Anda di halaman 1dari 60

APLIKASI SI DI LEVEL

ORGANISASI UNTUK
MENDUKUNG
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Perkembangan Peran SI

1. Efisiensi ( menggantikan manusia dengan


teknologi informasi yang lebih efisien). Era
efisiensi dimulai tahun 1964.
2. Efektifitas (menyediakan informasi untuk
pengambilan keputusan manajemen yang
efektif). Era efektifitas dimulai tahun 1970-an
3. Strategik (untuk memenangkan persaingan).
Era strategik dimulai tahun 1990.
Perubahan peran manajer SI
Peran dulu Peran sekarang

80% pengetahuan teknikal 80% pengetahuan bisnis

Berorientasi pada teknologi Berorientasi pada manusia

Penekanan pada efisiensi Penekanan pada kompetisi


JENIS KEPUTUSAN
1. Keputusan tidak terstruktur
Adalah keputusan yang pengambil keputusannya harus
memberikan penilaian evaluasi dan pengertian untuk
memecahkan masalahnya. Setiap keputusannya ini
adalah baru, penting dan tidak rutin atau jarang terjadi,
biasanya keputusan ini terjadi di manajemen tingkat
atas. Pengalaman manajer sangat penting dalam
mengambil keputusan ini. Contohnya adalah keputusan
untuk bergabung dengan perusahaan lain
2. Keputusan terstruktur
Sifatnya berulang dan rutin, dan melibatkan prosedur
yang jelas dalam menanganinya. Keputusan ini
terutama dilakukan oleh manajemen tingkat bawah,
contohnya keputusan untuk pemesanan barang,
keputusan penagihan piutang dll
Jenis keputusan (lanjutan…)

3. Keputusan semi terstruktur


Yaitu hanya sebagian masalahnya
mempunyai jawaban yang jelas tersedia
dengan prosedur yang disetujui bersama.
Keputusan ini sering bersifat rumit dan
membutuhkan perhitungan serta analisis
yang terperinci, seperti keputusan untuk
membeli sistem komputer yang lebih
canggih, keputusan alokasi dana promosi,
dll
SI di Level-Level Organisasi

1. Level Strategi (Manajer senior) : SPE


2. Level Manajemen (Manajer Menengah) : SIM
dan SPK
3. Level Pengetahuan (Pekerja Pengetahuan dan
pekerja data) : SKP, Office system, Sistem
Pakar
4. Level Operasional (manajer operasional) : SPT
SI di Level-Level Organisasi (cont..)
Relationship of information systems

ESS

MIS DSS

TPS

Back Next
EXECUTIVE SUPPORT SYSTEM (ESS)

ESS fokus pada kebutuhan informasi manajer


senior. ESS menciptakan suatu kompetensi
umum dan lingkungan komunikasi yang bisa
dipusatkan dan diterapkan pada banyak
masalah yang selalu berubah . ESS membantu
pekerjaan senior dalam memonitor kinerja
organisasi, melacak aktivitas pesaing,
mengidentifikasi masalah dan peluang dan
memprediksi berbagai tren.
ESS (Executive Support System)

 ESS help senior management make decisions that


address strategic issues and long-term trends, both in
the firm and in the external environment.
 ESS designed to incorporate data about external
events, but they also draw summarized information from
internal MIS and DSS. They filter, compress, and track
critical data, displaying the data of greatest important to
senior managers.
 Often the information is delivered to senior executives
through a portal, which uses a web interface to present
integrated personalized business content.

Back Next
Dukungan eksekutif pada
perusahaan

Executive Support System (ESS),


membantu manajer yang menghadapi
masalah tidak terstruktur, terfokus pada
kebutuhan informasi manajer senior dalam
memonitor kinerja organisasi, melacak
aktivitas pesaing, mengidentifikasi masalah
dan peluang, dan memprediksi berbagai
tren.
Peran ESS dalam organisasi :

ESS bisa mengumpulkan semua data dari


berbagai komponen pada organisasi dan
memungkinkan manajer memilih, mengakses
dan menyatukan sesuai kebutuhan dengan
menggunakan peranti analisis dekstop yang
yang mudah digunakan dan tampilan data
online.
Peran ESS dalam organisasi :

