Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN
1.LATAR BELAKANG

Kegiatan Observasi di lapangan merupakan tugas akhir dari mata kuliah Program Studi
Pengantar bisnis, Universitas negri padang. Tujuan kegiatan ini dilaksanakan sebagai salah satu
bentuk pengaplikasian ilmu-ilmu secara teoritis yang telah didapat selama perkuliahan yang
pengimplementasiannya dilakukan dalam kegiatan ini, salah satu ilmu serta teori yang akan
diaplikasikan di tempat observasi di lapangan adalah Menganalisis struktur organisasi
perusahaan fungsi manajemen dalam perusahaan dan juga manajemen risiko dalam perusahaaan .

Selain itu, observasi ini juga penting untuk diikuti oleh mahasiswa mengingat kebutuhan saat
ini bukan hanya sekedar ilmu - ilmu yang sifatnya teoritis, melainkan juga diperlukan suatu
kegiatan yang dapat menambah ilmu - ilmu yang telah dipelajari sebelumnya pada saat kegiatan
perkuliahan, dan juga ilmu - ilmu yang didapat ketika melaksanakan kegiatan observasi

Dimana kami mengobservasi PT.SBS karena perusahaan tersebut sudah berdiri sejak lama
dan merupakan salah satu perusahaan yang cukup besar untuk memproduksi minyak sawit
(CPO) dan kertel di pasaman barat

Alas an kami memilih PT pengolah minyak sawit Sseperti PT.SBS ini adalah karnaDi
Indonesia, tanaman kelapa sawit banyak dikebunkan. Bahkan masyarakat pun banyak bertanam
kelapa sawit. Hal ini menunjukkan bahwa tanaman kelapa sawit sangat cocok tumbuh di
Indonesia. Jika Indonesia ditargetkan untuk menjadi negara penghasil minyak kelapa sawit
terbesar di dunia, tentunya banyak orang-orang yang mengelolanya, mulai dari pembibitan,
penanaman sampai ke teknik pengelolahan hasil panen harus berlaku profesional.

Oleh karna itu kita harus tahu bagaiman sebaiknya dan seharusnya perusahaan pengolah
sawit agar bisa berkontribus banyak terhadap Indonesia dalam mewujudkan Indonesia menjadi
penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia bai dari segi structural fungsi manajemen
maupun manajemen ririskonya

Pada organisasi yang masih bersifat tradisionalpada umumunya masih belum rata dalam
memainkan peran fungsi manajemen seperti fokus terhadap SDM belum sepenuhnya
dilaksanakan. Organisasi tersebut masih berkonsentrasi pada fungsi produksi, keuangan, dan
pemasaran yang cenderung berorientasi jangka pendek. Mengingat betapa pentingnya peran
SDM untuk kemajuan organisasi, maka organisasi dengan model yang lebih moderat
menekankan pada fungsi SDM dengan orientasi jangka panjang.

Mengelola SDM di era globalisasi bukan merupakan hal yang mudah. Oleh karena itu,
berbagai macam suprastruktur dan infrastruktur perlu disiapkan untuk mendukung proses
terwujudnya SDM yang berkualitas. Perusahaan yang ingin tetap eksis dan memiliki citra positif
di mata masyarakat tidak akan mengabaikan aspek pengembangan kualitas SDM-nya. Oleh
karena itu peran semua fungsi Manajemen harus di mainkan.

1
2. Rumusan masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini diantaranya:
1. Bagaimanakah organisasi dan manajemen PT.SBS?
2. Bagaimana pembagian jabatan dalam PT.SBS
3. Bagaimana fungsi manajemen dalam PT.SBS.
4. Bgaimana manajemen risiko dalam PT.SBS.

.3. Tujuan Penulisan


Tujuan dari pada penulisan laporan ini diantaranya:
1. Untuk memahami organisasi dan manajemen di suatu perusahaan
2. Untuk memahami jabatan jabatan sentral di suatu perusahaan
3. Untuk memahami fungsi manajemen dalam suatu perusahaan
4. Untuk memahami manajemen risiko dalam suatu perusahaan

4. Manfaat Penulisan
Penulisan makalah ini bemanfaat bagi semua pihak yang memerlukan baik
mahasiswa yang ingin mengetahui untuk menambah pengetahuan dan wawasan bahkan
memperdalam pengetahuan tentang berbagai fungsi Manajemen dalam perusahaan
dalam tataran praktis sebagai bahan kajian objektif untuk mengungkap dan
memperdalam bahasan pengenai pokok kajian tentang fungsi manajemen yang ada
diperusahaan, untuk informasi bagi semua pihak.

5. Pembatasan Masalah
Makalah ini hanya memiliki ruang lingkup mengenai observasi di perusahaan
(PT.SBS)

6. Metode Pengumpulan Data


Data penulisan makalah ini diperoleh dari metode observasi dengan alat wawancara dan
meminta data perusahaan serta studi kepustakaan. Metode studi kepustakaan yaitu suatu
metode dengan membaca telaah pustaka baik berupa buku, jurnal, blog internet
mengenai hal yang berhubungan dengan pengelolaan dan fungsi manajemen di
perusahaan. Penelitian kepustakaan dimaksudkan mempelajari teori yang berhubungan
dengan permasalahan di atas. Dengan demikian landasan kuat, logis akan memberi arah
dan pedoman dalam membahas permasalahan ini.

