Disusun Oleh :
Achmad Rivaldi Akbar Rozy 1541160002
Akmal Husaimi 1541160104
Ainun Machvira Addarani1541160100
Anita Seviana Sari 1541160010
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
1. Lokasi PKL
a. Nama Perusahaan : PT. Telekomunikasi Selular Indonesia, Tbk.
Madiun
b. Alamat : Jalan Pahlawan No. 56 Kota Madiun
2. Waktu Pelaksaan
a. Mulai : 30 Juli 2018
b. Selesai : 31 Agustus 2018
3. Anggota Kelompok
a. Achmad Rivaldi Akbar Rozy (1541160002)
b. Akmal Husaimi (1541160104)
c. Ainun Machvira Addarani (1541160100)
d. Anita Seviana Sari (1541160010)
Ketua Jurusan
Teknik Elektro
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas petunjuk,
rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di PT.Telekomunikasi Seluler, Tbk, Madiun
pada tanggal 30 Juli.2018 – 31 Agustus 2018.
Laporan ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan mata kuliah
praktek kerja lapangan Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital Jurusan
Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang.
Adapun tujuan dari penyusunan laporan praktek kerja lapangan ini adalah
untuk mengevaluasi pemahaman materi yang diperoleh selama praktek kerja di
lapangan, yang bertempat di PT.Telekomunikasi Seluler, Tbk, Madiun.
1. Allah SWT karena atas berkat, rahmat dan kehendak-Nya kami dapat
menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan ini.
2. PT.Telekomunikasi Seluler, Tbk, Madiun yang telah memberikan kami
kesempatan untuk melaksanakan praktek kerja lapangan.
3. Bapak Drs Awan Setiawan, MM., selaku Direktur Politeknik Negeri Malang.
4. Bapak Mochammad Junus, ST, MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro.
5. Bapak M. Nanak Zakaria, ST,MT., selaku Ketua Program Studi Jaringan
Telekomunikasi Digital.
6. Bapak Hadiwiyatno, ST,MT.,selaku Panitia Praktek Kerja Lapangan.
7. Ibu Putri Elfa Mas’udia, ST, MCs., selaku pembimbing industri PKL yang
telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam pelaksanaan dan
penyusunan laporan PKL.
8. Seluruh Staf dan karyawan di PT.Telekomunikasi Seluler, Tbk, Madiun yang
telah membantu kami selama praktek kerja lapangan.
9. Orang tua dan saudara kami tercinta yang sudah memberikan dukungan moral
dan material kepada kami.
10. Teman-teman mahasiswa PSJTD angkatan 2015 Politeknik Negeri Malang.
11. Dan Seluruh pihak yang telah membantu kami selama praktek kerja lapangan.
saran dan kritik kiranya dapat membawa kami ke arah yang lebih baik. Terima
kasih atas perhatiannya, semoga laporan praktek kerja lapangan ini dapat
memberikan manfaat yang berarti, bagi kami sendiri maupun bagi yang
membacanya.
Penyusun
5
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN..................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................ii
KATA PENGANTAR.................................................................................iii
DAFTAR ISI...............................................................................................v
DAFTAR GAMBAR..................................................................................vii
DAFTAR TABEL.......................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................2
1.3 Batasan Masalah....................................................................................2
1.4 Tujuan Praktek Kerja Lapangan.............................................................2
1.5 Manfaat..................................................................................................3
1.6 Metodologi Penulisan............................................................................4
1.7 Waktu dan Tempat Kerja Praktik...........................................................
1.8 Sistematika Penulisan............................................................................
BAB II PROFIL PERUSAHAAN.............................................................
2.1 Sejarah PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel)..................................
2.2 Profil Perusahaan...................................................................................
2.3 Visi dan Misi..........................................................................................
2.4 Logo dan Filosofi...................................................................................
2.5 Produk dan Jasa yang dimiliki Telkomsel..............................................
2.6 Lokasi Perusahaan..................................................................................
2.7 Struktur Organisasi dan Kepegawaian Perusahaan................................
BAB III TEORI PENUNJANG................................................................
3.1 Teknologi GSM......................................................................................
3.2 Teknologi 3G..........................................................................................
3.3 Switching Network................................................................................
3.4 Definisi NOC.........................................................................................
3.5 Definisi Monitoring................................................................................
3.6 Konfigurasi Jaringan Pada Circuit Switching........................................
3.7 Developer Android.................................................................................
3.8 Business Canvas Model.........................................................................
BAB IV HASIL KEGIATAN PKL...........................................................
4.1 Call Flow................................................................................................
4.2 Monitoring Successfull Call Rate (SCR)...............................................
6
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
1
berbagai aplikasi yang serba online atau biasa kita kenal dengan sebutan
digital lifestyle. Generasi muda berlomba – lomba dalam memunculkan ide
baru untuk mengembangkan ataupun membuat aplikasi diberbagai kebutuhan
terutama pada aplikasi android / smartphone. Dengan demikian kesempatan
dalam membuka usaha sebagai developer android terbuka begitu besar.