ESS bisa mengumpulkan semua data dari


berbagai komponen pada organisasi dan
memungkinkan manajer memilih, mengakses
dan menyatukan sesuai kebutuhan dengan
menggunakan peranti analisis dekstop yang
yang mudah digunakan dan tampilan data
online.
ESS kontemporer mencakup peranti-peranti
untuk pemodelan dan analisis digunakan untuk
membuat perbandingan grafis data berdasarkan
waktu, wilayah, produk, rentang harga.
Sistem Informasi Eksekutif (SIE)

 Atau Executive Information System (EIS) adalah


sistem informasi yang digunakan oleh manajer
tingkat atas untuk membantu pemecahan
masalah tidak terstruktur
EIS dan ESS

 EIS sama dengan ESS


 Yang membedakan keduanya adalah EIS tidak
menggunakan sistem otomatisasi kantor (OS)
sedang ESS menggunakannya.
Executive Information System
(EIS) dan ESS
ESS dan EIS memiliki kemampuan
untuk menggali lebih dalam, yaitu
kemampuan berpindah dari satu
keping data ringkasan ke rincian data
yang lebih rinci lagi (DRILL DOWN)

Keuntungan nyata dari SPE dan SIE


adalah kemampuannya untuk
menganalisa, memperbandingkan
dan menyortir berbagai tren.
Decision Making

 Two types of technology support


 Support for analyzing a situation
 Executive information system (EIS) – highly
interactive IT system that allows you to first view
highly summarized information and then choose
how you would like to see greater detail (drilling
down)
Sistem Informasi Strategik

Sistem komputer yang digunakan di level


organisasi yang mengubah sasaran,
pengoperasian, produk, jasa, atau relasi
lingkungan untuk membantu organisasi meraih
keunggulan kompetitif.
Perbedaan Sistem Informasi
Strategik dengan Executive Support
System

 ESS digunakan untuk manajemen senior yang


fokus pada permasalahan pengambilan
keputusan jangka panjang.

 Sistem Informasi Strategik bisa digunakan di


semua level pada satu organisasi, dengan
jangkauan yang lebih luas dan lebih dalam.
Perbedaan SIS dengan SI di level
strategik (EIS dan ESS)

SIE dan SPE SI strategik


 Untuk manajer atas  Untuk kompetisi
 Untuk merumuskan  Untuk menerapkan
strategi strategi
 Hanya sebuah SI yang  Dapat berupa sistem
disebut dengan sistem informasi apapun di level
informasi eksekutif (SIE) manapun
MIS, DSS, GDSS

 MIS provide middle managers with reports on the


organization’s current performance. This
information is used to monitor and control the
business and predict future performance.
 MIS summarize and report on the company’s
basic operation using data supplied by TPS.
 MIS serve managers primarily interested in
weekly, monthly, and yearly results.

Back Next
MIS, DSS, GDSS (cont…)

 DSS support nonroutine decision making for


middle management.
 They focus on problems that are unique and
rapidly changing.
 Although DSS use the internal information from
TPS and MIS, they often bring in information
from external sources.
 They have more advanced analytical models
and data analysis capabilities than MIS.

Back Next
Sistem Pendukung Keputusan
(Decision Support System / DSS)
SPK merupakan sistem yang dapat membantu
dalam pengambilan keputusan managemen
dalam mengkombinasikan data, model-model
analitik dan peranti, dan perangkat lunak yang
ramah-penggunaan dalam satu sistem yang
berdaya guna yang bisa mendukung
pengambilan keputusan semiterstruktur dan
tidak terstruktur.
Tujuan SPK

Tiga tujuan yang harus dicapai SPK:


1. Membantu manajer membuat keputusan untuk
memecahkan masalah semiterstruktur.
2. Mendukung penilaian manajer bukan mencoba
menggantikannya.
3. Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan
manager dari pada efisiensinya.
Komponen SPK
DSS
DSS
DSS
Perbedaan SIE dan SPK
Sistem Informasi Eksekutif (SIE) Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Berada di level atas atau level strategik Berada di level menengah