7. Sistematika Penulisan
Penulisan makalah ini, penulis klasifikasikan kedalam tiga bagian yaitu sebagai
berikut: Bab I Pendahuluan yang terdiri dari Latar belakang penulisan, perumusan
masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, pembatasan masalah, metode penelitian
dan sistematika penulisan, Bab II. Data Pratikum, Bab III.Pembahasan Masalah yang
terdiri dari profil perusahaan PT SBS, organisasi dan manajemen PT.SBS,fungsi
pemasaran dari PT.SBS, fungsi keungan PT.SBS, fungsi operasional PT.SBS,fungsi
sdm PT.SBS.

2
BAB II
DATA PRAKTIKUM
2.1. Lokasi Pratikum
Tempat : Jl. Simpang ampek Manggopoh km 22 PASAMAN BARAT
Waktu : Pukul 08.00-10.00 WIB
Tanggal : 22 November 2017

2.2. Profil dan Sejarah Berdirinya PT SBS


PT.SBS adalah Perusahan kelapa sawit yang berdomisili di pasaman barat,Sumatra
Barat,memulai usahanya tahun 1988. Sejalan dengan laju pembangunan nasional PT.SBS juga
telah megembangkan bidang layanannya,ekonomi,manajemen.
Pembangunan yang pesat dengan permasalahan yang beragam dan komplek menuntut
para pelakunya untuk bergerak cepat,secara multi disiplin menyelesaikan tugas dan memecahkan
masalah.Jajaran tenaga profesional dari berbagai bidang keahlian yang berhimpun didalam
PT.SBS dengan penuh semangat secara terus-menerus mengembangkan diri,menyerap ilmu dan
teknologi dan menjungjung tinggi profesionalisme dalam bekerja telah membuat PT.SBS
senantiasa siap menjawab setiap tantangan yang ada.Dengan pengalaman yang panjang dan
beragam dan profesional yang dikembangkan,serta didukung sarana dan prasarana yang ada telah
menetapkan PT.SBS pada jajaran perusahan minyak sawit terbaik di pasaman barat.

1. Visi
Menjadi salah sau perusahaan terbaik di sumatra barat dengan kinerja prima dan melaksanakan
tata kelola bisnis terbaik.
2. Misi
Misi PT. SBS antara lain:
a. Menghasilkan produk yang berkualitas untuk pelanggan.
c. Memperlakukan karyawan sebagai aset strategik dan mengembangkannya secara optimal.
d. Berupaya menjadi perusahaan terpilih yang memberikan ‘timbal balik’ terbaik bagi investor.
e. Menjadi perusahaan yang paling menarik untuk bermitrabisnis.
f. Memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan komunitas.
g. Melaksanakan seluruh aktivitas perusahaan yang berwawasan lingkungan.

2.3. Lokasi Perusahaan


PT. SBS adalah salah satu perkebunan pengolahan kelapa sawit menjadi minyak terbesar dan
terbaik di pasaman barat.

2.4. Kegiatan Usaha Perusahaan


PT. SBS merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan dan
pengolahan kelapa sawit

3
BAB III PEMBAHASAN
1.Organisasi dan Manajemen
1.1 Struktur Organisasi PT. SBS
Struktur organisasi P T.SBS terus berkembang dikarenakan adanya dorongan oleh faktor
internal dan external perusahaan. Struktur organisasi PT. SBS adalah berbentuk garis dan pada
manajemen puncak telah dilakukan penataan fungsi dan peran kerja yang lebih koordinatif.
Upaya ini diikuti pula dengan berbagai penyempurnaan struktur organisasi perusahaan.

1.2Uraian Jabatan
Adapun uraian jabatan pada PT.SBS sebagai berikut:

1.2.1 Direktur Utama


1.2.1.1 Fungsi utama dari direktur utama adalah
mengarahkan, memberdayakan, seluruh sumber daya perusahaan secara optimal untuk
mewujudkan visi dan misi perusahaan. Adapun sasaran dari direktur utama adalah :
a. menjadikan PT.SBS menjadi salah satu PT perkebunan dan pengolahan kelepa sawit terbaik
di Sumatra barat.
b. Tercapainya Net Profit margin (NPM)15% dan Return On Assets (ROA)
20%.
1.2.1.2 Adapun tugas dari direktur utama adalah.
a. Membangun perusahaan terbaik di Sumatra barat yang berbasis agribisnis.
b. Melaksanakan prinsip tata kelola perusahaan yang baik disemua jajaran.
c. Meningkatkan nilai perusahaan melalui pelaksanaan model bisnisyang sukses yang tercermin
da lam indikator kerja utama (IKU).
d. Mewujudkan portofolio bisnis perusahaan yang memberikan keuntungan dan nilai tambah.
e. Menetapkan sistem sarana dan prasarana informasi melalui teknologi informasi yang
terintegrasi dan berbasis data base, serta memberdayagunakan secara maksimal.

1.2.2. Manajer Produksi


Adapun fungsi utama direktur produksi adalah mengelola dan memberdayakan sumber daya
produksi, sarana dan prasarana sehingga tercapainya kinerja bidang produksi secara optimal.

1.2.2.1Adapun sasaran dari Manajer produksi adalah .


a. Tercapainya komposisi umur tanaman kelapa sawit (TBM 12%,dan TM 84%), peremajaan
tanaman kelapa Sawit setiap tahun dan komposisi komoditi tanaman kelapa sawit.
b. Produktivitas tanaman kelapa sawit sebesar 25 ton TBS/Ha/Thn dan produktivitas tanaman
karet sebesar 1600 Kg KK/Ha/Thn.
c. Tersedianya kapasitas olahan PKS min.90% untuk 30 Ton TBS/Jam dan 83% untuk 60 Ton
/Jam dengan tingkat efisiensi sebesar 91-93%
d. Tercapainya rendemen CPO sebesar 24% dan inti sawit sebesar 5%.
e. Tercapainya kualitas hasil olah produks i sesuai standard.
f. Tercapainya harga pokok produksi (harga pokok kebun) 65% terhadap harga jual.
g. Terwujudnya proses produksi sesuai dengan standard ISO 9000, ISO 14000 dan SMK3.

1.2.2.2Tugas dari manajer produksi adalah:


a. Menetapkan dan mewujudkan sasaran strategi dibidang produksi.
b. Menetapkan upaya strategi dibidang produksi

4
c. Menetapkan sistem kerja (work system) bidang produksi untuk mewujudkan operational
excellence.
d. Menterjemahkan kebutuhan pasar menjadi pelaksanaan operasional bidang produksi.
e. Melaksanakan program sertifikasi ISO 9000 dan ISO 14000 dan SMK3.
f. Mengendalikan biaya produksi pada tingkat yang lebih efisien.
g. Menetapkan sistem sarana dan prasarana informasi melalui teknologi informasi (TI) yang
terintegrasi dan berbasis data base, serta memberdayagunakan secara maksimal.

1.2.3. Manajer Keuangan


Adapun fungsi utama dari manajer keuangan adalah mengelola dan memberdayakan sumber
daya keuangan secara tepat guna, sehingga tercapainya cash flow, dan biaya operasional
perusahaan yang efektif dan efisien. Adapun

1.2.3 1sasaran dari direktur keuangan adalah :


a. Terciptanya cost effectiveness pada tingkat harga pokok (FOB) = 80%
dari nilai pe njua la n, da n tercapainya Assets Turn Over ( ATO) sebesar 1,1kali.
b. Terpeliharanya solvabilitas pada tingkat DER = 40:60.
c. Terpeliharanya likuaditas pada tingkat = 150%.

1.2.3.2 Tugas dari manajer keuangan adalah .


a. Menjaga keseimbangan antara pertumbuhan profitabilitas perusahaan.
b. Melaksanakan Assets Assesment secara berkesinambungan untuk
memberdayakan aset potensial.
c. Memonitor dan mengevaluasi biaya produksi melalui pemanfaatan Activity Based Costing
d. Memelihara Cash Reserve Requirment minimum 2 (dua) bulan kebutuhan dana operasional.
e. Mengkoordinasi dan memberikan pengarahan dalam penyusunan KAP/RKOP dan RJP.
f. Mencari sumber dana bagi pertumbuhan perusahaan.
g. Membuat laporan manajemen interim dan laporan keuangan konsolidasian.
h. Menjalin hubungan yang harmoni dengan stakeholders.
i. Membangun sarana dan prasarana informasi menejemen keuangan melalui teknologi informasi
(TI) yang terintegrasi dan berbasis data base, serta memberdayagunakan secara maksimal.
j. Mensukseskan pelaksanaan sistem manajemen ISO 9000 dan ISO 14000 dan SMK3.
k. Menetapkan system sarana dan prasarana informasi melalui teknologi informasi yang
terintegrasi dan berbasis data base, serta memberdayagunakan secara maksimal.

1.2.4. Manajer Pemasaran


Adapun fungsi utama manajer pemasaran adalah mengelola dan memberdayakan sumber daya
pemasaran secara optimal, sehingga tercapainya kepuasan pelanggan dan pemasok.

1,2,4.1 Adapun sasaran manajer pemasaran adalah.


a. Tercapainya peningkatan nilai penjualan sebesar 10% setiap tahun.
b. Terwujudnya kepuasan pelanggan dengan indeks kepuasan pelanggan 80%.
c. Tercapainya Account Recivable ( A/R) Turn Over = 14 hari.
d. Tercapainya finished goods inventory turn over16 kali.
e. Tercapainya inventory turn over8 kali.
f. Tercapainya kepuasan pemasok pada tingkat 70%.

5
1.2.4.2Adapun tugas manajer pemasaran adalah sebagai berikut :
a. Menetapkan dan mengevaluasi upaya strategik dan kebijakan pemasaran serta pengadaan
barang dan jasa.
b. Mencari dan membina hubungan dengan mitra bisnis (pemasok dan pelanggan) serta mitra
aliansi.
c. Menetapkan system pengendalian persediaan hasil produksi serta bahan baku dan pelengkap.
d. Menetapkan pedoman harga barang dan jasa.
e. Menetapkan kebijakan dan menyiasati perkembangan pasar dan perilaku pesaing (market
intelligence).
f. Menginformasikan kebutuhan pasar sacara berkesinambungan. kepada direktur produksi.
g. Merancang proses bisnis dan work system bidang pemasaran dan bidang pengadaan barang
dan jasa untuk mewujudkan operational axcellence.
h. Memasarkan produk dengan biaya penjualan yang efisien, nilai penjualan optimal tercapainya
kepuasan pelanggan.
i. Melaksanakan pengadaan barang dan jasa secara efektif dan efisien, serta terwujudnya
pembinaan pemasok.
j. Mengendalikan biaya penjualan dan biaya pengadaan pada tingkat yang efisien.
k. Mensukseskan pelaksanaan system manajemen ISO 9000, ISO 14000 serta SMK3.
l. Menetapkan sistem saran dan prasarana informasi melalui teknologi informasi (TI) yang
terintegrasi dan berbasis data base, serta memberdayagunakan secara maksimal.

1.2.5. Manajer SDM dan Umum


Fungsi Utama direktur SDM dan Umum adalah mengelola dan memberdayakan sumber daya
manusia dan sarana pendukung lainnya sehingga tercapain kinerja bidang SDM dan Umum yang
optimal.

