Anda di halaman 1dari 40

Geologi Kelautan

Lingkungan
Pengendapan
Laut

Mitigasi Arus Laut

Skala
Tsunami
Beaufrot

Helmholtz &
Ritcher
LAUT

Sebagian besar permukaan bumi terdiri dari laut atau


lautan.
Terbagi menurut zona kedalaman:
1. Zona litoral atau jalur pasang
2. Zona epineritik
3. Zona neritik
4. Zona batial
5. Zona abisal
Lingkungan pengendapan laut adalah lingkungan pengendapan
yang berlokasi didaerah laut atau samudera.
Bagian-bagian laut :
Secara sistematis, subklasifikasi lingkungan pengendapan
laut dibedakan berdasarkan morfologi dasar laut, yaitu :

1. Paparan benua (continental shelf )


Continental shelf merupakan lingkungan terbuka terhadappengaruh
gelombang maupun pasang surut serta memiliki permukaan yang relatif
datar (slope < 10 derajat), dangkal (kurang dari 200m).
Karaktersedimen pada continental shelf dipengaruhi oleh :
a. Aktivitas gelombang (inner, middle, and outer shelf )
b. Input aliran sungai
c. Organisme terumbu
d. Evaporasi
e. Glasiasi
f. Volkanisme

 
2. Lembah dasar laut (continental slope & continental
rise)
Continental slope merupakan lembah yang
menghubungkan continental crust dengan oceanic
crust namun masih dianggap sebagai bagian dari
continental crust . Sedimentasi yang terus menerus pada
continental rise dapat membentuk submarine fan.
3. Dasar samudera (oceanic basin/abyssal plain)
Abysal plain/oceanic basin adalah permukaan dari
oceanic crust yang datar akibat deposisi sedimen
yang terus-menerus menutupi relief dasar laut.
4. Terumbu (reef )
Reef adalah lingkungan dengan fertilitasorganisme
yang sangat tinggi padalingkungan laut.
Lingkunganreef dapat dibedakanberdasarkan genetiknya
menjadi :
a.Forereef 
b.Reef crest 
c.Backreef 
ARUS

Arus laut (sea current) adalah gerakan massa air laut


dari satu tempat ke tempat lain baik secara vertikal
(gerak ke atas) maupun secara horizontal (gerakan ke
samping).
Arus merupakan pencerminan langsung dari pola
angin yang tertiup pada waktu tertentu.
Arus permukaan laut digerakkan oleh angin dan air
lapisan bawah ikut terbawa
MENURUT LETAKNYA ARUS BAWAH
ARUS ATAS

MENURUT SUHUNYA ARUS PANAS


ARUS DINGIN

MENURUT TERJADINYA ARUS KARENA PERBEDAAN KADAR GARAM


ARUS KARENA PERBEDAAN ANGIN
ARUS KARENA PERBEDAAN TINGGI MUKA AIR
ARUS KARENA PENGARUH DARATAN ATAU BENUA
ARUS KARENA PASANG NAIK DAN SURUT

GELOMBANG LAUT ALUNAN AIR YANG DITIMBULKAN OLEH TIUPAN ANGIN


DIATAS LAUT
Gaya coriolis & Spiral Ekman

Gaya coriolis yaitu gaya yang disebabkan oleh


adanya perputaran bumi sehingga arus di
lapisan permukaan laut berbelok ke kanan dari
arah angin dan arus di lapisan bawahnya akan
berbelok lebih ke kanan lagi dari arah arus
permukaan.
Spiral ekman perubahan arah arus dari
pengaruh angin ke pengaruh gaya coriolis yang
merupakan hasil kesetimbangan antara efek
gesekan di laut dan gaya fiktif yang timbul
akibat rotasi bumi.
Lanjutan..
Gaya spiral ekman terjadi di belahan bumi utara, di
belahan bumi selatan terjadi sebaliknya.
 Makin dalam lapisan air maka penyimpangan arus
permukaan semakin besar, ke kanan di sebelah bumi
utara dan kiri di sebelah bumi selatan dan
kecepatannya pun semakin berkurang sehingga
membentuk yang dikenal dengan spiral Ekman.
Variasi Spiral Ekman
Di Kutub Utara, arus
bergerak ke arah kanan

Di Kutub selatan, arus


bergerak ke arah kiri
Angin
Angin
Anginbertiup
Angin bertiupapabila
apabilaterjadi
terjadiadanya
adanya perbedaan
perbedaantekanan
tekananudara,
udara,yaitu
yaitu
tekananudara
tekanan udaramaksimun
maksimundan danminimum,
minimum,angin
angin bergerak
bergerakdari
daridaerah
daerah
yangbertekanan
yang bertekananudara
udaramaksimum
maksimumke keminimum.
minimum.
Alatuntuk
Alat untukmengukur
mengukurarah
arahangin
angindinamakan
dinamakansisip
sisipangin,
angin,sedangkan
sedangkanalat
alat
untukmengukur
untuk mengukurkecepatan
kecepatanangin
anginmenggunakan
menggunakanAnemometer.
Anemometer.
Informasitentang
Informasi tentangkecepatan
kecepatanangin
anginmenggunakan
menggunakanSkala
SkalaBeaufort.
Beaufort.

Hukum Boys Ballot :


I. Angin bergerak dari
daerah bertekanan
maksimum ke daerah
bertekanan minimum.
II. Di sebelah utara
katulistiwa angin
berbelok ke kanan dan di
sebelah selatan katulistiwa
ANEMOMETER angin berbelok ke kiri
SKALA BEAUFORT
Kecepatan Angin
NO Macam Angin Indikasi di Darat
( Km/ Jam )
1. 0 – 1,5 Tenang Asap naik lurus
2. 1,6 – 5,0 Udara Cerah Asap Mengapung
3. 6,0 – 11 Bertiup ringan Daun-daun bergoyang
4. 12 – 19 Bertiup Pelan Daun-daun bergoyang
5. 20 – 29 Bertiup agak kencang Cabang-cabang kecil bergerak, debu dan kertas
beterbangan
6. 30 – 39 Bertiup Cukup Kencang Air beriak, pohon-pohon kecil bergoyang
7. 40 – 50 Bertiup Kencang Cabang-cabang besar bergerak
8. 51 – 61 Angin Cepat Batang pohon condong, orang sukar berjalan
9. 62 – 74 Topan Ranting-ranting patah
10. 75 – 87 Topan Besar Cerobong-cerobong asap dan atap rumah
11 88 – 101 Topan Menyeluruh terlepas
12 102 – 120 Badai Pohon-pohon tumbang
13.
Dalam Diatas 120sehari-hari
Kehidupan kita mengenal Kerusakan
Angin Puyuh beberapa di mana-mana.
jenis angin; penamaan
Terjadi kehancuran total.
angin bergantung dari mana arah angin bertiup, misal : angin yang datangnya dari
gunung dinamakan angin gunung.
Adapun beberapa jenis angin antara lain :
1. Angin Darat dan Angin Laut.
2. Angin Gunung dan Angin Lembah.
3. Angin Fohn.
HELMHOLTZ FREE ENERGY

Helmholtz free energy (A) adalah energi termodinamik dari suatu sistem yang dapat
diubah menjadi usaha/kerja pada T dan V konstan.
– A = jumlah maksimum usaha/kerja yang dapat diperoleh dari suatu proses
termodinamik yang berlangsung pada T dan V konstan.

Besarnya usaha/kerja tersebut mencapai minimum pada kondisi keseimbangan.


Intensitas
Gempa
Korelasi Skala Richter dan Intensitas
 M=1 to 3: terekam dalam seismograp lokal, tetapi
umumnya tdk terasa
 M= 3 to 4: sering terasa, tak ada kerusakan
 M=5: terasa scr luas, sdkt kerusakan di dekat
episentrum
 M=6: kerusakan pd gedung dg struktur jelek &
struktur lain dlm radius 10 km
 M=7: gempa besar, menyebabkan kerusakan
serius sampai 100 km
 M=8: gempa sangat besar, kerusakan besar,
kehilangan nyawa sampai lebih 100 km
 M=9: dasyat, jarang, kerusakan hebat pd daerah
yg luas lebih dari 1000 km
Pengertian Tsunami

Tsunami(Bhs.Jepang), terdiri dari kata tsu


berarti pelabuhan dan nami berarti gelombang
atau ombak secara harfiah berarti “gelombang
besar di pelabuhan”.
Pengertian tsunami adalah serangkaian
gelombang yang terjadi ketika sekumpulan air
yang besar, secara cepat berpindah tempat.
Penyebab Tsunami

Tsunami dapat terjadi karena adanya gempa


bumi,gempa laut, gunung berapi meletus, hantaman
meteor di laut, pergerakan besar di atas dan di bawah
air, ledakan di bawah air, pergeseran lempeng kulit
bumi,pengujian bom nuklir.
Penyebab Tsunami (lanjutan ..)
Gempa yang dapat menimbulkan peluang tsunami:
Gempa dengan Episentrum di dasar laut.
Kekuatan gempa min. 6,5 SR.
Gempa dangkal.
Wilayah gempa relatif luas.
Penyebab Tsunami (lanjutan ..)
Gerakan vertikal pada kerak bumi,
mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara
tiba-tiba, sehingga terjadi aliran energi air laut
ketika sampai di pantai menjadi gelombang besar
yang mengakibatkan terjadinya tsunami.
Penyebab Tsunami (lanjutan ..)
• Tenaga yang ditimbulkan setiap tsunami adalah
tetap, baik ketinggiannya maupun kelajuannya.
sehingga apabila gelombang menghantam pantai,
ketinggiannya meningkat sementara kelajuannya
menurun. Gelombang tersebut bergerak pada
kelajuan tinggi dan hampir tidak dapat dirasakan
efeknya oleh kapal laut saat melintasi air dalam.
Tsunami karena Tornado
Tsunami karena Ledakan Nuklir di Lautan
Tsunami karena Gunung Api meletus
Daerah Rawan Tsunami
Tsunami karena tanah longsor

Tanah longsor di dasar


laut serta runtuhan
gunung api juga dapat
mengakibatkan gangguan
air laut yang
menghasilkan tsunami.
Tsunami karena hantaman meteor

Benda kosmis atau meteor yang


jatuh jika ukuran meteor cukup
besar, dapat terjadi megatsunami
yang tingginya mencapai ratusan
meter.
Kegiatan-kegiatan Manajemen
Bencana
A. Pencegahan (prevention)
B. Mitigasi (mitigation)
C. Kesiapan (preparedness)
D. Peringatan Dini (early warning)
E. Tanggap Darurat (response)
F. Bantuan Darurat (relief)
G. Pemulihan (recovery)
H. Rehabilitasi (rehabilitation)
I. Rekonstruksi (reconstruction)
A. Pencegahan (prevention)
Upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya
bencana (jika mungkin dengan meniadakan
bahaya).
Misalnya :
-Melarang pembakaran hutan dalam
perladangan
-Melarang penambangan batu di daerah
yang curam.
B. Mitigasi Bencana

Serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana,


baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran
dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman
bencana (UU 24/2007)

Bentuk mitigasi :
 Mitigasi struktural (membuat chekdam, bendungan,
tanggul sungai, rumah tahan gempa, dll.)
 Mitigasi non-struktural (peraturan perundang-
undangan, pelatihan, dll.)

31
C. Kesiapsiagaan
Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta
melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna (UU
24/2007)

Misalnya: Penyiapan sarana komunikasi, pos komando,


penyiapan lokasi evakuasi, Rencana Kontinjensi, dan
sosialisasi peraturan atau pedoman penanggulangan
bencana.

32
D. Peringatan Dini ( Early Warning
System )

Serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera


mungkin kepada masyarakat tentang kemungkinan
terjadinya bencana pada suatu tempat oleh lembaga yang
berwenang (UU 24/2007)

Pemberian peringatan dini harus :


 Menjangkau masyarakat (accesible)
 Segera (immediate)
 Tegas tidak membingungkan (coherent)
 Bersifat resmi (official)
33
E. Tanggap Darurat (response)

Upaya yang dilakukan segera pada saat


kejadian bencana, untuk menanggulangi
dampak yang ditimbulkan, terutama
berupa penyelamatan korban dan harta
benda, evakuasi dan pengungsian.
F. Bantuan Darurat (relief)
Merupakan upaya untuk
memberikan bantuan
berkaitan dengan
pemenuhan kebutuhan
dasar berupa :
- pangan,
- sandang
- tempat tinggal
sementara
- kesehatan, sanitasi
dan air bersih
G. Pemulihan (recovery)
Proses pemulihan darurat kondisi masyarakat yang
terkena bencana, dengan memfungsikan kembali
prasarana dan sarana pada keadaan semula.
Upaya yang dilakukan adalah memperbaiki prasarana
dan pelayanan dasar (jalan, listrik, air bersih, pasar
puskesmas, dll).
H. Rehabilitasi (rehabilitation)
Upaya langkah yang diambil setelah kejadian bencana
untuk membantu masyarakat memperbaiki rumahnya,
fasilitas umum dan fasilitas sosial penting, dan
menghidupkan kembali roda perekonomian.
I. Rekonstruksi (reconstruction)
Program jangka menengah dan jangka panjang guna
perbaikan fisik, sosial dan ekonomi untuk
mengembalikan kehidupan masyarakat pada kondisi
yang sama atau lebih baik dari sebelumnya.
Video Tsunami
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai