Tugas Pengukuran Tahanan Pentanahan
Tugas Pengukuran Tahanan Pentanahan
oleh
Moch. Yogi Frima M.
NIM : 2212122091
Akan tetapi pada prakteknya tahanan elektroda dapat diabaikan, akan tetapi
tahanan kawat penghantar yang menghubungkan keperalatan akan mempunyai
impedansi yang tinggi terhadap impuls frekuensi tinggi seperti misal pada saat terjadi
lightningdischarge. Untuk menghindarinya, sambungan ini diusahakan dibuat sependek
mungkin, dari ketiga faktor tersebut di atas yang dominan pengaruhnya adalah tahanan
sekeliling elektroda atau dengan kata lain tahanan jenis tanah (ρ).
1. air garam
5–6
2. Rawa
30
3. Tanah liat
100
4. Pasir Basah
200
5. Batu-batu kerikil basah
500
6. Pasir dan batu krikil
1000
kering
3000
7. Batu
Elektroda – elektroda ini dapat digunakan secara tunggal maupun terhubung dan
juga secara gabungan dari ketiga jenis dalam suatu sistem.
1. Elektroda Batang
2. Elektroda Plat
Bentuk elektroda pelat biasanya empat perseguí atau empat persegi panjang
yang tebuat dari tembaga, timah atau pelat baja yang ditanam didalam tanah. Cara
penanaman biasanya secara vertical, sebab dengan menanam secara horizontal hasilnya
tidak berbeda jauh dengan vertical. Penanaman secara vertical adalah lebih praktis dan
ekonomis.
3. Elektroda Pita
Pelaksanaan operasi Earth Tester sbb: Prop (A) di hubungkan dengan electrode
(di bak kontrol). Prop (B) dan (C) ditancapkan ketanah dengan jarak antara
5 sd. 10 m. Maka alat ukur akan menunjukan besar dari R-tanah lihat.
Ada kendala ketika suatu saat kita membangun sistem Grounding, setelah diukur
dengan Earth Tester Nilai yang muncul 100 ohm (maks), kalau acuannya PUIL
mungkin Anda diwajibkan menurunkannya. Ada trik sederhana dengan menambah
Rods sesuai dengan rumus mencari Nilai 2 tahanan yang diparalelkan. (Rod
dianalogikan sebagai tahanan).
Kalau 100/100 = 50 ohm (2 rod),
50/50 = 25 ohm (menjadi 4 rod),
Lalu 25/25 = 12,5 ohm (menjadi 6 rod),
trus 12,5 / 12,5 = 6, 25 ohm (menjadi 8 rod).
Karena nilainya dianggap bagus kalau nilai tahanannya> 0 dan <5> 6,25 / 6,25 =
3,125 ohm, maka jumlah Rods yang dibutuhkan untuk menurunkan dari 100 ohm ke
3,125 adalah 10 buah Rods. Setelah Grounding Ring dipastikan terhubung sempurna,
cek kembali dengan Earth Tester nilai tahanan harusnya sudah turun drastis.
E. Cara Mengukur Grounding dengan Earth Tester
Earth Tester adalah alat untuk mengukur nilai resistansi dari grounding, berikut
ini adalah cara penggunaan earth tester:
· Pada switch pilih mode Ω.
· Tekan push button.
· Lihat penunjuk tegangan/voltase tanah apabila jarum bergerak dengan cepat sampai
mentok ke ujung voltmeter, periksa kembali instalasi kabel.
· Adjust ohm meter sampai nilai voltase pada galvanometer “0 volt”.
· Lakukan instalasi earth tester seperti tampak jarak L adalah sebesar 5 meter.
· Baca nilai resistansi yang terbaca pada alat tersebut. Itulah nilai resistansi tanah.
Peralatan Pengukuran
Peralatan–peralatan yang diperlukan dalam proses pengukuran tahanan
pentanahan, antara lain :
Earth Resistance Tester
Dengan data sebagai berikut :
a) Merk : KYORITSU
b) Sumber tenaga : 9V DC jenis baterai R6P (SUM-3) x 6
c) Jenis : Digital Earth Resistance Tester 4105A
d) Alat ini berfungsi untuk menampilkan nilai tahanan pentanahan yang terukur
dengan kemampuan mengukur sampai 1999 Ω (ohm). Skema gambar Earth
Resistance Tester ini ditunjukan pada gambar e.1.
1. LCD penampil nilai ukur.
2. Simbol baterai dalam keadaan lemah.
3. LED indicator (berwarna hijau).
4. Tombol uji untuk mengunci.
5. Terminal pengukuran.
Gambar e.1 Digital Earth Resistance Tester 4105A
Elektroda batang Bantu, yang berfungsi sebagai pembanding dari elektroda utama
untuk mendapatkan nilai tahanan pentanahan.
Meteran, alat untuk mengukur jarak antar elektroda dan kedalaman elektroda.
Kabel penghubung, kabel penghubung berfungsi untuk menghubungkan Earth
Resistance Tester dengan elektroda uji dan elektroda bantu.
Martil, martil ini adalah alat yang digunakan untuk membantu menanam elektroda
ke dalam tanah.
Sistem Pengukuran
Rangkaian alat ukur pentanahan dapat dilihat pada gambar e.2