2
1.4.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus praktik kerja lapangan di PT. Telekomunikasi Selular
(Telkomsel) Regional II Madiun, adalah sebagai berikut :
a. Menambah wawasan tentang jaringan 2G, 3G, dan 4G LTE pada
jaringan Telkomsel
b. Mahasiswa mempunyai pengalaman praktik sesuai dengan program
studi jaringan telekomunikasi digital
c. Memahami proses kerja pada call flow, data flow, maupun
monitoring performansi successfull call rate dan call completion
success rate
d. Mampu memunculkan ide ide kreatif (brainstorm) dalam mencapai
langkah awal menjadi developer android
1.5 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diambil dari pelaksanaan praktik kerja
lapangan ini adalah :
1.5.1 Manfaat umum
a. Mendapatkan ilmu pada bidang telekomunikasi dari operator selular
terbesar di Indonesia
b. Mendapatkan pengalaman dalam menghadapi dunia kerja
Manfaat khusus
Mendapatkan ilmu pada bidang telekomunikasi dari operator
selular terbesar di Indonesia
Mendapatkan pengalaman dalam menghadapi dunia kerja
3
1.6 Metodologi Penulisan
Setelah melaksanakan, mahasiswa dituntut dan diwajibkan untuk
menyusun laporan. Laporan tersebut berisi hal – hal yang dipelajari selama
Praktik Kerja Lapangan di perusahaan. Untuk keperluan tersebut, dilakukan
pengumpulan data untuk dibahas dalam laporan ini. Metode yang digunakan
dalam Praktik Kerja Lapangan kali ini adalah :
1. Observasi Lapangan
Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui secara lebih dekat objek /
sasaran kerja yang akan dikerjakan dan membiasakan diri untuk
berinteraksi dengan orang lain.
2. Metode Wawancara
Metode wawancara adalah salah satu cara mendapatkan data yang
dibutuhkan dengan bertanya langsung kepada teknisi yang bersangkutan
dengan divisi yang dipilih.
3. Studi Literatur
Melengkapi data – data melalui literatur yang bisa didapat dari
berbagai sumber salah satunya internet.
4
1.8 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan serta pembahasan Laporan Praktik Kerja Lapangan
ini adalah sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini mengumukakan tentang latar belakang, tujuan, rumusan masalah,
manfaat, metodologi, sistematika penulisan.
BAB II. PROFIL PERUSAHAAN
Bab ini mengemukakan tentang profil perusahaan tempat Praktik Kerja
Lapangan (PKL).
BAB III. TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini mengemukakan tentang materi yang berhubungan dengan judul
dan rumusan masalah.
BAB IV. HASIL KEGIATAN PKL
Bab ini mengemukakan tentang kegiatan PKL dan pembahasan dari
rumusan masalah.
BAB V. PENUTUP
Bab ini mengemukakan tentang kesimpulan dan saran.
5
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
6
PTT Telecom Netherlands (anak perusahaan raksasa telekomunikasi Belanda
KPN), dan Setdco Megacell Asia (perusahaan lokal yang dimotori pengusaha
terkemuka Indonesia, Setiawan Djody). Sehingga mulai Bulan Maret 1996
berubahlah status PT.Telkomsel dari PMDN menjadi PMA.
7
2.4 Logo dan Filosofi
2.3.1 Logo
Logo PT. Telkomsel mempunyai arti yang luas dan mendalam
serta didesain secara sederhana. Logo tersebut dapat dilihat pada
gambar dibawah ini :
8
Telkomsel sebagai perusahaan yang bermain di bidang telekomunikasi
memilih beberapa produk unggulan yang disediakan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat Indonesia. Berikut beberapa produk serta jasa yang
ditawarkan oleh Telkomsel.
1. Produk – produk Telkomsel
a. Kartu Halo
Gambar Kartu As
Diposisikan sebagai “Terjangkau, nilai dibayar dimuka merek”, kartu
As adalah telkomsel yang paling populer merek prepaid yang
menawarkan nilai terbaik bagi pelanggan.
c. Kartu Simpati
9
Gambar Kartu Loop
Diposisikan sebagai merek prepaid yang menargetkan segmen
pemuda. Dengan tagline “ini KITA” (this is us), LOOP memiliki
sebuah gambar kekinian yang didukung oleh mereknya proposisi
“menjadi lebih baik bersama” dan fokus untuk menawarkan broadband
dan layanan digital.
2. Jasa – jasa Telkomsel
a. Berfokus pada pembuatan pelanggan yang memiliki konsistensi dan
juga pengalaman yang sangat baik (CX), IoT Digital Ecosystem untuk
managemen armada dan managemen bakat baru untuk mendukung
penguasaan digital.
b. Mendapatkan tambahan 30 MHz spektrum pada 2300 MHz frekuensi
oleh pemerintah, yang akan digunakan untuk menyediakan layanan
Data terbaik bagi pelanggan dan mendukung rencana broadband di
Indonesia mulai tahun 2014 – 2019.
c. Cakupan 4G selular telkomsel mencapai 490 kota kabupaten di seluruh
Indonesia
10
2.6 Lokasi Perusahaan
11
BAB III
TEORI PENUNJANG
12
bertambah. Pada akhir tahun 2005, pelanggan GSM di dunia telah mencapai
1,5 triliun pelanggan.
13
dan pergi dari BSC menuju MSC atau BTS. BSC memanajemen
sumber radio dalam pemberian frekuensi untuk setiap BTS dan
mengatur handover ketika mobile setation melewati batas antar sel.
c. Transcoder (XCDR)
XCDR berfungsi untuk mengkompres data atau suara keluaran dari
MSC (64Kbps) menjadi 16 Kbps ke arah BSC dan sebaliknya untuk
efisiensi kanal transmisi.
3. Network Switching System (NSS)
NSS berfungsi sebagai switching pada jaringan GSM, memanajemen
jaringan, sebagai interface antara jaringan GSM dengan jaringan lainnya.
Komponen NSS pada jaringan GSM terdiri dari :
a. Mobile Switching Center (MSC)
MSC merupakan inti dari jaringan selular, dimana MSC berperan
untuk interkoneksi hubungan pembicaraan, baik antar pelanggan
selularr maupun antar selular dengan jaringan telepon kabel PSTN,
ataupun dengan jaringan data.
