Anda di halaman 1dari 4

Rizky Rahmaddy

17059064

Pemasaran Global

cara Starbucks menerapkan merchandise plans dalam aktivitas retail

 Manufacturer / Selecting and Interacting

Kualitas kopi yang dipakai Starbucks harus memenuhi standar yang berkualitas tinggi. Kopi

mereka berasal dari pertanian organik. Starbucks membeli pertanian tersebut dan membantu

memulihkan dan menjaga kesehatan tanah, mengurangi penggunaan pestisida dan

membangun pertanian yang beragam secara biologis. Starbucks juga bertanggung jawab

dalam menyediakan kondisi yang memadai (pemberian upah minimum dan pelatihan-

pelatihan) kepada para petani.

Starbucks memang tidak hanya menawarkan minuman dan makanan. Mereka juga menjual

kopi dan teh kemasan bagi para pelanggannya, termasuk barang-barang suvenir seperti mug,

termos, dan tumbler. Desain unik dan menarik ditambah adanya logo Starbucks yang

memberikan prestise. Mug dan tumbler dari Starbucks banyak dicari sebagai suvenir untuk

hadiah / koleksi pribadi.

Karena sifat barang persediaan cepet rusak, Starbucks menggunakan sistem inventory (sistem

P dan sistem EOQ) untuk persediaan pada tingkat toko. Sistem yang mereka laksanakan

terlah berhasil membantu mengurangi limbah dan penyusutan yang tidak perlu dalam

persediaan yang ada. Barang-barang yang ada pun dapat dilacak menggunakan pemrograman

komputer.
 Forecast

Starbucks  menggunakan strategi pertumbuhan (growth) baik secara internal / eksternal.

Internal yaitu terus mengembangkan produk terutama kopi. Eksternal yaitu membuka

cabang-cabang di berbagai negara. Dalam memanage cabangnya, Starbucks menggunakan

strategi transional, dimana mengkombinasikan koordinasi global untuk meraih efisensi

dengan fleksibilitas untuk memenuhi kebutuhan spesifik, seperti menu “coffe of the week”

yang sama diseluruh dunia. Ada

Cara Starbucks menerapkan pricing strategy dalam aktivitas retail

Karena konsumen maupun lingkungan pemasaran selalu berubah, Starbucks menggunakan

strategi demand-oriented pricing agar lebih memahami keinginan dan harapan para

konsumennya. Starbucks juga menerapkan value based pricing untuk memaksimalkan

keuntungan. Starbucks mempertahankan kurva permintaan yang cukup inelastis, karena

hanya daerah tertentu yang ditargetkan untuk setiap kenaikan harga, dan harga bervariasi di

seluruh AS (kenaikan terbaru mempengaruhi wilayah Northeast dan Sunbelt, tetapi harga

Florida dan California tetap sama).

Harga Starbucks cukup premium, di bawah ambang batas kemewahan. Starbucks menyimpan

harga dengan cara yang menghasilkan pengembalian lebih besar tanpa mengurangi volume

penjualan. Starbucks mengontrol secara langsung dan rutin kepada pertanian dan

pengembang kopi, yaitu mengontrol proses pencampuran, pemanggangan, pengemasan dan

pembuatan akan kopi itu sendiri.

Starbucks menawarkan konsep yang ramah lingkungan kepada para pelanggannya, yang

berujung pada peningkatan produknya. Starbucks mengajak para pelanggannya dengan


memberikan promosi khusus jika menggunakan tumbler yang dijual, sehingga para

pelanggan dapat ikut secara aktif.

Pengeluaran Starbucks untuk para karyawannya tidak terlalu banyak. Hal ini dikarenakan

setiap karyawan Starbucks diberikan pelatihan, seperti product knowledge hingga persiapan

minuman, sistem informasi dan bagaimana mengelola setiap kedai.

Cara Starbucks menerapkan promotional strategy dalam aktivitas retail

 Advertising dan Sales Promotion

Pada awalnya, Starbucks tidak pernah melakukan strategi pemasaran yang konvensional,

seperti melakukan pemasangan billboard, pembuatan flyer hingga membuat iklan di tv.

Semuanya mulai berubah ketika Starbucks go internasional. Starbucks juga berinteraksi

dengan para pelanggan mereka di beberapa sosial media, seperti Facebook dan Twitter. Dari

sisi visual, mereka juga melakukan strategi pemasaran menggunakan Youtube. Starbucks

juga pernah masuk ke film Game of Thrones, sehingga makin banyak lagi pelanggan yang

tertarik.

Starbuck membuat program loyalitas kepada para pelanggannya, yaitu berupa kartu. Program

itu menawarkan produk gratis setelah sejumlah uang yang dihabiskan, atau penawaran

penambahan diskon pada toko. Starbucks juga aktif membuat special event, contoh pada

Desember 2013 mengadakan event free tumbler saat konsumen melakukan top-up Starbucks

Card sebesar  Rp 400.000.

Starbucks juga aktif mengumpulkan loyalitas merk seperti contohnya mendukung hak-hak

LGBT, memperjuangkan kesejahteraan dan hak-hak pengungsi sehingga menimbulkan reaksi


yang positif kepada masyarakat sekitar. Banyak kegiatan Starbucks lainnya dalam kegiatan

CSR sehingga masyarakat merasa nyaman dan ad keinginan untuk membeli produk tersebut.

 Public Relation

Starbucks aktif menjaga hubugan baik dengan pihak organisasi atau lembaga yang

diwakilinya. Tak hanya disitu, Starbucks juga mengadakan kontak sosial dengan masyarakat

dengan email (isinya biasa tentang promosi, tetapi pelanggan juga dapat memberikan

feedback).

Anda mungkin juga menyukai