/Mekanis :


Lakukan pembungkusan buah.

Pengendalian Secara Biologi :


Mengunakan musuh alami Predator dari famili
phytoseiidae, Cunaxidae dan Cheyletidae Coccinellidae,
dan Chrysophidae

Pengendalian Secara Kimiawi :


Apabila cara pengendalian lainnya tidak mampu
menekan populasi serangan tungau, aplikasi akarisida
selektif dan efektif sesuai dosis/ konsentrasi yang telah
direkomendasikan. Petani banyak menggunakan
akarisida Antimit 570 EC berbahan aktif progargit
dengan konsentrasi 2 cc/liter;

6. Tupai (Callosciurus notatus)


Hama tupai memakan buah yang hampir masak. Setiap
ekor tupai dapat menghabiskan 2-3 butir buah manggis
per hari.

Pengendalian Secara Fisik dan Mekanis :


 Melakukan pembersihan pada bagian-bagian
tanaman, khususnya pada bagian yang digunakan
sebagai tempat persembunyian/sarang tupai
 Mengusir tupai dengan menangkap (gropyokan),
perangkap atau menembak dengan senapan angin.

IX-11
Nomor Tanggal
Standard Operating MB IX 2 – 4 April 2009
Procedure
Pengendalian Hama Halaman Revisi ……….
dan Penyakit 12/ 21

Pengendalian Secara Mekanis :


Bersihkan gulma yang ada pada sekeliling batang utama
dengan cara mencabut atau mengkored

Pengendalian Secara Kimia :


Aplikasi pengendalian dilakukan pada saat pengolahan
lahan dengan cara menaburkan Insektisida berbahan
aktif karbofuran dengan dosis 5-10 gram per lubang
tanam.

Gambar 8. Hama Uret/Uuk

8. Babi
Babi menyerang tanaman manggis dengan cara merusak
kulit batangnya dan bisa menyebabkan tanaman menjadi
mati.

IX-12
Nomor Tanggal
Standard Operating MB IX 2 – 4 April 2009
Procedure
Pengendalian Hama Halaman Revisi ……….
dan Penyakit 13/ 21

Pengendalian Secara Fisik dan Mekanis :


Mengendalikan babi dengan cara mengusir atau
menangkap (gropyokan), memasang perangkap atau
menembak dengan senapan.

Pengendalian Secara Kimia :


Aplikasi bahan kimia dengan cara mengunakan umpan
yang sudah diberi racun.

IX-13
Nomor Tanggal
Standard Operating MB IX 2 – 4 April 2009
Procedure
Pengendalian Hama Halaman Revisi ……….
dan Penyakit 14/ 21

PENYAKIT

1. Penyakit Busuk akar merah (Ganoderma


pseudoferreum) dan akar coklat (Fomes noxius)
Penyakit ini menyerang akar tanaman, bagian yang
terserang berwarna coklat atau kemerah-merahan dan
lambat laun akar membusuk. Pada tingkat serangan berat
dapat mengakibatkan kematian pada tanaman.
Pengendalian Secara Kultur Teknis :
 Mengurangi kelembaban media tanam dengan
mengatur jarak tanam
 Sanitasi/menjaga kebersihan tanaman terutama tanah
sekitar perakaran dari gulma.
 Perbaikan drainase pada areal pertanaman.
 Penggunaan mulsa untuk meningkatkan suhu tanah

Pengendalian Secara fisik dan mekanis


Membongkar, memotong dan membakar perakaran
tanaman yang terserang serta tanah di sekitar perakaran
yang terserang.

Pengendalian Secara Biologi :


Aplikasi agens hayati Trichoderma spp.

Pengendalian Secara Kimiawi :


Aplikasi Desinfektan atau Cobox : Ambil Desinfektan
(misalnya Kaporit atau pemutih pakaian), siramkan ke
lubang tanam yang sudah disediakan.

