Anda di halaman 1dari 7

Nama : Nurul Shivani

NIM : H1041181030
Mata Kuliah : Morfologi dan Anatomi Tumbuhan
Dosen Pengampu : Mukarlina, S. Si., M. Si.
Hari, tanggal : Rabu, 15 Mei 2019

Distribusi Parenkim Aksial dalam Kayu dan Seri dari Jari-Jari Empulur

A. Definisi Sel Parenkim


Jaringan Parenkim (jaringan dasar) adalah suatu jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup,
dengan struktur morfologi dan juga fisiologi yang bervariasi dan masih melakukan segala
kegiatan proses fisiologi. Walaupun struktur morfologi dan fisiologinya bermacam-macam,
namun pada umumnya dapat dinyatakan bahwa parenkim memiliki sifat -sifat yanga sama.1

Sel parenkim adalah sel yang berbentuk persegi dengan dinding yang
relatif tipis. Jaringan parenkim dalam batang berfungsi sebagai penyimpan
cadangan makanan.

B. Pembagian Parenkim
Berdasarkan penyusunannya parenkim dibagi atas tiga
macam yaitu; parenkim aksial, parenkim jari-jari dan parenkim batas. Pada tulisan ini,
hanya akan membahas tipe parenkim aksial saja.

1. Parenkim aksial yaitu parenkim yang tersusun secara vertikal. Sel inilah
yang lebih dikenal sebagai sel parenkim aksial. Berdasarkan distribusinya
pada penampang lintang, parenkim aksial terbagi atas dua macam yaitu
parenkim apotrakeal dan parenkim paratrakeal. Menurut Bowyer et al.
(2003), parenkim apotrakeal adalah parenkim yang tidak berhubungan
atau tidak bersinggungan dengan sel pembuluh, sedangkan parenkim
paratrakeal adalah parenkim yang berhubungan dengan sel pembuluh.
Parenkim apotrakeal dapat berupa parenkim sebar (diffuse), berderet dalam
deretan tangensial pendek (diffuse aggregate) dan berderet dalam deretan
tangensial panjang (banded); sedangkan parenkim paratrakeal dapat berupa
parenkim jarang (scanty), sepihak (unilaterally), keliling pembuluh

1
Kartasapoetra, A.G. (1991). Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan (tentang sel dan jaringan).
Jakarta: PT Rineka cipta
(vasicentric), aliform dan aliform bersambungan (confluent).2

Menurut pandit (2004) parenkim paratrakea merupakan parenkim yang berasosiasi dengan
pori sedangkan apotrakea tidak berasosiasi dengan pori.3

A. Parenkim Apotrakeal
Parenkim apotrakeal adalah parenkim yang tidak berhubungan dengan pembuluh

1. Apotrakeal baur adalah sel-sel parenkim tunggal yang tersebar secara tak teratur di
antara sel-sel serabut .

2. Baur berkelompok ; parenkim yang berkelompok dalam garis-2 tangensial yang pendek
dari satu jari-2 ke jari-2 berikutnya Apotrakeal baur adalah sel-sel parenkim tunggal yang
tersebar secara tak teratur di antara sel-sel serabut.

2
Bowyer et al. 2003. Forest Product and Wood Science an Introductin Fourth Edition. Iowa State
Press.
3
Pandit, I.K.N. 2004.. Struktur Anatomi Kayu Kuku ( Pericopis mooniana T.). IPB Bogor.
B. Parenkim Paratrakeal
Parenkim paratrakeal adalah parenkim yang berhubungan dengan pembuluh
1. paratrakeal jarang : parenkim paratrakeal dengan jumlah terbatas yang menempel
pada pembuluh.
2. paratrakeal vasisentrik : parenkim paratrakeal yang membentuk selubung sekeliling

3. Paratrakeal abaksial/unilateral : parenkim paratrakeal yang terbatas pada sisi radial


pembuluh
4. Paratrakeal bersayap (aliform) : parenkim yang membentuk selubung sekeliling
pembuluh dan memiliki sayap (alae), contoh : kempas, merbau
5. Paratrakeal konfluen ; parenkim vasisentrik atau aliform yang saling berhubungan
satu sama lain ke arah tangensial, contoh : sonokeling, kempas4

Parenkim adalah sel kayu atau jaringan yang berbentuk seperti batu bata yang berfungsi
sebagai tempat untuk menyimpan serta mengatur makanan.
a. Parenkim paratrakeal : parenkim yang selalu berhubungan dengan pori
-Sepihak (sengon, palapi)
-Selubung