Subsistem mobile switching (MSS) terdiri dari pusat mobile
switching dan database, yang menyimpan data yang dibutuhkan untuk
routing dan penyediaan jasa. Sedangkan pada jaringan selular disebut
pusat mobile switching center (MSC). MSS melakukan semua fungsi
switching misalnya routing signaling. Sebuah jaringan selular publik
dapat memiliki beberapa pusat mobile switching dengan masing-
masing bertanggung jawab untuk cakupan areanya masing-masing.
b. Home Location Register (HLR)
HLR menyimpan data identitas dan pengguna dari semua
pelanggan milik area GMSC terkait. HLR merupakan permanen
seperti Subscriber Identity Internasional Mobile (IMSI) dari pengguna
individu, nomor telepon pengguna dari jaringan publik (tidak sama
dengan IMSI), kunci autenticathion, pelanggan diizinkan layanan
tambahan dan beberapa data sementara. Data sementara pada
Subscriber Identity Module (SIM) dapat mencakup entri seperti:
alamat dari VLR pada saat panggilan.
c. Visitor Location Register (VLR)
VLR merupakan database yang berisi informasi sementara
mengenai pelanggan yang melakukan mobile (roaming) dari area
cakupan lain. [3] VLR menyimpan data dari semua mobile station
14
yang saat ini berada pada cakupan dari MSC terkait. Sebuah VLR
dapat bertanggung jawab untuk satu MSC atau lebih. Kerja dari
mobile station yang berada pada area cakupan MSC dapat terdeteksi
pada salah satu jaringan VLR dari MSC manapun.
d. Authentication Center (AuC)
AuC berisi database yang bersifat rahasia yang disimpan dalam
bentuk format kode untuk pengamanan dan pengontrolan
penggunaansistem seluler yang sah dan mencegah pelanggan yang
melakukan kecurangan.
e. Equipment Identity Register (EIR)
Merupakan database terpusat yang berfungsi untuk validasi
Internasional Mobile Equipment Identity (IMEI).
f. Inter Working Function (IWF)
IWF berfungsi sebagai interface antara jaringan GSM dengan
jaringan lain.
g. Echo Canceller (EC)
EC digunakan untuk sambungan dengan PSTN untuk mengurangi
echo (gaung / gema) dan delay.
4. Network Management System
Network Management System terdiri dari :
a. Operation and Maintenance Center (OMC)
OMC sebagai pusat pengontrolan operasi dan pemeliharaan
jaringan. Fungsi utamanya mengawasi alarm perangkat dan perbaikan
terhadap kesalahan operasi.
b. Network Management Centre (NMC)
NMC berfungsi untuk pengontrolan operasi dan pemeliharaan
jaringan yang lebih besar dari OMC.
5. Media Gateway (MGW)
Media gateway berfungsi sebagai elemen transport untuk merutekan
trafik dalam jaringan softswitch dan juga mengirim atau menerima trafik
dari jaringan lain yang berbeda, seperti PSTN,PLMN, VoIP H.323, dan
jaringan akses pelanggan. Media gateway terbagi menjadi trunk gateway
dan access gateway.
a. Trunk Gateway
Trunk gateway adalah media gateway yang menjalankan fungsi
media bagi softswitch class 4, yaitu merutekan trafik dari jaringan
PSTN/PLMN (jaringan mobile). Trunk gateway akan melakukan
proses konversi terhadap format transmisi jaringan terhubung yang
15
berbeda beda, baik format sinyal trafik maupun signalling atau
protokolnya.
b. Access Gateway
Access gateway adalah media gateway yang menjalankan fungsi
media bagi softswitch class 5 untuk menghubungkan softswitch dengan
jaringan korporasi atau terminal pelanggan (CPE). Pada umumnya
access gateway yang dikenal adalah perangkat yang berbasis paket
(IP) ataupun nonpaket yang selanjutnya diubah menjadi paket untuk
dapat dikontrol oleh softswitch.
6. DCS
DCS merupakan sistem kontrol yang mampu menghimpun
(mengakuisisi) data dari lapangan dan memutuskan akan diapakan data
tersebut, secara singkat DCS -> ambil/baca data + lakukan pengontrolan
berdasar data tersebut. Data-data yang telah diakuisisi (diperoleh) dari
lapangan bisa disimpan untuk rekaman atau keperluan-keperluan masa
datang, atau digunakan dalam proses-proses saat itu juga, atau bisa juga,
digabung dengan data-data dari bagian lain proses, untuk kontrol lajutan
dari proses yang bersangkutan. DCS terdiri dari :
16
a. Operator Console
Alat ini mirip monitor komputer. Digunakan untuk memberikan
informasi umpan balik tentang apa yang sedang dikerjakan atau
dilakukan dalam pabrik, selain itu juga bisa menampilkan perintah
yang diberikan pada sistem kontrol. Melalui konsol ini juga, operator
memberikan perintah pada instrumen-instrumen di lapangan.
b. Engineering Station
Ini adalah stasion 2 untuk para teknisi yang digunakan untuk
mengkonfigurasi sistem dan juga mengimplementasi algoritma
pengontrolan.
c. History Module
Alat ini mirip dengan harddisk pada komputer. Alat ini digunakan
untuk menyimpan konfigurasi DC dan juga konfigurasi semua titik di
pabrik. Alat ini juga bisa digunakan untuk menyimpan berkas-berkas
grafik yang ditampilkan di konsol dan banyak sistem saat ini mampu
menyimpan data-data operasional pabrik.
d. Data Historian
Biasanya berupa perangkat lunak yang digunakan untuk
menyimpan variabel-variabel proses, set point dan nilai-nilai keluaran.
Perangkat lunak ini memiliki kemammpuan laju scan yang tinggi
dibandingkan History Module.
e. Control Modules
Ini seperti otak dari DCS. Disinilah fungsi-fungsi kontrol
dijalankan, seperti kontrol PID, kontrol pembandingan, kontrol rasio,
operasi-operasi aritmatika sederhana maupun kompensasi dinamik.
Saat ini sudah ada peralatan modul kontrol yang lebih canggih dengan
kemampuan yang lebih luas.
f. I/O
Bagian ini digunakan untuk menangani masukan dan luaran dari
DCS. Masukan dan luaran tersebut bisa analog, bisa juga digital.
Masukan/luaran digital seperti sinyal-sinyal ON/OFF atau Start/Stop.
Kebanyakan dari pengukuran proses dan luaran terkontrol merupakan
jenis analog.
7. Operation and Support System (OSS)
OSS adalah sebuah sub sistem jaringan pada GSM yang berperan
sebagai pusat pengendalian, antara lain sebagai fault management,
17
configuration management, performance management dan inventory
management.
3.3 Teknologi 3G
Teknologi 3G terbagi menjadi GSM dan CDMA. Teknologi 3G sering
disebut juga dengan istilah mobile broadband karena keunggulannya sebagai
modem untuk internet yang dapat dibawa ke mana saja. Perkembangan
teknologi 3G secara komersial dimulai pada Oktober, 2001, ketika NTT
Docomo dari Jepang dengan teknologi W-CDMA menjual produknya untuk
pertama kali secara terbatas. Kemudian disusul oleh SK Telecom, Korea
Selatan pada tahun 2002 dengan teknologi 1xEV-DO, diikuti oleh KTF dari
Korea Selatan dengan teknologi EV-DO. Keberhasilan layanan 3G di kedua
negara ini disebabkan oleh faktor dukungan pemerintah. Pemerintah Jepang
tidak mengenakan biaya di muka (upfront fee) atas penggunaan lisensi
spektrum 3G atas operator-operator di Jepang (ada tiga operator: NTT
Docomo, KDDI dan Vodafone). Sedangkan pemerintah Korea Selatan, walau
pun mengenakan biaya di muka, memberikan insentif dan bantuan dalam
pengembangan nirkabel pita lebar (Korea Selatan adalah negara yang
menggunakan Cisco Gigabit Switch Router terbanyak di dunia) sebagai
bagian dalam strategi pengembangan infrastruktur.
Di Eropa, dipelopori oleh British Telecom dan Telenor dengan teknologi
W-CDMA pada Desember 2001. Di Amerika Serika jaringan 3G dipelopori
oleh Monet Mobile Networks dengan teknologi CDMA20001xEV-DO, diikuti
oleh Verizon Wireless pada tahun 2003. Di Australia jaringan 3G komersial
pertama kali diperkenalkan oleh Hutchinson Telecommunication dengan nama
Three pada bulan maret 2003. Pada bulan Desember 2007 jaringan 3G telah
dioperasikan di 40 negara dan 154 jaringan HSDPA telah beroperasi di 71
negara, dan 200 juta pelanggan telah terhubung melalui jaringan 3G.
Perkembangan teknologi 3G mengharuskan pengaturan spektrum secara
global, melalui penyediaan pita (band) yang lebih luas. Adanya teknologi 3G
sebagai hasil pengembangan teknologi generasi kedua, yaitu hasil
perkembangan evolusioner, yang masih menggunakan perangkat jaringan 2G
yang diperluas dan hasil perkembangan revolusioner yang memerlukan
18
jaringan dan alokasi frekuensi yang sama sekali baru. Secara evolusioner,
IMT-2000 telah menerapkan dua macam evolusi ke 3G, yakni dari 2G CDMA
standard IS-95 (cdmaOne) ke IMT-SC (cdma2000) dan dari 2G TDMA
standard (GSM/IS-136) ke IMT-SC (EDGE). Secara revolusioner, IMT-2000
membangun alokasi spektrum yang baru terkait tuntutan saluran yang makin
luas.
Teknologi generasi ketiga (3G Third Generation) dikembangkan oleh
suatu kelompok yang diakui dan merupakan kumpulan para ahli dan pelaku
bisnis yang berkompeten dalam bidang teknologi wireless di dunia. ITU
(Intenational Telecomunication Union) mendefisikan 3G (Third Generation)
sebagai teknologi yang dapat unjuk kerja sebagai berikut :
1. Mempunyai transfer data sebesar 144 kbps pada kecepatan user 100 km /
jam
2. Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 384 kbps pada kecepatan
berjalan kaki
3. Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 2 Mbps pada untuk user diam
(stationer)
Frekuensi yang digunakan dalam teknologi 3G yaitu :
1. Frekuensi penerimaan (downlink) 1920 – 1980 MHz
2. Frekuensi pengiriman (uplink) 2110 – 2179 MHz
19
Kelebihan dan kekurangan 3G :
1. Kelebihan
Perkembangan teknologi pita lebar bergerak menguntungkan baik untuk
dunia bisnis, pemerintahan maupun perorangan, karena semakin baru
teknologinya semakin besar data yang dapat dikirimkan dalam waktu yang
lebih singkat. Jenis data yang dapat dikirimkan juga menjadi lebih
beragam, tidak hanya huruf dan angka, tetapi juga gambar diam, gambar
bergerak, dan suara.
2. Kekurangan
20
Core Network dibagi dalam daerah Circuit Switched dan Packet Switched.
Beberapa elemen dari Circuit Switched adalah Mobile services Switching
Centre (MSC) merupakan interface yang menangani MS untuk menangani
circuit switched data, Gateway MSC (GMSC) merupakan gerbang
penghubung antara UMTS dan jaringan luar circuit switched seperti PSTN,
Visitor Location Register (VLR), dan Gateway MSC. Elemen Packet Switched
adalah Serving GPRS Support Node (SGSN) merupakan interface yang
berfungsi sama dengan MSC tetapi digunakan untuk layanan packet switched
dan Gateway GPRS Support Node (GGSN) merupakan gerbang yang
menghubungkan UMTS menuju jaringan packet switched. Beberapa elemen
jaringan yang lain seperti HLR dan AUC digunakan bersama oleh kedua
daerah tersebut. Arsitektur CN dapat berubah ketika terdapat layanan atau fitur
yang baru. Transfer data di dalam jaringan inti didukung oleh GGSN
(gateway GPRS support node) dan SGSN (serving GPRS support node).
Pada dasarnya, GGSN adalah sebuah fitur pengaturan mobilitas tambahan,
dan menghubungkan dengan berbagai macam elemen jaringan melalui
standart interface. Pada jaringan ini GGSN merupakan interface fisik yang
terhubung ke jaringan packet data external (misalnya Internet). SGSN
menangani pengiriman packet dari dan ke terminal-terminal mobile. Masing-
masing SGSN memungkinkan untuk mengirimkan packet ke terminal di
dalam service area. GGSN dan SGSN dapat mengirim data dengan kecepatan
hingga 2 Mbps. UTRAN terdiri dari satu atau lebih Radio Network System
(RNS), dimana RNS tersebut terdiri darisebuah pengendali jaringan radio
yang disebut dengan Radio Network Controller (RNC), beberapa node B
(UMTS Base Station) dan User Equipment. UTRAN terhubung pada bagian
Core Network (CN) melalui Interface Iu dan menggunakan Interface Iub
untuk mengontrol node B. Sedangkan Interface Iur yang menghubungkan
antar RNC berfungsi untuk mengatur terjadinya soft handover diantara RNC
tersebut.
RNC berfungsi untuk mengendalikan sumber-sumber radio dari beberapa
node B, fungsinya serupa dengan BSC di GSM. RNC juga berperan penting
untuk mengontrol radio resources UTRAN, seperti power control (PC) atau
21
handover control (HC), dimana sebagian diantaranya terdapat pada bagian
RNC. BS di UMTS disebut dengan node B. Node B pada jaringan ini sama
seperti pada GSM Base Station (BS/BS), merupakan unit untuk sistem
pengiriman dan penerimaan radio dari sel. Node B menunjukkan proses dari
air interface yang digunakan (WCDMA), meliputi channel coding,
interleaving, rate adaptation, dan spreading. Node B juga memungkinkan
terjadinya softer handovers dan power control.
Ikatan antara RNC dan node B disebut dengan Radio Network Subsystem
(RNS), yang memiliki interface Iub. Tidak seperti ekuivalennya, yakni
interface Abis dalam GSM, interface Iub memiliki standar yang terbuka
sehingga dimungkinkan masing-masing node B dan RNC dibuat oleh pabrik
yang berbeda. Jika dalam GSM tidak ada hubungan antar BSC, dalam UMTS
yang disebut dengan UTRAN justru sebaliknya. RNC satu dihubung dengan
RNC lainnya melalui interface Iur. UTRAN dihubungkan ke jaringan inti
melalui interface Iu.
User Equipment (UE) mempunyai prinsip yang sama seperti pada GSM
Mobile Station (MS), memiliki modul identitas user, yang serupa dengan SIM
pada GSM. UE terdiri dari dua bagian, yaitu Mobile Equipment (ME) dan
UMTS Subscriber Identity Module (USIM) yang dihubungkan oleh interface
Cu. ME adalah perangkat untuk pengiriman radio, sedangkan USIM
merupakan sebuah kartu yang memuat identitas user dan informasi pribadi.
Interface UE dengan jaringannya disebut interface Uu, yang merupakan air
interface WCDMA.
22
Gambar Node Pertukaran Informasi
23
Untuk call setup dan pengendalian (dan keperluan administratif lainnya)
dapat digunakan sebuah kanal pensinyalan yang dedicated dari node terakhir
ke jaringan. ISDN adalah salah satu layanan yang menggunakan sebuah kanal
pensinyalan terpisah. Plain Old Telephone Service (POTS) tidak memakai
pendekatan ini.
Pendekatan lain adalah packet switching yang membagi data yang akan
dikirimkan (misalnya, suara digital atau data komputer) menjadi kepingan -
24
kepingan yang disebut paket, yang lalu dikirimkan melewati sebuah shared
network. Jaringan packet switching tidak membutuhkan sebuah sirkuit khusus
untuk melakukan koneksi. Dengan pendekatan ini banyak pasangan node
dapat melakukan komunikasi yang hampir simultan pada kanal yang sama.
Dengan tiadanya koneksi yang dedicated, masing-masing paket yang
diberikan dilengkapi dengan alamat tujuan sehingga jaringan dapat
mengirimkan paket tersebut ke tujuan yang diinginkan.
25
Berapa NOC ada yang dilengkapi juga dengan fungsi performance
management, yaitu fungsi untuk memonitor performance dari network
element yang terhubung dengannya.
26
Core Network dibagi ke dalam daerah Circuit Switching dan daerah
Packet Switching. Beberapa elemen dari Circuit Switching adalah Mobile
services Switching Centre (MSC) merupakan interface yang menangani MS
untuk menangani circuit switching data, Gateway MSC (GMSC) merupakan
gerbang penghubung antara UMTS dan jaringan luar dari circuit switching
seperti PSTN, Visitor Location Register (VLR), dan Gateway MSC. Beberapa
elemen jaringan yang lain seperti HLR digunakan bersama oleh kedua daerah
tersebut. Arsitektur Core Network dapat berubah ketika terdapat layanan atau
fitur yang baru.
MSC didesain sebagai Switch Integrated Service Digital Network (ISDN)
yang dimodifikasi agar berfungsi untuk jaringan seluler. Mobile Switching
Center (MSC) juga dapat menghubungkan jaringan seluler dengan jaringan
fixed. Gateway MSC (GMSC) adalah sebuah gerbang terluar dari jaringan
GSM akan melakukan panggilan (call established) dengan gateway nomor
tujuan (di contoh ini gateway PSTN). Home Location Register (HLR)
merupakan database yang berisi data-data pelanggan tetap, berupa layanan
pelanggan, service tambahan serta informasi mengenai lokasi pelanggan yang
paling akhir. Visitor Location Register (VLR) merupakan database yang berisi
informasi sementara mengenai pelanggan terutama mengenai lokasi dari
pelanggan pada cakupan area pelanggan. Base Station Controller (BSC)
membawahi satu atau lebih Base Transceiver Station (BTS) yang bertugas
mengatur trafik yang datang dan keluar dari BSC menuju MSC atau BTS,
mengatur manajemen sumber radio dalam pemakaian frekuensi untuk setiap
BTS serta mengatur handover. Base Transceiver Station (BTS) merupakan
perangkat pemancar dan penerima yang memberikan pelayanan radio kepada
MS. Dalam BTS terdapat kanal trafik yang digunakan untuk komunikasi.
Mobile Station (MS) dilengkapi dengan sebuah smart card yang dikenal
dengan Subscriber Identity Module (SIM) yang berisi nomor identitas
pelanggan.
27
3.10 Business Canvas Model
28
Customer Segments menjadi blok area yang paling utama karena dari
pelanggan-lah kita akan mendapatkan pemasukan.
b. Channels
Channels merupakan sarana untuk menyampaikan nilai atau manfaat
dari produk kepada customer segment.
c. Customer Relationship
Di dalam lingkup ini yang dinilai adalah bagaimana menjalin
hubungan dengan pelanggan. Agar pelanggan tidak mudah berpaling
ke bisnis yang lain, maka sangat penting untuk menjalin hubungan
yang baik. Selain itu, diperlukan juga pengawasan yang ketat dan
intensif.
3. Infrastructure
a. Key Activities
Key activities mencakup segala aktivitas yang harus dilakukan seorang
pelaku bisnis untuk menghasilkan produk atau layanan yang baik dan
memuaskan. Yang termasuk dalam lingkup ini adalah branding,
packaging, pasaran internet dan lainnya.
b. Key Resources
Yang termasuk dalam area Key Resources adalah berbagai sumber
daya yang dimiliki pebisnis atau organisasi untuk mewujudkan
proposisi nilai seperti manusia, brand, peralatan, dan teknologi.
c. Key Partnership
Key Partnership berisi pihak-pihak yang menjadi penentu terhadap
jalannya suatu bisnis. Key Partnership mempengaruhi suksesnya suatu
bisnis. Bisnis yang baik tidak hanya mampu menjalin hubungan
dengan para pelanggan saja, tapi juga dengan pihak yang bersangkutan
lainnya seperti pemasok dan tim pemasaran.
4. Finance
a. Revenue Stream
Model bisnis kanvas adalah mencakup langkah-langkah yang harus
dikuasai oleh seorang pebisnis. Seperti pemanfaatan biaya iklan,
langganan, penjualan retail, lisensi, dan sebagainya.
b. Cost Structure
Meliputi biaya-biaya apa saja yang harus dikeluarkan untuk
membentuk, memproduksi dan memasarkan produk atau layanan
bisnis. Dengan pengelolaan biaya yang benar, bisnis yang kita jalankan
akan menjadi lebih efisien, hemat dan meminimalkan risiko kerugian.
29
Parameter Pada Jaringan Telekomunikasi Selular
30
BAB IV
31
informasi perutean untuk pelanggan GSM dari HLR (Home Location
Register). HLR menggunakan nomor yang dihubungi untuk menemukan
entri HLR untuk pelanggan. Alamat SS7 untuk MSC VLR yang
melayani pelanggan diperoleh dari catatan ini. (Ingat bahwa alamat SS7
dari MSC VLR yang melayani telah diperbarui melalui pembaruan
lokasi antar VLR). HLR Telah mengidentifikasi bahwa pelanggan saat
ini dilayani oleh Madiun MSC VLR. HLR kemudian meminta MSC
VLR untuk menetapkan nomor telepon roaming sementara kepada
pelanggan. Madiun MSC VLR mengalokasikan nomor telepon roaming
sementara (MSRN – Mobile Station Roaming Number).
32
MSC VLR menggunakan TMSI (Temporary Mobile Subscriber
Identity) ke alamat ponsel. TMSI ini digunakan untuk melindungi
privasi yang dipanggil pelanggan. Perhatikan bahwa, Pesan BSSMAP
PAGING akan dikirimkan ke semua BSC itu menangani lokasi daerah
Madiun. BSC Madiun menerima Page Message. BSC akan
mengirimkan sebuah Page message ke semua cell yang melayani area
lokasi pelanggan.
