Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN KERJA

DINAS KESEHATAN

PEMASANGAN PAVING BLOK


PUSKESMAS PENAJAM

I. PENDAHULUAN
I.1. LATAR BELAKANG
Dalam pendekatan kebijakan pemerintah khususnya penanganan infrastruktur
kesehatan, Dinas Kesehatan menitik beratkan pada pembangunan dan peningkatan
infrastruktur perkantoran, terutama fasilitas lansekap.
Pembangunan halaman dan paving puskesmas merupakan sistem penataan
lansekap sekitar bangunan yang berfungsi untuk perkerasan, estetika, dan penataan
lingkungan.
Untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi (civil works) pemasangan paving blok yang
dilaksanakan pada tahun anggaran 2019, diperlukan Pemasangan Paving Blok
Puskesmas Penajam dan dipersiapkan pada tahun anggaran 2014.

I.2. MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN


a. Maksud Kegiatan
Maksud dari pelaksanaan pekerjaan Pemasangan Paving Blok Puskesmas
Penajam ini sesuai dengan apa yang telah direncanakan dari sisi kualitas,
volume, biaya dan ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan, sehingga dicapai
wujud akhir jalan lingkungan dan kelengkapannya yang sesuai dengan
Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan kelancaran penyelesaian administrasi yang
berhubungan dengan pekerjaan lapangan serta penyelesaian kelengkapan
pembangunan.

b. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan adalah tercapainya pelaksanaan kegiatan fisik Pemasangan
Paving Blok Puskesmas Penajam secara tepat mutu, tepat waktu, tertib
administrasi dan keuangan.

I.3. SASARAN KEGIATAN


Sasaran akhir kegiatan adalah terbangunnya Paving Blok Puskesmas Penajam,
yang memenuhi syarat teknis pembangunan lansekap.

I.4. LOKASI KEGIATAN


Lokasi kegiatan Pemasangan Paving Blok Puskesmas Penajam berlokasi di
Kecamatan Penajam.

I.5. SUMBER PENDANAAN


Pagu dana yang dialokasikan untuk kegiatan Belanja Jasa Konstruksi sebesar Rp.
159.370.000,00 (Seratus Lima Puluh Sembilan Juta Tiga Ratus Tujuh Puluh Ribu
Rupiah) termasuk PPN yang berasal dari APBD Kab. Penajam Paser Utara tahun
anggaran 2019.

I.6. NAMA ORGANISASI PENGADAAN BARANG/JASA


Nama organisasi yang menyelenggarakan/melaksanakan pengadaan jasa
konstruksi adalah sebagai berikut:

Jasa Konstruksi 2019 1


KERANGKA ACUAN KERJA
DINAS KESEHATAN

Satuan Kerja : Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara


Kegiatan : Pemasangan Paving Blok Puskesmas Penajam
PA : dr. Arnold Maximilian Olivir Wayong, MM
PPTK : Hairul Aswad, ST

Jasa Konstruksi 2019 2


KERANGKA ACUAN KERJA
DINAS KESEHATAN

II. DATA PENUNJANG


II.1. DATA DASAR
Secara garis besar data dasar dalam Pemasangan Paving Blok Puskesmas
Penajam adalah sebagai berikut:
a. Dokumen Pembiayaan;
Berupa Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) kegiatan Pemasangan Paving
Blok Puskesmas Penajam sebagai bukti tersedianya anggaran untuk
pembiayaan kegiatan konstruksi.

b. Status Hak Atas Tanah;


Berupa sertifikat atau bukti kepemilikan tanah/hak atas tanah oleh pemerintah
yang akan melaksanakan Pemasangan Paving Blok Puskesmas Penajam.

II.2. STANDAR TEKNIS


Pemasangan Paving Blok Puskesmas Penajam yang akan dilaksankan harus
memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Kabupaten Penajam Paser Utara.