1.2.5.1 Adapun sasaran direktur SDM dan Umum sebagai berikut :


a. Terwujudnya jumlah tenaga kerja sesuai dengan rasio yang ditetapkan.
b. Ter wujud nya competence level index (CLI) :10
c. Ter wujud nya employee satisfaction index (ESI) : 75%.
d. Terwujudnya seluruh aspek legal perusahaan pada tingkat Zero Risk.
e. Terwujudnya lingkungan kerja yang aman pada tingkat Conflict dabt Zero Accident.

1.2.5.2 Adapun tugas direktur SDM dan Umum sebagai berikut :


a. Menetapkan kebutuhan SDM (kompetensi, kuantitas dan waktu) sesuai dengan kebutuhan
perusahaan.
b. Menetapkan sistem kerja (work sistem) bidang SDM untuk mewujudkan operational yang
bagus.
c. Melaksanakan mapping personil secara periodik.
d. Menetapkan dan melaksanakan sistem pendidikan dan pelatihan.
e. Menetapkan dan melaksanakan sistem penilaian karya.
f. Menetapkan sistem kompensasi dan remunerasi.
g. Menetapkan sistem rekrutmen karyawan.
h. Menetapkan sistem jenjang karir karyawan.
i. Menetapkan program peningkatan kesejahteraan.
j. Menetapkan sistem survey ke puasan karyawan.
k. Menetapkan kebijakan untuk memenuhi aspek legal perusahaan.

6
l. Menjalin hubungan yang harmonis dengan stakeholders.
m. Menetapkan kebijakan dan mengevaluasi pelaksanaan bina lingkungan.
n. Mengendalikan biaya Pe mbinaan SDM dan Umum secara efisien.
o. Mensukseskan pelaksanaan sistem Manajemen ISO 9000, ISO 14000 serta SMK3.
p. Menetapkan sistem sarana dan prasarana informasi melalui teknologi informasi (TI) yang
terintegrasi dan berbasis data base, serta memberdayagunakan sacara maksimal.

1.2.6. Kepala Bagian Sekretaris Korporat


Fungsi Utama Kepala Bagian Sekretaris Korporat adalah melaksanakan fungsi manajemen
dengan memberdayakan sumber daya yang berhubungan dengan aspek legal dan kepatuhan,
aspek manajemen hubungan dengan investor sehingga terwujudnya Image Corporate yang positif
dari stakeholders.

1.2.6.1 Adapun sasaran Kepala Bagian Sekretaris Korporat sebagai berikut :


a. Terkordinasinya pencapaian strategik target perusahaan setiap tahun.
b. Terwujudnya opini positif dari stakeholders terhadap perusahaan dengan tingkatZero
Complain.

1.2.6.2 Adapun tugas dari Kepala Bagian Sekretaris Korporat sebagai berikut :
a. Memberi informasi kepada direksi mengenai mitra strategik, privatisasi perkembangan pasar
modal dan peraturan pelaksanaanya.
b. Membuat dan mengusulkan Annual Report dan Company Profile.
c. Mengusulkan penetapan kebijakan investasi.
d. Melaksanakan surat menyurat intern dan ekstern.
e. Mengkoordonir penyelenggaraan press release dan press conference dengan para insan pers.
f. Melaksanakan prosedur pemakaian uang kerja direksi.
g. Mendistribusikan hasil keputusan rapat direksi, dengan dewan komisaris dan RUPS.
h. Membina hubungan dengan masyarakat,calon investor, kreditor, lembaga keuangan dan relasi
bisnis dengan cara mempublikasikan perusahaan sehingga tercipta citra perusahaan yang baik.
i. Membina dan menjalin hubungan dengan instansi luar, seperti instansi pemerintah Badan
Usaha Milik Negara dan Swasta, serta melakukan kegiatan perusahaan yang bersifat protokoler.
j. Mengusulkan RKAP/Rencana Kerja Operasional (RKO) Bagian Sekretaris Korporat.
k. Menyiapkan bahan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Rencana Jangka Pa nja ng (RJP),
Re nca na Kerja Angg ara n Per usa haa n ( RKAP), dan laporan Tahunan.
l. Mengusulkan Strategik Planning (SO) dan Rencana Jangka Panjang di Bagian CS.
m. Melaksanakan sistem manajemen ISO 9000, ISO 14000, dan SMK3.
n. Melaksanakan Sistem Penilaian Karya (SPK).
o. Melaksanakan pengendalian sistem komputerisasi yang terintegrasi berbasis data base secara
konsisten dan up to date. 2.7. Tenaga Kerja dan Jam Kerja Perusahaan

7
2. FUNGSI MANAJEMEN
2.1 PEMASARAN
Kegiatan pemasaran PT.SBS adalah melalui KPB(Kantor Pemasaran Bersama) yaitu KPB
berfungsi sebagai mediator antara PT.SBS dengan konsumen.penentuan harga berdasarkan
mekanisme pasar(harga yang berlaku di pasar) sesuai dengan kwalitas produknya.pemasaran
yang dilakukan KPB adalah system lelang terbuka dan kontrak penjualan jangka panjang
Keberhasilan pemasaran di tentukan oleh kwalitas produk jumlah yang di pasarkan.

