Anda di halaman 1dari 33

BAB I

AKUNTANSI PERSEKUTUAN FIRMA

A. Pendahuluan

Persekutuan atau Partnership adalah : suatu bentuk perusahaan dimana

pendirinya terdiri dari dua orang atau lebih dengan tujuan untuk memperoleh laba.

Ciri-ciri dari perusahaan persekutuan adalah sebagai berikut :

1. Tanggung jawab tidak terbatas.

2. Pemilikan bersama atas kekayayaan perusahaan.

3. Umur usaha yang terbatas.

4. Pembagian Laba-Rugi sesuai dengan perjanjian yang dituangkan dalam akte

pendirian.

Firma adalah : suatu bentuk kerjasama antara dua orang atau lebih untuk

menjalankan perusahaan dengan tujuan memperoleh laba dan masing-masing sekutu

atau anggota mempunyai tanggung jawab yang sama.

Dalam pendirian suatu firma, biasanya para anggota membuat suatu perjanjian

yang dapat berisikan hal-hal sebagai berikut :

1. Janji usaha

2. Hak dan kewajiban dari masing-masing anggota

3. Jumlah modal yang diinvestasikan masing-masing anggota

4. Pembagian laba-rugi

5. Syarat-syarat pengambilan pribadi/prive dan penambahan modal.

6. Prosedur pembubaran firma apabila firma tersebut dilikuidasi.

Akuntansi persekutuan firma meliputi :

1. Pencatatan pendirian Persekutuan Firma.


2. Perhitungan dan Pencatatan Laba-Rugi Firma

3. Pencatatan Keluar atau Masuknya Anggota dalam Firma

4. Perhitungan dan Pencatatan Pembubaran atau Likuidasi Persekutuan Firma.

B. Pencatatan Pendirian Persekutuan Firma

Pencatatan pendirian firma dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya

adalah:

1. Mempergunakan buku baru

2. Mempergunakan buku lama

Jika anggota yang bergabung mendirikan persekutuan firma sebelumnya belum

mempunyai usaha, maka pembukuan hanya mempergunakan buku baru. Akan tetapi

jika anggota yang bergabung dalam persekutuan firma ada yang telah mempunyai usaha

sebelumnya, maka pembukuannya dapat menggunakan dua cara, yaitu dapat

menggunakan buku baru atau menggunakan buku lama yang anggotanya telah punya

usaha sebelumnya.

Contoh 1: Mempergunakan buku baru, jika anggota yang bergabung belum

mempunyai usaha.

Tuan.A dan Tuan B pada 1 Maret 2014 sepakat mendirikan Fa.AB dengan

investasi masing-masing berupa:

Investasi Tn.A : Kas Rp.50.000.000,- dan Perlengkapan Rp.5.000.000,-

Investasi Tn.B : Kas Rp.5.000.000,- Gedung senilai Rp.100.000.000,-

Maka pencatatannya dengan menggunakan buku baru, yaitu :


Kas Rp.55.000.000,- -
Perlengkapan Rp. 5.000.000,- -
Gedung Rp. 100.000.000,- -
Modal Tn.A - Rp. 55.000.000,-
Modal Tn.B - Rp. 105.000.000,-
Neraca awal Fa.AB sebagai berikut :
Fa.AB
Neraca
Aktiva Per 1 Maret 2014 Pasiva
Kas 55.000.000,- Modal Tn.A 55.000.000,-
Perlengkapan 5.000.000,- Modal Tn.B 105.000.000,-
Gedung 100.000.000,-
Total Aktiva 160.000.000,- Total Pasiva 160.000.000,-

Contoh 2: jika menggunakan buku lama, apabila ada anggota yang bergabung
sebelumnya telah punya usaha.
Tn.A dan Tn.B sepakat mendirikan Fa.AB pada tanggal 1 maret 2014. Tn.A

sudah punya usaha, dengan perkiraaan Neraca per 1 maret 2014 sebagai berikut :

- Kas Rp. 10.000.000,- Hutang Dagang Rp. 10.000.000,-

- Piutang Dagang 5.000.000,- Hutang Gaji 5.000.000,-

- Barang Dagangan 20.000.000,- Modal 66.000.000,-

- Perlengkapan 3.000.000,-

- Peralatan 5.000.000,-

- Ak.Peny.Peralatan (2.000.000,-)

- Gedung 50.000.000,-

- Ak.Peny.Gedung ( 10.000.000,-)

Investasi Tn.B disepakati yaitu: Kas Rp. 50.000.000,- dan Barang Dagangan

senilai Rp. 30.000.000,-. Neraca Tn. A semuanya diakui nilainya sesuai dengan neraca.
Diminta : Buatlah Pencatatan dan Neraca awal Fa.AB per 1 maret 2014, jika

pembukuan mempergunakan buku lama.

Jawab: karena semua nilai neraca Tn.A diakui sesuai dengan yang ada di neraca, maka

pencatatan invesitasi Tn.A tidak ada, sedangkan investasi Tn. B dicatat sebagai berikut

Kas Rp. 50.000.000,- -

Barang Dagangan 30.000.000,- -

Modal Tn.B - Rp. 80.000.000,-

Maka Neraca awal Fa.AB adalah:

Fa.AB
Neraca
Aktiva Per 1 Maret 2014 Pasiva
Kas 60.000.000,- Hutang Dagang 10.000.000,-
Piutang 5.000.000,- Hutang Gaji 5.000.000,-
Barang Dagangan 50.000.000,- Total Hutang 15.000.000,-
Perlengkapan 3.000.000,-
Total Ak.Lancar 118.000.000,- Modal Tn.A 66.000.000,-
Gedung 50.000.000,- Modal Tn.B 80.000.000,-
Ak.Peny.Gedung (10.000.000,-)
Paralatan 5.000.000,
Ak.Peny.Peralatan (2.000.000,-)
Total Aktiva 161.000.000,- Total Pasiva 161.000.000,-
============== =============
Contoh 3: Jika dari soal tersebut di atas, nilai neraca Tn.A tidak diakui nilainya sesuai

neraca. Misalnya:

- Piutang dinilai Rp. 4.000.000,-

- Barang Dagangan dinilai Rp. 52.000.000,-


- Perlengkapan dinilai Rp.1.000.000,-

- Gedung dinilai Rp.45.000.000,-

- Peralatan dinilai Rp.2.000.000,-

Apabila terjadi perubahan nilai aktiva , jika menggunakan buku lama, maka

perubahan tersebut harus dibuat pencatatannya atau jurnalnya, yaitu :

1. Modal Tn.A 1.000.000,- -

CKP - 1.000.000,-

2. Barang Dagangan 2.000.000,- -

Modal Tn.A - 2.000.000,-

3. Modal Tn.A 2.000.000,- -

Perlengkapan - 2.000.000,-

4. Akumulasi Penyusutan Gedung 5.000.000,- -

Modal Tn.A - 5.000.000,-

5. Modal Tn.A 1.000.000,- -

Akumulasi Penyusutan Peralatan - 1.000.000,-

Investasi Tn.B tetap di jurnal sebagai beikut :

Kas Rp. 50.000.000,- -

Barang Dagangan 30.000.000,- -

Modal Tn.B - Rp. 80.000.000,-


Neraca awal Fa.AB akan terlihat sebagai berikut :

Fa.AB
Neraca
Aktiva Per 1 Maret 2014 Pasiva
Kas 60.000.000,- Hutang Dagang 10.000.000,-
Piutang 5.000.000,- Hutang Gaji 5.000.000,-
CKP (1.000.000)
Barang Dagangan 52.000.000,- Total Hutang 15.000.000,-
Perlengkapan 1.000.000,-
Total Ak.Lancar 117.000.000,- Modal Tn.A 69.000.000,-
Gedung 50.000.000,- Modal Tn.B 80.000.000,-
Ak.Peny.Gedung ( 5.000.000,-)
Paralatan 5.000.000,
Ak.Peny.Peralatan (3.000.000,-)
Total Aktiva 164.000.000,- Total Pasiva 164.000.000,-
============== =============

C. Perhitungan Pencatatan Pembagian Laba-Rugi Dalam Firma

Laba atau rugi yang diperoleh oleh persekutuan firma dibagikan kepada para

sekutu atau anggotanya berdasarkan ketentuan yang telah disepakati dalam perjanjian

persekutuan firma. Ketentuan-ketentuan yang dapat dijadikan dasar pembagian laba

rugi adalah sebagai berikut:

1. Dibagi atas dasar perbandingan yang sama atau dibagi sama rata.

2. Dibagi atas dasar perbandingan modal masing-masing sekutu

3. Dibagi atas dasar presentase tertentu


4. Terlebih dahulu diperhitungan : gaji, bonus, bunga modal dan lain-lainnya

yang disepakati, kemudian sisanya dibagi sesuai dengan kesepakatan seperti

poin 1, poin 2 atau poin 3.

Bagian laba atau rugi persekutuan firma dicatat pada akun “Prive”

masing-masing sekutu. Dalam persekutuan firma, akun “Prive” seprang sekutu

di debet dengan jumlah pengambilan yang akan diperhitungkan dengan bagian

laba tahun berjalan. Dengan demikian saldo akun “Prive” seorang sekutu firma

merupakan bagian laba yang ditahan, yang kemudian dipindahkan ke akun

modal sekutu firma yang bersangkutan.

Dalam hal ini perlu dibedakan antara pengambilan sebagai penarikan

modal yang harus dicatat debet pada akun “Modal” dengan pengambilan yang

akan diperhitungkan dengan bagian laba tahun berjalan yang harus dicatat pada

akun “Prive”.

Contoh: Fa.AB tahun 2013 memperoleh laba bersih Rp.36.000.000,- akun

modal sekutu, yaitu Tn.A Rp.50.000.000,- dan Tn.B Rp.40.000.000,-

1. Laba dibagi atas dasar perbandingan yang sama atau sama rata:

Maka Rp.36.000.000,- : 2 = Rp.18.000.000,-

Jurnal untuk mencatat pembagian laba Fa.AB sebagai berikut :

Des 31 Ikhtisar Laba-Rugi Rp.36.000.000,- -

Prive Tn.A - Rp.18.000.000,-

Prive Tn.B - Rp.18.000.000,-

2. Laba dibagi atas dasar perbandingan modal:

Maka bagian Tn.A = Rp.50.000.000,- : Rp.90.000.000,- x Rp.36.000.000,-

= Rp.20.000.000,-
Maka bagian Tn.B = Rp.40.000.000,- : Rp.90.000.000,- x Rp.36.000.000,-

= Rp.16.000.000,-

Jurnalnya :

Des 31 Ikhtisar Laba-Rugi Rp.36.000.000,- -

Prive Tn.A - Rp.20.000.000,-

Prive Tn.B - Rp.16.000.000,-

3. Dibagi atas dasar perbandingan presentase tertentu:

Misalkan disepakati laba rugi dibagi dengan perbandingan :

Tn.A : Tn.B = 60 : 40 (artinya untuk Tn.A 60 % dan untuk Tn.B 40 %)

Maka bagian Tn.A = 60 % x Rp.36.000.000,- = Rp.21.600.000,-

Tn.B = 40 % x Rp.36.000.000,- = Rp.14.400.000,-

Jurnalnya :

Des 31 Ikhtisar Laba-Rugi Rp.36.000.000,- -

Prive Tn.A - Rp.21.600.000,-

Prive Tn.B - Rp.14.400.000,-

4. Dibagi setelah memperhitungkan gaji, bonus, bunga modal dan lain-lainnya:

Misalkan disepakati :Tn.A diberi gaji Rp.2.000.000,- , bonus 5 % dari laba

bersih dan bunga modal 2,5 % dan Tn.B hanya diberi bonus 5 % dari laba

bersih. Sisa laba dibagi sama rata,

Maka:

Tn.A = Gaji..........................................................Rp.2.000.000,-