Digunakan oleh manajer atas Lebih banyak digunakan oleh manajer


menengah

Untuk keputusan tidak terstruktur Untuk keputusan semi terstruktur

Untuk permasalahan perencanaan dan Untuk membantu permasalahan tertentu


perumusan strategik

Kurang menggunakannmodel-model Lebih banyak menggunakan model-


analitikal model analitikal

Banyak menggunakan data eksternal Lebih banyak menggunakan data


(bencmarking) internal
Sistem pendukung keputusan kelompok SPKK

SPKK adalah sistem interaktif berbasis komputer


yang mempermudah solusi atas masalah tak
terstruktur dengan sekelompok pengambil
keputusan yang bekerja secara bersama dalam satu
kelompok.
SPKK terdiri dari tiga elemen dasar:
1. Fasilitas fisik (ruang konferensi yang dilengkapi
dengan perangkat keras komputer, multimedia,
dan display)
2. Peranti perangkat lunak groupware
3. Orang-orang dan teknik pengambilan keputusan
GDSS atau SPKK
Sistem Informasi Geografis
(Geographic Information Systems-GIS)
 Merupakan SIM atau DSS yang menggunakan
database geografis untuk membuat dan
menampilkan peta dan tampilan grafis lainnya
yang mendukung keputusan mengenai
distribusi geografis dari orang-orang dan
sumber daya lainnya.
 Contoh penggunaan GIS:
- Pemilihan lokasi toko ritel yang baru
- Mengoptimalkan rute distribusi
- Menganalisis demografi pasar sasaran
Sistem Informasi Geografis (cont…)
Perusahaan yang menggunakan GIS seperti :
- Fedex ; untuk melacak keberadaan paket
- Wall Mart ; untuk melihat pergeseran selera
konsumen dari satu tempat ke tempat yang lain

Software GIS:
- MapInfo
- GIS Atlas

Banyak perusahaan yang menggunakan GIS


dipadukan dengan GPS
Expert System (sistem Pakar)

Merupakan sistem informasi yang berisi


pengetahuan dari pakar sehingga dapat
digunakan untuk konsultasi. Dengan adanya
pengetahuan dari pakar di sistem, maka
kehadiran pakar tidak diperlukan lagi, dan
sistem pakar dapat digunakan sewaktu-waktu
sebagai pengganti pakar.

Contoh beberapa sistem pakar :


1. XSEL 3. PROSPECTOR
2. MYCIN
Kegunaan sistem pakar

 Sistem pakar selalu tersedia di organisasi,


sedang pakar belum tentu.
 Sistem pakar dapat mengingat dan menyimpan
pengetahuan yang sangat tidak terbatas dan
tidak mengenal lelah.
Kelebihan sistem pakar

1. Memberikan pengambilan keputusan yang


lebih baik untuk manajer (konsisten dan logis
dari waktu ke waktu)
2. Memberikan solusi tepat waktu
3. Pelayanan konsumen lebih baik
4. Menyimpan pengetahuan di organisasi
Kekurangan sistem pakar

1. Sistem pakar hanya dapat menangani


pengetahuan yang konsisten
2. Sistem pakar tidak dapat menangani hal yang
bersifat judgement
3. Format basis pengetahuan sistem pakar
terbatas
4. Aplikasi sistem pakar di bisnis sangat terbatas.
Perbedaan Sistem Pakar dengan DSS

DSS Sistem Pakar

Menggunakan basis data Menggunakan basis


pengetahuan
Berdasarkan pada Berdasarkan pada
pemodelan konsultasi
Artificial Neural Network (ANN) atau
Kecerdasan Buatan (Artificial
Intelligence)
 Merupakan sistem informasi yang mencoba meniru
kerja dari jaringan syaraf otak. ANN mempunyai
proses belajar seperti halnya otak, sehingga proses
yang sama selanjutnya akan dilakukan dengan hasil
yang lebih baik
Artificial Neural Network (ANN)

 Contoh penggunaan ANN:


-memilih saham terbaik di pasar modal.
-memprediksi kebangkrutan perusahaan
-memprediksi kapan harus menjual/membeli
saham
Sistem Kantor (Office System)

 OS atau sering juga disebut Office Automation


System (OAS) merupakan sistem informasi
berbasis telekomunikasi yang mengumpulkan,
memproses, menyimpan dan mendistribusikan
pesan-pesan, dokumen-dokumen dan
komunikasi elektronik lainnya diantara individu,
kelompok-kelompok kerja dan organisasi-
organisasi
Komponen OAS

1. Sistem komunikasi elektronik (email, fax,


vmail)
2. Sistem kolaborasi elektronik (teleconference,
telecommuting)
3. Sistem publikasi dan pengolahan image
elektronik
4. Sistem pengelolaan kantor
SISTEM PEMROSESAN TRANSAKSI (SPT)