2.1.1 EGIATAN PEMASARAN PT SBS


 Merchanding(pemilihan produk)
Produk yang di pilih untuk di jual adal minyak CPO (CRUDE PALM OIL)dan kertel
 Selling (penjualan)
Penjualan produk di lakukan melalui KPB(Kantor Pemasaran Bersama) yaitu KPB berfungsi
sebagai mediator antara PT.SBS dengan pembeli.
 Pricing(harga)
Penentuan harga dari produk yang di keluakan PT.SBS berdasarkan mekanisme pasar(harga
yang berlaku di pasar) sesuai dengan kwalitas produknya.
 Promotion (promosi)
Promosi yang di lakukan PT.SBS adalah dengan melalukan pendekatan dengan perusahaan
perusahaan yang berkemungkinan menjadi pembeli tetap.
 Distribution(saluran distribusi)
Saluran distribusi PT.SBS berdasarkan KPB yang berfungsi mediator antara PT.SBS dengan
pembeli jadi PT.SBS akan mendistribusikan produknya kepada pembeli yang di dapatkan KPB.
2.1.2 BAURAN PEMASARAN
 Produk
Produk yang di tawarkan masuk industri yaitu minyak CPO (CRUDE PALM OIL)dan kertel
 Life cycle produk
1.Perkenalan
Produk CPO(crude palm oil )sudah lama dikenal oleh berbagai produsen,minyak goreng
2.pertumbuhan
Produk CPO mulai tumbuh di kalangan produsen di karenakan CPO memiliki kadar kolestrol
yang rendah bahkan tanpa kolestrol.
3.pendewasaan
Untuk saat ini belum ada terjadinya fase pendewasaan pada produk CPO ini karna produk CPO
ini masih dalam tahap pertumbuhan.
4.penurunan
Untuk saat ini belum ada terjadinya fase pendewasaan pada produk CPO ini karna produk
CPO ini masih dalam tahap pertumbuhan.
 Harga
penentuan harga berdasarkan mekanisme pasar(harga yang berlaku di pasar) sesuai dengan
kwalitas produknya.hal ini di karenakan produk di pasarkan oleh KPB.
 Distribusi
Saluran distribusi berdasarkan KPB yang berfungsi jadi mediator antara PT.SBS dengan
pembeli,PT.SBS akan mendistribusikan produknya pada pembeli yang didapatkan KPB.
 Promotion (promosi)
Promosi yang di lakukan PT.SBS adalah dengan melalukan pendekatan dengan perusahaan
perusahaan konsumen.
8
1.3.2 KEUANGAN
1. Analisis Rasio-rasio keuangan
a. Analisis Solvabilitas
Analisis solvabilitas dilakukan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajibannya saat perusahaan dilikuidasi. Analisis solvabilitas yang digunakan antara lain Debt
to Equity Ratio (DER) dan Debt to Assets Ratio (DAR). DER menunjukkan jumlah dana
yang disediakan kreditor dan modal sendiri yang dijadikan jaminan utang. PT.SBS memiliki
nilai rasio yang kurang baik dari tahun 2014-2016. Hal tersebut menunjukkan PT.SBS belum
memiliki kemampuan untuk menjamin kewajiban perusahaan dengan modal sendiri saat
perusahaan dilikuidasi. DAR menunjukkan banyaknya utang yang digunakan untuk membiayai
aktiva perusahaan PT SBS memiliki Jurnal Neo-bis nilai DAR lebih besar dari rata-rata
industrinya Hal tersebut disebabkan struktur aktiva perusahaan yang lebih banyak dibiayai oleh
pinjaman dari pada oleh modal sendiri .

TAHUN 2016 REALISASI 2015 %REALS 2 016THD


REALISASI RKAP RKAP TH 2016
URAIAN 1 2 3 4(1:2) 5(1:3)
PENDAPATAN PENJUALAN 504.141 602.766 427.236 84 118
Harga Pokok Penjualan 429.162 481.416 452.376 89 95
Laba Kotor
74.979 121.35O -25.14 62O -298
Beban Usaha
40.61O 48.891 47.145 83 86
Laba Rugi Sebelum Bunga
Bunga Kredit 34.369 72.459 -72.285 47 -48
Laba Rugi Bersih Usaha 41.849 33.531 43.701 125 96
Pendapatan / (Biaya) Lain- (748O) 38.928 -115.987 -19 6
lain laba / rugi sebelum 22.434 -72 22.434 -31.158 -79
pajak 14.954 38.856 -144.222 38 -10
(beban)pajak tangguhan
-2.463 0 -24.179 0 10
Laba / Rugi Setelah Pajak
12.491 12.491 -168.401 32 -7

9
1.3.3 OPERASIONAL
1.Kebun
a. Penanaman
Kegiatan budidaya tanaman kelapa sawit di PT.SBS memiliki tahun tanam 1979, 1981, 1986,
1987 dan 1989 (berumur17-27 tahun) dengan jarak tanam 8m x 8m.

b. Perawatan Tanaman
Kegiatan perawatan tanaman kelapa sawit meliputi pembersihan piringan, penunasan,
pemupukan.Penyiangan gulmaPemeliharaan piringan dilakukan tiga kali setahun dan umumnya
disesuaikan dengan waktu pemupukan

c.Penunasan
Penunasan dilakukan untuk mengatur jumlah pelepah yang perlu dipertahankan atau yang
ditinggalkan di pohon karena berpengaruh terhadap pertumbuhan akar, bobot tanadan, dan
produksi TBS.

d.Pemupukan
Pemberian pupuk ditabur merata dalam piringan dengan jarak 1,5 m dari batang pohon. Jumlah
dan jenis penggunaan pupuk pada kebun ini adalah : Urea : 1 kg/pokok, TSP : 1 kg/pokok dan
KCl : 1 kg/pokok, diberikan dengan frekwensi 3 kali setahun (4 bulan sekali).