Bonus 5 % x Rp.36.000.000,- ............. Rp.1.800.000,-

Bunga Modal 2,5 % x Rp.50.000.000,- Rp.5.000.000,-

Jumlah.....................=Rp.8.800.000,-

Tn.B = Bonus 5 % x Rp.36.000.000,- = Rp.1.800.000,-


Sisa Laba bersih = Rp.36.000.000,- - (Rp.8.800.000,- + Rp.1.800.000,-)

= Rp. 25.400.000,-

Dibagi sama rata = Rp.25.400.000,- : 2

= Rp. 12.700.000,-

Maka bagian Tn.A = Rp.8.800.000,- + Rp.12.700.000,-

= Rp. 21.500.000,-

Maka bagian Tn.B = Rp.1.800.000,- + Rp.12.700.000,-

= Rp. 14.500.000,-

Jurnalnya :

Des 31 Ikhtisar Laba-Rugi Rp.36.000.000,- -

Prive Tn.A - Rp.21.500.000,-

Prive Tn.B - Rp.14.500.000,-

D. Pencatatan Masuknya Anggota Dalam Firma

1. Masuknya anggota baru dengan cara membeli hak atau modal anggota lama.

Contoh:

Fa.AB yang beranggotakan Tn.A dan Tn.B mempunyai modal masing-masing

Tn.A Rp.200.000.000,- dan Tn.B Rp.100.000.000,- Tn.C ingin bergabung dengan

cara membeli hak anggota lama masing-masing sebesar 35 %.

Maka: Modal Tn.C = Modal Tn.A = 35% x Rp.200.000.000,- = Rp.70.000.000,-

Modal Tn.B =35 % x Rp.100.000.000,- = Rp.35.000.000,-

Jurnalnya : Modal Tn.A Rp.70.000.000,- -

Modal Tn.B Rp.35.000.000,- -

Modal Tn.C - Rp.105.000.000,-


Maka modal masing masing anggota dengan masuknya Tn.C adalah :

Modal Tn. A Rp. 130.000.000,-

Modal Tn.B. Rp.65.000.000,-

Modal Tn. C Rp.105.000.000,-

Pencatatan masuknya Tn. C :

Kas Rp.105.000.000,- -
Modal Tn.C - Rp.105.000.000,-

Modal Tn.A Rp.70.000.000,- -


Modal Tn.B Rp.35.000.000,- -
Prive Tn.A - Rp.70.000.000,-
Prive Tn.B - Rp.35.000.000,-

Prive Tn.A Rp.70.000.000,- -


Prive Tn.B Rp. 35.000.000,- -
Kas - Rp.105.000.000,-
2. Masuknya anggota baru dengan menyertakan hartanya (investasi).

Terdapat 2 cara, yaitu:

a. Modal anggota baru dicatat sebesar setorannya.

b. Modal anggota baru dicatat lebih besar dari pada setorannya, hal ini dapat

mengakibatkan :

1). Bonus untuk anggota baru.

2). Goodwill untuk anggota baru.

3). Bonus untuk anggota lama.

4). Goodwill untuk anggota lama

Contoh :
1. Modal anggota baru dicatat sebesar setorannya:

Fa.Empat sekawan mempunyai modal sebagai berikut :

Modal Tn.A Rp.11.000.000,- (50%)

Modal Tn.B Rp.10.000.000,- (25%)

Modal Tn.C Rp. 9.000.000,- (15%)

Modal Tn.D Rp. 8.000.000,- (10%)

Tn.E masuk menjadi anggota firma dengan cara menyetorkan uang sebesar

Rp.10.500.000,- dan diakui haknya sebesar setorannya.

Diminta : Buat Jurnal atas masuknya Tn.E

Kas Rp.10.500.000,- -

Modal Tn.E - Rp.10.500.000,-

2. Modal Anggota baru dicatat lebih besar dari setoranya.

Dengan asumsi soal tersebut di atas, Tn.E masuk dengan menyetorkan

uang tunai Rp.10.500.000,- dan diakui haknya sebesar 45 % dari total

modal Firma yang baru.

Diminta:

a. Buatlah jurnal dengan pemberian bonus kepada anggota baru.

b. Buatlah jurnal dengan pemberian goodwill kepada anggota baru

Jawab :
a. Modal anggota lama Rp.38.000.000,-(A+B+C+D)

Tn.E menyetor Rp.10.500.000,-(E)

Total modal baru Firma Rp.48.500.000,-

Penilaian modal Tn.E = 45% x Rp.48.500.000,- = Rp.21.825.000,-

Harta yang diserahkan = Rp.10.500.000,-

Bonus anggota baru = Rp.11.325.000,-

Maka = Modal Tn.A = 50 % x Rp.11.325.000,- = Rp.5.662.500,-

Modal Tn.B = 25% x Rp.11.325.000,- = Rp.2.831.250,-

Modal Tn.C = 15% x Rp.11.325.000,- = Rp. 1.698.750,-

Modal Tn.D = 10% x Rp.11.325.000,- = Rp.1.132.500,-

Jurnalnya :

Kas Rp.10.500.000,- -

Modal Tn.A 5.662.500,- -

Modal Tn.B 2.831.250,- -

Modal Tn.C 1.698.750,- -

Modal Tn.D 1.132.500,- -

Modal Tn.E - Rp.21.825.000,-

b. Kas Rp.10.500.000,- -

Goodwill 11.325.000,- -

Modal Tn.E - Rp.21.825.000,-

E. Perhitungan dan Pencatatan Pembubaran atau Likuidasi Persekutuan

Firma

Likuidasi yaitu : suatu perusahaan yang telah jatuh pailit dan harta kekayaan yang

dimilikinya dicairkan menjadi uang/kas kemudian dibagiakan kepada anggotanya.

Langkah-langkah dalam proses likuidasi adalah sebagai berikut :


1. Menjual seluruh aktiva selain kas, laba atau rugi akibat penjualan tersebut,

diperhitungkan sesuai kesepakatan dalam pembagian laba rugi.