33
Gambar Enable Chipering Point 2
Ponsel mendengarkan tunes pada saluran yang ditugaskan dan
mentransmisikan page rseponse dan SABM untuk memulai sesi RR.
BSC mengirimkan SCCP permintaan koneksi ke MSC VLR. Page
response message didukung dengan piggy request. BSC mengakui
SABM untuk mendirikan RR koneksi. Perhatikan bahwa UA pesan
digunakan secara keseluruhan sesi untuk mengakui paket. Mereka akan
dihilangkan disini untuk kejelasan.
34
Gambar Call Setup
MSC VLR menerima page response dan mengirim pengaturan
panggilan ke ponsel. Ponsel mengakui ack dengan mengirim pesan
konfirmasi panggilan. Menghubungi pelanggan. Ponsel memberitahukan
MSC tersebut bahwa pelanggan telah diingatkan. MSC menerima
indikasi peringatan dan mengirim ISUP address lengkap ke GMSC.
GMSC mengirimkan alamat lengkap ke PSTN switch. Pelanggan
menjawab panggilan itu dengan menekan tombol “OK”.
35
Gambar Conversation Phase
Notifikasi pada MSC bahwa pelanggan telah menjawab panggilan.
Panggilan sekarang telah memasuki fase percakapan. Pelanggan
menekan End untuk menghapus panggilan. Ponsel mengirimkan
putuskan pesan ke MSC. MSC memulai rilis pada sisi PSTN. MSC
memutus jalur suara dan juga merilis sirkuit suara antara BSC dan MSC.
36
Gambar Call Release
MSC menginformasikan ponsel bahwa ia telah memulai rilis
panggilan. MSC memberi tahu PSTN bahwa rilis panggilan telah
selesai. PSTN menginformasikan panggilan tersebut bahwa rilis telah
selesai pada akhirnya. Ponsel menunjukkan bahwa panggilan tersebut
telah dibebaskan. Panggilan rilis telah selesai, sekarang koneksi RR
dirilis oleh MSC. BSC memulai rilis RR dengan ponsel. BSC memberi
tahu MSC bahwa koneksi RR telah dilepaskan. Ponsel mengirim
pemutusan pesan untuk melepaskan LAPm koneksi. BSC membalas
dengan Unnumbered Acknowledge Message. Ponsel kembali ke default
tampilan untuk menunjukkan bahwa panggilan telah sepenuhnya dirilis.
37
4.1.2 3G UMTS
38
Gambar Page Response and Initial Call Handshake
Ponsel mengirim initial pesan UE yang membawa Page Response
sebagai NAS (Non Access Stratum). Page Response dikirim dalam
pesan RANAP. Pengaturan koneksi SCCP dikonfirmasi. Koneksi SCCP
telah dibangun antara RNC dengan Core Network. Koneksi sinyal Iu
menjadi aktif antara RNC dengan Core Network. MSC mengirimkan
pengaturan pesan sebagai NAS payload di Direct Transfer Message.
Mengirimkan Setup Message ke UE.
39
Gambar RAB Assignment
Konfirmasi panggilan diterima sebagai muatan NAS. Pesan
panggilan yang dikonfirmasi dengan bearer and codec information
dikirim dari RNC ke MSC/VLR. Radio Access Bearer (RAB)
Assignment. Pesan menentukan kualitas parameter layanan.
Menyiapkan Radio Bearar dengan menetapkan circuit switched
resources ke panggilan suara. Terminal merespon kembali. Radio Bearer
telah dibangun antara UE dengan RNC. RNC merespon core network
setelah menyelesaikan RB Setup dengan Terminal. Akses voice radio
pembawa telah berhasil dibuat.
40
Gambar Alerting dan Called Subscriber Answer The Call
Pelanggan yang dipanggil, teleponnya akan berdering. Pada bagian
core network akan terdapat notifikasi bahwa pelanggan sedang
melakukan panggilan. Menunggu panggilan pelanggan untuk menjawab
panggilan. Notifikasi bahwa pelanggan telah menjawab panggilan.
Notifikasi pada MSC / VLR bahwa panggilan telah dijawab.
41
Gambar Conversation dan Called subscriber initiates a call clear
Core network mengijinkan panggilan terhubung. RRC layer
transport menghubungkan ack ke UE. Voice path sekarang aktif antara
Terminal pengguna dengan pelanggan yang dipanggil. Komunikasi
suara antar user dapat berlangsung. Pelanggan yang dipanggil memiliki
rilis panggilan. Ini menghasilkan pesan disconnect dari MSC / VLR ke
RNC. RNC meneruskan untuk melepaskan sambung an (Disconnect) ke
UE.
42
Gambar Called subscriber initiates a call clear
UE mengirimkan release message. Call release dikirim ke MSC /
VLR. Pesan ini memberi sinyal pada penyelesaian call release. RNC
meneruskan release complete ke UE. MSC / VLR memulai rilis koneksi
Iu. RNC juga menyetujui Iu rilis.
43
Gambar RRC Connection Release
Melepaskan koneksi SCCP kemudian menyelesaikan rilis koneksi
SCCP.
4.2 Monitoring Successful Call Rate (SCR)
Monitoring SCR (Successfull Call Rate) yaitu memonitoring kesukssan
pelanggan dalam setiap melakukan panggilan. Tingkat kesuksesan tersebut
ditampilkan dalam bentuk prosentase. Nilai dari SCR ini dapat mengalami
penurunan hingga mengalami kegagalan dalam melakukan panggilan. Hal
yang menyebabkan turunnya nilai SCR ini dapat dikarena adanya gangguan
yang disebabkan oleh banyak hal. Nilai dari SCR ini bukan hanya berkaitan
dengan performansi dari jaringan Switching Network saja, tetepi berkaitan
erat dengan performansi dari jaringan Radio Network dan Transmition
Network.