II.3. REFERENSI HUKUM


Acuan regulasi yang menjadi landasan kegiatan Pemasangan Paving Blok
Puskesmas Penajam, adalah sebagai berikut:
a. Undang-Undang Republik Indonesia
1) Undang-Undang RI No. 05 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-
Pokok Agraria;
2) Undang-Undang RI No. 20 Tahun 1961 tentang Pencabutan Hak-Hak atas
Tanah dan Benda-Benda yang ada diatasnya;
3) Undang-Undang RI No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;
4) Undang-Undang RI No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.

b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia


1) Peraturan Pemerintah RI No. 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaran
Jasa Konstruksi;

c. Peraturan Presiden Republik Indonesia


1) Peraturan Presiden RI No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
2) Peraturan Presiden RI No. 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas
Perpres 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

d. Instruksi Presiden Republik Indonesia


1) Instruksi Presiden RI No. 2 Tahun 2009 tentang Penggunaan Produk
Dalam Negeri dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

e. Peraturan Menteri
1) Peraturan Menteri PU No. 11/PRT/M/2013 tentang Pedoman Analisis
Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum.

Jasa Konstruksi 2019 3


KERANGKA ACUAN KERJA
DINAS KESEHATAN

f. Standar Nasional Indonesia (SNI)


1) SNI Tahun 2002 tentang Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan
untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan;
2) SNI Tahun 2008 tentang Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan
untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan;
3) SNI 03-0691-1996: Standar Bata Beton (Paving Block).

Jasa Konstruksi 2019 4


KERANGKA ACUAN KERJA
DINAS KESEHATAN

III. RUANG LINGKUP


III.1. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup kegiatan dan uraian pekerjaan Pemasangan Paving Blok Puskesmas
Penajam adalah :
a. Kegiatan Persiapan
Kegiatan persiapan yaitu kegiatan yang meliputi seluruh pekerjaan awal
sebelum pekerjaan dimulai, meliputi:
1) Penyusunan organisasi kerja;
2) Tata cara pengaturan pekerjaan;
3) Penyusunan jadual pelaksanaan pekerjaan;
4) Penyusunan jadual pengadaan bahan, mobilisasi peralatan dan
pengerahan personil;
5) Penyusunan rencana pemeriksaan lapangan;
6) Penyusunan program mutu.

b. Kegiatan Pelaksanaan Konstruksi


Pelaksanaan konstruksi meliputi:
1) Pekerjaan Persiapan;
2) Pekerjaan Pondasi;
3) Pekerjaan Saluran Bata;
4) Pekerjaan Pasangan.

c. Penyusunan Program Mutu


Program mutu harus disusun oleh penyedia jasa dan disepakati oleh pengguna
jasa dan dapat direvisi sesuai kebutuhan. Penyusunan program mutu minimal
berisi :
1) Organisasi proyek pengguna jasa dan penyedia jasa;
2) Jadual pelaksanaan pekerjaan;
3) Prosedur pelaksanaan pekerjaan;
4) Prosedur instruksi kerja;
5) Pelaksana kerja.

III.2. KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN


a. Tanggung Jawab Kontraktor Pelaksana
1) Kontraktor Pelaksana harus menyelesaikan pekerjaan secara keseluruhan
sesuai dengan ketentuan-ketentuan didalam Dokumen Kontrak;
2) Jumlah personil atau tenaga terampil yang ditempatkan harus sesuai
dengan bobot pekerjaan yang ditangani dan disetujui oleh Dinas
Kesehatan;
3) Semua tenaga terampil yang namanya tercantum dalam struktur organisasi
lapangan proyek yang diajukan oleh Kontraktor Pelaksana harus berada
dilokasi pekerjaan minimal selama jam kerja;
4) Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada Dinas
Kesehatan.

b. Gambar Pelaksanaan (Shop Drawing)


1) Kontraktor dengan biaya sendiri harus membuat gambar pelaksanaan
(Shop Drawing) untuk pekerjaan-pekerjaan yang memerlukannya, terutama
untuk pekerjaan-pekerjaan yang gambar detailnya tidak dijelaskan dalam

Jasa Konstruksi 2019 5


KERANGKA ACUAN KERJA
DINAS KESEHATAN

gambar Teknik;
2) Pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan Shop Drawing ditentukan oleh
Dinas Kesehatan dalam masa konstruksi;
3) Kontraktor Pelaksana tidak dibenarkan melakukan pekerjaan sebelum
Shop Drawing yang menjadi kewajibannya disetujui oleh Dinas Kesehatan;
4) Shop Drawing tidak boleh merubah/merevisi gambar Teknik kecuali atas
persetujuan Perencana;
5) Shop Drawing tidak boleh merubah, memperbesar dan memperkecil
kuantitas maupun kualitas pekerjaan.

c. Gambar Lapangan dan Dokumen Lapangan


1) Kontraktor Pelaksana harus menyediakan satu set gambar Teknik/gambar
revisi dalam format kertas A3, satu set Shop Drawing satu set Spesifikasi
Teknis dan satu set Bill of Quantity dilokasi pekerjaan pada setiap kantor
lapangan (jika ada);
2) Gambar Teknik, Gambar Revisi, Shop Drawing, Spesifikasi Teknis,
dan Bill of Quantity ditempatkan pada tempat yang baik dan dalam kedaan
yang rapi.

d. Gambar Hasil Pelaksanaan (Asbuilt Drawing)


1) Kontraktor Pelaksana dengan biaya sendiri harus membuat Gambar Hasil
Pelaksanaan (Asbuilt Drawing) yang sesuai dengan hasil pelaksanaan
pekerjaan dilapangan sebelum serah terima tahap pertama dilakukan;
2) Pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan Asbuilt Drawing adalah pekerjaan
yang ditentukan oleh Dinas Kesehatan;
3) Asbuilt Drawing yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana harus disetujui oleh
Dinas Kesehatan;
4) Kontraktor Pelaksana diwajibkan menyerahkan 5 set Asbuilt Drawing yang
telah disetujui kepada Dinas Kesehatan;
5) Satu set Asbuilt Drawing yang telah disetujui harus disimpan di tempat
yang baik pada bangunan oleh Dinas Kesehatan.

e. Approval Material dan Request Pekerjaan


1) Kontraktor Pelaksana harus mengajukan permohonan penggunaan semua
material bangunan (approval material) sebelum material bangunan tersebut
dipakai dan dimasukan ke lokasi pekerjaan;
2) Approval Material yang diajukan Kontraktor Pelaksana harus disertai
dengan contoh material dan disetujui oleh Dinas Kesehatan;
3) Persetujuan Approval Material yang diajukan oleh Kontraktor Pelaksana
dianggap sah dan diakui apabila disetujui oleh Dinas Kesehatan;
4) Material yang akan digunakan yang tidak disetujui oleh Dinas Kesehatan
tidak boleh dipakai sebagai material konstruksi dan harus dikeluarkan dari
lokasi pekerjaan;
5) Kontraktor Pelaksana juga harus mengajukan permohonan (request
pekerjaan) untuk pekerjaan yang akan dikerjakan;
6) Request Pekerjaan yang diajukan oleh Kontraktor Pelaksana harus
disetujui oleh Dinas Kesehatan;
7) Kontraktor Pelaksana tidak dibenarkan melakukan pekerjaan tanpa
Approval Material atau jika Request Pekerjaan yang diajukan belum
disetujui oleh Dinas Kesehatan;
8) Item-item pekerjaan yang memerlukan Request Pekerjaan ditentukan oleh

Jasa Konstruksi 2019 6


KERANGKA ACUAN KERJA
DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan.
f. Metode Pelaksanaan
1) Metode pelaksanaan yang diajukan oleh Kontraktor Pelaksana harus
disetujui oleh Dinas Kesehatan;
2) Kontraktor Pelaksana tidak dibenarkan melakukan pekerjaan jika metode
pelaksanaan yang diajukan belum disetujui oleh Dinas Kesehatan;
3) Item-item pekerjaan yang memerlukan metode pelaksanaan ditentukan
oleh Dinas Kesehatan.

