FISIOLOGI TUMBUHAN
PRAKTIKUM VI
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK : II
KELAS :B
2019
I. TOPIK
II. TUJUAN
Mengetahui pengaruh suhu terhadap kerja enzim amilase dalam penguraian amilum.
Enzim atau biokatalisator adalah katalisator organik yang dihasilkan oleh sel.
Enzim sangat penting dalam kehidupan, karena semua reaksi metabolisme dikatalis
oleh enzim. Jika tidak ada enzim, atau aktivitas enzim terganggu maka reaksi
metabolisme sel akan terhambat hingga pertumbuhan sel juga terganggu (Lakitan, B.
2007).
Pada suhu sangat rendah, aktivitas enzim dapat terhenti secara reversible.
kenaikan suhu lingkungan akan meningkatkan energy kinetic enzim dan frekuensi
tumbukan antara molekul enzim dan substrat, sehinggan enzim menjadi aktif. Reaksi
yang dikatalisis oleh enzim akan meningkat seiring dengan kenaikan suhu 0oC –
35oC. Secara umum kenaikan 10oC maka kecepatan reaksi menjadi dua kali lipatnya
dalam batas suhu yang wajar. Suhu ideal kerja enzim adalah 30o – 40oC, dengan suhu
optimum 36oC. Dibawah atau diatas suhu tersebut kerja enzim lemah bahkan
Salah satu enzim yang berperan untuk membantu mempercepat reaksi pada
biji yang sedang berkecambah adalah amilase. Amilase yaitu enzim yang mengurai-
reaksinya turun.
d. Penagruh pH. Struktur ion enzim tergantung pada pH lingkungannya, enzim dapat
terbentuk ion (+) atau (-) atau bermuatan ganda (switter ion). pH dapat
enzim.
terjadinya estruksi atau modifikasi sebuah gugus fungsi atau lebih, yang terdapat
pada molekul enzim. Hambatan reversibel dapat berupa hambatan bersaing dan tak
bersaing.
IV. ALAT DAN BAHAN
4.1. Alat
No. Alat Jumlah
1. Beaker glass 2 buah
2. Kaki tiga dan kasa 1 buah
3. Lampu spiritus 2 buah
4. Termometer batang 2 buah
5. Mortar dan pestle 1 buah
6. Pipet 2 buah
7. Tabung reaksi 4 buah
8. Timbangan 1 buah
9. Penjepit tabung reaksi 3 buah
10. ATK 1 buah
4.2. Bahan
No. Bahan Jumlah
1. Kecambah kacang hijau (Vigna radiata) 20 gr
umur 2 hari
2. Aquades 25 ml
3. Larutan amilum 0,5 %
4. Benedict Secukupnya
5. Es batu Secukupnya
6. Kain kasa Secukupnya
7. Kertas label Secukupnya
V. PROSEDUR KERJA
1. Menyiapkan seluruh alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum.
pastle.
5. Meletakan air kecambah kacang hijau ke dalam tabung reaksi dan di kocok
6. Membuat larutan amilum 0,5% dari tepung terigu yang telah dimasak.
7. Menyediakan 3 tabung reaksi dan telah diberi label dan diberi kode A, B dan C.
lalu mengocoknya.
10. Pada tabung reaksi label B, memberikan perlakuan diberi dengan larutan amilum
selama 10 menit pada suhu 80 ˚C. Selanjutnya meneteskan 4 tetes benedict, dan
memanaskan kembali sampai beberapa saat. Mengamati perubahan warna
11. Pada tabung reaksi label C, memberikan perlakuan sama dengan perlakuan pada
tabung reaksi label B dan meletakan tabung reaksi pada suhu 4 ˚C dalam
rendaman air es. Mengamati perubahan warna sesudah di tetesi benedict dan
14. Membersihkan dan mengembalikan alat dan bahan yang telah digunakan
ketempat semula.
VI. HASIL PENGAMATAN
2. Label B
3. Label C
larutan enzim amilase (ekstrak kecambah). Pada tabung reaksi label A mengalami
perubahan warna yaituberwarna keruh hijau terang menjadi warna bening. Dan untuk
tabung reaksi label B dan label C yang dimasukkan ke dalam penangas air dengan
suhu 80ᵒC dan 4ᵒC menunjukkan warna yang lenih pekat dan bahkan terdapatnya
endapan. Hal ini menunjukkan pada suhu optimum, enzim amilase dapat menjalankan
fungsinya mengubah amilum menjadi maltosa. Semakin tinggi suhu, maka laju
reaksinya akan semakin naik karena proses inaktivasi enzim meningkat karena
terjadinya denaturasi. Proses denaturasi terjadi karena enzim juga merupakan protein.
enzim. Semakin lama waktu pemanasan, maka intensitas warnanya akan semakin
gelap karena aktivitas enzim akan semakin turun dan enzim akan memecah sehingga
aktivitas enzim akan berhenti yang ditandai dengan warna larutan yang semakin gelap
yang pada percobaan ini ditunjukkan dengan warna hijau gelap dan keruh.
VIII. DISKUSI
Jawaban :
Pada bagian kloroplas, tempat cadangan makanan, sitosol, dan yang banyak
mengandung pati.
Jawaban :
Lock and key theory, Cara kerja enzim ini dikenal juga dengan nama Teori
Gembok dan Kunci. Menurut teori ini, enzim bergabung dengan susbtrat dan
jumlah energi yang tidak terlalu besar. Setelah bereaksi, kompleks yang
dibangun tadi akan terurai dan enzim bersama produk (hasil substrat yang
Induced fit theory, Teori cara kerja enzim yang satu ini dikenal juga dengan
istilah Teori Kecocokan yang Terinduksi. Sama seperti namanya, pada teori
ini enzim digambarkan memiliki sifat yang fleksibel dan mampu merubah
hendak diurainya. Ketika substrat masuk ke dalam sisi aktif enzim, maka sisi
terlepas dari kompleks dan enzim akan kembali pada bentuknya semula dan
3. Pada suhu berapakah enzim amilase dapat bekerja secara optimum ? Jelaskan!
Jawaban :
um 36 oC. Dibawah atau diatas suhu tersebut kerja enzim lemah bahkan
berlangsung maksimal.
Jawaban :
Pengaruh penambahan dan penurunan suhu terhadap kerja enzim amilase dalam
percobaan ini terjadi pada tabung reaksi label B menggunakan suhu maksimal hal
ini membuktikan semakin tinggi suhu maka enzim akan mengalami kerusakan
dan label C menggunakan suhu rendah juga mengalami kerusakan. Suhu ideal
kerja enzim adalah 30 oC – 40 oC, dengan suhu optimum 36 oC. Dibawah atau
pada tabung reaksi label A berwarna bening sedangkan tabung reaksi label B dan C
berwarna gelap dan keruh terdapat endapan. Pada tabung reaksi label A suhu optimal
sedangkan pada tabung reaksi label B dan C menggunakan suhu maksimal hal ini
X. SARAN
Salisbury, Frank B. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid Satu. Bandung : ITB Bandung