2. Melunasi semua kewajiban.

3. Membagi saldo kas kepada para sekutu/anggota

Contoh:

Berikut ini adalah neraca Fa AB per 1 maret 2014 sebelum dilikuidasi :

Fa. AB
Neraca
Per 1 maret 2014
Kas 2.000.000,- Hutang dagang 1.000.000,-
Piutang 3.000.000,-
Banggunan 10.000.000,- Modal A
15.000.000,-
Ak.Peny (4.000.000,-) Modal B
5.000.000,-
6.000.000
Tanah 10.000.000

Total Aktiva 21.000.000,- Total Pasiva


21.000.000,-
======== =========

Transaksi yang terjadi selama proses likuidasi :

1. Piutang dijual Rp. 2.800.000,-

2. Banggunan dijual seharga Rp. 7.000.000,-

3. Tanah dijual seharga Rp.12.000.000,-

4. Dilunasi hutang

5. Pembagian saldo kas kepada para anggota

Catatan: Pembagian Laba Rugi dibagi sama rata.


Jawab :

(000)

Keterangan Kas Piutang Banggunan (Ak.Peny) Tanah Hutang Modal.A Modal.B

Saldo 2000 3000 10.000 (4.000) 10.000 1.000 15.000 5.000


1.Penjualan
2.800 (3.000) - - - - (100) (100)
Piutang
4.800. 0 10.000 (4.000) 10.000 1.000 14.900 4.900
2.Penjualan
7.000 - (10.000) 4.000 - - 500 500
Banggunan
11.800 0 0 0 10.000 1.000 15.400 5.400
3.Penjualan
12.000 - - - (10.000) - 1.000 1.000
Tanah
23.800 0 0 0 0 1.000 16.400 6.400
3.Pemnbayran
(1.000) - - - - (1.000) - -
Hutang

22.800 0 0 0 0 0 16.400 6.400


4.Pembagian
(22.800) - - - - - (16.400) (6.400)
Saldo kas
0 0 0 0 0 0 0 0

Jurnalnya adalah sebagai berikut :

1. Kas 2.800.000,- -

Modal A 100.000,- -

Modal B 100.000,- -

Piutang - 3.000.000,-

2. Kas 7.000.000,- -

Ak.Peny. 4.000.000,- -

Modal A - 500.000,-

Modal B - 500.000,-

Banggunan - 10.000.000,-

3. Kas 12.000.000,- -

Modal A - 1.000.000,-
Modal B - 1.000.000,-

Tanah - 10.000.000,-

4. Hutang 1.000.000,- -

Kas - 1.000.000,-

5. Modal A 16.400.000,- -

Modal B 6.400.000,- -

KAS - 22.800.000,-

Latihan Soal :
1. Nn.Wicha, Tn.Wicky dan Nn.Wanda sama-sama belum punya usaha, sepakat akan

mendirikan Firma “WWW” pada tanggal 1 maret 2014 dengan modal masing

masing :

Nn.Wicha: Kas Rp.30.000.000,-

Barang Dagangan 20.000.000,-

Peralatan 5.000.000,-

Tn.Wicky: Kas 20.000.000,-

Barang Dagangan 10.000.000,-

Banggunan 40.000.000,-

Nn. Wanda: Kas 20.000.000,-

Perlengkapan 10.000.000,-

Kendaraan 20.000.000,-

Diminta: buatlah pencatatan pendirian Fa.WWW dan neraca awalnya.

2. Tn.X dan Tn.Y sepakat akan mendirikan Fa. XY pada tanggal 1 Mei 2014. Tn.X

sebelumnya sudah punya usaha. Akun neraca toko Tn.X per 1 mei 2014 sebagai

berikut:

Kas 30.000.000,-

Piutang 10.000.000,-

Cad.Ker.Piutang 2.000.000,-

Barang Dagangan 20.000.000,-

Perlengkapan 5.000.000,-

Peralatan 5.000.000,-

Ak.Peny.Peralt 2.000.000,-

Gedung 50.000.000,-

Ak.Peny.Gedung 10.000.000,-
Hutang Dagang 5.000.000,-

Hutang Gaji 2.000.000,-

- Investasi Tn.Y disepakati uang tunai Rp.100.000.000,-

- Akun neraca toko Tn.X dinilai dan disepakati sebagai berikut : Piutang dinilai Rp.

7.000.000,- , Barang dagangan Rp.18.000.000,- , Perlengkapan Rp.5.500.000,-

Peralatan Rp.2.000.000,- dan Gedung Rp. 48.000.000,-

Diminta :

a. Buat pencatatan dan neraca awal Fa.XY jika mempergunakan buku baru.

b. Buat pencatatan dan neraca awal Fa.XY jika menggunakan buku lama (buku

toko X.

3. Fa. Harmonis tahun 2013 memperoleh laba bersih sebesar Rp.60.000.000,-

pemiliknya adalah Eko, Edo dan Ebit dengan modal masing-masing : Eko Rp.

40.000.000,- , Edo Rp.50.000.000,- dan Ebit Rp.40.000.000,- dalam perjanjian

disepakati hal hal sebagai berikut :

a. Masing-masing digaji; Eko Rp.5.000.000,- , Edo Rp.6.000.000,- dan Ebit

Rp.5.000.000,-

b. Eko dan Ebit memperoleh Bonus masing-masing sebesar Rp.4.000.000,-

c. Semua anggota memperoleh bunga modal 5 %

d. Edo memperoleh komisi sebesar Rp.2.000.000,-

Diminta :

a. Buat perhitungan pembagian laba-rugi Fa tersebut dan jurnalnya, apabila

pembagian laba ruginya dibagi berdasarkan perbandingan modal.

b. Buat perhitungan pembagian laba-rugi fa tersebut dan jurnalnya, apabila

pembagian laba-ruginya dibagi sama rata.


4. Fa. Abal-Abal milik Wicha dan Wanda dengan modal per 31 desember 2013

sebagai berikut :

Modal Wicha Rp. 45.000.000,-

Modal Wanda Rp. 30.000.000,-

Pada tanggal 2 januari 2014 Wicky masuk menjadi anggota baru Firma dengan

membeli 30 % dari penyertaan Whica dan Wanda.

