Anda di halaman 1dari 3

I.

Topik
Kepadatan Populasi Tumbuhan Karamunting (Rhodomyrtus tomentosa) di Jalan
Ir.Soekarno, Palangka Raya
II. Tujuan
Untuk mengetahui kepadatan tumbuhan karamunting (Rhodomyrtus tomentosa) di
Jalan Ir.Soekarno, Palangka Raya
III. Dasar Teori
Tumbuhan karamunting memiliki potensi sumber obat herbal. Karena seperti yang
diketahui, tumbuhan karamunting mempunyai aktivitas antioksidan yang kuat. Antioksidan
diperlukan untuk mencegah atau mengurangi penyakit akibat radikal bebas. seperti perubahan
lingkungan, sinar ultra violet, asap rokok, pemicu radikal dalam makanan dan polutan lain
juga berperan dalam perkembangan radikal bebas. Selain kandungan antioksidan pada buah,
penelitian lain menunjukkan bahwa daun karamunting mengandung senyawa golongan
flavonoid, steroid, triterpenoid, tanin galat, tanin katekat, kuinon dan unsur natrium, kalsium,
kalium serta magnesium serta ekstrak akar dapat meningkatkan jumlah trombosit,
meningkatkan tingkat fibrinogen, dan otot kontrak pembuluh darah halus. Dengan kata lain,
ekstrak akar mampu untuk menghambat bakteri Staphylococcus aureus sebagai penyebab
nanah. Kandungan tannin atau zat warna di akar dapat digunakan sebagai pewarna hitam
alami, sebagian masyarakat memanfaatkan untuk menghitamkan alis. Daun memiliki potensi
selain sebagai bahan pengobatan herbal untuk penyakit diabetes. Sedangkan untuk buahnya
bisa dikonsumsi langsung.
Tumbuhan ini termasuk dalam familia Myrtaceae Perawakan atau habitus
tumbuhannya rendah, herba atau menahun.
Tumbuhan karamunting memiliki morfologi sebagai berikut :
a. Batang pada Tumbuhan karamunting merupakan tanaman semak yang mencapai tinggi
hingga 0,5-1,5 m. Batangnya berbentuk silinder.
b. Daun pada Tumbuhan karamunting permukaan daunnya berambut kasar dan kaku serta
tumbuh saling bertolak belakang. Dasar lembaran menyerupai bentuk hati atau hampir
membulat. Tangkai daunnya berwarna hijau kemerahan atau kecoklatan. Ujung daun
agak runcing. Terdapat tiga tulang daun yang terlihat jelas. Panjang lembaran daunnya
dapat mencapai 4 cm dan lebar 2-6 cm.
c. Bunga pada tumbuhan karamunting berwarna ungu dan muncul berkelompok, sekitar 2-
8 bunga. Daun pelindung bunga, kelopak pelindung bunga, dan tangkai bunganya
memiliki permukaan yang ditumbuhi rambut pendek dan kaku (strigose).
d. Buah pada tumbuhan karamunting memiliki bentuk kapsul dengan warna kemerahan
dengan ukuran sekitar 8-10 mm. Ketika matang warnanya berubah keunguan dan akan
merekah.
Adapun metode yang kami gunakan ialah simple random sampling. Dimana pada
metode ini kami mengguanakan batu yang dilemparkan secara acak dan bersamaan.
IV. Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu:
No. Nama Alat Jumlah
1 Gunting 2 buah
2 Pisau 2 buah
3 Patok kayu 40 buah
4 Meteran tanah 1 buah
5 Kamera ponsel 2 buah
6 Alat tulis kampus Seperlunya

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :


No. Nama Bahan Jumlah
1 Tumbuhan karamunting -
2 Tali rapia 2 gulung

V. Waktu dan Tempat


Lokasi survei ini bertempat di Ir.Soekarno, Kelurahan Pahandut, Kecamatan
Pahandut, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
VI. Prosedur Kerja
1. Studi Pendahuluan
Tahap ini meliputi studi literatur dan pengumpulan data yang berhubungan dengan
penelitian dan persiapan alat penelitian. Survei awal lapangan untuk menentukan jenis
tumbuhan dan lokasi penelitian. Studi pendahuluan ini bertujuan menentukan tumbuhan yang
akan di hitung populasinya.
2. Pembuatan Plot
Dalam pembuatan plot, berikut langkah-langkahnya :
a. Menyiapkan alat dan bahan untuk pembuatan plot, seperti patok kayu, gunting, meteran
tanah, dan tali rapia.
b. Melempar batu secara bersamaan dengan acak.
c. Membuat plot dengan ukuran 5x5 meter .
d. Mengulangi langkah nomor c sebanyak 9 kali.
e. Mengamati populasi tumbuhan karamunting yang ada dalam plot-plot tersebut.
f. Mencatat jumlah kepadatan tumbuhan karamuntinng yang ada di dalam plot-plot
tersebut.
3. Analisis Data
Setelah membuat plot, tahap yang dilakukan adalah melakukan perhitungan kepadatan
tumbuhan karamunting dengan rumus sebagai berikut :
Luas area = panjang x lebar

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑝𝑒𝑠𝑖𝑒𝑠
Densitas = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑟𝑒𝑎

Anda mungkin juga menyukai