 Transaction Processing System (TPS) is


computerized system that performs and records
the daily routine transactions necessary to conduct
business.
 The principal purpose of systems at this level is to
answer routine questions and to track the flow of
transaction through the organization.
 TPS are often so central to a business, for
example; UPS with the packing tracking system, or
the airlines with the computerized reservation
systems.
Model Rantai Nilai

 Model rantai nilai adalah model yang memberi


perhatian pada aktifitas primer dan aktifitas
pendukung yang menambah nilai bagi produk
dan jasa perusahaan dimana sistem informasi
diterapkan secara paling baik sehingga
memperoleh keuntungan kompetitif.
 Model rantai nilai dapat digunakan untuk
melihat dimana sistem informasi memiliki
dampak yang paling strategik
Model Rantai Nilai (cont…)

 Aktiftas Primer: adalah aktifitas yang paling berhubungan secara


langsung dengan produksi dan distribusi produk dan jasa
perusahaan, yang menciptakan nilai untuk pelanggan.

 Aktifitas pendukung: adalah aktiftas yang memungkinkan


pelaksanaan aktiftas primer perusahaan.

 Aktifitas pendukung terdiri dari:


 Infrastruktur organisasi (administrasi dan manajemen)
 Sumber daya manusia (rekrutmen karyawan, kontrak karyawan,
dan pelatihan)
 Teknologi (perbaikan produk dan proses produksi)
 Pengadaan (pembelian barang-barang sebagai input produksi)
Model Rantai Nilai
Value chain
Model Kekuatan Kompetitif

 Model yang digunakan untuk menjelaskan


interaksi dari pengaruh-pengaruh eksternal,
ancaman-ancaman khusus, dan peluang-
peluang, yang mempengaruhi strategi dan
kemampuan organisasi dalam bersaing
Model Kekuatan Kompetitif (cont…)
Model Kekuatan Kompetitif (cont…)

 Keuntungan kompetitif bisa diperoleh dengan


memperluas kemampuan perusahaan untuk
berhadapan dengan pelanggan, pemasok,
produk/jasa substitusi, dan pemain-pemain baru
di pasar.
Model Kekuatan Kompetitif (cont…)

Bagaimana SI bisa digunakan untuk mencapai


keuntungan strategis?
 Melalui kerja sama dengan perusahaan lainnya,
partisipan industri bisa memanfaatkan TI untuk
mengembangkan standar baku industri dalam
hal pertukaran informasi atau transaksi bisnis
secara elektronik, yang akan memaksa semua
partisipan pasar untuk memakai standar yang
sama. Hal ini meningkatkan efisiensi pada level
industri dan level bisnis, baik dalam hal
pembuatan produk substitusi yang sejenis,
maupun dalam hal peningkatan biaya entri yang
akan mematahkan semangat para pemain baru.
Model Kekuatan Kompetitif (cont…)

 Model Porter mengasumsikan lingkungan


industri yang relatif statis, batasan industri relatif
terlihat jelas, dan kumpulan pemasok, pesaing
dan pelanggan relatif stabil.
 Dalam era perusahaan digital, model kekuatan
kompetifif perlu dimodifikasi. Perusahaan tidak
lagi berpartisipasi dalam satu jenis industri.
Sekarang perusahaan ambil bagian dalam
suatu set industri atau kumpulan industri
beragam yang saling berhubungan sehingga
pelanggan dihadapkan pada beragam pilihan
produk dan jasa.
Model Kekuatan Kompetitif (cont…)

 Keberhasilan dan kegagalan satu perusahaan pada


model ini tergantung pada keberhasilan atau kegagalam
beragam industri lainnya.
 Teknologi Internet telah mempengaruhi struktur industri
dengan memberikan teknologi yang mempermudah
para pesaing untuk berkompetisi dalam hal harga dan
para pemain baru pada pasar. Internet juga
meningkatkan informasi pada pelanggan dalam hal
perbandingan harga sehingga meningkatkan kekuatan
penawaran mereka.
 Perusahaan tidak bisa mendapatkan keuntungan
kompetitif kecuali mereka mengintegrasikan fungsi-
fungsi Internet ke dalam strategi dan operasional
mereka secara keseluruhan.
Model Kekuatan Kompetitif (cont…)

Pemain Baru Produk/jasa


substitusi
SET INDUSTRI

Industri 3

Industri 1 Industri 2

Pemasok Pelanggan

Anda mungkin juga menyukai