Anda di halaman 1dari 17

K e l o m p o k 2

•Nurul Shivani (H1041181030)


•Shella Mida Juniarti (H1041181032)
•Sri Ferda Marlena (H1041181036)
•Cesaria Anggun Kinanty (H1041181038)
•Lastyanti Mulyani (H1041181040) Prodi
•Luthfi Ahmad Fauzi (H1041181042) Biologi B
•Bertiana (H1041181044)
2018
•Rahmania Asnida (H1041181046)
•Sylvia Windy (H1041181048)
•Floria Mellin (H1041181050)
•Anjelina Fitri (H1041181052)
•Syafiqah Septria Putri (H1041181054)
•Nur Atika Putri Ayunda (H1041181056)
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pengertian

• Secara Etimologi, Filsafat berasal dari bahasa Yunani, yaitu


philosophia. Philo yang artinya ‘cinta’ dan Sophia yang artinya
‘kebijakan.’
• Secara Harfiah, Filsafat adalah cinta pada kebijaksanaan atau
kebenaran yang hakiki.
• Pancasila, tergolong sebagai filsafat dalam arti produk, filsafat
sebagai pandangan hidup dan Filsafat dalam arti praktis. Hal itu
berarti Pancasila mempunyai fungsi dan peranan sebagai pedoman
dan pegangan dalam sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam
kehidupan sehari-hari dan dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara bagi bangsa Indonesia di manapun mereka berada.
Pembahasan mengenai pancasila sebagai sistem filsafat dapat
dilakukan dengan cara deduktif dan induktif.

1. Cara deduktif yaitu dengan mencari hakikat


pancasila serta menganalisis dan menyusunnya
secara sistematis menjadi keutuhan pandangan yang
komprehensif.

2. Cara indukatif yaitu dengan mengamati gejala-


gejala sosial budaya masyarakat, merefleksikannya,
dan menarik arti dan makna yang hakiki dari gejala-
gejala itu.
Fungsi Filsafat Pancasila
• Memberi jawaban atas pertanyaan yang bersifat
fundamental/mendasar dalam kehidupan bernegara, misalnya:
susunan politik, sistem politik, bentuk Negara, susunan perekonomian
dan dasar-dasar pengembangan ilmu pengtahuan. Hal ini harus dapat
dikembangkan oleh filsafat.
• Mencari kebenaran yang bersifat substansi tentang hakikat Negara, ide,
Negara atau tujuan Negara. (Kelima sila pancasila merupakan kesatuan
yang utuh, tidak terpisahkan).
• Berusaha menempatkan dan menjadi bernegara. (Sehingga fungsi
filsafat akan terlihat jelas kalau Negara itu sudah terbentuk keteraturan
kehidupan bernegara)
Urgensi dan Esensi Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
• Setiap warga Negara sesuai dengan kemampuan dan tingkat pendidikannya harus
memiliki pengetahuan, pemahaman, penghayatan, penghargaan, komitmen, dan
pola pengamalan pancasila. Urgensi pendidikan pancasila di perguruan tinggi ini
berlaku untuk semua jurusan/program studi, sebab nasib bangsa tidak hanya
ditentukan oleh segelintir profesi yang dihasilkan oleh sekelompok
jurusan/program studi saja, tetapi juga merupakan tanggung jawab semua
bidang.
• Demikian pula halnya bahwa keberadaan pendidikan pancasila merupakan suatu
yang esensial bagi program studi di perguruan tinggi. Oleh karena itu, menjadi
suatu kewajaran bahkan keharusan pancasila disebarluaskan secara masif, antara
lain melalui mata kuliah pendidikan pancasila di perguruan tinggi.
• Dengan demikian, pemahaman nilai-nilai pancasila di kalangan mahasiswa
amat penting, tanpa membedakan pilihan profesinya dimasa yang akan datang
Bukti Pancasila sebagai Sistem Filsafat
•Susunan Kesatuan Sila-Sila Pancasila Bersifat
Organik
•Susunan sila-sila Pancasila yang Bersifat
Hierarkhis dan berbentuk Piramida
•Susunan Sila-Sila Pancasila yang Saling
Mengisi dan Saling Mengkualifikasi
Alasan Diperlukannya Kajian Pancasila Sebagai Sistem Filsafat

1. Filsafat Pancasila sebagai genetivus objektivus dan genetifus


subjektivus:
• Pancasila sebagai genetivus – objetifus, artinya Nilai – nilai
pancasila dijadikan sebagai objek yang dicari landasan filosofis nya
berdasarkan sistem – sistem dan cabang – cabang filsafat yang
berkembang di barat.
• Pancasila sebagai genetivus – subjetivus, artinya nilai – nilai
pancasila dipergunakan untuk mengkritisi berbagai aliran filsafat
yang berkembang, baik untuk menemukan hal – hal yang sesuai
dengan nilai – nilai pancasila maupun untuk melihat nilai – nilai
yang tidak sesuai dengan nilai – nilai pancasila.
2. Landasan Ontologis Filsafat Pancasila
• Pancasila sebagai Genetivus Subjetivus memerlukan landasan
pijak filosofis yang kuat yang mencakup tiga dimensi, yaitu
landasan ontologis, landasan epistomologis, dan landasan
aksiologis. Ontologi menurut Aristoteles merupakan cabang
filsafat yang membahas tentang hakikat segala yang ada secara
umum sehingga dapat dibedakan dengan disiplin ilmu – ilmu
yang membahas sesuatu secara khusus. Ontologi membahas
tentang hakikat yang paling dalam dari sesuatu yang ada, yaitu
unsur yang paling umum dan bersifat abstrak, disebut juga
dengan istilah substansi. Stephen W. Littlejohn dan Karren A
Foss dalam Theories of Human Communication menegaskan
bahwa ontologi merupakan sebuah filosofi yang berhadapan
dengan sifat makhluk hidup.
3. Landasan Epistemologis Filsafat Pancasila
• Epistemologi adalah cabang filsafat pengetahuan yang
membahas tentang sifat dasar pengetahuan yang
membahas tentang sifat dasar
pengetahuan,kemungkinan,lingkup, dan dasar umum
pengetahuan.
• Landasan epistemologis Pancasila artinya nilai – nilai
pancasila digali dari pengalaman ( empiris ) bangsa
Indonesia, kemudian disintesiskan menjadi sebuah
pandangan yang komprehensif tentang kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
4. Landasan Aksiologis Pancasila
• Landasan aksiologis Pancasila artinya nilai atau kualitas
yang terkandung dalam sila – sila Pancasila. Sila pertama
mengandung kualitas monoteis, spiritual, kekudusan,
dan sakral. Sila kemanusian mengandung nilai martabat,
harga diri, kebebasan dan tanggung jawab. Sila
persatuan mengandung nilai solidaristas dan
kesetiakawanan. Sila keempat mengandung nilai
demokrasi, musyawarah, mufakat, dan berjiwa besar. Sila
keadilan mengandung nilai kepedulian dan gotong
royong.
Sumber Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Sumber Historis Pancasila sebagai Sistem Filsafat
• Pada 12 Agustus 1928, Soekarno pernah menulis di Suluh Indonesia yang
menyebutkan bahwa nasionalisme adalah nasionalisme yang membuat
manusia menjadi perkakasnya Tuhan dan membuat manusia hidup dalam roh.
Sumber Sosiologis Pancasila sebagai Sistem Filsafat
• Sumber sosiologis Pancasila sebagai sistem filsafat dapat diklasifikasikan ke
dalam 2 kelompok. Kelompok pertama, masyarakat awam yang memahami
Pancasila sebagai sistem filsafat yang sudah dikenal masyarakat Indonesia
dalam bentuk pandangan hidup, Way of life yang terdapat dalam agama, adat
istiadat, dan budaya berbagai suku bangsa di Indonesia. Kelompok kedua,
masyarakat ilmiah-akademis yang memahami Pancasila sebagai sistem filsafat
dengan teori – teori yang bersifat akademis. Pancasila sebagai filsafat menurut
Notonagoro merupakan satu kesatuan utuh yang tidak dapat dipisah –
pisahkan.
Sumber Politis Pancasila sebagai Sistem Filsafat
• Sumber politis Pansasila sebagai sistem filsafat dapat
diklasifikasikan ke dalam dua kelompok. Kelompok
pertama, meliputi wacana politis tentang Pancasila
sebagai sistem filsafat pada sidang BPUPKI, sidang PPKI,
dan kuliah umum Soekarno antara tahun 1958 dan 1959,
tentang pembahasan sila – sila Pancasila secara filosofis.
Kelompok kedua, mencakup berbagai argumen politis
tentang Pancasila sebagai sistem filsafat yang disuarakan
kembali di era reformasi dalam pidato politik Habibie 1
Juni 2011.
• Dinamika Dan Tantangan Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
• Dinamika Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
• Sebagaimana diketahui, pendidikan pancasila mengalami pasang surut
dalam pengimplementasiannya. Apabila ditelusuri secara hitoris, upaya
pembudayaan atau pewarisan nilai-nilai pancasila tersebut telah secara
konsisten dilakukan sejak awal kemerdekaan sampai dengan sekarang.
Namun, bentuk dan identitasnya berbeda dari zaman ke zaman. Pada
masa awal kemerdekaan, pembudayaan nilai-nilai tersebut dilakukan
dalam bentuk pidato-pidato para tokoh bangsa dalam rapat-rapat
akbar yang dusiarkan melalui radio dan surat kabar. Kemudian, pada 1
Juli 1974, diterbitkan sebuah buku yag berisi Pidato Bung Karo tentang
Lahirnya Pancasila. Buku tersebut disetai kata pengantar dari Dr. K.R.T.
Radjiman Wedyodiningrat
Perubahan yang signifikan dalam metode pembudayaan/pendidikan
Pancasila adalah setelah Dekrit Presiden 5 Juli 1959, diterbitkan
buku oleh Departemen P dan K, dengan judul Manusia dan
Masyarakat Baru Indonesia (Civics). Buku tersebut diterbitkan
dengan maksud membentuk manusia Indonesia baru yang patriotik
melalui pendidikan.
• Tantangan Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Tantangannya ialah menentukan bentuk dan format agar mata
kuliah pendidikan Pancasila dapat diselenggarakan di berbagai
program studi dengan menarik dan efektif. Tantangan ini dapat
berasal dari internal perguruan tinggi. Adapun tantangan bersifat
eksternal, antara lain adalah krisis keteladanan dari para elite politik
dan maraknya gaya hidup hedonistik di dalam masyarakat
Kesimpulan
• Pancasila merupakan dasar dari falsafah Negara Indonesia,
sebagaimana yang tercantum di dalam pembukaan UUD 1945.
Oleh karena itu, setiap warga Negara Indonesia wajib untuk
mempelajari, menghayati, mendalami dan menerapkan nilai-
nilai pancasila dalam setiap bidang kehidupan.
• Pancasila sebagai sistem filsafat yaitu suatu konsep tentang
dasar negara yang terdiri dari lima sila sebagai unsur yang
mempunyai fungsi masing-masing dan satu tujuan yang sama
untuk mengatur dan menyelengggarakan kehidupan bernegara
di Indonesia.
• Pancasila sebagai suatu sistem filsafat berperan sebagai
pedoman masyarakat dalam bertingkah laku.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai