Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

PEMBAHASAN

Praktikum Estimasi Populasi dilakukan di ruang 226 Fakultas Sains dan


Teknologi Universitas Airlangga Surabaya. Praktikum estimasi populasi ini
menggunakan bahan monte warna kuning, monte warna ungu, nampan dan toples.
Metode yang digunakan dalam praktikum estimasi populasi adalah metode
Peterson dan Eschmeyer. Menghitung kepadatan populasi menggunakan rumus
estimasi populasi metode Peterson dan Eschmeyer.
4.1 Nilai Estimasi Suatu Populasi Menggunakan Metode Peterson dan
Metode Eschmeyer
Praktikum Estimasi Populasi dilakukan menggunakan dua metode yaitu
metode Peterson dan metode Eschmeyer. Metode Peterson menggunakan teknik
Capture Mark Release Recapture (CMRR). Metode Peterson dilakukan dengan
dua kali pengambilan sampel, sedangkan metode Eschmeyer dilakukan 10 kali
pengambilan sampel. Praktikum estimasi populasi menggunakan metode Peterson
dilakukan dua kali pengambilan pada percobaan yang berbeda. Percobaan pertama
monte warna kuning menjadi populasi dan monte warna ungu sebagai sampel
yang telah ditandai. Percobaan kedua monte warna ungu menjadi populasi dan
monte warna kuning sebagai sampel yang telah ditandai. Melakukan dua kali
percobaan ini bertujuan agar mengetahui estimasi berbagai populasi.
4.1.1 Nilai Estimasi Populasi Metode Peterson
Banyaknya populasi monte berwarna kuning yang sebenarnya yaitu 1610 biji
sedangkan warna monte ungu sebanyak 1255 biji. Jumlah pengambilan monte
harus konstan disetiap pengambilan agar didapatkan hasil yang sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya . Percobaan pertama dengan populasi monte warna
kuning didapatkan Capture sebanyak 65 biji. Sampel yang telah ditangkap
kemudian ditandai. Pengambilan kedua didapatkan N1 (Penangkapan petama)
sebanyak 67 biji, T (melepaskan kembali) sebanyak 66 biji dan R (Recapture)
sebanyak 1 biji. Analisis perhitungan didapatkan estimasi populasi (N) sebesar
4.422 populasi.

11
Tabel 4.1 Data Percobaan Pertama Metode Peterson
Pengambilan Pertama 65 biji
N1 67 biji
T 66 biji
R 1 biji
N 4.355 populasi

Percobaan kedua dengan populasi monte ungu. Pengambilan pertama


didapatkan Capture sebanyak 59 biji. Sampel yang telah ditangkap kemudian
ditandai. Pengambilan kedua didapatkan N1 (Penangkapan petama) sebanyak 57
biji, T (melepaskan kembali) sebanyak 56 biji dan R (Recapture) sebanyak 1 biji.
Analisis perhitungan didapatkan estimasi populasi (N) sebesar 3.363. Berdasarkan
hasil pada masing masing estimasi populasi dengan metode ini menunjukan
bahwa estimasi populasi monte kuning jauh lebih besar dibanding estimasi
populasi monte ungu. Perbandingan di atas dapat terjadi karena jumlah monte
warna kuning memang jauh lebih banyak dari pada monte warna ungu.
Tabel 4.2 Data Percobaan Kedua Metode Peterson.
Pengambilan Pertama 59 biji
N1 57 biji
T 56 biji
R 1 biji
N 3.363 populasi

4.1.2 Nilai Estimasi Populasi Metode Eschmeyer


Praktikum pertama dengan metode Eschmeyer ini kami melakukan 10 kali
pengulangan. Pengulangan ini dilakukan dengan mengambil monte warna kuning
dalam satu takaran dan menggantinya dengan monte warna ungu dengan jumlah
yang sama berdasarkan jumlah monte kuning yang terambil. Jumlah monte yang
diambil harus konstan dilakukan agar hasil yang didapatkan adalah akurat serta
dapat diketahui standar erornya, selain itu agar memeroleh data yang lebih tepat
dan akurat sampai mendekati pada keadaan sebenarnya. Praktikum ini dilakukan
dengan mengambil monte kuning yang ada pada toples lalu dihitung dan
diletakkan di nampan. Monte warna ungu di ambil sejumlah monte kuning yang
terambil dan diletakkan di toples. Penukaran monte tersebut dilakukan agar
jumlah populasi monte dalam toples tersebut tetap. Pengambilan itu dilakukan

