Anda di halaman 1dari 10

GLIKOLISIS DAN SIKLUS KREBS

Anggota :
Ibrahim Febrizky (G84070035)
Hadi Winata (G84070024)
Mujibur Rahman (G84070020)

DEPARTEMEN BIOKIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009
Siklus Krebs

Sejarah
Siklus Krebs adalah tahapan selanjutnya dari respirasi seluler. Siklus Krebs
adalah reaksi antara asetil ko-A dengan asam oksaloasetat, yang kemudian
membentuk asam sitrat. Siklus Krebs disebut juga dengan siklus asam sitrat, karena
menggambarkan langkah pertama dari siklus tersebut, yaitu penyatuan asetil ko-A
dengan asam oksaloasetat untuk membentuk asam sitrat.
Siklus ini pertaman kali ditemukan oleh Hans Adolf Krebs, ia adalah seorang
dokter dan biokimiawan berkewarganegaraan Jerman dan Inggris. Ia menerima
penghargaan Nobel bidang fisiologi dan kedokteran untuk karyanya dalam
menjelaskan proses metabolisme (khususnya dalam menemukan siklus urea dan
siklus asam sitrat/siklus Krebs. Ia dilahirkan pada tanggal 25 Agustus 1900 di
Hildesheim (Niedersachsen, Jerman) dari pasangan Georg krebs (juga seorang
dokter) dan Alma. Hans Krebs menyelesaikan sekolahnya di Gymnasium Andreanum
(setingkat SMA) di kota kelahirannya Hildesheim, kemudian ia belajar ilmu
kedokteran di Universitas Goettingen, Universitas Freiburg im Breisgau, dan sekolah
kedokteran Berlin dari 1918 sampai 1923. Ia memperoleh gelar doktor dari
Universitas Hamburg, kemudian ia belajar kimia di Berlin, hingga 1930 ia menjadi
asisten Otto Heinrich Warburg di Institut Kaiser Wilhelm untuk biologi (Suryati
2009).
Undangan dari Universitas Cambridge untuk memperdalam biokimia
diterimanya. Pada tahun 1932 ia telah mengungkapkan siklus urea dan siklus asam
sitrat pada proses metabolisme untuk menghasilkan energi pada makhluk hidup.
Karyanya ini membuat ia mendapat penghargaan Nobel untuk bidang kedokteran /
fisiologi pada tahun 1953. Pada tahun 1945 ia diangkat menjadi profesor di
Universitas Sheffeld. Gelar "SIR" ia peroleh dari Ratu Inggris Elizabeth II pada tahun
1958. Ia wafat di Oxford, Inggris tanggal 22 November 1981 (Suryati 2009).
Proses Siklus Krebs
Proses siklus Krebs terbagi atas beberapa tahapan. Pertama-tama asetil ko-A
hasil dari reaksi antara (dekarboksilasi oksidatif) masuk ke dalam siklus dan
bergabung dengan asam oksaloasetat membentuk asam sitrat. Setelah "mengantar"
asetil masuk ke dalam siklus Krebs, ko-A memisahkan diri dari asetil dan keluar dari
siklus. Kemudian, asam sitrat mengalami pengurangan dan penambahan satu molekul
air sehingga terbentuk asam isositrat. Lalu, asam isositrat mengalami oksidasi dengan
melepas ion H+, yang kemudian mereduksi NAD+ menjadi NADH, dan melepaskan
satu molekul CO2 dan membentuk asam α-ketoglutarat. Setelah itu, asam α-
ketoglutarat kembali melepaskan satu molekul CO2, dan teroksidasi dengan
melepaskan satu ion H+ yang kembali mereduksi NAD+ menjadi NADH. Selain itu,
asam α-ketoglutarat mendapatkan tambahan satu ko-A dan membentuk suksinil ko-A.
Setelah terbentuk suksinil ko-A, molekul ko-A kembali meninggalkan siklus,
sehingga terbentuk asam suksinat. Pelepasan ko-A dan perubahan suksinil ko-A
menjadi asam suksinat menghasilkan cukup energi untuk menggabungkan satu
molekul ADP dan satu gugus fosfat anorganik menjadi satu molekul ATP. Kemudian,
asam suksinat mengalami oksidasi dan melepaskan dua ion H+, yang kemudian
diterima oleh FAD dan membentuk FADH2, dan terbentuklah asam fumarat. Satu
molekul air kemudian ditambahkan ke asam fumarat dan menyebabkan perubahan
susunan (ikatan) substrat pada asam fumarat, karena itu asam fumarat berubah
menjadi asam malat. Terakhir, asam malat mengalami oksidasi dan kembali
melepaskan satu ion H+, yang kemudian diterima oleh NAD+ dan membentuk NADH,
dan asam oksaloasetat kembali terbentuk. Asam oksaloasetat ini kemudian akan
kembali mengikat asetil ko-A dan kembali menjalani siklus Krebs.
Siklus Krebs ini dari setiap molekul glukosa akan menghasilkan 2 ATP, 6
NADH, 2 FADH2, dan 4 CO2. Selanjutnya, molekul NADH dan FADH2 yang
terbentuk akan menjalani rangkaian terakhir respirasi aerob, yaitu rantai transpor
elektron.
Gambar 1 Siklus Krebs

