Praktikum Sistem Kontrol Digital - Pemodelan Sistem Diskrit PDF
Praktikum Sistem Kontrol Digital - Pemodelan Sistem Diskrit PDF
Tujuan
1. Memahami perbedaan kontrol kontinu dan kontrol digital yang bersifat sistem
diskrit.
2. Mensimulasikan waktu diskrit pada kontrol digital dengan Xcos dan Scilab.
3. Menyelesaikan persamaan differensial dengan pendekatan pada domain waktu.
4. Penyederhanaan sistem dengan penyelesaian persamaan sistem menggunakan
transformasi Z, transformasi laplace dan inversinya.
Dasar Teori
Sinyal
Sinyal berisi informasi mengenai keadaan tingkah laku dari sebuah sistem
secara fisik. Terdapat 2 tipe dasar sinyal, yaitu:
1. Sinyal waktu kontinyu (continous-time signal).
2. Sinyal waktu diskrit (discrete-time signal).
Sinyal-sinyal pengujian :
1. Fungsi Step : berguna untuk menguji respon terhadap ganguan yang muncul
tiba-tiba, dan juga melihat kemampuan sistem kontrol dalam memposisikan
respon.
2. Fungsi Ramp : fungsi berubah bertahap terhadap waktu, berguna untuk melihat
kemampuan sistem kontrol dalam melacak target yang bergerak dengan
kecepatan konstan.
3. Fungsi Impuls : berguna untuk menguji respon terhadap gangguan sesaat yang
muncul tiba-tiba dan untuk menguji sistem yang responnya berubah dalam
selang waktu yang sangat singkat.
4. Fungsi Parabolic: berguna untuk kebutuhan akan akselerasi dan pengujian
kemampuan sistem kontrol untuk melacak obyek yang bergerak dengan
kecepatan berubah-ubah.
5. Fungsi Sinusoidal : berguna untuk menguji respon sistem yang menerima input
berupa sinyal sinusoidal.
Tabel 1. Grafik Fungsi Sinyal-Sinyal Pengujian
Representasi sistem
Model matematis yang menggambarkan hubungan input-output dan kondisi
awal sistem (difference equation), hubungan input-output ini sering diubah menjadi
bentuk lain melalui suatu transformasi, misalnya dengan transformasi Z. Sistem
kontrol umpan balik waktu kontinyu biasanya diperlihatkan pada Gambar 4.
Umumnya semua kontroler pada sistem kontinyu dibangun menggunakan
elektronika analog.
Kontroler digital ini akan melakukan tugas yang sama seperti kontroler kontinyu.
Perbedaan mendasar antara kedua kontroler adalah bahwa sistem kontrol digital
bekerja dalam bentuk sinyal diskrit ( atau sinyal tercuplik) bukan sinyal kontinyu.
Eksperimen
Sebuah aktuator pada sistem kontrol adalah Motor DC, yang menghasilkan
gerakan rotor dan sepasang roda / drum yang terhubung dengan kabel menghasilkan
gerakan translasi. Diagram rangkaian pengaturan Motor DC ditunjukkan pada
Gambar 6.
Diasumsikan inputnya ada voltage, yang masuk pada rangkaian armatur, dan
outputnya adalah kecepatan putar d(theta)/dt. Rotor dan shaft diasumsikan bernilai
rigid, nilai torsi yang dihasilkan proposional dengan kecepatan anguarnya.
Momen Inersia Rotor (J) = 3.2284E-6 kgm2/s2
Damping Rasio sistem mekanik (b) = 3.5077E-6 Nms
Electromotive Force Constant (K=Ke) = 0.0274 V/rad/sec
motor torque constant (Kt) = 0.0274 Nm/Amp
electric resistance (R) = 4 ohm
electric inductance (L) = 2.75E-6 H
input (V)
output (theta) --> kecepatan rotasi motor
Rotor diasumsikan bernilai rigid
Eksperimen 1 : Polinomial
P5 = P1 / P2
P5 = ...
typeof(P5)
ans = ...
A.6 Boolean operation
P1 == P2
ans = ...
A.7 Menampilkan koefisien dari polinomial
coeff(P1)
ans = ...
A.8 Derivatif dari polinomial (turunan)
derivat(P1)
ans = ...
A.9 Karakteristik Polinomial
C = companion(P1)
C = ...
A.10 Akar dari persamaan karakteristik adalan nilai eigenvalue dari matriks
companion
roots(P1)
ans = ...
spec(c)
ans = ...
A.11 Mengevaluasi nilai polinomial
res = horner(P3,5.0);
res = ...
A.12 Cara 2 : Membentuk polinomial dengan mendefinisikan variabel
x = poly(0,'x')
x = ...
P6 = 6 - 5 * x + x^2
roots(P6)
ans = ...
A.12 Membentuk polinomial dari matriks companion
c = [5 -6;1 0];
p7 = poly(c, 'x')
p7 = ...
A.13 Pendalaman polinomial
x = poly(0, 'x')
P = (1+2*x+3*x^2)/(4+5*x+6*x^2)
P = ...
A.14 Inversi Matriks Polinomial
rinv = inv(P3)
A.15 Menampilkan numerator dan denumerator
numer(P)
ans = ...
denom(P)
ans = ...
A.16 Derivatif Polinomial
derivat(P)
ans = ...
A.17 Menyederhanakan bentuk polinomial
[n, d] = simp((x+1)*(x+2),(x+1)*(x-2),(x+1)*(x-2))
d = ...
n = ...
TUGAS
Carilah nilai akar, koefisien, karakteristik, derivatif dari polinomial berikut ini :
P(x) = x3 - 2x – 5
s = %s;
K = 1, T = 1;
SimpleSys = syslin(’c’, K/(1 + T * s));
t = 0:0.01:15;
y1 = csim('step', t, SimpleSys); //step respons
scf(1); clf(1);
plot(t, y1);
u2 = sin(t);
y2 = csim(u2,t,SimpleSys);
scf(2); clf(2);
plot(t,[u2; y2]');
u3 = sin(5*t);
y3 = csim(u3, t, SimpleSys);
scf(3); clf(3);
plot(t, [u3; y3]');
P = s^2 + 9*s + 9;
OverdampedSystem = syslin('c', 9/P);
// menciptakan LTI system : sistem yang merepresentasikan
// hubungan antara input dan output secara linear
s = poly(0, 's');
num = 36;
den = 36 + 3*s + s^2;
TF = syslin('c', num, den);
typeof(TF);
t = linspace(0,5,500);
Bukalah XCos kemudian buatlah blok seperti Gambar 7. Masukkan nilai pada set
context seperti pada Eksperimen 6. Blok (a) adalah superblok yang ada pada Blok
(b). Pada step disikan step time = 0, simulation >> setup >> final integration time 3,
dan pada scope refresh period diisi 3.
(a)
(b)
Analisis
1. Tuliskan dan jelaskan persamaan sistem pengaturan kecepatan Motor DC
2. Jelaskan apa pengaruh masing-masing parameter terhadap performa sistem?
Tugas
1. Apakah yang dimaksud dengan Rise Time, Settling Time, Steady State, Peak
Response?
2. Buatlah DC Motor Modelling menggunakan XCOS. Jelaskan tiap-tiap langkah
pembuatan model tersebut?