e. Panen dan Produksi


Pemanenan
Tandan Buah Segar (TBS) yang cukup matang dipanen dengan cara manual menggunakan dodos
dan pisau pemotong bergalah (egrek) dengan tenaga manusia.
Buah dikatakan layak apabila :
1. Sudah terdapat 2 buah brondolan untuk tiap kg tandan dengan tandan yang
beratnya > 10 kg.
2. Sudah terdapat 1 buah brondolan untuk tiap kg tandan dengan tandan yang
beratnya 10 tahun.
Kriteria umum tersebut adalah pencerminan dari tingkat kematangan tandan yang
optimal yaitu : matang atau disebut sebagai fraksi 1,2 dan 3.
Cara Pemanenan
Cara panen meliputi pemotongan pelepah, memotong tandan dari pohon,
mengumpulkan brondolan, mengangkut tandan dan brondolan ke tempat
pengumpulan hasil (TPH) serta dan menyusun pelepah pada gawangan mati.

10
2.Pabrik Kelapa Sawit (PKS)
A. Produksi
Pabrik Kelapa Sawit (PKS) beroperasi dengan kapasitas 30 ton TBS/jam,
beroperasi selama 20 jam/hari (300 hari/tahun).
B. Pengolahan Hasil
Proses pengolahan minyak kelapa sawit dilakukan dalam beberapa tahap di
masing-masing stasiun sehingga menghasilkan minyak sawit dan inti
sawit.Stasiun-stasiun tersebut dapat dijelaskan sesuai dengan tahapan pengolahan
yaitu sebagai berikut:
1. Stasiun Penerimaan Buah (Fruit Bunch Reception Station)
Buah kelapa sawit setelah tiba di pabrik kemudian ditimbang di weight bridge
untuk mengetahui berat tandan buah segar (TBS = Fresh Fruit Bunch/FFB) yang
diterima.

2. Penimbunan dan Pemindahan Buah (Fruit Loading Ramp)


Loading ramp adalah tempat penimbunan sementara dan pemindahan tandan buah
kedalam lori rebusan

3. Lori Rebusan (Fruit Cage Bogies)


Lori rebusan adalah alat yang digunakan untuk mengangkut dan tempat merebus
buah

4. Stasiun Rebusan (Sterilizer Station)


Baik buruknya mutu dan jumlah hasil olah suatu pabrik kelapa sawit
terutama ditentukan oleh keberhasilan rebusan. Oleh sebab itu merebus buah
harus sesuai ketentuan dan merupakan hal yang mutlak dilakukan. Stasiun
perebusan terdiri dari beberapa alat :
a. Alat Penarik (Mobile Cantilever)
Mobile cantilever adalah alat penarik lori keluar dan masuk sterilizer
b. Transfer Carriage
Transfer carriage adalah jalur yang akan dilalui oleh lori-lori.
c. Ketel Rebusan (Sterilizer)
Ketel rebusan adalah bejana uap tekan, yang digunakan untuk merebus buah.
Umumnya sterilizer dirancang dengan panjang yang dapat memuat enam
sampai sepuluh lori dengan tekanan kerja 3 kg/cm2.
d. Alat Pengangkat (Tippler Transfer Car)
Tippler Transfer Car digunakan untuk mengangkat lori berisi buah masak,
menuangkan ke dalam fruit bunch scraper, dan menurunkan lori kosong ke
posisi semula

11
5. Stasiun Penebah Buah (Threshing Station)
Alat ini digunakan untuk melepas dan memisahkan buah dari tandan. Buah dari
alat pengisi otomatis masuk ke dalam drum yang berputar (± 23 rpm), dan dengan
bantuan sudu-sudu yang ada di dalam drum, buah terangkat dan jatuh terbanting
sehingga buah (brondolan) terlepas dari tandan. Melalui kisi-kisi drum buah masuk
ke dalam konveyor, dan janjangan kosong terdorong ke luar dan masuk ke
dalamkonveyor janjang kosong.
a. Konveyor Janjangan Kosong (Empty Bunch Conveyor)
Alat ini digunakan untuk mengangkat janjangan kosong ke bagian
pembakaran. Pada alat pembakaran inilah tandan kosong dibakar, dan hasil
pembakaran bisa dijadikan pupuk.
b. Konveyor Buah
Konveyor buah adalah alat penghantar brondolan/buah masak
c. Fruit Elevator
Fruit Elevator adalah alat untuk mengangkut buah/brondolan dari konveyor
silang bawah ke konveyor silang atas, untuk kemudian dibawa ke konveyor
pembagi. Alat ini digerakkan oleh electromotor. Secara umum fungsi fruit
elevator adalah untuk mengangkut buah masak dari hasil penebahan ke
stasiun pemerasan.

6. Stasiun Pengempaan (Pressing Station)


Daging buah selanjutnya dimasukkan pada mesin press (alat kempa) yang biasa
digunakan adalah model screw press.Pada proses ini dihasilkan minyak kasar
(crude oil),

7. Stasiun Pemecah Ampas dan Biji (Depericarper Sation)


Ampas kempa dimasukkan ke depericarper melalui cake breaker conveyor yang
dipanaskan dengan uap agar kandungan air dapat diperkecil sehingga press cake
terurai dan mempermudah proses pemisahan nut dan fibre.

8. Tanki Minyak Kasar (Crude Oil Tank)


Tangki minyak kasar adalah tangki penampung minyak kasar

9. Tangki Pisah (Crude Oil Buffer Tank)


Pemisahan pertama minyak dengan sludge secara pengendapan dilakukan di dalam
tangki pisah ini.

