Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

Kelompok I

DELTA

Disusun oleh :
NOOR HABIB : 113.050.045
HUMAIRA HAURA : 113.050.050

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2012
Delta

Delta merupakan pengendapan arus transisi (antara lingkungan pengendapan darat


dan lingkungan pengendapan laut).

Struktur delta, dibagi 3 jenis yaitu

 Top set beds (material darat)


 Fore set beds (campuran material darat dan laut)
 Bottom set beds(material laut)
Pada delta tedapat Rd (Rate of Deposition) yaitu kecepatan pengendapan yang terjadi
apabila top set beds mengalami penurunan dimana penurunan/ pengendapan tersebut
memerlukan waktu. Dan terdapat Rs (Rate of Subsidence) yaitu kecepatan penurunan dasar
cekungan dimana terjadi pada daerah fore semakin tebal. keadaan baik apabila Rs dan Rd
seimbang.

Ciri-ciri endapan delta:


 Pelapisan silang sisi
 Pelapisan pilihan
 Current ripple mark
 Rekah kerut (mud crack)
 Cut fill structure

Macam-macam delta terdapat 4 jenis yaitu


 Delta tameng (shield delta)
 Delta kaki burung (bird foot delta)
 Delta corong (estuaria delta)
 Delta pasang surut (tidal/double tidal delta)

Pada delta sering terdapat minyak bumi dan gas alam yang terperangkap karena pada
delta memenuhi pembentukan petroleum system yang ada yaitu batuan sumber (source
rocks), pematangan (maturasi), reservoir, migrasi, timing, perangkap (trap), batuan penyekat
(saling rock) dan fracture gradient.

SOURCE ROCKS

Source rocks adalah endapan sedimen yang mengandung bahan-bahan organic yang
dapat menghasilkan minyak dan gas bumi ketika endapan tersebut tertimbun dan terpanaskan.
Bahan-bahan organik yang terdapat didalam endapan sedimen selanjutnya dikenal dengan
kerogen (dalam bahasa Yunani berarti penghasil lilin)

Terdapat empat tipe kerogen:

Tipe :

1. Bahan-bahan organic kerogen Tipe I merupakan alga dari lingkungan pengendapan


lacustrine dan lagoon. Tipe I ini dapat menghasilkan minyak ringan (light oil) dengan
kualitas yang bagus serta mampu menghasilkan gas.
2. Merupakan campuran material tumbuhan seta mikro organism laut. Tipe ini
merupakan bahan utama minyak bumi serta gas.
3. Tanaman darat dalam endapan yang mengandung batu bara. Tipe ini umumnya
menghasilkan gas dan sedikit minyak.
4. Bahan-bahan tanaman yang teroksidasi. Tipe ini tidak bisa menghasilkan minyak dan
gas.

Kandungan kerogen dari suatu source rock dikenal dengan TOC (Total Organic
Carbon), dimana standar minimal untuk “keekonomisan” harus lebih besar dari 0.5%.
Implikasi penting dari pengetahuan tipe kerogen dari sebuah prospek adalah kita dapat
memprediksikan jenis hidrokarbon yang mungkin dihasilkan (minyak, gas, minyak & gas
bahkan tidak ada migas).

MATURASI

Maturasi adalah proses perubahan secara biologi, fisika, dan kimia dari kerogen
menjadi minyak dan gas bumi. Proses maturasi berawal sejak endapan sedimen yang kaya
bahan organic terendapkan. Pada tahapan ini, terjadi reaksi pada temperature rendah yang
melibatkan bakteri anaerobic yang meruduksi oksigen, nitrogen dan belerang sehingga
menghasilkan konsentrasi hidrokarbon.

Proses ini terus berlangsung sampai suhu batuan mencapai 50 derajat celcius.
Selanjutnya, efek peningkatan temperatur menjadi sangat berpengaruh sejalan dengan tingkat
reaksi dari bahan-bahan organic kerogen. Karena temperature terus mengingkat sejalan
dengan bertambahnya kedalaman, efek pemanasan secara alamiah ditentukan oleh seberapa
dalam bantuan sumber tertimbun (gradient geothermal). Gambar dibawah ini menunjukkan
proporsi relative dari minyak dan gas untuk kerogen tipe II yang tertimbun didaerah dengan
gradient geothermal sekitar 35 °C km -1

from OpenLearn - LearningSpace

Terlihat bahwa minyak bumi secara signifikan dapat dihasilkan diatas temperature 50
°C atau kedalaman sekitar 1200m lalu terhenti pada suhu 180 derajat atau pada kedalaman
5200m. Sedangkan gas terbentuk secara signifikan sejalan dengan bertambahnya
temperature/kedalaman.

Gas yang dihasilkan karena faktor temperature disebut dengan termogenic gas,
sedangkan yang dihasilkan oleh aktivitas bakteri (suhu rendah, kedalaman dangkal<600m)
disebut dengan biogenic gas. Gambar di bawah ini merupakan contoh penampang kedalaman
dari lapisan-lapisan batuan sumber, serta prediksi temperatur dengan cara menggunakan
contoh kurva di atas. Dari penampang ini dapat diprediksikan apakah source tersebut berada
dalam oil window, gas window, dll. Metoda ini dikenal dengan metoda Lopatin ( 1971).
Terlihat jelas, metoda Lopatin hanya berdasarkan temperature dan mengabaikan efek reaksi
kimia serta biologi.

Courtesy Fettes College

RESERVOIR
Adalah batuan yang mampu menyimpan dan mengalirkan hidrokarbon. Dengan kata
lain batuan tersebut harus memiliki porositas dan permeabilitas. Jenis reservoir umumnya
batu pasir dan batuan karbonat dengan porositas 15-30% (baik porositas primer maupun
sekunder) serta permeabilitas minimum sekitar 1 mD (mili Darcy) untuk gas dan 10 mD
untuk minyak ringan (light oil).

MIGRASI
Migrasi adalah proses trasportasi minyak dan gas dari batuan sumber menuju
reservoir. Proses migrasi berawal dari migrasi primer (primary migration), yakni transportasi
dari source rock ke reservoir secara langsung. Lalu diikuti oleh migrasi sekunder (secondary
migration), yakni migrasi dalam batuan reservoir nya itu sendiri (dari reservoir bagian dalam
ke reservoir bagian dangkal).
from OpenLearn - LearningSpace

Prinsip dasar identifikasi jalur-jalur migrasi hidrokarbon adalah dengan membuat peta
reservoir. Kebalikannya dari air sungai di permukaan bumi, hidrokarbon akan melewati
punggungan (bukit-bukit) dari morfologi reservoir. Daerah yang teraliri hidrokarbon disebut
dengan drainage area (Analogi Daerah Aliran Sungai di permukan bumi). Jika perangkap
tersebut telah terisi penuh (fill to spill) sampai spill point, maka hidrokarbon tersebut akan
tumpah (spill) ke tempat yang lebih dangkal. Berikut contohnya:

Courtesy Sintef

TIMING
Waktu pengisian minyak dan gas bumi pada sebuah perangkap merupakan hal yang
sangat penting. Karena kita menginginkan agar perangkap tersebut terbentuk sebelum
migrasi, jika tidak, maka hidrokarbon telah terlanjur lewat sebelum perangkap tersebut
terbentuk.

TRAP
Terdapat macam-macam perangkap hidrokarbon: perangkap stratigrafi (D), perangkap
struktur (A-C) dan kombinasi (E).

from OpenLearn - Learning Space

SEAL
Seal adalah system batuan penyekat yang bersifat tidak permeable seperti batu
lempung/mudstone , anhydrite dan garam.

FRACTURE GRADIENT
Didalam evaluasi prospek, kurva fracture gradient diperlukan diantaranya untuk
memprediksi sejauh mana overburden rocks mampu menahan minyak dan gas bumi. Semakin
tebal suatu overburden, maka semakin banyak volume hydrocarbon yang mampu ‘ditahan’.

Gambar dibawah ini menunjukkan kurva fracture gradient dari gas, minyak dan air
formasi dari sebuah lapangan. Berdasarkan kurva ini, jika kita memiliki sebuah perangkap
dengan ketebalan overburden (c), maka ketebalan kolom gas maksimal yang mampu ditahan
adalah (c-a), dan ketebalan kolom minyak adalah (c-b), selebihnya hidrokarbon tersebut akan
merembes keluar penyekat.

Anda mungkin juga menyukai