g. Pekerjaan Diluar Jam Kerja


1) Pekerjaan-pekerjaan diluar jam kerja normal yang dilakukan oleh
Kontraktor Pelaksana dengan alasan mempercepat proses penyelesaian
pekerjaan harus diketahui oleh Dinas Kesehatan;
2) Biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh personil Dinas Kesehatan untuk
pengawasan pekerjaan diluar jam kerja normal yang dilakukan oleh
Kontraktor Pelaksana sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor
Pelaksana;
3) Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab penuh terhadap kualitas
pekerjaan yang dilakukan diluar jam kerja normal atau pada malam hari.

h. Perubahan-Perubahan Disain dan Perbedaan-Perbedaan


1) Konsultan Perencana dan Dinas Kesehatan berhak mengadakan
perubahan-perubahan pada Gambar Teknik, Spesifikasi Teknis dan Bill of
Quantity yang wajib dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana;
2) Kontraktor Pelaksana dengan alasan apapun tidak boleh melakukan
perubahan pada Gambar Teknik, Spesifikasi Teknis dan Bill of Quantity
tanpa persetujuan Konsultan Perencana dan Dinas Kesehatan;
3) Perubahan-perubahan akan Gambar Teknik dan Spesifikasi Teknis yang
dilakukan oleh Konsultan Perencana dan Dinas Kesehatan harus
disampaikan secara tertulis kepada Kontraktor Pelaksana untuk
dilaksanakan;
4) Perubahan-perubahan pada Gambar Teknik dan Spesifikasi Teknis yang
dilakukan oleh Konsultan Perencana dan Dinas Kesehatan secara lisan
atau tidak tertulis tidak wajib untuk dilaksanakan oleh Kontraktor
Pelaksana. Resiko karena melaksanakan instruksi tidak tertulis
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana;
5) Perubahan-perubahan akan Gambar Teknik dan Spesifikasi Teknis tidak
boleh menambah biaya pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan dari
biaya pelaksanaan yang ada dalam Kontrak Kerja kecuali ditentukan lain
dalam SPK atau oleh Dinas Kesehatan;
6) Perhitungan kuantitas/volume pekerjaan dan biaya karena perubahan
Gambar Teknik dan Spesifikasi Teknis yang diusulkan oleh Konsultan
Perencana dan Dinas Kesehatan dilakukan oleh Konsultan Perencana
diketahui oleh Dinas Kesehatan;
7) Perhitungan kuantitas/volume pekerjaan dan biaya karena perubahan
Gambar Teknik dan Spesifikasi Teknis yang diusulkan oleh Kontraktor
Pelaksana dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana disetujui oleh Dinas
Kesehatan;
8) Kontraktor berhak memeriksa hasil perhitungan akan kuantitas/volume
pekerjaan dan biaya yang dilakukan oleh Konsultan Perencana;
9) Konsultan Perencana dan Dinas Kesehatan berhak menentukan acuan

Jasa Konstruksi 2019 7


KERANGKA ACUAN KERJA
DINAS KESEHATAN

mana yang harus dipegang bila terjadi perbedaan antara Gambar Teknik,
Spesifikasi Teknis, dan Bill of Quantity kecuali ditentukan lain dalam
Kontrak Kerja.
10) Kecuali ditentukan lain dalam Kontrak Kerja, jika terjadi perbedaan antara
Gambar Teknik, Spesifikasi Teknis dan Bill of Quantity maka urutan acuan
yang harus dipegang ditentukan seperti berikut :
 Kontrak Kerja;
 Bill of Quantity;
 Gambar Teknik serta Gambar Revisi; dan
 Spesifikasi Teknis.

III.3. KELUARAN YANG DIINGINKAN


Keluaran akhir tahap pelaksanaan konstruksi meliputi dokumen hasil pelaksaanaan
konstruksi, berupa:
a. Laporan Hasil Pekerjaan (Laporan Harian, Laporan Mingguan, Laporan
Bulanan, dan Foto Dokumentasi Pelaksanaan);
b. Request Material dan Request Pekerjaan;
c. Shop Drawing dan Asbuilt Drawing;
d. Log Book;
e. Dokumen lainnya yang disyaratkan.