IX-14
Nomor Tanggal
Standard Operating MB IX 2 – 4 April 2009
Procedure
Pengendalian Hama Halaman Revisi ……….
dan Penyakit 15/ 21

2. Bercak daun (Pestalotiopsis sp, Helminthosporium sp,


Gloesporium garciniae)
Gejala serangan dari penyakit ini adalah terdapatnya
bercak tidak beraturan pada daun. Warna bercak
tergantung dari jenis patogennya. Serangan
Helminthosporium sp, dicirikan bercak berwarna coklat
pada daun, Gloesporium garciniae bercak berwarna
hitam pada sisi atas daun, sedangkan Pestalotiopsis sp
bercak berwarna kelabu pada bagian tengah daun.
Pengendalian Secara Kultur Teknis :
Lakukan sanitasi/menjaga kebersihan lingkungan sekitar
tanaman dari gulma.
Pengendalian Secara Mekanis :
 Memangkas bagian tanaman yang terkena serangan.
 Pengurangan tingkat kelembaban disekitar tajuk
tanaman dengan cara memotong pohon pelindung
dan ranting pohon manggis yang tidak produktif.
Pengendalian Secara Kimiawi :
Petani banyak menggunakan fungisida berbahan aktif
bitertanol seperti Baycor 300 EC dan Bayfidan 250 EC
atau Daconil 75 WP yang berbahan aktif triadimenol
dengan dosis sesuai anjuran .

IX-15
Nomor Tanggal
Standard Operating MB IX 2 – 4 April
Procedure 2009
Pengendalian Hama Halaman Revisi ……….
dan Penyakit 16/ 21

Gambar 9. Bercak daun yang disebabkan oleh


Helminthosporium sp.

3. Jamur upas (Upasia salmonicolor)

Gejala awal serangan cabang atau ranting yang


terinfeksi berwarna mengkilat seperti perak, kemudian
berubah warna menjadi menjadi merah jambu.
Intensitas penyakit ini meningkat pada musim hujan.
Penyakit ini dominan menyerang cabang atau ranting,
pada serangan berat dapat mengakibatkan jaringan kulit
mengering, sehingga sering disebut penyakit mati
cabang atau ranting (seperti kerak). Kerak tersebut
merupakan massa miselium cendawan yang kemudian
menyerang masuk ke dalam jaringan kulit. Pada saat
itu cendawan telah masuk ke dalam jaringan kulit dan
menyebabkan matinya cabang.

Pengendalian Secara Kultur Teknis :


Sanitasi/menjaga kebersihan tanaman terutama bagian
cabang dan ranting tanaman serta dari gulma.

IX-16
Nomor Tanggal
Standard Operating MB IX 2 – 4 April 2009
Procedure
Pengendalian Hama Halaman Revisi ……….
dan Penyakit 17/ 21

Pengendalian Secara Fisik dan Mekanis :


 Memangkas tanaman pelindung atau bagian tanaman
yang tidak produktif atau sudah mati agar tingkat
kelembaban kebun berkurang.
 Memotong cabang yang terserang dan
memusnahkannya/ dibakar.
 Pada serangan belum parah, atasi dengan mengerok
kulit dan bagian kayu yang terinfeksi cendawan serta
beri pengapuran.
Pengendalian Secara Kimiawi :
Pengendalian jamur upas dapat dilakukan dengan cara
mengolesi cabang yang terserang dengan Bubur
Bordeaux, Carbolineum plantarum atau dengan
penggunaan fungisida sesuai anjuran.

4. Mati ujung (Diplodia sp.)


Penyakit ini dicirikan dengan mengeringnya ujung daun,
ranting berkerut seperti kekurangan
IX-16 air, cabang dan
tangkai daun mengering. Pada tingkat serangan berat
merontokkan semua daun yang paling ujung dan
akhirnya seluruh ujung daun pada ranting akan rontok
dan cabang pun akan mati.
Pengendalian :
Pengendalian Secara Mekanis :
 Potong cabang, daun dan ranting yang terserang lalu
dibakar/dimusnahkan
 Pangkas cabang dan ranting pada pase vegetatif untuk
mengurangi kelembaban
IX-17
Nomor Tanggal
Standard Operating MB IX 2 – 4 April 2009
Procedure
Pengendalian Hama Halaman Revisi ……….
dan Penyakit 18/ 21

