Panas di dalam bumi menghasilkan uap dan air panas yang dapat
digunakan untuk pembangkit listrik dan menghasilkan listrik atau untuk
aplikasi lain, seperti pemanasan rumah dan pembangkit listrik untuk industri.
Energi panas bumi dapat ditarik dari waduk bawah tanah dengan pengeboran,
atau dari reservoir panas bumi yang terletak lebih dekat ke permukaan. Tapi
memelukan teknologi yang mahal.
2. Energi Surya
Energi surya adalah energi yang dikumpulkan secara langsung dari cahaya
matahari. Tentu saja matahari tidak memberikan energi yang konstan untuk
setiap titik di bumi, sehingga penggunaannya terbatas. Sel surya sering
digunakan untuk mengisi daya baterai, di siang hari dan daya dari baterai
tersebut digunakan di malam hari ketika cahaya matahari tidak tersedia.
Tenaga surya dapat digunakan untuk :
Energi matahari adalah sumber energi paling kuat dan paling besar
persediaanya. Sinar matahari dapat digunakan untuk pembangkit listrik,
pencahayaan, pemanas air, dan berbagai proses industri. Matahari bisa
digunakan untuk menghasilkan listrik dengan bantuan panel surya yang dapat
mengolah energi panas matahari menjadi listrik. Tapi, energi listrik menjadi
tergantung dengan keadaan cuaca.
3. Tenaga Angin
Perbedaan temperatur di dua tempat yang berbeda menghasilkan tekanan
udara yang berbeda, sehingga menghasilkan angin. Angin adalah gerakan
materi (udara) dan telah diketahui sejak lama mampu menggerakkan turbin.
Turbin angin dimanfaatkan untuk menghasilkan energi kinetik maupun energi
listrik. Energi yang tersedia dari angin adalah fungsi dari kecepatan angin,
ketika kecepatan angin meningkat, maka energi keluarannya juga akan
meningkat hingga ke batas maksimum energi yang mampu dihasilkan turbin
tersebut (Solar Spectral Irradiance: Air Mass 1.5. National Renewable Energi
Laboratory. Diakses 19 Desember 2018). Wilayah dengan angin yang lebih
kuat dan konstan seperti lepas pantai dan dataran tinggi, biasanya diutamakan
untuk dibangun “ladang angin” (www.academia.edu/8926429/Makalah-
energi-terbarukan).
Energi angin telah digunakan selama berabad-abad untuk kapal layar dan
kincir angin untuk menggiling gandum. Saat ini, energi angin digunakan
sebagai pembangkit listrik dengan turbin angin. Energi angin sangat tergantung
dengan keadaan angin.
Secara keseluruhan potensi energi angin di Indonesia rata-rata tidak besar,
tetapi berdasarkan survei dan pengukuran data angin yang telah dilakukan
sejak 1979, banyak daerah yang prospektif karena memiliki kecepatan angin
rata-rata tahunan sebesar 3.4-4.5 m/detik atau mempunyai energi antara 200
kWh/m sampai 1000 kWh/m. Potensi ini sudah dapat dimanfaatkan untuk
pembangkit energi listrik skala kecil sampai 10 kW.
4. Tenaga Air
Energi air digunakan karena memiliki massa dan mampu mengalir. Air
memiliki massa jenis 800 kali di bandingkan udara. Bahkan gerakan air yang
lambat mampu diubah ke dalam bentuk energi lain. Turbin air didesain untuk
mendapatkan energi dari berbagai jenis reservoir, yang diperhitungkan dari
jumlah massa air, ketinggian, hingga kecepatan air. Energi air dimanfaatkan
dalam bentuk :
Kayu masih merupakan sumber yang paling umum dari energi biomassa,
tetapi sumber-sumber lain dari energi biomassa meliputi tanaman pangan,
rumput,, limbah pertanian dan kehutanan, residu, komponen organik dari
limbah kota dan industri, bahkan gas metana dari tempat pembuangan sampah.
Biomassa dapat digunakan untuk menghasilkan listrik, sebagai bahan bakar
untuk transportasi dan lain-lain. Namun, tentu biomassa akan menghasilkan
energi listrik yang berbau tidak sedap.
Gas hidrogen memiliki potensi yang luar biasa sebagai sumber bahan
bakar dan energi, tetapi teknologi yang dibutuhkan untuk mewujudkan potensi
ini masih dalam tahap awal. Hidrogen adalah elemen paling umum di bumi.
Air merupakan dua-pertiga bagian dari hidrogen, tapi hidrogen di alam selalu
ditemukan dalam kombinasi dengan unsur lainnya. Setelah dipisahkan dari
unsur-unsur lain, hidrogen dapat digunakan untuk menggerakkan kendaraan,
menggantikan gas alam untuk pemanasan dan memasak, dan untuk
menghasilkan listrik. Hidrogen dapat dicampur dengan gas alam dan
menciptakan bahan bakar untuk kendaraan. Hidrogen juga digunakan pada
kendaraan yang menggunakan listrik sebagai bahan bakarnya. Walaupun
begitu, harga untuk penggunaan hidrogen masih relatif mahal.