Diminta :

Buat perhitungan dan pencatatan serta hitung jumlah modal Fa tersebut setelah

masuknya Wicky menjadi anggota baru Fa.Abal-Abal ?

5. Modal Fa. Hemat dalam neraca per 31 desember 2013, terdiri atas :

Modal Ria Rp. 40.000.000,-

Modal leo Rp. 60.000.000,-

Pada tanggal 2 januari 2014 Bento masuk sebagai anggota baru Fa dengan

persetujuan sebagai berikut :

a. Bento menyerahkan uang tunai sebesar Rp.60.000.000,- untuk penyertaan

sebesar 30 % dari jumlah modal persekutuan yang baru.

b. Kelebihan setoran dari jumlah penyertaan Bento yang disetujui, diperlakukan

sebagai bonus untuk anggota Ria dan Leo yang dibagi atas dasar perbandingan

modal masing-masing.

Diminta :

Buat perhitungan masuknya Bento menjadi anngota baru Fa.Hemat dan

jurnalnya.

6. Berdasarkan data pada soal no.5 tersebut di atas, misalkan Ria dan Leo setuju atas

masuknya Bento sebagai anggota baru, dengan ketentuan sebagai beikut:


a. Bento menyerahkan uang tunai sebesar Rp.60.000.000,- untuk penyertaaan

sebanyak 30 % dari modal persekutuan yang baru setelah pembentukan

goodwill.

b. Nilai goodwill yang dibentuk dibagi antara Ria dan Leo atas dasar perbandingan

modal

Diminta :

Buat perhitungan masuknya Bento menjadi anngota baru Fa.Hemat dan

jurnalnya.

7. Fa.Harmonis milik A,B,C dan D

Akun neraca Fa.Harmonis per 1 Maret 2014 sebagai berikut :

Kas Rp.50.000.000,-

Piutang Dagang Rp.30.000.000,-

Cad.Ker.Piutang Rp.5.000.000,-

Barang Dagangan Rp.40.000.000,-

Perlengkapan Rp. 5.000.000,-

Peralatan Rp. 6.000.000,-

Ak.Peny.Perlt Rp. 2.000.000,-

Gedung Rp.50.000.000,-

Ak.Peny.Gedung Rp. 6.000.000,-

Kendaraan Rp. 30.000.000,-

Ak.Peny.kendaraan Rp. 4.000.000,-

Hutang Dagang Rp. 10.000.000,-

Hutang Gaji Rp. 8.000.000,-

Hutang Telpon Rp. 4.000.000,-

Modal A Rp.50.000.000,-
Modal B Rp. 42.000.000,-

Modal C Rp. 40.000.000,-

Modal D Rp. 40.000.000,-

Para pemilik Fa. Sepakat akan membubarkan persekutuan (likuidasi), dengan

langkah-langkah sebagai berikut :

a. Piutang dagang dijual seharga Rp. 20.000.000,-

b. Barang dagangan terjual seharga Rp. 32.000.000,-

c. Perlengkapan terjual seharga Rp. 5.800.000,-

d. Peralatan terjual seharga Rp. 2.000.000,-

e. Gedung terjual seharga Rp. 54.0000.000-

f. Kendaraan terjual seharga Rp. 22.000.000,-

g. Dilunasi semua kewajiban

h. Membagi saldo kas kepada para anggota.

Diminta:

1. Buat daftar perhitungan likuidasi dan pencatatanya, jika perhitungan

laba rugi dibagi berdasarkan perbandingan modal.

2. Buat daftar perhitungan likuidasi dan pencatatannya, jika perhitungan

laba rugi dibagi sama rata.

3. Buat daftar perhitungan likuidasi dan pencatatannya, jika perhitungan

laba rugi dibagi dengan perbandingan A:B:C:D =35:25:20:20

BAB II

AKUNTANSI HUTANG JANGKA PANJANG

A. Hutang Hipotek
Hutang hipotik ialah pinjaman yang harus dijamin dengan harta tidak bergerak.

Didalam perjanjian hutang disebutkan kekayaan peminjam yang dijadikan jaminan,

misalnya berupa tanah, gedung dan lainnya. Jika peminjam tidak melunasi pinjaman

pada waktunya, maka pemberi pinjaman dapat menjual jaminan untuk kemudian

diperhitungkan dengan pinjaman yang bersangkutan.

Pinjaman hipotik biasanya diambil jika dana yang diperlukan dapat dipinjam

dari satu sumber, misalnya dengan mengambil pinjaman hipotik dari suatu bank

tertentu. Dalam pinjaman hipotik biasanya pihak peminjam memberlakukan bunga atas

pinjaman tersebut, dapat berupa bunga rata-rata atau bunga efektif.

Jika bunga diberlakukan secara rata-rata, itu berarti pihak peminjam akan

membayar pokok pinjaman ditambah dengan bunga rata-rata sampai akhir pelunasan

pinjaman. Apabila diberlakukan bunga efektif oleh pihak pemberi pinjaman, maka

perhitungannya akan dilakukan setiap pembayaran atas saldo hutang, ini berarti beban

bunga yang dibayar oleh pihak peminjam semakin lama semakin menurun.

Hal-hal lain yang mucul dalam pinjaman hipotik adalah adanya pembebanan

biaya pada saat terjadi transaksi oleh pihak pemberi pinjaman kepada pihak peminjam,

seperti biaya propisi, biaya administrasi, biaya materai, biaya notaris dan lain

sebagainya.

Transaksi Penerimaan Pinjaman Hipotik:

Contoh:

1 maret 2010 toko Akong menutup pinjaman hipotik sebesar RRp.60.000.000,- dengan

jaminan sebuah kendaraan, lama pinjaman 10 tahun, bunga 15 % setahun dibayar

dibelakang bersama dengan angsuran. Jatuh tempo angsuran setiap tanggal 1 maret dan
1 september. Angsuran pertama jatuh tempo pada tanggal 1 september 2010, pada saat

penerimaan pijaman toko Akong dibebani dengan biaya propisi dan lain-lain

Rp.2.500.000,- Bunga dihitung secara rata-rata.

Maka pencatatanya adalah:


Maret 1, Kas 57.500.000,- -
Biaya Propisi/Bunga 2.500.000,- -
Hutang Hipotik - 60.000.000,-

September 1, Hutang Hipotik 3.000.000,- -


Beban Bunga 4.500.000,- -
Kas - 7.500.000,-

Pencatatan untuk penyesuaian akhir periode:


Des 31, Beban Bunga 3.000.000,- -
Hutang Bunga - 3.000.000,-

B. Hutang Obligasi

Hutang obligasi adalah hutang yang diperoleh melalui penjualan surat-surat

obligasi, pembeli obligasi disebut pemegang obligasi yang bertindak sebagai pemberi

pinjaman. Dalam surat obligasi dicantumkan nilai nominal obligasi, bunga per tahun,

tanggal pelunasan obligasi dan ketentuan-ketentuan lain sesuai dengan jenis obligasi

yang bersangkutan.

Hutang obligasi terjadi, dikarenakan kebutuhan dana yang cukup besar dan dana

tersebut sulit jika diperoleh hanya melalui satu sumber. Jenis obligasi yang banyak

ditemui adalah :
1. Obligasi terjamin; obligasi terjanimn dibedakan menurut jenis kekayaan

yang dijadikan jaminan seperti: dijamin harta tak bergerak seperti tanah atau

gedung, dijamin harta bergerak seperti mesin, perlengkapan dan kekayaan

lainnya, dijamin surat berharga seperti saham, obligasi atau surat- surat

berharga lainnya.

2. Obligasi tak terjamin; obligasi semacam ini tidak dijamin dengan harta

kekayaan yang menjadi jaminan dengan harta kekayaan tertentu sehingga

laku tidaknya obligasi ini di pasaran surat berharga sangat tergantung pada

kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan yang mengeluarkannya.

Karateristik Obligasi

Dalam prakteknya dijumlai berbagai jenis obligasi dengan karateristik

yang berbeda-beda, berikut ini diuraikan beberapa jenis obligasi yang sering

dijumlai, yaitu:

1. Obligasi seri, adalah obligasi yang terdiri atas beberapa seri dengan tanggal

yang berbeda-beda. Contoh: sebuah perusahaan mengeluarkan obligasi

yang nilai nominalnya berjumlah Rp.1.000.000.000,- obligasi tersebut

terdiri atas 10 seri, masing-masing bernilai nominal total Rp.100.000.000,-

mulai tahun ke-enam obligasi seri A sebesar Rp.100.000.000,- akan jatuh

tempo, disusul seri B pada tahun ke-7 dan demikian seterusnya sampai

dengan tahun ke-15

2. Obligasi Sinking Fund, obligasi ini memiliki tanggal jatuh tempo yang

sama, dalam obligasi ini perusahaan yang mengeluarkan obligasi di

isyaratkan untuk menyisihkan sejumlah kekayaan perusahaan (disebut

sinking fund) yang ditanamkan sedemikian rupa, sehingga pada saat jatuh
obligasi, perusahaan akan memiliki kas yang cukup untuk melunasi obligasi

tersebut.

3. Obligasi atas nama dan obligasi atas unjuk, kebanyakan obligasi dibubuhi

nama pemegangnya, artinya pada surat obligasi dicantumkan nama pemilik

obligasi tersebut. Obligasi semacam itu disebut obligasi atas nama. Cara

semacam ini dilakukan untuk mencegah kerugian pemegang, jika obligasi

dicuru atau hilang.

4. Obligasi dengan jaminan dan obligasi tanpa jaminan, obligasi yang dijamin

adalah obligasi yang dijamin dengan harta kekayaan perusahaan tertentu, ini

berarti jika diperlukan, kekayaan perusahaan yang dijadikan jaminan dapat

dijual untuk melunasi obligasi.

Dengan adanya jaminan ini pepegang obligasi tidak perlu kuatir akan

pelunasan obligasi pada tanggal jatuh temponya.

Obligasi tanpa jaminan tidak secara eksplisit menyebutkan jaminan

kekayaan tertentu. Dalam obligasi semacam ini, jaminannya adalah

kemampuan keuangan perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu obligasi tanpa

jaminan hanya akan laku dijual jika dikeluarkan oleh perusahaan yang

mempunyai kemampuan keuangan yang kuat.

Pencatatan Pengeluaran Obligasi.

Untuk dapat memahami akuntansi obligasi, perlu dipahami terlebih dahulu

beberapa istilah yang berhubungan dengan obligasi:

1. Nilai nominal obligasi; yaitu jumlah yang akan dibayar pada tanggal jatuh

tempo obligasi.

2. Tanggal jatuh tempo; adalah tanggal dimana obligasi harus dilunasi.


3. Bunga obligasi; adalah bunga per tahun yang diberikan kepada pemegang

obligasi, bunga obligasi dinyatakan dalam presentase tertentu.

4. Tanggal bunga; adalah tanggal dimana bunga obligasi akan dibayar.

Contoh:

Pada tanggal 1 januari 2014 PT.ABC mengeluarkan 10 lembar obligasi dengan nilai

nominal masing-masing Rp.100.000,-, jangka waktu obligasi 4 tahun dengan tingkat

bunga 8 % yang akan dibayar tiap-tiap tanggal 30 juni dan 31 desember. Maka transaksi

seperti ini akan dicatat sebagai berikut :

1 januari 2014 Kas 1.000.000,- -


Hutang Obligasi - 1.000.000,-
(untuk mencatat pengeluaran obligasi)
30 juni 2014 Beban Bunga Obligasi 40.000,- -
Kas - 40.000,-
(untuk mencatat pembayaran bunga obligasis selama 6 bulan)

Pencatatan Transaksi Penjualan Obligasi

Contoh:

1. 1 Mei 2010 PT.Ria menjual 3000 lembar obligasi, 15 %, nominal @ Rp.100.000,-

pembayaran bunga tiap tanggal 1 april dan 1 oktober, kurs 105, propisi dan biaya

Rp.4.380.000,

Maka perhitungannya adalah:

Harga Kurs, 3000 x Rp.100.000,- x 105/100.............Rp. 315.000.000,-

Propisi dan lain-lain....................................................Rp. 4.380.000,-

Hasil Penjualan Obligasi............................................ Rp. 310.620.000,-


Bunga yang sudah berjalan: 1 bulan= 1 April sd 1 Mei

Rp.300.000.000,- x 1/12 x 15 %..........................Rp. 3.750.000,-

Jumlah yang diterima PT.Ria................................Rp. 314.370.000,-

Hasil penjualan obligasi pada contoh tersebut diatas lebih besar dari pada harga

nominal obligasi yang dijual, sehingga timbul “Agio Obligasi” yaitu =

Rp.310.620.000,- - Rp.300.000.000,- = Rp.10.620.000,-

Maka Jurnalnya :

Kas 314.370.000,- -

Hutang Obligasi - 300.000.000,-

Agio Obligas - 10.620.000,-

Beban Bunga - 3.750.000,-

2. Apabila obligasi dijual dibawa kurs 100, akan timbul “disagio Obligasi”

Misalkan pada soal tersebut di atas, dijual pada Kurs 98, propisi dan biaya lainnya

Rp.3.204.000,-

Maka perhitungannya adalah:

Harga Kurs Rp.300.000.000,- x 98/100.....................Rp.294.000.000,-

Propisi dan Biaya lainnya...........................................Rp. 3.204.000,-

Hasil Penjualan Obligasi.............................................Rp. 290.796.000,-

Bunga yang sudah berjalan 1 bulan.............................Rp. 3.750.000,-

Jumlah yang diterima PT.Ria...................................Rp. 294.546.000,-

Maka Jurnalnya:

Kas 294.546.000,- -
Disagio Obligasi 9.204.000,- -

Hutang Obligasi - 300.000.000,-

Beban Bunga - 3.750.000,-

C. Pencatatan Amortisasi Agio dan Disagio Obligasi

Jika dilihat dan dipandang dari pihak perusahaan yang menerbitkan

obligasi, maka agio obligasi merupakan selisih yang menguntungan antara hasil

penjualan obligasi dengan hutang obligasi yang harus dibayar pada saat jatuh

tempo. Walaupun demikian selisih tersbut tidak dapat diberlakukan sebagai

pendapatan yang dapat direalisasi, tetapi harus dikoreksikan dengan beban bunga

yang dibayar selama usia obligasi. Dengan kata lain agio obligasi diberlakukan

sebagai pengurang beban bunga pada setiap periode selama usia obligasi.

Demikian juga dengan disagio obligasi, merupakan selisih yang merugikan

antara hasil penjualan obligasi dengan hutang obligasi yang harus dibayar. Selisih

ini diperlakukan sebagai penambahan beban bunga obligasi pada setiap periode

selama usia obligasi. Yang dimaksud dengan usia obligasi dalam hal ini adalah

masa sejak obligasi dikeluarkan sampai tanggal jatuh tempo pembayarannya, oleh

sebab itu untuk ketelitian dan ketepatan dalam menentukan beban bunga obligasi

pada setiap periode baik agio maupun disagio obligasi harus didistribusikan atau

dialokasikan kepada periode-periode selama masa usia obligasi.

1. Perhitungan dan pencatatan amortisasi agio obligasi.

Berdasarkan soal tersebut di atas, pada tanggal 1 mei 2010 PT. Ria Menjual

3000 lembar obligasi, 15 %, nominal tiap lembar @ Rp.100.000,- jatuh tempo

pembayaran tanggal 1 april 2015, pembayaran bunga setiap tanggal 1 april dan
1 oktober. Hasil penjualan bersih, termasuk propisi dan biaya lainnya adalah

Rp.310.620.000,-

Maka:

Amortisasi agio obligasi =

Hasil penjualan.................................................Rp. 310.620.000,-

Harga nominal 3000 x 100.000,-.....................Rp. 300.000.000,-

Agio Obligasi......................................Rp. 10.620.000,-

Usia obligasi 1 mei 2010 sd 1 april 2015 = 59 bulan

Amortisasi agio obligasi setiap bulan = 10.620.000,- : 59 bulan

= Rp.180.000,-

Dari hasil perhitungan tersebut di atas, amortisasi agio obligasi untuk setiap

periode selama usia obligasi beredar dapat terlihat sebagai berikut:

Tahun Lama Obligasi Beredar Jumlah Amortisasi Agio

2010 8 bulan 8 x 180.000,- = 1.440.000,-

2011 12 buan 12 x 180.000,- = 2.160.000,-

2012 12 bulan 12 x 180.000,- = 2.160.000,-

2013 12 bulan 12 x 180.000,- = 2.160.000,-

2014 12 bulan 12 x 180.000,- = 2.160.000,-

2015 3 bulan 3 x 180.000,- = 540.000,-

Jumlah 59 bulan Jumlah = 10.620.000,-


Maka jurnal penyesuaian per 31 desember 2010 :

Agio Obligasi 1.440.000,- -

Beban Bunga Obligasi - 1.440.000,-

2. Perhitungan dan pencatatan Disagio Obligasi

Berdasarkan soal tersebut di atas, diumpamakan hasil penjualan bersih

berjumlah Rp. Rp.290.796.000,-

Disagio yang timbul pada saat transaksi penjualan obligasi adalah :

300.000.000,- - 290.796.000,- = 9.204.000,- jumlah tersebut harus

diamortisasi selama 59 bulan,

Maka amortisasi disagio setiap bulannya adalah :

= 9.204.000,- : 59 = Rp.156.000,-

Maka tabel amortisasi disagio obligasinya sebagai berikut:

Tahun Lama Obligasi Beredar Jumlah Amortisasi Disagio

2010 8 bulan 8 x 156.000,- = 1.248.000,-

2011 12 buan 12 x 156.000,- = 1.872..000,-

2012 12 bulan 12 x 156.000,- = 1.872.000,-

2013 12 bulan 12 x 156.000,- = 1.872..000,-

2014 12 bulan 12 x 156.000,- = 1.872.000,-

2015 3 bulan 3 x 156.000,- = 468..000,-

Jumlah 59 bulan Jumlah = 9.204.000,-

Maka Jurnalnya adalah :

Des 31 Beban Bunga Obligasi 1.248.000,- -

Disagio Obligasi - 1.248.000,-


Latihan Soal:
1. Tn. Bernat 1 mei 2012 menutup sebuah hipotek senilai Rp. 300.000.000,-

bunga 12 % setahun efektif, biaya administrasi 1 % dari saldo pinjaman.