Pengendalian Secara Mekanis :


 Potong cabang, daun dan ranting yang terserang lalu
dibakar/dimusnahkan
 Pangkas cabang dan ranting pada pase vegetatif untuk
mengurangi kelembaban

Pengendalian Secara Kimiawi :


Pengendalian penyakit diplodia dapat dilakukan dengan
cara mengoleskan fungisida seperti bubur Bordeaux dan
Parafin/carbolineum pada bagian yang terserang (luka
pada batang manggis).

5. Kanker batang/cabang (Botryosphaeria ribis)

Serangan penyakit ini dicirikan dengan terjadinya


perubahan warna kulit batang atau cabang, kemudian
cabang/batang mengeluarkan getah. Getah kemudian
menggumpal dan mendominasi di bawah kulit batang,
Pengendalian Secara Fisik dan Mekanis :
Lakukan pemangkasan cabang dan ranting yang
mati/kering, pengaturan pengairan dan perbaikan
drainase kebun.
kulit batang menjadi kering hingga menjalar ke jaringan
xylem dan daun menjadi pucat dan lemas. Pada tingkat
serangan berat dicirikan pangkal batang mengelang,
pucuk tanaman mengering, daun gugur dan bahkan
mengakibatkan kematian pada tanaman.

IX-18
Nomor Tanggal
Standard Operating MB IX 2 – 4 April 2009
Procedure
Pengendalian Hama Halaman Revisi ……….
dan Penyakit 19/ 21

Pengendalian Secara Mekanis :


 Memotong bagian tanaman yang terserang berat.
 Menghindari luka mekanis pada bagian akar dan
pangkal batang sewaktu pemeliharaan tanaman.
 Eradikasi tanaman yang terserang.
Pengendalian Secara Kimiawi :
Mengupas bagian tanaman yang terserang, kemudian
bekas lukanya diolesi dengan fungsida anjuran.

Foto : Juadi
Gambar 10. Kanker batang/cabang (Botryosphaeria
ribis

IX-19
Nomor Tanggal
Standard Operating MB IX 2 – 4 April 2009
Procedure
Pengendalian Hama Halaman Revisi ……….
dan Penyakit 20/ 21

Gambar 11. Buah manggis yang kena getah kuning

6. Getah Kuning (Fisiologis dan Fusarium sp)

Penyakit ini lebih dominan disebabkan oleh terjadinya


perubahan cuaca (fisiologi) dan sebagian lagi
disebabkan seranggga yang membawa patogen getah
kuning, ciri-ciri dari serangan penyakit ini adalah
daging buah berwarna bening (transparan), lekat ke
kulit dan rasanya pahit. Penyakit getah kuning dapat
terjadi pada buah muda maupun yang sudah masak, dan
hanya dapat diketahui jika buah dibuka.

IX-20
1-5
Nomor Tanggal
Standard Operating MB IX 2 – 4 April 2009
Procedure
Pengendalian Hama Halaman Revisi ……….
dan Penyakit 20/ 21

7. Buah mengeras
Sebagian atau seluruh bagian buah mengeras. Jika
dibuka daging buah lengket dengan kulit dan sebagian
daging buah sudah busuk. Biasanya sebelum matang
buah akan jatuh. Penyakit ini disebabkan oleh beberapa
cendawan yaitu : Rhizopus sp., Botryodiplodia sp., dan
Pestalotia flogisetulla.

IX-21
1-5
Nomor Tanggal
Standard Operating MB X 2 – 4 April 2009
Procedure
Halaman Revisi ……….
Panen
1/ 5

X. Panen

A. Definisi
Merupakan rangkaian kegiatan pemungutan hasil.

B. Tujuan :
Untuk mendapatkan buah dengan tingkat kematangan
sesuai permintaan pasar dengan mutu buah baik sesuai
standar pasar yang dituju.