1. Ketekaitan Radio Network dengan nilai SCR
Performansi dari radio network sangat berpengaruh terhadap
kesuksesan nilai SCR. Terjadinya gangguan pada network tersebut dapat
mengakibatkan turunnya nilai SCR. Sebagai contoh jika pada bagian radio
network mengalami gangguan signaling, maka secara bersamaan nilai
SCR pada daerah tersebut akan mengalami penurunan. Namun hal ini
tidak berlaku sebaliknya, jika nilai SCR pada daerah tertentu mengalami
penurunan belum tentu pada radio network mengalami ganguan hal ini
dikarenakan penentuan nilai SCR bukan hanya berdasarkan pada satu
sumber saja.
2. Ketekaitan Transmittion Network dengan nilai SCR
Transmition network merupakan jaringan backbone atau jaringan
tulang punggung yang menghubungkan daerah – daerah di indonesia.
Jaringan ini treterbagi menjadi jaringan microwave dan jaringan fiber
optic. Jika terjadi gangguan pada jaringan tersebut maka akan
menimbulkan impact k terhadap tingkat kesuksesan dalam melakukan
pangilan. Hal ini disebabkan karena turunnya performansi dari MSS yang
terganggu akibat kerusakan jaringan backbone tersebut. Namun hal ini
tidak berlaku untuk sebaliknya, nilai SCR dapat mengalami penurunan
tanpa adanya kerusakan pada jaringan backbone.
4.3 Brainstorming Android Developer
44
Dalam persaingan bisnis yang kian sengit ini, tidak jarang kita dituntut
untuk memunculkan ide – ide segar yang benilai untuk dijual. Namun
seingkali pula kita loss. Ide tidak muncul ketika kita dituntut untuk
memunculkannya. Ide tesebut justru mucul disaat yang tidak kita duga. Ada
beberapa tips dalam memunculkan ide tersebut diantaranya gunakan analogi
sebagai pijakan kita, melihat sekitar anda, menjadikan hal asing sebagai hal
biasa dan hal biasa sebagai hal asing, memperluas ruang lingkup kehidupan
anda, menggali gagasan dengna membaca dan masih banyak lagi hal lain yang
dapat kita lakukan.
Satu hal yang pelu diingat bahwa tidak ada yang namanya ide itu salah,
tegantung dari apa permasalahan yang kita timbulkan dan bagaimana
solusinya, juga untuk harus tepat sasaran ide yang kita buat tesebut. Apalagi
berkaitan dengan software aplikasi, yang dapat berguna bagi masyarakat dan
juga meupakan sebuah misi dari peusahaan PT. Telkomsel di era millenial kali
ini.
45
Tahapan dalam membuat sebuah aplikasi andorid yang tepat guna bagi
masyarakat adalah sebagai beikut :
1. Mencari permasalahan sebanyak mungkin
N
Permasalahan
o
Guru senior masih enggan menerima ilmu baru, sehingga ilmu
1
yang disampaikan kepada muridnya masih bersifat tradisional
Sekolah inklusi yang didalamnya terdapat ABK (Anak
2 Berkebutuhan Khusus), sering adanya pembullyan hingga ABK
keluar dari sekolah
Tidak tersampaikan ide - ide brilliant dari siswa maupun
3
mahasiswa dalam ajang berbagai lomba
Fasilitas yang terbatas dalam pembelajaran di sekolah maupun
4
kampus
Petani mengalami gagal panen ketika adanya cuaca yang ekstrim
5
atau tidak menentu
Orang kos / traveller kebingungan ketika barang bawaannya ada
6
yang tertinggal
Orang yang sakit kadang sering lupa dengan jadwal minum
7
obatnya
8 Jam kerja padat yang dapat mengakibatkan pekerja stress
Penderita buta warna parsial ataupun buta warna total kesulitan
9
membedakan warna dalam melakukan beberapa pekerjaan
Pengawasan terhadap balita pada saat orang tua sudah tidur untuk
10
menghindari adanya tangisan pada sang anak
46
1 Guru dan Murid
2 Guru dan Murid
3 Pelajar dan Mahasiswa
4 Sekolah dan Kampus
5 Petani
6 Visitor dan pemilik penyewaan
7 Rumah sakit dan orang sakit
8 Tempat nongkrong Malang, karyawan, dan kalangan muda
9 Penderita buta warna / parsial
10 Orang tua
47
Ide yang terpilih dari permasalahan diatas dipilih 3 terbaik yang kemudian
nantinya akan diseleksi kembali berdasarkan judul yang paling menarik
dan kemungkinan besar mampu untuk dikerjakan.
a. Guru senior masih enggan menerima ilmu baru, sehingga ilmu yang
disampaikan kepada muridnya masih bersifat tradisional
b. Fasilitas yang terbatas dalam pembelajaran di sekolah maupun kampus
c. Jam kerja padat yang dapat mengakibatkan pekerja stress
Dari ketiga pilihan tersebut yang terpilih yaitu pilihan kedua “Fasilitas
yang terbatas dalam pembelajaran di sekolah maupun kampus”
48
h. Key Partner : Jika membutuhkan peranan ke-3 / stakeholder dimana
yang terlibat didalamnya yaitu sekolah maupun kampus
i. Cost Structure : Untuk mengetahui pendanaan pada bisnis dapat
mengetahuinya secara keseluruhan.
Deadline
Progress
49