Jangka waktu 10 tahun. Jika pelunasan sebelum waktunya dikenakan pinalti

2 bulan angsuran. Angsuran dilakukan setiap 3 bulan.

Diminta:

a. Buat perhitungan dan pencatatan tanggal 1 agustus 2012, 1

nopember 2012, 31 desember 2012 dan 1 pebruari 2013.

b. Buat perhitungan dan pencatatan jika 1 nopember 2015 pinjaman

dilunasi. Buat perhitungan dan pencatatan tanggal 1 agustus, 1


nopember, 31 desember 2012 dan 1 pebruari 2013 jika perusahaan

memberlakukan bunga flat dan buat perhitungan dan pencatatan jika

1 nopember 2015 pinjaman dilunasi.

2. Tn. Usman menutup hipotek senilai senilai Rp.200.000.000,- dengan

menjaminkan sebidang tanah berikut rumahnya pada Bank ABC, jangka

waktu 10 tahun, biaya administrasi saat penutupan 1 % dari pokok hutang,

ketentuan lainnya dalam perjanjian pinjaman adalah jika dilunasi selama

masih masa angsuran, maka akan dikenakan finalty satu bulan dan

dikenakan biaya administrasi Rp.500.000,-

Diminta:

a. Buat perhitungan dan jurnal saat penutupan hipotek tersebut.

b. Buat perhitungan dan jurnal saat pembayaran angsuran bulan pertama,

kedua dan ketiga jika bunga 12 % flat.

c. Buat perhitungan dan jurnal saat pembayaran angsuran bulan pertama,

kedua dan ketiga, jika bunga 12 % efektif.

d. Buat perhitungan dan jurnal, jika tn. Usman pada angsuran ke 30 melunasi

pinjamannya, bunga yang disepakati adalah 12 % flat.

e. Buat perhitungan dan jurnal, jika tn. Usman pada angsuran ke 30 melunasi

pinjamannya, bunga yang disepakati adalah 12 % efektif.

3. 1 Mei 2014 PT. Bego menjual 3000 lembar obligasi PT. Ancor, nominal @

Rp.50.000,-, 6 %, jangka waktu 5 tahun, kurs 105, kupon bunga 1 maret dan 1

september setiap tahunnya.

Diminta:
a. Buat perhitungan dan pencatatan terkait dengan data tersebut di atas (1

mei 2014, 1 september 2014, 31 desember 2014, 1 maret 2015 dan saat jatuh

tempo).

b. Buat perhitungan dan pencatatan terkait dengan data tersebut di atas (1

mei 2014, 1 september 2014, 31 desember 2014, 1 maret 2015 dan saat jatuh

tempo), jika dijual pada kurs 90

4. Pada tanggal 1 maret 2012 PT. Korea mengeluarkan obligasi 12 %, jangka waktu

10 tahun dengan nilai nominal Rp. 200.000.000,- obligasi ini dijual dengan harga

Rp. 204.800.000,- bunga obligasi dibayar setiap tanggal 1 maret dan 1 september,

untuk mengamortisasi premi obligasi menggunakan metode garis lurus.

Diminta: a. Buat perhitungan dan pencatatan pengeluaran obligasi 1 maret 2012

b.Buat perhitungan dan pencatatan pembayaran bunga dan amortisasi

premi 1 september 2012.

c. Buat jurnal penyesuaian 31 desember 2012.

d. Hitung jumlah biaya bunga obligasi untuk tahun 2012 dan 2013.

Diminta:

5. Buat jurnal untuk mencatat transaksi berikut:

a. Pengeluaran obligasi tanggal 1 april 2010.

b. Pembayaran bunga dan amortisasi diskonto pada tanggal 1 oktober

2010

c. Bunga yang terhutang dan amortisasi diskonto 31 desember 2010.

d. Hitung jumlah biaya bunga obligasi untuk tahun 2010.

e. Hitung nilai buku obligasi pada 31 desember 2010.


6. PT. ABC merencanakan untuk menjual obligasi sebanyak 500 lembar, dengan

nilai nominal Rp.1.000.000,- per lembar

Diminta:

a. Apabila obligasi tersebut dijual pada nilai nominalnya, buat jurnal untuk

mencatat transaksi penjualan tersebut.

b. Apabila obligasi tersebut dijual pada kurs 96 buat jurnal untuk mencatat

transaksi penjualan obligasi

c. Apabila obligasi tersebut dijual pada kurs 102, buatlah jurnal untuk

mencatat transaksi penjualan obligasi.

7. Pada tanggal 1 april 2010 PT. Lido mengeluarkan obligasi 12 % berjangka 10

tahun dengan nilai nominal Rp.300.000.000,- ditambah bunga berjalan. Bunga

obligasi dibayar setiap tanggal 1 pebruari dan1 agustus

Diminta:

Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi tersebut:

a. Pengeluaran obligasi tanggal 1 april 2010

b. Pembayaran bunga pada tanggal 1 agustus 2010

c. Bunga yang terutang pada tanggal 31 desember 2010

d. Pembayaran bunga pada tanggal 1 pembuari 2011.

e. Hitunglah jumlah biaya bunga obligasi tahun 2010 dan 2011.

Anda mungkin juga menyukai