C. Validasi
a. Budiastra, W. 1999. Penanganan Lepas Panen
Manggis untuk Ekspor. Penebar Swadaya, halaman
10.
b. Pengalaman Gapoktan Al-Ikhsan Desa Karacak,
Kecamatan Leuwiliang
D. Bahan dan Alat
a. Boks plastik 40 kg dan 8 kg,
b. Gudang
c. Kantong kain
d. Kertas/Kain halus
e. Keranjang bambu
f. Gunting panen
g. Galah (Gantar)
h. Tangga segitiga/steiger
i. Timbangan

X-1
Nomor Tanggal
Standard Operating MB X 2 – 4 April 2009
Procedure
Halaman Revisi ……….
Panen
2/ 5

D. Fungsi Bahan dan Alat


a. Boks plastik digunakan sebagai wadah buah.
b. Gudang digunakan sebagai tempat menyimpan buah.
c. Kantong kain (bureleng) digunakan sebagai
wadah/tempat buah pada saat panen
d. Kertas/kain halus digunakan sebagai pelapis/alas pada
boks plastik
e. Keranjang bambu pikul digunakan sebagai wadah
untuk mengakut dari kebun ke gudang
f. Gunting panen digunakan untuk memotong tangkai
buah.
g. Galah (gantar) yang dilengkapi kantong digunakan
untuk memetik buah pada ketinggian yang tidak bisa
dicapai dengan tangan.
h. Tangga segitiga/steiger digunakan untuk menjangkau
tangkai buah yang tidak bisa dijangkau oleh tangan.
i. Timbangan digunakan sebagai alat untuk mengukur
banyak atau sedikitnya hasil panen

X-2
Nomor Tanggal
Standard Operating MB X 2 – 4 April 2009
Procedure

Halaman Revisi ……….


Panen 3/ 5

E. Prosedur Pelaksanaan

a. Ikuti kriteria panen :


 Buah manggis siap dipanen 6 bulan setelah
bunga mekar
 Warna buah berubah menjadi merah kecoklatan
dan merah keunguan untuk tujuan ekspor
b.Tentukan waktu panen
 Waktu panen/petik buah manggis diupayakan
mulai pukul 07.00-16.00
 Interval panen pertama dengan panen berikutnya
dilakukan 2 hari sekali, sesuai kebutuhan.
c. Lakukan tata cara panen :
 Lakukan panen sesuai permintaan/ tujuan pasar
atau sesuai indeks kematangan.
 Lakukan panen dengan cara memetik langsung
dimulai dari ujung cabang atau ranting.
 Lakukan pemetikan secara hati-hati dan
usahakan tidak terjadi kerusakan pada buah,
kelopak buah/sepal dan kulit buah.
 Gunakan alat panen/galah berwadah untuk
buah yang tidak dapat dijangkau tangan.
 Letakkan buah yang dipanen dalam boks
plastik/keranjang panen dengan diberi alas
karton (alat pengumpul sementara di
lapangan).
d. Catat setiap kegiatan panen buah yang telah
dilaksanakan pada form/kartu kendali.

X-3
Nomor Tanggal
Standard Operating MB X 2 – 4 April 2009
Procedure

Halaman Revisi ……….


Panen 4/ 5

Gambar 12. Tingkat kematangan buah manggis


berdasarkan indek/tahapan

Tahap 0
Ciri : Warna buah kuning kehijauan, kulit
buah masih banyak mengandung
getah dan buah belum siap dipetik.

Tahap 1
Ciri: Warna kulit buah hijau kekuningan,
buah belum tua dan getah masih
banyak. Isi buah masih sulit
dipisahkan dari daging. Buah belum
siap dipanen.

Tahap 2
Ciri: Warna kulit buah kuning ke-merahan
dengan bercak merah hampir
merata. Buah hampir tua dan getah
mulai berkurang. Isi buah masih
sulit dipisahkan dari daging.

X-4
Nomor Tanggal
Standard Operating MB X 2 – 4 April 2009
Procedure

Halaman Revisi ……….