III.4. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN


Jangka waktu pelaksanaan adalah 60 (enam puluh) hari kalender sejak SPMK
diterbitkan.

III.5. PERSONIL
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan ini, personil yang dibutuhkan antara lain:
NO KLASIFIKASI JUMLAH KUALIFIKASI
TENAGA AHLI

1 Ahli Arsitektur Lansekap 1 orang  Disyaratkan memiliki latar belakang


pendidikan D3/S1 Teknik Sipil lulusan
universitas atau perguruan tinggi
negeri atau perguruan tinggi swasta
yang telah diakreditasi;
 Memiliki sertifikasi keahlian bidang
arsitektur yaitu sertifikat Ahli
Arsitektur Lansekap (103) yang
dikeluarkan oleh Asosiasi yang telah
disahkan oleh LPJK;
 Berpengalaman profesional minimal 2
(dua) tahun sesuai dengan bidang
keterampilan, dibuktikan dengan CV,
dan memiliki NPWP dan KTP.

TENAGA TERAMPIL

1 Pelaksana Lapangan 1 orang  Disyaratkan memiliki latar belakang


pendidikan D3/S1 Teknik Sipil lulusan
universitas atau perguruan tinggi
negeri atau perguruan tinggi swasta
yang telah diakreditasi;
 Memiliki sertifikasi keterampilan
bidang arsitektur yaitu sertifikat

Jasa Konstruksi 2019 8


KERANGKA ACUAN KERJA
DINAS KESEHATAN

keterampilan pelaksana lapangan


pekerjaan perumahan dan gedung
(TA020) yang dikeluarkan oleh
Asosiasi yang telah disahkan oleh
LPJK;
 Berpengalaman profesional minimal 1
(satu) tahun sesuai dengan bidang
keterampilan, dibuktikan dengan CV,
dan memiliki NPWP dan KTP.

TENAGA PENDUKUNG

1 Administrasi 1 orang  Memiliki latar belakang pendidikan


minimal SMA/SMK

III.6. PERALATAN
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan ini, peralatan yang dibutuhkan antara lain:

NO PERALATAN QT KEGIATAN

1 Dumptruck 1  Pengangkutan material


2 Stamper 1  Pemerata tanah/pasir
3 Gerobak Sorong 3  Pengangkutan beton dan material

Jasa Konstruksi 2019 9


KERANGKA ACUAN KERJA
DINAS KESEHATAN

IV. HAL-HAL LAIN


IV.1. PRODUKSI DALAM NEGERI
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus mengutamakan pengunaan produksi dalam
negeri. Produksi luar negeri boleh dipakai atau digunakan selama produksi dalam
negeri tidak dapat digunakan.

IV.2. PERSYARATAN KERJASAMA


Jika kerjasama dengan penyedia jasa konstruksi lain diperlukan untuk pelaksanaan
kegiatan pelaksaan konstruksi ini maka persyaratan sesuai dengan SDP harus
dipatuhi.

IV.3. PEDOMAN PENGUMPULAN DATA LAPANGAN


Untuk pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan ini didalam pelaksanaan
pekerjaan berpedoman kepada peraturan yang berlaku, antara lain : Regulasi-
Regulasi Nasional maupun Internasional yang mengatur tentang Bangunan
Konstruksi Baja, PBI, PMI, PPBBI, ASTM dan lain-lain yang disyaratkan undang-
undang dan peraturan pemerintah yang berlaku.

IV.4. ALIH PENGETAHUAN


Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konstruksi berkewajiban untuk menyelenggarakan
pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil
satuan kerja.

Penajam, April 2019


Pengguna Anggaran
Dinas Kesehatan

dr. ARNOLD MAXIMILIAN OLIVIR WAYONG, MM


NIP. 19600807 199503 1 001

Jasa Konstruksi 2019 10

Anda mungkin juga menyukai