Anda di halaman 1dari 19

DI SUSUN OLEH

KELOMPOK I :

PUTRI ASWARIYAH RAMLI


JUSNA NINGSIH
HUMAYA
MILKA TRI ANDRIANI
MUH.RESKIN
MUH.IRWANSYAH
REYNALDI

1
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabrakkatuh

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang.Kami panjatkan puji syukur atas kehadiratNya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah FISIKA tentang materi DINAMIKA PARTIKEL.Sholawat dan salam
semoga senantias tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad
SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama
Islam yang sempurna dan menjadi anugrah serta rahmat bagi seluruh alam
semesta.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan kami berharap makalah
ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita
mengenai DINAMIKA PARTIKEL.Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Marlin,S.Pd selaku guru fisika kelas X yang telah memberikan arahan dalam
menyusun makalah ini.Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah
ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik,saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di
masa yang akan datang mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya.Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya.Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kelengkapan makalah ini.

Bonto Bangun,Januari 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI

3
DINAMIKA PARTIKEL
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Pernahkah anda berpikir;mengapa kita bisa begitu mudah berjalan di atas


lantai keramik yang kering,tetapi akan begitu kesulitan jika lantai tersebut
berubah menjadi basah?Mengapa diperlukan jarak yang jauh untuk
menghantikan kapal laut begitu kapal tersebut berjalan?Mengapa kaki kita
terasa lebih sakit manakala menendang batu besar daripada ketika menendang
batu kerikil?Jawaban atas pertanyaan tersebut menghantarkan kita pada kajian
tentang dinamika,cabang mekanika yang mempelajari gerak dan gaya yang
menyebabkannya.Pada bagian ini,kita akan menggunakan besaran-besaran
dasar kinematika,yaitu jarak/perpindahan,kecepatan,dan percepatan yang
dihubungkan dengan dua konsep baru,yaitu gaya dan massa.

Hukum tentang gerak dan penyebabnya sudah mulai dikaji sejak zaman
Aristoteles (384-322 SM).Aristoteles menggangap bahwa suatu gaya,baik
berupa tarikan maupun dorongan diperlukan untuk menjaga suatu benda
bergerak.Pandagan ini meskipun agaknya logis dan sesuai dengan apa yang
diamati secara awam,namun pada saatnya nanti ( ketika kita mempelajari
Hukum Pertama Newton) kita akan melihat adanya kesalahan fatal pada pangan
Aristoteles tersebut.Pada generasi berikutnya lahir ilmuwan seperti
Copernikus,brahe dan kepler yang banyak menawarkan model analisis gerak
benda-benda langit.Galelio bahkan telah memperkenalkan suatu besaran yang
ia namai sebagai kuantitas gerak.Besaran inilah yang kini dikenal sebagai
momentum.Pada tahun meninggalnya Gaileo lahirlah Issac Newton yang
kemudian menjadi orang pertama yang berhasil memberikan penjelasan secara
mendasar tentang hukum-hukum gerak melalui ketiga hukumnya yang terkenal.

Hukum newton,meskipun tampak sangat sempurna,kini kita juga mendapati


baahwa hukum-hukum tersebut tidak berlaku universal,namun masih
membutuhkan modifikasi untuk benda pada kecepatan sangat tinggi (mendekati
4
kecepatan cahaya) dan untuk benda dengan ukuran yang sangat kecil
(atom).Mekanika klasik (mekanika Newtonian) menyediakan cara untuk
menganalisis gerak pada benda yang relatif besar dan berkecepatan tidak
terlampau tinggi (jauh di bawah kecepatan cahaya),sedangkan untuk
mempelajari gerak benda dengan kecepatan tinggi digunakan hukum-hukum
relativitas.Adapun gerak yang dilakukan oleh benda-benda yang sangat kecil
dipelajari melalui mekanika kuantum.Bagian ini hanya akan mengulas tentang
mekanika klasik,artinya kita hanya akan berkerja dengan benda-benda yang
berukuran relatif besar dan kecepatan yang relatif kecil (jauh di bawah
kecepatan cahaya).

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Dinamika Partikel

Dinamika partikel adalah ilmu yang mempelajari bagaimana


gerak suatu benda dengan memperhatikan penyebab yerjadinya
gerakan pada benda tersebut.Adapun penyebab terjadinya gerakan
benda tersebut adalah gaya.Dengan adanya gaya,sebuah benda yang
diam bisa bergerak dan sebaliknya,benda yang bergerak bisa menjadi
diam.

Salah satu ilmuwan yang menyelidiki hubungan antara gaya dan


gerak benda adalah Sir Issac Newton yang dituangkan dalam bentuk
Hukum I,II,dan III Newton.Hukum newton sangat erat kaitannya
dengan materi dinamika baik dinamika translasi maupun dinamika
rotasi.

Adapun rumus pada materi dinamika partikel yang akan kita


bahas meliputi Hukum Newton,gaya berat,gaya normal,gaya
gesek,gaya tegangan tali,gaya sentripetal,gerak melingkar
vertikalgerak melingkar horizontal,gerak benda di luar lintasan
melingkar dan gerak benda di dalam lintasan melingkar.

2.1.1 Rumus Dinamika Partikel

1. Rumus Hukum Newton


a. Hukum I Newton
Hukum I Newton berbunyi “jika resultan gaya yang berkerja
pada benda sama dengan nol,maka benda yang diam akan tettap
diam dan benda yang bergerak akan terus bergerak lurus
beraturan (GLB).”
Secara matematis,Hukum pertama newton dirumuskam sebagai
berikut.

6
Jika resultan gaya yang berkerja pada sutu benda adalah
nol,berarti ada kemungkinan yang dialami benda tersebut yaitu:
 Benda diam (𝒗 = 𝟎 𝒎/𝒔)
 Benda bergerak lurus beraturan (𝒗 = 𝒌𝒐𝒏𝒔𝒕𝒂𝒏)

a. Hukum II newton
Hukum II Newton berbunyi “jika satu gaya atau lebih
berkerja pada suatu benda,maka percepatan yang dihasilkan
berbanding lurus dan searah dengan resultan gaya dan
berbanding terbalik dengan massa benda.”Hukum kedua
Newton secara matematis dapat dituliskan dalam bentuk
persamaan sebagai berikut.

b. Hukum III Newton


Hukum III Newton berbunyi “jika suatu gaya (aksi)
diberikan pada suatu benda,maka benda tersebut akan
memberikan gaya (reaksi) yang sama besar dan berlawanan
arah dengan gaya yang diberikan.”Secara matematis,Hukum
ketiga Newton dapat dituliskan dalam bentuk persamaan
sebagai berikut.

Dua gaya merupakan gaya aksi-reaksi jika kedua gaya tersebut


memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
 Sama besar
 Berlawanan arah
 Terjadi pada dua objek atau benda yang saling
berinteraksi
 Keterangan:
 F = Gaya (N)

7
 = Resultam gaya (N)
 m = Massa benda (Kg)
 a = Percepatan benda (m/s2)

2. Rumus Gaya Berat


Gaya berat atau biasanya disingkat dengan berat adalah
gaya gravitasi yang bekerja pada suatu benda yang
bermassa.Jika benda tersebut berada di bumi,maka gaya
gravitasi yang bekerja adalah gaya tarik bumi.Lambang gaya
tarik bumi adalah w yang merupakan singkatan dari weight.Arah
gaya berat selalu tegak lurus menuju pusat bumi.
Secara matematis,rumus gaya berat dituliskan sebagai
berikut:

Keterangan:

 W = Gaya Berat (N)


 m = Massa Benda (Kg)
 g = Percepatan Gravitasi (m/s2)

Contoh Soal:

 Seorang astronot ketika ditimbang di Bumi beratnya


adalah 588 N.Berapakah berat astronot tersebut jika
ditimbang di bulan yang memiliki percepatan
gravitasi 1/6 kali gravitasi bumi?
Jawab:

Diketahui: Wbumi = 558 n

𝟏
Gbulan = ( ) × 𝒈𝒃𝒖𝒎𝒊
𝟔

Ditanya: wbulan?

Pembahasan:

Perlu diketahui bahwa massa benda dimanapun selalu


sama,jadi

8
Mbm = mbl
𝒘𝒃𝒎 𝒘𝒃𝒍
=
𝒈𝒃𝒎 𝒈𝒃𝒍
𝒘 𝒘𝒃𝒎 ×𝒈𝒃𝒍
𝒃𝒍=
𝒈𝒃𝒎

𝒘𝒃𝒍=(𝟓𝟓𝟖×𝒈𝒃𝒍)/𝒈
𝒃𝒎

𝒘𝒃𝒍=𝟗𝟖 𝑵
𝒋𝒂𝒅𝒊, 𝒃𝒆𝒓𝒂𝒕 𝒂𝒔𝒕𝒓𝒐𝒏𝒐𝒕 𝒅𝒊 𝒃𝒖𝒍𝒂𝒏 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝟗𝟖 𝑵.

3. Rumus Gaya Normal


Gaya normal adalah gaya yang berkerja pada bidang
yang bersentuhan antara dua permukaan benda,yang arahnya
tegak lurus dengan bidang sentuh.Lambang gaya normal adalah
N. Besarnya gaya normal suatu benda tergantung pada kondisi
bidang,posisi benda terhadap bidang tersebut dan juga
pengaruh gaya luar.Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar du
bawah ini.
Rumus Gaya Normal Benda di Bidang Datar

Rumus Gaya Normal Benda yang ditekan di Bidang datar.

Rumus Gaya Normal Benda yang Ditarik Miring di Bidang


Datar

Rumus Gaya Normal Benda yang didorong Miring Di Bidang


Datar

9
Rumus Gaya Normal Benda Di Bidang Miring

Keterangan:

 N = Gaya Normal (N)


 F = Gaya Luar (N)
 𝜽 = Sudut kemiringan gaya
 m = massa benda (kg)
 g = Percepatan gravitasi (m/s2)

4. Rumus Gaya Gesek


Gaya Gesek adalah gaya yang bekerja antara dua
permukaan benda yang saling bersentuhan atau
bersinggungan. Arah gaya gesek berlawanan arah dengan
kecenderungan arah gerak benda.Gaya gesek disimbolkan
dengan huruf 𝑓 yang merupakan singkatan dari friction.Gaya
gesek dibedakan menjadi dua yaitu gaya gesek statis (𝑓𝑠 ) dan
gaya gesek kinetis (𝑓𝑘 ).
Gaya gesek statis bekerja pada benda yang
diam.Sedangkan gaya gesek kinetis bekerja pada benda yang
bergerak.Secara matematis,rumus kedua jenis gaya gesek ini
adalah sebagai berikut.

Keterangan:

 𝒇𝒔 = Gaya gesek statisk (N)


 𝒇𝒌 = Gaya gesek kinetis (N)
 𝝁𝒔 = Koefisien gesekan statis
 𝝁𝒌 = Koefisien gesekan kinetis
 𝑵 = Gaya normal (N)

Contoh Soal:

 Sebuah balok 10 kg diam di atas lantai datar.


Koefisien gesekan statis 𝝁𝒔 = 0,4 dan koefisen

10
gesekan kinetis 𝝁𝒌 = 0,3.Tentukan gaya gesekan
yang bekerja pada balok jika balok tersebut ditarik
dengan gaya F sebesar 40 N membentuk sudut 60°
terhadap arah mendatar!
Jawab:
Gaya-gaya yang bekerja pada benda diperlihatkan pada
gambar di atas.Karena pada sumbu vertikal tidak ada
gerak,maka berlaku
y =0

 Gaya Normal
(N+F sin 60°)-w = 0
N= w-F sin 60°
N= mg-F sin 60=°
1
N=(10 Kg)(10 m/s2)-(40 n)(2 √3)

N=100 N-20√3 n
N=65,36 N
 Gaya gesek statis
𝒇𝒔 = 𝝁𝒔 𝑵
𝒇𝒔 = (𝟎, 𝟒)𝟔𝟓, 𝟑𝟔 𝑵)
𝒇𝒔 = 𝟐𝟔, 𝟏𝟒 𝑵
 Gaya tarik arah horizontal
F= F cos 60°
F=(40 N)(1/2)
F=20 N
Karena F< 𝑓𝑠 maka benda masih dalam keadaan
diam.Oleh karena itu gaya gesek yang bekerja itu adalah
gaya gesek statis sebesar 𝑓𝑠 = 26,14 𝑁

5. Rumus Gaya Tegangan Tali


Gaya Tegangan Tali adalah gaya pada tali ketika tali
yang bersangkutan dalam keadaan tegang.Gaya tegangan tali
dilambangkan dengan huruf T kapital yang merupakan

11
singkatan dari Tension.Arah gaya tegangan tali bergantung
pada titik atau benda yang ditinjau.Supaya lebih jelas,coba
kalian amati gambar gaya tegangan tali pada berbagai sistem di
bawah ini.

Rumus Tegangan Tali Pada Benda yang Digantung Bebas

Rumus Tegangan Tali Pada Sistem Katrol Licin

Rumus Tegangan Tali Pada Interaksi dua Benda

Rumus Tegangan Tali Pada Bidang Miring licin

Keterangan:

 T = Gaya tegangan tali (N)


 F = Gaya Luar (N)
 𝜽 = Sudut kemirigan bidang
 m = massa benda (kg)

12
 g = Percepatan gravitasi (m/s2)

6. Rumus Gaya Sentripetal


Gaya Sentripetal adalah gaya yang bekerja pada benda
yang bergerak melingkar dengan rah selalu menuju pusat
lingkaran. Gaya Sentripetal berfungsi untuk mengubah arah
gerak benda tanp mengubah besar kecepatan linear.Dengan
kata lain,gaya sentripetal tidak menyebabkan terjadinya gerak
melingkar berubah beraturan (GMBB).

Tanpa adanya gaya sentripetal,maka suatu bend tidak


bisa melakukan gerak melingkar.Secara matemaris,rumus gaya
sentripetal dituliskan dalam bentuk oersamaan sebagai berikut:

atau

Keterangan:

 Fs = Gaya Sentripetal (N)


 m = Massa Benda (Kg)
 v = Kecepatan Linear (m/s)
 𝝎 = Kecepatan Sudut (rad/s)
 R = Jari-jari lintasan (m)

7. Rumus Gerak Melingkar Vetikal


Gerak Melingkar adalah gerak suatu benda yang
berputar mengelilingi sumbu-X atau sumbu yang sejajar dengan
permukaan bumi. Sebagai contoh,sebuah benda yang diikatkan
dengan sueutas tali kemudian diputar secara vertikal seperti
yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

13
Persamaan gerak benda di masing-masing titik adalah sebagai
berikut:

Persamaan Gerak di Titik Tertinggi (A)

Persamaan Gerak di Titik Atas Membentuk Sudut (B)

Persamaan Gerak di Titik Tengah (C)

Persamaan Gerak di Titik Bawah Membentuk Sudut (D)

Persamaan Gerak di Titik Terendah (E)

Keterangan:
 T = Tegangan Tali (N)
 m = Massa Benda (Kg)
 v = Kecepatan linear (m/s)

14
 R = Jari-jari lintasan (m)
 g = Percepatan gravitasi bumi (m/s2)
 𝜽 = Sudut antara tali dan garis vertikal

8. Rumus Gerak Melingkar Horizontal


Gerak Melingkar Horizontal adalah suatu gerak benda
yang berputar mengelilingi sumbu-Y atau sumbu yang tegak
lurus dengan permukaan bumi.Sebagai contoh, sebuah benda
yang diikatkan dengan seutas tali kemudian diputar secara
horizontal seperti yang ditunjukkani pada gambar di bawah ini.

Berbeda dengan gerak melingkar vertikal,pada gerak


melingkar horizontal,besar gaya sentripetal di semua titik
sepanjang lintasan adalah sama.Sehingga hanya menghasilkan
satu persamaan gerak yaitu sebagai berikut.

Keterangan:

 T = Tegangan tali (N)


 m = Massa benda (Kg)
 v = Kecepatan linear (m/s)
 R = Jari-jari lintasan (m)

15
9. Rumus Gerak Benda di Luar Lintasan Melingkar
Yang dimaksud dengan gerak benda di luar lintasan
melingkar adalah posisi benda bergerak berada di atas lintasan
melengkung berbentuk lingkaran (bukan lingkaran
penuh),seperti yang diilustrasikan pada gamabr berikut ini.

karena gambar diagram gaya yang bekerja pada benda


saat di titik A dan titik B berbeda,maka persamaan geraknya
juga berbeda.Berikut adalah persamaan gerak benda di kedua
titik tersebut.
Persamaan Gerak di Titik Tertinggi (A)

Persamaan Gerak di Titik dengan Kemiringan Tertentu (B)

Keterangan:
 N = Gaya Normal (N)
 m = Massa benda (Kg)
 v = Kecepatan Linear (m/s)
 R = Jari-jari lintasan (m)
 g = Percepatan gravitasi bumi (m/s2)
 𝜽 = Sudut Kemiringan Posisi benda

10. Rumus Gerak Benda di Dalam Lintasan Melingkar


Yang dimaksud dengan gerak benda didalam lintasan
melingkar adalah benda bergerak melingkar melewati lintasan

16
yan berbentuk lingkaran penuh seperti yang diilustrasikan pada
gambar di bawah ini.
Pada kasus ini ada lima titik yang kita tinjau sama seperti
gerak melingkar vertikal di atas.Perbedaan hanya terletak pada
eksistensi gaya normal saja.Berikut ini adalah persamaan gerak
benda di masing-masing titik.
Persamaan Gerak di Ttitik Tertinggi (A)
Persamaan Gerak di Titik Atas Membentuk Sudut (B)
Persamaan Gerak di Titik Tengah (C)
Persamaan Gerak di Titik Bawah Membentuk Sudut (D)
Persamaan Gerak di Titik terendah (E)
Keterangan:
 N = Gaya Normal (N)
 m = Massa benda (Kg)
 v = Kecepatan linear (m/s)
 R = Jari-jari lintasan (m)
 g = Percepatan gravitasi (m/s2)
 𝜽 = Sudut antara tali dan garis vertikal

17
18
19

Anda mungkin juga menyukai