Panen 5/ 5

Tahap 3
Ciri :Warna kulit buah merah ke-coklatan.
Kulit buah masih bergetah. Isi buah
sudah dapat dipisahkan dari daging
kulit. Buah disarankan dapat dipetik
untuk tujuan ekspor.

Tahap 4
Ciri :Warna kulit buah merah ke-unguan.
Kulit buah masih sedikit bergetah.
Isi buah sudah dapat dipisahkan dari
daging kulit dan buah dapat dikon-
sumsi. Buah dapat dipetik untuk
tujuan ekspor.

Tahap 5
Ciri :Warna kulit buah ungu ke-merahan.
Buah mulai masak dan siap
dikonsumsi. Getah telah hilang dan
isi buah mudah dilepaskan. Buah
lebih sesuai untuk pasar domestik

Tahap 6
Ciri :Warna kulit buah ungu ke-hitaman. Buah
sudah masak. Buah sesuai untuk
pasar domestik dan siap saji.
X-5
Nomor Tanggal
Standard Operating MB XI 2 – 4 April 2009
Procedure

Halaman Revisi ……….


Pasca Panen 1/ 8

XI. Pasca Panen


A. Definisi
Merupakan rangkaian kegiatan penanganan buah
manggis sejak dipanen hingga buah siap di
distribusikan ke konsumen.

B. Tujuan
a. Mendapatkan keseragaman bentuk dan ukuran buah
b. Menjamin buah aman konsumsi
c. Menjamin buah bebas dari hama dan penyakit.

C. Validasi :
Poerwanto, R. 2003. Manajemen Kebun Manggis.
Pusat Kajian Buah-buahan Tropika. Institut Pertanian
Bogor, halaman 14.

D. Bahan dan Alat


a. Air bersih
b. Kain lap
c. Gudang pengumpul
d. Irisan kertas
e. Lakban
f. Label/sticker
g. Kompresor/kipas angin
h. Timbangan
e. Kontainer plastik
f. Kompresor

XI-1
Nomor Tanggal
Standard Operating MB XI 2 – 4 April 2009
Procedure

Halaman Revisi ……….


Pasca Panen 2/ 8

E. Fungsi
a. Air bersih untuk mencuci buah
b. Kain lap halus untuk melap/membersihkan buah
c. Gudang sebagai tempat penyimpanan buah
d. Irisan kertas digunakan untuk melapisi wadah
kemasan buah
e. Lakban digunakan untuk memperkuat kemasan
kardus.
f. Label/sticker memberikan identitas buah, kualitas
dan nama produsen buah
g. Kompresor digunakan untuk membersihkan dan
mengeringkan buah manggis
h. Timbangan berfungsi sebagai alat pengukur berat
buah berdasarkan grade
i. Kontainer plastik digunakan untuk kemasan buah
j. Kompresor digunakan untuk membersihkan dan
mengeringkan buah manggis

XI. 1. Pengumpulan Buah di Gudang

A. Definisi
Rangkaian kegiatan setelah panen sebelum buah
diproses lebih lanjut, dikumpulkan dan disimpan dalam
suatu tempat

XI-2
1-5
Nomor Tanggal
Standard Operating MB XI 2 – 4 April 2009
Procedure

Halaman Revisi ……….


Pasca Panen 3/ 8

B. Tujuan :
Menghindarkan buah dari pengaruh buruk fisik/
lingkungan (angin, panas, hujan, kotoran dsb),

C. Prosedur Pelaksanaan :
a. Bersihkan gudang
b. Buah jangan diletakkan langsung di lantai untuk
menghindari kerusakan buah
c. Catat setiap kegiatan yang telah dilaksanakan pada
form/kartu kegiatan.

XI.2. Sortasi

A. Definisi
Kegiatan menyeleksi dan memisahkan buah yang baik
dan tidak baik

B. Tujuan
Mendapatkan buah yang baik

C. Prosedur pelaksanaan :
a. Pisahkan buah manggis yang baik dengan buah yang
tidak baik,
b. Pilih buah manggis yang baik dengan kriteria kulit
buah berwarna hijau ungu kemerahan dan mulus,
sepal masih lengkap dan berwarna hijau segar.

XI-3
Nomor Tanggal
Standard Operating MB XI 2 – 4 April 2009
Procedure

Halaman Revisi ……….


Pasca Panen 4/ 8

c. Pilih tangkai buah yang masih berwarna hijau segar


dan tidak keriput.
d. Buah yang terseleksi diletakkan di kontainer plastik
yang diberi alas kertas kering dan bersih
e. Catat setiap kegiatan yang telah dilaksanakan pada
form/kartu kegiatan.

XI.3. Grading

A. Definisi :
Kegiatan menyeleksi dan memilah buah berdasarkan
ukuran (Grade)

B. Tujuan :
Untuk mendapatkan buah dengan ukuran seragam

C. Prosedur Pelaksanaan :
a. Kelompokkan buah manggis yang telah disortir
berdasarkan ukuran.
b. Timbang buah manggis berdasarkan ukuran/grade, :
Grade super A : 6-9 buah per kg, Grade AA : 10-13
buah per kg dan Grade AAA : 14-15 buah per kg.
c. Catat setiap kegiatan yang telah dilaksanakan pada
form/kartu kegiatan.

XI-4
Nomor Tanggal
Standard Operating MB XI 2 – 4 April 2009
Procedure

Halaman Revisi ……….


Pasca Panen 5/ 8

XI.4. Pencucian

A. Definisi
Kegiatan membersihkan buah dari segala kotoran mulai
dari getah, serangga, cendawan yang menempel pada
kulit buah.

B. Tujuan
Untuk mendapatkan buah manggis yang bersih dan
segar.

C. Prosedur Pelaksanaan :
a. Masukkan buah kedalam bak/ember yang berisi air,
kemudian digosok dengan menggunakan kain lap.
b. Lakukan pengeringan buah dengan menggunakan
kain lap yang bersih, pengelapan buah harus
dilakukan dengan hati-hati agar sepal buah tetap
utuh, Letakkan buah yang telah dibersihkan ke
kontaner plastik dengan hati-hati
c. Catat setiap kegiatan yang telah dilaksanakan pada
form/kartu kegiatan.

XI-5
Nomor Tanggal
Standard Operating MB XI 2 – 4 April 2009
Procedure

Halaman Revisi ……….


Pasca Panen 6/ 8

XI.5. Pelabelan
A. Definisi
Kegiatan menempelkan label pada produk/buah dan
kemasan

B. Tujuan :
Menunjukkan/menginformasikan identitas produk

C. Prosedur Pelaksanaan :
a. Tempelkan label pada kemasan sebagai identitas
produk/perusahaan (berat bersih, grade buah dan
tanggal pengemasan).
b. Tempelkan sticker kecil pada buah sebagai identitas
klas buah manggis dan nama produsen serta asal
buah.
c. Catat setiap kegiatan yang telah dilaksanakan pada
form/kartu kegiatan.

XI.6. Pengemasan

A. Definisi
Kegiatan penyusunan buah manggis dalam suatu wadah

B. Tujuan :
Melindungi buah dari kerusakan fisik selama proses
penyimpanan dan pengangkutan

XI-6
Nomor Tanggal
Standard Operating MB XI 2 – 4 April 2009
Procedure

Halaman Revisi ……….


Pasca Panen 7/ 8

C. Prosedur Pelaksanaan :
a. Lapisi kemasan buah (kontainer plastik) dengan
potongan kertas
b. Cek ulang buah yang akan dikemas, kemudian
masukkan buah kedalam kemasan seuai kelas/grade.
c. Lakukan proses pemasukan buah secara hati-hati
dengan posisi punggung buah menghadap kebawah.
d. Tandai setiap kemasan buah berdasarkan kelas/grade
agar tidak terjadi kekeliruan setelah itu ditimbang
ulang agar sesuai dengan permintaan atau kelas.
e. Catat setiap kegiatan yang telah dilaksanakan pada
form/kartu kegiatan

XI.7. Penyimpanan

A. Definisi
Kegiatan meletakkan buah manggis di dalam gudang
penyimpanan

B. Tujuan :
Mengamankan produk sebelum proses pengangkutan

XI-7
Nomor Tanggal
Standard Operating MB XI 2 – 4 April 2009
Procedure

Halaman Revisi ……….


Pasca Panen 8/ 8

C. Prosedur Pelaksanaan :
a. Gunakan gudang yang bersih dan berfentilasi baik
serta bebas dari hama dan penyakit
b. Tumpuk buah dalam wadah/kontainer maksimum 10
tumpukan untuk kapasitas 8 kg sedangkan untuk
kapasitas 40 kg hanya 4 tumpukan.
c. Keluarkan kemasan yang masuk pertama, kemudian
kemasan berikutnya (first in first out).
d. Catat semua kegiatan yang telah dilaksanakan pada
form/kartu kegiatan

Gambar 13. Penyimpanan buah dalam gudang


sebelum didistribusikan

XI-8
KARTU KEGIATAN

FORM PENCATATAN KEGIATAN

Untuk memudahkan pelacakan dan konfirmasi kegiatan,


maka dalam pembuatan form isian sebaiknya dilakukan
berdasarkan blok. Bentuk form tabel isian catatan kegiatan
dapat dirubah dan disesuaikan dengan kondisi serta
informasi yang dibutuhkan.

Berikut disajikan contoh dari form/tabel isian yang dapat


digunakan dalam pencatatan kegiatan.

I. PERSIAPAN LAHAN

Nama Pemilik : ..........................................


Alamat Kebun : ..........................................

Kondisi / Nama & Paraf


Blok/ Luas
Tanggal Riwayat Tindakan
Petak (ha)
Lahan Pelaksana Pengawas
II. PENANAMAN BENIH PISANG SEBAGAI TANAMAN
PENAUNG

Nama Pemilik : .........................................


Alamat Kebun : .........................................

Nama & Paraf


Kondis Jumlah Sumber Kondisi
Tanggal Harga Pen
i Benih Benih Benih Benih
Pelaksana gaw
as

III. PERSIAPAN BENIH

Nama Pemilik : ..........................................


Alamat Kebun : ..........................................

Nama & Paraf


Kondis Jumlah Sumber Kondisi
Tanggal Harga
i Benih Benih Benih Benih Pelaksa Peng
na awas

IV. PENANAMAN :

Nama Pemilik : ..........................................


Alamat Kebun : ..........................................
Bahan dan Nama & Paraf
Blok/ Kondisi Luas
Tanggal Alat yang
Petak Benih (ha)
digunakan Pelaksana Pengawas
V. PEMANGKASAN

Nama Pemilik : ..........................................


Alamat Kebun : ...........................................

Blok/ Fase Nama & Paraf


Tangga Petak/ pertumbu Jumlah Kondisi
Alat
l no han (phn) Tanaman
pohon tanaman Pelaksana Pengawas

VI. PEMUPUKAN

Nama Pemilik : ..........................................


Alamat Kebun : ..........................................

Tan Blok/ Luas Nama Nama & Paraf


Fase Dosis Cuaca
ggal Petak (ha) Pupuk Pelaksana Pengawas
VII. PENGAIRAN

Nama Pemilik : ..........................................


Alamat Kebun : ..........................................

Fase
Blok/ Luas Cara Nama & Paraf
Tanggal Pertum Volume
Petak (ha) Pengairan
buhan air (ltr) Pelaksana Pengawas

VIII. PENYIANGAN

Nama Pemilik : ..........................................


Alamat Kebun : ..........................................

Tanggal Blok Luas Jumlah Jam Perlakuan penyiangan Penanggung jawab


Lahan Pekerja kerja
IX. PENGENDALIAN OPT

Nama Pemilik : ..........................................


Alamat Kebun : ..........................................

Petugas
Fase
Blok/ Luas Jenis Nama Cara
Tgl Pertum Dosis Cuaca
Petak (ha) OPT Pestisida Aplikasi
buhan

X. PANEN

Nama Pemilik : ..........................................


Alamat Kebun : ..........................................

Jumlah Nama & Paraf


Waktu Blok/ Luas
Tanggal Produksi
Panen Petak (ha)
(kg) Pelaksana Pengawas
XI. PASCA PANEN

Nama Pemilik : ..........................................


Alamat Kebun : ..........................................

%
Nama & Paraf
Jumlah Kebersihan Kebersihan dalam Kelas
Tanggal % Rusak
(kg) tempat Alat
A B C Pelaksana Pengawas
TIM PENYUSUN
STANDARD OPERATING PROCEDURE
MANGGIS BOGOR

I. PENANGGUNG JAWAB : Ir. W.D. Wibawa, M.Sc


II. KETUA PELAKSANA : Ir. Susiami
III. TIM PENYUSUN/NARASUMBER :

1. Ir. Susiami Kepala Sub Direktorat Tanaman


Pohon, Direktorat Tanaman Buah
Direktorat Jenderal Hortikultura
2. Haposan Simanjuntak, BSc Kepala Seksi Teknologi Tanaman
Pohon, Direktorat Tanaman Buah
Direktorat Jenderal Hortikultura
3. Pin Hendrat Buadiarti, SP Pelaksana Sub Direktorat Tanaman
Pohon, Direktorat Tanaman Buah
Direktorat Jenderal Hortikultura
4. Ir. Hj. Lilis Irianingsih, MP Kepala Seksi Pengendalian OPT
Hortikultura, Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Provinsi Jawa
Barat
5. Adang, SP, MP Pelaksana pada Bidang Produksi
Tanaman Hortikultura, Dinas
Pertanian Tanaman Pangan
Provinsi Jawa Barat
6. Dewi Ramdiani, SP, MM Pelaksana pada Bidang Produksi
Tanaman Hortikultura, Dinas
Pertanian Tanaman Pangan
Provinsi Jawa Barat
7. Juju Rukman, SP, MP Pelaksana pada Bidang Produksi
Tanaman Hortikultura, Dinas
Pertanian Tanaman Pangan
Provinsi Jawa Barat
8. Sri Nurhayati K, SP, MP Pelaksana pada Bidang Produksi
Tanaman Hortikultura, Dinas
Pertanian Tanaman Pangan
Provinsi Jawa Barat
9. Ir. Taufik Effendi Pengawas Benih Tanaman, UPTD
BPSBTPH Provinsi Jawa Barat
10. Ir. Andi Permadi POPT Madya, BPTPH Provinsi Jawa
Barat
11. H. Nana Sukmana, SP Kepala Balai Penyuluhan Pertanian
Leuwiliang, Kabupaten Bogor
12. Ir. Asep Gunawan POPT Muda, Kabupaten Bogor
13. Nana Kusmana PPL Kecamatan Leuwiliang,
Kabupaten Bogor
14. Muslimah Ummy Nastiti Pelaksana Bidang Hortikultura,
Dinas Pertanian dan Kehutanan
Kabupaten Bogor
15. Idis Otong Petani Kecamatan Leuwiliang,
Kabupaten Bogor
16. Nanang Koswara Ketua Asosiasi Petani dan Pelaku
Usaha Manggis (ASPUMA),
Kabupaten Bogor
17. M. Abidin Petani Kecamatan Leuwiliang,
Kabupaten Bogor
18. Ukar Sukarta Petani Kecamatan Leuwiliang,
Kabupaten Bogor
19. Misnan K. Petani Kecamatan Leuwisadeng,
Kabupaten Bogor
20. Muhamad Otang Petani Kecamatan Leuwisadeng,
Kabupaten Bogor
21. Ediwarman Petani Kecamatan Leuwisadeng,
Kabupaten Bogor

IV. EDITOR :
Dody Kurniawan, S.Kom
Staf Subdit tanaman Pohon, Direktorat Budidaya
tanaman Buah, Direktorat Jenderal Hortikultura

Anda mungkin juga menyukai