12
sebanyak 10 kali sehingga didapatkan analisis perhitungan menghasilkan N
sebesar 1.462.
Tabel 4.3 Data Percobaan Pertama Metode Eschmeyer
∑ MR 63.361.615
∑ CM2 43.336
N 1.462,1

Praktikum kedua dengan metode Eschmeyer ini kami melakukan 10 kali


pengulangan Pengulangan ini dilakukan dengan mengambil monte warna ungu
dalam satu takaran dan menggantinya dengan monte warna kuning dengan jumlah
yang sama berdasarkan jumlah monte ungu yang terambil. Hal ini dilakukan agar
hasil yang didapatkan adalah akurat serta dapat diketahui standar erornya, selain
itu agar memeroleh data yang lebih tepat dan akurat sampai mendekati pada
keadaan sebenarnya. Praktikum ini dilakukan dengan mengambil monte ungu
yang ada pada toples lalu dihitung dan diletakkan di nampan. Monte warna
kuning di ambil sejumlah monte kuning yang terambil dan diletakkan di toples.
Penukaran monte tersebut dilakukan agar jumlah populasi monte dalam toples
tersebut tetap. Pengambilan itu dilakukan sebanyak 10 kali sehingga didapatkan
analisis perhitungan menghasilkan N sebesar 1.139,7.

∑ CM2 43.669.602
∑ MR 38.342
N 1.139,7
Tabel 4.4 Data Percobaan Kedua Metode Eschmeyer

4.2 Besar Kesalahan Relatif dan Keakuratan dari Estimasi Populasi dengan
Metode Peterson dan Metode Eschmeyer
Berdasarkan hasil perhitungan estimasi populasi monte kuning dengan metode
Peterson memiliki kesalahan relatif sebesar 170,5%. Estimasi populasi monte
ungu dengan metode Peterson memiliki kesalahan relatif sebesar 174,35%.
Berdasarkan hasil perhitungan, estimasi populasi monte kuning dengan metode
Eschmeyer memiliki kesalahan relatif sebesar 9,20%. Estimasi populasi monte
ungu dengan metode Eschmeyer memiliki kesalahan relatif sebesar 9,18%.
Kesalahan relatif tersebut dapat terjadi karena kurang homogennya monte

13
sehingga monte yang terambil tidak rata dan kurang telitinya praktikan dalam
menghitung jumlah monte.
Tabel 4.5 Kesalahan Relatif Metode Peterson dan Metode Eschmeyer
%Kesalahan
Metode
Kuning Ungu
Peterson 170,5 % 174,35%
Eschmeyer 9,20% 9,18%

4.3 Keakuratan Data antara Metode Peterson dan Metode Eschmeyer


Berdasarkan Nilai Kesalahaan Relatifnya
Berdasarkan perbandingan kesalahan relatif di atas diketahui bahwa kesalahn
relatif pada metode Eschmeyer jauh lebih kecil dibandingkan dengan metode
Peterson. Hal ini membuktikan bahwa metode Eschmeyer lebih akurat dibanding
dengan metode Peterson. Kedua rumus antara Peterson dan Eschmeyer dapat
diketahui perbedaanya ketika diaplikasikan. Metode Peterson hanya dilakukan
pengambilan sebanyak 2 kali sedangkan pada metode Eschmeyer dilakukan
sebanyak 10 kali sehingga lebih akurat.
Metode Peterson memiliki kelebihan yaitu waktu yang dibutuhkan tidak
terlalu banyak karena penganmbilan hanya dilakukan 2 kali, namun memiliki
kekurangan yaitu data yang dihasilkan tidak akurat. Metode Eschmeyer memiliki
kelebihan yaitu data yang dihasilkan lebih akurat, namun memiliki kekurangan
yaitu membutuhkan waktu yang banyak untuk melakukan 10 kali pengambilan.
Dilihat dari hasil selisih data metode Peterson dengan metode Eschmeyer, jumlah
populasi pada metode Eschmeyer lebih mendekati nilai sebenarnya. Hal ini
dikarenakan metode Eschmeyer dilakukan sebanyak 10 kali, jika semakin banyak
pengulangan maka tingkat keakuratan estimasi populasi lebih tinggi.

14

Anda mungkin juga menyukai