Reaksi-Reaksi Dalam Siklus Krebs


Pertama-tama asetil ko-A bereaksi dengan oksaloasetat dan menjadi sitrat
dengan melibatkan enzim sitrat sintase, reaksi berlangsung dengan terjadinya
kondensasi asetil ko-A dengan oksaloasetat dan membentuk sitril ko-A, kemudain
sitril ko-A dihidrolisis menjadi sitrat dan ko-A.
Gambar 2 Tahap pertama reaksi

Tahap kedua, sitrat menjadi cis-sitrat dengan melibatkan enzim aconitase,


yaitu dengan menghidrolisis sitrat yang merupakan isomer dari isositrat dan
menghasilkan cis-asositat sebagai intermedietnya.

Gambar 3 Tahap kedua reaksi

Tahap ketiga, cis-aconitate menjadi isositrat, dalam reaksi ini juga melibatkan
enzim aconitase dengan saling menukarkan atom H dengan gugus OH dari tahap
kedua di atas.
Gambar 4 Tahap ketiga reaksi

Tahap keempat, terjadinya reaksi isositrat menjadi α-ketoglutarat dengan


melibatkan enzim isositrat dehidrogenase, melalui proses dekarboksilasi
oksidatif dari isositrat menjadi oksalosuksinat sebagai intermedietnya. Lalu
CO2 meninggalkan oksalosuksinat yang kemudian berubah menjadi α-
ketoglutarat. Reaksi ini menghasilkan NADH.

Gambar 5 Tahap keempat reaksi

Tahap kelima, α-ketoglutarat menjadi suksinil ko-A dengan melibatkan enzim


α-ketoglutarat dehidrogenase. Reaksi ini hampir sama dengan reaksi dekarboksilasi
oksidatif dari piruvat menjadi asetil ko-A oleh kompleks piruvat dehidrogenase.
Reaksi ini menghasilkan 1 NADH.
Gambar 6 Tahap kelima reaksi

Tahap keenam, suksinil ko-A menjadi suksinat yang melibatkan enzim


suksinil ko-A sintase, dengan reaksi fosforilasi ikatan thioester dari suksinil dan ko-A
yang banyak energinya. Langkah ini merupakan satu-satunya yang memberikan
energi tinggi. GTP dihasilkan oleh beberapa reaksi thioester dan fosforilasi dari GDP.

Gambar 7 Tahap keenam reaksi

Tahap ketujuh, suksinat menjadi fumarat dengan melibatkan enzim suksinat


dehidrogenase dengan reaksi oksidasi dua atom hidrogen dari suksinat terlepas
menuju penerima, FAD. Lalu reaksi ini menghasilkan fumarat dan FADH2.
Gambar 8 Tahap ketujuh reaksi

Tahap kedelapan, fumarat menjadi L-malat dengan melibatkan enzim L-


malase, dimana pada masuknya H2O ke dalam fumarat yang kemudian menghasilkan
L-malat.

Gambar 9 Tahap kedelapan reaksi

Tahap kesembilan, L-malat menjadi oksaloasetat dimana pada reaksi ini


terjadi oksidasi malet yang dihidrogenasi menjadi bentuk oksaloasetat dengan
akseptor NAD. Reaksi ini melibatkan enzim malat dehidrogenase dan menghasilkan
NADH2.
Gambar 10 Tahap kesembilan reaksi

Tahap terakhir, reaksi oksaloasetat dengan asetil ko-A menjadi sitrat dengan
melibatkan enzim sitrat sintase melalui reaksi kondensasi oksaloasetat dengan asetil
ko-A menjadi sitril ko-A. Lalu sitril ko-A dihidrolisis lagi menjadi sitrat dan ko-A.

Gambar 11 Tahap terkahir reaksi

Jika dilihat dari siklus Krebs pada gambar 1 dapat dikatakan kalau setelah
terjadi proses terakhir ini reaksi kembali terulang terus-menerus dan menghasilkan
energi.
Daftar Pustaka

Mulia I. 2007. Siklus Krebs dan Transpor Elektron [terhubung berkala].


http://metabolismelink.freehostia.com/sikluskrebs_te.htm#krebs [6 September
2009]
Sanamontre A. 2005. Step by Step TCA Cycle [terhubung berkala].
http://www.terravivida.com/vivida/tcasteps [7 September 2009]
Suryati H. 2009. Penemu Siklus Krebs [terhubung berkala].
http://prestasiherfen.blogspot.com/2009/08/penemu-siklus-krebs.html [6
September 2009]

Anda mungkin juga menyukai