-a
Peta anomali magnet telah banyak dibuat di Indonesia oleh berbagai pihak. Namun,
penerbitannya masih dalam tataarr yang belum baku. Untuk lebih meningkatkan daya guna peta
ini diperlukan acuan yang standar sebagai kesepakatan berbagai pihak terkait agar informasi yang
terkandung di dalamnya dapat dipahami dalam persepsi yang sama.
Peta anomali magnet merupakan sajian informasi tentang anomali magnet bumi di suatu daerah
yang berkaitan dengan kondisi geologi, potensi sumber daya mineral, dan lingkungan.
Penyusunan peta anomali magnet dalam Standar Nasional Indonesia ini merupakan hasil
rumusan, diskusi, konsensus antara instansi pemerintah dan pihak terkait.
Selar{utnya standar ini dapat digunakan sebagai pedoman informatif dan nominatif yang memuat
ketentuan umum dan merupakan persyaratan baku dalam pembuatan peta anomali magnet.
Halaman
PENGANTAR i
DAFTAR ISr ............ ii
DAFTAR TABLE iv
DAFTARGAMBAR IV
l. Ruang Lingkup I
2. Acuan I
3. Definisi I
4. Istilah I
5. Pengertian 2
6.l.Tampilan 3
6.1.2. An9ka................ 3
6.1.5. Kontur 4
T.2.Pengemasan .............. 7
T.3.Pendokumentasian 7
I
DAFTAR TABEL
Halaman
Table 1. Tampilan, yang digunakan dalam peta............................. . 8
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. TabelKisaranWarnaNilaiAnomaliMagnet...... 10
1. Ruang Lingkup
Staqdar penyusunan Peta Anomali Magnet ini membahas ruang lingkup, acuan,
definisi, istilah, pengertian, karakteristik, dan persyaratan teknis dalam penyusunan
dan pembuatan Peta Anomali Magnet.
Standar ini meliputi pedoman tata cara penyusunan Peta Anomali Magnet dalam
2. Acuan
Dewan Standardisasi Nasional 1992; Sistem Standardisasi Nasional.
Jakarta: Pusat Standardisasi LIPI.
DGSM.,1977; Lembar Informasi Forum Konsensus II Standar Nasional
3. Definisi
Peta Anomali Magnet adalah tampilan atau sajian informasi tentang kemagnetan
suatu daerah dalam bemuk kontur dan atau citra warna yang dilengkapi dengan
simbol-simbol dan keterangan.
4. Istilah
Istilah-istilah yang digunakan di dalam Peta Anomali magnet adalah sebagai
berikut:
c) Namq nomor, ukuran dan koordinat lembar peta dasar yang digunakan
mengacu pada Surat Keputusan Ketua Bakosurtanal, tentang Penetapan
Penggunaan Proyeksi Transverse Mercator dengan sistem grid geografi dan
grid Universal Transverse Mercator (UTM) untuk sistem perpetaan di
trndonesia dan Surat Keputusan Ketua Bakosurtanal, tentang Datum Geodesi
6. Karakteristik
6.l.Tampilan
Peta Anomali Magnet ditampilkan dalam bentuk kontur dan atau citra warna
yang dilengkapi dengan simbol, angkq singkatan huruf, yang bentuk dan
ukurannya tertera pada Tabel dan Gambar l.
6.1.1. Simbol
Simbol digunakan untuk menjelaskan sesuatu pada Peta Anomali Magnet dan
tercantum pada keterangan pinggir sesuai dengan ketentuan kartografi.
6.1.2. Angka
Angka digunakan untuk menyatakan nilai kontur pada kelipatan tertentu, titik
ketinggian, lintang dan bujur.
6.1.3. Singkatan Huruf
Singkatan huruf yang digunakan adalah sebagai berikut :
dengan sandi derajaVpresentase warna dasar pada proses kartografi baik secara
manual maupun komputerisasi (Gambar 1).
Perubahan warna merah ke violet menunjukkan nilai anomali magnet
meninggi, sedangkan dari warna merah ke biru untuk nilai anomali merendah.
6.4.Penyusunan Peta
Penyusunan peta ini mencakup sumber data, kualitas peta, penyiapan peta dan
T.l.Penerbitan
Peta Anomali Magnet diterbitkan oleh instansi pemerintah / swasta dengan
persyaratan yang meliputi bahan baku, ukuran kertas, dan mutu.
cuaca.
T.3.Pendokumentasian
Peta Anomali Magnet baik tercetak maupun digital disimpan di perpustakaan
instansi yang menerbitkan clan terbuka untuk umum.Sarana yang digunakan untuk
menyimpan Peta Anomali Magnet dalam bentuk digital adalah tape, disket, CD,
atau sarana lain sesuai dengan perkembanganv teknologi 'komputer. Format yang
digunakan adalah DXF(untuk data digital vektor), atauCGM, TIFF, BMp (untuk
data digital raster)
t.
TA,BEL1
i: A
TAftIP II-AH {KET ERAN G AIII DAH P Elt GCA"F.18AR.A.I'I) YAIIG EllG u l'l AKA lt
; .il
",; OALAM PETA ANOMALI MAGHET
fi:.:. Pencqambaran
I : ."i** '
',ii Simbol
i tq5.: ::
r
i, Keterangan Tebal Garie
{mrn1
Wama
i'iY':1'17.'. '5r t- .f ,L 3 4
1 i. '
Titik Triangulasi
a 2?9
Irlanoutre licn stafion /m)
0.1 - 0.3 hitam
Titilctinggi
.JJ
ffaiahf sc,*f
hitann i
#
i:{ff
putr.ts* putus bila diperkirakan
Anonralimagnetmeninggi t
msgfieLic
r',tcreasing i 0,1 hitam
anamaly intenstty I
Jalan kereta
ftailwav hitarn
Jalen setapak
hitarn
Foot pcth
Sungai
biru
River
VVVVVV Rawa
1/VVV biru
VljVVV Srvamp
r.rn:b*r i. Tabcl Kisaran Werla Nilai Amrnatri Magnct
{
,
t
l-+t0$0
i T{ETERANGAN:
! Nomsr mcqjelaskur urutlrn r*bagg.i bcrikrt
'- +9t0
yellow, magsfita, crran
:
" | :',i0
+J
.t
+1")
!
I
I
It
i
ir
L*_
K*trangan
1- PcaAnoradi &kg*.,r: 10, ?rng$rlFddt&
2" Hert:r iastansi pc:ur;: I "',r1;i*lirchtur 11, lndelsnastadansuorlctabsr
3, Kct*rnga*si*':n: i*;r:.. '-,;'::i:lll& 12. Loliaritcmbrrpaa
4" ptu {garis d:rrr .,, ..:;1.-r,;kfi
Sliala 13. Dafi*r ixitrir
t. ,{drrfett l{. Si'nbol
S. Nrmapenyusun l!. Diagra*rdcklir*i
?. Trhuapan*rbiun X!. Oafi*n:.:rr palclaalr, cditord*n knogrlfi
6. Pcnjclas*n prt:r I ?. i(rtcr"angrn pcte dasar png digunakrn
,. Ar*an i3. Trbcltisarmr\nrrffinilaiAnosrli Mrgflcr
Gambar ?
!11-:'.r " ' . ' '."": Tata Lctak Kcterangan ?inggir Pcts A$srnali Magnct