10. Tangki Masakan Minyak (Oil Tank)


Minyak yang telah dipisah pada tangki pemisah ditampung dalam tangki ini untuk
dipanasi lagi sebelum diolah lebih lanjut pada sentripusi minyak.

12
11. Sentripusi Minyak (Oil Purifier)
Untuk pemurnian minyak yang berasal dari tangki masakan yang masih
mengandung air ± 0,50-0,70 % dan kotoran 0,10-0,30 % dipergunakan alat
pemisah sentripusi ini, yang berputar antara 5000-6000 rpm.

12. Tangki Apung (Float Tanks)


Tangki apung dipakai untuk mengatur jumlah minyak masuk ke dalam tangki
hampa udara (vacuum oil dryer) agar merata dan tetap (konstan).

13. Pengeringan Minyak (Vacuum Oil Dryer)


Pengeringan minyak dipergunakan untuk memisahkan air dari minyak dengan cara
penguapan hampa.

14. Oil Flowmeter


Oil Flowmeter digunakan untuk mengetahui jumlah aliran minyak yang diproduksi
dan bekerja secara otomatis.

15. Tangki Sludge (Sludge Tank)


Tangki I ni dipergunakan untuk penampungan “sludge” dari hasil pemisahan
tangki pisahan yang masih mengandung minyak 7-9 %.

16. Saringan Berputar (Brush Strainer)


Saringan ini dipakai untuk memisahkan serabut yang masih ada dalam sludge
sebelum diolah dalam sludge separator

17. Bak Penampung Sludge (Sludge Pit)


Bak ini dipergunakan untuk menampung cairan-cairan yang masih mengandung
minyak, dari parit clarifikasi dan air kondensat rebusan, untuk kemudian
dipompakan dengan slurry pump ke tangki pengutipan minyak (sludge drain tank).

18. Tangki Pengutipan Minyak (Sludge Drain Tank)


Sistem pemisahan minyak berlangsung secara gravitasi,dimana minyak dikutip dari
bagian atas dengan alat pengutip (oil skimmer)

19. Stasiun Pengolah Biji (Kernel Recovery Station)


Stasiun pengolah biji adalah stasiun terakhir untuk memperoleh inti sawit

20. Claybath
Masa cangkang bercampur inti dialirkan ke claybath untuk memisahkan cangkang
dengan inti.Selanjutnya di dalam kernel bulksilo,inti disimpan dan siap dipasarkan.

13
1.3.4 SDM
1.3.5.1 PEREKRUTAN PT.SBS
Perusahaan ini mempunyai beberapa kriteria perekrutan karyawan yaitu:
Penentuan dasar penarikan (rekrutmen)
Dasar penarikan calon karyawan harus ditetapkan lebih dahulu supaya para pelamar yang
memasukan lamarannya sesuai dengan pekerjaan atau jabatan yang diminatinya, dasar penarikan
harus berpedoman kepada spesifikasi pekerjaan yang telah ditentukan untuk menduduki jabatan
tersebut atau buka lamaran lowongan pekerjaan.Penyeleksian disesuaikan dengan kebutuhan
keahliannya.

1.3.5.2 SELEKSI PT.SBS


Seleksi ini dilakukan sebagai bagian dari aktivitas manajemen sumber daya manusia
dalam hal pemilihan tenaga kerja untuk mendapatkan tenaga kerja yang memenuhi syarat dan
memiliki kualifikasi yang sesuai deskripsi jabatan dan atau sesuai dengan kebutuhan organisasi.
proses seleksi dilakukan dengan tes wawancara, tes kecerdasan dan proses seleksi dilakukan
untuk memperoleh ahli ahli yang dibutuhkan perusahaan.

1.3.5.3 PENEMPATAN PEKERJAAN (BIDANG PEKERJAAN PT.SBS)


PT.SBS Dengan dukungan tenaga professional yang berpengalaman dan luas,telah
membantu pemberi tugas di bidang:
2.7.1. Tenaga Kerja
PT.SBS memiliki total karyawan sebanyak 750 dan semua merupakan karyawan tetap.
Penentuan waktu kerja, istirahat dan lembur
1. Hari kerja dibagi menjadi dua bagian yaitu untuk karyawan kantor dan karyawan
pabrik/lapangan. Untuk karyawan kantor diberlakukan 5 (lima) hari jam kerja dalam satu
minggu. Sedangkan untuk karyawan lapangan diberlakukan 7 (tujuh) hari jam kerja dalam satu
minggu. Dengan jam produtif bagi karyawan kantor selama 10 (sepuluh) jam dalam satu hari.
Sedangkan untuk karyawan lapangan jam produktifitas selama 12 (dua belas) jam dalam satu
hari.

2. Untuk karyawan lapangan diterapkan kerja secara bergilir (shift) d iatur dengan penetapan
oleh manajemen setempat yang disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku.

3. Fleksibilitas hari kerja, jam kerja, dan waktu istirahat kerja diatur oleh manajemen setempat
setelah dimusyawarahkan dengan serikat pekerja dengan tetap memperhatikan kapasitas
operasional (CPTD), kondisi geografis, dan tingkat persaingan usaha serta dengan
mempertimbangkan waktu libur dan istirahat karyawan, produktivitas, efektivitas dan efisiensi.