4
https://www.slideshare.net/edysmartnow/ilmu-kayu-struktur-sel-kayu
-Aliform
-tebal runcing (kempas, nangka)
-tebal tumpul (merbau)
-tipis bersayap (ulin, ramin)
-bersambung (cendrana)

b. Parenkim Apotrakeal adalah parenkim yang tidak berhubungan dengan pori


-Garis tangensial pendek : tidak melewati 2 jari-jari (durian,jabon)
-Garis tangensial panjang : melewati 2 jari-jari
-jarak teratur : jarak antara parenkim sama rata (kumea, suren)
-tersebar (uru, cempaka)
-Pita marginal : berbentuk gari putus2 yg hampir bersambungan.5

Parenkim merupakan jaringan yang berfungsi untuk menyimpan serta mengatur bahan
makanan cadangan6. Berdasarkan penyusunannya, parenkim dibagi atas 2 macam yaitu parenkim
aksial (parenkim), yang tersusun secara vertikal dan parenkim jari-jari (jari-jari kayu), yang
tersusun secara horisontal7.

Terdapat berbagai jenis parenkim yang ditemukan pada sayatan transversal, yaitu paratrakeal yang
sedikit, paratrakeal vasicentric, paratrakeal aliform, paratrakeal konfluen, apotrakeal difus,
apotrakeal difus, dan apotrakeal agregat. Sedikit paratrakeal merupakan sel parenkim yang
diasosiasikan dengan pori, dan hanya sebagian kecil saja. Vasicentric paratrakeal merupakan
parenkim yang membentuk susunan penuh dan satu atau lebih pori. Alat paratrakeal merupakan sel
parenkim yang melibatkan pori dengan bentuk seperti intan. Paratrake konflu merupakan sel
parenkim yang melibatkan parsial lateral. Difuse apotrakeal merupakan sel parenkim yang tersebar
di elemen serat. Agregat apotrakeal yang merupakan kelompok sel parenkim yang berkelanjutan
dengan tangensial8.

5
http://bispit.blogspot.com/2012/09/ringkasan-materi-pengenalan-jenis-kayu.html
6
Pandit, I. K. N dan H. Ramdan. 2002. Anatomi Kayu : Pengantar Sifat Kayu Sebagai Bahan
Baku. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
7
Mandang, Y. I dan I. K. N. Pandit. 1997. Pedoman Identifikasi Kayu di Lapangan. Prosea
Bogor Pusat Diklat pegawai dan SDM kehutanan.
8
Wheeler, E. A., P. Baas and E. Gasson. 1989. IAWA list of Microscope Features for Hardwood
Identification. IAWA Bulletin. ns 10 (3) : 219-332.
C. Seri dari jari-jari empulur
1. HETEROSELULER : jari-jari empulur berseri satu
2. HOMOSELULER : jari-jari empulur berseri banyak

Jari-jari yang memiliki sel tegak dan sel datar disebut heteroseluler, sedangkan yang
hanya memiliki satu tipe disebut homoseluler10.
9
Esau, K. 1977. Anatomy of Seed Plants Second Edition. John Wiley & Sons, Inc : Canada.
10
Suradinata, T.S, 1998, Struktur Tumbuhan, PT Angkasa, Bandung.
Daftar Pustaka

Kartasapoetra, A.G. (1991). Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan (tentang sel dan jaringan).
Jakarta: PT Rineka cipta
2
Bowyer et al. 2003. Forest Product and Wood Science an Introductin Fourth Edition. Iowa State
Press.
3
Pandit, I.K.N. 2004.. Struktur Anatomi Kayu Kuku ( Pericopis mooniana T.). IPB Bogor.
4
https://www.slideshare.net/edysmartnow/ilmu-kayu-struktur-sel-kayu
5
http://bispit.blogspot.com/2012/09/ringkasan-materi-pengenalan-jenis-kayu.html
6
Pandit, I. K. N dan H. Ramdan. 2002. Anatomi Kayu : Pengantar Sifat Kayu Sebagai Bahan
Baku. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
7
Mandang, Y. I dan I. K. N. Pandit. 1997. Pedoman Identifikasi Kayu di Lapangan. Prosea
Bogor Pusat Diklat pegawai dan SDM kehutanan.
8
Wheeler, E. A., P. Baas and E. Gasson. 1989. IAWA list of Microscope Features for Hardwood
Identification. IAWA Bulletin. ns 10 (3) : 219-332.
9
Esau, K. 1977. Anatomy of Seed Plants Second Edition. John Wiley & Sons, Inc : Canada.
10
Suradinata, T.S, 1998, Struktur Tumbuhan, PT Angkasa, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai