Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nurul Shivani Hari, tanggal : Selasa, 14 Mei 2019

NIM : H1041181030 Materi : Sel Apoptosis


Mata Kuliah : Biologi Sel & Molekuler
Dosen Pembimbing : Firman Saputra, S.Si, M.Sc.

1. Pendahuluan
Tubuh manusia tersusun oleh bermilyar-milyar sel. Setiap kehidupan berawal darihanya satu sel
yang kemudian membelah menjadi dua, kemudian empat, lalu delapan dan seterusnya. Selanjutnya
beberapa sel tersebut berubah menjadi mata, sementara sel yang lain menjadi kulit, jantung, otak
dan sebagainya. Setelah membentuk organ, sel berhenti membelah kecuali untuk mengganti sel
yang rusak atau akibat luka. Dengan kata lain, selsehat mengetahui kapan mereka harus membelah
dan juga kapan mereka harus berhenti melipat ganda. Jika sel gagal mengikuti proses ini maka akan
terbentuk kanker.1
Sel normal memerlukan keseimbangan antara kebutuhan fisiologik dan keterbatasan-keterbatasan
struktural sel dengan kemampuan metabolik, luarannya adalah hasil yang tersusun seimbang atau
homeostasis. Keadaan fungsional sel dapat berubah ketika bereaksi terhadap stress yang ringan
untuk mempertahankan keadaan yang seimbang. Setiap organisme yang hidup terdiri dari ratusan
tipe sel. Selama perkembangannya sejumlah sel bertambah yang kemudian akan membentuk
berbagai jenis jaringan dan organ. Seiring dengan pembentukan sel yang baru tersebut, sel yang
mati merupakan proses regulasi yang normal pada sejumlah sel dari jaringan. Pengendalian
terhadap eliminasi sel-sel yang mati ini disebut dengan kematian sel yang terprogram atau
apoptosis.
2. Pengertian Apoptosis
Apoptosis, yang berasal dari bahasa Yunani yaitu apo (dari) dan ptosis (jatuh), adalah mekanisme
biologi yang merupakan salah satu jenis kematian sel terprogram. Apoptosis digunakan oleh
organisme multisel untuk membuang sel yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh. Apoptosis
berbeda dengan nekrosis. Apoptosis pada umumnya berlangsung seumur hidup dan bersifat
menguntungkan bagi tubuh, sedangkan nekrosis adalah kematian sel yang disebabkan oleh
kerusakan sel secara akut. Contoh nyata dari keuntungan apoptosis adalah pemisahan jari pada
embrio. Apoptosis yang dialami oleh sel-sel yang terletak di antara jari menyebabkan masing-
masing jari menjadi terpisah satu sama lain. Apoptosis dapat terjadi misalnya ketika sel mengalami
kerusakan yang sudah tidak dapat diperbaiki lagi. Keputusan untuk melakukan apoptosis berasal
dari sel itu sendiri, dari jaringan yang mengelilinginya, atau dari sel yang berasal dari sistem imun.
Bila sel kehilangan kemampuan untuk melakukan apoptosis (misalnya karena mutasi), atau bila

1
McKusick, V.A. 2000. On-line Mendelian inheritance in man (OMIM) National Center forBiotechnology
Information. Nat Inst of Health. Bethesda.
inisiatif untuk melakukan apoptosis dihambat (oleh virus), sel yang rusak dapat terus membelah
tanpa terbatas, yang akhirnya menjadi kanker.2
3. Fungsi Apoptosis
Kematian sel melalui apoptosis merupakan fenomena yang normal, yaitu terjadi eliminasi
sel yang tidak diperlukan lagi. Proses apoptosis secara fisiologis diperlukan untuk :

1.Terminasi sel
Apoptosis dapat terjadi pada sel yang mengalami kerusakan yang tidak bisa di repair,
infeksi virus, dan keadaan yang mengakibatkan stress pada sel. Kerusakan DNA akibat
ionisasi radiasi maupun bahan kimia toxic juga dapat mencetuskan apoptosis melalui
aktivasi tumor supresor gen p53. Keputusan untuk apoptosis dapat berasal dari sel itu
sendiri, dari jaringan disekitarnya ataupun dari sel yang termasuk dalam immune system.
Pada keadaan ini fungsi apoptosis adalah untuk mengangkat sel yang rusak, mencegah sel
menjadi lemah oleh karena kurangnya nutrisi dan mencegah penyebaran infeksi virus.

2. Mempertahankan homeostasis
Pada organisme dewasa, jumlah sel dalam suatu organ atau jaringan harus berada dalam
keadaan yang relatif konstan. Proses keseimbangan ini termasuk dalam homeostasis yang
dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk mempertahankan lingkungan internalnya.
Keseimbangan (homeostasis) ini dapat tercapai bila kecepatan mitosis pada jaringan
seimbang dengan kematian sel. Bila keseimbangan ini terganggu, maka akan dapat
mengakibatkan :
• Bila kecepatan pembelahan sel lebih tinggi daripada kecepatan kematian sel →terbentuk
tumor.

•Bila kecepatan pembelahan sel lebih rendah dari kecepatan kematian sel → jumlah sel
menjadi berkurang.

3. Perkembangan embrional
Kematian sel yang terprogram merupakan bagian dari perkembangan jaringan. Pada masa
embrio, perkembangan suatu jaringan atau organ didahului oleh pembelahan sel dan
diferensiasi sel yang besar-besaran dan kemudian dikoreksi melalui apoptosis. Contoh: bila
terjadi gangguan proses apoptosis, berupa diferensiasi inkomplit pada pembelahan jari-jari
akan mengakibatkan syndactyly.

4. Interaksi limfosit
Perkembangan limfosit B dan Limfosit T pada tubuh manusia merupakan suatu proses yang
kompleks, yang akan membuang sel-sel yang berpotensi menjadi rusak. Cytotoksik T sel
dapat secara langsung menginduksi apoptosis pada sel melalui terbukanya suatu celah pada
targetmembran dan pelepasan zat-zat kimia untuk mengawali proses apoptosis. Celah ini

2
Dash P. 2007. Apoptosis. Basic medical science, St. George’s University of London.
www.sgul.ac.uk/dept/immunology/-dash.
dapat terjadimelalui adanya sekresi perforin, granul yang berisi granzyme B,serine protease
yang dapat mengaktivasi caspase melalui pemecahan residu aspartat.

5. Involusi hormonal pada usia dewasa.


Apoptosis dapat terjadi misalnya pada pelepasan sel endometrium selama siklus
menstruasi, regresi pada payudara setelah masa menyusui dan atresia folikel ovarium pada
menopause.3

4. Tahapan Apoptosis
Setelah sel menerima sinyal yang sesuai untuk apoptosis, selanjutnya organela organela sel
akan mengalami degradasi yang diaktifasi oleh caspase proteolitik. Sel yang mulai apoptosis,
secara mikroskopis akan mengalami perubahan :
a. Pengerutan sel
Sel menjadi bulat (sirkuler). Ini terjadi karena struktur protein yang menyusun
sitoskeleton dicerna oleh enzim peptidase spesifik yang disebut caspaspse yang
telah diaktifkan di dalam sel. Sel mengerut dan lebih bulat, karena pemecahan
protein sitoskeleton oleh caspase.
b. Kondensasi kromatin (Piknotik)
Kromatin mengalami kondensasi dan fragmentasi menjadi semakin memadat.
Kromatin berkelompok dibagian perifer. Pada tahap ini, membran yang
mengelilingi inti sel masih tampak utuh, walaupun caspase tertentu telah melakukan
degradasi protein pori inti sel. DNA yang ada didalamnya pecah menjadi fragmen-
fragmen (karyorheksis). Degradasi DNA ini mengakibatkan inti terpecah menjadi
beberapa nukleosomal unit.
c. Pembentukan tonjolan sitoplasma dan badan apoptosis
Membran sel memperlihatkan tonjolan-tonjolan yang iregular / blebs pada
Sitoplasma. Sel terpecah menjadi beberapa fragmen, yang disebut dengan apoptotic
bodies.
d. Fagositosis badan apoptosis
Apoptotic bodies ni akan difagosit oleh sel-sel yang sehat maupun sel makrofag
yang ada disekitarnya. Badan apoptosis akan didegradasi di dalam lisosom dan sel-
sel yang berdekatan bermigrasi atau berproliferasi untuk menggantikan ruangan
yang sebelumnya diisi oleh sel apoptosis yang hilang.4

5. Sel yang mengalami apoptosis dapat dikenali dengan cara berikut


Sel yang mengalami apoptosis dapat diamati dengan menggunakan mikroskop cahaya
maupun mikroskop elektron melalui ciri-ciri morfologis yang ditampakkan. Ciriciri
tersebut antara lain :

3
Kumar,V., Abbas, A.K., Fausto, N., Neoplasia. 2005. In: Robbins and Cotran Pathology Basis of Disease. 7th Ed .
Philadelphia. Elsevier Saunders:1041- 1042.
4
Lumongga, F. 2008. Apoptosis. Departemen Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Medan. Medan: USU Repository.
a. Sel menjadi bulat (sirkuler).
Ini terjadi karena struktur protein yang menyusun sitoskeleton dicerna oleh enzim
peptidase spesifik yang disebut caspaspse yang telah diaktifkan di dalam sel.
b. Kromatin
(DNA dan protein-protein yang terbungkus di dalam inti sel) mulai mengalami
degradasi dan kondensasi.
c. Kromatin mengalami kondensasi lebih lanjut, menjadi semakin memadat.
Pada tahap ini, membran yang mengelilingi inti sel masih tampak utuh, walaupun
caspase tertentu telah melakukan degradasi protein pori inti sel dan mulai
mendegradasi lamin yang terletak dalam lingkungan inti sel.
d. Lingkungan dalam inti sel tampak terputus dan DNA di dalamnya terfragmentasi
(proses ini dikenal dengan karyorrhexis).
Inti sel pecah melepaskan berbagai bentuk kromatin atau unit nukleosom karena
disebabkan degradasi DNA.
e. Plasma membran mengalami blebbing.
f. Sel tersebut kemudian di’makan’ atau pecah menjadi gelembung-gelembung yang
disebut apoptotic bodies dan kemudian di’makan’.
Ciri lainnya sebagai berikut :
a. Penandaan inti yang mengalami kondensasi dengan pewarna fluorescence
Hoechst atau DAPI.

b. Sel yang mengalami apoptosis mengeluarkan PS (Phosphatidil Serin) pada


permukaan ekstraselulernya, sehingga dapat ditandai dengan annexin V yang
dilabeli fluorescence. PS secara normal terdapat pada cytosolic surface dari
membran plasma (di bagian dalam membran plasma), tetapi diredistribusikan
ke permukaan ekstraseluler selama apoptosis oleh protein hipotetik yang
dikenal sebagai scramblase.

c. DNA yang terfagmentasi dapat dideteksi dengan TUNEL (Terminal


deoxynuclotidyltransferase-mediated UTP end labelling) atau elektroforesis
DNA yang diisolasi dalam gel agarosa. TUNEL juga dapat digunakan untuk
mendeteksi enzim yang terlibat dalam pengrusakan inti sel. 5

5
http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/mekanisme-dan-regulasi-apoptosis1.pdf
Daftar Pustaka

McKusick, V.A. 2000. On-line Mendelian inheritance in man (OMIM) National Center
forBiotechnology Information. Nat Inst of Health. Bethesda.

2
Dash P. 2007. Apoptosis. Basic medical science, St. George’s University of London.
www.sgul.ac.uk/dept/immunology/-dash.
3
Kumar,V., Abbas, A.K., Fausto, N., Neoplasia. 2005. In: Robbins and Cotran Pathology Basis of
Disease. 7th Ed . Philadelphia. Elsevier Saunders:1041- 1042.
4
Lumongga, F. 2008. Apoptosis. Departemen Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara Medan. Medan: USU Repository.
5
http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/mekanisme-dan-regulasi-apoptosis1.pdf

Anda mungkin juga menyukai