14
1.4 MANAJEMEN RISIKO
Bahan baku
Keberhasilan pengembangan sektor ini salah satunya sangat tergantung kepada
produksi kelapa sawit sebagai penyedia bahan baku, dimana dalam sistem produksinya memiliki
ketergantungan pada lingkungan tumbuhnya untuk menghasilkan tandan buah segar (TBS)
hingga menjadi minyak sawit (CPO) seperti keadaan cuaca atau iklim, adanya serangan hama
dan penyakit, persaingan harga minyak kelapa sawit dengan peruntukannya sebagai bahan
minyak pangan, dan adanya krisis keuangan dunia. Keadaan tersebut perlu diperhatikan karena
sangat mempengaruhi ketersediaan bahan baku dari segi jumlah, kualitas dan kontinyuitas.
Pengembangan tetap perlu dilakukan karena selama ini minyak sawit yang merupakan edible oil
digunakan sebagai bahan baku industri pangan seperti minyak goreng dan non pangan seperti
oleokimia, sehingga penggunaan minyak sawit sebagai bahan baku biodiesel akan mengganggu
ketersediaan minyak sawit untuk pangan dan oleokimia di masa yang akan datang. Ketika
kebutuhan biodiesel semakin meningkat, maka kebutuhan bahan baku akan semakin meningkat
pula.
Cara mengatasi masalah ini adalah dengan membuat lahan perkebunan sendiri yang
nantinya juga akan di olah oleh perusahaan sendiri.dengan pengolahan secara baik.seperti
penanaman perawaan penununasan pemupupukan serta dalam hal memanen sehingga bisa
menhhasilkan buah yang berkwalitas seperti yang di harapkan oleh perusahaan.
sdm
harga CPO sering berfluktuatifnya, sumber daya manusia yang menguasai teknologi
sawit dalam negeri harus bersaing dengan harga minyak fosil yang disubsidi, sehingga
ketergantungan yang sangat besar terhadap keberhasilan produksi bahan baku menjadi faktor
kritis, kebijakan pemerintah yang tidak konsisten.

Cara mengatasinya adalah dengan mengadakan pelatihan pelatiann bagi karyawan agar
lebih berkompeten dalam melaksanakan tuganya.serta melakukan penyeleksian yang lebih ketat
sehingga perusahaan akan mendapatkan karyawan yang berkwalitas.

Proses pengolahan
proses pengolahan juga menjadi permasalahan yang perlu diperhatikan dalam rangka
peningkatan kualitas CPO. Kegagalan proses dan ketidaktepatan aspek pengolahan dapat
menyebabkan tidak tercapainya mutu dan keamanan produk yang akan berpengaruh terhadap
kepuasan konsumen sehingga pada akhirnya mempengaruhi kinerja pemasaran. Hal itu
disebabkan karena mesin dan alat yang tidak kontinyu penggunaannya serta perawatannya,
kurangnya tenaga terampil serta minimnya variasi proses.
Dalam hal pemasaran, perusahaan.
Menigkatkan kwalitas produk melakukan produksi dengan menggunakan alat alat yang
berteknologi agar produksi bisa lebih efektif dan efisien sehingga konsumen puas terhadap
produk yang kita tawarkan.serta melakukan berbagai inovasi yang lebih beragam sehingga
proses produksi tidak monoton

Masalah bidang pemasaran

15
yaitu adanya tingkat persaingan yang makin ketat dan adanya perubahan selera
konsumen yang sangat cepat, tingginya harga bahan mentah minyak fosil, dan adanya fluktuasi
nilai tukar rupiah terhadap dolar. Masalah pemasaran ini berimplikasi langsung terhadap
kinerja keuangan perusahaan, sehingga mempengaruhi aspek finansial perusahaan Dalam
pengembangan usaha yang berkelanjutan, faktor kelembagaan merupakan hal penting yang perlu
juga diperhatikan, hal ini karena adanya hubungan kerja dengan permasalahan yang relatif
kompleks dan dinamis antara petani, pedagang perantara, perusahaan agroindustri, lembaga
pembiayaan (bank dan non bank) dan pemerintah
mengadakan pertemuan dan diskusi bersama terhadap pembatasan pemasaran,dan
menciptakan hubungan baik dengan semua yang bersangkutan dengan perusahaan baik itu petani
pedagang perantara perusahaan agrobisnis lembaga pembiayaan (bank dan non bank )

16
BAB V
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Struktur organisasi PT. SBS adalah berbentuk garis dan pada manajemen puncak telah
dilakukan penataan fungsi dan peran kerja yang lebih koordinatif. Struktur organisasi P T.SBS
akan terus berkembang dikarenakan adanya dorongan oleh faktor internal dan external
perusahaan Upaya ini diikuti pula dengan berbagai penyempurnaan struktur organisasi
perusahaan.
Uraian jabatan yang sentral yaitu direktur utama,manajer produksi,manajer sdm,manajer
pemasaran manajer keuangan Kepala Bagian Sekretaris Korporat semua jabatan itu mempunyai
sasaran dan tugas masing masing,
Fungsi manajemen dari PT.SBS adalah fungsi pemasaran,fungsi operasional,fungsi
keuangan fungsi sdm yang semuai itu telah di jabarkan di atas dan perusahaan telah
melaksanakan fungus itu dengsn baik.
Manajemen risiko dari PT.SBS yaitu bahan baku sdm pengolahan dan juga masalah
pemasarannya.
4.2. Saran
semua karywan harus bisa melaksanakan tugasnya dengan baik terutama jabatan jabatan
sentral yang sudaah di sebutkan di atas dengan cara melaksanakan tugas tepat pada sasaran dan
tugas tugas yang sudah di sebutkan di atas bias terlaksana dengan baik serta bisa mengatasi
berbaggai masalah yang telah di sebutkan dalam manajemen risiko dengan cara merealisasikan
solusi yang di cantumkan dalam manajemen risiko

17

Anda mungkin juga menyukai