Anda di halaman 1dari 5

AKOR DOMINAN SEPTIME (V7)

Dengan menambahkan nada ke-7 pada suatu trinada, sebuah Akor Tujuh

dihasilkan. Akor Tujuh yang paling penting adalah pada tingkat ke-5, Akor Dominan

Septime.

Ganlbar 67

Nada ke-7 mempunyai suatu kecenderungan untuk turun dan leading tone(nada

ke-3 dari akor) untuk bergerak naik. Dengan dua fakta yang ada dalam benak ini, kita

tidak akan mengalami kesalahan dalam menyelesaikan akor ini ke dalam trinada

tonika.

Gambar 68
Jika dilihat dari gambar di atas (1) bisa kita cermati bahwa terdapat progresi dari unsur akor yang

lengkap ke unsur akor yang tidak lengkap. Nada ke-5 akor dominan diarahkan ke nada root dari tonika lalu

suara trinada yang tidak lengkap dihasilkan. Lalu dengan demikian nada ke-5 dari trinada tonika hilang (akor

apapun dapat tampil tanpa nada ke-5 nya) bentuk ini sangat bagus.

Lalu konteks selanjutnya dengan menghilangkan nada ke-5 pada akor dominan septime dan

mendobel nada akarnya, maka trinada tonika bisa mempunyai akor dengan interval yang lengkap.

Gambar 69

• Nada ke-5 hilang.

• Leading tone naik.

• Nada ke-7 turun.

Lalu selanjutnya ke unsur akor lengkap bertemu dengan akor lengkap. Lihat gambar 70 !

Gambar 70

Dengan mengarahkan leading tone bergerak turun maka kedua akor akan menjadi lengkap dan nada bass mesti

bergerak naik.
Gambar 72

Jika terjadi pengulangan akor dominan septime maka nada ke-3 dapat dihilangkan ketika ia muncul
pada suatu ketukan yang secara relative kuat. Perhatikan gambar 72!

Gambar 73

b) c)

Ketika nada ke-4 yang bergerak naik dari suatu tangga nada ada di sopran, akan lebih baik jika kita

nmenghentikan pengulangan harmonisasinya sebagai suatu nada ke-7.

Gambar 74

a dapat diterima karena penyelesaian akornya muncul sebagai suatu balikan pertama; b jelek.
Gambar 75

Paralel
yang ke-2 itu tidak berjarak murni.

Gambar 76

Pada contoh ke-2 gambaran dari nada ke-5 melibatkan penggunaan suatu akor teftentu (b — d — f dalam

tangga nada a minor) yang akan dijelaskan kemudian.

Para murid semestinya tidak perlu menjadi bingung akan pokok bahasan ini. Pembatasan yang ketat yang

disarankan mengacu hanya pada nada — nada akor, terutama dalam progresi melangkah pada sauatu

perubahan dari fungsi harmoninya. Nada — nada non akor (nada yang tidak temnasuk dalam akor / Nada-

nada asing) akan dibahas dari suatu sudut pandang yang sama sekali berbeda. Lebih jauh lagi, pada suatu

pengulangan akor, tidak terdapat suatu keberatan dalam penggunaan interval kuint.

Anda mungkin juga menyukai